You are on page 1of 5

Sejarah Penemuan Virus – Apakah

kamu pernah mendengar kata virus?


Beberapa virus mungkin sudah tidak asing
lagi bagimu, bahkan kamu pernah terinfeksi
oleh virus influenza, cacar air, atau
gondong.

Virus tidak memiliki sel. Virus tidak dapat


melakukan hal-hal yang umumnya dapat
dilakukan oleh makhluk hidup. Virus tidak perlu makan dan juga tidak
menghasilkan sampah metabolisme.

Oleh karena itu, ada yang menggolongkan virus sebagai benda tak hidup. Satu-
satunya hal yang dapat dilakukan virus adalah berproduksi. Akan tetapi,
bukankah berproduksi adalah ciri makhluk hidup? Jadi apakah virus dapat di
golongkan sebagai makhluk hidup?

Sejarah penemuan virus ? Pada tahun 1892, ahli biologi Rusia Dmitri
Ivabovsky mempelajari penyakit tembakau yang disebut penyakit mosaik
tembakau. Ivanovsky membuat eksperimen, jika ekstrak daun yang terserang
penyakit mosaik dioleskan pada daun yang sehat, beberapa waktu kemudian
daun yang sehat itu terserang penyakit?

Akan tetapi, jika ekstrak tersebut di panaskan sampai mendidih dan setelah
dingin dioleskan, tidak menyebabkan sakit pada daun sehat. Ivanovsky
menyimpulkan sementara bahwa penyakit mosaik pada tembakau disebabkan
oleh bakteri patogen ( bakteri penyebab penyakit). Namun kerika ia pada tahun
1893 menyarik ekstrak daun tembakau yang terserang patogen itu dengan
saringankeramik, kemudian cairan hasil saringan itu dioleskan ke daun
tembakau yang sehat, ternyata daun tersebut menjadi sakit. Seandainya
penyakit itu disebabkan oleh bakteri, daun tembakau akan tetap sehat karena
bakteri tersaring oleh sarungan keramik. Ivanovsky menduga bahwa penyakit
mosaik pada daun tembakau itu adalah bakteri yang sangat kecil.

Martinus Willem Beijerinck, ilmuwan Belanda melakukan percobaan


berdasarkan penemuan Ivanovsky. ia mengoleskan getah daun tembakau hasil
saringan dari satu tembakau ke tembakau lain secara berjenjang. Mula-mula dia
menyaring getah daun tembakau yang terkena penyakit dengan saringan
keramik, kemudian getah hasil saringan itu dioleskan ke daun tembakau yang
sehat. tembakau yang sehat itu menjadi sakit. Selanjutnya getah daun yang sakit
ini pun di saring lagi, dan hasilnya dioleskan ke daun tembakau yang sehat.
Tembakau yang sehat ini juga terkena penyakit. Demikian seterusnya. Ini berarti
bawa “bakteri” patogen itu mampu berkembang biak, ukurannya sangat kecil
karena lolos dari saringan keramik. Saat itu orang hanya mengenal bakteri
sehingga penyebab mosaik pada daun tembakau itu diduga diakibatkan oleh
bakteri yang berukuran sangat kecil.

ternyata Dugaan tentang bakteri yang berukuran sangat kecil itu keliru. Pada
Tahun 1995 Wendell Meredith Stanley, dari Rockefeller Institute ( Amerika
Serikat ), berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan
ia menyimpulkan bahwa virus berbeda alias tidak sama dengan bakteri. Jika
kristal virus diinjeksikan ke tanaman tembakau yang sehat, virus akan aktif,
mengganda, dan menyebabkan penyakit. Karena virus dapat dikristalkan berarti
ia bukan sel. Virus dianggap sebagai peralikah antara benda abiotik dan biotik.
Virus yang menyerang tembakau diberi nama virus mosaik tembakau ( Tobacco
Mosaik Virus, disingkat TMV

1. Virus
virus bukan termasuk sel (aseluler) tetapi
dapat bersifat seperti makhluk hidup dapat
melakukan reproduksi dengan
memanfaatkan sel inang

dengan ukuran yang sangat kecil, virus


juga dipelajari dalam mikrobiologi

struktur dan komposisi yang sederhana dibandingkan dengan sel prokariotik

termasuk parasit obligat, yang memerlukan sel organisme lain untuk


perkembangbiakannya. ukuran 20-25 hingga 200-300 nm (untuk mengamati
memerlukan mikroskop elektron). Virus memiliki inang spesifik, yang hanya
berkembang baik pada inang tertentu

contoh organisme Tobacco mozaik virus, Human immunodefisiensi virus


Virologi
Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua
virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus
adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter).

SEJARAH PENEMUAN

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan


virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil


mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM).

STRUKTUR TUBUH

Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dariselubung
protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya.
Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal
virus ADN dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi)
pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-
bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari
sitoplasma sel yang diinfeksi.
(gambar kelompok
virus)

BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN

1. Pada Bakteri :
1.1. Bakteriofage.

2. Pada Tumbuhan :
2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun
tembakau.
2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus
ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman
jeruk

3. Pada Hewan :
3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada
ayam dan itik.

4. Pada Manusia :
4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling
berbahaya adalah virus Hepatitis B.
4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies
4.3. Virus Polio >> penyebab polio
4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air
4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa
4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah
4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS

Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakanvaksinasi.


Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksincacar, ditemukan
oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oralditemukan oleh Jonas
Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah
dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon,
meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus,
karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis
interferon.

You might also like