Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
Antonia Uteri adalah perdarahan obstetric sering disebabkan oleh kegagalan
uterus untuk berkontraksi secara memadai setelah pelahiran
(F. Gary Cunningham, 2006: 705)
Antonia Uteri adalah uterus tidak mengadakan kontraksi dengan baik, dan ini
merupakan sebab utama dari perdarahan postpartum
(Prawirohardjo, Sarwono, 2005: 188)
Antonia Uteri adalah uterus yang atonik gagal berkontraksi setelah pelahiran
(EGC, 2006: 110)
B. ETIOLOGI
Ketika trauma dapat menyebabkan perdarhan post partum antara lain pelahiran
janin besar, pelahiran dengan forceps tengah, rotasi forseps, setiap manipulasi
intrauterus, dan mungkin persalinan pervaginam setelah seksio sesarea (VBAC)
atau insisi uterus lainnya. Demikian juga, persalinan yang dipicu atau dipacu
dengan oksitosin lebih rentan mengalami antonia uteri dan perdarahan post
partum. Wanita dengan paritas tinggi mungkin berisiko besar mengalami antonia
uteri. Pemijatan dan penekanan secara terus menerus terhadap uterus yang sudah
berkontraksi dapat mengganggu mekanisme fisiologiis pelepasan plasenta
sehingga pemisahan plasenta tidak sempurna dan pengeluaran darah meningkat.
(F. Gary Cunningham, 2006: 705-706)
Uterus yang sangat teregang (hidroamnion, kehamilan ganda atau kehamilan
dengan janin besar), partus lama dan pemberian nakrosis merupakan predisposisi
untuk terjadinya atonia uteri.
(Prawirohardjo, Sarwono, 2005: 188-189)
C. PATOFISIOLOGI
Efek perdarahan banyak bergantung pada volume darah sebelum hamil, derajat
hipervolemia-terinduksi kehamilan, dan dereajat anemia saat pelahiran. Gambaran
perdarahan post partum yang dapat mengecohkan adalah kegagalan nadi dan
tekanan darah untuk mengalami perubahan besar sampai terjadi kehilangan darah
sangat banyak. Wanita normotensif mungkin sebenarnya mengalami hipertensi
sebagai respon terhadap perdarahan, paling tidak pada awalnya. Selain itu, wanita
yang sudah mengalami hipertensi mungkin dianggap normotensif walaupun
sebenarnya mengalami hipovolemi berat. Yang tragis, hipovolemi ini mungkin
belum sampai tahap sangat lanjut.
(F. Gary Cunningham, 2006: 706)