You are on page 1of 14

PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

Materi Kuliah Umum di Universitas Nusa Cendana Kupang pada tanggal 30 Januari 2010

Oleh :

Kolonel Inf Dody Usodo Hargo. S, S.IP

“ Wawasan kebangsaan bukanlah sesuatu yang bersifat statis dan tak berubah dari
waktu ke waktu, sebaliknya ia bersifat dinamis, namun bukan berarti juga wawasan
kebangsaan tersebut dapat diubah-ubah sekehendaknya. Seperti halnya bangun suatu
rumah tangga, ada bagian yang tak mudah untuk diubah dan ada bagian yang relatif
mudah “ (Susilo Bambang Yudhoyono, menuju negara kebangsaan modern, 2004)

1. Latar  Belakang Pemikiran.

1 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

Sesuai  cita-cita Patih Gajah Mada dalam sumpahnya ( dikenal dengan   Sumpah Palapa ) 
yang berbunyi “ Saya  tidak akan  pernah makan  buah Palapa sebelum saya  dapat
menyatukan Nusantara dalam Kerajaan  Majapahit “. Dari semboyan
tersebut  di atas, memiliki makna  dan tekad dari seorang Patih Gajah Mada, yang akan berbuat
dengan sekuat tenaga mempersatukan wilayah Nusantara. Dari Sumpah Palapa tersebut maka
ada satu kesamaan yang dapat menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia yaitu wujud
Nusantara yang terdiri dari 17.508 buah pulau yang tersebar dan terpisah namun dapat
dipersatukan oleh lautan, sehingga menjadi cikal bakal
Negara Kepulauan Indonesia
yang terletak pada posisi geografis antar
dua benua
dan
dua samudera
, sesuai dengan kondisi geografis tersebut maka
Kepulauan Indonesia
disebut juga dengan istilah
Kenusaan
dan juga disebut dengan nama
Nusantara.
Hal tersebut kemudian dikenal dengan istilah
Wawasan Nusantara
sebagai
Wawasan Kebangsaan Indonesia,
dan sebutan tersebut tidak cukup hanya dipahami saja tetapi harus dihayati baik sebagai
konsep kewilayahan maupun konsep ketatanegaraan.

Sebenarnya Wawasan Kebangsaan Indonesia  sudah dicetuskan oleh seluruh Pemuda


Indonesia dalam suatu tekad pada tahun 1928 yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda
yang intinya
bertekad untuk bersatu dan merdeka dalam wadah sebuah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Seharusnya untuk menghadapi keadaan Negara yang serba sulit sekarang ini kita bangsa
Indonesia bangkit bersatu mengatasi masalah bangsa secara bersama-sama.

Dihadapkan kepada kondisi bangsa Indonesia saat ini maka sudah mulai terjadi
pengingkaran terhadap cita-cita Patih Gajah Mada sebagai nenek moyang bangsa
Indonesia yang telah mempersatukan Nusantara melalui sumpahnya.  Bukti nyata yang
sudah terjadi adalah lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan ke tangan Malaysia, sedangkan
bukti sejarah jelas-jelas menyatakan bahwa pulau Sipadan dan pulau Ligitan adalah bagian dari
wilayah Nusantara dan merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Bulungan di Kalimantan
Timur.  Masih ada kemungkinan ancaman lain dari luar yang dapat merugikan Indonesia dalam
mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, kondisi faktual

2 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

diantaranya
klaim Malaysia terhadap blok Ambalat
di kalimantan Timur,
klaim batas wilayah laut oleh Singapura dan batas-batas Negara Indonesia di daratan
pulau Kalimantan, pulau Irian jaya dan pulau Timor.

Sedangkan di dalam negeri sendiri masih ada isu disintegrasi bangsa yang dilakukan oleh
kelompok tertentu seperti diwilayah propinsi Irian jaya (Papua) yang mengarah kepada konflik
vertikal dan kerusuhan sosial yang terjadi di beberapa daerah yang mengarah kepada konflik
horizontal apabila dibiarkan terus berkembang maka dapat mengancam kemungkinan
terjadinya disintegrasi bangsa. Sehingga perlu adanya pemahaman terhadap wawasan
Nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia dan menjadi nilai dasar Ketahanan
Nasional Indonesia, sebagaimana
dikatakan oleh pakar ketahanan nasional
Sayidiman Suryohadiprojo, Wawasan Nusantara
adalah  cara pandang bangsa Indonesia terhadap eksistensi dirinya ditengah-tengah
masyarakat Internasional.
Secara prinsip, Indonesia adalah Negara kesatuan yang berlandaskan Pancasila.
Sedangkan keanekaragaman ras, suku, agama dan bahasa daerah merupakan khasanah
budaya yang dapat menjadi unsur pemersatu bangsa.
Dengan demikian apa yang sudah dirintis oleh nenek moyang bangsa Indonesia dari masa
kejayaan Kerajaan Majapahit perlu
dipertahankan
dan
dilestarikan oleh seluruh rakyat Indonesia dalam kerangka NKRI d
engan
sesanti Bhineka Tunggal Ika.

Wawasan Nusantara adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD 1945 dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan wawasan Nusantara akan
terwujud
dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia
yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman.
Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat,
dalam
koridor wawasan Nusantara.
Adapun pengertian
wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi Darat, Laut dan Udara
diatasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, So
s

3 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

ial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.


Dengan demikian apabila dihadapkan pada kondisi pemahaman kesadaran berbangsa dan
berbegara, maka untuk membangun kesadaran dan kemampuan bela Negara dikalangan
bangsa Indonesia sebagai dasar untuk membangun kekuatan pertahanan negara dengan
wawasan Nusantara harus
dilaksanakan secara sistematis melalui proses yang berkelanjutan secara berjenjang
dimulai secara dini dari anak-anak sebagai generasi penerus bangsa Indonesia
mengenal dirinya sebagai anak Indonesia sampai dengan akhir hayatnya sebagai bangsa
Indonesia. Adapun cara yang dilakukan untuk membangun kesadaran dan kemampuan bela
negara dikalangan bangsa Indonesia sebagai dasar untuk membangun kekuatan pertahanan
Negara dengan Wawasan Nusantara dilakukan secara formal dalam lingkungan pendidikan
sekolah maupun secara informal dalam lingkungan bermasyarakat secara nyata belum dapat
diwujudkan. Sebagai penyebab utamanya adalah
rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pemahaman Wawasan Nusantara
sebagai perwujudan Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia.
Dihadapkan kepada kondisi pemahaman kesadaran berbangsa dan bernegara, maka masalah
pokok yang perlu dipecahkan bersama adalah
bagaimana membangun kesadaran dan kemampuan Bela Negara dikalangan bangsa
Indonesia sebagai dasar
pemahaman
wawasan nusantara sebagai wawasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia
dalam rangka membangun ketahanan nasional
?

2.         Upaya yang dilaksanakan untuk memberikan pemahaman tentang wawasan


kebangsaan Indonesia terhadap seluruh komponen bangsa.

a. Ditinjau dari format pendidikan. Dapat dilakukan melalui jalur formal dan informal sebagai
berikut : Pertama, secara formal dalam lingkungan
sekolah/Perguruan Tinggi, untuk menjaga
eksistensi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat,
bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
maka Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) dan rasa cinta tanah air harus
dikenalkan secara dini
kepada anak-anak Indonesia melalui pendidikan sekolah / Perguruan Tinggi
sesuai dengan strata pendidikannya secara merata dan diwadahi melalui kurikulum
pendidikan nasional sebagai berikut : a)

4 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

Untuk tingkat pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK),


mengenalkan tentang lagu kebangsaan dan lagu-lagu nasional serta daerah, bahasa
Indonesia dan Bendera merah Putih sebagai bendera negara;
b) Untuk tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD),
mempelajari tentang sejarah Indonesia, mengenal Pancasila sebagai Dasar Negara
dan UUD 1945 sebagai Dasar Hukum bangsa Indonsia;
c)
Untuk tingkat Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP setingkat)
melanjutkan pendidikan dasar yang sudah diterima di tingkat SD
dan upaya bangsa Indonesia untuk mempertahankan keutuhan NKRI dari segala macam
bentuk rongrongan pemberontakan dan pengkhianatan yang dilakukan oleh sebagian
pengkhianat bangsa maupun kemungkinan adanya ancaman yang datang dari luar; d) Untuk
tingkat Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA setingkat)
melanjutkan pendidikan menengah pertama yang sudah di terima di tingkat SMP secara
aplikatif
agar lebih menghayati arti penting bela negara dan rasa cinta tanah air dalam rangka
mempertahankan keutuhan dan rasa persatuan kesatuan bangsa Indonesia melalui cara
pandang yang sama dalam wadah NKRI. Sehingga sebagai anak bangsa akan tertanam jiwa
bela negara dalam kerangka pertahanan negara; e) Untuk tingkat Perguruan Tinggi,
membangun kesadaran dan kemampuan bela negara serta
penanaman rasa bela negara rasa cinta tanah air diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan
yang bersifat lebih aplikatif yang diwadahi melalui organisasi kemahasiswaan seperti 
Resimen Mahasiswa (Menwa),
organisasi kemahasiswaan lainnya untuk memupuk dan melatih kewiraan serta kepemimpinan
sebagai kader generasi penerus bangsa; f) 
Mengaktifkan kegiatan kepramukaan sebagai sarana yang paling efektif
pada waktu yang lalu untuk menanamkan semangat bela negara dan rasa cinta tanah air di
kalangan generasi muda bangsa disetiap strata pendidikan yang berbeda.
Kedua, Secara informal dalam lingkungan pemukiman maupun lingkungan pekerjaan,
disamping pendidikan formal yang diterima oleh generasi penerus bangsa disekolah maupun
perguruan tinggi, maka pendidikan bela negara juga dilaksanakan dilingkungan pemukiman dan
lingkungan pekerjaan, dilaksanakan dengan cara :                     a)
Mensosialisasikan Undang-Undang nomor 3
tahun 2002 tentang pertahanan negara dilingkungan pemukiman maupun pekerjaan
bahwa tugas-tugas pertahanan negara bukanlah tugas TNI semata tetapi menjadi tanggung
jawab seluruh komponen bangsa sesuai dengan bidangnya masing-masing, sehingga
masyarakat sebagai warga negara akan memahami dimana posisinya dalam keikutsertaannya
untuk melaksanakan pertahanan negara sebagai komponen cadangan atau komponen
pendukung; b) Untuk
menanam dan menumbuh-kembangkan rasa bela negara dan rasa cinta tanah air
dilaksanakan melalui kegiatan secara aplikatif dalam keseharian di lingkungan pemukiman
diantaranya melaksanakan kegiatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling), kerja bhakti
dan gotong royong, pelatihan perlawanan rakyat (Wanra) dan keamanan rakyat (Kamra),
pengibaran bendera Merah putih pada hari-hari nasional dan Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia; c)
Melaksanakan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

5 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

yang difasilitasi oleh pemerintah dengan mengikutsertakan kader-kader dari daerah (mulai
tingkat desa sampai tingkat propinsi); d) Untuk lingkungan pekerjaan
melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih pada setiap hari Senin dan
hari-hari Nasional maupun hari Kemerdekaan Indonesia serta ikut serta dalam wadah
pertahanan sipil (Hansip);
e) Peningkatan komunikasi yaitu dengan
melaksanakan kegiatan yang terkait dengan propaganda melalui media masa,
koran, televisi dan radio untuk membangun kesadaran dan kemampuan bela negara diseluruh
lapisan masyarakat Indonesia. Media yang digunakan
tidak terbatas milik pemerintah saja tetapi melibatkan seluruh media swasta
yang beredar di seluruh Indonesia,
terutama yang mengarah kepada program cinta Indonesia.

b.         Ditinjau dari pembinaan aspek astagatra.Astagatra yang terdiri dari tri gatra
(geografi, demografi dan sumber kekayaan alam) dan panca gatra (idiologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan) adalah merupakan ciri wawasan nusantara dan
ketahanan nasional bangsa Indonesia sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan
pemahaman terhadap wawasan kebangsaan Indonesia dalam tinjauan aspek astagatra
dilakukan melalui cara sebagai berikut;  1)
Pembinaan dari tinjauan aspek geografi.
Seluruh komponen bangsa ikut bertanggung jawab untuk menjaga dan membangun kondisi
geografis NKRI dalam ikatan ke-Bhineka Tunggal Ika-an guna menjaga integritas NKRI. Untuk
mencapai kondisi tersebut dilakukan melalui upaya : a)
Bimbingan,
pengarahan dan penyuluhan tentang pentingnya letak geografi Indonesia guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan kepentingan pertahanan negara; b)
Pelatihan,
melalui proyek percontohan tentang pemanfaatan lahan pertanian dan budi daya laut serta
manajemen pemasaran dari hasil pertanian dan hasil laut agar memiliki nilai jual yang bersaing
untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat; c)
Pengawasan,
dan
pengendalian
terhadap pelaksanaan kegiatan dan pencapaian hasil dimaksud agar mencapai hasil serta
keuntungan yang diinginkan melalui penerapan sistem koperasi rakyat agar terhindar dari
sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab melalui upaya penerapan sistem ijon; d)

6 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

Seluruh komponen bangsa ikut bertanggung jawab untuk menjaga dan membangun
kondisi geografis NKRI dalam ikatan ke-Bhineka Tungga Ika-an
guna mewujudkan ketahanan nasional dengan demikian maka integritas NKRI akan terjamin
kelangsungannya; 2)
Pembinaan
dari tinjauan aspek demografi. Menghapus pandangan minoritas terhadap kelompok
etnis tertentu,
guna menghindari sentimen kedaerahan yang dapat memicu kebencian daerah terhadap pusat
sehingga perlu dilakukan tindakan yang seimbang untuk bersikap dalam rangka menanamkan
loyalitas vertikal, sebagai salah satu indikatornya adalah adanya derajat kepatuhan dan
kesetiaan yang ditunjukan oleh pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat, dilakukan
melalui upaya : a)
menanamkan loyalitas vertikal,
yaitu derajat kepatuhan dan kesetiaan yang ditunjukan oleh: (1) Masyarakat terhadap
pemimpinan non-formal, terhadap elite politik dan terhadap pemerintah NKRI; ( 2) Masyarakat
terhadap hukum yang berlaku di wilayah NKRI; (3) Pemerintah daerah terhadap pemerintah
pusat; (4) Internal masyarakat yang saling menghargai dalam berbagai keaneka ragaman yang
ada terhadap pimpinan di daerahnya; b)
Menanamkan loyalitas horizontal,
yaitu derajat kepatuhan dan kesetiaan yang ditunjukan oleh : (1) Kelompok masyarkat terhadap
kelompok masyarakat lainnya;(2) Masyarakat terhadap kebudayaan (norma dan tata nilai) dan
hukum;(3) Pemerintah daerah terhadap pemerintah daerah lainnya. Melalui upaya pembinaan
yang diharapkan maka prilaku yang bertentangan dengan karakter masyarakat daerah konflik
dapat ditangkal karena masyarakat senantiasa mengutamakan kemaslahatan umat dengan
memerangi segala macam bentuk kemaksiatan dan kezaliman dengan lebih mengemukakan
kebijakan. Pembinaan yang dilaksanakan selama ini kepada penduduk di daerah konflik adalah
meningkatkan SDM masyarkat melalui jalur formal dan non formal serta menanamkan rasa
kebangsaan sebagai bagian dari bangsa ini agar terhindar dari pengaruh dan propaganda
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, selanjutnya akan tertanam rasa nasionalisme yang
tinggi guna meningkatkan ketahanan nasional di daerah konflik; 3)
Pembinaan dari tinjauan aspek sumber kekayaan alam.
Pengelolaan sumber
kekayaan alam mampu memberikan dan membuka lapangan kerja bagi penduduk di daerah,
membatasi kesenjangan sosial yang ada antara pusat dan daerah, pengelolaan sumber
kekayaan alam prioritas utama diperuntukan bagi kepentingan masyarakat di daerah setempat,
melibatkan masyarakat setempat dalam upaya melestarikan dan menginfentarisir
kekayaan alam,
perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan kekayaan alam menggunakan manajemen yang
transparan, sehingga di ketahui dengan jelas arah aliran keuangan dari hasil pengelolaan
tersebut, dilakukan melalui :a)
Pengelolaan sumber kekayaan alam diarahkan untuk kepentingan peningkatan
kesempatan dan peluang kerja penduduk daerah,
untuk mempersempit dan membatasi dan kesenjangan sosial yang ada antara pusat dan
daerah; b)
Sumber energi minyak dan gas bumi harus dihemat,
dan sedapat mungkin dilaksanakan kegiatan untuk mengembangkan sumber energi terbaru

7 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

agar ditemukan alternatif pengganti bahan baku yang tersedia; c)


Pengelolaan sumber kekayaan alam prioritas utama diperuntukan bagi kepentingan
masyarakat daerah
secara adil dalam bingkai NKRI berdasarkan Pancasila dan rakyat Indonesia secara umum; d)
Seluruh komponen bangsa terutama yang berdomisili di daerah ikut dlibatkan dalam upaya
melestarikan dan meginvetarisir serta
Mengawasi kekayaan alam yang terkandung di daerah tersebut
; e) Dilaksanakan rencana dan pelaksanaan yang
transparan dalam pengelolaan sumber kekayaan alam
tersebut dan jelas arah aliran keuangan dari hasil pengelolaannya;4)
Pembinaan dari tinjauan aspek idiologi.
Mengenalkan dan memberikan pendidikan moral Pancasila mulai dari usia dini, pembangunan
mental spiritual harus dilaksanakan secara seimbang
agar terbentuk manusia Indonesia yang memiliki moral etika sebagai insan Pancasila,
dilakukan melalui upaya: a)
Mengenalkan dan memberikan pendidikan moral pancasila
mulai usia dini serta memberikan suri tauladan kepada penduduk tentang pengamalan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; b)
Pelaksanaan pembentukan fisik
berupa sarana dan prasarana serta pembangunan mental spritual harus dilaksanakan secara
seimbang agar terbentuk manusia Indonesia yang seutuhnya dalam pengertian manusia
Indonesia yang memiliki moral etika sebagai insan pancasila; c)
Pancasila sebagai ideologi nasional falsafah bangsa dan dasar negara RI harus terus
diamalkan,
secara realiti dalam perbuatan sehari-hari dan pelaksanaannya mulai dari masin-masing
individu dalam lingkungan sosialnya (rumah sekolah, kantor dan lingkungan warga); 5)
Pembinaan dari tinjauan aspek politik.
Menjelaskan bahwa
sistem pemerintahan senantiasa berdasarkan hukum sehingga perbuatan yang
dilakukan diluar rambu-rambu dan kaedah hukum yang berlaku berarti merupakan suatu
indikasi melawan hukum dan harus dipertanggung jawabkan sistem pemerintahan
senantiasa berdasarkan hukum
sehingga perbuatan yang mencegah terjadinya diktator mayoritas dan tirani minoritas atau si
besar menindas yang kecil dan yang kuat menginjak yang lemah, tindakan-tindakan ini tidak
bisa dibenarkan dan tidak boleh dilakukan oleh siapapun dan kepada siapapun, dilakukan
melalui upaya : a)
Menjelaskan bahwa
dilakukan diluar rambu-rambu dan kaedah hukum yang berlaku berarti merupakan upaya
melawan hukum dan harus dipertanggung jawabkan ; b)
Mencegah terjadinya diktator mayoritas dan tirani minoritas atau si besar menindas yang
kecil dan yang kuat menginjak yang lemah,
tindakan-tindakan ini tidak bisa dibenarkan dan tidak boleh dilakukan oleh siapapun dan kepada
siapapun sebagai sesama warga negara Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dimata
hukum;6)
Pembinaan dari tinjauan aspek ekonomi.
Dalam mewujudkan pemulihan ekonomi harus selalu berorientasi kepada ekonomi rakyat dan

8 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

bertumpu pada ekonomi pasar, senantiasa harus mengedepankan pemberdayaan institusi


fungsional dibidang ekonomi, misalnya mendorong pengembangan industri strategis melalui
program penelitian yang bersifat
kemitraaan dengan lembaga penelitian diberbagai perguruan tinggi maupun industri
strategis
yang ada sehingga dapat
menjawab desakan kebutuhan ekonomi di daerah,
dan
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah tersebut pada tingkat
kebutuhan primer,
dilakukan melalui: a) Pemerintah pusat dan daerah mengutamakan pemulihan kehidupan
ekonomi rakyat melalui peningkatan sektor pertanian dan perikanan sebagai mata pencaharian
sebagian besar masyarakat Indonesia; b) untuk meningkatkan aktivitas roda perekonomian
diperlukan pelibatan oleh unsur-unsur komponen bangsa sesuai fungsi termasuk
TNI diseluruh wilayah NKRI
untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dari kemungkinan adanya gangguan kaum
kelompk separatis; c)
Pelibatan seluruh instansi
dalam pembinaan bidang tertentu yang saling berhubungan maupun mendukung peningkatan
bidang ekonomi ikut bertanggung jawab penuh untuk pencapaian sasaran yang dituju sesuai
dengan perencanaan pemerintah, dengan demikian
kesenjangan ekonomi dapat di minimalisasi untuk menghindari munculnya konflik
sosial;
7)
Pembinaan dari tinjauan aspek sosial budaya.
Upaya ini perlu diimplementasikan dalam sosial kultur kehidupan masyarakat didaerah
setempat, karena ikatan
adat istiadat dijunjung tinggi sebagai nilai-nilai yang bermakna dalam menentukan
kehidupan masyarakat pada daerah daerah tertentu,
diwujudkan secara aplikatif untuk dapat menghargai pendapat dan sarana masukkan dari para
tokoh mayarakat bernilai positif untuk membangun daerah secara fisik maupun non fisik
(moral), dilakukan melalui upaya: a)
Mencegah dan membatasi masuknya budaya asing
yang dapat merusak budaya bangsa sendiri dan dapat memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa;  b)
Mengedepankan pemuka adat untuk ikut berbicara dengan pemerintah dan kelompok
separatis
agar ada saling pengertian tentang perbedaan pendapat yang terjadi untuk menjaga keutuhan
NKRI yang telah dibangun oleh para pejuang bangsa; c) Menghargai dan saran masukkan dari
para tokoh masyarakat yang bernilai positif untuk membangun daerah secara fisik maupun
moral;d)
Menghimbau para tokoh pemuda di seluruh Indonesia agar ikut melestarikan
kebudayaan daerah yang sarat dengan nilai-nilai seni yang bernilai tinggi
untuk menjaga nilai nilai budaya sendiri dan menegah masuknya budaya asing yang tidak
sesuai dengan adat istiadat sendiri sebagai salah satu alat perekat bangsa sehingga tidak
terhapus oleh budaya asing; e)

9 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

Menghidupkan dan menanamkan kembali sikap dan budi pekerti


yang baik dimulai dari sedini mungkin dari anak-anak generasi penerus bangsa Indonesia
dikenal dan menganal dirinya sebagai anak Indonesia yang berbudi pekerti luhur. Karena
seakanakan budi pekerti ini hanya dimiliki generasi terdahulu saja, sedangkan budi pekerti erat
kaitannya dengan etika maupun esthetica yang dimiliki oleh bangsa Indonesia oleh dahulu kala;
  8)
Pembinaan dari tinjauan aspek pertahanan dan keamanan. Untuk memberikan jaminan
perbaikan taraf hidup masyarakat termasuk jaminan rasa aman dalam beraktifitas dan
berkreasi sesuai dengan haknya sebagai warga negara Indonesia yang berazaskan
pancasila.
Meningkatkan kinerja seluruh aparat pemerintah yang bertuga sdaerah pedalaman dan
didukung oleh kekuatan TNI untuk menjamin rasa aman dalam bertugas diwilayah tersebut.
Untuk pertahanan dan keamanan upaya dilaksanakan melalui konsep sistem pertahanan
semesta sebagai doktrin nasional dalam menyelenggarakan pertahanan negara
berpedoman kepada sikap kerakyatan, kewilayahan dan kesemestaan
dalam sistem petahananan semesta,
sehingga dapat mewujudkan wilayah NKRI sebagai satu kesatuan yang utuh.
Dari aspek pertahanan dan keamanan secara riil dan aplikatif harus dapat diwujudkan dalam
kehidupan masyarakat di daerah. Upaya nyata yang dilakukan diantaranya ; a) Pemberdayaan
komando kewilayahan (Kowil),
Kowil selaku unsur TNI harus diberdayakan dalam rangka ikut membantu pelaksanaan
pengembangan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya serta meningkatkan
kesejahteraan didaerah,
khususnya kesejahteraan dengan kepentingan pertahanan dalam rangka memelihara dan
meningkatkan ketahanan nasional;
b) Dalam rangka menyelaenggarakan pertahanan diwilayah maka
Kowil TNI sebagai komando pelaksana tugas dan fungsi ketahanan daerah
bersama pemerintah daerah merencanakan dan menyusun rencana pembinaan dalam rangka
pembangunan nasional di daerah; c)
Meningkatkan sosialisasi bela negara kepada seluruh masyarakat secara formal dan
informal; d) TNI mengsinergikan potensi kekuatan pertahanan yang ada diwilayah
melalui kegiatan tugas dan fungsi  departemen pertahanan di daerah dengan dasar hukum UU
No 34 tahun 2004 tentang TNI.

c. Menentukan kebijaksanaan dan strategis kedalam maupun keluar melalui


langkah-langkah sebaga berikut :
Pertama, Kedalam dilakukan melalui upaya :
(a)
Memperkokoh rasa persatuan dalam wadah NKRI,
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui
cara sebagai berikut : (1)
Meningkatkan pemahaman wawasan nusantara sebagai wawasan kebangsaan Indonesia
dengan kesatuan bangsa, keutuhan wilayah dan kepentingan nasioanal serta mengakhiri
konflik antar pemimpin bangsa khusunya para elit politik; (2) Menyelenggarakan pembangunan

10 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

nasional yang mampu mengurangi kesenjangan sosial dan ketidakadilan; (3)


Menyelenggarakan pendidikan nasional yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan kesadaran kebangsaan Indonesia; (4) Penghormatan dan pemberdayaan
nilai-nilai agama budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam untuk meningkatkan moral dan
etika mayarakat; (b)
Memperkokoh ketahanan nasional,
melalui cara-cara : (1) Mewujudkan stabilitas keamanan dengan mengedepankan supermasi
hukum dan menghormati hak asasi manusia (HAM) ; (2) Mewaspadai oknum oknum subversit
dari dala maupun luar yang memanfaatkan luasnya wilayah Indonesia untuk melakukan
aksi-aksinya untuk memecah keutuhan NKRI; (3) mengalokasikan anggaran yang memadai
pada batas kebutuhan minimal kepada TNI dan Polri untuk meningkatkan profesionalisme
dalam bidang tugasnya masing-masing dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya; (4)
melaksanakan pembangunan nasional yang berbasis pada
Sumber Daya Nasional (Sumdanas) dengan memperhatikan kelestarian lingkungan
hidup;
(c)
Menyelenggarakan otonomi daerah dengan tetap berorientasi kepentingan nasional,
melalui cara : (1) penataan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara
sinergik dalam kebersamaan guna mencapai tujuan nasional; (2) menyiapkan perangkat hukum
guna mencegah timbulnya anarki dan otoriter dengan tetap memberikan peluang bagi
pengawasan masyarakat; (3) pengaturan otonomi daerah yang tetap mengacu pada wawasan
nusantara dan ketahanan nasional; (4) mengikis KKN secara tuntas; (5) meningkatkan
pelayanan masyarakat; (6) melaksanakan pembangunan daerah untuk mengurangi
kesenjangan sosial dan ketidak adilan; (7) saling menghormati budaya dan adat istiadat suku
dan etnis yang ada didaerah; (8) meningkatkan pemahaman tentang tanah air nusantara
sebagai sarana hidup seluruh bangsa indonesia yang beraneka ragam; (d)
Mengajak partisipasi masyarakat
dalam menciptakan persatuan bangsa, ketahanan nasional dan otonomi daerah melalui
cara-cara : (1) mewujudkan kesadaran kebangsaan Indonesia dalam wadah NKRI; (2)
meningkatkan kesadaraan bela negara, antara lain dengan mewaspadai oknum subversif dan
provokator serta pelaku penghinaan; (3) pengawasan sosial terhadap kinerja pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan nasional di tingkat pusat maupun daerah;
Kedua, Keluar
dilakukan melalui upaya : (a)
memelihara hubungan internasional dengan negara-negara sahabat sesuai dengan
politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif serta meningkatkan kerjasama dalam
bidang ekonomi
untuk kesejahteraan rakyat dan pertahanan negara. Kebijaksanaan dan strategi yang dilakukan
melalui cara-cara : (1) mempertegas batas negara dilaut dan didarat dengan negara-negara
tetangga yang berbatasan langsung dengan wilayah Indonesia agar sengketa perbatasan tidak
menjadi isue negatif bagi kedua negara; (2) melibatkan secara prioritas SDM masyarakat
Indonesia pada perusahaan modal asing yang ada di Indonesia dengan tujuan memberdayakan
masyarakat bangsa  sendiri; (3) melaksanakan pengawasan terhadap lalu lintas kapal kapal
asing di Jalur ALKI agar tidak terjadi penyalahgunaan dan pemanfaatan ALKI untuk
kepentingan mata-mata oleh negara lain; (b)
Meningkatkan hubungan bilateral maupun multilateral dengan negara tetangga dan

11 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

negara sahabat
untuk kepentingan tertentu diantaranya adalah :  (1)
Menjaga batas negara secara bersama baik didarat maupun dilautan
untuk menghindari terjadinya pelanggaran batas wilayah dan aksi penyelundupan maupun
pencurian kekayaan alam, seperti ilegal loging, ilegal fishing dan ilegal transficking; (2)
menjalin hubungan kerja sama militer
melalui latihan bersama dan kerja sama dibidang pendidikan; (3)
menjalin hubungan kerja sama budaya
melalui pertukaran seni dan budaya antar negara; (4) menciptakan ketahanan nasional melalui
kerja sama antar negara dikawasan asean; (5) menciptakan ketahanan nasional
dimasing-masing negara kawasan agar dapat memberikan konstribusi positip pada
kawasannya.

3.         Penutup.

Setiap Bangsa di dunia ini memiliki ciri wawasan kebangsaan masing-masing., wawasan
kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki ciri wawasan nusantara makna yang terkandung
adalah seluruh warga negara telah memiliki cara pandang yang berwawasan nusantara,
hal ini sangat mendukung dalam mewujudkan ketahanan nasional (
Santoso, Budi, ketahanan nasional indonesia Pustaka Sinar Harapan, 2001, hal 53 54). Bangsa
Indonesia dalam membina dan membangun kehidupan selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Pemahaman terhadap wawasan Nusantara sebagai wawasan kebangsaan bagi bangsa
Indonesia belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh komponen bangsa untuk
menyatukan visi bangsa indonesia dalam kerangka NKRI.

Pasca Reformasi Nasional pada tahun 1998 sehingga saat ini wawasan kebangsaan bangsa
Indonesia semakin rapuh dan memudar, munculnya persepsi dan penjabaran yang keliru
tentang Demokrasi yang banyak diartikan sebagai kebangsaan tanpa batas serta adanya
pengaruh dari pemanfaatan oleh kelompok kepentingan tertentu yang mengatasnamakan
membela kepentingan rakyat yang menempatkan dirinya menjadi oposisi pemerintah dengan
mengeksploitasi berbagai kelemahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat mengakibatkan
rentannya pemahaman waasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia, demikian pula arus
perubahan yang di usung pada era globalisasi membawa tantangan tersendiri dalam kehidupan
kebangsaan sebagai akibat masih lemahnya tingkat kualitas sumber daya manusia Indonesia.

12 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

Bila tantangan tersebut tidak segera di respon dan disikapi dengan sungguh-sungguh tentu
akan semakin melebar dan membawa dampak negatif terhadap kehidupan kebangsaan, oleh
karena itulah perlu dilakukan upaya pemahaman tentang wawasan nusantara sebagai
perwujudan wawasan kebangaan bagi bangsa Indonesia untuk mengembalikan faham,
semangat dan rasa kebangsaan terhadap nilai-nilai wawasan kebangsaan yang meliputi nilai
kekeluargaan, nilai kesederajatan dan nilai pengorbanan agar dapat di implimentasikan secara
benar dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh bangsa Indonesia di semua lapisan baik
terhadap supra struktur, imfrastruktur, sub struktur dan kepada seluruh masyarakat Indonesia
tanpa adanya perbedaan yang membelenggu.

Untuk mencapai keberhasilan pemahaman tentang wawasan kebangsaan bagi bangsa


Indonesia di arahkan kepada 1) Pemahaman wawasan kebangsaan terhadap seluruh lapisan
masyarakat; 2) Impleme
ntasi kepemimpinan nasional.
yang menempatkan wawasan kebangsaan pada posisi yang tinggi serta memegang teguh
konstitusi pada setiap pengambilan kebijakkan; 3)
Meningkatkan semangat nasionalisme
dalam penegertian yang luas untuk memupuk ikatan kebangsaan serta meningkatkan kualitas
bangsa Indonesia untuk menuju pada percaturan pergaulan dengan bangsa-bangsa di dunia
lainnya; 4)
Menempatkan supremasi hukum
untuk dipatuhi dalam dinamika kehidupan kebangsaan serta mewujudkan kepastian hukum
yang berkeadilan terhadap seluruh masyarakat yang berhak untuk mendapat perlindungan
hukum tanpa diskriminasi; 5)
Kesetaraan sosial,
mewujudkan kesetaraan hak dan kewajiban warga negara Indonesia dengan memperoleh
kesempatan yang sama dalam kehidupan kebangsaan tanpa memandang etnis, agama dan
golongan sesuai aturan hukum yang berlaku, yang ditempuh melalui metode, regulasi terhadap
hukum dan kebijakkan pemerintah, revisi terhadap sejarah perjuangan bangsa, sosialisasi
wawasan kebangsaan terhadap semua lapisan masyarakat dan pelatihan  terhadap kader
bangsa di bidang kepemimpinan dan bela negara.

Demikian tentang upaya pemahaman wawasan nusantara sebagai wawasan kebangsaan bagi
bangsa Indonesia, untuk mencapai keinginan tersebut maka harus dilakukan melalui gerakan
secara nasional yang berkesinambungan dan di programkan oleh pemerintah terhadap lingkun
gan pendidikan formal dan non formal, lingkungan pekerjaan dan lingkungan
masyarakat,
kemampuan untuk mengimplementasikan aspek astagatra dalam dinamika kehidupan bangsa
secara menyeluruh, seimbang dan merata diseluruh wilayah Indonesia disamping itu perlu
kesadaran dan pemahaman dari semua komponen bangsa disertai bentuk kerja sama yang

13 / 14
PEMAHAMAN WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DALAM RANGK

Oleh Penrem
Sabtu, 30 Januari 2010 00:05

baik dengan pemerintah untuk memacu langkah dan upaya untuk pemahaman tersebut.
Dan yang paling penting adalah pengakuan dari masing-masing individu, apakah sebagai
anak bangsa Indonesia saya sudah termasuk orang yang memahami hal tersebut.

14 / 14

You might also like