You are on page 1of 5

Perencanaan Instalasi Gedung Bertingkat

• View
• clicks

Posted December 25th, 2007 by payiman

• Teknik Elektro

Jika kita mendirikan bangunan, bukan hanya keindahan tampak bangunan dan keserasian
bangunan terhadap lingkungan yang harus kita perhatikan.

Namun juga keamanan bangunan tersebut terhadap segala bencana yang dapat
diakibatkan oleh kurang diperhatikannya perencanaan instalasi yang terdapat didalam
bangunan tersebut.

Selain itu juga harus diusahakan kemudahan bagi penyelamatan penghuni bila terjadi
bencana.

Setiap rencana instalasi dari bangunan yang akan dilaksanakan harus diteliti dahulu oleh
seksi Instalasi dan Perlengkapan Bangunan/TPIB (Team Penasehat Instalasi dan
Perlengkapan Bangunan).

Beberapa macam Instalasi yang harus diperhatikan :

1. Instalasi Pemadam Kebakaran


Sistem yang bisa digunakan antara lain :
* Sistem Hydrant
* Sistem Sprinkler
* Sistem Fire Alarm
2. Instalasi Elevator & Eskalator
Didalam perencanaan instalasi Elevator dan Eskalator, yang harus diperhatikan:
* Pola lalu lintas orang dan barang disekitar dan didalam gedung harus diperhatikan
* Elevator penumpang, barang dan kebakaran harus terpisah
* Cara penanggulangan bila terjadi keadaan darurat.
3. Instalasi Air Buangan
Didalam perencanaan instalasi air buangan, yang harus diperhatikan antara lain :
* Sistem jaringan air kotor dan air hujan diluar bangunan
* Sistem pengelolaan air kotor
* Pengolahan air kotor tidak boleh mengganggu lingkungan sekitarnya.
4. Instalasi Listrik
Didalam perencanaan instalasi listrik yang harus diperhatikan adalah :
* Sakelar khusus ukuran (rating) pengaman jenis pengaman dan penampang kabel
* Penempatan generator genset
* Sumber tenaga yang digunakan PLN, atau pembangkit tenaga listrik sendiri.
5. Instalasi Plumbing
Didalam perencanaan instalasi plimbing yang harus diperhatikan adalah :
* Sistem pemipaan air bersih
* Sistem pemipaan air limbah
* Sistem pemipaan air hujan
* Sistem pemipaan air limbah.
6. Instalasi Air Codition dan Refrigeration
* Apabila harus terjadi kebakaran, AHU pada lokasi kebakaran harus mati secara
otomatis berbarengan dengan fire alarm bekerja
* Faktor keamanan yang dipakai.

http://one.indoskripsi.com/node/289

Penangkal Petir (Lightning Protection)

Petir adalah salah satu fenomena alam yang dahsyat dan dapat merusak... Muatan energy
arus listrik dari petir ini pernah di ukur mulai dari beberapa ribu ampere hingga di atas
200.000 ampere! - cukup untuk menyalakan setengah juta lampu bohlam 100 watt

meskipun arus petir pada saat mengalir ke bumi / tanah durasi nya singkat yaitu hanya
200 micro-second tetapi kerusakan yang di timbulkan dapat sangat besar

Efek dari sambaran petir langusung cukup jelas terlihat dan langsung terasa seperti
kerusakan pada bagian gedung, pohon yang tumbang / terbakar, bahkan juga kematian
manusia dan hewan. Namun efek sekunder petir tidak-lah dapat di lihat langsung,
gelombang elektromagnetis ini menimbulkan "Spike / transient over-voltage" yang
sangat merusak peralatan electronic di dalam gedung - terutama peralatan yang terhubung
dengan sumber listrik dan jaringan komunikasi yang menggunakan kabel tembaga
Sistim proteksi petir yang baik harus memadukan proteksi struktur bangunan dan proteksi
peralatan electronic didalam gedung

Dengan mengikuti petunjuk yang terdapat dalam buku standard untuk sistim proteksi
petir kita memastikan proteksi penuh dari gangguan petir

tp://www.rafindo.co.id/inde

Kamis, 26 Februari 2009


MENGELOLA RUANG KELAS

TATA LETAK MEJA DAN BANGKU DALAM PROSES BELAJAR DI KELAS

Kursi dan meja siswa dan guru perlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat menunjang
kegiatan belajar-mengajar yang mengaktifkan siswa, yakni memungkinkan hal-hal
sebagai berikut:
1.Aksesibilitas: siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang tersedia.
2.Mobilitas: siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas.
3.Interaksi: memudahkan terjadi interaksi antara guru dan siswa maupun antar siswa.
4.Variasi kerja siswa: memungkinkan siswa bekerjasama secara perorangan,
berpasangan, atau kelompok.
Lingkungan fisik dalam ruang kelas dapat mejadikan belajar aktif. Tidak ada satupun
bentuk ruang kelas yang ideal, namun ada beberapa pilihan yang dapat diambil sebagai
variasi. Dekorasi interior kelas harus dirancang yang meungkinkan anak belajar aktif,
yakni yang menyenangkan dan menantang.
Formasi kelas berikut ini tidak dimaksudkan untuk menjadi susunan yang permanen. Jika
mubeler (meja atau kursi) yang ada di ruang kelas dapat dengan mudah dipindah-pindah,
maka sangat mungkin menggunakan beberapa formasi ini sesuai dengan yang diinginkan
1.Formasi Huruf U

Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat melihat guru
dan/atau melihat media visual dengan mudah dan mereka dapat saling berhadapan
langsung satu dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi bahan pelajaran
kepada peserta didik secara cepat karena guru dapat masuk ke huruf U dan berjalan ke
berbagai arah dengan seperangkat materi.

2. Formasi Corak tim


Mengelompokkan meja-meja setengah lingkaran atau oblong di ruang kelas agar
memungkinkan anda untuk melakukan interaksi tim. Anda dapat meletakkan kursi-kursi
mengelilingi meja-meja untuk susunan yang paling akrab. Jika anda melakukan, beberapa
peserta didik harus memutar kursi mereka melingkar menghadap ke depan ruang kelas
untuk melihat anda, papan tulis atau layar.

3. Meja Konferensi

Ini terbaik jika meja relatif persegi panjang. Susunan ini mengurangi pentingnya pengajar
dan menambahkan pentingnya peserta didik. Susunan ini dapat membentuk perasaan
formal jika pengajar ada pada ujung meja.

4. Lingkaran

Para peserta didik hanya duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi untuk
interaksi berhadap-hadapan secara langsung. Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi
kelompok penuh. Sediakan ruangan yang cukup, sehingga anda dapat menyuruh peserta
didik menyusun kursi-kursi mereka secara cepat dalam berbagai susunan kelompok kecil.

5. Kelompok Untuk Kelompok

Susunan ini memungkinkan anda melakukan diskusi fishbowl (mangkok ikan) atau untuk
menyusun permainan peran, berdebat atau observasi aktifitas kelompok. Susunan yang
paling khusus terdiri dari dua konsentrasi lingkaran kursi. Atau anda dapat meletakkan
meja pertemuan di tengah-tengah, dikelilingi oleh kursi-kursi pada sisi luar.

6. Workstation

Susunan ini tepat untuk lingkungan tipe laboratorium, aktif dimana setiap peserta didik
duduk pada tempat untuk mengerjakan tugas (seperti mengoperasikan komputer, mesin,
melakukan kerja laborat) tepat setelah didemonstrasikan. Tempat berhadapan mendorong
patner belajar untuk menempatkan dua peserta didik pada tempat yang sama

7. Breakout Groupings

Jika kelas anda cukup besar atau jika ruangan memungkinkan, letakkan meja-meja dan
kursi dimana kelompok kecil dapat melakukan aktifitas belajar didasarkan pada tim.
Tempatkan susunan pecahan-pecahan kelompok saling berjauhan sehingga tim-tim itu
tidak saling mengganggu. Tetapi hindarkan penempatan ruangan kelompok-kelompok
kecil terlalu jauh dari ruang kelas sehingga hubungan diantara mereka sulit dijaga.
8. Susunan Chevroun

Sebuah susunan ruang kelas tradisional tidak melakukan belajar aktif. Jika terdapat
banyak peserta didik (tiga puluh atau lebih) dan hanya tersedia meja oblong, barangkali
perlu menyusun peserta didik dalam bentuk ruang kelas. Susunan V mengurangi jarak
antara para peserta didik, pandangan lebih baik dan lebih memungkinkan untuk melihat
peserta didik lain dari pada baris lurus. Dalam susunan ini, tempat paling bagus ada pada
pusat tanpa jalan tengah.

9. Kelas Tradisional

Jika tidak ada cara untuk membuat lingkaran dari baris lurus yang berupa meja dan kursi,
cobalah mengelompokkan kursi-kursi dalam pasangan-pasangan untuk memungkinkan
penggunaan teman belajar. Cobalah membuat nomor genap dari baris-baris dan ruangan
yang cukup diantara mereka sehingga pasangan-pasangan peserta didik pada baris-baris
nomor ganjil dapat memutar jursi-kursi mereka melingkar dan membuat persegi panjang
dengan pasangan tempat duduk persis di belakang mereka pada baris berikutnya.

10.Auditorium

Meskipun auditorium menyediakan lingkungan yang sangat terbatas untuk belajar aktif,
namun masih ada harapan. Jika tempat duduk-tempat duduk itu dapat dengan mudah
dipindah-pindah, tempatkanmereka dalam sebuah arc (bagian lingkaran) untuk
membentuk hubungan lebih erat dan visibilitas peserta didik.Jika tempat-tempat duduk
itu cocok, suruhlah peserta didik agar duduk sedekat mungkin ke pusat. Berlaku asertif
terhadap bentuk ini; sekalipun dianggap barisan lepas dari sisi audotorium. Ingatlah :
tidak masalah seberapa besar auditorium dan seberapa banyak audien, anda masih dapat
memasangkan mereka dan menggunakan aktifitas-aktifitas belajar aktif yang melibatkan
pasangan-pasangan.

You might also like