Professional Documents
Culture Documents
1
• Alat/cara KB modern dikelompokkan menjadi:
alat/cara KB yang bersifat kimiawi (pil, susuk, dan
suntikan) .
alat/cara KB yang nonkimiawi: alat kontrasepsi dalam
rahim/AKDR atau spiral (Intra-Uterine Device/IUD),
kondom, diafragma (diaphragm), sterilisasi pria
(vasektomi)/sterilisasi wanita (tubektomi).
2
• Data tentang pengetahuan, sikap, dan praktek (knowledge,
attitude, and practice/KAP) keluarga berencana di Indonesia
dapat diperoleh dari Sensus Penduduk, berbagai survei,
statistik program BKKBN, dan hasil pendataan keluarga.
3
yang digunakan, lama pemakaian, dan alasan berhenti
(discontinue) atau mengganti (switch) seperti ingin
hamil, masalah kesehatan/efek samping, dan suami
tidak setuju.
16.798
CPR = x 100 = 60,3.
27.857
4
setelah suatu periode terpapar, misal satu tahun (12 bulan),
terhadap risiko tidak meneruskan penggunaan (the
proportion of acceptors who are still using a particular
method after a given period of exposure to the risk of
discontinuing).
5
Angka ini merupakan peluang bulanan seorang
perempuan yang aktif secara seksual, subur, dan tidak
menggunakan alat/cara KB untuk mengandung
(monthly probability that a sexually active, fecund,
non-contracepting woman will conceive).
Angka ini juga merupakan proporsi penurunan dalam
kemampuan untuk subur yang disebabkan oleh
penggunaan alat/cara KB tertentu (the proportionate
reduction in fecundability that can be attributed to the
use of a given method).
6
Tabel 1. Kecenderungan penggunaan alat/cara KB menurut alat/cara
KB: Indonesia 1991-2003.
7
• Pola dan perbedaan penggunaan alat/cara KB (contraceptive
use patterns and differentials):
Pola (patterns): menurut umur, pendidikan, indeks
kekayaan, jumlah anak masih hidup
Perbedaan (differentials): menurut tempat tinggal
8
Tabel 2. Persentase perempuan yang sedang/menggunakan
alat/cara KB menurut latar belakang karakteristik,
SDKI 2002-2003.
9
Jumlah keputusan dimana
perempuan pengambil keputusan
0 40,4
1-2 51,2
3-4 59,6
5 61,3
Jumlah alasan untuk menolak
melakukan hubungan suami istri
0 52,5
1-2 57,4
3-4 61,3
Jumlah alasan memukul istri
diperbolehkan
0 60,5
1-2 60,4
3-4 58,5
5 55,4
Jumlah 60,3
10
• Easterlin (1978): mengajukan kerangka pikir konseptual
sintentis yang memandang bahwa persediaan (supply) dan
permintaan (demand) akan anak secara bersama-sama
menentukan motivasi untuk mengatur kelahiran (fertility
regulation).
11
• Simon dan Philips (1992): mengajukan kerangka pikir
konseptual permintaan dan persediaan (demand and supply)
untuk peran transaksi klien sebagai determinan antara
pengaturan kelahiran.
12
• Bulatao (1989): mengajukan kerangka pikir konseptual
pilihan alat/cara KB.
Misal:
Faktor-faktor tujuan kontrasepsi: jumlah anak dan
tujuan fertilitas (fertility intensions).
Faktor-faktor kompetensi kontrasepsi: umur istri, lama
menikah, pendidikan suami, pendidikan istri, dan status
bekerja istri.
Faktor-faktor evaluasi kontrasepsi: budaya, sifat dari
program KB
Faktor-faktor akses kontrasepsi: ketersediaan program
KB, alat/cara KB yang diinginkan, serta kegiatan-
kegiatan program di wilayah tempat tinggal PUS.
13
• Metode statistika yang dapat digunakan untuk mempelajari
faktor-faktor yang mempengaruhi status penggunaan
alat/cara KB (pernah/sedang)
model regresi logistik biner untuk analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi status penggunaan alat/cara
KB (pernah/sedang).
model regresi logistik multinomial untuk analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi status penggunaan
alat/cara KB tertentu (pernah/sedang).
14
Jika pada tanggal 31 Desember 2006 sebanyak 80 istri masih
menggunakan alat/cara KB pemakaiannya mulai tanggal 1
Januari 2006, maka mereka menyumbang 80 orang x 12
bulan = 960 OB. Jika yang 20 orang lagi berhenti pada
tanggal 30 Juni 2006 maka mereka menyumbang 20 orang x
6 bulan = 120 OB. Dengan penyebut merupakan orang dan
bulan terpapar = 100 orang x 12 bulan = 1200 OB maka
960 OB + 120 OB
Angka Kelangsungan Pemakaian Kontrasepsi =
1200 OB
= 0,90.
15
• Metode tidak langsung: pendekatan Bongaarts dan
Rodriguez (1990) yang mengajukan hubungan antara angka
kegagalan (failure rate/f) dan efektifitas kontrasepsi
(contraceptive effectiveness/e).
Rumus: f = c(100 – e)
f
e = 100 –
c
dimana
- f adalah angka kegagalan bulanan (monthly
failure rate), dalam persen per bulan
- c = probabilitas bulanan konsepsi tanpa
kontrasepsi (monthly probability of conception in
the absenca of contraceptiol)
- e = efektifitas kontrasepsi yang merupakan
persentase penurunan risiko konsepsi bulanan
(contraceptive effectiveness which is the
percentage reduction in the monthly risk of
conception)
16