Professional Documents
Culture Documents
K eberadaan badan usaha merupakan hal sangat penting dalam perekonomian suatu Negara.
Badan usaha merupakan alat untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan
masyarakatdan meningkatkan kesejahterahan hidup masyarakat. Perekonomian Negara akan
membaik apabila bahan usaha juga baik. Untuk mencapai kondisi ini, perlu diterapkan manajemen
badan usaha yang tepat dan efisien. Bagaimana unsure-unsur manajemen yang terdapat dalam badan
usaha? Nagaimana fungsi manajemen dalam mengelola badan usaha tersebut?
Standar kompetensi
3. memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional.
Kompetensi dasar
3.1 menjelaskan unsur-unsur manajemen
3.2 menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha
A. Pengertian manajemen
Menejemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Banyak pendapat yand dikemukakan oleh para ahli tentang defenisi manajemen yang
berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan
dalam cara melihat tentang manajemen itu sendiri. Berikut ini beberapa pengertian manajemen
dilihat dari segi berbeda.
1. Pengertian Manajemen Dilihat dari Segi Seni (Art)
Defenisi manajemen ddilihat dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follet. Follet
mengatakan manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2. Pengertian Manajemen Dilihat dari Segi Ilmu Pengetahuan
Defenisi manajemen dilihat dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Luther Gilick.
Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara
sistematis memahami mengapa manusia dan bagaimana manusia bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3. Pengertian Manajemen Dilihat Dari Segi Proses
Defenisi manajemen dilihat dari segi proses dikemukakan oleh James A.F. Stoner. Stoner
mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang
sudah ditentukan.
Dari berbagai pengertian manajemen di atas, dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan anggota
organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
B. Tingkat-Tingkat Manajemen
Organisasi atau badan usaha umumnya mempunyai sedikitnya tiga jenjang manajemen,
yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen pelaksana.
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi. Jenjang manajemen tertinggi atau
puncak biasanya terdiri atas dewan direktur dan direksi utama. Dewan direksi mempunyai
tugas memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Manajemen puncak bertugas menetapkan kebijakan operasional dan
membimbing interaksi organisasi dengan lingkungannya.
2. Manajemen Menengah (Middle ManaGement)
Manajemen menengah biasanya memimpin suatu divisi atau pimpinan pabrik. Tugas
manajemen menengah adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan
tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak. Manajemen menegah bertanggung jawab
kepada manajemen puncak.
3. Manajemen Pelaksana (Supervisory Management)
Manajemen pelaksana adalah manajemen yang bertugas melaksanakan rencana-rencana
yang dibuat manajemen menengah. Selain itu, manajemen menengah juga mengawasi para
pekerja dan bertanggung jawab pada manajemen menegah.
Beberapa level manajemen tersebut dapat membentuk sebuah piramida sebagai berikut.
M
P u
Pe e n
lankec
sgaaankh
a
me en n
MM aa nna jaej m
e
Kegiatan
Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian manajemen pada tabel berikut ini!
No. Pengertian Penjelasan
1. Manajemen sebagai suatu seni
2. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan
3. Manajemen sebagai suatu proses
2. Jelaskan tingkatan-tingkatan manajemen pada tabel berikut ini!
No. Tingkatan Manajemen Penjelasan
1.
2.
3.
4.
5.
C. Prinsip Manajemen
Henry Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen modern. Banyak pendapatnya menjadi
dasar dari praktik manajemen sampai sekarang. Salah satu diantaranya adalah prinsip-prinsip
manajemen yang terdiri dari 14 prinsip. Berikut ini adalah 14 prinsip manajemen yang
dikemukakan oleh Henry Fayol.
1. Pembagian Kerja (Devisior of Labor)
Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Makin terspesialisasi
seseorang, makin efisien dan efektif orang tersebut melaksanakan pekerjaan.
2. Otoritas/Wewenang (Authority)
Dalam melaksanakan tugas, manajer harus member perintah kepada bawahan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer memiliki otoritas untuk pemerintah, ia tidak
akan selalu mendapat respon dari bawahan. Hal ini dapat terjadi jika ia tidak memiliki
otoritas pribadi, misalnya keahlian yang sesuai.
3. Disiplin (Discipline)
Anggota organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu
organisasi. Menurut henty Fayol, disiplen merupakan hasil kepemimpinan yang baik di
semua tingkat organisasi. Misalnya, tiap tahun diberikan penghargaan pada pegawai yang
selalu hadir tepat waktu dan member teguran kepada pegawai yang selalu bermalas-
malasan.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu pekerjaan. Henry Fayol
mengatakan, apabila seorang karyawan harus bertanggung jawab kepada beberapa atasan,
akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang membingungkan.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani
seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja. Sebaiknya, pada suatu
perusahaan jangan sampai satu pekerjaan ditangani oleh dua orang yang bisa
mengakibatkan kesimpangsiuran.
6. Manegutamakan Kepentingan Bersama di atas Kepentingan Pribadi (Subordination of
Indifidual Interest to The Common Good)
Pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih penting
dibandingkan kepentingan perorangan.
7. Pemberian Upah (Renumeration)
Pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan.
8. Pemusatan (Centralization)
Pengumpulan keputusan yang baik menggunakan pertimbangan atasan disebut sentralisasi.
Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan menampung aspirasi bawahan disebut
desentralisasi. Henry Fayol percaya bahwa manajer harus memikul tanggung jawab terakhir,
tapi ia harus member otoritas otoritas yang cukup agar bawahan dapat mengembangkan
diri. Yang terpenting adalah menentukan tingkat sentralisasi atau desentralisasi yang
terbaik.
9. Jenjang Jabatan (The Hierarchy)
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garis yang rapi
dalam bagian organisasi. Bagian ini menunjukkan kedudukan manajer dari puncak sampai ke
tingkat bawah.
10. Tata Tertib (Ordar)
Sarana dan manusia harus berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat.
Manusia harus ada pada pekerjaan yang cocok baginya.
11. Kesamaan (Equity)
Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.
12. Kestabilan Staff (Stability of Staff)
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik untuk kelancaran kegiatan perusahaan.
13. Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk untuk membuat dan menjalankan rencananya,
walaupun bisa saja ada kesalahan.
14. Semangat Korps (Espirit de Corps)
Menggalakkan semangat kelompok menimbulkan rasa bersatu. Menurut Henry Fayol, faktor
sekecil apapun dapat membantu menimbulkan semangat. Ia menyarankan untuk
menggunakan komunikasi lisan daripada tertilis atau kominikasi formal sepanjang hal itu
memungkinkan.
Kegiatan
Kerjakan tugas Berikut ini dengan tepat!
1. Sebuah perusahaan air minum kemasan milik Tn. Aryo telah berjalan 15 tahun. Dia
mengelola dengan sistem yang sederhana tanpa pembukuan. Bagaimana pendapat anda
tentang kasus tersebut?
2. 2. Menurut anda, prinsip-prinsip pengelolaan manajemen dapat diterapkan di mana saja?
Beri contoh!
D. Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah tugas-tugas tertentu yang mutlak harus dilaksanakan agar
tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Bentuk kegiatan dan peranan dari setiap jenis
tugas/fungsi manajemen mungkin akan berbeda, namun pada dasarnya mempunyai maksud
yang sama, saling menunjang, dan saling melengkapi dalam pelaksanaannya agar tercapai
tujuan yang dikehendaki.
Di kalangan para ahli, belum terdapat adanya keseragaman dalam membagi jumlah fungsi
manajemen. Tetapi pada umumnya fungsi manajemen dibagi dalam klasifikasi utama.
1. Fungsi-fungsi organik, yaitu semua fungsiyang mutlak dijalankan oleh manajemen.
2. Fungsi-fungsi pelengkap, yaitu semua fungsi yang meskipun tidak mutlak oleh organisasi,
tetapi sebaiknya dilaksanakan karena pelaksanaan kegiatan.
Berikut inu fungsi-fungsi manajemen dari berbagai ahli.
1. G.R. Terry
Fungsi-fungsi manajemen menurut G.R. Terry terdiri dari sebagai berikut.
a. Planinning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controlling
2. Henry Fayol
Fungsi-fungsi manajemen menurut Henry Tafol terdiri dari sebagai berikut.
a. Planning
b. Organizing
c. Commanding
d. Coordinating
e. Controlling
3. H. Koontz & O’Donnel
Fungsi manajemen menurut H. Koontz & O’Donnel terdiri dari sebagai berikut
a. Planning
b. Organizing
c. Commanding
d. Coordinating
e. Controlling
4. Luther Gullick and L.P. Urwick
Fungsi manajemen menurut Luther Gullick and L.P. Urwick terdiri dari sebgaia berikut
a. Planning
b. Organizing
c. Staffing
d. Directing
e. Coordinating
f. Reporting
g. Budgeting
5. John D. Milet
Fungsi manajemen menurut John D. Milet terdiri dari sebagai berikut
a. Directing
b. Facilitating
6. Dr. SP. Siagian
Fungsi manajemen menurut Dr. SP. Siagian terdiri dari sebagai berikut
a. Planning
b. Organizing
c. Motivating
d. Controlling
e. Evaluating
7. Dr. The Lian Gie
Fungsi manajemen menurut Dr. The Lian Gie terdiri dari sebagai berikut
a. Planning
b. Decision making
c. Leadership
d. Coordinating
e. Controlling
8. William H. Newmann
Fungsi manajemen menurut William H. Newmann terdiri atas sebagai berikut
a. Planning
b. Organizing
c. Assembling
d. Supervising
e. Controlling
Berikut ini diuraikan tentang fungsi-fungsi manajemen.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama, pada urut-urutan
pekerjaan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah
diberi arahan oleh bagian perencaanaan. Perencanaan merupakan proses dasar manajemen
untuk menentukan tujuan dang langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat
tercapai. Umumnya, dalam suatu perencanaan seorang manajer atau pengambil keputusan
akan memulai dengan menjawab pertanyaan 5W dan 1H, yaitu sebagai berikut.
a. What
Kita harus menjawab pertanyaan, apa yang hendak dicapai yang dirumuskan dalam
suatu tujuan tertentu.
b. Why
Kita harus menjawab, mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain. Kita harus
bisa member alas an yang disertai dengan hasil analisis kita.
c. Where
Manajer harus mampu mempertanggungjawabkan pemilihan lokasi perusahaan.
Misalnya, mengapa memilih lokasi dekat konsumen? Tentunya keputusan pemilihan
tempat tersebut harus dapat dipertanggunjawabkan manajer dilihat dari ospek
ekonomis, social, dan teknis.
d. When
Dalam hal ini manajer atau para pengambil keputusan harus dapat dengan tepat
menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan.
e. Who
Manajer harus mempertanggunjawabkan mengapa orang-orang itu yang dipilih untuk
melaksanakannya, bukan orang lain. Manajer harus memeberi alas an tersebut dengan
memperhatikan asas “the right man on the right place”
f. How
Pertanyaan ini berhubungan dengan bagaimana cara melaksanakan pekerjaan. Manajer
tidak selalu harus member bimbingan untuk melaksanakan pekerjaan, tetapi pekerjaan
ini dapat dilakukan oleh staf manajer.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
kesatuan yang dapat digerakkan dalam mencapai tujuan.
Pengorganisasian merupakan langkah kedua fungsi manajemen. Hasil pengorganisasian
adalah suatu situasi di mana organisasi dapat digerakkan menjadi satu-kesatuan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manfaat pengorganisasian, antara lain sebagai berikut.
a. Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan.
b. Mengakibatkan adanya spesialisasi delam melaksanakan tugas
c. Aggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka mencapai
tujuan
Hal-hal yang perlu diingat untuk fungsi pengorganisasian adalah sebagai berikut.
a. Adanya pendelegasian wewenang dari manajemen tingkat atas kepada manajemen
tingkat bawah.
b. Adanya pembagian tugas secara jelas.
c. Memiliki manajer tingkat atas yang professional untuk mengkoordinasikan seluruh
kegiatan
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang untuk
bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Tiga tipe pemimpin, yaitu sebagai berikut.
a. Otoriter
b. Demokratis
c. Bebas
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah tindakan meneliti apakah segala sesuatu telah tercapai atau berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pengawasaan adalah jalaur/urut-urutan, penetapan waktu,perintah pelaksanaan, dan tindak
lanjut. Pengawasan dilakukan terhadap suatu kegiatan untuk mengantisipasi sedini mungkin
kegiatan yang kurang sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan mengurangi kesalahan
yang akan terjadi.
Empat langkah dasar dalam pengawasan adalah sebagai berikut.
a. Menentukan standar
b. Memonitor kerja
c. Membandingkan hasil kerja dengan standar yang telah dibuat untuk menentukan
adanya penyimpangan
d. Apabila terjadi penyimpangan, manajer harus menentukan penyebabnya dan
memperbaikinya
E. Bidang Manajemen
Manajemen dapat dibagi berdasarkan berbagai bidang dalam suatu organisasi. Beberapa
organisasi memiliki semua bidang manajemen, tetapi ada juga organisasi yang hanya memiliki
beberapa bidang manajemen saja, tergantung pada kebutuhan organisasi tersebut. Berikut ini
uraian tentang bidang-bidang dalam manajemen.
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendalidalam rangka
mengubah input menjadi output dan melakukan evaluasi terhadap output melalui umpan
balik. Manajemen produksi berhubungan dengan penciptaan dan pengelolaan sistem yang
menciptakan produk dan jasa perusahaan.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan secara optimal dari fungsi pemasaran
agar kegiatan pertukaran atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen dapat
berjalan lancer dan memuaskan melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi
pemasaran, sistem distribusi dan bagaimana memuaskan pelanggan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pemesaran adalah riset pasar,
segmentasi, targeting, dan positioning, bauran pemasaran (marketing mix), serta kepuasan
pelanggan.
3. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka
mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen
sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana. Kegiatan
manajemen keuangan, antara lain menajemn sumber dana, manajemen penguunaan dana,
dan pengawasan penggunaan dana.
4. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adlah perencanaan, perngorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan,kompetensi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk
mencapai saasran perorangan.
Kegiatan-kegiatan manajemen personalia meliputi kegiatan penerimaan pegawai, penilaian
pagawai, promosi dan mutasi, serta pemberian motivasi kerja.
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi tidak berkaitan dengan keterampilan menejemen tertentu.
Mereka cenderung bersifat umum daripada terspesialisasi.
Manajemen administrasi member perhatian pada pemberian layanan dibidang administrasi,
penggunaan alat yang efektif, dan member dampak kelancaran pada bidang lain. Untuk itu
perlu diperhatikan hal-hal berikut.
a. Pengadministrasian kegiatn
b. Pemakaian alat-alat perkantoran
c. Pemeliharaan organisasi
F. Bentuk Organisasi
Beberapa bentuk organisasiyang lazim digunakan oleh perusahaan-perusahaan dari
perusahaan kecil sampai perusahaan besar adalah sebagai berikut.
1. Organisasi Garis
Organisasi garis adalah bentuk organisasi di mana wewenang pimpinan langsung ditujukan
kepada bawahan. Bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
Bentuk organisasi garis sering disebut organisasi militer. Organisasi garis cocok diterapkan
pada organisasi yang sederhana dan memiliki cirri antara lain, jumlah karyawan sedikit dan
belum ada spesialisasi.
n
u
p
m
i
P
a
M
o
d
B
h
r
n
Kegiatan
Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat!
1. Jelaskan fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa ahli pada tabel berikut ini!
No. Ahli Fungsi Manajemen
1 George R. Terry
2 Henry Fayol
3 Ernes Daale
4 Koontz dan O’Donnel
5 Sondang P. Siagian
2. Lengkapilah tabel berikut ini dengan bidang-bidang manajemen beserta penjelasannya!
No. Bidang Manajemen Penjelasan
1 …. ….
2 …. ….
3 …. ….
4 …. ….
5 …. ….
3. Ada pernyataan yang mengatakan “The Right man on The Right Place” dalam pengelolaan
manajemen. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut!
4. Ada beberapa bentuk organisasi yang lazim digunakan oleh perusahaan yang ada di
Indonesia, mulai dari perusahaan kecil sampai konglomerat. Lengkapilah tabel berikut ini
dengan kebaikan dan kelemahan masing-masing organisasi!
Bentuk Organisasi Kebaikan Kelemahan
1. Organisasi Garis
2. Organisasi Fungsional
S etiap orang membutuhkan barang dan jasa dengan berbagai macam kualitas dan kuantitas.
Namun, tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhan tersebut seorang diri. Untuk menciptakan
barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan itulah badan usaha diperlukan. Dalam setiap
perekonomian terdapat badan usaha yang bergerak dan menggerakkan perekonomian tersebut. Apakah
dalam perekonomian Indonesia juga terdapat badan usaha? Apa saja jenis badan usaha tersebut? Untuk
memahami badan usaha dalam perekonomian Indonesia, mari kita pelajari bab berikut ini.
Standar Kompetensi
3. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional
Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia
Kegiatan
Kerjaka tugas berikut ini dengan tepat!
1. Sebagai penyedia jasa telekomunikasi, PT. Telkom mengajak beberapa mitra kerja untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan memperbesar keuntungan. Bagaimana pendapat
anda tentang fenomena tersebut?
2. Penggabungan beberapa perusahaan atau badan usaha tidak selalu bermakna positif.
Bahkan, penggabungan tersebut bisa menimbulkan adanya monopoli oleh sekelompok
orang atau golongan tertentu yang bisa menentukan atau memperbesar harga pasar.
Bagaimana pendapat anda tentang fenomena tersebut?
3. Singaporae Technologies Telemedia (STT) menggunakan Indonesia Communication Ltd (ICL)
anak perusahaan yang berbasis Mauritius sebagai kendaraan untuk mengakuisisi 31,94%
saham PT Indosat Tbk. Pada 15 Desember 2002.
a. Menurut anda, apakah PT Indosat termasuk BUMN atau BUMS? Jelaskan!
b. Setujukah anda dengan divestasi Indosat ke STT? Jelaskan!
c. Apakah keuntungan dan kerugian disventasi Indosat bagi Indonesia?
4. Bagaimana ciri-ciri khusus BUMS, BUMN, BUMD dan koperasi? Tuliskan jawaban anda pada
tabel berikut ini!
BUMS BUMN BUMD Koperasi
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
5. Tugas kelompok
a. Tujuan Penelitian
Mengetahui kegiatan BUMN,BUMD, BUMS,dan koperasi dalam perekonomian
b. Waktu
Pada saat belajar mengajar
c. Langkah Penelitian
1) Carilah berita dari artikel, surat kabar, televise, majalah, internet, atau pemberitaan
orang lain secara langsung mengenai pengelolaan BUMN, BUMD, BUMS dan
koperasi.
2) Hasil kegiatan tersebut ditulis dalam tabel seperti berikut.
Tabel Pengamatan
No. Nama Perusahaan Bidang Usaha
BUMN
1 PT Telkom (Persero) Telekomunikasi
2 PT PLN (Persero) Pelistrikan
3 ……………..
4 ……………..
Swasta
1 PT Astra Otomotif
2 PT Nasional Panasonic Elektronik
3 …………….
4 ……………
Koperasi
1 Industri Tas dan Koper Tas dan Koper
2 (Intako) Pengecoran besi logam
3 Batur Jaya
4 ……………
BUMD
1 PDAM Air Minum
2 ……………
3 ……………
4 ……………
d. Analisis
1) Mengapa badan usaha tersebut melakukan kegiatan ekonomi?
2) Apakah perbedaan antara BUMN, BUMD, BUMS, dan koperasi?
3) Bagaimana peran masyarakat dalam pengelolaan badan usaha tersebut?
e. Kesimpulan
Koperasi di Indonesia
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang unik karena berbeda dengan badan usaha yang
lain. Salah satu fungsi koperasi yang tertera dalam Undang-Undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992
adalah mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan. Dari fungsi ini betapa besarnya harapan yang digantungkan pada
koperasi. Harapan pemerintah, koperasi dapat menjadi saka guru perekonomian nasional?
Bagaimanakah cara mendirikan koperasi? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita
pelajari bab berikut ini.
Standar kompetensi
4. Memahami pengelolaan koperasi kewirausahaan
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi dan koperasi sekolah
4.2 Menghitung pembagian sisa hasil untuk
A. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari kata co dan operation. Co berarti bersama sedangkan operation
berarti usaha. Penggabungan dua kata ini akan menghasilkan kata usaha bersama. Pengertian ini
sesuai dengan difinisi koperasi dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 yang
menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
B. Landasan, Tujuan, Prinsip Dasar, dan Fungsi Koperasi
1. Landasan dan Asas Koperasi
Koperasi berdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Tujuan Koperasi
Tujuan koperasi adalah mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, serta turut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
3. Prinsip dasar
Prinsip dasar koperasi adalah sebagai berikut.
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
d. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
f. Pendidikan koperasi.
g. Kerja sama antarkoperasi.
4. Fungsi Koperasi
Fungsi koperasi adalah sebagai berikut.
a. Membengun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional yang merupakan usaha berasama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
d. Usaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
5. Modal
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal koperasi terdiri
dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan-simpanan
berikut ini.
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
c. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperolah dari penyisihan sisa hasil usaha
(SHU) yang dimaksudkan untuk menumpuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi apabila diperlukan.
d. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang yang diperoleh koperasi yang berasal dari pemberian
sukarela perorangan, kolektif atau lembaga.
Adapun modal pinjaman dapat berasal dari pihak-pihak berikut ini.
a. Anggota
b. Koperasi lainnya dan atau angggotanya
c. Bank dan lembaga lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
e. Sumber lain yang sah
C. Macam-Macam Koperasi di Indonesia
Di Indonesia, koperasi memiliki berbagai macam bidang usaha sebagai berikut.
1. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang melakukan usaha di bidang penyediaan barang
konsumsi untuk anggotanya (kebutuhan sehari-sehari).
2. Kopersai produsen, yaitu koperasi yang melakukan kegiatan dibudang pembuatan barang.
Contoh: koperasi kerajinan kecil, koperasi perkebunan, koperasi peternakan.
3. Koperasi simpan pinjam (KSP), yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam.
Contoh: KSP dengan anggota petani, KSP dengan anggota nelayan.
4. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang memberikan pelayanan jasa. Contoh: koperasi usaha jasa
angkutan, koperasi usaha fotokopi.
5. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang beranggotakan orang-orang yang mempunyai
kegiatan di bidang pemasaran barang-barang dagangan. Contoh koperasi pemasaran adalah
sebagai berikut.
a. Koperasi pemasaran ternak sapi, anggotanya adalah pedagang sapi.
b. Koperasi pemasaran elektronik, anggotanya adalah pedagang barang-barang elektronik.
c. Koperasi pemasaran alat-alat tulis kantor, anggotanya adalah pedagang alat tulis kantor.
6. Koperasi serba usaha, yaitu koperasi yang usahanya bermacam-macam, baik di bidang
konsumsi, produksi, simpan pinjam maupun jasa.
D. Perbedaan Koperasi dengan Badan Usaha yang Lain
Untuk mengetahui perbedaan antara koperasi dengan badan usaha lain perhatikan
tabel berikut ini.
Bentuk Pemilik Keunggulan Kelemahan
1. Pemilik bebes mengatur
usaha.
1. Modal terbatas.
2. Keuntungan menjadi milik
Perusahaan 2. Kelangsungan perusahaan
Satu orang pribadi.
Perseorangan tergantung pemilik.
3. Rahasia perusahaan
3. Risiko ditanggung pemilik.
terjamin
4. Keputusan cepat diambil
1. Kelangsungan firma
terjamin. 1. Satu rugi yang lain ikut rugi .
Minimal 2. Ada pembagian kerja. 2. Bisa muncul konflik pribadi
Firma
dua orang 3. Modal lebih besar dibanding yang berdampak buruk bagi
badan usaha perseorangan. kelangsungan usaha.
4. Risiko ditanggung bersama
1. Ada anggota yang tanggung
1. Mudah terbentuk.
jawabnya terbatas, ada yang
Ada 2. Modal lebih banyak karena
tanggung jawabnya tidak
anggota pemilik relative lebih
terbatas.
CV aktif dan banyak.
2. Usaha dapat terganggu
anggota 3. Mudah memperoleh kredit
intervensi dari persero diam.
pasif dari bank.
3. Modal persero diam sulit
4. Pengelolaan relati lebih baik.
ditarik.
1. Mudah menggumpulkan
modal melalui penjualan
1. Modal yahng dibutuhkan
saham.
besar.
2. Persero bisa mengalihkan
2. Waktu pendirian lama.
modal ke orang lain dengan
Pemilik 3. Biaya organisasi besar.
PT jalan menjual saham.
saham 4. Dibutuhkan kepemimpinan
3. Tanggung jawab pemilik
yang besar untuk memimpin
tergantung saham yang
PT.
ditanamkan.
5. Rahasia kurang terjamin.
4. Efisien.
5. Perusahaan lebih terjamin.
1. Mengutamakan
kesejahteraan anggota.
2. Usaha dijalankan anggota. 1. Bisa mendapat proteksi dari
3. Setiap anggota memiliki hak pemerintah sehingga sulit
Koperasi Anggota dan kewajiban yang sama. bersaing di pasar bebas.
4. Pengelolaan demokratis dan 2. Keuntungan tidak cepat
terbuka. menjadi besar.
5. Keuntungan dibagi pada
seluruh anggota.
Dari tabel di atas, kita bisa melihat hanya koperasi yang anggotanya memiliki hak dan
keawjiban yang sama. Hal ini membuat koperasi lebih unggul dari segi persamaan. Apalagi
koperasi memiliki pengelolaan yang dilakukan dengan prinsip demokrasi dan terbuka.
Kekuatan koperasi terletak pada sifat kolektifnya. Sifat kolektif ini cocokdengan jiwa
gotong royong bangsa Indonesia. Kekuatan koperasi juga terletak pada kemampuannya
menyerap tenagakerja dalam jumlah besar dan gaya pengelolaan yang ditopang oleh suasana
kegotongroyongan tinggi. Koperasi Indonesia juga lekat dengan ekonomi rakyat karena tingginya
tingakt penggunaan hasil prosuksi dalam negeri (bahan-bahan local).
Akan tetapi, kita tidak boleh menutup mata akan kelemahan koperasi, khususnya
koperasi Indonesai. Berikut pendapat Thomas Nugroho dalam Media Indonesia online, Rabu, 14
Juli 2004.
1. Pengembangan koperasi sejak Orde Lama hingga masa reformasi saat ini sering dijadikan
alat kepentingan politik.
2. Hilangnya kepercayaan masyarakat akibat maraknya penyelewengan, penyalahgunaan
wewenang, perselisihan, inefisiensi dan pemborosan sehingga merugikan anggotanya.
3. Koperasi memikul beban social yang sangat besar karena koperasi adalah sebuah idealisme
ekonomi yang diperjuangkan oleh para pendiri republik ini untuk mewujudkan cita-cita
keadilan sosial.
Sekalipun begitu, kelemahan koperasi sebagai badan usaha ini mungkin hanya terletak
pada penafsirannya. Koperasi umumnya ditafsirkan sebagai ekonomi rakyat dengan skala kecil.
Padahal, untuk dapat memberikan sumbangan yang signifikan bagi perekonomian nasional,
seharusnya koperasi mempunyai skala usaha yang menengah dan besar di berbagai sektor
ekonomi.
E. Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah yang kita bahas ini termasuk ke dalam koperasi konsumen karena
biasanya koperasi sekolah baru mampu menjalankan peranan sebagai koperasi yang
menyediakan barang-barang konsumsi seperti buku, alat tulis, makanan ringan, dan sebagainya
untuk kebutuhan para siswa. Jadi, kopersai sekolah adalah koperasi yang anggotanya para
siswa/murid dari suatu sekolah yang berfungsi sebagai wadah untuk mendidik tumbuhnya
kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
1. Ciri-Ciri dan Tujuan Koperasi Sekolah
Cirri-ciri koperasi sekolah adalah sebagai berikut.
a. Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa sekolah.
b. Anggotanya adalah kalangan siswa/murid sekolah yang bersangkutan.
c. Kerena pendirian koperasi ini ada kaitannya dengan belajar manmgajar maka tidak
disyaratkan menjadi badan hukum.
d. Berfungsi sebagai laboratorium pengajaran koperasi di sekolah.
Adapun tujuan didirikannya koperasi sekolah b erdasarkan SK bersama Menteri
Perdagangan dan Koperasi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 719/Kpb/XII/79
tentang Pendirian Pengkoperasian Sekolah, Universitas, dan Lain-Lain Lembaga Pendidikan
di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut.
a. Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong-royong dan
setia kawan serta jiwa demokratis di antara para siswa.
b. Memupuk dan mendorong tumbuhnya kesadaran serta semangat berkoperasi
dikalangan para siswa.
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi dikalangan anggota yang
berguna bagi para siswa untuk bekal terjun di masyarakat.
d. Menunjang program pembangunan pemerintah di sector perkoperasian melalui
program pendidikan sekolah.
e. Membantu dan melayani pemenuhan kebutuhan ekonomi para siswa melelui
pengembangan pembagian kegiatan usaha.
2. Peranan Koperasi Sekolah
Adanya joperasi sekolah sangat baik bagi pengembangan kemandirian dan kedewasaan
siswa. Setiap lembaga pendidikan diharapkan memiliki koperasi. Koperasi sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu sebagai berikut.
a. Membentu pemerintah dalam pembangunan bidang perkoperasian melalui pendidikan
di sekolah.
b. Melatih siswa supaya memiliki kesadaran berkoperasi.
c. Melatih siswa untuk disiplin, jujur, suka bekerja keras, setia kawan, bekerja sama saling
membantu, dan mempunyai jiwa demokratis.
d. Memberikan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi pada siswa sehingga dapat
menjadi bekal siswa saat terjun ke masyarakat.
e. Mengembangkan jiwa kewirausahaan siswa.
3. Memilih Jenis Barang yang Dijual Koperasi Sekolah
Pada dasarnya, koperasi sekolah didirikan untuk membantu siswa dalam pemenuhan
kebutuhannya. Oleh karena itu, agar koperasi sekolah dapat berjalan dengan baik, pengurus
koperasi sebaiknya menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa, khususnya
barang-barang yang dapat menunjang proses belajar siswa. Barang-barang tersebut, antara
laian sebagai berikut.
1. Alat tulis-menulis.
2. Buku-buku pelajaran.
3. Menyelenggarakan kefetaria sekolah.
4. Pakaian seragam sekolah.
5. Makanan kecil, minuman, permen, dan lain-lain.
Apabila memungkinkan, koperasi juga dapat menyediakan barang lain, seperti sikat gigi,
pasta gigi, sabun, dan lain-lain, tentunya dengan harga yang lebih murah dibandingkan
herga di pasar atau di toko. Salah satu cara agar koperasi sekolah dapat memperoleh barang
dagangan dengan harga murah adalah dengan membeli barang di pasar grosir atau agen
langsung dan menjualnya kembali dengan keuntungan yhang dukup. Artinya, koperasi tidak
memperoleh untung yang berlebihan namun, juga tidak terlalu rendah hingga mengancam
keberadaan koperasi. Dengan demikian, koperasi masih dapat memperoleh untung (yang
pada akhirnya juga akan kembali ke anggota sebagai sisa hasil usaha) dan anggotanya juga
dapat memiliki barang dengan harga lebih murah.
4. Cara Mendirikan Koperasi Sekolah
Pendirian koperasi sekolah melalui beberapa tahap berikut ini.
a. Tahap persiapan
Guru, siswa pengurus OSIS serta kepala sekolah pada satu sekolah tertentu mengadakan
pertemuan-pertemuan untuk membicarakan dan merumuskan maksud dan tujuan
pendirian koperasi sekolah. Untuk itu, dibentuk panitia pembentukan koperasi sekolah
yang diberi wewenang untuk melakukan persiapan-persiapan dan pelaksanaan rapat
pembentukan.
Tugas panitia tersebut adalah sebagai berikut.
1) Mengumpulkan informasi tentang pengertian dan pemahaman koperasi sekolah
dengan mengadakan konsultasi ke kantor koperasi setempat.
2) 2. Menetapjan waktu, tempat, acara pelaksanaan rapat pembentukan koperasi
sekolah.
3) Manyiapkan administrasi rapat pembentukan, yang terdiri dari sebagai berikut.
a) Daftar hadir undangan atau peserta rapat.
b) Notulen rapat pembentukan.
c) Tata tertib rapat pembentukan.
d) Akta pendirian koperasi.
4) Membuat rancangan anggaran dasar dan anggran rumah tangga koperasi.
5) Membuat proposal dan mencari sumber pendanaan rapat pembentukan koperasi
sekolah.
6) Mempersiapkan sistem pemilihan pengurus dan pelantikan pengurus terpilih.
7) Hal-hal lain yang diperlukan dalam rapat pembentukan, seperti konsumsi rapat dan
undangan.
Seperti persiapan dirasakan cukup, undangan disebarkan untuk pelaksanaan rapat
pembentukan secara resmi. Undangan ini sekurang-kurangnya ditujukan kepada:
1) Kepala sekolah.
2) Dewan/komite sekolah.
3) Utusan.pejabat kantor koperasi setempat.
4) Guru-guru.
5) Pengurus OSIS.
6) Siswa/murid calon anggota kopersi sekolah.
b. Tahap Pembukaan
Setelah tahap persiapan dilakukan secara matang, selanjutnya diadakan rapat resmi
pembentukan koperasi sekolah yang dihadiri oleh para undangan yang ditentukan
panitia. Rapat pembentukan teriri dari sebagai berikut.
1) Pembukaan.
2) Laporan panitia pembentukan koperasi tentang maksud dan tujuan pendirian
koperasi sekolah.
3) Penjelasan dan pengarahan tentang pembentukan koperasi sekolah dari
utusan/pejabat kantor koperasi.
4) Penbacaan tata tertib rapat pembentukan dan pemilihan pengurus koperasi.
5) Persetujuan rapat tentang pembentukan koperasi sekolah.
6) Pembahasan dan penetapan AD dan ART koperasi sekolah.
7) Rancana kerja dan rencana anggran belanja koperasi sekolah.
8) Pemilihan pengurus dan koperasi sekolah.
9) Penetapan pihak-pihak yang akan menendatangani naskah akta pendirian koperasi
atas nama pendiri.
10) Pengajuan usul dari peserta.
11) Pengucapan sumpah/janji pengurus dan pengawas koperasi sekolah yang terpilih.
c. Tahap Pengajuan Pengakuan Koperasi Sekolah kepada Kantor Koperasi Setempat
Setelah terpilihnya pengurus dan pengawas koperasi serta telah ditetapkan wakil-wakil
yang menandatangani akta pendirian, panitia pembentukan mengakhiri tugasnya dan
membubarkan diri. Pelaksanaan pekerjaan koperasi dilakukan oleh pengurus yang
dipimpin oleh ketua pengurusnya. Pengurus terpilih ini segera mendaftarkan koperasi ke
kantor koperasi setempat atau dapat pula mengajukan surat permohonan mengesahkan
badan hukum kepada penanggung jawab koperasi. Penjelasan pada tahap ketiga ini
dapat dilihat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian pada Pasal 9 sampai dengan Pasal 13.
Tahap-tahap tersebut apabila digambarkan adalah sebagai berikut.
Permasalahan
Kebutuhan
Prakarsa
Persiapan
Rapat Pembentukan
intah Kepala Sekolah, Guru, Dewan Sekolah
Pengesahan/Pengakuan Koperasi
atau Usulan Badan Hukum
Koperasi Sekolah
5. Manajemen Koperasi Sekolah
Dalam mengelola koperasi sekolah, diperlukan struktur organisasi, modal, manfaat koperasi
sekolah dan pihak terkait, serta sarana dan prasarana serta dukungan semua pihak.
a. Struktur Organisasi koperasi terdiri dari sebagai berikut.
1) Rapat anggota
Wewenang rapat anggota sangat luas yaitu sebagai berikut.
a) Menetapkan atau mengubah dan menyempurnakan anggran dasar dan anggran
rumah tangga koperasi.
b) Merumuskan kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha
koperasi.
c) Memilih, mengangkat, memberhentikan pengurus dan pengawas koperasi.
d) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
serta pengesahan laporan keuangan.
e) Menyerahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
f) Menetapkan pembagian sisa hasil usaha (SHU).
g) Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.
h) Berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas
menegenai pengelolaan koperasi.
Rapat anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam satu tahun. Rapat anggota untuk
mengesahkan pertanggungjawaban pengurus diselenggarakan paling lambat enam
bulan setelah tahun buku lampau. Namun demikian, dalam pelaksanaannya
diusahakan secepatnya. Selain RAT, koperasi dapat melakukan rapat anggota luar
biasa (RALB).
2) Pengurus
Para pengurus koperasi ini dipilih dari anggota koperasi dalam rapat anggota dengan
masa jabatan lima tahun. Mereka bertugas mengelola koperasi dan usanhanya serta
mempertanggungjawabkan usahanya itu kedepan rapat anggota dan rapat anggota
luar biasa. Contohnya adalah dengan membuat laporan tahunan. Pengurus koperasi
terdiri dari sebagai berikut.
a) Ketua
b) Wakil Ketua
c) Sekretaris
d) Wakil Sekretaris
e) Bendahara
f) Wakil Bendahara
Selain keenam pengurus poko tersebut, koperasi perlu melengkapi dirinya dengan
berbagai seksi yang jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan usaha
koperasi tersebut.
3) Pengawas Koperasi Sekolah
Pengawas koperasi sekolah adalah merupakan salah satu alat kelengkapan
organisasi koperasi. Pengawas koperasi memiliki tugas sebagai berikut.
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijkan dan pengelolaan
koperasi.
b) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
Pengawas koperasi memiliki wewenag sebagai berikut.
a) Meneliti catatan yang ada di koperasi.
b) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
4. Badan Penasihat
Angota badan penasihat adalah kepala sekolah dan wakil yang ditunjuk dari
pengurus dewan/komite sekolah.
5. Pembina dan Pelindung
Kepala sekolah diharapkan berperan sebagai Pembina, pelindung, dan pengawas
jalannya koperasi agar bisa berjalan dengan baik, memperoleh keuntungan dan
maju pesat.
Apabila digambarkan dalam bentuk bagan, tampak seperti berikut.
Pengawas Koperasi
Selain member manfaat bagi siswa, koperasi juga bermanfaat bagi sekolah, yaitu sebagai
berikut.
a. Koperasi sekolah adalah salah-satu alat kelengkapan organisasi sekolah yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.
b. Sebagai laboratorium untuk menghasilkan output (lulusan) yang sesuai dengan tujuan
kurikulum berbasis kompetensi, yaitu lulusan yang memiliki life skill (keterampilan
hidup) dan sesuai dengan tuntutan tujuan instutisional sekolah.
7. Pengembangan Koperasi Sekolah
Keberhasilan pengelolaan koperasi sekolah mampu meningkatkan potensi yang dimiliki
siswa bahkan memberikan bekal keterampilan hidup (life skill), yaitu memiliki keterampilan
berkoperasi. Dengan memiliki keterampilan berkoperasi maka siswa mampu bekerja dalam
sebuah tim yang merupakan tuntutan ekonomi saat ini. Selain itu, siswa mampu
merumuskan masalah ekonomi, seperti peduli terhadap kesejahteraan anggota koperasi.
Dalam praktik pengelolaan koperasi sekolah yang berorganisasi pada life skill, terdapat
beberapa unsure yang memberikan kontribusi dalam mengembangkan koperasi sekolah,
yang dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor Internal terdiri dari sebagai berikut.
1) Sarana, yaitu alat perlengkapan organisasi terdiri dari rapat anggota, pengurus dan
pengawas.
2) Prasarana dapat berupa fasilitas yang diberikan oleh kepala sekolah, notulen rapat
dan aktifitas rapat.
3) Tenaga, yaitu kualitas penggurus dalam mengelola koperasi sekolah.
4) Dana adalah uang yang tersedia untuk mebiayai koperasi sekolah.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari sebagai berikut.
1) Unsur lingkungan terdiri dari OSIS, komite sekolah/dewan sekolah, dan kebijakan
sekolah.
2) Perencanaan pemerintah terdiri dari kebijakan pemerintah dan fasilitas yang
diberikan pemerintah melalui lembaga koperasi setempat.
3) Kondisi ekonomi terdiri dari kondisi ekonomi orang tua dan ekonomi nasional.
Kegiatan
Induk Operasi
Pembina Guru
3. Isilah bagan berikut ini dengan hak dan kewajiban anggota koperasi sekolah!
Hak Anggota Koperasi Sekolah Kewajiban Anggota Koperasi Sekolah
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27, menyatakan bahwa sisa hasil usaha
koperasi dibagi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran
dasar koperasi. Komponen pembagian SHU adalah sebagai berikut.
1. Sisa hasil Usaha yang Berasal dari transaksi dengan Anggota
Sisa hasil usaha yang bersal dari transaksi dengan anggota terdiri dari sebagai berikut.
a. Anggota sebanding jasa yang diberikan
b. Cadangan koperasi
c. Dana pengurus
d. Dana pegawai/karyawan
e. Dana pendidikan koperasi
f. Dana sosial
g. Dana pembangunan daerah kerja
2. Sisa Hasil usaha yang Berasal dari Transaksi dengan Bukan Anggota
Sisa hasil usaha yang berasal dari transaksi dengan bukan anggota, terdiri dari sebagai
berikut.
a. Cadangan koperasi
b. Dana pengurus
c. Dana pegawai/karyawan
d. Dana pendidikan koperasi
e. Dana sosial
f. Dana pembangunan daerah kerja
Mengingat pembagian SHU dibedakan menjadi dua bagian, apabila ditinjau dari sudut asal
penghasilan usaha maka laporan perhitungan hasil juga usaha harus dibedakan menjadi dua jenis
penjualan, yaitu yang berasal dari transaksi dengan anggota dan dengan bukan anggota.
Pembagian dan besarnya masing-masing komponen diatur dalam anggaran dasar koperasi.
Sebelum dicairkan, komponen0komponen tersebut disajikan dalam kelompom kewajiban lancar
di neraca.
Cadangan kopesai merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak dibagi dan dapat digunakan
memupuk modal sendiri dan menutup kerugian yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Contoh pembagian SHU koperasi adalah sebagai berikut.
Koperasi mandiri memperoleh laba bersih sebesar Rp. 20.000.000,00.
Laba tersebut terdiri dari sebgai berikut.
Anggota Rp. 16.000.000,00
Bukan anggota Rp. 4.000.000,00
Rp. 20.000.000,00
Menurut anggaran dasar koperasi, SHU dibagi menjadi sebagai berikut.
Sisa Hasil Usaha
Distribusi SHU
Anggota Bukan Anggota
1. Bagian anggota
1.1 Jasa modal 20% -
1.2 Jasa penjualan 20% -
1.3 Jasa pembelian 10% -
2. Cadangan koperasi 15% 40%
3. Dana pengurus 10% 20%
4. Dana pegawai/karyawan 10% 10%
5. Dana pendidikan koperasi 5% 10%
6. Dana sosial 5% 10%
7. Dana pembangunan daerah kerja 5% 10%
Jumlah 100% 100%
Setelah diketahui ketentuan pembagian sisa hasil usaha, baik yang berasal dari dari transaksi
dengan anggota maupun dengan bukan anggota, maka pembagian sisa hasil usaha dilakukan
sebagai berikut.
SHU dari
Dibagi Untuk Anggota Rp. Bukan Anggota Rp. Total
16.000.000,00 4.000.000,00
1) Bagian anggota
Rp. 3.200.000,00
1. Jasa modal 20% Rp. 3.200.000,00
Rp. 3.200.000,00
2. Jasa penjualan 20% Rp. 3.200.000,00
Rp. 1.600.000,00
3. Jasa pembelian 10% Rp. 1.600.000,00
Rp. 8.000.000,00
Rp. 4.000.000,00
2) Cadangan koperasi 15% Rp. 2.400.000,00 40% Rp. 1.600.000,00
Rp. 2.400.000,00
3) Dana pengurus 10% Rp. 1.600.000,00 20% Rp. 800.000,00
Rp. 2.000.000,00
4) Dana pegawai/karyawan 10% Rp. 1.600.000,00 10% Rp. 400.000,00
Rp. 1.200.000,00
5) Dana pendidikan koperasi 5% Rp. 800.000,00 10% Rp. 400.000,00
Rp. 1.200.000,00
6) Dana sosial 5% Rp. 800.000,00 10% Rp. 400.000,00
Rp. 1.200.000,00
7) Dana pembangunan daerah 5% Rp. 800.000,00 10% Rp. 400.000,00
Rp. 12.000.000,00
kerja
100% Rp. 16.000.000,00 100% Rp. 4.000.000,00 Rp. 20.000.000,00
Dari pembagian sisa hasil usaha koperasi tersebut terlihat bahwa jumlah yang tersedia untuk:
Jasa modal = 20% x Rp. 16.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00
Jasa penjualan = 20% x Rp. 16.000.000,00 = Rp. 3.200.000,00
Jasa pembelian = 10% x Rp. 16.000.000,00 = Rp. 1.600.000,00
Rp. 8.000.000,00
1. Jasa modal
Bagian sisa hasil usaha yang diterima oleh anggota sebagai imbalan atas pemasukan
modalnya ke dalam koperasi dihitung sebagai berikut.
Modal Aggota yang Bersangkutan
Jasa modal anggota= x Bagian Jasa Modal
Total Modal Koperasi
Contoh:
Apabila diketahui saldo modal terakhir Husni di koperasi sekolah sebesar Rp. 40.000.000,00,
simpanan seluruh anggota dalam koperasi berjumlah Rp. 3.000.000,00. Bagian jasa modal
Rp .40 .000,00
yang diterima Husni adalah x Rp .3.200 .000,00=Rp.42 .667,00
Rp .3 .000 .000,00
2. Jasa penjualan
Jasa penjualan adalah bagian sisa hasil usaha yang diterima anggota karena jasanya membeli
dari koperasi sehingga koperasi itu memperoleh keuntungan.
Pembelian Aggota ke Koperasi
Jasa modal anggota= x Bagian Jasa Penjualan
Total Penjualan Koperasi
Contoh:
Nanda (anggota) membeli seragam sekolah dari koperasi sebesar Rp. 150.000,00 dan total
pembelian anggota dari koperasi Rp. 40.000.000,00 maka jasa penjualan koperasi yang
diterima oleh anggota Nanda adalah
Rp .150 .000,00
x Rp .32.000 .000,00=Rp .120 .000,00
Rp .40 .000 .000,00
3. Jasa Pembelian
Penjualan barang dan jasa seorang anggota kepada koperasi disebut pembelian koperasi dari
anggota yang bersangkutan. Keuntungan yang diperoleh karena pembelian dari anggota yang
akan dibagi kepada anggota sesuai dengan ketentuan disebut jasa pembelian.
Penjualan Anggota ke Koperasi
Jasa Pembelian Anggota= x Bagian Jasa Pembelia n
Total Pembelian Koperasi
Contoh:
Abrian (anggota) menjual barang kepada koperasi seharga Rp. 80.000,00. Total penjualan
anggota kepada koperasi selama tahun bukui berjalan sebanyak Rp. 5.000.000,00. Jasa
pembelian yang akan dibagikan Rp. 1.600.000,00. Berdasarkan data tersebu, jasa pembelian
Rp .80 .000,00
yang diterima Abrian adala x Rp .1.600 .000,00=Rp .25 .6000,00
Rp .5 .000 .000,00
Kegiatan
Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat!
Koperasi Milik Kita mempunyai modal sebagai berikut.
Simpanan pokok Rp. 42.500.000,00
Simpanan wajib Rp. 34.700.000,00
Selain simpanan diatas, para anggota mempunyai simpanan sukarela sebesar Rp.
12.000.000,00. Pada tahun 2006, koperasi memperoleh sisa hasil usaha (setelah pajak)
sebesar Rp. 24.500.000,00.
Dalam anggaran dasar koperasi, ditetapkan tentang pembagian laba sebagai berikut.
1. Untuk anggota 15%
Jasa modal 25%
Jasa penjualan 20%
2. Cadangan koperasi 20%
3. Dana pengurus koperasi 15%
4. Dana pegawai/karyawan 10%
5. Dana pengembangan daerah kerja 5%
6. Dana pendidikan 5%
7. Dana sosial 5%
Penjualan koperasi kepada seluruh anggotan sebesar Rp. 168.000.000,00
Dari data di atas, diminta:
a. Susunlah pembagian sisa hasil usaha Koperasi Milik Kita!
b. Buatlah jurnal atas pembagian Sisa Hasil Usaha!
c. Hitung sisa hasil usaha yang diterima seorang anggota Fahrudin apabila diketahui:
1) Total penjualan koperasi kepada Fahrudi Rp. 670.000,00
2) Simpanan pokok Fahrudi Rp. 68.000,00
3) Simpanan wajib Fahrudi Rp. 54.000,00
Kewirausahaan
Kisah sukses B.R.Ay Mooryati Soedibyo dan Mustika Ratu adalah kisah sukses seorang wirausaha. Bukan
hanya Mustika Ratu, tetapi segudang merek terkenal lainnya seperti Sari Ayu, Ayam Bakar Wong Solo,
Kodak, Kenctucky Fried Chicken dibangun oleh wirausaha. Wirausaha menyadari peluang yang tidak
terlihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya. Seorang wirausaha mempertaruhkan
sumebr dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi demi keberhasilan atau bahkankegagalan
perusahaannya. Apakah sebenarnya wirausaha itu? Untuk memahaminya, mari kita pelajari bab berikut
ini.
Standar Kompetensi
4. Memahami pengelolaan koperasi dan kewirausahaan.
Kompetensi Dasar
4.3 Mendeskripsikan peran dan jiwa kewirausahaan.
A. Pengertian Kewirausahaan
Istilah wirausaha identik dengan wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari wira yang
berarti utama, gagah, luhur, berani atau teladan; swa berarti sendiri; sta berarti berdiri; dan
swasta berarti berdiri diatas kaki sendiri.
Bertolak dari pengertian tersebut, wiraswasta dapat diartikan sebagai suatu keberanian
untuk memulai usaha atas kekuatan sendiri. Pengertian diri sendiri bukan berarti bahwa
seseorang bekerja sendirian, tetapi lebih menekankan pada ciri dan watak untuk kemandirian
dalam menjalankan usaha.
Vermon A. Musselman dan John H. Jackson mengatakan bahwa kepengusahaan
(wiraswasta) adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk
memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
memasarkan serta mengatur permodalan operasinya.
Menurut Encyclopedia of Americana, entrepreneur (wiraswasta) didefinisikan sebagai
seseorang yang berani mengambil risiko dengan menyatukan fungsi produksi, termasuk modal,
bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang
dihasilkannya.
Joseph. A. Schumpeter dalam bukunya The Theory of Economic Development
mngartikan wirausaha sebagai orang yang memiliki respon kreatif terhadap lingkungan
perekonomian yang membuatnya sebagai pusat dari pengembangan bahan baku. Pada bukunya
yang lain, yaitu Capitalism, Socialism, and Democracy, Joseph A. Schumpeter, mengertikan
wirausaha sebagai orang yang selalu mencoba dan melakukan kemungkinan peluang bisnis yang
baru dan belum perbah dicoba seluruhnya.
Menurut Geoffrey G. Meredith, wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha (bisnis), mengumpulkan berbagai macam
sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat
guna memastikan bahwa dia akan sukses.
Dari beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang yang
pandai menangkap peluang dan berani mengambil risiko, sanggup bekerja keras, percaya diri,
memiliki bakat untuk memimpin, haus akan prestos, dan berorientasi pada tugas.
B. Peran Wirausaha dalam Perekonomian
Peran sumber daya manusia (SDM) sangat dominan dalam menentukan keberhasilan dan
kemajuan suatu bangsa dibandingkan dengan pengaruh sumber daya alam yang melimpah.
Sebagai contoh, Negara Jepang. Negara Jepang miskin dalam pemilikan sumber daya alam,
tetapi dapat tumbuh menjadi Negara raksasa di bidang ekonomi. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Hal itu dikarenakan mutu sumber daya manusia Jepang rata-rata jauh lebih unggul dibandingkan
dengan sumber daya manusia di Negara lain. Kemajuan yang luar biasa di Jepang didapat
melalui orang-orang berjiwa wirausaha yang ulet. Perusahaan yang mereka kelola mula-mula
berskala kecil, kemudian berubah menjadi perusahaan menengah dan akhirnya menjadi
perusahaan raksasa.
Para wirausahawan mempunyai peranan penting dalam menggairahkan kegiatan
perekonomian. Mereka berusaha mencari terobosan baru dalam menghasilkan suatu barang.
Dalam proses produksi, mereka tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga bisa memperluas
kesempatan kerja bagi masyarakat luas. Para pekerja pun mandapatkan gaji yang bisa digunakan
untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam mencapai kemakmuran. Para wirausahaan juga
berperan dalam upaya meningkatkan pendapatan nasional. Mereka juga menyumbang kenaikan
pendapatan nasional memelaui berbagai komoditas yang berhasil diekspor dan memperbanyak
pajak kepada pemerintah.
Selain cirri-ciri yang telah dijelaskan, beberapa syarat yang diperlukan untuk menjadi
wirausahawan, antara lain sebagai berikut.
1. Memiliki modal
2. Mampu menagkap peluang
3. Mampu melakukan perhitungan secara matang
4. Berani mengambil risiko perlunya manajemen waktu
5. Mau dan mampu bekerja sama
6. Ada keinginan untuk belajar
7. Tidak pernah merasa puas.
Wirausahawan dibedakan menjadi wirausahawan andal, tangguh, dan unggul. Berikut ini cirri-
ciri dari masing-masing wirausahawan tersebut.
1. Kualifikasi Wirausahawan yang Andal
Wirausahawan yang andal adalah wirausaha yang mempunyai semangat, sikap perilaku, dan
kemampuan yang cukup baik untuk dapat memulai, memiliki, dan mengelola perusahaan
yang risikonya tidak begitu besar dan kegiatan usahanya masih sederhana.
Ciri-ciri wirausahawan yang andal, antara lain sebgai berikut.
a. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi.
b. Mau dan mampu mencari serta menangkap peluang usaha yang menguntungkan dan
melakukan hal-hal yang perlu untuk memanfaatkannya.
c. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun.
d. Mau dan mampu berkomunikasi dalam melakukan tawar-menawar dan bermusyawarah
dengan berbagai pihak.
e. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
f. Mencintai kegiatan usaha dan perusahaannya secara lugas dan tangguh, tetapi cukup
luwes dalam melindunginya.
g. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan
memanfaatkan dan memotifasi orang lain serta melakukan perluasan dan
pengembangan udaha dengan risiko yang moderat.
h. Mampu mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang
saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan.
2. Wirausahawan yang Tangguh
Cirri-ciri wirausahawan tangguh, antara lain sebagai berikut.
a. Berpikir dan bertindak secara bijak dan adaptif terhadap perubahan dalam mencari
peluang, termasuk menaggung risiko yang agak besar dalam mengatasi masalah.
b. Selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam
memuaskan langganan.
c. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan serta
meningkatkan kemampuan pengendalian dengan sistem intern.
d. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan, terutama
dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
3. Wirausahaan Unggul
Ciri-ciri wirausahaan unggul, antara lain sebagai berikut.
a. Berani mengambil risiko dan mampu menghadapinya dengan penuh perhitungan.
b. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk
langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa, dan Negara.
c. Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.
d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar serta meningkatkan produktivitas dan
efisiensi.
e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi dalam
berbagai bidang.
Jika kita teliti, faktor utama Nismayati mencapai sukses adalah tidak mudah putus asa.
Kegagalan yang dialaminya tidak membuatnya frustasi dan kalah. Ia malah mencari alternative
usaha lain yang tidak jauh dari hobi, yaitu tanaman dalam ruangan. Dengan demikian akhrinya ia
dapat mencapai kesuksesan.
Kegiatan
Kerjakan tugas berikut ini dengan tepat!
1. Definisikan kembali pendapat para ekonom tentang wirausaha pada tabel berikut ini!
Ahli Ekonomi Pendapat
1. Schumpeter
2. Vernon A. Musselman