You are on page 1of 32

HUKUM KESEHATAN

INDONESIA

Hidayatus S, SKep, Ns
Definisi Hukum

 Hukum adalah sekumpulan


peraturan yang berisi
perintah dan larangan yang dibuat oleh pihak
yang berwenang sehingga dapat dipaksakan
pemberlakuaanya
 Berfungsi untuk mengatur masyarakat demi
terciptanya ketertiban disertai dengan sanksi
bagi pelanggarnya
Hukum Indonesia
Hukum di Indonesia merupakan campuran dari
sistem hukum Eropa, hukum Agama dan
hukum Adat.

 Hukum Eropa (Belanda) : sejarah masa lalu


wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda
(Nederlandsch-Indie).
 Hukum Agama : sebagian besar masyarakat
Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum
atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang
perkawinan, kekeluargaan dan warisan.
 Hukum Adat yang diserap dalam perundang-
undangan, penerusan dari aturan-aturan setempat
masyarakat dan budaya-budaya yang ada di
wilayah Nusantara.
KLASIFIKASI
HUKUM
INDONESIA
Hukum perdata

 disebut pula hukum privat atau hukum sipil


sebagai lawan dari hukum publik.
 hukum perdata mengatur hubungan antara
penduduk/ warga negara sehari-hari atau
orang perorang, seperti kedewasaan
seseorang, perkawinan, perceraian, kematian,
pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan
tindakan-tindakan yang bersifat perdata
lainnya.
Hukum pidana

 Hukum publik mengatur hal-hal yang berkaitan


dengan negara serta kepentingan umum &
hubungan antara negara dengan warga
negaranya(misalnya politik dan pemilu (hukum
tata negara), kegiatan pemerintahan sehari-hari
(hukum administrasi atau tata usaha negara),
kejahatan (hukum pidana)
 Hukum pidana merupakan bagian dari hukum
publik.
Ket :
Hukum pidana terbagi menjadi dua bagian :
 Hukum pidana materiil :

penentuan tindak pidana, pelaku tindak


pidana, dan pidana (sanksi), diatur dalam
Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP).
 Hukum pidana formil : mengatur tentang
pelaksanaan hukum pidana materiil,
telah disahkan dengan UU nomor 8 tahun
1981 tentang hukum acara pidana (KUHAP).
Hukum tata negara

 Hukum tata negara adalah


hukum yang mengatur
tentang negara, yaitu
antara lain dasar pendirian,
struktur kelembagaan,
pembentukan lembaga-
lembaga negara, hubungan
hukum (hak dan kewajiban)
antar lembaga negara,
wilayah dan warga negara.
Hukum tata usaha
(administrasi) negara

 Hukum tata usaha (administrasi) negara adalah hukum


yang mengatur kegiatan administrasi negara, seperti tata
pelaksanaan pemerintah
 Hukum administarasi negara memiliki kemiripan dengan
hukum tata negara.
Kesamaanya : hal kebijakan pemerintah
Perbedaan :
○ hukum tata negara lebih mengacu kepada fungsi konstitusi/hukum
dasar yang digunakan oleh suatu negara dalam hal pengaturan
kebijakan pemerintah
○ hukum administrasi negara dimana negara dalam "keadaan yang
bergerak". Hukum tata usaha negara juga sering disebut HTN
dalam arti sempit.
Hukum acara perdata

 Hukum acara perdata Indonesia adalah


hukum yang mengatur tentang tata cara
beracara (berperkara di badan
peradilan) dalam lingkup hukum
perdata.
 Dalam hukum acara perdata, dapat
dilihat dalam berbagai peraturan
Belanda dulu(misalnya; Het Herziene
Inlandsh Reglement/HIR, RBG, RB,RO).
Hukum acara pidana
 Hukum acara pidana Indonesia adalah
hukum yang mengatur tentang tata cara
beracara (berperkara di badan
peradilan) dalam lingkup hukum pidana.
Hukum acara pidana di Indonesia diatur
dalam UU nomor 8 tahun 1981.
Ket :
Asas didalam hukum acara pidana di Indonesia adalah:

1. Asas perintah tertulis, yaitu segala tindakan hukum hanya


dapat dilakukan berdasarkan perintah tertulis dari pejabat
yang berwenang sesuai dengan UU.
2. Asas peradilan cepat, sederhana, biaya ringan, jujur, dan
tidak memihak, yaitu serangkaian proses peradilan pidana
(dari penyidikan sampai dengan putusan hakim) dilakukan
cepat, ringkas, jujur, dan adil (pasal 50 KUHAP).
3. Asas memperoleh bantuan hukum, yaitu setiap orang punya
kesempatan, bahkan wajib memperoleh bantuan hukum
guna pembelaan atas dirinya (pasal 54 KUHAP).
4. Asas terbuka, yaitu pemeriksaan tindak pidana dilakukan
secara terbuka untuk umum (pasal 64 KUHAP).
5. Asas pembuktian, yaitu tersangka/terdakwa tidak dibebani
kewajiban pembuktian (pasal 66 KUHAP), kecuali diatur lain
oleh UU.
Hukum antar tata hukum

 Hukum antar tata hukum adalah hukum


yang mengatur hubungan antara dua
golongan atau lebih yang tunduk pada
ketentuan hukum yang berbeda
Keterangan
 Dalam KUHPidana dibagi dalam 3 kitab.
1. buku 1 tentang ketentuan umum
2. buku 2 tentang kejahatan
3. buku 3 tentang pelanggaran

Dalam KUHPerdata dibagi dalam 4 kitab.


1. Buku 1 tentang orang dan badan hukum
2. Buku 2 tentang benda
3. Buku 3 tentang Perikatan
4. Buku 4 tentang Kadaluarsa
Lanjutan …
 Hukum tata negara berbicara tentang peraturan yang harus
dijalankan dalam mengurusi administrasi negara

Hukum Adminitrasi negara berbicara kekuasaan executive


dalam pemerintahan dalam menjalankan dan melaksanakan
undang - undang

Hukum Internasional terbagi dalam 2 jenis aturan:


1. Hukum Publik Internasional
    Hukum yang mengatur Hubungan antar negara.
2. Hukum Privat Internasional
    Hukum yang mengatur hubungan warga negara yang
berbeda.
 
ISTILAH HUKUM
ISTILAH HUKUM
Advokat

 Sejak berlakunya UU nomor 18 tahun 2003


tentang advokat, sebutan bagi seseorang
yang berprofesi memberikan bantuan hukum
secara swasta - yang semula terdiri dari
berbagai sebutan, seperti advokat,
pengacara, konsultan hukum, penasihat
hukum - adalah advokat.
Advokat dan pengacara

 Advokat adalah seseorang yang memegang izin ber"acara" di


Pengadilan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman
serta mempunyai wilayah untuk "beracara" di seluruh wilayah
Republik Indonesia
 Pengacara Praktek adalah seseorang yang memegang izin
praktek / beracara berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan
Tinggi setempat dimana wilayah beracaranya adalah "hanya"
diwilayah Pengadilan Tinggi yang mengeluarkan izin praktek
tersebut.
 Setelah UU No. 18 th 2003 berlaku maka yang berwenang untuk
mengangkat seseorang menjadi Advokat adalah Organisasi
Advokat.(Pengacara dan Pengacara Praktek/pokrol dst seteah UU
No. 18 tahun 2003 dihapus)
Konsultan hukum

 Konsultan hukum (counselor at law)) atau legal


consultant adalah orang yang berprofesi
memberikan pelayanan jasa hukum dalam bentuk
konsultasi, dalam sistem hukum yang berlaku di
negara masing-masing.
 UU nomor 18 tahun 2003 berlaku, semua istilah
mengenai konsultan hukum, pengacara,
penasihat hukum dan lainnya yang berada dalam
ruang lingkup pemberian jasa hukum telah
distandarisasi menjadi advokat.
Jaksa dan polisi

 Dua institusi publik yang berperan aktif dalam menegakkan hukum publik
di Indonesia adalah kejaksaan dan kepolisian.
 Kepolisian atau polisi berperan untuk menerima, menyelidiki, menyidik
suatu tindak pidana yang terjadi dalam ruang lingkup wilayahnya.
 Apabila ditemukan unsur-unsur tindak pidana baik khusus maupun
umum, atau tertentu, maka pelaku (tersangka) akan diminta keterangan,
dan apabila perlu akan ditahan. Dalam masa penahanan, tersangka akan
diminta keterangannya mengenai tindak pidana yang diduga terjadi.
Selain tersangka, maka polisi juga memeriksa saksi-saksi dan alat bukti
yang berhubungan erat dengan tindak pidana yang disangkakan.
Keterangan tersebut terhimpun dalam berita acara pemeriksaan (BAP)
yang apabila dinyatakan P21 atau lengkap, akan dikirimkan ke kejaksaan
untuk dipersiapkan masa persidangannya di pengadilan.
Lanjutan…..
 Kejaksaan akan menjalankan fungsi pengecekan BAP dan
analisa bukti-bukti serta saksi untuk diajukan ke pengadilan.
Apabila kejaksaan berpendapat bahwa bukti atau saksi
kurang mendukung, maka kejaksaan akan mengembalikan
berkas tersebut ke kepolisian, untuk dilengkapi.
 Setelah lengkap, maka kejaksaan akan melakukan proses
penuntutan perkara. Pada tahap ini, pelaku (tersangka)
telah berubah statusnya menjadi terdakwa, yang akan
disidang dalam pengadilan.
 Apabila telah dijatuhkan putusan, maka status terdakwa
berubah menjadi terpidana.
HUKUM KESEHATAN
DI INDONESIA
DEFINISI

 Hukum kesehatan adalah


ketentuan hukum yang
mengatur hak dan
kewajiban tenaga kesehatan,
individu dan masyarakat
dalam pelaksanaan upaya,
aspek organisasi dan aspek
sarana.
Tugas hukum kesehatan
 adalah mengusahakan
keseimbangan tatanan dalam
pelaksanaan upaya kesehatan
yang dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat
dan menjamin kepastian
hukum berdasarkan sistem
hukum yang berlaku.
Lanjutan …..
 Etik adalah menilai manusia sesuai
dengan kodratnya sebagai makhluk etis
didasarkan norma baik dan buruk atas
moralnya.
 Manusia adalah makhluk etis karena
bermoral, apabila:
Berperilaku didasarkan norma baik.
Bertindak sesuai dengan nurani
Bertanggung jawab kepada siapapun yang
berhak menuntut pertanggungjawabannya
sesuai dengan kodrat, harkat dan
martabatnya.
Lanjutan …
 Pelaksanaan pengobatan atau perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran atau keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk hal
tersebut.
 Pengakuan hukum terhadap keahlian dan kewenangan tenaga
kesehatan profesional merupakan dasar otonomi profesi yang
sepenuhnya harus dapat dipertanggungjawabkan baik menurut
norma etik profesi maupun norma hukum.
 Adapun salah satu karakter etik profesional kesehatan yaitu
harus selalu mengutamakan kepentingan dan keselamatan klien
yang memerlukan bantuan pelayanan kesehatan.
Lanjutan…..
 Selain itu, kesadaran moral perlu dimiliki dan ditumbuhkembangkan oleh para
tenaga kesehatan profesional karena hal ini diperlukan dalam
mempertimbangkan dan memutuskan suatu tindakan yang akan dilakukan
dalam menjalankan tugas sesuai dengan keahlian dan kewenangan tenaga
kesehatan.
 Penerapan kesadaran moral atas tindakan etis tertentu dalam segala situasi
disebut kata hati. Oleh karena itu, setiap kali ada tindakan yang dilakukan oleh
subjek hukum maka setiap kali pula kata hati berfungsi sebagai penilai dan
hakim.
 Sehubungan dengan hal tersebut, pada Pasal 26 PP No. 32 Tahun 1996 jo UU
No. 23 Tahun 1992 telah ditegaskan:
Tenaga kesehatan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk
meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat
dan kesejahteraan para anggotanya selaku profesional.
Bagaimana hak atas pemeliharaan
kesehatan diakui sebagai hak dasar?

 Konstitusi WHO : The enjoyment


oh highest attainable standard of health is one of the
Fundamental Right of the Human being (memperoleh
derajat kesehatan yang optimal adalah hak asasi setiap
orang).
 Pasal 25 (1) Universal Declaration of Human Right (1948) :
setiap orang berhak atas taraf hidup yang menjamin
kesehatan dan kesjahteraan untuk dirinya dan keluarganya,
termasuk pangan, pakaian, perumahan dan pemeliharaan
kesehatannya serta usaha-usaha sosial yang diperlukan
Bagaimana pengakuan hak atas
kesehatan sebagai bagian dari
HAM di Indonesia?

 TAP MPR No. XVI/MPRRI/1998 tentang HAM – UU No. 39 Tahun 1999 –


kesehatan dimasukkan sebagai bagian dari “hak untuk hidup” dan “hak anak”.
 Pasal 28 H (1) UUD 1945 : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidupyang baik dan sehat
seta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
 Dengan kedua sumber diatas, kesehatan tidak lagi sekedar dipandang sebagai
urusan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan tanggung jawab negara,
tetapi juga diakui dan dijamin pemeliharaannya sebagai suatu hak hukum
(Legal Right).
Sejauhmana tanggung jawab
pemerintah (negara) terhadap
pemenuhan hak atas kesehatan?

 Berdasarkan Pasal 28 H (1) UUD 1945, hak atas kesehatan harus


dipahami dalam arti yang luas terkait dengan hak lainnya, yaitu :
 Hak untuk hidup sejahtera
 Hak untuk memperoleh tempat tinggal yang layak
 Hak untuk mendapat lingkungan yang baik dan sehat.
 Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

 Oleh karena itu, hak atas kesehatan harus diwujudkan bersama


antara pemerintah dan masyarakat.
Bagaimana tanggung jawab pemerintah
dalam pemenuhan hak masyarakat atas
pemeliharaan kesehatan?

 Berdasarkan Pasal 66 UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan:


pemerintah bertanggung jawab dalam mengembangkan, membina, dan
mendorong JPKM sebagai cara yang dijadikan sebagai landasan setiap
penyelenggara yang pembiayaannya dilaksanakan secara praupaya yang
berasaskan usaha bersama dan kekeluargaan.
 Pasal 5 UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN : badan penyelenggara
jaminan sosial adalah perusahaan perseroan JAMSOSTEK, Taspen,
ASABRI dan ASKES.
UU No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan
 Pasal 53 : Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban
untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.
 Pasal 54 :
Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian
dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin.
Penentuan ada atau tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga
Kesehatan.
 Pasal 55 :
Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian
yang dilakukan tenaga kesehatan.
Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

You might also like