You are on page 1of 35

Ascaris lumbricoides

Ascaris lumbricoides
I TAKSONOMI


MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP


PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
II ●
DIAGNOSIS

PENGOBATAN


PROGNOSIS
III ●
PENCEGAHAN

EPIDEMIOLOGI
TAKSONOMI
KINGDOM ●
Animalia

FILUM ●
Nematoda

CLASS ●
Secernentea

ORDO ●
Ascaridida

FAMILY ●
Ascarididae

GENUS ●
Ascaris

SPECIES ●
Ascaris Lumbricoides
MORFOLOGI
CACING BETINA DEWASA
 tubuh posterior yang membulat

(conical)

 berwarna putih kemerah-merahan

 mempunyai ekor lurus tidak

melengkung

 panjang 22 - 35 cm dan memiliki

lebar 3 - 6 mm GELANG
KOPULASI
 pada sepertiga depan terdapat bagian

yang disebut cincin atau gelang

kopulasi
GAMBAR : Cacing betina dewasa Ascaris lumbricoides
MORFOLOGI
CACING JANTAN DEWASA
 Bentuk tubuh posterior yang membulat

(conical)

 Berwarna putih kemerah-merahan

 Panjangnya 10-30 cm dan lebarnya 2 - 4

mm

 Mempunyai spikula pada ujung posterior

yang melengkung ke arah ventral


spikula
 Alat kelamin berupa satu saluran panjang

yang berkelok-kelok
GAMBAR: Cacing jantan dewasa Ascaris
lumbricoides
DAUR HIDUP
4 TAHAPAN
INGESTI

MIGRASI

PENDEWASAAN

REPRODUKSI
DAUR HIDUP
Perkawinan Seksual Pada Ascaris
lumbricoides
DAUR HIDUP
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

MIGRASI LARVA CACING DEWASA

• sindrom Loeffler merupakan • gejala khas saluran cerna

kumpulan tanda seperti • kolik atau ikterus


demam, sesak nafas, • abdomen akut
eosinofilia, dan pada foto • kekurangan gizi
Roentgen thoraks terlihat
infiltrat yang akan hilang
selama 3 minggu.
DIAGNOSIS
Diagnosis
askariasis
dilakukan dengan
menemukan telur
pada tinja pasien
atau ditemukan
cacing dewasa pada
anus, hidung, atau
mulut.
PENGOBATAN

PEMBERIAN OBAT
Albendazol
Mebendazol OPERASI BEDAH
Piperazin
Levimisol
ALBENDAZOL

SIFAT FISIK : tidak larut dalam air, BM 265


FARMAKOLOGI :
Obat antelmentik. Obat ini mempunyai spektrum yang luas
dalam melawan aktivitas nematoda. Albendazol aktif melawan
bentuk larva dan dewasa nematoda usus. Metabolit utama
adalah albendazole sulphoxide, yang mempunyai respon yang
besar dalam farmakologi obat.
 
ALBENDAZOL
MEKANISME KERJA :
• Terikat dengan beta tubulin, mencegah pembentukan
mikrotubula
• Menghambat fumarat reduktase , menurunkan NADH
• Degradasi RE dan mitokondria, menurunkan produksi ATP
menyebabkan jumlah energy berkurang atau menipis,
menghambat pergerakan cacing gelang, dan akhirnya mati.
ALBENDAZOLE
FARMAKOKINETIK :

Albendazol secara cepat dan lengkap dioksidasi menjadi


metabollit aktif albendazol sulphoxide, yang kemudian
dioksidasi menjadi komponen inaktif albendazol sulphon.
Albendazol sulphoxide dieliminasi dari plasma dengan waktu
paruh 9 jam
Dieksresikan melalui ginjal dalam bentuk sulphon dan
metabolit yang lain.
ALBENDAZOLE
INDIKASI

• Infeksi tunggal atau ganda yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, Ancylostoma

duodenale, Trichuris trichiura.

• Teratogen dan embriotoksisiti dilaporkan pada tikus dan kelinci. Tapi tidak ada laporan pada manusia. Karena

menyebabkan teratogen pada hewan dan kurangnya informasi pada manusia, albendazol sebaiknya tidak diberikan

selama kehamilan.

EFEK SAMPING

Setelah pemberian tunggal dosis 400 mg, terlihat efek samping minor yaitu nyeri pada epigastric dan diare, kurang dari

6% pasien yang mengalaminya.

KONTRAINDIKASI DAN PERINGATAN

Belum diketahui kontraindikasi selama pengobatan dengan dosis tunggal nematoda usus. Selama pengobatan hydatid

desease, liver transaminase, leukosit dan platelet harus dimonitor secara teratur.
ALBENDAZOLE
INTERAKSI OBAT

Dexametason dapat meningkatkan kadar albendazol sulphoxide dalam plasma sampai 50%.

DOSIS

• Dosis anak-anak :

Umur kurang dari 2 tahun diberikan dosis tunggal 200 mg per oral dapat diulang dalam 3 minggu.

Umur lebih dari atau sama dengan 2 tahun pemberian dosissnya disamakan dengan dosis orang dewasa

• Dosis dewasa : dosis tunggal 400 mg per oral dapat diulang dalam 3 minggu.

• Preparat

Zentel ® : tablet 400 mg dan suspensi 2%

Eskazole ® : tablet 400 mg


MEBENDAZOL
FARMAKOLOGI MEKANISME KERJA
Mebendazol adalah derivat benzimedazol yang • Mengikat beta tubula parasit dengan
memiliki spektrum anthelmentik yang luas.
menghambat polimerisasi tubula
Keefektifannya tinggi melawan bentuk larva dan
menjadi mikrotubula, yang
dewasa dari Ascaris lumbricoides, Enterobius

vermicularis, Trichuris trichiura, hookworms


merupakan fungsi terpenting dari sel
(Ancylostoma duodenale and Necator americanus) parasit. Beta tubulin tergantung dari
dan Capillaria philippinensis. Dengan dosis yang asupan glukosa.
tinggi obat berefek melawan hydatid disease. Invitri
• Mekanisme : menghalangi
study terbaru melaporkan mebendazol efektif
pemasukan glukosa dan
melawan Giardia lamblia dibanding metronodazol.
mempercepat penggunaannya
MEBENDAZOL
FARMAKOKINETIK TNDIKASI
• Mebendazol diberikan oral,
• Mebendazol adalah obat pilihan untuk
bioavailabilitas oral kurang dari 20%.
nematode usus. Bisa juga digunakan untuk
Absorbsinya meningkat dengan memakan
hydatid disease jika albendazol tidak ada.
makanan yang berlemak.dimetabolisme di
 
hati. Vd sekitar 1.2 l/kg. 95% obat terikat
• Hamil dan Menyususi
dengan protein plasma. Secara ekstensif
Mebendazol dalam dosis tinggi bersifat
dirubah menjadi metabolit inaktif
teratogen dan embriotoksik pada tikus.
(hidroksi dan aminometabolit) yang

memiliki laju clearen yang lebih lambat Dokumentasi pada manusia kurang,

dari obat induknya pengobatan dengan mebendazol harus

dicegah selama awal kehamilan.


MEBENDAZOL
– EFEK SAMPING
Nyeri abdominal, diare, sedikit sakit kepala. Dosis yang besar
pada pengobatan hidatyd memiliki ES : toksik pada tulang,
alopeksia, hepatitis, glomerulonefritis, dan demam

– KONTRAINDIKASI DAN PERINGATAN

Dosis dikurangi pada pasien dengan gangguan hati. Serum


transaminase, leukosit dan platelet harus diperikasa selama
pengobatan
MEBENDAZOL
INTERAKSI OBAT DOSIS
• Pada orang dewasa dan pediatric yang
• Phenitoin dan umurnya lebih dari atau sama dengan 2 tahun

karbamazepin dilaporkan dosis yang diberikan 100 mg dua kali sehari


selama 3 hari. Anak dibawah 2 tahun tidak
menurunkan konsentrasi
diberikan.
plasma mebendazol,  

sedangkan cimetidin Preparat

• Pantelmin ® larutan oral 20mg/ml, tablet 100


memiliki efek yang
mg, 500 mg
berlawanan. • vermox® oral suspensi 20 mg/ml, tablet 100
mg, 500 mg
PIPERAZINE
• FARMAKOLOGI & MEKANISME
KERJA

Piperazin adalah basa organik heterosiklik secara luas digunakan untuk

antelmentik. . Obat ini mempengaruhi potensial transmembran

(menyebabkan hiperpolarisasi) dari otot Ascaris dan melemaskannya untuk

sementara. Ascaris lumbricoides langsung kehilangan keinginannya untuk

bergerak ke atas dan menekan pada dinding hospes untuk

mempertahankan tempatnya. Pergerakan peristaltic usus mengeluarkan

cacing di waktu sedang lemas.


PIPERAZINE
FARMAKOKINETIK INDIKASI
• Pengobatan infeksi Ascaris
lumbricoides dan Entrobius
• Tidak ada data yang
vermicularis.
tersedia tentang BA, • Hamil dan Menyusui
tidak ada metabolit yang Piperazin telah digunakan
ditemukan di urin selama kehamilan tanpa ada
efek teratogen
PIPERAZINE
• Efek Samping
Nausea, vomiting, kram abdominal, diare. Pada overdosis timbul gatal-gatal, kesemutan dan gejala
neurotksis.

• Kontraindikasi dan Perhatian


Tidak boleh diberikan pada pasien dengan hipersensiti atau dengan penyakit neurologi terutama pasien
epilepsi
 
• Interaksi
Pada tikus dan mencit, piprezin meningkatkan potensi clororazin
 
• Dosis
Dewasa : dosis tunggal 75 mg/kg piperazin hexahydrate (max 3.5 g)
Anak-anak: 50 mg/kg piperazin hexahidrat (max 2.5 g)
 
• Preparat
Antepar: suspensi oral 150 mg piperazin hexahidrat. Tablet 500 mg
FARMAKOLOGI LEVAMISOL
Levamisol adalah L-isomer dari tetramisol dan lebih aktif dari
campuran racemiknya. Obat ini diperkenalkan pada tahun 1966
untuk obat hewan, dan kemudian digunakan untuk antelmentik
melawan ascariasis. Obat ini agaknya merupakan obat anti-
askaris yang paling efektif yang menyebabkan kelumpuhan
cacing dengan cepat. Obat ini juga dapat digunakan untuk
hookworm, tapi hasil studi menunjukkan tidak konsisten
LEVAMISOL
MEKANISME KERJA FARMAKOKINETIK
• melalui stimulasi autonomic ganglia
• Bioavailabiliti oral tidak diketahui. Setelah
(nicotinic reseptor) dari cacing. Jika pemberian dosis oral 150 mg atau 2.5 mg/kg pada

terekspos obat, cacing immature dan volunter yang sehat, puncak plasmanya adalah 0.5-

0.7 μg/ml yang dicapai dalam 2 jam. Vd bervariasi


dewasa menunjukkan kontraksi spastic
mulai dari 86-266 liter. Obat secara cepat
yang diikuti paralisis tonic. Mekanisme ini
dimetabolisme. Satu metabolit hidroksilevamisol
hampir sama dengan antilmentik yang lain diidentifikasi dalam urin manusia dan tikus.dan

yaitu pirantel dan bephenium beberapa yang lain tidak teridentifikasi. Pada tikus

metabolit yang lain adalah OMPI (2-oxo-3-(2-


hidroksinaphtoat. Pada dosis besar
mercaptoethyl)-5-phenylimidazoline). T1/2 antara 4-5
levamisol bekerja sebagai imunostimulant
jam
(khususnya sel T)
LEVAMISOL
Indikasi
Monoinfeksi ascaris lumbricoides. In poliinfeksi mebendazol adalah pilihan utama

• Hamil dan Menyusui

Tidak ada dilaporkan adanya tertogen pada kelinci dan tikus dengan dosis 5 dan 150 mg/kg selama kehamilan. Laporan

pada manusia kurang. Pengobatan dengan levamisol ditunda sampai melahirkan. Kecuali indikasi kuat untuk

menggunakannya.

Efek Samping
Nausea, vomiting, sakit pada abdomen dan sakit kepala. Penggunaan sebagai imunomodulator memberikan efek

samping yang serius seperti blood disorder (agranulositosis, neutropenia, dan trombocitopenia) kerusakan ginjal,

photosensitivity, dan alergi obat.


LEVAMISOL
• Kontraindikasi dan Perhatian

Harus dicegah pada pasien yang alergi obat. Pemberian bersama bisa menyebabkan reaksi seperti reaksi alcohol dan

disulfiram

• Interaksi

Levamisol dilaporkan menggantikan ikatan protein rifampicin invitro

• Dosis

Dewasa: 150 mg levamisol (base) sebagai dosis tunggal

Anak-anak: 2,5 mg/kg levamisol (base) sebagai dosis tunggal

Preparat

• Ketrak ® : oral solution 40 mg base per 5ml, tablet 40 mg base

• Solaskil : tablet 30 mg base, 150 mg base

• Ergamisol : tablet 50 mg basa

• Levamisol tablet 50 mg basa


OBAT ANTELMINTEK YANG BEREDAR DI
INDONESIA
• FILARZAN
• TRIMIRIAS
• TRIVEXAN
• COMBANTRIN
• MEDICOMTRIN ORAL SUSPENSI DAN TABLET
• UPIXON
• VERMOX 500
PEMBEDAHA
N
Dalam kasus infeksi berat,
pembedahan atau operasi
mungkin diperlukan untuk
memperbaiki kerusakan yang
diakibatkan oleh Ascaris
lumbricoides dan untuk
menghilangkan cacing gelang.
Obstruksi usus atau perforasi,
obstruksi saluran cerna , dan
komplikasi apendiks
memerlukan dilakukannya
pembedahan
PROGNOSIS
• Pada umumnya, askariasis memiliki prognosis
yang baik. Kesembuhan askariasis mencapai
70 hingga 99%
PENCEGAHAN
• Penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik dan tepat guna
• Mengadakan kemoterapi massal setiap 6 bulan sekali didaerah
endemik ataupun daerah yang rawan terhadap penyakit
askariasis.
• Memberi penyuluhan tentang sanitasi lingkungan.
• Melakukan usaha aktif dan preventif untuk dapat mematahkan
siklus hidup cacing misalnya memakai jamban/WC.
• Makan makanan yang dimasak saja.
• Menghindari sayuran mentah (hijau) dan selada di daerah yang
menggunakan tinja sebagai pupuk.
EPIDEMIOLOGI

• Pada umumnya frekuensi tertinggi penyakit ini diderita


oleh anak-anak sedangkan orang dewasa frekuensinya
rendah.

• Di pedesan kasus ini lebih tinggi prevalensinya, hal ini


terjadi karena buruknya sistem sanitasi lingkungan di
pedesaan, tidak adanya jamban sehingga tinja manusia
tidak terisolasi sehingga larva cacing mudah menyebar.
EPIDEMIOLOGI
• Perkembangan telur dan larva cacing sangat cocok pada iklim
tropik dengan suhu optimal adalah 23 o C sampai 30o C

• Epidemi terbaru, Polewali Mandar Sulawesi Barat.–


Prevalensi Kecacingan pada anak SD  Kabupaten Polewali
Mandar ditahun 2009 kembali tinggi setelah tahun 2008 tidak
ada intervensi Hal ini diketahui setelah Depkes RI melakukan
pengambilan sampel tinja anak SD di Polewali Mandar 
TERIMA
KASIH

You might also like