You are on page 1of 3

Metode Sampling

Pengertian Pengambilan Sampel dan Pengambilan Sampel Acak


1. Dasar pemikiran digunakannya sampel di dalam suatu penelitian adalah agar dalam
penelitian tersebut dapat diperoleh kecermatan yang tinggi, penghematan biaya,
waktu dan tenaga.
2. Penelitian eksperimen menggunakan sample yang relative kecil, maka teknik
pengambilan sample harus dilakukan dengan baik dalam arti tepat dan benar. Hal
ini dimaksudkan untuk menjamin ketepatan generalisasi hasil eksperimen.
3. Teknik pengambilan sampel dibedakan menjadi dua macam, yaitu
a. Teknik acak
b. Teknik non – acak
4. Pengambilan sampel secara acak adalah teknik sampling yang akan memberikan
peluang sama kepada setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi anggota sampel.
5. Jika banyaknya unit dalam populasi N dan ukuran sampel adalah n, maka besarnya
probabilitas setiap unit elementer untuk terpilih sebagai sampel adalah n/N.
6. Sampel yang diambil dari suatu populasi secara acak (random) disebut sampel acak.
7. Tujuan digunakan teknik acak adalah sebagai berikut :
a. Dengan sampel acak memungkinkan diperolehnya data penelitian yang dapat
digeneralisasi terhadap populasi yang luas dengan kesesatan yang lebih
terbatas (minim).
b. Dengan Sampel acak memungkinkan peneliti mengaplikasikan kesimpulan statistik,
dan hal itu berarti peneliti dapat menarik kesimpulan statistik tentang
nilai-nilai parameter populasi seperti : rata-rata, simpangan baku, dan
lain –lain.
c. Dengan sampel acak dapat diperoleh kelompok – kelompok sampel yang homogen
satu sama lain, sehingga tidak perlu dilakukan pengujian homogenitas antar
kelompok sampel.
8. Pengambilan sampel acak dapat ditempuh melalui cara undian, tabel bilangan acak,
atau dengan komputer.

Contoh
Dari populasi 500 siswa SD DKI akan diambil 70 siswa sebagai sampel. Tanpa mempertimbangkan
seorang siswa duduk di SD mana di DKI itu. Jelaskan langkah – langkah yang harus dilakukan oleh
peneliti, jika ia menggunakan tabel acak.

Jawab
Cara pengambilannya, yaitu dimulai dengan memberikan nomor urut kepada setiap siswa. Dari nomor
1 sampai dengan nomor 500. Setelah itu dengan menggunakan tabel bilangan acak atau dengan teknik
acak yang lain. Diambil sebanyak 70 siswa untuk menjadi anggota sampel dengan cara sebagai
berikut :
Menetapkan salah satu halaman secara acak.
(1) Menjatuhkan ujung pensil secara acak di halaman tersebut. Angka terdekat dengan
jatuhnya ujung pensil, jika angka terdekat adalah 3, maka halaman yang pertama
digunakan adalah halaman 3. Jika ternyata tabel itu hanya 2 halaman, dikurangi
angka 3 dengan 2 dan diperoleh hasil 1; artinya pengambilan sampel dimulai dari
halaman 1.
(2) Dijatuhkan ujung pensil untuk yang ke dua, untuk menetapkan baris dan kolom
berapa nomor sampel diambil dari tabel halaman 1. Sebelah kanan ujung pensil
untuk menetapkan baris ke- dan sebelah kiri ujung pensil untuk menetapkan kolom
ke-. Misalkan ujung pensil jatuh di antara 35 dan 11.
(3) Dengan hasil langkah ketiga itu, nomor sampel diambil dari kolom 35 dan baris 11
pada tabel halaman 1. Dengan petunjuk itu maka didapat deretan bilangan 37053.
Mulai dari kelompok angka ini digunakan 3 angka saja, berjalan ke atas dan ke
bawah sampai kebutuhan – kebutuhan jumlah 70 terpenuhi.
(4) Dengan cara ini nomor sampel yang terambil adalah 775, 476, 793, 889, 688, 348,
126, 633, 110, 738, dan seterusnya sampai diperoleh 70 nomor.

Glosarium
Sampel. Sebagian anggota populasi
Acak. Pengambilan secara tidak sengaja
Non Acak. Pengambilan dengan berbagai pertimbangan
Populasi. Semua subjek yang dibicarakan
Unit. Satuan terkecil
Generalisasi. Memperluas kesimpulan
Bilangan acak. Suatu bilangan yang tidak beraturan.

Pengambilan Sampel Sistematik dan Pengambilan Sampel Strata


1. Sistematik random sampling digunakan apabila banyaknya satuan elementer dalam
populasi cukup besar dan telah tersusun secara sistematik dalam suatu daftar atau
telah tersusun menurut pola atau aturan tertentu.
2. Sistematik random sampling adalah cara pengambilan sampel, di mana hanya unsur
pertama yang dipilih secara random, sedang unsur – unsur berikutnya dipilih
secara sistematik menurut suatu pola tertentu.
3. Jika karakteristik populasi tidak homogen, maka populasi dapat distratifikasi
atau dibagi-bagi ke dalam sub – sub populasi sedemikian, sehingga satuan-satuan
elementer dalam masing-masing sub populasi menjadi homogen. Kemudian pengambilan
sampel dengan cara random dapat dilakukan pada setiap sub – populasi.
4. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menggunakan metode pengambilan
sampel random distratifikasi adalah sebagai berikut :
a. Ada kriteria yang jekas sebagai dasar untuk membuat stratifikasi.
b. Kriteria yang digunakan tersebut berdasarkan data pendahuluan yang telah
diperoleh atau dapat juga berdasarkan pengetahuan teoritik.
c. Jika ukuran sampel proporsional, maka harus diketahui dengan tepat jumlah
satuan-satuan elementer yang ada di setiap sub-populasi.

Contoh
Jumlah unit dalam populasi sebesar 1200 unit dan besar sampel yang dikehendaki misalnya 40 unit.
Jika digunakan random sistematik, maka bagaimana langkah-langkah pengambilannya?

Jawab
Karena jumlah unit dalam populasi 1200, dan banyaknya sampel yang diinginkan 40, maka k =
1200/40 = 30. Unsur pertama dapat dipilih secara random dari nomor urut 1 – 30. Jika yang terpilih
adalah unit dengan nomor urut 17, unit-unit sampel berikutnya adalah (17 + 30) = 47, (17 + 60) = 77,
(17 + 90) = 107, (17 + 120) = 137, dan seterusnya, sehingga diperoleh unit sampel sebanyak 40 unit.

Glosarium
Sistematik random sampling. Cara pengambilan sampel, di mana hanya unsur pertama yang dipilih
secara random, sedang unsur – unsur berikutnya dipilih secara sistematik menurut suatu pola tertentu.

Pengambilan Sampel Kluster dan Pengambilan Sampel Non Acak

1. Pengambilan Sampel Random Gugus Sederhana. Unit – unit analisis dalam populasi
dikelompokkan ke dalam gugus – gugus yang disebut cluster dan ini akan merupakan
satuan – satuan dari mana sampel akan diambil.
2. Pengambilan gugus yang akan menjadi sampel dilakukan secara random, dengan
catatan bahwa gugus – gugus yang ada dalam populasi mempunyai ciri yang homogen.
3. Pengambilan Sampel Random Gugus Bertahap. Populasi yang letaknya sangat tersebar
secara geografis, sehingga unit – unit analisis dikelompokkan ke dalam gugus –
guigus yang merupakan satuan – satuan dari mana sampel akan diambil.
4. Satu populasi dapat digabi ke dalam gugus tingkat pertama; gugus – gugus tingkat
pertama dapat dibagi lagi ke dalam gugus – gugus tingkat kedua; gugus – gugus
tingkat kedua dapat dibagi lagi ke dalam gugus – gugus tingkat ketiga; dan
seterusnya.
5. Pengambilan sampel non acak atau non random sampling, peluang untuk menjadi
anggota sampel bagi setiap anggota dalam populasi itu tidak sama.
6. Sampel bertujuan atau purposive sample dilakukan dengan cara mengambil subjek
bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya
tujuan tertentu.
7. Sampel bertujuan dapat dilakukan dengan syarat sebagai berikut :
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri – ciri, sifat – sifat atau
karakteristik tertentu yang merupakan ciri – ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar – benar merupakan subjek yang paling
banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat pada studi
pendahuluan.

Contoh
Populasi warga masyarakat di suatu provinsi. Provinsi tersebut terdiri dari 117 kabupaten, 154
kecamatan, 1142 desa. Sebutkan langkah – langkah pengambilan sampelnya!

Jawab
Diketahui provinsi X yang terdiri dari 17 kabupaten, 154 kecamatan, 1142 desa
Cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut.
(1) Dipilih lima kabupaten secara random dari 17 Kabupaten di suatu Provinsi.
(2) Dari masing – masing Kabupaten terpilih, dipilih tiga Kecamatan secara random,
sehingga diperoleh 15 Kecamatan Sampel.
(3) Dari masing – masing Kecamatan sampel dipilih lagi secara random dua desa,
sehingga diperoleh 30 desa sampel.
Semua warga masyarakat yang berada pada ke – 30 desa sampel tersebut akan diselidiki sebagai
sampel penelitian.

Glosarium
Kluster. Unit – unit analisis dalam populasi dikelompokkan ke dalam gugus – gugus.
Purposive sample. Dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau
daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

You might also like