You are on page 1of 2

Lindungi Rumah dengan Tanaman Penyerap Polutan

Tanaman juga bisa jadi penyerap debu, peredam suara, penyerap polusi udara,
dan pengeleminasi bau.
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=27843&kat_id=102&kat_id1=&kat
_id2=

Sungguh tak nyaman tinggal di kawasan tercemar. Tak hanya tercemar debu,
udara, tetapi suara bising juga amat mengganggu suasana di rumah. Suasana tak
nyaman bisa diminimalisasi dengan pilihan tanaman di halaman. Kendati sejauh
ini belum ada penelitian khusus tentang tanaman apa saja yang menyerap Pb
(timah hitam), sulfur, zat berbahaya lainnya, namun pengalaman dan
pengamatan pakar menunjukkan adanya kemampuan penyerapan itu.

Walhasil, sejauh ini perihal resap-meresap udara beracun itu didasari fakta bahwa
tanaman menghisap CO2. Dasar yang sama, menurut pakar tanaman hias Iin
Hasyim, terjadi pada pemusnahan rumput gajah yang ditanam di sepanjang jalan
tol Jagorawi.

Rumput itu, jelas Iin, dimusnahkan dengan prediksi mengisap Pb dari sisa
pembakaran mobil. Padahal, rumput bakal jadi santapan ternak. ''Dikhawatirkan,
akibatnya berbahaya bagi daging dan susu ternak,'' tambahnya. Iin yang sering
mengisi acara tentang tanaman hias di TVRI pada tahun 1980-an menyebutkan
ada sejumlah tanaman yang mempunyai multifungsi. Yakni, sebagai penyerap
debu, peredam suara, penyerap polusi udara, dan pengeleminasi bau. Iin
mengaku melihat multifungsi tanaman itu berdasarkan pengalaman dan
pengamatannya. ''Kemanapun saya pergi, tanaman yang tumbuh di tempat itu
yang jadi perhatian saya,'' katanya.

Tanaman berdaun kecil-kecil dan lebat diduga memiliki daya isap CO2 lebih kuat
dibanding yang lebar tetapi sedikit. Ada beberapa jenis tanaman yang
ditandainya mampu menyerap gas beracun dengan berbagai kapasitas rendah
hingga sedang. Misalnya, puring, lidah mertua, sri rejeki, monstera, dan
pandan bali. Keperkasaan puring dibuktikannya di lingkungan sebuah pabrik
pulp di Sumatera. Di tempat itu, rumput tak bisa hidup. Namun, puring tetap
tumbuh, bahkan warnanya justru tampak indah. ''Sayang saya tidak punya
laboratorium untuk menelitinya,'' ujarnya.

Tanaman sebagai pengeliminasi bau, diketahui Iin saat berkunjung ke suatu


kawasan berbukit-bukit di Brazil. Tanah yang kondisinya mirip daerah Gunung
Kidul itu digunakan untuk beternak sapi sekaligus kebun jeruk. ''Saat jeruk
berbunga, wangi bunganya yang segar menguasai jalan,'' katanya. Akibatnya,
bau khas peternakan pun tak tercium jejaknya. Namun, ibu pemilik taman
agrowisata yang juga menyewakan tanaman ini mengingatkan, bunga-bungaan
yang wangi tidaklah mengisap atau mengurangi bau. Yang mereka lakukan
hanyalah mengeliminasi bau. Karena itu, ia menyarankan bila di dekat rumah ada
selokan yang bau, ada baiknya menanam bunga-bunga wangi seperti melati,
gardenia, sedap malam, quisqualis atau kemuning. Untuk tanah dataran
tinggi, lebih banyak lagi tanaman berbunga wangi yang bisa ditanam. Termasuk di
antaranya kecubung (Datura) dan pinus. Perawatan tanaman beraroma ini tidak
sulit. Yang penting, harus sesuai dengan habitatnya: dataran tinggi atau dataran
rendah. ''Tanaman dataran tinggi yang ditanam di dataran rendah akan merana,
tidak mau berbunga,'' jelasnya.

Selain itu, bau juga bisa ditangkal dengan tanaman jenis penghalang angin
seperti bambu dan beringin. Bau-bau menyengat secara tidak langsung
terhalang di daun sehingga tak tercium hidung. Apa yang bisa ditanam bila rumah
berada di kawasan industri yang dilalui jalan berdebu? Iin menyarankan agar
memagari halaman dengan tanaman perdu atau jenis tanaman penghalang.
Cirinya, berdaun banyak, kecil-kecil, lebat dengan percabangan banyak.

Tanaman penghalang mampu menyerap debu. Butiran halus kotoran akan


menempel pada daun yang kemudian luruh saat diguyur hujan. ''Perdu juga
peredam suara, lho,'' kata Iin. Ia menggambarkan bentuk gelombang suara
yang melingkar vertikal dan horisontal 'seperti bola' bakal terhambat jalannya
oleh daun perdu yang relatif rapat. Alternatif yang bisa dipilih adalah pohon teh-
tehan, kembang anak nakal (Durant repens), dan tanaman dolar (Ficus
pumila).

Apa yang bisa dilakukan untuk kawasan yang kena serapan cemaran air? Iin
mengaku belum bisa menyarankan apa-apa untuk kondisi ini. Sebab, dari
pengamatannya saat terlibat dalam studi AMDAL ia melihat tanaman memiliki
ambang batas tertentu terhadap cemaran bahan kimia. Di daerah yang dialiri
limbah batik yang sangat polutan itu, tak ada rerumputan pun yang mau tumbuh.
Saat pencemaran sudah sampai taraf yang tinggi mungkin bukan lagi 'urusan'
tanaman hias. Bila mempunyai halaman luas dan ingin membersihkan udara,
beberapa pohon yang biasa dimanfaatkan untuk penghijauan kota bisa jadi
pilihan. Endes Nurfilmarasa Dahlan, dosen Fakultas Kehutanan IPB yang dikutip
Trubus menyebutkan beberapa pohon yang punya kemampuan tinggi menyerap
timah hitam, yakni asam landi, damar, jamuju, johar, mahoni, dan pala.
Pohon yang cocok untuk kawasan pabrik semen adalah bisbol, kere payung,
kenari, meranti merah, dan tanjung. Sebab, pohon-pohon ini mampu
menyerap debu semen.

You might also like