You are on page 1of 41

Manajemen

K eberadaan badan usaha merupakan hal sangat penting dalam perekonomian suatu Negara.
Badan usaha merupakan alat untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan
masyarakatdan meningkatkan kesejahterahan hidup masyarakat. Perekonomian Negara akan
membaik apabila bahan usaha juga baik. Untuk mencapai kondisi ini, perlu diterapkan manajemen
badan usaha yang tepat dan efisien. Bagaimana unsure-unsur manajemen yang terdapat dalam badan
usaha? Nagaimana fungsi manajemen dalam mengelola badan usaha tersebut?

Standar kompetensi
3. memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional.
Kompetensi dasar
3.1 menjelaskan unsur-unsur manajemen
3.2 menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha

A. Pengertian manajemen
Menejemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Banyak pendapat yand dikemukakan oleh para ahli tentang defenisi manajemen yang
berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan
dalam cara melihat tentang manajemen itu sendiri. Berikut ini beberapa pengertian manajemen
dilihat dari segi berbeda.
1. Pengertian Manajemen Dilihat dari Segi Seni (Art)
Defenisi manajemen ddilihat dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet. Follet
mengatakan manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2. Pengertian Manajemen Dilihat dari Segi Ilmu Pengetahuan
Defenisi manajemen dilihat dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther Gilick.
Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara
sistematis memahami mengapa manusia dan bagaimana manusia bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3. Pengertian Manajemen Dilihat Dari Segi Proses
Defenisi manajemen dilihat dari segi proses dikemukakan oleh James A.F. Stoner. Stoner
mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang
sudah ditentukan.
Dari berbagai pengertian manajemen di atas, dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota
organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
B. Tingkat-Tingkat Manajemen
Organisasi atau badan usaha umumnya mempunyai sedikitnya tiga jenjang manajemen,
yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen pelaksana.
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi atau
puncak biasanya terdiri atas dewan direktur dan direksi utama. Dewan direksi mempunyai
tugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Manajemen puncak bertugas menetapkan kebijakan operasional dan
membimbing interaksi organisasi dengan lingkungannya.
2. Manajemen Menengah (Middle ManaGement)
Manajemen menengah biasanya memimpin suatu divisi atau pimpinan pabrik. Tugas
manajemen menengah adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan
tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak. Manajemen menegah bertanggung jawab
kepada manajemen puncak.
3. Manajemen Pelaksana (Supervisory Management)
Manajemen pelaksana adalah manajemen yang bertugas melaksanakan rencana-rencana
yang dibuat manajemen menengah. Selain itu, manajemen menengah juga mengawasi para
pekerja dan bertanggung jawab pada manajemen menegah.
Beberapa level manajemen tersebut dapat membentuk sebuah piramida sebagai berikut.

M
P u
Pe e n
lankec
sgaaankh
a
me en n
MM aa nna jaej m
e

Kegiatan
Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian manajemen pada tabel berikut ini!
No. Pengertian Penjelasan
1. Manajemen sebagai suatu seni
2. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan
3. Manajemen sebagai suatu proses
2. Jelaskan tingkatan-tingkatan manajemen pada tabel berikut ini!
No. Tingkatan Manajemen Penjelasan
1.
2.
3.
4.
5.
C. Prinsip Manajemen
Henry Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen modern. Banyak pendapatnya menjadi
dasar dari praktik manajemen sampai sekarang. Salah satu diantaranya adalah prinsip-prinsip
manajemen yang terdiri dari 14 prinsip. Berikut ini adalah 14 prinsip manajemen yang
dikemukakan oleh Henry Fayol.
1. Pembagian Kerja (Devisior of Labor)
Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Makin terspesialisasi
seseorang, makin efisien dan efektif orang tersebut melaksanakan pekerjaan.
2. Otoritas/Wewenang (Authority)
Dalam melaksanakan tugas, manajer harus member perintah kepada bawahan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer memiliki otoritas untuk pemerintah, ia tidak
akan selalu mendapat respon dari bawahan. Hal ini dapat terjadi jika ia tidak memiliki
otoritas pribadi, misalnya keahlian yang sesuai.
3. Disiplin (Discipline)
Anggota organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu
organisasi. Menurut henty Fayol, disiplen merupakan hasil kepemimpinan yang baik di
semua tingkat organisasi. Misalnya, tiap tahun diberikan penghargaan pada pegawai yang
selalu hadir tepat waktu dan member teguran kepada pegawai yang selalu bermalas-
malasan.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu pekerjaan. Henry Fayol
mengatakan, apabila seorang karyawan harus bertanggung jawab kepada beberapa atasan,
akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang membingungkan.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani
seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja. Sebaiknya, pada suatu
perusahaan jangan sampai satu pekerjaan ditangani oleh dua orang yang bisa
mengakibatkan kesimpangsiuran.
6. Manegutamakan Kepentingan Bersama di atas Kepentingan Pribadi (Subordination of
Indifidual Interest to The Common Good)
Pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih penting
dibandingkan kepentingan perorangan.
7. Pemberian Upah (Renumeration)
Pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan.
8. Pemusatan (Centralization)
Pengumpulan keputusan yang baik menggunakan pertimbangan atasan disebut sentralisasi.
Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan menampung aspirasi bawahan disebut
desentralisasi. Henry Fayol percaya bahwa manajer harus memikul tanggung jawab terakhir,
tapi ia harus member otoritas otoritas yang cukup agar bawahan dapat mengembangkan
diri. Yang terpenting adalah menentukan tingkat sentralisasi atau desentralisasi yang
terbaik.
9. Jenjang Jabatan (The Hierarchy)
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garis yang rapi
dalam bagian organisasi. Bagian ini menunjukkan kedudukan manajer dari puncak sampai ke
tingkat bawah.
10. Tata Tertib (Ordar)
Sarana dan manusia harus berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat.
Manusia harus ada pada pekerjaan yang cocok baginya.
11. Kesamaan (Equity)
Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.
12. Kestabilan Staff (Stability of Staff)
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik untuk kelancaran kegiatan perusahaan.
13. Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk untuk membuat dan menjalankan rencananya,
walaupun bisa saja ada kesalahan.
14. Semangat Korps (Espirit de Corps)
Menggalakkan semangat kelompok menimbulkan rasa bersatu. Menurut Henry Fayol, faktor
sekecil apapun dapat membantu menimbulkan semangat. Ia menyarankan untuk
menggunakan komunikasi lisan daripada tertilis atau kominikasi formal sepanjang hal itu
memungkinkan.

Kegiatan
Kerjakan tugas Berikut ini dengan tepat!
1. Sebuah perusahaan air minum kemasan milik Tn. Aryo telah berjalan 15 tahun. Dia
mengelola dengan sistem yang sederhana tanpa pembukuan. Bagaimana pendapat anda
tentang kasus tersebut?
2. 2. Menurut anda, prinsip-prinsip pengelolaan manajemen dapat diterapkan di mana saja?
Beri contoh!

D. Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah tugas-tugas tertentu yang mutlak harus dilaksanakan agar
tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Bentuk kegiatan dan peranan dari setiap jenis
tugas/fungsi manajemen mungkin akan berbeda, namun pada dasarnya mempunyai maksud
yang sama, saling menunjang, dan saling melengkapi dalam pelaksanaannya agar tercapai
tujuan yang dikehendaki.
Di kalangan para ahli, belum terdapat adanya keseragaman dalam membagi jumlah fungsi
manajemen. Tetapi pada umumnya fungsi manajemen dibagi dalam klasifikasi utama.
1. Fungsi-fungsi organik, yaitu semua fungsiyang mutlak dijalankan oleh manajemen.
2. Fungsi-fungsi pelengkap, yaitu semua fungsi yang meskipun tidak mutlak oleh organisasi,
tetapi sebaiknya dilaksanakan karena pelaksanaan kegiatan.
Berikut inu fungsi-fungsi manajemen dari berbagai ahli.
1. G.R. Terry
Fungsi-fungsi manajemen menurut G.R. Terry terdiri dari sebagai berikut.
a. Planinning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controlling
2. Henry Fayol
Fungsi-fungsi manajemen menurut Henry Tafol terdiri dari sebagai berikut.
a. Planning
b. Organizing
c. Commanding
d. Coordinating
e. Controlling
3. H. Koontz & O’Donnel
Fungsi manajemen menurut H. Koontz & O’Donnel terdiri dari sebagai berikut
a. Planning
b. Organizing
c. Commanding
d. Coordinating
e. Controlling
4. Luther Gullick and L.P. Urwick
Fungsi manajemen menurut Luther Gullick and L.P. Urwick terdiri dari sebgaia berikut
a. Planning
b. Organizing
c. Staffing
d. Directing
e. Coordinating
f. Reporting
g. Budgeting
5. John D. Milet
Fungsi manajemen menurut John D. Milet terdiri dari sebagai berikut
a. Directing
b. Facilitating
6. Dr. SP. Siagian
Fungsi manajemen menurut Dr. SP. Siagian terdiri dari sebagai berikut
a. Planning
b. Organizing
c. Motivating
d. Controlling
e. Evaluating
7. Dr. The Lian Gie
Fungsi manajemen menurut Dr. The Lian Gie terdiri dari sebagai berikut
a. Planning
b. Decision making
c. Leadership
d. Coordinating
e. Controlling
8. William H. Newmann
Fungsi manajemen menurut William H. Newmann terdiri atas sebagai berikut
a. Planning
b. Organizing
c. Assembling
d. Supervising
e. Controlling
Berikut ini diuraikan tentang fungsi-fungsi manajemen.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama, pada urut-urutan
pekerjaan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah
diberi arahan oleh bagian perencaanaan. Perencanaan merupakan proses dasar manajemen
untuk menentukan tujuan dang langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat
tercapai. Umumnya, dalam suatu perencanaan seorang manajer atau pengambil keputusan
akan memulai dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H, yaitu sebagai berikut.
a. What
Kita harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak dicapai yang dirumuskan dalam
suatu tujuan tertentu.
b. Why
Kita harus menjawab, mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain. Kita harus
bisa member alas an yang disertai dengan hasil analisis kita.
c. Where
Manajer harus mampu mempertanggungjawabkan pemilihan lokasi perusahaan.
Misalnya, mengapa memilih lokasi dekat konsumen? Tentunya keputusan pemilihan
tempat tersebut harus dapat dipertanggunjawabkan manajer dilihat dari ospek
ekonomis, social, dan teknis.
d. When
Dalam hal ini manajer atau para pengambil keputusan harus dapat dengan tepat
menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan.
e. Who
Manajer harus mempertanggunjawabkan mengapa orang-orang itu yang dipilih untuk
melaksanakannya, bukan orang lain. Manajer harus memeberi alas an tersebut dengan
memperhatikan asas “the right man on the right place”
f. How
Pertanyaan ini berhubungan dengan bagaimana cara melaksanakan pekerjaan. Manajer
tidak selalu harus member bimbingan untuk melaksanakan pekerjaan, tetapi pekerjaan
ini dapat dilakukan oleh staf manajer.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
kesatuan yang dapat digerakkan dalam mencapai tujuan.
Pengorganisasian merupakan langkah kedua fungsi manajemen. Hasil pengorganisasian
adalah suatu situasi di mana organisasi dapat digerakkan menjadi satu-kesatuan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manfaat pengorganisasian, antara lain sebagai berikut.
a. Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan.
b. Mengakibatkan adanya spesialisasi delam melaksanakan tugas
c. Aggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka mencapai
tujuan
Hal-hal yang perlu diingat untuk fungsi pengorganisasian adalah sebagai berikut.
a. Adanya pendelegasian wewenang dari manajemen tingkat atas kepada manajemen
tingkat bawah.
b. Adanya pembagian tugas secara jelas.
c. Memiliki manajer tingkat atas yang professional untuk mengkoordinasikan seluruh
kegiatan
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang untuk
bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Tiga tipe pemimpin, yaitu sebagai berikut.
a. Otoriter
b. Demokratis
c. Bebas
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah tindakan meneliti apakah segala sesuatu telah tercapai atau berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pengawasaan adalah jalaur/urut-urutan, penetapan waktu,perintah pelaksanaan, dan tindak
lanjut. Pengawasan dilakukan terhadap suatu kegiatan untuk mengantisipasi sedini mungkin
kegiatan yang kurang sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan mengurangi kesalahan
yang akan terjadi.
Empat langkah dasar dalam pengawasan adalah sebagai berikut.
a. Menentukan standar
b. Memonitor kerja
c. Membandingkan hasil kerja dengan standar yang telah dibuat untuk menentukan
adanya penyimpangan
d. Apabila terjadi penyimpangan, manajer harus menentukan penyebabnya dan
memperbaikinya
E. Bidang Manajemen
Manajemen dapat dibagi berdasarkan berbagai bidang dalam suatu organisasi. Beberapa
organisasi memiliki semua bidang manajemen, tetapi ada juga organisasi yang hanya memiliki
beberapa bidang manajemen saja, tergantung pada kebutuhan organisasi tersebut. Berikut ini
uraian tentang bidang-bidang dalam manajemen.
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendalidalam rangka
mengubah input menjadi output dan melakukan evaluasi terhadap output melalui umpan
balik. Manajemen produksi berhubungan dengan penciptaan dan pengelolaan sistem yang
menciptakan produk dan jasa perusahaan.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan secara optimal dari fungsi pemasaran
agar kegiatan pertukaran atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen dapat
berjalan lancer dan memuaskan melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi
pemasaran, sistem distribusi dan bagaimana memuaskan pelanggan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pemesaran adalah riset pasar,
segmentasi, targeting, dan positioning, bauran pemasaran (marketing mix), serta kepuasan
pelanggan.
3. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka
mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen
sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana. Kegiatan
manajemen keuangan, antara lain menajemn sumber dana, manajemen penguunaan dana,
dan pengawasan penggunaan dana.
4. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adlah perencanaan, perngorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan,kompetensi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk
mencapai saasran perorangan.
Kegiatan-kegiatan manajemen personalia meliputi kegiatan penerimaan pegawai, penilaian
pagawai, promosi dan mutasi, serta pemberian motivasi kerja.
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi tidak berkaitan dengan keterampilan menejemen tertentu.
Mereka cenderung bersifat umum daripada terspesialisasi.
Manajemen administrasi member perhatian pada pemberian layanan dibidang administrasi,
penggunaan alat yang efektif, dan member dampak kelancaran pada bidang lain. Untuk itu
perlu diperhatikan hal-hal berikut.
a. Pengadministrasian kegiatn
b. Pemakaian alat-alat perkantoran
c. Pemeliharaan organisasi
F. Bentuk Organisasi
Beberapa bentuk organisasiyang lazim digunakan oleh perusahaan-perusahaan dari
perusahaan kecil sampai perusahaan besar adalah sebagai berikut.
1. Organisasi Garis
Organisasi garis adalah bentuk organisasi di mana wewenang pimpinan langsung ditujukan
kepada bawahan. Bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
Bentuk organisasi garis sering disebut organisasi militer. Organisasi garis cocok diterapkan
pada organisasi yang sederhana dan memiliki cirri antara lain, jumlah karyawan sedikit dan
belum ada spesialisasi.

n
u
p
m
i
P
a
M
o
d
B
h
r
n

Bentuk organisasi garis dapat dilihat pada bagan berikut ini.


2. Organisasi Fungsional
Sesuai dengan namanya, organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan
sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan. Cirri-ciri organisasi fungsional
adalah sebagai berikut.
a. Terdapat pemisahan yang tegas dalam pemberian tugas
b. Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi karena tugas-tugas sudah
cukup jelas
c. Koordinasi hanya perlu dilaksanakan di pimpinan eselon atas
d. Pembagian unti-unit organisasi didasarkan atas spesialisasi tugas
e. Para direktur mempunyai wewenang komando kepada unit-unit yang berada
dibawahnya atas nama sendiri dan tidak perlu nama direktur utama.
Bentuk organisasi fungsional dapat dilihat pada bagan berikut ini.
r
i
s
k
u
d
o
P
.
g
a
b
D
U
K
e
t
m
e
n
A
P
B
K
U
a
C
m
u
t
i
s
r
g

3. Organisasi Garis dan Staf


Tipe organisasi ini cocok digunakan pada organisasi yang jumlah personilnya besar, daerah
operasinya luas, dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta kompleks.
Sistem organisasi garis dan staf adalah sistem organisasi yang member wewenang pada
pimpinan untuk memberi komando pada bawahan dan pimpinan dibantu oleh staf din
dalam pelaksanaan tugasnya.
Bentuk organisasi garis dan staf dapat dilihat pada bagian berikut ini.

Kegiatan
Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat!
1. Jelaskan fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa ahli pada tabel berikut ini!
No. Ahli Fungsi Manajemen
1 George R. Terry
2 Henry Fayol
3 Ernes Daale
4 Koontz dan O’Donnel
5 Sondang P. Siagian
2. Lengkapilah tabel berikut ini dengan bidang-bidang manajemen beserta penjelasannya!
No. Bidang Manajemen Penjelasan
1 …. ….
2 …. ….
3 …. ….
4 …. ….
5 …. ….
3. Ada pernyataan yang mengatakan “The Right man on The Right Place” dalam pengelolaan
manajemen. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut!
4. Ada beberapa bentuk organisasi yang lazim digunakan oleh perusahaan yang ada di
Indonesia, mulai dari perusahaan kecil sampai konglomerat. Lengkapilah tabel berikut ini
dengan kebaikan dan kelemahan masing-masing organisasi!
Bentuk Organisasi Kebaikan Kelemahan
1. Organisasi Garis

2. Organisasi Fungsional

3. Organisasi Garis dan Staf


Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia

S etiap orang membutuhkan barang dan jasa dengan berbagai macam kualitas dan kuantitas.
Namun, tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhan tersebut seorang diri. Untuk menciptakan
barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan itulah badan usaha diperlukan. Dalam setiap
perekonomian terdapat badan usaha yang bergerak dan menggerakkan perekonomian tersebut. Apakah
dalam perekonomian Indonesia juga terdapat badan usaha? Apa saja jenis badan usaha tersebut? Untuk
memahami badan usaha dalam perekonomian Indonesia, mari kita pelajari bab berikut ini.

Standar Kompetensi
3. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional
Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia

A. Pengertian Badan Usaha


Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang
bertujuan mencari laba atau member pelayanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan yuridis
karena badan usaha umumnya berbadan hukum. Disebut kesatuan ekonomi karena sumber
daya alam, modal, dan tenaga tersebut dikombinasikan untuk mendapatkan laba atau memberi
pelayanan kepada masyarakat. Badan usaha yang bertujuan mencari laba adalah badan usaha
yang biasanya dimiliki oleh pihak swasta, seperti PT Gudang Garam (badan usaha yang
memproduksi rokok), PT Indofood (badan usaha yang memproduksi mie instan) dan PT Kimia
Farma (badan usaha yang memproduksi obat-obatan).
Badan usaha tidak sama dengan perusahaan, badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan
ekonomis, sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis. Sekalipun demikian, dikatakan
bahwa perusahaan merupakan bagian dari badan usaha.
untuk memahami perbedaan badan usaha dan perusahaan, perhatikan tabel berikut!
Aspek Badan Usaha Perusahaan
Tujuan Mencari laba atau member layanan Menghasilkan barang dan jasa
Fungsi Kesatuan Organisasi (badan) untuk Alat badan usaha untuk mencapai
mengurus perusahaan tujuan
Bentuk Yuridis/hukum dapat berbentuk PT, CV, Pabrik,bengkel atau unit produksi.
firma atau koperasi

B. Bentuk Badan Usaha


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk badan usaha adalah sebagai
berikut.
1. Modal yang Diperlukan
Apabila modal yang dimiliki relative tidak terlalu banyak, sebaliknya dipilih badan usaha
perseorangan. Apabila jumlah modal yang dimiliki besar, sebaliknya dipilih badan usaha
dalam bentuk PT. dalam PT, kita bisa mendapatkan modal sengan menjual saham kepada
orang lain.
2. Badan Usaha/Kegiatannya
Apabila kegiatannya memfokuskan pada bidang perdagangan atau jasa, boleh memilih
badan usaha perseorangan atau persekutuan. Akan tetapi, apabila bidang usahanya industry
yang membutuhkan modal besar, sebaiknya memilih badan usaha dalam bentuk PT>
3. Tingkat Risiko yang Dihadapi
Apabila kemungkinan risiko yang dihadapi keci, kita boleh memilih badan usaha
perseorangan atau persekutuan. Akan tetapi, apabila risiko yang dihadapi sukup besar,
sebaiknya memilih bentuk badan usaha PT.
4. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
Untuk menentukan bentuk badan usaha, perlu disesuaikan dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku. Kegiatan badan usaha tidak boleh bertentangan dengan undang-
undang dan peraturan pemerintah.
5. Cara Pembagian Keuntungan
Pembagian keuntungan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam
memilih bentuk badan usaha. Apabila keuntungan ingin menjadi milik sendiri, sebainya
memilih badan usaha perorangan. Akan tetapi, apabila kentungan yang diperoleh ingin
dinikmati bersama-sama, boleh memilih bentuk badan usaha persekutuan atau PT.
Secara garis besar, badan usaha dapat digolongkan sebagai berikut.
1. Berdasarkan Kepemilikan Modal
Berdasarkan kepemilikan modal, badan usaha dibedakan menjadi Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan
Badan Usaha Campuran.
a. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta memainkan peranan yang cukup vital dalam perekonomian
Indonesia. Badan usaha milik swasta memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut.
1) Pemilik modalnya adalah perorangan atau kelompok (pemegang saham)
2) Tujuannya mencari keuntungan
3) Memiliki fungsi komersial, social, dan ekonomi.
4) Status pegawai perusahaan tergantung dari masing-masing perusahaan.
5) Badan usaha yang berbadan hukum bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan
kitab undang-undang hukum dagang.
6) Manajemen badan usaha ditentukan oleh kondisi masing-masing badan usaha.
7) Pembangina keuntungan umumnya ditentukan oleh besar kecilnya penyertaan
modal.
8) Kekuasaan tertinggi yang menyangkut pengambilan keputusan berada pada pemilik
modal terbesar dan khusus pada PT ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Pengelola (direksi) juga dipilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
9) Pegawai perusahaan bekerja secara professional.
Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Swasta adalah sebagai berikut.
1) Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan dimiliki oleh satu orang saja sehingga tanggung jawab
dan pelaksanaannya dipikul oleh satu orang tersebut sebagai pemiliknya.
Contoh badan usaha perseorangan, antara lain wartel, kios koran, dan pedagang
kaki lima.
Kelebihan badan usaha perseorangan adalah sebagai berikut.
a) Sebagai pemilik tunggal, individu yang bersangkutan memperoleh laba bada
usaha kerena menjadi satu-satunya pihak yang mengambil semua risiko.
b) Apabila timbulan masalah dalam peusahaan, pemilik dapat cepat mengambil
keputusan karena pemilik tidak perlu konsultasi dengan orang lain.
c) Pemilik badan usaha perseorangan harus membayar pajak penghasilan yang
dikenakan pada laba ygn diperoleh, tetapi pajak ini lebih rendah daripada pajak
perusahaan.
d) Ada kepuasan pribadi sebagai bos di perusahaan sendiri.
Kelemahan badan usaha perseorangan adalah sebagai berikut.
a) Pemilik tidak dapat membagi kerugiannya kepada orang lain.
b) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas, artinya pemilik menanggung semua
beban atau utang badan usaha dengan jaminan semua harta benda yang
dimiliki, baik harta benda dalam badan usaha maupun harta bendadi luar badan
usaha.
c) Pemilik badan usaha perseorangan harus menangani semua keputusan
meskipun ia mungkin tidak begitu paham akan masalah tersebut.
d) Kebanggaan dan kepuasan kerja lebih tinggi karena pemilik inilah yang bekerja
mati-matian untuk menjalankan usaha mereka.
e) Modalnya bisa lebih kuat karen firma terdiri dari dua orang atau lebih.
2) Persekutuan Firma (Fa)
Persekutuan firma atau biasa disebut firma adalah suatu badan usaha yang didirikan
oleh dua orang atau lebih dan menjalankan usanhanya menggunakan nama
bersama.
Kelebihan badan usaha persekutuan firma (Fa) adalah sebagai berikut.
a) Kerugian dapat dibagi kepada setiap anggota
b) Firma biasanya lebih efisien daripada usaha perseorangan
c) Para pemilik firma membeyar pajak penghasilan yang dipotong dari bagian
keuntungan yang mereka terima. Jumlah pajak yang harus dibayar bisanya lebih
rendah dibandingkan dengan pajak yang dikenakan pada perusahaan.
d) Kebanggan dan kepuasan kerja lebih tinggi karena para pemilik inilah yang
bekerja mati-matian untuk menjalankan usaha mereka.
e) Modalnya bisa lebih kuat karena firma terdiri dari dua orang atau lebih.
Kelamahan badan usaha persekutuan firma (Fa) adalah sebagai berikut.
a) Keuntungan yang diperoleh dibagi, begitu pula dengan risiko yang dihadapinya.
b) Apabila salah seorang anggota gagal membayar utang bagiannya maka anggota
yang lain harus menutupinya.
c) Pengambilan keputusan biasanya berjalan lambat karena setiap kebutuhan
harus berdasarkan persetujuan setiap rekanan.
d) Apabila ada pemilik firma tidak sepakat dalam bekerja maka dapat menggangu
kelancaran usaha, terutama apabila hal ini terjadi terus-menerus.
e) Jumlah unagn yang dapat dipinjam oleh firma biasanya terbatas pada kombinasi
nilai asset bisnis dan asset yang dimiliki anggota firma.
f) Apabila ada salah satu partner yang meninggal atau keluar, firma harus diatur
kembali. Apabila partner yang lain tidak mau melanjutkan, firma dapat diakhiri.
Hal ini menimbulkan risiko ketidakpastian bagai pegawai lain dan kreditur.
3) Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan komanditer adalah badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau
lebih. Perbedaan antara CV dan firma terletak pada tanggung jawab dan
keikutsertaan anggotanya.
Salah satu kelebihan persekutuan komanditer adalah anggota aktif dapat
mengambil keputusan dengan cepat tanpa perlu bertanya atau berkonsultasi
dengan anggota persero aktif. Adapun salah satu kelemahan persekutuan
komanditer adalah apabila CV bangkrut maka kekayaan pribadi anggota aktif
digunakan untuk melunasi utang-utang perusahaan.
4) Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah badan usaha yang berbadan hukum, didirikan oleh
beberapa orang, dan modalnya terdiri dari saham-saham (surat sero).
Kelebihan badan usaha perseroan terbatas adalah sebagai berikut.
a) Pemilik perusahaan, yaitu para pemegang saham tidak perlu menghabiskan
waktu untuk menjaga investasi mereka.
b) Perusahaan bertanggung jawab atas utang.
c) Tanggung jawab menjalankan perusahaan tersebar pada banyak orang.
d) Perusahaan dapat menarik dana dari banyak investor.
e) Umur perusahaan dapat terus berjalan selama menguntungkan. Hidup dan
matinya perusahaan tidak tergantung pada usia pemegang saham kerena saham
dengan mudah dapat berpindah dari satu orang ke orang lain.
Kelemahan badan usaha perseroan terbatas adalah sebagai berikut.
a) Biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan PT lebih tinggi dibandingkan dengan
biaya untuk mendirikan firma atau perusahaan perseorangan.
b) Rahasia perusahaan relative kurang terjamin karena pihak perusahaan harus
melaporkan kepada para pemegang saham.
c) Pajak yang ditetapkan pada perusahaan jumlahnya lebih besar daripada pajak
yang ditetapkan pada perusahaann perseorangan dan firma.
5) Yayasan
Yayasan adalah badan usaha yang dibentuk untuk menyediakan jasa dibidang sosial,
pendidikan, agama, dan jasa nonbosnis lainnya. Jadi, yang dipentingkan saebuah
yayasan adalah pelayanan masyarakat, bukan keuntungan. Contoh: Yayasan
Pemeliharaan Anak Cacat (YPAC).
6) Koperasi
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992, koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Badan usaha swasta memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
Peranan badan usaha swasta dalam perekonomian Indonesai adalah sebagai berikut.
1) Membantu membuka kesempatan kerja
Dengan tersedianya kesempatan kerja, akan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat. Masalah yang dihadapi pemerintah saat ini adalah kurang tersedianya
kesempatan kerja sehingga banyak pengangguran.
2) Membantu meningkatkan atau menambah pendapatan negera
Dengan membuka kesempatan kerja, badan usaha swasta banyak menyerap tenaga
kerja sehingga mampu menambah pendapatan nasional dan membantu pemerintah
dalam memperlancar perekonomian nasional.
b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara adalah sebagai berikut.
1) Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Perjan adalah Badan Usaha Milik Negara dengan modal serta penyelenggaraan
setiap tahun ditetapkan dalam APBN.
Cirri-ciri perjan adalah sebagai berikut.
a) Tujuan utamanya memberi layanan kepada masyarakat sekaligus mencari
keuntungan.
b) Mempunyai fungsi social dan ekonomi.
c) Modalnya besar dari APBN/APBD yang menjadi hak dari departemen, direktorat
jenderal, atau pemerintah daerah yang bersangkutan.
d) Bergerak pada usaha-usaha vital.
e) Merupakan bagian dari suatu departemen.
f) Apabila menuntut atau dituntut, kedudukannya sebagai pemerintah atau seizin
pemerintah.
g) Pegawainya berstatus pegawai negeri/daerah.
h) Mengikuti model yang ada di pemerintah, yaitu hierarki dan fungsional.
i) Dipimpin oleh seorang kepala yang merupakan bawahan atau bagian dari
departemen, direktorat jenderal, atau pemerintah daerah.
2) Perusahaan Negara Umum (Perum)
Perum disebut juga publick corporation, yaitu badan usaha milik Negara yang
berasal dari kekayaan Negara yang telah dipisahkan.
Cirri-ciri perum adalah sebagai berikut.
a) Tujuannya adalah member layanan kepada masyarakat sekaligus mencari
keuntungan dengan memegang teguh prinsip berdaya guna dan berhasil guna
dalam melaksanakan kegiatan usaha.
b) Mempunyai fungsi social dan ekonomi.
c) Seluruh modalnya berasal dari kekayaan Negara/daerah yang dipisahkan dan
dapat meminjam dari dalam atau luar negeri.
d) Pemiliknya adalah pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
e) Bergerak pada jasa-jasa vital.
f) Dipimpin oleh dewan direksi dan karyawan yang berstatus pegawai perusahaan
Negara yang diatur tersendiri.
g) Dapat menuntut dan dituntut berdasarkan hukum perdata.
h) Susunan organisasi, tugas, wewenang, tanggung jawab, dan pengawasan diatur
dalam undang-undang.
i) Memiliki kekayaan sendiri seperti perusahaan swasta dan dapat mengikat
perjanjian, kontrak untuk hubungan dengan pihak lain.
3) Perusahaan Negara Perseroan (Persero)
Perseroan adalah perusahaan Negara dengan struktur modal terdiri dari saham-
saham yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.
Cirri-ciri persero adalah sebagai berikut.
a) Berfungsi komersial dan ekonomi.
b) Bertujuan mencari laba.
c) Modalnya berasal dari pemerintah dalam bentuk saham.
d) Tidak mendapat fasilitas Negara.
e) Dipimpin oleh dewan redaksi.
f) Pegawainya berstatus pegawai perusahaan swasta.
g) Dapat bergabung dengan badan usaha lainnya, sesama badan usaha milik
Negara atau perusahaan swasta.
h) Pemiliknya adalah pemerintah.
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Badan Usaha Milik Daerah sering disebut dengan istilah perusahaan daerah, yaitu badan
usaha yang diatur melalui peraturan daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Modal BUMD merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan . tujuan BUMN adalah ikut
serta melaksanakan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya dan pembangunan
ekonomi daerah pada khususnya. BUMD juga bertujuan meningkatkan pendapatan
daerah yang bersangkutan.
Anda mungkin sering mengaaitkan peran BUMN/BUMD dengan Pasal 33 UUD 1945,
bahwa pemerintah memiliki hak dan kewajiban menyejahterakan seluruh rakyat
Indonesia dengan menguiasai sumber daya alam strategis. Itu tidak salah, tetapi saat ini,
BUMN/BUMD berada ditengah kancah globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas
yang menuntut makin kecilnya era pemerintah dalam perekonomian. Oleh karen itu,
peran BUMN/BUMD terhadap kesejahteraan masyarakat harus diperbesar dengan
menjadikan BUMN/BUMD sebagai pelaku perekonomian yang tangguh, dikelola secara
professional, mampu bersaing secara global, mampu meningkatkan kinerjanya (baik
secara operasional dan financial) dalam upaya memenuhi harapan para stake holders
(pihak-pihak yang mempengaruhi jalannya roda perusahaan, seperti pemegang saham,
pemerintah, karyawan, atau konsumen). Agar BUMN/BUMD dapat beroperasi dengan
baik, BUMN/BUMD dituntut untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja dan
meningkatkan efisiensi untuk menghindari high cost yang dapat membebani
masyarakat.
Peran BUMN/BUMD tentu tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa
terlaksananya pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate overnance) yang
meliputi, transparansi, keadilan, tanggung jawab, dan keadilan di seluruh lini kegiatan
BUMN/BUMD.
2. Berdasarkan Wilayah Negara
Berdasarkan wilayah Negara, badan usaha dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri
Badan usaha penanaman modal dalam negeri adalah badan usaha yang pemilik
modalnya adalah masyarakat Negara itu sendiri.
b. Badan Usaha Penanaman Modal Asing
Badan usaha penanaman modal asing adalah badan usaha milik masyarakat luar negeri
yang beroperasi di Indonesia.
3. Berdasarkan Lapangan Usaha
Berdasarkan lapangan usahanya, badan usaha dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Badan Usaha Ekstraktif
Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang pengambilan
kekayaan alam yang telah tersedia tanpa mengubah sifatnya. Contoh: usaha
pertambangan.
b. Badan Usaha Agraris
Badan usaha agraris adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang pengolahn tanah
seperti usaha pertanian, usaha pekebunan, dan usaha perikanan.
c. Badan Usaha Industri
Badan usaha industry adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan
bahan baku menjadi barang jadi atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
Contohnya: perusahaan tekstil.
d. Badan Usaha Perdagangan
Badan usaha yang melakukan kegiatan membeli barang dagangan untuk dijual kembali
tanpa mengubah bentuknya. Contoh: dealer sepeda motor, took buku, dan took sepatu.
e. Badan Usaha Jasa
Badan usaha jasa adalah badan usaha yang melakukan kegiatan member pelayanan jasa
kepada masyarakat umum. Contoh: usaha salon, hotel, dan angkutan umum.
C. Penggabungan Badan Usaha
dalam penggabungan badan usaha, dikenal penggabungan vertical dan penggabungan
horizontal. Berikut ini pembahasan tentang penggabungan vertical dan penggabungan
horizontal.
1. Penggabungan Vertikal
Penggabungan vertical merupakan penggabungan yang disebabkan oleh urut-urut
hubungan kegiatan.
Badan usaha yang bergabung secara vertikal, misalnya badan usaha pembibitan, badan
usaha perkebunan karet, badan usaha pengolahan getah, pabrik ban. Badan usaha
penanaman kapas, badan usaha pemintalan, dan badan usaha penenunan. Keuntungan dari
penggabungan secara vertikal adalah sebagai berikut.
a. Ketersediaan bahan dasar pasti karena badan usaha yang menyediakan bahan dasar
sudah merupakan bagian dari perusahaan.
b. Persaingan dapat dikurangi karena faktor-faktor persaingan telah berkurang, misalnya
persaingan untuk mendapatkan bahan dasar tidak terjadi lagi, karena pemasok bahan
dasar merupakan bagian dari badan usaha.
2. Penggabungan Horizontal
Penggabungan horizontal merupakan penggabungan yang disebabkan faktor kesamaan
kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu. Macam-macam penggabungan horizontal, antara
laian sebagai berikut.
a. Trust
Trust adalah gabungan dari beberapa badan usaha yang dilebur dan disatukan menjadi
badan usaha baru yang lebih besar dan kuat. Bank Mandiri merupakan salah satu
contoh dari Trust. Bank Mandiri adalah gabungan dari Bank Bumi Daya, bank Dagang
Negara, Bank Pembangunan Indonesia, dan bank Exim.
b. Kartel
Kartel adalah gabungan dari beberapa badan usaha untuk tujuan tertentu. Tujuan
penggabungannya dapat berupa keseragaman harga, jumlah produksi tiap badan usaha,
dan pembagian daerah pemasaran.
Kebebasan badan usaha yang bergabung masih tetap seperti semula. Hanya saja mereka
terikat dengan kesepakatan-kesepakatan yang telah disetujui.
c. Holding Company
Holding Company adalah penggabungan badan usaha dengan cara pembeli sebagian
besar saham. Badan usaha membeli sebagian besar saham perusahaan dapat
memengaruhi perusahaan di bidang pemasaran dan keuangan. Kebebasan perusahaan
yang membeli saham dengan perusahaan yang sebagian besar sahamnya dibeli masih
tetap seperti semula. Holding Company muncul sebagai jalan keluar dari undang-undang
anti-trust di Amerika Serikat.
d. Concern
Concern adalah penggabungan beberapa badan usaha terutama ditunjukkan untuk
mengatasi masalah pembelanjaan. Misalnya, beberapa perusahaan tekstil menyepakati
pembelian pewarna dalam partai besar sehingga diperoleh potongan harga.

Kegiatan
Kerjaka tugas berikut ini dengan tepat!
1. Sebagai penyedia jasa telekomunikasi, PT. Telkom mengajak beberapa mitra kerja untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan memperbesar keuntungan. Bagaimana pendapat
anda tentang fenomena tersebut?
2. Penggabungan beberapa perusahaan atau badan usaha tidak selalu bermakna positif.
Bahkan, penggabungan tersebut bisa menimbulkan adanya monopoli oleh sekelompok
orang atau golongan tertentu yang bisa menentukan atau memperbesar harga pasar.
Bagaimana pendapat anda tentang fenomena tersebut?
3. Singaporae Technologies Telemedia (STT) menggunakan Indonesia Communication Ltd (ICL)
anak perusahaan yang berbasis Mauritius sebagai kendaraan untuk mengakuisisi 31,94%
saham PT Indosat Tbk. Pada 15 Desember 2002.
a. Menurut anda, apakah PT Indosat termasuk BUMN atau BUMS? Jelaskan!
b. Setujukah anda dengan divestasi Indosat ke STT? Jelaskan!
c. Apakah keuntungan dan kerugian disventasi Indosat bagi Indonesia?
4. Bagaimana ciri-ciri khusus BUMS, BUMN, BUMD dan koperasi? Tuliskan jawaban anda pada
tabel berikut ini!
BUMS BUMN BUMD Koperasi
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
5. Tugas kelompok
a. Tujuan Penelitian
Mengetahui kegiatan BUMN,BUMD, BUMS,dan koperasi dalam perekonomian
b. Waktu
Pada saat belajar mengajar
c. Langkah Penelitian
1) Carilah berita dari artikel, surat kabar, televise, majalah, internet, atau pemberitaan
orang lain secara langsung mengenai pengelolaan BUMN, BUMD, BUMS dan
koperasi.
2) Hasil kegiatan tersebut ditulis dalam tabel seperti berikut.
Tabel Pengamatan
No. Nama Perusahaan Bidang Usaha
BUMN
1 PT Telkom (Persero) Telekomunikasi
2 PT PLN (Persero) Pelistrikan
3 ……………..
4 ……………..

Swasta
1 PT Astra Otomotif
2 PT Nasional Panasonic Elektronik
3 …………….
4 ……………

Koperasi
1 Industri Tas dan Koper Tas dan Koper
2 (Intako) Pengecoran besi logam
3 Batur Jaya
4 ……………
BUMD
1 PDAM Air Minum
2 ……………
3 ……………
4 ……………

d. Analisis
1) Mengapa badan usaha tersebut melakukan kegiatan ekonomi?
2) Apakah perbedaan antara BUMN, BUMD, BUMS, dan koperasi?
3) Bagaimana peran masyarakat dalam pengelolaan badan usaha tersebut?
e. Kesimpulan
Koperasi di Indonesia
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang unik karena berbeda dengan badan usaha yang
lain. Salah satu fungsi koperasi yang tertera dalam Undang-Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992
adalah mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan. Dari fungsi ini betapa besarnya harapan yang digantungkan pada
koperasi. Harapan pemerintah, koperasi dapat menjadi saka guru perekonomian nasional?
Bagaimanakah cara mendirikan koperasi? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita
pelajari bab berikut ini.

Standar kompetensi
4. Memahami pengelolaan koperasi kewirausahaan
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi dan koperasi sekolah
4.2 Menghitung pembagian sisa hasil untuk

A. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari kata co dan operation. Co berarti bersama sedangkan operation
berarti usaha. Penggabungan dua kata ini akan menghasilkan kata usaha bersama. Pengertian ini
sesuai dengan difinisi koperasi dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 yang
menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
B. Landasan, Tujuan, Prinsip Dasar, dan Fungsi Koperasi
1. Landasan dan Asas Koperasi
Koperasi berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi adalah mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta turut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
3. Prinsip dasar
Prinsip dasar koperasi adalah sebagai berikut.
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
d. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f. Pendidikan koperasi.
g. Kerja sama antarkoperasi.
4. Fungsi Koperasi
Fungsi koperasi adalah sebagai berikut.
a. Membengun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional yang merupakan usaha berasama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
d. Usaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
5. Modal
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal koperasi terdiri
dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan-simpanan
berikut ini.
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
c. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperolah dari penyisihan sisa hasil usaha
(SHU) yang dimaksudkan untuk menumpuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi apabila diperlukan.
d. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang yang diperoleh koperasi yang berasal dari pemberian
sukarela perorangan, kolektif atau lembaga.
Adapun modal pinjaman dapat berasal dari pihak-pihak berikut ini.
a. Anggota
b. Koperasi lainnya dan atau angggotanya
c. Bank dan lembaga lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
e. Sumber lain yang sah
C. Macam-Macam Koperasi di Indonesia
Di Indonesia, koperasi memiliki berbagai macam bidang usaha sebagai berikut.
1. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang melakukan usaha di bidang penyediaan barang
konsumsi untuk anggotanya (kebutuhan sehari-sehari).
2. Kopersai produsen, yaitu koperasi yang melakukan kegiatan dibudang pembuatan barang.
Contoh: koperasi kerajinan kecil, koperasi perkebunan, koperasi peternakan.
3. Koperasi simpan pinjam (KSP), yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam.
Contoh: KSP dengan anggota petani, KSP dengan anggota nelayan.
4. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang memberikan pelayanan jasa. Contoh: koperasi usaha jasa
angkutan, koperasi usaha fotokopi.
5. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang beranggotakan orang-orang yang mempunyai
kegiatan di bidang pemasaran barang-barang dagangan. Contoh koperasi pemasaran adalah
sebagai berikut.
a. Koperasi pemasaran ternak sapi, anggotanya adalah pedagang sapi.
b. Koperasi pemasaran elektronik, anggotanya adalah pedagang barang-barang elektronik.
c. Koperasi pemasaran alat-alat tulis kantor, anggotanya adalah pedagang alat tulis kantor.
6. Koperasi serba usaha, yaitu koperasi yang usahanya bermacam-macam, baik di bidang
konsumsi, produksi, simpan pinjam maupun jasa.
D. Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha yang Lain
Untuk mengetahui perbedaan antara koperasi dengan badan usaha lain perhatikan
tabel berikut ini.
Bentuk Pemilik Keunggulan Kelemahan
1. Pemilik bebes mengatur
usaha.
1. Modal terbatas.
2. Keuntungan menjadi milik
Perusahaan 2. Kelangsungan perusahaan
Satu orang pribadi.
Perseorangan tergantung pemilik.
3. Rahasia perusahaan
3. Risiko ditanggung pemilik.
terjamin
4. Keputusan cepat diambil
1. Kelangsungan firma
terjamin. 1. Satu rugi yang lain ikut rugi .
Minimal 2. Ada pembagian kerja. 2. Bisa muncul konflik pribadi
Firma
dua orang 3. Modal lebih besar dibanding yang berdampak buruk bagi
badan usaha perseorangan. kelangsungan usaha.
4. Risiko ditanggung bersama
1. Ada anggota yang tanggung
1. Mudah terbentuk.
jawabnya terbatas, ada yang
Ada 2. Modal lebih banyak karena
tanggung jawabnya tidak
anggota pemilik relative lebih
terbatas.
CV aktif dan banyak.
2. Usaha dapat terganggu
anggota 3. Mudah memperoleh kredit
intervensi dari persero diam.
pasif dari bank.
3. Modal persero diam sulit
4. Pengelolaan relati lebih baik.
ditarik.
1. Mudah menggumpulkan
modal melalui penjualan
1. Modal yahng dibutuhkan
saham.
besar.
2. Persero bisa mengalihkan
2. Waktu pendirian lama.
modal ke orang lain dengan
Pemilik 3. Biaya organisasi besar.
PT jalan menjual saham.
saham 4. Dibutuhkan kepemimpinan
3. Tanggung jawab pemilik
yang besar untuk memimpin
tergantung saham yang
PT.
ditanamkan.
5. Rahasia kurang terjamin.
4. Efisien.
5. Perusahaan lebih terjamin.
1. Mengutamakan
kesejahteraan anggota.
2. Usaha dijalankan anggota. 1. Bisa mendapat proteksi dari
3. Setiap anggota memiliki hak pemerintah sehingga sulit
Koperasi Anggota dan kewajiban yang sama. bersaing di pasar bebas.
4. Pengelolaan demokratis dan 2. Keuntungan tidak cepat
terbuka. menjadi besar.
5. Keuntungan dibagi pada
seluruh anggota.
Dari tabel di atas, kita bisa melihat hanya koperasi yang anggotanya memiliki hak dan
keawjiban yang sama. Hal ini membuat koperasi lebih unggul dari segi persamaan. Apalagi
koperasi memiliki pengelolaan yang dilakukan dengan prinsip demokrasi dan terbuka.
Kekuatan koperasi terletak pada sifat kolektifnya. Sifat kolektif ini cocokdengan jiwa
gotong royong bangsa Indonesia. Kekuatan koperasi juga terletak pada kemampuannya
menyerap tenagakerja dalam jumlah besar dan gaya pengelolaan yang ditopang oleh suasana
kegotongroyongan tinggi. Koperasi Indonesia juga lekat dengan ekonomi rakyat karena tingginya
tingakt penggunaan hasil prosuksi dalam negeri (bahan-bahan local).
Akan tetapi, kita tidak boleh menutup mata akan kelemahan koperasi, khususnya
koperasi Indonesai. Berikut pendapat Thomas Nugroho dalam Media Indonesia online, Rabu, 14
Juli 2004.
1. Pengembangan koperasi sejak Orde Lama hingga masa reformasi saat ini sering dijadikan
alat kepentingan politik.
2. Hilangnya kepercayaan masyarakat akibat maraknya penyelewengan, penyalahgunaan
wewenang, perselisihan, inefisiensi dan pemborosan sehingga merugikan anggotanya.
3. Koperasi memikul beban social yang sangat besar karena koperasi adalah sebuah idealisme
ekonomi yang diperjuangkan oleh para pendiri republik ini untuk mewujudkan cita-cita
keadilan sosial.
Sekalipun begitu, kelemahan koperasi sebagai badan usaha ini mungkin hanya terletak
pada penafsirannya. Koperasi umumnya ditafsirkan sebagai ekonomi rakyat dengan skala kecil.
Padahal, untuk dapat memberikan sumbangan yang signifikan bagi perekonomian nasional,
seharusnya koperasi mempunyai skala usaha yang menengah dan besar di berbagai sektor
ekonomi.
E. Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah yang kita bahas ini termasuk ke dalam koperasi konsumen karena
biasanya koperasi sekolah baru mampu menjalankan peranan sebagai koperasi yang
menyediakan barang-barang konsumsi seperti buku, alat tulis, makanan ringan, dan sebagainya
untuk kebutuhan para siswa. Jadi, kopersai sekolah adalah koperasi yang anggotanya para
siswa/murid dari suatu sekolah yang berfungsi sebagai wadah untuk mendidik tumbuhnya
kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
1. Ciri-Ciri dan Tujuan Koperasi Sekolah
Cirri-ciri koperasi sekolah adalah sebagai berikut.
a. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa sekolah.
b. Anggotanya adalah kalangan siswa/murid sekolah yang bersangkutan.
c. Kerena pendirian koperasi ini ada kaitannya dengan belajar manmgajar maka tidak
disyaratkan menjadi badan hukum.
d. Berfungsi sebagai laboratorium pengajaran koperasi di sekolah.
Adapun tujuan didirikannya koperasi sekolah b erdasarkan SK bersama Menteri
Perdagangan dan Koperasi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 719/Kpb/XII/79
tentang Pendirian Pengkoperasian Sekolah, Universitas, dan Lain-Lain Lembaga Pendidikan
di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut.
a. Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong-royong dan
setia kawan serta jiwa demokratis di antara para siswa.
b. Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi
dikalangan para siswa.
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi dikalangan anggota yang
berguna bagi para siswa untuk bekal terjun di masyarakat.
d. Menunjang program pembangunan pemerintah di sector perkoperasian melalui
program pendidikan sekolah.
e. Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa melelui
pengembangan pembagian kegiatan usaha.
2. Peranan Koperasi Sekolah
Adanya joperasi sekolah sangat baik bagi pengembangan kemandirian dan kedewasaan
siswa. Setiap lembaga pendidikan diharapkan memiliki koperasi. Koperasi sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu sebagai berikut.
a. Membentu pemerintah dalam pembangunan bidang perkoperasian melalui pendidikan
di sekolah.
b. Melatih siswa supaya memiliki kesadaran berkoperasi.
c. Melatih siswa untuk disiplin, jujur, suka bekerja keras, setia kawan, bekerja sama saling
membantu, dan mempunyai jiwa demokratis.
d. Memberikan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi pada siswa sehingga dapat
menjadi bekal siswa saat terjun ke masyarakat.
e. Mengembangkan jiwa kewirausahaan siswa.
3. Memilih Jenis Barang yang Dijual Koperasi Sekolah
Pada dasarnya, koperasi sekolah didirikan untuk membantu siswa dalam pemenuhan
kebutuhannya. Oleh karena itu, agar koperasi sekolah dapat berjalan dengan baik, pengurus
koperasi sebaiknya menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa, khususnya
barang-barang yang dapat menunjang proses belajar siswa. Barang-barang tersebut, antara
laian sebagai berikut.
1. Alat tulis-menulis.
2. Buku-buku pelajaran.
3. Menyelenggarakan kefetaria sekolah.
4. Pakaian seragam sekolah.
5. Makanan kecil, minuman, permen, dan lain-lain.
Apabila memungkinkan, koperasi juga dapat menyediakan barang lain, seperti sikat gigi,
pasta gigi, sabun, dan lain-lain, tentunya dengan harga yang lebih murah dibandingkan
herga di pasar atau di toko. Salah satu cara agar koperasi sekolah dapat memperoleh barang
dagangan dengan harga murah adalah dengan membeli barang di pasar grosir atau agen
langsung dan menjualnya kembali dengan keuntungan yhang dukup. Artinya, koperasi tidak
memperoleh untung yang berlebihan namun, juga tidak terlalu rendah hingga mengancam
keberadaan koperasi. Dengan demikian, koperasi masih dapat memperoleh untung (yang
pada akhirnya juga akan kembali ke anggota sebagai sisa hasil usaha) dan anggotanya juga
dapat memiliki barang dengan harga lebih murah.
4. Cara Mendirikan Koperasi Sekolah
Pendirian koperasi sekolah melalui beberapa tahap berikut ini.
a. Tahap persiapan
Guru, siswa pengurus OSIS serta kepala sekolah pada satu sekolah tertentu mengadakan
pertemuan-pertemuan untuk membicarakan dan merumuskan maksud dan tujuan
pendirian koperasi sekolah. Untuk itu, dibentuk panitia pembentukan koperasi sekolah
yang diberi wewenang untuk melakukan persiapan-persiapan dan pelaksanaan rapat
pembentukan.
Tugas panitia tersebut adalah sebagai berikut.
1) Mengumpulkan informasi tentang pengertian dan pemahaman koperasi sekolah
dengan mengadakan konsultasi ke kantor koperasi setempat.
2) 2. Menetapjan waktu, tempat, acara pelaksanaan rapat pembentukan koperasi
sekolah.
3) Manyiapkan administrasi rapat pembentukan, yang terdiri dari sebagai berikut.
a) Daftar hadir undangan atau peserta rapat.
b) Notulen rapat pembentukan.
c) Tata tertib rapat pembentukan.
d) Akta pendirian koperasi.
4) Membuat rancangan anggaran dasar dan anggran rumah tangga koperasi.
5) Membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat pembentukan koperasi
sekolah.
6) Mempersiapkan sistem pemilihan pengurus dan pelantikan pengurus terpilih.
7) Hal-hal lain yang diperlukan dalam rapat pembentukan, seperti konsumsi rapat dan
undangan.
Seperti persiapan dirasakan cukup, undangan disebarkan untuk pelaksanaan rapat
pembentukan secara resmi. Undangan ini sekurang-kurangnya ditujukan kepada:
1) Kepala sekolah.
2) Dewan/komite sekolah.
3) Utusan.pejabat kantor koperasi setempat.
4) Guru-guru.
5) Pengurus OSIS.
6) Siswa/murid calon anggota kopersi sekolah.
b. Tahap Pembukaan
Setelah tahap persiapan dilakukan secara matang, selanjutnya diadakan rapat resmi
pembentukan koperasi sekolah yang dihadiri oleh para undangan yang ditentukan
panitia. Rapat pembentukan teriri dari sebagai berikut.
1) Pembukaan.
2) Laporan panitia pembentukan koperasi tentang maksud dan tujuan pendirian
koperasi sekolah.
3) Penjelasan dan pengarahan tentang pembentukan koperasi sekolah dari
utusan/pejabat kantor koperasi.
4) Penbacaan tata tertib rapat pembentukan dan pemilihan pengurus koperasi.
5) Persetujuan rapat tentang pembentukan koperasi sekolah.
6) Pembahasan dan penetapan AD dan ART koperasi sekolah.
7) Rancana kerja dan rencana anggran belanja koperasi sekolah.
8) Pemilihan pengurus dan koperasi sekolah.
9) Penetapan pihak-pihak yang akan menendatangani naskah akta pendirian koperasi
atas nama pendiri.
10) Pengajuan usul dari peserta.
11) Pengucapan sumpah/janji pengurus dan pengawas koperasi sekolah yang terpilih.
c. Tahap Pengajuan Pengakuan Koperasi Sekolah kepada Kantor Koperasi Setempat
Setelah terpilihnya pengurus dan pengawas koperasi serta telah ditetapkan wakil-wakil
yang menandatangani akta pendirian, panitia pembentukan mengakhiri tugasnya dan
membubarkan diri. Pelaksanaan pekerjaan koperasi dilakukan oleh pengurus yang
dipimpin oleh ketua pengurusnya. Pengurus terpilih ini segera mendaftarkan koperasi ke
kantor koperasi setempat atau dapat pula mengajukan surat permohonan mengesahkan
badan hukum kepada penanggung jawab koperasi. Penjelasan pada tahap ketiga ini
dapat dilihat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian pada Pasal 9 sampai dengan Pasal 13.
Tahap-tahap tersebut apabila digambarkan adalah sebagai berikut.

Permasalahan

Kebutuhan

Prakarsa

Persiapan

Rapat Pembentukan
intah Kepala Sekolah, Guru, Dewan Sekolah

Pengesahan/Pengakuan Koperasi
atau Usulan Badan Hukum

Koperasi Sekolah
5. Manajemen Koperasi Sekolah
Dalam mengelola koperasi sekolah, diperlukan struktur organisasi, modal, manfaat koperasi
sekolah dan pihak terkait, serta sarana dan prasarana serta dukungan semua pihak.
a. Struktur Organisasi koperasi terdiri dari sebagai berikut.
1) Rapat anggota
Wewenang rapat anggota sangat luas yaitu sebagai berikut.
a) Menetapkan atau mengubah dan menyempurnakan anggran dasar dan anggran
rumah tangga koperasi.
b) Merumuskan kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha
koperasi.
c) Memilih, mengangkat, memberhentikan pengurus dan pengawas koperasi.
d) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
serta pengesahan laporan keuangan.
e) Menyerahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
f) Menetapkan pembagian sisa hasil usaha (SHU).
g) Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
h) Berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas
menegenai pengelolaan koperasi.

Rapat anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam satu tahun. Rapat anggota untuk
mengesahkan pertanggungjawaban pengurus diselenggarakan paling lambat enam
bulan setelah tahun buku lampau. Namun demikian, dalam pelaksanaannya
diusahakan secepatnya. Selain RAT, koperasi dapat melakukan rapat anggota luar
biasa (RALB).
2) Pengurus
Para pengurus koperasi ini dipilih dari anggota koperasi dalam rapat anggota dengan
masa jabatan lima tahun. Mereka bertugas mengelola koperasi dan usanhanya serta
mempertanggungjawabkan usahanya itu kedepan rapat anggota dan rapat anggota
luar biasa. Contohnya adalah dengan membuat laporan tahunan. Pengurus koperasi
terdiri dari sebagai berikut.
a) Ketua
b) Wakil Ketua
c) Sekretaris
d) Wakil Sekretaris
e) Bendahara
f) Wakil Bendahara
Selain keenam pengurus poko tersebut, koperasi perlu melengkapi dirinya dengan
berbagai seksi yang jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan usaha
koperasi tersebut.
3) Pengawas Koperasi Sekolah
Pengawas koperasi sekolah adalah merupakan salah satu alat kelengkapan
organisasi koperasi. Pengawas koperasi memiliki tugas sebagai berikut.
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijkan dan pengelolaan
koperasi.
b) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
Pengawas koperasi memiliki wewenag sebagai berikut.
a) Meneliti catatan yang ada di koperasi.
b) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
4. Badan Penasihat
Angota badan penasihat adalah kepala sekolah dan wakil yang ditunjuk dari
pengurus dewan/komite sekolah.
5. Pembina dan Pelindung
Kepala sekolah diharapkan berperan sebagai Pembina, pelindung, dan pengawas
jalannya koperasi agar bisa berjalan dengan baik, memperoleh keuntungan dan
maju pesat.
Apabila digambarkan dalam bentuk bagan, tampak seperti berikut.

Penasihat Kepala Sekolah Rapat Anggota

Pengawas Koperasi

Pembina Guru Pengurus

Badan Administrasi Bagian Keuangan Bagian Usaha


Organisasi

6. Manfaat Koperasi Sekolah


Dengan didirikannya koperasi sekolah, kesejahteraan warga sekolah khususnya anggota
(siswa) koperasi sekolah dapat ditingkatkan. Dengan demikian koperasi sekolah memberikan
manfaat sebagai berikut.
a. Siswa dapat belajar berorganisasi, menjalankan usaha untuk meyejahterakan seluruh
anggota.
b. Siswa dapat memenuhi segala kebutuhan alat-alat pelajaran langsung di koperasi tanpa
harus pergi belanja ke tempat yang jauh dari harga yang lebih murah.
c. Membentuk sikap mental yang baik, berdisiplin, dan jujur di kalangan sisiwa, baik
sebagai pengurus maupun anggota koperasi.
d. Melatih siswa untuk biasa menebung
e. Memperoleh bagian SHU koperasi di akhir tahun.
f. Melatih jiwa wirausaha di kalangan siswa.
g. Menumbuhkan kompetensi siswa terhadap pemahaman sikap dan keterampilan
berkompetensi untuk bekal hidup di masyarakat kelak.
h. Siswa dapat mengenal guru lebih dekat terutama guru yang berhubungan langsung
dengan koperasi.
i. Praktik menjadi pengguna member manfaat penglaman kepada siswa untuk memimpin
dan mengendalikan organisasi dan bisnis.
j. Praktik sebagai anggota koperasi akan memperoleh pengalaman peduli terhadap
pentingnya berkoperasi untuk menyejahterakan anggota koperasi.

Selain member manfaat bagi siswa, koperasi juga bermanfaat bagi sekolah, yaitu sebagai
berikut.
a. Koperasi sekolah adalah salah-satu alat kelengkapan organisasi sekolah yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.
b. Sebagai laboratorium untuk menghasilkan output (lulusan) yang sesuai dengan tujuan
kurikulum berbasis kompetensi, yaitu lulusan yang memiliki life skill (keterampilan
hidup) dan sesuai dengan tuntutan tujuan instutisional sekolah.
7. Pengembangan Koperasi Sekolah
Keberhasilan pengelolaan koperasi sekolah mampu meningkatkan potensi yang dimiliki
siswa bahkan memberikan bekal keterampilan hidup (life skill), yaitu memiliki keterampilan
berkoperasi. Dengan memiliki keterampilan berkoperasi maka siswa mampu bekerja dalam
sebuah tim yang merupakan tuntutan ekonomi saat ini. Selain itu, siswa mampu
merumuskan masalah ekonomi, seperti peduli terhadap kesejahteraan anggota koperasi.
Dalam praktik pengelolaan koperasi sekolah yang berorganisasi pada life skill, terdapat
beberapa unsure yang memberikan kontribusi dalam mengembangkan koperasi sekolah,
yang dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor Internal terdiri dari sebagai berikut.
1) Sarana, yaitu alat perlengkapan organisasi terdiri dari rapat anggota, pengurus dan
pengawas.
2) Prasarana dapat berupa fasilitas yang diberikan oleh kepala sekolah, notulen rapat
dan aktifitas rapat.
3) Tenaga, yaitu kualitas penggurus dalam mengelola koperasi sekolah.
4) Dana adalah uang yang tersedia untuk mebiayai koperasi sekolah.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari sebagai berikut.
1) Unsur lingkungan terdiri dari OSIS, komite sekolah/dewan sekolah, dan kebijakan
sekolah.
2) Perencanaan pemerintah terdiri dari kebijakan pemerintah dan fasilitas yang
diberikan pemerintah melalui lembaga koperasi setempat.
3) Kondisi ekonomi terdiri dari kondisi ekonomi orang tua dan ekonomi nasional.
Kegiatan

Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat!


1. Lengkapilah bagan berikut ini dengan jenis-jenis koperasi menurut tingkatannya

Induk Operasi

2. Lengkapilah bagan struktur organisasi koperasi sekolah berikut ini!

Penasihat Kepala Sekolah

Pembina Guru
3. Isilah bagan berikut ini dengan hak dan kewajiban anggota koperasi sekolah!
Hak Anggota Koperasi Sekolah Kewajiban Anggota Koperasi Sekolah

F. Menghitung Pembangian Sisa Hasil Usaha


Perhitungan sisa hasil usaha untuk koperasi pada prinsipnya sama seperti perhitungan laba
rugi pada umumnya. Susunan dibuat seperti contoh berikut ini.

Koperasi Gotong Royong


Laporan Sisa Hasil Usaha
Untuk Tahun yang Terakhir 31 Desember 2006

Anggota Bukan Anggota Total


Penjualan Rp. 137.500.000,00 Rp. 32.500.000,00 Rp. 170.000.000,00
Rutur penjualan (Rp. 3.000.000,00) (Rp. 1.000.000,00) (Rp. 4.000.000,00)
Potongan penjualan (Rp. 4.500.000,00) (Rp. 1.500.000,00) (Rp. 6.000.000,00)
Penjualan bersih Rp. 130.000.000,00 Rp. 30.000.000,00 Rp. 160.000.000,00
HPP
Persediaan awal Rp. 40.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 Rp. 45.000.000,00
Pembelian Rp. 110.000.000,00 Rp. 37.000.000,00 Rp. 147.000.000,00
Biaya angkut Rp. 5.000.000,00 Rp. 2.000.000 Rp. 7.000.000,00
Retur pembelian (Rp. 2.000.000,00) (Rp. 1.200.000,00) (Rp. 3.200.000,00)
Potangan pembelian (Rp. 3.000.000,00) (Rp. 1.800.000,00) (Rp. 4.800.000,00)
Barang tersedia Rp. 150.000.000,00 Rp. 41.000.000,00 Rp. 191.000.000,00
untuk dijual
Persediaan akhir (Rp. 40.000.000,00) (Rp. 17.000.000,00) (Rp. 57.000.000,00)
HPP Rp. 110.000.000,00 Rp. 24.000.000,00 Rp. 134.000.000,00
Hasil usaha kotor Rp. 20.000.000,00 Rp. 6.000.000,00 Rp. 26.000.000,00
Beban usaha
Beban penjualan (Rp. 3.000.000,00) (Rp. 1.750.000,00) (Rp. 4.750.000,00)
Beban umum (Rp. 2.500.000,00) (Rp. 500.000,00) (Rp. 3.000.000,00)
Beban lain-lain (Rp. 500.000,00) (Rp. 250.000,00) (Rp. 750.000,00)
Hasil usaha sebelum Rp. 14.000.000,00 Rp. 3.500.000,00 Rp. 17.500.000,00)
pajak
Pajak penghasilan (Rp. 2.500.000,00) (Rp. 525.000,00) (Rp. 3.025.000,00)
SHU Rp. 11.500.000,00 Rp. 2.975.000,00 Rp. 14.475.000,00

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27, menyatakan bahwa sisa hasil usaha
koperasi dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran
dasar koperasi. Komponen pembagian SHU adalah sebagai berikut.
1. Sisa hasil Usaha yang Berasal dari transaksi dengan Anggota
Sisa hasil usaha yang bersal dari transaksi dengan anggota terdiri dari sebagai berikut.
a. Anggota sebanding jasa yang diberikan
b. Cadangan koperasi
c. Dana pengurus
d. Dana pegawai/karyawan
e. Dana pendidikan koperasi
f. Dana sosial
g. Dana pembangunan daerah kerja
2. Sisa Hasil usaha yang Berasal dari Transaksi dengan Bukan Anggota
Sisa hasil usaha yang berasal dari transaksi dengan bukan anggota, terdiri dari sebagai
berikut.
a. Cadangan koperasi
b. Dana pengurus
c. Dana pegawai/karyawan
d. Dana pendidikan koperasi
e. Dana sosial
f. Dana pembangunan daerah kerja
Mengingat pembagian SHU dibedakan menjadi dua bagian, apabila ditinjau dari sudut asal
penghasilan usaha maka laporan perhitungan hasil juga usaha harus dibedakan menjadi dua jenis
penjualan, yaitu yang berasal dari transaksi dengan anggota dan dengan bukan anggota.
Pembagian dan besarnya masing-masing komponen diatur dalam anggaran dasar koperasi.
Sebelum dicairkan, komponen0komponen tersebut disajikan dalam kelompom kewajiban lancar
di neraca.
Cadangan kopesai merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak dibagi dan dapat digunakan
memupuk modal sendiri dan menutup kerugian yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Contoh pembagian SHU koperasi adalah sebagai berikut.
Koperasi mandiri memperoleh laba bersih sebesar Rp. 20.000.000,00.
Laba tersebut terdiri dari sebgai berikut.
Anggota Rp. 16.000.000,00
Bukan anggota Rp. 4.000.000,00
Rp. 20.000.000,00
Menurut anggaran dasar koperasi, SHU dibagi menjadi sebagai berikut.
Sisa Hasil Usaha
Distribusi SHU
Anggota Bukan Anggota
1. Bagian anggota
1.1 Jasa modal 20% -
1.2 Jasa penjualan 20% -
1.3 Jasa pembelian 10% -
2. Cadangan koperasi 15% 40%
3. Dana pengurus 10% 20%
4. Dana pegawai/karyawan 10% 10%
5. Dana pendidikan koperasi 5% 10%
6. Dana sosial 5% 10%
7. Dana pembangunan daerah kerja 5% 10%
Jumlah 100% 100%
Setelah diketahui ketentuan pembagian sisa hasil usaha, baik yang berasal dari dari transaksi
dengan anggota maupun dengan bukan anggota, maka pembagian sisa hasil usaha dilakukan
sebagai berikut.

SHU dari
Dibagi Untuk Anggota Rp. Bukan Anggota Rp. Total
16.000.000,00 4.000.000,00
1) Bagian anggota
Rp. 3.200.000,00
1. Jasa modal 20% Rp. 3.200.000,00
Rp. 3.200.000,00
2. Jasa penjualan 20% Rp. 3.200.000,00
Rp. 1.600.000,00
3. Jasa pembelian 10% Rp. 1.600.000,00
Rp. 8.000.000,00
Rp. 4.000.000,00
2) Cadangan koperasi 15% Rp. 2.400.000,00 40% Rp. 1.600.000,00
Rp. 2.400.000,00
3) Dana pengurus 10% Rp. 1.600.000,00 20% Rp. 800.000,00
Rp. 2.000.000,00
4) Dana pegawai/karyawan 10% Rp. 1.600.000,00 10% Rp. 400.000,00
Rp. 1.200.000,00
5) Dana pendidikan koperasi 5% Rp. 800.000,00 10% Rp. 400.000,00
Rp. 1.200.000,00
6) Dana sosial 5% Rp. 800.000,00 10% Rp. 400.000,00
Rp. 1.200.000,00
7) Dana pembangunan daerah 5% Rp. 800.000,00 10% Rp. 400.000,00
Rp. 12.000.000,00
kerja
100% Rp. 16.000.000,00 100% Rp. 4.000.000,00 Rp. 20.000.000,00

Jurnal pembagian SHU koperasi adalah sebagai berikut


2006
Des 31 Sisa Hasil Usaha Rp. 20.000.000,00
SHU yang dibagi pada anggota Rp. 8.000.000,00
Cadangan koperasi Rp. 4.000.000,00
Dana pengurus Rp. 2.400.000,00
Dana pegawai/karyawan Rp. 2.000.000,00
Dana pendidikan koperasi Rp. 1.200.000,00
Dana sosial Rp. 1.200.000,00
Dana pembangunan daerah kerja Rp. 1.200.000,00
(pembagian sisa hasil usaha koperasi

Dari pembagian sisa hasil usaha koperasi tersebut terlihat bahwa jumlah yang tersedia untuk:
Jasa modal = 20% x Rp. 16.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00
Jasa penjualan = 20% x Rp. 16.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00
Jasa pembelian = 10% x Rp. 16.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00
Rp. 8.000.000,00
1. Jasa modal
Bagian sisa hasil usaha yang diterima oleh anggota sebagai imbalan atas pemasukan
modalnya ke dalam koperasi dihitung sebagai berikut.
Modal Aggota yang Bersangkutan
Jasa modal anggota= x Bagian Jasa Modal
Total Modal Koperasi
Contoh:
Apabila diketahui saldo modal terakhir Husni di koperasi sekolah sebesar Rp. 40.000.000,00,
simpanan seluruh anggota dalam koperasi berjumlah Rp. 3.000.000,00. Bagian jasa modal
Rp .40 .000,00
yang diterima Husni adalah x Rp .3.200 .000,00=Rp.42 .667,00
Rp .3 .000 .000,00
2. Jasa penjualan
Jasa penjualan adalah bagian sisa hasil usaha yang diterima anggota karena jasanya membeli
dari koperasi sehingga koperasi itu memperoleh keuntungan.
Pembelian Aggota ke Koperasi
Jasa modal anggota= x Bagian Jasa Penjualan
Total Penjualan Koperasi
Contoh:
Nanda (anggota) membeli seragam sekolah dari koperasi sebesar Rp. 150.000,00 dan total
pembelian anggota dari koperasi Rp. 40.000.000,00 maka jasa penjualan koperasi yang
diterima oleh anggota Nanda adalah
Rp .150 .000,00
x Rp .32.000 .000,00=Rp .120 .000,00
Rp .40 .000 .000,00
3. Jasa Pembelian
Penjualan barang dan jasa seorang anggota kepada koperasi disebut pembelian koperasi dari
anggota yang bersangkutan. Keuntungan yang diperoleh karena pembelian dari anggota yang
akan dibagi kepada anggota sesuai dengan ketentuan disebut jasa pembelian.
Penjualan Anggota ke Koperasi
Jasa Pembelian Anggota= x Bagian Jasa Pembelia n
Total Pembelian Koperasi
Contoh:
Abrian (anggota) menjual barang kepada koperasi seharga Rp. 80.000,00. Total penjualan
anggota kepada koperasi selama tahun bukui berjalan sebanyak Rp. 5.000.000,00. Jasa
pembelian yang akan dibagikan Rp. 1.600.000,00. Berdasarkan data tersebu, jasa pembelian
Rp .80 .000,00
yang diterima Abrian adala x Rp .1.600 .000,00=Rp .25 .6000,00
Rp .5 .000 .000,00

Kegiatan
Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat!
Koperasi Milik Kita mempunyai modal sebagai berikut.
Simpanan pokok Rp. 42.500.000,00
Simpanan wajib Rp. 34.700.000,00
Selain simpanan diatas, para anggota mempunyai simpanan sukarela sebesar Rp.
12.000.000,00. Pada tahun 2006, koperasi memperoleh sisa hasil usaha (setelah pajak)
sebesar Rp. 24.500.000,00.
Dalam anggaran dasar koperasi, ditetapkan tentang pembagian laba sebagai berikut.
1. Untuk anggota 15%
Jasa modal 25%
Jasa penjualan 20%
2. Cadangan koperasi 20%
3. Dana pengurus koperasi 15%
4. Dana pegawai/karyawan 10%
5. Dana pengembangan daerah kerja 5%
6. Dana pendidikan 5%
7. Dana sosial 5%
Penjualan koperasi kepada seluruh anggotan sebesar Rp. 168.000.000,00
Dari data di atas, diminta:
a. Susunlah pembagian sisa hasil usaha Koperasi Milik Kita!
b. Buatlah jurnal atas pembagian Sisa Hasil Usaha!
c. Hitung sisa hasil usaha yang diterima seorang anggota Fahrudin apabila diketahui:
1) Total penjualan koperasi kepada Fahrudi Rp. 670.000,00
2) Simpanan pokok Fahrudi Rp. 68.000,00
3) Simpanan wajib Fahrudi Rp. 54.000,00
Kewirausahaan
Kisah sukses B.R.Ay Mooryati Soedibyo dan Mustika Ratu adalah kisah sukses seorang wirausaha. Bukan
hanya Mustika Ratu, tetapi segudang merek terkenal lainnya seperti Sari Ayu, Ayam Bakar Wong Solo,
Kodak, Kenctucky Fried Chicken dibangun oleh wirausaha. Wirausaha menyadari peluang yang tidak
terlihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya. Seorang wirausaha mempertaruhkan
sumebr dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi demi keberhasilan atau bahkankegagalan
perusahaannya. Apakah sebenarnya wirausaha itu? Untuk memahaminya, mari kita pelajari bab berikut
ini.

Standar Kompetensi
4. Memahami pengelolaan koperasi dan kewirausahaan.
Kompetensi Dasar
4.3 Mendeskripsikan peran dan jiwa kewirausahaan.

A. Pengertian Kewirausahaan
Istilah wirausaha identik dengan wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari wira yang
berarti utama, gagah, luhur, berani atau teladan; swa berarti sendiri; sta berarti berdiri; dan
swasta berarti berdiri diatas kaki sendiri.
Bertolak dari pengertian tersebut, wiraswasta dapat diartikan sebagai suatu keberanian
untuk memulai usaha atas kekuatan sendiri. Pengertian diri sendiri bukan berarti bahwa
seseorang bekerja sendirian, tetapi lebih menekankan pada ciri dan watak untuk kemandirian
dalam menjalankan usaha.
Vermon A. Musselman dan John H. Jackson mengatakan bahwa kepengusahaan
(wiraswasta) adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk
memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
memasarkan serta mengatur permodalan operasinya.
Menurut Encyclopedia of Americana, entrepreneur (wiraswasta) didefinisikan sebagai
seseorang yang berani mengambil risiko dengan menyatukan fungsi produksi, termasuk modal,
bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang
dihasilkannya.
Joseph. A. Schumpeter dalam bukunya The Theory of Economic Development
mngartikan wirausaha sebagai orang yang memiliki respon kreatif terhadap lingkungan
perekonomian yang membuatnya sebagai pusat dari pengembangan bahan baku. Pada bukunya
yang lain, yaitu Capitalism, Socialism, and Democracy, Joseph A. Schumpeter, mengertikan
wirausaha sebagai orang yang selalu mencoba dan melakukan kemungkinan peluang bisnis yang
baru dan belum perbah dicoba seluruhnya.
Menurut Geoffrey G. Meredith, wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha (bisnis), mengumpulkan berbagai macam
sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat
guna memastikan bahwa dia akan sukses.
Dari beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang yang
pandai menangkap peluang dan berani mengambil risiko, sanggup bekerja keras, percaya diri,
memiliki bakat untuk memimpin, haus akan prestos, dan berorientasi pada tugas.
B. Peran Wirausaha dalam Perekonomian
Peran sumber daya manusia (SDM) sangat dominan dalam menentukan keberhasilan dan
kemajuan suatu bangsa dibandingkan dengan pengaruh sumber daya alam yang melimpah.
Sebagai contoh, Negara Jepang. Negara Jepang miskin dalam pemilikan sumber daya alam,
tetapi dapat tumbuh menjadi Negara raksasa di bidang ekonomi. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Hal itu dikarenakan mutu sumber daya manusia Jepang rata-rata jauh lebih unggul dibandingkan
dengan sumber daya manusia di Negara lain. Kemajuan yang luar biasa di Jepang didapat
melalui orang-orang berjiwa wirausaha yang ulet. Perusahaan yang mereka kelola mula-mula
berskala kecil, kemudian berubah menjadi perusahaan menengah dan akhirnya menjadi
perusahaan raksasa.
Para wirausahawan mempunyai peranan penting dalam menggairahkan kegiatan
perekonomian. Mereka berusaha mencari terobosan baru dalam menghasilkan suatu barang.
Dalam proses produksi, mereka tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga bisa memperluas
kesempatan kerja bagi masyarakat luas. Para pekerja pun mandapatkan gaji yang bisa digunakan
untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam mencapai kemakmuran. Para wirausahaan juga
berperan dalam upaya meningkatkan pendapatan nasional. Mereka juga menyumbang kenaikan
pendapatan nasional memelaui berbagai komoditas yang berhasil diekspor dan memperbanyak
pajak kepada pemerintah.

C. Ciri-Ciri dan Usaha Persyaratan menjadi Wirausaha


Seorang wirausaha memiliki cirri-ciri yang dijelaskan pada tabel berikut ini.
Ciri-Ciri Watak
1. Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan,
individualistic, dan optimism.

2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi


laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja
keras, mempunyai dorongan kuat, dan
optimism.

3. Pengambilan risiko Kemampuan untuk mengambil risiko yang


wajar dan suka tantangan.

4. Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan


orang lain, menanggapi saran-saran, dan
kritik.

5. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel.

6. Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perfektif.

Selain cirri-ciri yang telah dijelaskan, beberapa syarat yang diperlukan untuk menjadi
wirausahawan, antara lain sebagai berikut.
1. Memiliki modal
2. Mampu menagkap peluang
3. Mampu melakukan perhitungan secara matang
4. Berani mengambil risiko perlunya manajemen waktu
5. Mau dan mampu bekerja sama
6. Ada keinginan untuk belajar
7. Tidak pernah merasa puas.
Wirausahawan dibedakan menjadi wirausahawan andal, tangguh, dan unggul. Berikut ini cirri-
ciri dari masing-masing wirausahawan tersebut.
1. Kualifikasi Wirausahawan yang Andal
Wirausahawan yang andal adalah wirausaha yang mempunyai semangat, sikap perilaku, dan
kemampuan yang cukup baik untuk dapat memulai, memiliki, dan mengelola perusahaan
yang risikonya tidak begitu besar dan kegiatan usahanya masih sederhana.
Ciri-ciri wirausahawan yang andal, antara lain sebgai berikut.
a. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi.
b. Mau dan mampu mencari serta menangkap peluang usaha yang menguntungkan dan
melakukan hal-hal yang perlu untuk memanfaatkannya.
c. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun.
d. Mau dan mampu berkomunikasi dalam melakukan tawar-menawar dan bermusyawarah
dengan berbagai pihak.
e. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
f. Mencintai kegiatan usaha dan perusahaannya secara lugas dan tangguh, tetapi cukup
luwes dalam melindunginya.
g. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan
memanfaatkan dan memotifasi orang lain serta melakukan perluasan dan
pengembangan udaha dengan risiko yang moderat.
h. Mampu mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang
saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan.
2. Wirausahawan yang Tangguh
Cirri-ciri wirausahawan tangguh, antara lain sebagai berikut.
a. Berpikir dan bertindak secara bijak dan adaptif terhadap perubahan dalam mencari
peluang, termasuk menaggung risiko yang agak besar dalam mengatasi masalah.
b. Selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam
memuaskan langganan.
c. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan serta
meningkatkan kemampuan pengendalian dengan sistem intern.
d. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan, terutama
dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
3. Wirausahaan Unggul
Ciri-ciri wirausahaan unggul, antara lain sebagai berikut.
a. Berani mengambil risiko dan mampu menghadapinya dengan penuh perhitungan.
b. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk
langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa, dan Negara.
c. Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.
d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar serta meningkatkan produktivitas dan
efisiensi.
e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi dalam
berbagai bidang.

D. Bidang Usaha bagi Wirausaha


Bidang usaha yang digeluti oleh wirausahawan, antara lain sebagai berikut.
1. Bidang Karier dan Jabatan
Setiap orang mempunyai ambisi dalam bidang karier atau jabatan dalam instansi
pemerintah atau swasta. Di lingkungan pemerintah, agar pekerjaan mereka produktif dan
efisien diperlukan kualitas pribadi yang tinggi dengan mengembangkan sifat-sifat
kewirausahaan. Dikalangan swasta yang penuh tantangan dan persaingan, menuntut
mereka memiliki sikap, mental dan kepribadian yang kuat untuk maju dan berprestasi.
2. Bidang Pendidikan
Cirri-ciri mnusia wirausaha dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Mengerti dengan jelas tujuan yang harus dicapai dalam belajar dan bertingkah laku baik
di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
b. Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai pendidikan yang tinggi dan bermanfaat.
c. Berkemauan keras untuk menyelesaikan semua tugas dan pekerjaannya demi kemajuan
belajar.
d. Percaya diri dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugasnya.
e. Mampu mendayagunakan waktu untuk belajar.
f. Rajin, tekun, ulet, dan tabah dalam belajar.
g. Tidak menunda-nunda pekerjaan dan tugas.
h. Bekerja dengan teliti dan cermat untuk menghindari kesalahan-kesalahan.
3. Bidang Ekonomi
Bidang usaha ekonomi, meliputi bidang usaha formal dan bidang usaha informal.
a. Bidang Usaha Formal
Bidang usaha formal adalah bidang usaha yang membutuhkan syarat-syarat tertentu
agar dapat melakukan kegiatan usaha.
Usaha formal dapat berbentuk firma, perseroan komanditer, PT, dan bentuk usaha
lainnya yang memerlukan akta atau izin pendirian. Cirri-ciri perekonomian di sektor
formal adalah sebagai berikut.
1) Usahanya memiliki izin.
2) Usahanya membutuhkan modal relatif besar.
3) Adanya keharusan membayar pajak.
4) Secara umum keuntungan yanf diperoleh besar.
5) Pembukuan dilakukan secara teratur karena transaksinya banyak dan perlu
dianalisis.
6) Kegiatan usaha lebih banyak dilakukan di daerah perkotaan.
b. Bidang Usaha Informal
Bidang usaha informal adalah suatu sektor perekonomian masyarakat yang omzetnya
tidak besar dan umumnya tidak memiliki izin pendirian. Contoh: pedagang kaki lima,
tukang tambal ban, dan salon kecantikan.
Ciri-ciri usaha informal, antara lain sebagai berikut.
1) Tidak memerlukan modal besar.
2) Kebayakan tidak memilih izin usaha.
3) Peralatan-peralatan yang digunakan masih sederhana.
4) Tidak membayar pajak.
5) Barang-barang yang dihasilkan relative murah.
6) Administrasi atau pembukuannya sangat sederhana.
E. Penelitian Sederhana terhadap Keberhasilan atau Kegagalan Wirausaha di Lingkungan
Setempat
Seorang wirausaha yang tangguh tidak akan menyerah terhadap kegagalan yang
dialamianya. Kegagalan tersebut dijadikan modal dan pengajaran berharga dan tidak
menjadikannya putus asa. Untuk melihat bagaimana seorang wirausaha dalam menghadapi
kegagalan, simaklah cerita Nismayati A. Chalik Lubis berikut ini.
Nismayati A.Chalik Lubis adalah seorang petani bunga yang berhasil menunaikan ibadah
haji berkat usahanya dalam berjualan bunga. Nismayati dikenal sebagai peserta beromzet
terbesar dalam pameran bunga yang diadakan di Medan tahun 2001. Kesuksesannya menjadi
petani bunga tidak diraih dengan mudah. Sebelum berjualan tanaman dalam rumah, Nismayati
telah merasakan sakitnya gagal menjadi petani anggrek. Kegagalan menjadi petani anggrek
tersebut terjadi setelah sepuluh tahun ia menggeluti bisnis tanaman.
Pada saat itu, ada pedagang dari Batam yang menjual anggrek Dendrobium seperti yang
dijualnya seharga Rp. 500,00 sebatang tanpa mengitung jumlah kuntum bunga yang ada pada
batang tesebut. Padahal, ketika itu harga bunga tersebut dia tawarkan Rp. 150,00 per kuntum.
Dapat dibayangkan, para peminat bunga berlomba-lomba memborong bunga yang dijual
pedagang dari batam tersebut dan melumpuhkan bisnis anggrek milik Nismayati yang tergolong
pemasok anggrek nomor satu di Medan saat itu.
Karena sudah tidak kuat lagi menutupi biaya perawatan anggrek yang tergolong mahal,
Nismayati memilih menjual seluruh anggrek yang ditanam di atas lahan seluas 4.000 m 2.
Anggrek-anggrek tersebut dijual seharga Rp. 500,00 sebatang tanpa melihat jumlah kuntumnya
hingga seluruh koleksinya habis.
Setelah kejadian tersebut, Nismayati berpikir, untuk apa lahan yang dimilikinya tersebut
kalau tidak bisa menghasilkan pendapatan baginya, apalagi di atas lahan tersebut telah
dibangun naungan dan rak-rak tempat pot bungan yang menghabiskan uang sebanyak 25 juta.
Akhirnya, ia melirik tanaman dalam ruangan yang mulai diminati di sekitar tahun 1994.
Nismayati mengaku tidak putus asa berbisnis bunga. Ia berubah haluan ke bisnis tananman
dalam ruangan karena jenis tanaman ini tidak rentan penyakit, pemupukannya lebih gampang,
dan kadang tidak perlu disiram. Dari satu bibit Phillodennon yang ia beli seharga Rp. 150.000,00,
Nismayati mampu membuat anakannya hingga ratusan. Ia menyebutkan, asal telaten, mau
belajar, dan sepenuh hati mengerjakannya, tanaman-tanaman tersebut akan terus
menghasilkan.

Jika kita teliti, faktor utama Nismayati mencapai sukses adalah tidak mudah putus asa.
Kegagalan yang dialaminya tidak membuatnya frustasi dan kalah. Ia malah mencari alternative
usaha lain yang tidak jauh dari hobi, yaitu tanaman dalam ruangan. Dengan demikian akhrinya ia
dapat mencapai kesuksesan.

Kegiatan
Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat!
1. Definisikan kembali pendapat para ekonom tentang wirausaha pada tabel berikut ini!
Ahli Ekonomi Pendapat
1. Schumpeter

2. Vernon A. Musselman

3. Kamus Besar Bahasa Indonesia


2. Kemukakan ciri-ciri dan watak yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha pada tabel berikut ini!
Ciri-Ciri Watak
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
3. Untuk menjadi seorang wirausaha yang andal, diperlukan waktu yang cukup lama dan tidak
sekedar sebagai proses instan. Bagaimana prose situ harus dilalui? Analisalah jawabanmu!
4. Krisis ekonomi juga berpengaruh terhadap aktivitas para wirausahawan, bahwa ada yang gulung
tikar. Langkah apa yang harus diambil untuk mengantisipasi adanya krisis tersebut?
5. Bedakan bidang usaha formal dan informal yang dimasuki oleh wirausaham pada tabel berikut!
Bidang Usaha Formal Bidang Usaha Informal
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

You might also like