You are on page 1of 18

KANDUNGAN KAPUR DALAM AIR

SUMUR

Oleh:
Ismu Reni Septantia : 0913024047
Kurniasih : 0913024101

Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan


Dosen : Pramudiyanti, S.Si, M.Si

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH S.W.T atas limpahan


rakhmad dan karunia-NYA sehingga tugas ini dapat terselesaikan
penulisannya.Tugas Biologi Pengetahuan Lingkungan ditulis utamanya
untuk mengerjakan tugas yang diberiakan oleh Dosen/pengajar. Dalam
tugas ini terdapat 3 bagian yaitu mulai dari
pendahuluan,pembahasan,dan kesimpulan.Berdasarkan bahan yang
ada,kami mencoba untuk membuat tugas ini sebaik mungkin,walaupun
disadari masih banyak kekurangan yang belum bisa ditutupi.

Semoga ilmu yang telah diberikan kepada kami dicatat sebagai amal
shaleh oleh ALLAH S.W.T. Akhirnya walaupun kami telah berusaha
sekuat tenaga dan pikiran untuk mewujudkan tugas ini,namun
seandainya masih ada kekurangan,adalah hal yang sangat
manusiawi.Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati.Semoga tugas ini
dapat bermanfaat terutama bagi yang membutuhkannya.

Bandar Lampung, Mei 2010

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................................
Tujuan.................................................................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. PEMBAHASAN
3.1 Kandungan Air Kapur...................................................................................
3.2 Persyaratan Air Sehat....................................................................................
3.3 Pengujian Kualitas Air Secara Sederhana.................................................

IV. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTA
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita. Air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari misalnya minum, mandi dan keperluan mencuci pakaian dan
peralatan dapur harus memenuhi syarat kesehatan. Air yang mengandung bakteri patogen
atau zat-zat terlarut lainnya dapat berakibat langsung pada kesehatan. Hal ini dapat terjadi
bila sanitasi lingkungan kurang baik. Bila air tanah dan air permukaan tercemar kotoran,
maka akan tersebar ke sumber air yang dipakai keperluan rumah tangga. Air juga dapat
dicemari oleh logam-logam berat yang bersifat racun atau karena kandungan ion besi dan
mangan yang tinggi, sebagaimana terjadi pada sebagian besar wilayah Bandung.
Pemukiman yang padat memungkinkan tercemarnya air sumur oleh kotoran, karena letak
sumur berdekatan dengan septic tanK (WC) atau berdekatan dengan saluran pembuangan
limbah rumah tangga/pabrik.

Penggunaan air yang berkualitas kurang baik seperti itu untuk dikonsumsi, dalam jangka
pendek, dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tipus dan disentri. Dalam jangka
panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang, kerusakan gigi, kerusakan ginjal
dan hati.
Penggunaan air yang berkualitas kurang baik untuk keperluan mandi maupun mencuci
juga berakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit. Kuman kudis, kurap dan borok
dapat mudah disebarkan melalui air. Penyakit mata juga mudah ditularkan lewat air. Kulit
dapat mengalami iritasi, kering, kusam dan kehitaman bila menggunakan air dengan
kandungan ion besi dan mangan yang tinggi. Makanan yang kita makan dapat
terkontaminasi akibat peralatan dapur/makan yang dicuci dengan air yang tercemar.
Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari harus dilakukan
pengolahan air terlebih dahulu agar dapat memenuhi syarat kesehatan/ Berikut ini
dibahas lebih lanjut mengenai persyaratan air sehat, pengujian kualitas air secara
sederhana dan pengolahan air.

Tujuan

Adapun tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut :


1. Mengetahui pengertian air
2. Mengetahui jenis-jenis air yang mengandung kapur
3. Mengetahui dampak dari mengkonsumsi air sumur yang mengandung kapur
II. TINJAUAN PUSTAKA

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.
Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan
puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka
air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak
mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas
permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih
penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan
persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub
utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat
berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat
yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut.Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan
air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni
Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua
atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa
(1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang
penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti
garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam
kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain
yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air
seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel
periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan
fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan
menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen
berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih
bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan
atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh
atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan
jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut
membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar
molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling
berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik
didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air
berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion
hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

Tingginya konsentrasi kapur terlarut membuat warna air dari Air Terjun Havasu terlihat
berwarna turquoise.
Elektrolisis air

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus
listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara
itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion
H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga
terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis
air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada
elektroda dan dapat Dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk
menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan hidrogen.

Kelarutan (solvasi)

Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur
dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat
"hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya
lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat
dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-
menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat
tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat
tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.

Butir-butir embun menempel pada jaring laba-laba.


Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan
permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang memiliki
ketertarikan kuat terhadap air. Irvin Langmuir mengamati suatu gaya tolak yang kuat
antar permukaan-permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu permukaan
hidrofilik dalam arti melepaskan lapisan yang terikat dengan kuat dari hidrasi air perlu
dilakukan kerja sungguh-sungguh melawan gaya-gaya ini, yang disebut gaya-gaya
hidrasi. Gaya-gaya tersebut amat besar nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam
rentang nanometer atau lebih kecil. Pentingnya gaya-gaya ini dalam biologi telah
dipelajari secara ekstensif oleh V. Adrian Parsegian dari National Institute of Health.
Gaya-gaya ini penting terutama saat sel-sel terdehidrasi saat bersentuhan langsung
dengan ruang luar yang kering atau pendinginan di luar sel (extracellular freezing).

Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya
kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic untuk
melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan
terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah
bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan
respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidroden
dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan
dilepas ke udara.
III. PEMBAHASAN

3.1 Kandungan Air kapur

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua
atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa
(1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang
penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti
garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air
berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion
hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). tingginya
konsentrasi kapur terlarut membuat air dari air terjun Havasu terlihat berwarna turquoise.

Berkaitan dengan air , masalah yang sering dihadapi oleh manusia adalah menemukan air
yang bersih. Sungai-sungai yang ada di sekitar kita saat ini sudah benar-benar tercemar,
apalagi mungkin di daerah metropolitan seperti Jakarta.

Pemerintah telah membuat suatu lembaga yaitu PDAM sebagai penyedia air bersih untuk
masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua masyarakat Indonesia menggunakan layanan
PDAM untuk mendapatkan air bersih. Sebagian besar menggunakan sumur untuk
mendapatkan air bersih tersebut.

Banyak sekali sekarang ini masyarakat yang membuat sumur bor untuk mendapatkan air
bersih untuk kehidupan sehari-hari, di samping ada juga yang masih menggunakan sumur
biasa.

Sekitar 90 persen sumur yang ada ternyata mengandung zat besi dan kapur. Hal itu
berdampak bagi kesehatan penggunanya.Hal Itu akan berpengaruh timbulnya penyakit
kanker, serangan jantung serta stroke bagi warga yang mengkonsumsi air sumur yang
terdeteksi mengandung kapur dan zat besi.

Dijelaskan, jika tidak diatasi, masyarakat yang mengkonsumsi air itu perlahan akan
melemah. Apalagi saat musim kemarau. Kadarnya semakin tinggi, karena telah terjadi
pendangkalan air.

Tanda air mengandung kapur adalah jika air tersebut dimasak maka akan menimbulkan
kerak berwarna putih pada dinding panci ,dan rasanya sedikit pahit.
Air yang mengandung zat kapur bisa terdapat pada air pegunungan dan air sumur/sumur
bor.
Solusi untuk menurunkan kandungan zat kapur tunggi adalah dengan menggunakan
Resin Softener yang jumlah atau (berat) resinnya harus disesuaikan dengan tingkat
tingginya kandungan kapur itu sendiri.

penggunaan air yang berkualitas kurang baik seperti air yang mengandung kapur jika
dikonsumsi dalam jangka pendek , dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tipus
dan disentri. Sedangkan dalam jangka panjang dapat mnengakibatkan penyakit keropos
tulang, kerusakan gigi, kerusakn ginjal dan hati.

Penggunaan air yang kurang berkualitas untuk keperluan mandi maupun mencuci juga
dapat berakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit. Kuman kudis, kurap dan borok
dapat mudah disebarkan melalui air. Penyakit mata juga mudah ditularkan lewat air.
Sedangkan pembagian jenis – jenis air di kategorikan menjadi dua bagian, diantaranya
ialah :

 Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi
menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.

a. Air Tanah Preatis

Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta
berada di atas lapisan kedap air / impermeable.

b. Air Tanah Artesis

Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua
lapisan kedap air.

 Air Permukaan

Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah
dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa,
empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

a. Perairan Darat

Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti
rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.

b. Perairan Laut

Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti
air laut yang berada di laut.

3.2 Persayaratan Air Sehat


Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

1. Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh
adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan
semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.
2. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain
berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan
dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.
3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa
kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam
tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam
organik maupun asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak
berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk
mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh
mikroorganisme air.
4. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah
akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang
terasa asam adalah air gambut (rawa)
5. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa
raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.
6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion
kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau
deterjen yang digunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang
dipergunakan untuk merebus air terdapat kerak atau endapan. Air sadah dapat
juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+) dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa
anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatan
pada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium,
ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak
mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka
panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya
memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali.
Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium merupakan
zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum hanya
sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk
ion mangan ; 0,005 – 0,5 ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on magnesium :
30 – 150 ppm.
7. Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri
yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat
menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan
hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut
akan mati

3.3 Pengujian Kualitas Air Secara Sederhana

Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan berbau dapat langsung
diseteksi dengan panca indera. Namun air yang terlihat jernih dan tidak berbau belum
tentu aman untuk digunakan untuk minum. Karenanya perlu diuji kualitasnya apakah
memenuhi syarat kesehatan ataukah tidak.
Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana.
Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat
kuantitatif, namun biayanya cukup mahal.
Analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan
kimia dalam air, yaitu sebagai berikut :

• Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh.
• Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
• Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di
permukaan.

Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi
kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah
pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang
baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila
air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh,
maka secara kimia kualitas air itu baik.

Gambar 1. Pengujian kandungan kimia air menggunakan air teh


Pengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

• Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup.


• Air tersebut dibiarkan sampai lima hari
• Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan
warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis
(mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).

Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat
terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan
semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.
Gambar 2. Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana

3.4 Pengolahan Air

Proses pengolahan air merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat
untuk air ninum dan keperluan sehari-hari sesuai dengan standar mutu air untuk
kesehatan. Adapun tujuan pengolahan air adalah untuk :

o menurunkan kekeruhan
o menghilangkan bau, rasa dan warna
o menurunkan dan mematikan mikroorganisme (bakteri)
o megurangi kadar zat kimia yang terlaut dalam air.
o meurunkan kesadahan

Memperbaiki derajat keasaman (pH)


Berikut ini diuraikan pengolahan air dengan menggunakan proses dua tahap yaitu :
pengendapan dengan cara kimia dan penyaringan. Tahap pengendapan dilakukan untuk
mengendapkan kotoran berupa lumpur/tanah liat, ion-ion penyebab kesadahan air (besi
dan mangan) dan zat-zat terlarut lainnya. Tahap penyaringan dilakukan untuk
menghilangkan bau dan endapan.
IV. KESIMPULAN

1. Kandungan kapur dalam air sumur sangat tidak baik dikonsumsi oleh masyarakat
karena berdampak negative bagi kesehatan.
2. Penggunaan air yang kurang baik seperti air yang mengandung kapur jika
dikonsumsi dalam jangka pendek, dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera,
tipus dan disentri.
3. Sedangkan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang,
kerusakan gigi, kerusakan ginjal dan hati.
4. Penggunaan air yang kurang berkualitas untuk keperluan mandi maupun mencuci
juga dapat brakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit.
DAFTAR PUSTAKA

http://arulalmy.wordpress.com/2009/07/28/cara-membuat-air-sumur-menjadi-bersih-dan-
jernih/

http://www.beritajatim.com/detailnews.php/11/Pendidikan_&_Kesehatan/2009

http://www.unep.org/vitalwater/01.htm

Kusnaedi. 1995. Mengolah air gambut dan air kotor untuk air minum. Penebar Swadaya.
Jakarta

You might also like