You are on page 1of 25

PROBLEM

FILSAFAT Bulletin Komunitas Marx


STF Driyarkara No. 1 / 2009

Apa Perlunya
Membaca Das Kapital?
No. 1 / Tahun I / November 2009  Problem Filsafat
bagaimana membentuk sebuah komunitas belajar filsafat di alam yang serba instan
studi filsafat yang berkemampuan dan serba butuh modal seperti sekarang
Orasi Pembukaan Serial Diskusi Membaca Kapital mendorong para peserta komunitas untuk ini, sesungguhnya adalah ide yang
menghasilkan gagasan gagasan yang ‘aneh’. “Buat apa belajar filsafat? Gak ada
berderapnya anak zaman kreatif sebagai konsekuensi logis dari
diskusi diskusi yang berlangsung di dalam
untungnya!”, demikian kata ayah seorang
mahasiswa STF. Adanya keanehan tidak
menyongsong rebahnya kesadaran komunitas. Artinya kemudian, yang lebih
penting adalah bagaimana menciptakan
selalu bermakna negatif, tetapi sungguh
positif ketika itu dilihat sebagai sikap
inlander sebuah ruang bagi berlibatnya berbagai
individu di dalam komunitas studi
kritis terhadap segala sesuatu yang penuh
dengan tipuan optik, segala sesuatu
oleh: I Gusti Anom Astika filsafat, dan bagaimana ruang itu dapat yang tidak membebaskan manusia, dan
melahirkan kerja sama kerja sama ilmiah sebagainya. Toh keanehan-keanehan
di antara para mahasiswa STF Driyarkara. yang berlangsung di STF Driyarkara baru
Boleh-bolehlah sekali waktu diskusi sebatas gesture, diksi, dan bentuk bentuk
Yang Terhormat, para calon peserta serial di dalam berbagai bidang kehidupan Komunitas Marx berlanjut di Lapo Ni kebahasaan lainnya, dan belum serupa
diskusi Membaca Das Kapital, kawan masyarakat akademik, dan salah satunya Tondongta demi segelas bir dan dua porsi anak buah Noordin M Top yang harus
kawan Komunitas Marx, Komunitas Hegel, adalah melalui penyelenggaraan/ babi panggang agar lahir sebuah karya memasuki rumah lewat jendela lantaran
dan Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi pembentukan komunitas studi ilmiah. ilmiah tentang pemikiran Karl Marx. memasang bom pertahanan diri di pintu
Filsafat Driyarkara, Sebagai bagian dari program Senat Anggaplah itu seperti ujaran puitik Saut masuk rumahnya. Problemnya justru
Yang Terhormat, para Pengajar dan Mahasiswa, seharusnya komunitas Sitompul, “Ada daun jatuh, Tulis. Ada pada apa yang dapat dihasilkan dari
Civitas Akademik Sekolah Tinggi Filsafat memiliki kemampuan untuk menjaring bau babi panggang, Tulis. Tulis, tulis dan segala keanehan itu sendiri. Apabila segala
Driyarkara, partisipasi baik dari berbagai komunitas Tulis!”. bentuk keanehan dari sebuah komunitas
Yang Terhormat, para pelajar filsafat di kerohaniawanan, maupun dari Banyak juga yang beranggapan itu hanya menghasilkan orang orang yang
seluruh Indonesia, kalangan awam. Pada titik ini problem bahwa persoalan eksklusivitas ini berkait banyak membaca buku, dan pandai bicara
eksklusivitas dari sebuah komunitas dengan cara berbahasa dari mereka yang filsafat tapi begitu sulit melahirkan karya
Pertama-tama, saya ucapkan diskusi perlu dilihat secara kritis sebagai berada di dalam komunitas terhadap karya filsafat berdasarkan riset boleh jadi
terima kasih yang sedalam-dalamnya cara untuk mempererat persaudaraan mereka yang baru mencoba berpartisipasi ada tendensi anti sosial dalam komunitas
kepada berbagai pihak yang telah maupun sebagai cara untuk memperluas di dalam komunitas. Peristilahan yang itu. Boleh jadi juga komunitas itu, seperti
membantu dan mendukung segala pengetahuan filsafat. Mungkin karakter tidak lazim, perbincangan yang berlarut- kata Mbah Surip, sedang begitu sibuk
persiapan penyelenggaraan serial diskusi eksklusif ini tampil mengedepan pada larut untuk topik yang tidak renyah menggendong dirinya sendiri, kemana-
ini. Baik kepada Pembantu Ketua III STF komunitas komunitas diskusi yang dicerna oleh rata-rata mahasiswa STF mana mendapatkan jalan buntu kreativitas.
Driyarkara, Romo Setyo Wibowo yang terdahulu. Kendati demikian, belum boleh jadi berperan di dalam membentuk Entahlah, masih banyak kemungkinan
telah berperan banyak membimbing selalu eksklusivitas dapat dianggap eksklusifitas itu. Lebih-lebih apabila wajah- yang lain. Yang jelas persoalannya bukan
persiapan penyelenggaran acara ini, sebagai problem dasar dari keberadaan wajah dari mereka yang berbicara aktif di pada keanehan itu sendiri, tetapi lebih
maupun kepada kawan-kawan pengurus sebuah komunitas studi filsafat di tengah dalam komunitas itu lebih memancarkan pada bagaimana keanehan itu berinteraksi
Senat Mahasiswa STF Driyarkara ruang belajar yang dihuni oleh banyak kesuraman ketimbang pengharapan. dengan lingkungan sosialnya. Jangan
yang tak henti-hentinya memberikan orang dengan berbagai macam latar “Pantaslah, sudah bahasanya aneh, yang berharap lebih jauh akan keberadaan
saran perihal bagaimana seharusnya belakang. Bagi kami, eksklusivitas di sini diomongin aneh, apalagi orang-orangnya: sebuah komunitas, apabila publik STF
sebuah komunitas diskusi berperan lebih serupa bahasa lain dari problem Autis!”, demikian kata seorang mahasiswi sendiri lalu berpendapat seumpama dua
di dalam kehidupan mahasiswa STF pergaulan di antara mereka yang berada UI yang sekali waktu dua-tiga tahun lalu bait terakhir sajak Sia-Sia Chairil Anwar di
Driyarkara. Eksklusivitas di dalam hal di dalam komunitas dan yang di luar hadir dalam sebuah diskusi komunitas. tahun 1943: “Ah ternyata hatimu yang tak
ini merupakan isu penting sehubungan komunitas, walaupun problem pergaulan Anggapan itu belum selalu benar, lantaran memberi. Mampus kau dimakan sepi”.
dengan komposisi mahasiswa STF yang itu sendiri juga tak selalu dapat dianggap kami beranggapan bahwa “aneh” adalah Eksklusivitas menjadi per-
beragam asal usul dan latar belakang. sebagai sebuah problem, dan lebih sesuatu yang memang dan harus lekat pada masalahan ketika eksklusivitas itu
Karenanya terdapat banyak upaya untuk serupa fenomena sosial. Apa yang setiap insan pelajar filsafat, sebagaimana justru melahirkan erotisme perdebatan
melumerkan batas batas eksklusivitas perlu dipikirkan lebih jauh adalah pada manusia pada umumnya. Bukan dari intelektual. Artinya bahwa problem-
“sana” nya aneh, tapi memutuskan untuk problem yang dibicarakan di dalam

Problem Filsafat  No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009  Problem Filsafat
sebuah perdebatan dapat dan hanya mempersiapkan proses belajar di dalam bahwa filsafat adalah sesuatu yang mungkin, dan memanifestasikannya
dapat diperbincangkan oleh mereka yang komunitas. Bagi kami dari Komunitas Marx aneh dan sulit hanya karena filsafat sebagai totalitas. Setiap praksis
berlibat di dalam komunitas dan belum dasar dari problem kedua ini lebih merujuk merupakan aktivitas intelektual yang memiliki dua koordinat historis:
selalu dipikirkan perihal keterlibatan pada pemikiran Marx tentang komunitas spesifik yang secara sosial menjadi yang pertama menujuk masa lalu,
orang di luar komunitas sebagai bagian sebagaimana yang dituangkannya dalam kategori khusus kaum spesialis atau yang sudah dan sedang diselesaikan,
dari perdebatan. Oleh sebab perbincangan Economic and Philosophical Manuscript, para filsuf sistematik dan profesional. sedang yang lain pada masa depan
yang berlangsung di dalam komunitas bahwa: Sudah saatnya ditunjukkan bahwa pada hal mana praksis menjadi
sudah sedemikian canggihnya, sehingga “Dengan hakekat kemanusiaan semua orang adalah “filsuf” dengan terbuka dan memungkinkan untuk
orang di luar komunitas perlu berpikir yang menciptakan komunitas membuat batasan-batasan maupun diciptakan.”4
dua kali dua puluh empat jam tanpa sejati manusia, di sana manusia karakteristik ‘filsafat spontan’ yang Pemaknaannya di sini lebih berkait dengan
harus lapor RT untuk berlibat di dalam menciptakan komunitas kemanusiaan sesuai bagi semua orang”.3 filsafat sebagai sebuah media pendidikan,
komunitas. Oleh sebab, perdebatan yang melalui aktivasi dari hakekatnya. Arti pentingnya bukan pada bagaimana sebagai sarana yang terus mendorong
berlangsung sudah demikian luas cakup Hakekat manusia adalah hakekat Gramsci mendefinisikan filsafat sebagai lahirnya pemaknaan pemaknaan baru
pemahamannya; oleh sebab problem- sosial yang bukan merupakan sebuah konseptualisasi dunia, tetapi terhadap pengalaman-pengalaman
problem di dalam perdebatan itu kekuasaan abstrak umum terhadap justru pada bagaimana melihat filsafat hidup manusia. Bahasa memang selalu
dibicarakan dengan diksi filosofis yang individu, tetapi hakekat dari setiap sebagai sebuah upaya untuk memperluas mengandung nilai filosofis, tetapi baru
tak terurai segera penjelasan ataupun individu, yang berkait dengan pemahaman tentang dunia dengan melihat memiliki penjelasan filosofis ketika
terjemahannya; langsung dalam waktu aktivitas, kehidupan, pikiran bahasa, kemasukakalan dan kebijakan, dihubungkan dengan aktivitas manusia
sekejap keengganan menyapu semangat dan kesejahteraan dari individu serta folklor sebagai bagian-bagiannya. yang lain. Adanya filsafat bukan oleh
untuk berlibat. Apa sebenarnya yang itu sendiri... Manusia bukanlah Akan tetapi apa yang dikemukakan karena kebiasaan membaca buku, dan
diperdebatkan dan apa-apa saja yang abstraksi, tetapi sungguh individu- oleh Gramsci di muka agak bermasalah berdiskusi sepanjang hari demi lahirnya
dibahasakan secara filosofis? individu yang nyata, hidup dan unik lantaran terjadi pemisahan antara filsafat gagasan-gagasan filosofis. Melainkan ia
Pembentukan sebuah komunitas dari hakekat (komunal) ini”.1 profesional dan filsafat spontan, antara lahir melalui riset, melalui penyelidikan
pada dasarnya tidaklah sama dengan Artinya, proses belajar ini perlu realitas yang dipahami oleh para filsuf terhadap berbagai macam problem
pembentukan perkumpulan suporter mempertimbangkan kepentingan dari dengan realitas yang dipahami oleh filsafat, baik yang sudah ditulis oleh para
sepakbola dan atau perkumpulan setiap individu untuk dapat berlibat orang biasa. Ketika dua pemahaman filsuf maupun terhadap problem-problem
pemuja arwah gentayangan. Adanya di dalam komunitas. Bukan sekedar terhadap realitas itu dipertemukan di kongkret. Artinya kebutuhan untuk
sebuah komunitas di dalam lingkup mobilisasi rasa ingin tahu yang dapat ranah praktis menjadi sulit untuk mencari mempelajari filsafat di sini tidak hanya
masyarakat akademik pun sudah pasti dijadikan dasar untuk mempersiapkan rumusan rumusan filosofisnya. Dalam didasarkan pada ketertarikan terhadap
bukan perkumpulan pesta pora dan proses belajar, tetapi justru pemahaman artian apabila pendidikan dibayangkan problem problem filsafat, tetapi juga
orgy. Melainkan berdasarkan kebutuhan terhadap problem-problem filsafat dan sebagai sebuah proses pembentukan tujuan maupun kepentingan individu
mempelajari kekhususan pemikiran problem-problem realitas sosial yang pemikiran filsafat, dan oleh karenanya di dalam mempelajari filsafat. Apakah
seorang filsuf misalnya, dan boleh jadi dapat direfleksikan secara filosofis. Penting perlu memperhitungkan keterkaitan itu untuk menempa kemahirannya di
juga sebuah ekskursus (studi banding) ke karenanya memperhatikan bagaimana antara teori dan praktek; pencerapan dalam menelisik gagasan filosofis di balik
berbagai pemikiran tentang modernisme, Antonio Gramsci mendefinisikan filsafat pengetahuan dan ketrampilan menulis fenomena realitas sosial, ataukah itu untuk
misalnya. Pendek kata, di dalam proses sebagai sebuah materi pendidikan: lalu bagaimana meletakkan filsafat dalam merancang sebuah direktori pemikiran
pembentukan sebuah komunitas problem “Konsepsi seseorang tentang dunia dimensi praksis? Lefebvre kemudian dari perspektif Marxis, seluruhnya coba
pertama yang harus dijawab adalah adalah tanggapan atas sejumlah menjawabnya sebagai berikut: diwadahi dalam proses diskusi dalam
“persoalan apa di dalam filsafat yang problem spesifik tertentu yang “Praksis bagaimana pun dibentuknya rangka praksis ini. Menarik jika kemudian
perlu dipelajari secara serius”. Apakah itu diletakkan oleh realitas, yang cukup tetap merupakan sesuatu yang kita memperhatikan perkembangan yang
serupa pemikiran-pemikiran dari seorang spesifik dan ‘orisinal’ oleh karena terbuka: praksis selalu menunjuk paling belakangan dalam studi studi
tokoh filsafat, ataukah itu isu-isu penting kemendesakan dari relevansinya”.2 pada ranah kemungkinan. Secara filsafat dari garis Marxian, yang kini sudah
di dalam filsafat, seluruhnya dapat Beberapa alinea sebelumnya Antonio dialektis, inilah tepatnya makna mencakup bidang bidang kehidupan
dianggap sebagai awal dari pembentukan Gramsci menulis dengan begitu lugas: dari determinasi: yang negatif yang spesifik seperti problem emansipasi
sebuah komunitas. Problem kedua yang “Adalah penting untuk mengandung yang positif, menegasi kaum peranakan sebagaimana yang
perlu dijawab adalah pada bagaimana menghancurkan prasangka meluas masa lalu dalam makna yang diadvokasi oleh Cornel West, problem

Problem Filsafat  No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009  Problem Filsafat
estetika counterpoint dalam bidang proses belajar yang demikian, oleh karena tendensi yang begitu luas, mulai dari Das Kapital, dan yang kedua pembahasan
musik sebagaimana yang sudah diinisiasi persoalan-persoalan yang dibahas tidak lingkar Marxisme Barat (Western Marxism), secara interpretatif dan elaboratif yang
oleh Theodor Adorno, maupun problem sekedar mencari makna di balik sebuah dengan tokoh tokohnya seperti Lukacs, merujuk pada silang referensi antara
feminisme dalam filsafat seiring dengan istilah, dan juga bukan sekedar membuat Gramsci dan Karl Korsch yang semuanya karya karya Marx sebelum Das Kapital dan
munculnya sejumlah filsuf perempuan artikulasi logis dari kalimat-kalimat yang menekankan pengaruh Hegel atas Marx; Das Kapital, maupun Das Kapital dengan
di akhir abad ke 20 seperti Judith Butler, tertuang di dalam teks Das Kapital. Apa Neo Kantianisme Galvano Delavolpe karya karya para penafsirnya. Barangkali
dan Toril Moi. Secara praktis-filosofis yang lebih penting adalah membuat dan Lucio Colleti; Marxis Hegelianisme hanya mereka yang kurang kerjaan mau
gagasan Marxisme juga berpengaruh pembacaan itu dapat dipersepsikan Jean Hyppolite dan Alexandre Kojeve; berpikir tentang Das Kapital dalam cara
dalam pemikiran di bidang kesenian dan sebagai sebuah studi ilmiah. Oleh sebab, Eksistensialisme Jean Paul Sartre, Simone yang begitu rumit ini.
kesusasteraan. Mungkin yang diketahui pembacaan secara harafiah, dan bahkan de Beauvoir, dan Maurice Merleau Ponty; Pembahasan yang elaboratif
oleh mahasiswa STF baru sebatas debat reduksionis, sudah bermula sejak Friedrich Marxisme fenomenologis Tran Duc Thao dan interpretatif sebenarnya juga bukan
antara Lukacs, Brecht, dan Bloch tentang Engels membuat karya Sinopsis terhadap dan Karel Kosik; teori Kritis mazhab sesuatu yang baru, karena sudah banyak
estetika marxis. Tetapi di belahan Amerika Kapital, dan seterusnya ketika Engels Frankfurt dengan tokoh tokohnya tersedia karya karya tulis ilmiah yang
Latin tercatat nama Augusto Boal yang melanjutkan Jilid II dan III Das Kapital Marcuse, Horkheimer, Adorno dan mempelajari satu atau beberapa gagasan
bereksperimen teater pembebasan, dengan berdasar fragmen-fragmen catatan Habermas; mazhab ortodoksi baru Louis dalam Das Kapital. Ambil contoh studi
sebagaimana juga Tadeusz Kantor di Marx.5 Berdasarkan pembacaan terhadap Althusser; tendensi Johnson Forrest studi yang dilakukan oleh Walter Benjamin
pinggiran desa desa di Polandia. Sudah Kapital jilid II dan III yang cenderung lebih dengan tokoh tokohnya C.L.R. James dan mengenai fetisisme komoditi, reproduksi
tidak jamannya lagi kita masih berpikir praktis dan tidak mengandung perdebatan Raya Dunayevskaya; mazhab Socialism modal dan reproduksi budaya sebagai
dalam perspektif ortodoksi marxisme filosofis seperti dalam Kapital jilid I, ou Barbarie dengan tokoh tokohnya yang tertuang dalam karyanya The Work
dan lingkar marxisme Barat. Sebab itulah segala pemikiran Marx di dalam proyek Cornelius Castoriadis dan Claude Lefort, of Art in the Age of Mechanical Reproduction.
pembagian yang kerap bernuansa Perang Das Kapital disederhanakan oleh banyak serta mazhab Kiri Baru Italia dengan Kemudian studi Georg Simmel tentang
Dingin, dan tidak dapat melihat secara intelektual Kiri, termasuk Lenin, sebagai tokoh tokohnya, Raniero Panzieri, Tronti kehidupan kota besar yang meletakkan
komparatif bagaimana studi filsafat di Ekonomi Politik. Gunanya sebatas bahan dan Antonio Negri.7 Pembagian ini unsur ekonomi uang sebagai relasi
Yugoslavia bisa menghasilkan filsuf agitasi propaganda kepada kelas proletar belum sepenuhnya benar dan lengkap sosial yang membentuk sosio-psikologi
semacam Slavoj Zizek sebelum melihat untuk mulai melancarkan pemogokan- karena belum memasukkan tendensi dari masyarakat kota, tertuang dalam
secara historis bagaimana relasi diantara pemogokan demi pengambilalihan pemikiran Zizek dan Badiou misalnya, tulisannya, Metropolis. Dalam bidang
intelektual Eropa di masa Perang Dingin. alat-alat produksi. Sementara Harry dan belum juga memasukkan unsur sejarah, pemaknaan atas ruang studi
Dengan demikian, problem pendidikan Cleaver mencatat munculnya berbagai tendensi feminis Marxis, ataupun Geografi sejarah yang tidak hanya berbatas pada
filsafat di sini belum selalu bermakna macam tradisi membaca Das Kapital dan Marxisme David Harvey yang dipengaruhi urut urutan waktu tetapi sebagai rangkaian
pembacaan sebuah teks seorang filsuf, kemudian membaginya ke dalam dua aras oleh mazhab anales (spasial) Fernand peristiwa yang berserakan tanpa narasi
lalu diselidiki paragraf demi paragraf besar yang saling bersilangan: Pembacaan Braudel. Lebih lebih ketika Cleaver secara tunggal telah melahirkan pemahaman
untuk kemudian dicari logika sang filsuf berdasarkan bidang kajian dan pembacaan sembrono memasukkan Althusser sebagai tentang demokratisasi sejarah yang
di dalam mempersepsikan sesuatu dan berdasarkan tujuan politik.6 Dari sana pemikir ortodoksi Marxisme dalam bentuk berangkat dari pengalaman hidup mereka
atau mendefinisikan sesuatu. Tetapi juga Cleaver, menjabarkan pembacaan yang baru, dan tendensi Birmingham yang dipinggirkan. Sejarawan Inggris
melihat konsekuensi logis dari pemikiran berdasarkan perspektif Ekonomi Politik Cultural Studies dengan tokoh tokohnya, EP Thompson sudah memulainya, dan
tersebut baik dalam pengembangan studi Internasional Kedua, dengan tokoh- Raymond Williams, dan EP Thompson kemudian diformulasikan secara filosofis
studi filsafat maupun dalam realitas tokohnya Eduard Bernstein, Karl Kautsky, sekedar sebagai bagian dari Western oleh Alain Badiou, menginterpretasikan
sosial. Oleh karenanya, dalam konteks dan Rosa Luxemburg; pembacaan Marxism. Tetapi sebagai sebuah peta kembali sejarah yang dipikirkan oleh Karl
pembacaan terhadap Das Kapital yang Komunis Marxis, dengan tokoh-tokohnya sederhana tentang pembacaan terhadap Marx sebagai sejarah aktivitas manusia.
menjadi titik tekan adalah pada bagaimana Lenin, Stalin, Mao Tse Tung; pembacaan Das Kapital, Cleaver menyediakan basis Semuanya ini menunjukkan bahwa yang
mempelajari pemikiran Marx secara Neo Marxis Keynesianisme dan Kiri Baru bibliografik untuk pembacaan Das Kapital ditulis oleh Marx dalam Das Kapital telah
filosofis, dan bagaimana realitas sosial dengan tokoh-tokohnya Paul Sweezy, Joan di STF Driyarkara. Oleh karenanya di menjadi sumber yang inspiratif bagi
dipersepsi oleh Marx sebagai cara untuk Robinson, dan Paul Baran; pembacaan dalam proses belajar nantinya diupayakan proyek proyek pembebasan manusia
melihat relasi di antara teori dan realitas Ortodoksi Baru dengan tokoh-tokohnya beberapa macam pembahasan. Pertama maupun bagi pengembangan studi
dalam kerangka praksis. Ernest Mandel dan Paul Mattick. pembahasan secara literer tekstual yang filsafat.
Sudah pasti sulit mempersiapkan Pembacaan secara Filosofis memiliki ragam berdasarkan atas pemaknaan terhadap teks Sebagai cara untuk mempelajari

Problem Filsafat  No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009  Problem Filsafat
Das Kapital, kami mempersiapkan sejumlah kuliah problem waktu dan tenaga, filsafat di STF Driyarkara. Oleh karena di tahun 1945:
teks pendukung yang memungkinkan serta latar belakang pendidikan yang ternyata filsafat jauh lebih tidak berharga
para peserta diskusi membaca dalam beragam di antara kami kerap membuat ketimbang doktrin Rejim Orde Baru: SEKEDAR PERMINTAAN8
makna yang interpretatif. Pertama kami kami kurang begitu yakin apakah kami bahwa belajar Marxisme sama dengan Tidak terlampau aku meminta
mengupayakan agar setiap peserta cukup memiliki kemampuan untuk menyebarluaskan ideologi Marxisme dari hidupku kini di sini
bisa mendapatkan buku Das Kapital menyelenggarakan serial diskusi ini. Leninisme. Seperti sebuah pemenjaraan dan tak kutolak beban derita
yang diterbitkan oleh Penguin Publisher. Lebih-lebih kekurangyakinan ini diwarnai intelektual yang dikemukakan oleh yang merusakkan ruh dan jasmani
Kedua kami juga mengupayakan adanya juga oleh sejumlah pertanyaan yang penuh mereka yang berpikir seperti Rejim Aku sekadar meminta Cinta
pendataan atas buku buku studi Das Kapital prasangka dari kalangan mahasiswa Orde Baru tetapi sesungguhnya tidak penuh dan padu, mutlak dan murni
baik yang tersedia di perpustakaan STF STF Driyarkara, yang membuat kami memiliki kepribadian. Seperti inlander mengisi hati semua kita
Driyarkara maupun di perpustakaan lain. penat berpikir perihal relasi sosial di di masa kolonial Hindia Belanda yang keturunan Adam di bumi ini.
Sebagai contoh, buku Dictionary of Marxist dalam lingkup masyarakat akademik. begitu rupa memuja muja stabilitas, Aku ingin yang segala mahluk
Thought yang ditulis oleh Tom Bottomore “Apakah acara ini bermuatan politis?”, tetapi sesungguhnya itulah kedok dari penuh kasih antara sesama
sejauh yang kami ketahui tersedia di “Apakah acara ini didanai oleh organisasi sikap suka menjilat ke atas dan nginjek ke bagia hidup setimbang tenang.
perpustakaan Freedom Institute. Kemudian di luar STF Driyarkara?”, “Apakah bawah! Akhirnya mungkin akan semakin Aku yakin segala yang buruk
kami juga mengupayakan adanya sebuah acara ini bertujuan memperburuk citra benar yang dikemukakan oleh Karl bukannya sifat untuk selama:
perpustakaan file digital dalam bentuk STF Driyarkara di hadapan publik?”, Marx dalam Theses on Feuerbach, bahwa pasti nanti Kebajikan kembang
CD/DVD yang berisi karya karya lengkap “Apakah acara ini bertujuan membentuk filsafat hanya mampu menggambarkan
Karl Marx beserta para penafsirnya. embrio Partai Komunis yang baru?”, dan dunia, yang kemudian kami baca sebagai Demikian orasi ini kami sampaikan, dan
CD/DVD ini sebenarnya dapat dipesan sebagainya, ini semua yang kami tangkap filsafat hanya mampu menjadi pembenar semoga segala yang hadir di sini dapat
secara gratis ataupun diunduh secara sebagai sesuatu yang penuh kewajaran. dari ideologi kelas berkuasa. “Padahal tetap menatap awan di dalam gelap
gratis pula via internet. Perpustakaan ini Bahkan sehari sebelum acara ini dimulai yang lebih penting adalah bagaimana
juga menyediakan adanya buku buku masih ada yang berpesan agar acara ini mengubahnya”, demikian lanjut Marx, Catatan Akhir
pendukung studi Das Kapital ataupun sebaiknya dilangsungkan di Gedung yang lalu kami baca sebagai kritik terhadap 1. Karl Marx, Economic and Philosphical
artikel-artikel jurnal internasional dalam Juang ‘45 dan bukan di STF Driyarkara. ideologi kelas berkuasa. Manuscript 1844, diambil dari Kenneth A.
bentuk file digital, dan kuliah 12 kali Sesungguhnya kami di sini perlu meminta Problematik proses pendidikan Megill, The Community in Marx’s Philosophy,
pertemuan membaca Das Kapital yang maaf kepada berbagai pihak apabila lebih berkenaan dengan problem dalam Philosophy and Phenomenological
diampu oleh David Harvey dalam format keberadaan kami yang ingin mempelajari penciptaan sebuah proses belajar bersama Research, Vol. 30, No. 3. (Mar., 1970), pp.
file Audio dan Video. Pendeknya, kami buku Das Kapital di STF Driyarkara yang tidak mendefinisikan kemampuan 382-393. h. 388, melalui situs web http://
berusaha mempersiapkan proses belajar sebagai sesuatu yang salah dan tidak seseorang sebagai yang paling menguasai links.jstor.org/sici?sici=0031-8205%281970
ini dari segi ketersediaan materi, yang dapat dibenarkan sama sekali. Sungguh, dibanding yang lain. Kebetulan saja 03%2930%3A3%3C382%3ATCIMP%3E2.0
mana akan dapat dipenuhi selambat- kami pun bersedia mengundurkan diri beberapa di antara kami pernah membaca .CO%3B2-Z.
lambatnya pada diskusi pertama buku sebagai mahasiswa STF Driyarkara beberapa karya Karl Marx, tetapi itu tidak 2. Antonio Gramsci, The Study of Philosophy,
Das Kapital. Karenanya kami berharap apabila di dalam proses belajar nantinya mengandaikan bahwa kami lah yang diambil dari situs web www.marxists.org
nantinya agar peserta diskusi dapat terjadi usaha-usaha pembentukan embrio paling menguasai pemikiran Karl Marx. 3. Ibid.
berpartisipasi aktif di dalam proses belajar, partai Komunis. Bahkan di dalam pikiran Banyak hal yang belum kami pahami dari 4. Henri Lefebvre, Sociology of Marx,
tidak sekedar melewatkan waktu demi pun kami mencoba memperhitungkan pemikiran Karl Marx dan oleh karenanya diterjemahkan dari bahasa Prancis oleh
membuang ludah-ludah keresahan tetapi agar segala sesuatu yang berbau ‘politis’ kami mengundang teman teman sekalian Norbert Gutterman, Columbia University
juga mempersiapkan gagasan gagasan dalam arti agitasi dan propaganda dapat untuk dapat berpartisipasi di dalam serial Press, 1968, hlm. 55.
yang dapat diartikulasikan secara ilmiah diminimalisasi selama proses belajar. diskusi ini. Oleh karenanya juga kami 5. Bdk. Harry Cleaver, Reading Capital
ke hadapan publik; merencanakan sesuatu Selebihnya kami hanya dapat bersyukur berharap di dalam proses diskusi nantinya Politically, Texas University Press, h. 31
untuk ditulis tepatnya. kepada Allah Yang Maha Kuasa karena dapat dibentangkan sebuah panorama 6. Ibid. Figure 1.
Problem proses belajar, sekali ternyata hegemoni Orde Baru jauh lebih kegembiraan intelektual yang tiada habis- 7. Ibid. hlm. 46.
lagi bukan sesuatu yang mudah. Bagi berpengaruh dibanding segala macam habisnya seperti yang digambarkan oleh 8. H.B. Jassin (ed.), Gema Tanah Air, Prosa
kami yang belum selesai menuntaskan pengajaran maupun fasilitas perpustakaan Buyung Saleh Puradisastra dalam puisinya dan Puisi 1942-1948, Dinas Penerbitan Balai
Pustaka Jakarta, 1959. hlm. 67.
Problem Filsafat  No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009  Problem Filsafat
Marx dalam Kemiskinan Filsafat (The families opposed to one another, is given
Poverty of Philosophy): simultaneously the distribution, and
Editorial:
“Jadi, apakah metode mutlak ini? indeed the unequal distribution, both
Pada orasi yang kami sampaikan sepekan yang lalu telah kami Yalah abstraksinya gerak. Apakah quantitative and qualitative, of labour
paparkan dengan ringkas perihal berbagai macam persiapan di abstaksinya gerak itu? Yalah gerak and its products, hence property: the
dalam penyelenggaraan serial diskusi Membaca Kapital. Baru pada dalam kondisi abstrak. Apakah nucleus, the first form, of which lies in
kesempatan ini kami sampaikan dengan lebih lapang perihal gerak the family, where wife and children are
keberadaan buku Kapital, beserta metodologi pembacaan buku dalam kondisi abstrak itu? Yalah the slaves of the husband.)3
Kapital secara lebih programatik dan terinci. Dua artikel pertama perumusan logis semurninya dari Kedua kutipan di muka
berkait dengan keberadaan buku Kapital, sedangkan selebihnya gerak sebenarnya merefleksikan dialektika di
adalah yang berkait dengan metodologi pembacaan Kapital. Oleh atau gerak nalar semurninya. Terdiri dalam kedua aras di muka. Apa yang
atas apakah gerak nalar tampak dalam kutipan pertama lebih
karenanya, lebih kurangnya kami berharap banyak masukan
semurninya itu? Dalam memajukan serupa pemikiran tentang nalar. Tetapi
bergulir seiring dengan perkembangan penyelenggaraan serial diri sendiri, dalam melawan diri jika nalar itu diletakkan dalam relasi
diskusi ini. sendiri, dalam menggubah diri sosial maka makna dari nalar tersebut
sendiri; dalam merumuskan dirinya serupa dengan pembagian kerja di
sendiri sebagai tesis, antitesis, dalam masyarakat. Artinya di sini Marx
sintesis; atau lagi-lagi, dalam mencoba menyusun sebuah kerangka
mengafirmasi/menegaskan diri berpikir bahwa di dalam berbagai bidang
Artikel 1 sendiri, menegasi diri sendiri dan kehidupan, di dalam mana individu-
menegasi negasinya.”2 individu manusia berkembang satu
Beberapa tahun sebelumnya di dalam The dengan yang lain, problem keberadaan
Adanya Buku Das Kapital German Ideology, Marx menegaskan:
“Berangkat dari pembagian kerja, di
diri manusia dibangun melalui dialektika
diantara ‘pikiran’ dan ‘menjadi’ serta di
dalam mana semua kontradiksi ini antara ‘kesadaran’ dan ‘tindakan’ di dalam
oleh: I Gusti Anom Astika
menjadi implisit, dan yang sebaliknya bentuk kerja, yang juga berdialektika
berdasar pada pembagian kerja alami dengan relasi-relasi sosial di dalam
Sebenarnya bukanlah di dalam keluarga dan pemisahan masyarakat. Sehingga bukan sesuatu yang
ekonomi kapitalis. Walaupun dirinya
sesuatu yang cukup sederhana untuk masyarakat ke dalam keluarga biasa-biasa saja ketika Marx berpendapat
sendiri mengatakan bahwa buku Das Kapital
membeberkan lahir dari mana gagasan keluarga individual yang saling bahwa :
adalah penggambaran tentang proses
Karl Marx di dalam membuat buku bertentangan satu dengan yang lain, “Di atas segalanya penting untuk
produksi kapitalisme, dalam arti hukum-
Das Kapital. Ada banyak perkembangan secara simultan diberikan distribusi menghindari mempostulasikan
hukum yang mengatur gerak ekonomi
situasi yang begitu berpengaruh terhadap dan sesungguhnya distribusi yang ‘masyarakat’ sekali lagi sebagai
kapitalis1, tetapi perlu diperhatikan bahwa
pemikiran Marx, dan begitu banyak juga tidak adil baik secara kuantitatif abstraksi yang berlawanan
apa yang dikemukakan oleh Marx selalu
pekerjaan yang harus diselesaikan oleh maupun kualitatif atas kerja dan dengan individu. Sebab individu
berada dalam pemikiran tentang dua
Marx baik sebagai jurnalis, intelektual, produk-produknya, sehingga adalah ada sosial. Manifestasi
aras perkembangan kesadaran manusia
maupun sebagai aktivis politik. Oleh kepemilikan adalah keluarga inti, dari kehidupannya, --bahkan
yang bergerak dan berubah-ubahnya
sebab itu di dalam hal ini kami coba bentuk pertama yang berada di jika manifestasi itu tidak muncul
selalu dipengaruhi oleh relasi-relasi sosial
mendekati asal-usul pemikirannya dalam keluarga, di mana anak-anak langsung dalam bentuk manifestasi
dan bangunan ekonomi politik. Apa
lewat sebuah rekonstruksi rasional dari dan istri adalah budak budak dari komunal, yang diselesaikan melalui
yang tampak dalam keseharian sebagai
keberadaan buku Das Kapital. sang suami.” kerjasama dengan manusia-manusia
fenomena kesadaran dan tindakan sosial
Pemikiran Marx tentang ekonomi, (With the division of labour, in which yang lain-- oleh karenanya adalah
merupakan aras yang pertama, sementara
sebenarnya perlu dicermati sebagai all these contradictions are implicit, and sebuah manifestasi dan penegasan
pemikiran yang sistematis dan praktek yang
kepedulian terhadap perkembangan which in its turn is based on the natural akan kehidupan sosial.
terencana lebih serupa fenomena untuk
kesadaran politik, dan bukan sekedar division of labour in the family and the Dalam kesadaran spesiesnya,
aras yang kedua. Dasar dari pemikiran
kepedulian terhadap perkembangan separation of society into individual manusia menegaskan kehidupan
tentang dua aras ini dikemukakan oleh

Problem Filsafat 10 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 11 Problem Filsafat
sosial sejatinya, dan mereproduksi yang menghina yang diajukan oleh tetap memperjuangkan kepentingannya kebebasan di dalam konstitusi tersebut
eksistensi sejatinya di dalam para pemilik budak dari Bordeaux, sebagai penguasa negeri, sebagai yang pada dasarnya justru mengkhianati
pemikiran.... Manusia mengada dan mengakui bahwa Revolusi tetap berkehendak memiliki budak- kebebasan itu sendiri oleh sebab
(exists) dalam realitas sebagai rakyat Paris di tanggal 4 September budak, dan ada kelas sosial yang berupaya penambahan ide ‘yang lain’, ‘keamanan
representasi dan pemikiran sejati tidak bermakna apapun kecuali mengubah sistem politik yang menindas publik’ dan ‘ditetapkan oleh hukum’
tentang eksistensi sosial dan sebagai sekedar alih kekuasaan dari Louis mereka, kelas rakyat jelata. Apakah sebagai sesuatu yang “mengamankan”
kesatuan manifestasi manusia akan Bonaparte kepada para pesaing sebenarnya yang ingin dikemukakan oleh kebebasan.7 Artinya kemudian, kelas-
kehidupan.“4 kerajaannya; atau rakyat Paris harus Marx melalui penggal paragraf 5 itu? kelas yang memperjuangkan kebebasan
Oleh sebab itu di dalam pembahasan berdiri di depan mengorbankan diri Praktis di dalam berbagai tidak paham dengan hakekat kebebasan
terhadap buku Das Kapital, perspektif sebagai pejuang Prancis, yang bisa tulisannya Marx tidak pernah membuat itu sendiri, dan lebih jauh lagi tidak paham
Kerja sebagai bagian dari perkembangan diselamatkan dari kehancuran dan definisi yang baku tentang apa itu kelas. dengan keberadaannya sebagai kelas
kesadaran manusia dan Kerja itu sendiri regenerasinya dimungkinkan hanya Sekalipun banyak dari para pendukung yang mampu mewujudkan kebebasan.
sebagai manifestasi dari kehidupan dengan penggulingan revolusioner maupun penafsirnya berusaha membuat Sehingga menjadi begitu sulit untuk
manusia yang selalu lekat di dalam terhadap kondisi sosial dan politik definisi yang baku tentang kelas, namun mendefinisikan keberadaan kelas dalam
lingkup relasi sosial, pembagian kerja yang mendukung Kekaisaran Kedua, upaya pendefinisian tersebut justru akan relasi relasi sosial. Andaikata ditarik lebih
dan pertukaran sosial berperan penting di ...Rakyat Paris yang sudah dikuruskan memiliki kemungkinan banyak kerumitan rampat dan longgar lagi pendefinisiannya
dalamnya. oleh kelaparan selama lima bulan, di dalam relasi sosial yang berkembang maka kelas adalah sebatas entitas sosial
Keberadaan manusia di dalam tidak ragu ragu untuk memilih satu dan berubah-ubah menurut ruang dan yang keberadaannya ditentukan oleh relasi
lingkup relasi sosial boleh dianggap kalipun. Rakyat Paris secara heroik waktu. Apa yang mungkin dijawab oleh relasinya pada proses produksi, seperti
sebagai sesuatu yang perlu dipersoalkan memutuskan untuk melancarkan Marx atas pertanyaan di muka adalah yang pernah dikemukakan oleh Lenin.
selalu. Apa sebabnya? Karena keberadaan semua serangan perlawanan seperti yang terdapat dalam tulisannya Tetapi pendefinisian yang longgar ini pun
manusia di sini bukan sebagai sesuatu terhadap para konspirator Perancis, The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte.6 cenderung mereduksi keberadaan kelas
yang otonom dan begitu saja berperan dan bahkan terhadap meriam meriam Diceritakan oleh Marx bahwa ada satu sebagai sesuatu yang hanya bermakna
di dalam kehidupan sosial lepas dari Prussia ...” masa di dalam pemerintahan Louis politik praktis, dan tidak melihat kelas
pengaruh kehidupan sosial itu sendiri. (And Paris was now either to lay down Bonaparte, di mana berbagai faksi kelas sebagai bagian dari produksi sosial
Sementara relasi sosial adalah sesuatu her arms at the insulting behest of the borjuasi Prancis berperang politik di masyarakat. Pendek kata definisi Lenin
yang bergerak di luar kemampuan rebellious slaveholders of Bordeaux, dalam memperjuangkan gagasan gagasan tersebut mengenyahkan karakter kultural
pemikiran maupun kesadaran manusia, di and acknowledge that her Revolution of mereka tentang kebebasan hingga dari sebuah kelas sosial sebagai bagian
mana di dalamnya terdapat pertarungan September 4 meant nothing but a simple mewujud dalam bentuk Undang-Undang dari produksi sosial.
kepentingan di antara kelompok- transfer of power from Louis Bonaparte Dasar yang baru. Seperti misalnya gagasan Hal ketiga berkait dengan
kelompok sosial, pertarungan kepemilikan to his royal rivals; or she had to stand bahwa warga negara memiliki hak untuk problem problem ekonomi politik.
di antara kelompok-kelompok sosial, dan forward as the self-sacrificing champion berkumpul secara damai dan tidak Sebagaimana yang tampak dalam tulisan
berbagai pertarungan lain yang semuanya of France, whose salvation from ruin bersenjata, untuk mengeluarkan petisi tulisan awal Marx, ekonomi-politik
menyediakan ruang bagi beradanya and who regeneration were impossible dan mengungkapkan pendapat, baik sebagai realitas yang melingkupi relasi-
manusia dengan aras-aras yang sudah without the revolutionary overthrow of melalui pers atau melalui cara lain, yang relasi sosial dapat dilihat dalam diksi
disebutkan di muka. the political and social conditions that had pelaksanaannya secara tanpa batas akan pemikiran sebagai berikut:
Problem kedua di dalam engendered the Second Empire, ... Paris, mengamankan hak hak yang setara dari “Pekerja tidak selalu mendapatkan
pembahasan terhadap buku Das Kapital emaciated by a five-months’ famine, did yang lain dan keamanan publik; Kebebasan apa yang dihasilkan oleh kapitalis,
adalah pada keberadaan dari kelas-kelas not hesitate one moment. She heroically pendidikan harus dilaksanakan di bawah tetapi sudah pasti akan turut jatuh
sosial yang berlaku di masyarakat. Dalam resolved to run all the hazards of a syarat syarat yang ditetapkan oleh hukum ketika kapitalis mengalami kerugian.
banyak tulisannya, terutama dalam Perang resistance against French conspirators, dan dibawa kontrol tertinggi negara. Sehingga pekerja tidak mendapatkan
Sipil di Prancis, Marx secara lugas dengan even with Prussian cannon...)5 Education is free. Freedom of education shall apapun ketika kapitalis menjaga
berdasar pada narasi sejarah menyatakan: Apa yang dikemukakan oleh Marx melalui be enjoyed under the conditions fixed by law harga barang di atas harga alaminya
“Dan (Rakyat) Paris sekarang kutipan di muka sebenarnya adalah and under the supreme control of the state. baik itu melalui jasa perdagangan
perlu memutuskan apakah harus gambaran tentang realitas relasi antar Akan tetapi Marx lalu mengajukan kritik atau produksi rahasia, ataupun
meletakkan senjatanya pada instruksi kelas-kelas sosial. Ada kelas sosial yang bahwa segala hal yang disebutkan sebagai melalui monopoli....

Problem Filsafat 12 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 13 Problem Filsafat
Harga kerja dari berbagai macam dalam kelanjutannya hanya menempatkan web www.marxists.org
pekerja menunjukkan adanya manusia sebagai bagian dari proses 6. Bdk. Karl Marx, Eighteenth Brumaire of
berbagai perbedaan yang begitu akumulasi modal. Walaupun begitu, Louis Bonaparte, Bab II, diambil dari situs
lebar dibanding keuntungan yang Marx melihat bahwa proses produksi web www.marxists.org
dicapai oleh berbagai macam usaha kapitalisme bukan lah sesuatu yang kekal 7. Ibid.
di mana kapital berjalan. Dalam dan tetap, melainkan sesuatu yang sangat 8. Karl Marx, Economic and Political
kerja semua keragaman alami, mungkin berubah dan bahkan mengalami Manuscript, op.cit.
spiritual, dan sosial dari aktivitas kehancuran oleh karena kontradiksi
individual dimanifestasikan dan kontradiksi yang terjadi di dalam proses
diberikan penghargaan secara produksi tersebut. Mirip dengan contoh
berbeda beda, sementara kapital alinea yang diberikan di muka, maka
justru memperlakukan sama dan sudah seperti kewajaran bahwa proses
mengabaikan kesejatian dari aktivitas produksi kapitalisme tidak akan pernah
individual”.8 menurunkan harga barang dagangan/
Apa yang dikemukakan oleh Marx komoditi, sementara penghargaan
dalam dua alinea dari Manuskrip Ekonomi terhadap kerja manusia akan selalu
dan Politik 1844 di muka sebenarnya direndahkan, demi mencapai keuntungan
merepresentasikan bagaimana pekerjaan yang sebesar besarnya. Sebagai akibatnya
yang sesungguhnya merupakan hakekat daya beli masyarakat menjadi melemah,
dari aktivitas individual di dalam realitas dan inflasi merajalela seperti yang kerap
sosial adalah sesuatu yang mampu terjadi di Indonesia belakangan ini.
dipertukarkan, dalam arti diperjualbelikan. Dari tiga hal yang sudah di
Apabila dikembalikan pada konteks relasi sampaikan di muka setidaknya di
relasi sosial sebagaimana yang sudah dalam pembahasan terhadap buku Das
disampaikan di muka maka relasi pekerja Kapital dapat bergerak melalui sisi sisi
dengan obyek kerjanya, hubungan antara ekonomi, politik, dan filsafat, oleh karena
pengrajin sepatu dengan sepatu yang dari sanalah Marx lalu secara serius
dikerjakan olehnya, dalam hal ini tidak melakukan riset di British Museum untuk
bermakna apa-apa ketika keberadaan menghasilkan Das Kapital.
dari si pengrajin itu tak lebih dari pekerja
dari industri sepatu. Pola hubungan Catatan Akhir
di antara pekerja pabrik sepatu dan 1. Preface to Capital.
pemilik pabrik sepatu diperantarai oleh 2. Karl Marx, Kemiskinan Filsafat,
sesuatu yang belum dapat dimaknakan diterjemahkan oleh Oey Hay Djoen,
apapun kecuali alat pertukaran, yaitu Penerbit Hasta Mitra, hlm. 78.
uang. Di dalam penjelasannya tentang 3. Karl Marx, The German Ideology, Chapter
uang, Marx berpendapat bahwa uang II, Private Property and Communism, diambil
merupakan alat tukar yang tidak dapat dari situs web www.marxists.org
dipertanggungjawabkan; pengabstraksian 4. Karl Marx, Economic and Political
kerja dalam bentuk uang mengandaikan Manuscript, di dalam Shlomo Avineri, The
dialektika di antara pekerjaan/kerja yang Social and Political Thought of Karl Marx,
secara sosial dibutuhkan untuk membuat Cambridge University Press, 1968, hlm.
barang dagangan/komoditi, dengan 87.
proses produksi kapitalisme yang justru 5. Karl Marx, The Civil War in France,
meniadakan kerja manusia itu sendiri. bab Paris Workers’ Revolution and Thiers’
Sehingga proses produksi kapitalisme Reactionary Massacres, diambil dari situs

Problem Filsafat 14 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 15 Problem Filsafat
Artikel 2
bagi dirinya sendiri permata agung melumpuhkan kaum pemintal
kemanusian ini yang mereka tolak yang sedang memberontak. Jika
Apa Perlunya Membaca Das sebagai permata hakekat manusia... kombinasi-kombinasi (tindakan)
karenanya bahaya yang paling dan pemogokan-pemogokan tidak
Kapital? mematikan bagi setiap manusia berakibat lain daripada membuat
adalah kehilangan kebebasannya... usaha usaha sang jenius mekanikal
oleh: I Gusti Anom Astika “Dalam rangka melawan bertindak terhadap mereka, maka
kebebasan pers, seseorang harus mereka akan tetap mempengaruhi
mempertahankan titik pijak pengaruh luar biasa terhadap
Di dalam berbagai perbincangan pemiskinan masyarakat kerap terjebak bahwa ras manusia tidak memiliki industri.”2
tentang perkembangan ekonomi politik dalam partikularitas salah kaprah, yang kemampuan untuk mencapai Memang, Marx memang menunjukkan
sebagaimana yang berlangsung selama tidak menghubungkan antara satu kedewasaan... Jika ketidakdewasaan tentang perlunya perlawanan terhadap
satu hingga dua dekade terakhir di pengetahuan dengan pengetahuan yang manusia merupakan alasan mistik pemikiran yang justru membelenggu
Indonesia, problematik kelaparan, dan lain. Demikian juga dengan filsafat yang dipergunakan sebagai kebebasan manusia walaupun sepertinya
kesengsaraan akibat kemiskinan seperti yang pada awalnya berusaha menjawab ungkapan untuk melawan kebebasan membebaskan manusia. Tetapi yang lebih
sesuatu yang berada di luar perkembangan problem-problem irasionalitas dalam pers, maka tindak pembredelan pers penting di sini adalah pemahaman terhadap
itu. Ia serupa perbincangan tentang kehidupan manusia, baik itu dalam sebenarnya di dalam banyak hal logika filosofis yang membenarkan
kepedulian sosial, dan bukan bagian dari kerangka mempertanyakan berbagai adalah sarana yang paling rasional pembelengguan atas kebebasan manusia.
ekonomi politik. Apakah kemiskinan fenomena alam maupun fenomena untuk meyakini bahwa manusia Seperti itulah bentuk perlawanan yang
atau kelaparan itu merupakan hasil dari kehidupan sosial, pada perkembangannya tidak pernah dewasa.”1 perlu dilakukan, mengambil posisi kritis
penerapan kebijakan ekonomi tertentu, kemudian menjadi semacam lembaga Gagasan Marx yang tertuang pada terhadap segala hal yang membelenggu
ataukah itu merupakan problem yang pembenar perilaku ataupun lembaga etik dua alinea di muka setidaknya kebebasan manusia. Henri Lefebvre
berlangsung bersama dengan penerapan sebagaimana yang diinginkan oleh para menggambarkan bagaimana peran filsafat kemudian memperjelas pemikiran Marx
kebijakan tersebut, semuanya seperti tidak pemilik modal. “Berusahalah sepenuh seharusnya di dalam menjawab persoalan dengan menyatakan bahwa:
ingin dihubungkan. Seperti yang tampak hidupmu, maka di sana kan tampak dunia persoalan sosial. Bukan dalam arti filsafat “...Setiap kemungkinan yang
dalam perbincangan seputar korupsi yang bahagia mendapatkanmu”, demikian harus terjun ke dalam politik praktis tetapi menghadirkan manusia selalu
marak belakangan ini, hampir tidak ada kata seorang motivator di sebuah acara filsafat sebagai cara untuk membangun berhadapan dengan dua alternatif
satu pun gagasan tentang “kepedulian stasiun televisi. Sementara bagaimana kritik terhadap keberadaan manusia –yaitu alienasi yang lebih besar, dan
sosial” tercakup di dalamnya. Seluruhnya sebuah pemikiran berkemampuan yang filosofis, seperti yang tampak dalam akan disalienasi. Alienasi, seperti
berkutat pada proses hukum, dan tentang menggelontorkan segala macam bentuk gagasan tentang kebebasan. Bagaimana proses lainnya, akan cenderung
si A bicara apa dan kemudian dibantah kritisisme di dalam masyarakat, seperti jika kemudian filsafat justru menjadi menjadi nyata. Disalienasi dihasilkan
oleh si B yang menganggap perbincangan tidak pernah dipelajari dan seperti tidak pembenar bagi gagasan kebebasan yang melalui perjuangan yang sadar yang
si B tidak benar. Lebih-lebih ketika semua pernah dianggap sebagai sesuatu yang diajukan oleh kelas yang berkuasa? bergerak maju lebih sadar ketika
dimensi dalam perbincangan tersebut filosofis. Pada titik ini pemikiran Marx Dalam hal ini Marx menjawab kelas pekerja muncul di dalam
seperti disekap di dalam ruang isi tentang ekonomi, politik dan filsafat justru pertanyaan di muka secara eksplisit dalam tahapan sejarah-- melawan alienasi.
penyadapan telepon yang dilakukan oleh memberikan banyak pertanyaan terhadap tulisan The Poverty of Philosophy bahwa: Di manapun dan selalu manusia yang
sejumlah orang yang diduga terlibat dalam filsafat. Salah satu contohnya adalah ketika “Di Inggris, pemogokan-pemogokan sosial, adalah yang memperbaharui,
satu kasus korupsi tertentu. Tak satu pun Marx mempersoalkan pembreidelan pers telah secara teratur telah melahirkan yang kreatif, sebagaimana juga
gagasan tentang kaitan antara korupsi yang dilakukan oleh pemerintah Prusia, penemuan baru dan penerapan dimanapun dan selalu manusia
dan kemiskinan/pemiskinan masyarakat dengan menyatakan bahwa mesin mesin baru. Mesin-mesin terbelenggu oleh pencapaiannya
dapat berkembang di dalam perbincangan “Kebebasan adalah bagian esensial adalah, boleh dikatakan, senjata sendiri.”3
tersebut. Seolah-olah antara tindak korupsi dari hakekat manusia sekalipun yang dipakai oleh kaum kapitalis Penjelasan yang diberikan oleh Lefebvre
dan fenomena kemiskinan adalah sesuatu musuh musuh kebebasan berusaha untuk menindas pemberontakan mungkin bisa menjadi satu daya bagi kita
yang tak mungkin dihubungkan oleh merealisasikan kebebasan dengan kerja yang dispesialisasikan. Keledai para pelajar filsafat, yang kerap bertanya
karena pemahaman terhadap fenomena melawan realitas kebebasan; musuh yang berswa-laku, penemuan tanya tentang bagaimana masa depan
korupsi dan fenomena kemiskinan/ musuh kebebasan ini ingin merampas terbesar dari industri modern, telah lulusan filsafat. Pun realitas menunjukkan

Problem Filsafat 16 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 17 Problem Filsafat
Artikel 3
bahwa di berbagai perguruan tinggi di
Indonesia, jurusan filsafat adalah jurusan
yang tidak menjanjikan masa depan. Bagi
kami dari komunitas Marx, mempelajari Berpikir dengan Pendekatan Materialisme
filsafat adalah cara untuk mempertanyakan
semua yang tampaknya tersedia tapi Dialektis dan Historis
nyatanya irasional, cara untuk bersikap
kritis terhadap segala sesuatu yang tampak oleh: Martin Suryajaya
indah tapi justru membelenggu kehidupan
manusia. Demikian juga dengan buku Das
Kapital yang menunjukkan dengan jelas
bagaimana segala sesuatu yang dihasilkan
oleh manusia seperti tidak memiliki nilai
apapun ketika masuk di dalam relasi “Materialisme adalah konsepsi filsafat dak sebagai aktivitas indrawi manu-
relasi sosial yang bersifat ekonomis, dan Marxis, sedang dialektika adalah metode- sia, praktik, [atau dengan kata lain]
bagaimana relasi relasi sosial yang bersifat nya” sedangkan “materialisme historis tidak secara subyektif.”2
ekonomis itu dibentuk oleh kapitalisme. adalah penerapan atau pengenaan mate- Materialisme sebelum Marx hanya mema-
rialisme dialektik ke alam sejarah manu- hami materi sebagai obyek indrawi bela-
Catatan Akhir sia”—demikian tutur Njoto dalam kuli- ka. Pengertian ini tak mampu menyadari
1. Karl Marx dalam Marx-Engels Werke ahnya di tahun 1961.1 Kedua pernyataan bahwa obyek-obyek material itu adalah
jilid 1 hlm. 48-49, 51, 60 sebagaimana yang tersebut dapat kita uraikan dalam tiga juga hasil dari aktivitas subyektif manu-
dikutip oleh Maximillien Rubel dalam pokok pengertian: materialisme, dialek- sia. Sentralitas pada obyek ini dibalikkan
Marx Without Myth, Basil Blackwell, 1975, tika dan historisitas. Melalui uraian atas oleh Marx dengan menunjukkan peran
hlm. 24-25. pokok-pokok ini kita akan mengerti apa sentral subyek, manusia, dalam konstitusi
2. Karl Marx, Kemiskinan Filsafat, yang dimaksud sebagai “berpikir dengan materialitas hal-ikhwal. Dengan pendeka-
diterjemahkan oleh Oey Hay Djoen, pendekatan materialisme dialektis dan tan yang dapat disebut sebagai “material-
Penerbit Hasta Mitra, 2004, hlm. 175. historis”. isme subyektif” inilah Marx lantas dapat
3. Henry Lefebvre, Sociology of Marx, menunjukkan sesuatu, selain obyek ma-
diterjemahkan oleh Norbert Gutterman, 1. Materialisme terial, yang konstitutif terhadap realitas.
Random House 1968, hlm. 54. Seperti kita ketahui secara Sesuatu itu tak lain adalah kerja.
umum, materialisme pada mulanya meru- Pengertian Marx tentang materi-
pakan gugus pengertian bahwa materi alisme ini merupakan sesuatu yang baru
(ikhwal indrawi) adalah hakikat dari reali- dalam sejarah pemikiran. Pengertian ini
tas. Marx merubah pandangan umum ini. pulalah yang, dalam tafsir Etienne Balibar,
Baginya, materialisme macam itu hanya untuk pertama kalinya mampu melepas-
benar untuk materialisme klasik hingga kan materialisme dari idealisme.3 Selama
abad ke-18. Dalam Tesis pertamanya materialisme hanya berhenti pada primasi
tentang Feuerbach, Marx menunjukkan pada materi sebagai esensi realitas, maka
pengertian baru dari materialisme: materialisme itu tak akan lebih dari “ide-
“Kekeliruan mendasar dari materi- alisme terselubung” (disguised idealism).
alisme yang ada sampai saat ini— Berdasarkan konseptualisasi Marx yang
termasuk juga Feuerbach—adalah baru, kini materialisme menjadi subyektif
bahwa benda [Gegenstand], realitas, dan terekspresikan dalam praktik konkret.
keindrawian, dimengerti hanya Pembaharuan ini juga, bagi Balibar, meng-
dalam bentuk obyek [Objekt] atau hasilkan konsepsi baru tentang subyek,
kontemplasi [Anschauung], tetapi ti- yakni persamaan “subyek = praktik”.4 Ma-

Problem Filsafat 18 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 19 Problem Filsafat
terialisme Marx adalah pengertian bahwa gatio” (semua determinasi adalah negasi), Mendelssohn memperlakukan Spinoza resentasi rakyat dalam parlemen borjuis)
keseluruhan obyek yang menyusun reali- bagi Hegel, relasi determinasi resiprokal sebagai “anjing mati”—ia sendiri meru- niscaya rasional dan dengannya menjadi
tas ini tak lain adalah efek dari aktivitas ini adalah pula relasi negasi resiprokal: pakan murid dari “pemikir besar itu”. Na- sah untuk eksis dan terus eksis, maka di-
subyek. Dipahami dalam kerangka ini, tak afirmasi (A), negasi (non-A) dan afirmasi mun deklarasi kesetiaan ini kembali dilan- alektika Marx bukanlah dialektika Hegel.
ada yang sepenuhnya natural dalam reali- pada tataran yang lebih tinggi atau “nega- jutkan dengan distansiasi kritis. Namun, dari penjelasan Marx ini saja,
tas keseharian, tak ada nostalgia akan ke- si atas negasi” (non-non-A yang mencak- “Mistifikasi yang diderita dialektika tidak ada pengertian yang lengkap ten-
murnian azali. Kenaikan harga sembako up intisari A dan non-A). Inilah yang bi- di tangan Hegel tidak membatalkan tang relasi dialektika Marx dan Hegel.
tidaklah alami, begitu juga hutan-hutan asanya kita kenal sebagai dialektika antara Hegel sebagai yang pertama yang Para komentator Marx sendiri tak pernah
yang jadi gundul di Kalimantan, pema- tesis-antitesis-sintesis. Dialektika inilah mempresentasikan bentuk gerakan memberikan jawaban yang seragam atas
nasan global dan matinya seorang buruh yang dimengerti Hegel sebagai dinamika umumnya dalam cara yang kom- problem ini. Komentator seperti Mag-
pabrik. Semuanya adalah efek dari kon- internal dari realitas dan pikiran. prehensif dan sadar. Dengannya di- nis-Suseno, mengikuti tafsiran Jean-Yves
figurasi aktivitas manusia yang tertentu. Lantas bagaimana posisi Marx alektika berjalan pada kepalanya. Ia Calvez SJ., cenderung menekankan kon-
Sikap kritis yang menolak untuk meman- pada fase penggarapan Kapital terhadap di- mesti dibalik, untuk menyingkapkan tinyuitas pemikiran Marx.8 Implikasinya,
dang realitas secara natural dan mengakui alektika Hegel itu? Pertanyaan ini sulit inti rasional dalam cangkang mistis. tak ada distingsi yang ketat atau patahan
adanya intervensi subyektif yang justru dijawab. Marx sendiri hanya mengomen- Dalam bentuk mistisnya, di- dalam pemikiran Marx “muda” yang
mengkonstitusi kenyataan sehari-hari ini- tari hal ini secara eksplisit satu kali, yakni alektika digemari di Jerman sebab masih Hegelian dan Marx pada fase lan-
lah yang disebut Njoto sebagai konsepsi dalam Kata Pengantar untuk Edisi Kedua ia seolah mentransfigurasi dan men- jut (termasuk fase penggarapan Kapital).
materialis. dari Das Kapital jilid satu. Konteksnya gagung-agungkan apa yang eksis. Sebaliknya, komentator seperti Louis Al-
adalah tuduhan yang dilayangkan pere- Dalam bentuknya yang rasional, ia thusser justru menekankan adanya pa-
2. Dialektika sensi Jerman dan Russia atas buku Kapital. merupakan skandal dan ancaman tahan (coupure) radikal yang mengantarai
Kita juga tahu bukan Marx yang Dalam resensinya mereka menyebut bah- bagi borjuasi dan para jurubicaranya pemikiran Marx muda yang masih Hege-
pertama kali berbicara mengenai dialek- wa traktat tersebut dipenuhi oleh “sofisme sebab ia mengikutsertakan dalam lian dan pemikiran Marx lanjut yang sa-
tika. Sejak Platon, pemikiran filosofis Hegelian”.5 Terhadap tuduhan ini, Marx pemahaman positifnya tentang apa masekali non-Hegelian.9
senantiasa dicirikan dengan sifat dialektis. menjawab: yang eksis sebuah pengakuan secara Oleh karena kerumitan ini, maka
Sokrates, junjungan Platon, sendiri ber- “Metode dialektis saya, pada fon- bersamaan akan negasinya, akan ke- dalam kurikulum ini kita tidak akan me-
filsafat dengan dialektika, dengan dialog dasinya, tidak hanya berbeda dari hancurannya yang tak terelakkan, mastikan makna yang tepat dari relasi
(ingat: asal kata Yunani dari dialektika kaum Hegelian melainkan tepatnya sebab ia memandang segala bentuk Marx-Hegel. Biarlah problematika ini kita
adalah dialegesthai yang artinya “dialog”). beroposisi dengannya. Bagi Hegel, perkembangan historis sebagai apa kupas bersama lewat diskusi-diskusi yang
Namun dari Hegel lah Marx menimba proses pemikiran, yang ia transfor- yang ada dalam kondisi cair, dalam intens. Di sini cukup dimengerti bahwa
pelajaran mengenai dialektika. Pengan- masikan menjadi subyek independen gerakan, dan karenanya memandang Marx berhutang budi pada pemikiran
daian dasar dialektika Hegel adalah relas- di bawah nama ‘Idea’, merupakan aspek kesementaraannya pula, dan Hegel tentang dialektika sebab dengannya
ionalisme internal, yakni pengertian bahwa pencipta dunia riil, dan dunia riil sebab ia tak membiarkan dirinya realitas dapat dilihat sebagai sesuatu yang
keseluruhan kenyataan, dipahami seb- hanyalah penampakan eksternal dikesankan oleh apapun, [sehingga] senantiasa berubah, cair dan bergerak ter-
agai manifestasi-diri Roh, senantiasi ter- dari idea. Dengan saya, kebalikan- pada esensinya bersifat kritis dan us menerus. Realitas, dengan demikian,
hubung satu sama lain dalam jejalin yang nya menjadi benar: yang-ideal tidak revolusioner.”7 adalah efek dari aktivitas subyektif yang,
tak putus. Secara logis, term A hanya bisa lain dari dunia material yang dire- Dalam pernyataan tersebut dikatakan pada gilirannya, mendeterminasi aktivitas
dimengerti sejauh ada juga term non-A fleksikan dalam pikiran manusia dan bahwa dialektika Marx adalah saripati subyektif itu sendiri. Gerak determinasi
yang darinya A ditentukan sifatnya. Se- diterjemahkan ke dalam bentuk pe- rasional dari cangkang mistis dialektika resiprokal atau gerak dialektis inilah yang
cara ontologis, Ada dapat dimengerti mikiran.”6 Hegel. Bagaimana deskripsi metaforis ini juga ditekankan oleh Marx. Dialektika,
sejauh ia koeksis dengan Ketiadaan: Ke- Dari pernyataan ini, seolah Marx sepenuh- diterangkan? Dari pernyataan itu pula sesuai dengan pendapat Njoto, merupak-
tiadaan internal dalam definisi Ada dan nya memisahkan pengertian dialektikanya dijelaskan bahwa ia menolak dialektika an metode dari materialisme Marxis. Arti-
Ada internal dalam definisi Ketiadaan. dari pengertian Hegel atasnya. Namun ini Hegel sejauh itu dipahami sebagai glori- nya, filsafat Marx yang bertumpu pada
Relasionalisme internal segala hal-ikhwal tidak sejelas yang kita kira. Dalam para- fikasi atas apa yang eksis, alias suatu jus- konsepsi materialis—bahwa yang terse-
inilah yang memungkinkan terwujudnya graf selanjutnya, Marx mendeklarasikan tifikasi atas status quo. Dengan demikian, lubung pada jantung realitas sesungguh-
determinasi resiprokal antar elemen dari bahwa—berhadapan dengan fakta bahwa selama dialektika Hegel masih dipahami nya tak lain adalah praxis subyektif yang
realitas. Dengan berlandaskan pengertian banyak intelektual Jerman pada masanya dalam pengertian bahwa segala yang riil jadi material—hanya dapat diekspresikan
Spinoza bahwa “omnis determinatio est ne- yang memperlakukan Hegel ibarat Moses (situasi penghisapan, sistem yang merep- oleh satu-satunya metode yang cocok den-

Problem Filsafat 20 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 21 Problem Filsafat
gan karakter materialis ini, yakni metode hadap filsafat Marx.12
dapat kontradiksi pokok, yakni kontradiksi
dialektika—sebuah modus di mana ben- Memang benar bahwa konsepsi
4. Materialisme Dialektis dan Material- yang tak dapat diperdamaikan (misalnya,
danya itu sendiri tidak hadir dalam sta- materialis Marx yang bersifat subyektif,
isme Historis kontradiksi antara borjuis dengan prole-
bilitas yang diam, melainkan telah selalu atau menekankan pada praxis, dapat men-
Setelah kita mencapai pengertian tar), dan di sisi lain terdapat kontradiksi ti-
dalam gerak determinasi bolak-balik yang garah pada pengertian bahwa sejarah pun
tentang materialisme, dialektika dan his- dak pokok yang dapat diselesaikan dengan
tak berkesudahan. merupakan hasil bentukan manusia dan,
torisitas dalam pemikiran Marx, kini kita negosiasi (misalnya, kontradiksi antara
oleh karenanya, Marx terjatuh dalam his-
dapat beranjak menuju pemahaman akan buruh dan petani). Dari penafsiran Mao
3. Historisitas torisisme. Apalagi skema Marx yang ter-
materialisme dialektis dan historis—atau atas kontradiksi inilah nantinya Althusser
Kesejarahan merupakan tema kenal tentang infrastruktur (Unterbau) dan
apa yang kerap disebut sebagai MDH. mengelaborasi konsep overdeterminasi
sentral dalam diskursus Marx. Kita sering suprastruktur (Überbau) dapat menjurus
Kita akan mulai dengan uraian tentang yang tadi telah kita bahas secara singkat
mendengar tentang ramalan Marx menge- pada historisisme: karena infrastruktur
asal-usul term.16 Tentang materialisme di- sebagai kritik atas pembacaan historisis
nai tatanan komunis dunia sebagai hasil ekonomis mendeterminasi suprastruktur
alektis, term ini sendiri tidak ada dalam tentang Marx.
evolusi dialektika sejarah. Seolah-olah ideologis, maka perkembangan realitas
corpus Marx-Engels: Marx hanya bicara Apapun penafsiran para komen-
Malaikat Sejarah yang bekerja dari balik ekonomi lah yang menentukan pembe-
tentang “metode dialektis” sementara tator tentang materialisme dialektis dan
layar realitas tengah merancang suatu Pe- basan politik dari kelas proletar yang ter-
Engels tentang “dialektika materialis”. historis, ada satu yang tetap, yakni bahwa
nyelenggaraan Ilahi bagi kaum proletar hisap. Pada akhirnya, tafsiran semacam
Ekspresi “materialisme dialektis” pertama semuanya mengakui bahwa materialisme
sedunia. Seolah-oleh sejarah akan berpun- ini akan berujung pada suatu iman pada
kali dipakai oleh Joseph Dietzgen di tahun dialektis dan materialisme historis meru-
cak pada suatu konflagrasi final antara “keniscayaan historis” bahwa kapitalisme
1887, salah seorang kawan koresponden pakan ajaran yang internal dalam pe-
yang-Baik dan yang-Jahat, antara proletar akan tumbang dengan sendirinya karena
Marx. Lenin lah yang mempergunakan mikiran Marx sendiri walaupun Marx tak
dan borjuasi, dan akan berakhir dalam kontradiksi internalnya seperti dianali-
term ini secara sistematis—sesuatu yang, pernah menggunakan term-term tersebut
suatu surga dunia komunis. Pandangan sis Marx dan kelas proletar akan menjadi
dalam Materialism and Empirio-Criticism secara sistematis. Oleh karena pemba-
inilah yang dikenal sebagai historisisme, satu-satunya kelas sosial dunia. Namun
(1908), ia elaborasi dari karya-karya En- hasan mengenai materialisme dialektis
atau pengertian bahwa sejarah dipimpin pembacaan seperti ini abai terhadap relasi
gels. Sesudah Lenin, wacana Marxisme dan historis ini mengandaikan rekon-
oleh suatu teleologi internal. Ada ko- determinasi timbal-balik yang menstruktur
Soviet terbagi oleh dua orientasi pemiki- struksi atas keseluruhan teks Marx, maka
mentator yang menyatakan bahwa his- relasi antara subyek dan sejarah dunia
ran: “dialektis” (Deborin) dan “mekanis” kami di sini hanya akan membatasi pada
torisisme Marx ini merupakan ekses dari yang melingkupinya. Pembacaan histori-
(Bukharin). Untuk mengatasi perdebatan pengertian tentang kedua term tersebut
ketergantungannya pada filsafat Hegel.10 sis itu berpegang pada sebaris frase kunci
yang tak kunjung selesai di antara kedua berangkat dari klarifikasi yang telah kita
Memang kita dapat menafsirkan filsafat yang tidak berasal dari Marx melainkan
kubu ini, Sekretaris Jendral Partai Stalin lakukan atas term materialisme, dialek-
sejarah Hegel sebagai konsepsi sejarah dari Engels, yakni “determinasi pada po-
mengeluarkan dekrit di tahun 1931 yang tika dan historisitas. Materialisme dialek-
yang dipimpin oleh suatu teleologi internal kok terakhir”.13 Artinya, determinasi pada
memutuskan bahwa materialisme dialek- tis merupakan cara berpikir Marx tentang
sebab sejarah, bagi Hegel, pada dasarnya pokok terakhir ada pada infrastruktur
tis adalah sama dengan Marxisme-Le- realitas, yakni pengertian bahwa realitas
merupakan evolusi-diri Roh menuju ekonomi. Terhadap tafsiran historisis ini,
ninisme. Lantas, pada tahun 1938, Stalin tersusun oleh materi yang memiliki relasi
pada kesadarannya yang paripurna. Ini- Althusser juga mengajukan sanggahan. Ini
menjalankan kodifikasi atas ajaran terse- langsung dengan subyektivitas dan relasi
lah salah satu alasan mengapa Althusser dilancarkannya melalui elaborasi konsep
but secara lebih lanjut di dalam pamflet- ini pun bergerak dalam untaian determi-
bersusah payah membersihkan pemikiran overdeterminasi (surdétermination), yakni
nya, Dialectical and Historical Materialism. nasi resiprokal. Dalam pengertian yang
Marx lanjut dari pengaruh Hegel. Althuss- relasi determinasi resiprokal di mana po-
Kodifikasi Stalin inilah yang dikenal seb- lebih sederhana, realitas adalah efek dari
er adalah alah seorang dari komentator kok yang mendeterminasi ikut terdeter-
agai sistem diamat (singkatan dari dialecti- mekanisme perjuangan kelas. Jika, mengi-
kontemporer yang menekankan segi anti- minasi oleh apa yang ia determinasikan
cal materialism) dan diterapkan di sebagian kuti Njoto, materialisme historis meru-
historisis dari pemikiran Marx. Baginya sendiri.14 Relasi overdeterminasi inilah
besar negara Komunis. Koreksi penting pakan penerapan materialisme dialektis
tafsiran historisis atas Marx merupakan yang bagi Althusser dimengerti Marx
atas kodifikasi Stalin ini datang dari Mao kepada kenyataan yang menyejarah, maka
pembacaan yang bersifat voluntaristik, dalam konteks relasi antara infrastruk-
Tse-Tung. Dalam esainya dari tahun 1937, materialisme historis dapat kita mengerti
yakni pemahaman humanis tentang pro- tur dan suprastruktur. Itulah sebabnya
On Contradiction, Mao menolak ide Stalin sebagai gugus pemahaman tentang se-
letar sebagai “misionaris esensi manusia” Althusser dapat menulis: “Dari momen
tentang “hukum-hukum dialektika” dan jarah sebagai ikhwal yang tersusun oleh
(missionary of the human essence).11 Padahal, pertama hingga terakhir, jam sepi ‘pokok
justru memberikan penekanan pada kom- determinasi resiprokal antar subyek dan
bagi Althusser, jika kita baca sungguh- terakhir’ tak pernah datang [the lonely hour
pleksitas kontradiksi. Kontradiksi, dalam antara subyek dengan materi obyektif.
sungguh Kapital dan bahkan karya-karya of the ‘last instance’ never comes].”15 Dengan
pandangan Mao, tidak tunggal melainkan Atau dalam arti yang dipermudah, sejarah
awal Marx, kita akan mengerti bahwa his- demikian, tak ada historisisme yang esen-
memiliki struktur ganda: di satu sisi ter- adalah efek perjuangan kelas—sebuah
torisisme adalah problem yang asing ter- sial dalam pemikiran Marx.
Problem Filsafat 22 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 23 Problem Filsafat
efek yang bergerak dalam arah ganda, ke- 15. Ibid., hlm. 113. Artikel 4
pada sejarah dan kepada kelas itu sendiri. 16. Uraian berikut kami dasarkan pada Etienne
Balibar, The Philosophy of Marx, op.cit., hlm. 3.
Catatan Akhir
1. Njoto, Marxisme: Ilmu dan Amalnya (Jakarta:
Survei atas Pemikiran Marx dalam
Penerbit Harian Rajat), 1962, hlm. 18 & 27.
2. Karl Marx, Theses On Feuerbach dalam Karl Karya-Karya Sebelum Kapital
Marx dan Frederick Engels, Selected Works: Vol
II (Moscow: Foreign Languages Publishing oleh: Martin Suryajaya
House), 1958, hlm. 403
3. Lih. Etienne Balibar, The Philosophy of Marx
diterjemahkan oleh Chris Turner (London: Inggris.1 Klasifikasi tentang tiga sumber
Verso), 2007, hlm. 24.
(Berikut adalah daftar tiga jilid kumpu-
lan karya politik Marx. Ketiganya terse- ini dapat diasalkan pada pembagian Bab
4. “[T]he subject is nothing other than practice
which has always already begun and contin- dia dalam bahasa Inggris terjemahan Ben dalam buku Engels, Anti-Dühring. Di ta-
ues indefinitely.” Ibid., hlm. 25. Fowkes, et.al. (dan juga terdapat di per- hun 1907, pengertian ini diskematisasi
5. Karl Marx, Capital: Volume I diterjemahkan pustakaan STF Driyarkara): oleh Karl Kautsky dalam kuliahnya ber-
oleh Ben Fowkes (Middlesex: Penguin Books), o Political Writings Volume I: The judul, Tiga Sumber Marxisme, yang kemu-
1979, hlm. 100. Revolution of 1848 dian dielaborasi lebih lanjut oleh Lenin di
6. Ibid., hlm. 102. tahun 1913. Tiga sumber tersebut tentu
o Political Writings Volume II: Sur-
7. Ibid., hlm. 103. saja dapat ditebak: filsafat Idealisme
8. Franz Magnis-Suseno, Pemikiran Karl Marx:
veys from Exile
o Political Writings Volume III: The Hegel, aktvisme Prancis (semisal Proud-
Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revision-
isme (Jakarta: Gramedia), 1999, hlm. 8. First International and After hon) dan ilmu ekonomi modern Adam
9. Althusser menggambarkan transisi ini dalam Dalam ketiganya terangkum sejumlah Smith.2
beberapa fase: “there is the transition from karya politik Marx meliputi: Manifesto of Untuk dapat secara lebih men-
neo-Hegelian rationalist idealism […] to, ini- the Communist Party, The Class Struggles dalam memahami problematika filsafat
tially, the humanist materialism of Feuerbach in France, The Eighteenth Brumaire of Louis dalam karya-karya Marx, kita mesti mulai
(1842), then the historicist empiricism of The dengan melacaknya sejak pada teks-tek-
Bonaparte, The Civil War in France dan Cri-
German Ideology (1845-1846), and finally, in snya yang paling awal. Salah satu dari
1857-1867, when Marx wrote the works that
tique of the Gotha Programme. Selain ke-
tiga jilid ini periksa juga Early Writings naskah-naskah awal itu adalah surat
were to culminate in Capital, a radically new
philosophy (what we call dialectical material- terjemahan Gregor Benton dan Rodney Marx kepada ayahnya yang ditulisnya
ism). Louis Althusser, The Humanist Contro- Livingstone karena di sana juga terdapat menjelang akhir semester pertama ku-
versy and Other Essays diterjemahkan oleh GM karya-karya politik awal Marx seperti liahnya di jurusan hukum Universitas
Goshgarian (London: Verso), 2003, hlm. 231. Manuskrip Paris, kritik atas konsepsi Berlin, yakni ketika Marx baru berumur
10. Andrew Levine, A Future for Marxism? Al- Hegel tentang negara dan hukum, serta 19 tahun. Melalui surat bertanggal 10 No-
thusser, The Analytical Turn and The Revival of vember 1837 ini kita dapat menyaksikan
kata pengantar untuk Kontribusi terhadap
Socialist Theory (London:Pluto Press), 2003, bagaimana problem yang digeluti Marx
hlm. 66.
Kritik Ekonomi Politik. Buku antologi lain
yang merangkum secara umum tulisan remaja ini tak lain adalah problematika
11. Lih. Louis Althusser dan Etienne Balibar,
Reading Capital diterjemahkan oleh Ben Brew- Marx adalah The Marx-Engels Reader yang yang khas Hegel. Di sana Marx berkisah
ster (London: Verso), 1979, hlm. 140-141. diedit oleh Robert C Tucker.) pada sang ayah bagaimana ia terserap
12. Lih. Ibid., hlm. 143. dalam pembacaannya atas Hegel dan
13. Engels sendiri sebetulnya tidak menuliskan Pada bagian ini kita akan berlibat aktif dalam klub diskusi yang
seperti itu. Ia menulis: “elemen determina- melakukan survei umum atas pemikiran dijalankan oleh kaum Hegelian Muda. Ia
tif dalam sejarah adalah, pada pokok terakhir, bahkan telah menulis dialog sepanjang 24
politik Marx sebagaimana tertuang dalam
produksi dan reproduksi kehidupan riil”. halaman dengan judul “Kleanthes, atau
Seperti dikutip dari Etienne Balibar, The Phi-
karya-karyanya sebelum Das Kapital. Per-
tama-tama kita akan mengklarifikasi ter- Titik Tolak dan Kemajuan yang Niscaya
losophy of Marx, op.cit., hlm. 93.
14. Lih. Louis Althusser, For Marx diterjemah- lebih dahulu apa yang terkenal sebagai dari Filsafat” di mana Marx memaparkan,
kan oleh Ben Brewster (London: Verso), 1997, “tiga sumber” pemikiran Marx: filsafat Jer- dengan gaya yang khas Hegel, bagaima-
hlm. 111. man, sosialisme Prancis dan ekonomi politik na sains dan seni yang pada mulanya ter-

Problem Filsafat 24 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 25 Problem Filsafat
pisah dapat mencapai sintesis.3 Namun dengan merefleksikannya secara internal figurasi sosio-politik yang konkret-mate-
Marx tidak membaca Hegel untuk kemu- Manusia adalah bumi manusia, nega-
sehingga dunia mesti menjadi filosofis. rial.11 Marx mampu menunjukkan, jauh
dian berhenti sebagai pengagum Hegel ra, masyarakat. Negara ini, masyara-
Mengubah dunia menjadi filosofis, men- sebelum Nietzsche, bahwa Tuhan adalah
belaka; ia melancarkan kritik atasnya dan kat ini, memproduksi agama yang
jadi Prometheus6 bagi bumi manusia—ini- simtom yang internal dalam masyara-
mengelaborasikan posisi pemikiran yang merupakan sebuah kesadaran dunia
lah tugas filsuf sebagaimana dipersepsi kat dan direfleksikan keluar berdasarkan
independen bertolak dari problematika yang terbalik, sebab ia merupakan
Marx sejak mula dan ia teruskan, dalam sesuatu yang internal tadi. Transendensi,
Hegelian itu. sebuah dunia yang terbalik. […] Perla-
satu atau lain cara, hingga akhir. dengan demikian, tak lain adalah simtom
Dalam catatan dari disertasinya wanan melawan agama, karenanya,
Visi transformasi filosofis atas dari imanensi yang sakit, dari ranah sos-
tentang “Perbedaan antara Filsafat Alam secara tidak langsung merupakan
dunia dijalankan Marx, pada masa mu- ial yang tak ubahnya seperti lembah air
Demokritos dan Epikuros”, Marx mulai sebuah perjuangan melawan dunia
danya, melalui radikalisasi fungsi kritik. mata. Masyarakat konkret yang men-
menunjukkan posisi kritisnya atas filsafat tersebut yang mana aroma spiritual-
Seperti juga bagi kaum Hegelian Muda, jadi locus simtomatik adalah masyara-
refleksi Hegel. “Selama filsafat berjalan nya adalah agama. Penderitaan relig-
kritik menjadi kata kunci Marx. Ini sudah kat yang terstratifikasi, yang terstruktur
berlawanan arah dengan dunia penam- ius adalah pada saat yang bersamaan
terlihat dalam suratnya kepada Arnold oleh hierarki. Agama membuat hierarki
pakan, sistemnya akan terdegradasi men- sebuah ekpresi dari penderitaan riil
Ruge di tahun 1843. Dalam surat itu, Marx ini menjadi natural, seolah merupakan
jadi sebuah totalitas abstrak, yakni men- dan protes atas penderitaan riil. […]
menekankan perlunya ”sebuah kritisisme “konsesi dari surga”.12 Dalam metafor
jadi satu sisi dunia dengan sisi yang lain Penghapusan agama sebagai keba-
tanpa ampun terhadap segala yang ada” yang Marx, agama menyediakan bunga-bun-
meletak di seberangnya. Relasinya den- hagiaan ilusif umat manusia adalah
ia pahami dalam dua makna: “kritisisme gaan imajiner yang disematkan di rantai
gan dunia menjadi sebuah refleksi.”4 Di sebuah tuntutan untuk kebahagiaan
tak boleh takut akan konsekuensinya yang membelenggu kita sehingga kita jadi
momen ini filsafat hanya dimungkinkan riil mereka. Seruan untuk mening-
sendiri maupun terhadap konflik den- sedikit lebih betah dalam kondisi dirantai,
sebagai ikhwal yang sepenuhnya terpisah galkan ilusi tentang kondisi mereka
gan kekuasaan yang berlaku.”7 Kritisisme padahal yang penting adalah mematah-
dari dunia, yang merupakan obyek reflek- adalah seruan untuk meninggalkan
Marx ini berbeda dari prosedur kritik Kant. kan rantai itu dan memetik bunga hidup
sinya belaka. Filsafat menjadi interioritas kondisi yang membutuhkan ilusi. Kriti-
Sementara Kant memfungsikan kritik yang sesungguhnya. Dari pengertian ini-
murni yang berlawanan dan berseberan- sisme atas agama, karenanya, adalah
dengan reservasi, yakni dengan membiar- lah Marx membentangkan orientasi dasar
gan dengan dunia eksterior. Maka itu, embrio dari kritisisme atas lembah air
kan postulat-postulat a priori tak terjamah dari proyek pemikirannya:
“konsekuensinya, menjadi filosofisnya mata yang mana agama merupakan
oleh kritik,8 Marx justru berpegang pada Adalah tugas sejarah, karenanya, ke-
dunia berkoinsidensi dengan menduni- aura-nya.10
kritisisme yang “tanpa ampun”, pada kri- tika dunia-lain kebenaran telah lenyap,
anya filsafat, realisasi filsafat berkoin- Kritisisme atas lembah air mata—inilah
tisisme total tanpa reservasi. Aparatus kri- untuk mewujudkan kebenaran dari
sidensi dengan kelenyapannya sendiri,” yang ditempuh Marx, yakni kritik atas
tik inilah yang oleh Marx diarahkan pada dunia ini. Tugas filsafat yang mende-
demikian Marx.5 Artinya, Marx menun- dunia yang sebegitu murungnya se-
agama sebagai ideologi yang menopang sak, dalam pengabdiannya pada se-
jukkan konsekuensi final dari filsafat re- hingga membutuhkan limpahan cahaya
struktur masyarakat yang eksploitatif. jarah, adalah untuk menyingkapkan
fleksi: memuncaknya refleksi eksternal agama. Agama, bagi Marx, adalah sim-
Untuk mentransformasi dunia alienasi-diri manusia dalam bentuk
dari filsafat atas dunia, sebagai obyektivi- tom atau gejala dari masyarakat tertindas.
secara filosofis, untuk mengkritik tatanan sekuler-nya setelah bentuk suci-nya
tas yang meletak di luar sana, pada reflek- Bayangan ideal tentang sepotong surga
sosial konkret, kritik pertama-tama mesti tersingkap. Dengan demikian, kritik
si internal antara filsafat dan dunia, seb- yang transenden terhadap dunia tak lain
dilancarkan terhadap pengandaian ide- surga ditransformasi menjadi kritik
agai obyektivitas non-filosofis yang telah adalah simtom dari penyakit yang ada
ologis yang mendasarinya. Dalam arti ini- dunia, kritik agama menjadi kritik hu-
disadari secara filosofis. Pada akhirnya, dalam dunia itu sendiri. Pembacaan simto-
lah Marx menulis, dalam pengantar bagi kum, dan kritik teologi menjadi kritik
filsafat menjadi ikhwal duniawi—ikhwal matik inilah yang menjadikan kritik agama
Kontribusi bagi Kritik atas Filsafat Hukum politik.13
yang pada-dirinya non-filosofis—atau Marx lebih maju ketimbang Feuerbach
Hegel yang terbit di tahun 1844, bahwa Yang jadi problem bagi Marx bukan lagi
dengan kata lain, filsafat memuncak pada yang hanya berhenti pada pengertian ten-
“kritisisme atas agama adalah premis dari eksistensi Tuhan di luar sana, pada oto-
disolusinya sendiri, pada dunia yang tang Tuhan sebagai hasil proyeksi-reflek-
segala bentuk kritisisme.”9 Di sana Marx ritas religius yang meletak dalam dunia
non-filosofis dan persis karena itu pula tif dari manusia. Feuerbach belum mam-
memaparkan logika dasar dari kritiknya obyektif, sebab semua itu hanyalah sim-
filsafat mengalami realisasinya yang ter- pu mendorong filsafat refleksi sampai
atas agama: tom dari kesadaran yang tertentu. Itulah
tinggi, yakni dunia yang menjadi filosofis. pada ujungnya; ia hanya berhenti pada
Agama merupakan kesadaran diri sebabnya Marx menulis: “Ini bukan lagi
Tugas filsuf, dengan demikian, adalah refleksi eksternal tentang Tuhan dan be-
manusia sejauh ia belum menemukan soal pertanyaan tentang perjuangan kaum
menyelesaikan rangkaian momen terse- lum sampai ke pengertian bahwa Tuhan
dirinya atau telah kehilangan dirin- awal melawan para rahib di luar dirinya,
but, yakni dengan tidak berhenti pada re- adalah refleksi yang internal dalam diri
ya. Namun manusia bukanlah entitas melainkan perjuangannya melawan rahib
fleksi eksternal tentang dunia, melainkan manusia yang tersituasikan dalam kon-
abstrak yang tergeletak di luar dunia. internal-nya sendiri, melawan sifat kera-

Problem Filsafat 26 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 27 Problem Filsafat
hiban-nya sendiri.”14 Kesadaran yang sakit sadaran-diri manusia ditegakkan, atau sini alienasi terjadi dalam aktivitas kerja gan ini seorang pekerja melihat pekerja
inilah yang menginginkan jaminan ekster- dalam pengertian yang lebih sederhana, itu sendiri karena kerja yang dilakukan lain, melihat hasil kerja pekerja lain,
nal-transenden bagi sesuatu yang internal, kerja adalah realisasi-diri manusia.17 Rel- sang pekerja tidak muncul dari aspirasi sebagai sesuatu yang asing dari dirinya
yakni diri sendiri. Tuhan dipanggil hanya evansinya bagi Marx adalah pengertian dasar dirinya, yakni eksternal terhadap sendiri. Seorang buruh yang bekerja
untuk mengkonfirmasi atau merestui kes- bahwa melalui kerja lah manusia men- ada-nya sang pekerja. Marx menulis, memproduksi sekrup tiap hari akan
adaran yang tak berani mengambil sikap jadi intim dengan dirinya sendiri. Namun “Pekerja merasa dirinya di luar peker- merasa asing terhadap pemilik pabrik
independen ini. Itulah kesadaran borjuis. keintiman ini, sebagaimana dianalisis jaannya dan pekerjaannya terasa di luar mobil yang mana pabrik sekrup hany-
Menghadapi konstelasi ini, Marx Marx, kini berubah menjadi sesuatu yang dirinya. Ia merasa kerasan (at home) keti- alah salah satu pabriknya. Kesusahan
menggagas dalam tulisan itu sebuah kon- asing. Ketika pekerja semakin banyak ka ia tak bekerja dan ketika ia bekerja ia seorang buruh dalam memproduksi
sepsi tentang subyek emansipatoris. Bag- memproduksi kemakmuran, ia sendiri tidak kerasan. Kerjanya oleh karenanya sekrup adalah kebahagiaan seorang pe-
inya, subyek ini hanya mungkin disebut justru makin melarat. Marx menulis: “pen- tidak bersifat sekehendak diri, melain- milik pabrik mobil yang ingin produk-
sungguh-sungguh emansipatoris apabila ingkatan nilai dunia benda-benda berjalan kan dipaksakan, kerja yang dipaksakan.”19 sinya jalan terus.
ia memegang kunci dari masyarakat se- dengan proporsi yang sama dengan penu- Aktivitas kerja ini mengasingkan pe- Apa yang dihasilkan oleh keempat ben-
cara umum, artinya, sejauh eksistensinya runan nilai dunia manusia. Pekerja tidak kerja karena kerja yang dilakukan bu- tuk keterasingan ini adalah kepemilikan
adalah manifestasi esensi dari masyarakat hanya memproduksi komoditas; ia juga kan lagi untuk pemuasan kebutuhan, pribadi (private property).20 Kepemilikan
tersebut. Ia mestilah bukan sebuah kelas memproduksi dirinya sendiri sebagai se- yakni kebutuhan untuk realisasi-diri ini adalah produk dari kerja yang teras-
di antara kelas-kelas sosial lain, dan sejauh buah komoditas”.18 Situasi ini ditopang oleh melalui kerja itu sendiri, melainkan ing karena alasan berikut. Pertama-tama
ia emansipatoris maka ia mesti menandai empat bentuk keterasingan yang mendasari sekedar untuk memuaskan kebutuhan Marx menunjukkan kesamaan antara
pula kehancuran dari segala kelas dan hi- realitas kerja manusia: yang eksternal terhadap aktivitas kerja kepemilikan pribadi dan upah (wages).21
erarki sosial.15 Subyek ini tentunya diciri- 1. Keterasingan dalam relasi antara itu sendiri, misalnya kebutuhan hidup Bentuk abstrak dari kepemilikan pribadi
kan oleh karakter universal sejauh apa pekerja dan obyek hasil kerjanya. Ba- sehari-hari (sandang, pangan, papan). paling dasar yang ada dalam masyarakat
yang ia suarakan, sejauh ia adalah esensi rang produksi yang dihasilkan pekerja Karena kerja tak lagi menjadi realisasi- kapitalis adalah upah sebab ia menjadi
dari masyarakat itu sendiri, senantiasa adalah sesuatu yang asing bagi sang pe- diri, maka bagi Marx dalam kerja yang kunci bagi pekerja untuk mendapatkan
mengekspresikan kondisi masyarakat kerja sendiri. Tidak seperti orang yang terjadi justru “hilangnya diri”. kepemilikan pribadi yang lain. Lantas
secara umum, yakni totalitas kondisi ma- melinting rokok untuk kemudian me- 3. Keterasingan hidup spesies ma- Marx menunjukkan bahwa upah ini tak
syarakat. Subyek inilah yang dimaksud nikmati hasil lintingannya sendiri, pe- nusia atau alam. Manusia adalah ba- lain adalah konkretisasi dari kerja yang
Marx dengan proletariat. Melalui subyek kerja pabrik rokok, misalnya, melinting gian dari alam yang melingkupinya. telah dijalankan oleh pekerja. Kerja apa?
inilah transformasi dunia secara filosofis ribuan rokok per hari tanpa dapat me- Alam adalah ranah yang melaluinya Kerja yang terasing. Jika kerja itu sungguh
dapat diwujudkan sebab “sebagaimana miliki hasil lintingannya sendiri. Sep- manusia hidup, yang melaluinya ma- merupakan sebuah realisasi-diri, maka tak
filsafat menemukan senjata material-nya erti juga kaum intelektual yang bekerja nusia mendapatkan cara untuk mem- perlu ada upah—kerja itu sendiri adalah
dalam proletariat, demikian pula prole- menteorikan berbagai pembenaran pertahankan eksistensinya sebagai spe- upahnya (baik dari segi aktivitas kerja itu
tariat menemukan senjata intelektual-nya bagi kekuasaan tetapi tak pernah bisa sies. Karena keterasingan yang terjadi sendiri maupun obyek yang dihasilkan-
dalam filsafat.”16 menikmati hasil kerjanya, yakni teor- dalam kerja, manusia kehilangan ben- nya). Adanya upah menandakan bahwa
Marx mengelaborasi titik pijak inya sendiri lepas dari kegunaan untuk tuk kolektifnya sebagai spesies yang kerja itu tidak bernilai pada dirinya send-
komunisme tersebut secara ekstensif un- membenarkan kekuasaan, sebagaima- senantiasa berkait dengan alam secara iri, bahwa kerja itu hanya bernilai untuk
tuk pertama kalinya pada tulisan yang na mereka inginkan. Dengan demiki- keseluruhan. Sejatinya aktivitas kerja menghasilkan suatu tujuan yang eksternal
tak ia terbitkan semasa hidup, yakni apa an, hasil kerja menjadi sesuatu yang adalah bagian dari aktivitas alam yang terhadap kerja itu sendiri, yakni uang un-
yang dikenal sebagai “Manuskrip Paris” sepenuhnya eksternal dan independen spontan dan bebas. Namun bentuk tuk mencukupi kebutuhan hidup. Maka
atau yang di kemudian hari dijuduli seb- terhadap pekerjanya. Hasil kerja itulah kerja yang terasing membuat kerja tak dari keterasingan dalam pekerjaan lah
agai Economic and Philosophic Manuscripts yang disebut Marx sebagai obyektifikasi lagi menjadi bagian dari aktivitas alam. muncul kepemilikan pribadi.
of 1848. Dalam manuskrip inilah untuk kerja, yakni kerja yang menjadi obyektif Dalam dimensi keterasingan inilah ter- Dalam masyarakat borjuis yang
pertama kalinya Marx berbicara tentang dalam benda yang sepenuhnya terlepas cakup keterasingan manusia terhadap dianalisis Marx, abstraksi puncak dari
alienasi atau keterasingan (Entäusserung). dari pekerjanya sendiri. tubuh alaminya sendiri, seperti pekerja keterasingan pekerja itu adalah konsep
Titik tolak pemaparan Marx tentang ket- 2. Keterasingan dalam relasi antara tambang yang rusak organ pernafasan- tentang uang. Ini adalah abstraksi lanjut
erasingan adalah konsepsi Hegel menge- pekerja dan aktivitas pekerjaannya send- nya. dari konsep upah. Uang menjembatani ke-
nai kerja (labour). Bagi Hegel, kerja adalah iri. Ini adalah taraf keterasingan lebih 4. Keterasingan manusia dari ma- inginan dan hasrat manusia dengan obyek
momen yang melaluinya superioritas ke- mendasar ketimbang yang pertama. Di nusia lainnya. Dalam dimensi keterasin- hasratnya. Ia adalah prinsip rekonsiliasi

Problem Filsafat 28 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 29 Problem Filsafat
atas seluruh kontradiksi. Ia membuat apa milikan pribadi dengan membuatnya jadi wan borjuasi tak pernah diartikulasikan- ketika borjuasi berkuasa seperti saat ini,
yang tak mungkin menjadi mungkin, apa universal); kedua, komunisme dengan nya dalam tataran moral. Bahkan Marx hanya ada dua kelas yang efektif dalam
yang hanya diharapkan menjadi sungguh pembubaran negara namun, menurut sendiri yang menunjukkan, dalam Mani- masyarakat: kelas borjuis dan kelas prole-
ada. Dalam hal ini, Marx dekat dengan Marx, masih belum menangkap esensi festo ini, bahwa borjuasi juga memiliki tar.
intuisi Rousseau dalam Kontrak Sosial ten- dari manusia; terakhir, komunisme seb- peran yang revolusioner pada masanya. Krisis datang menerpa struk-
tang kritik atas fungsi representasi: agai pelampauan atas keterasingan manu- Siapakah yang untuk pertama kalinya tur eksistensi borjuasi. Krisis itu adalah
Begitu kekuasaan legislatif bukan sia yang telah mampu menangkap esensi berani keluar dari pakem feodal Abad over-produksi. Masyarakat dibanjiri oleh
lagi urusan utama bagi warga, dan manusia, yakni hakikat sosial-nya (bagi Pertengahan? Kaum borjuis. Siapakah terlalu banyak komoditas yang tak lagi
mereka lebih suka membantu den- Marx, pada taraf ini komunisme sama subyek revolusioner yang menumbangkan mampu dibeli semuanya oleh konsumen.
gan uang daripada dengan pribadin- dengan humanisme).25 Pengertian tentang kolusi antara monarki dan agama seperti Artinya terdapat sisa atau ekses yang tak
ya, negara mendekati ke arah kehan- komunisme yang digelarkan Marx di sini dalam Revolusi Prancis 1789? Kaum bor- tertutup yang makin lama makin mem-
curannya. Harus bertempur? Mereka belum sistematis. Sistematisasi atasnya juis. Adalah kaum borjuis pula yang perta- bebani proses produksi. Strategi kaum
cukup membayar pasukan dan boleh berhasil ia wujudkan empat tahun sesu- ma kali menjalankan desakralisasi dunia: borjuis untuk mengatasi ekses ini adalah,
tinggal di rumah. Harus rapat ke de- dahnya, kali ini bersama Friedrich Engels. “Kaum borjuis telah menelanjangi aura menurut Marx, dengan destruksi atas sisa
wan? Bayar saja utusan dan mereka Manifesto Partai Komunis (1848) setiap pekerjaan yang sampai suatu masa produksi itu (misalnya pembakaran kopi
bisa tinggal di rumah. Karena malas ditulis oleh Marx dan Engels atas per- masih sangat dihormati dan ditatap den- ketika harga kopi sedang jatuh) dan den-
dan punya uang, akhirnya mereka mintaan Liga Komunis. Di sinilah di- gan penuh ketakjuban. Ia telah mengubah gan membuka pasar baru. Dengan ditem-
membayar tentara untuk memper- katakan bahwa sesosok momok (spectre) fisikawan, pengacara, pendeta, penyair, puhnya kedua jalan tersebut krisis tetap
budak tanah air dan membayar para tengah menghantui Eropa, momok komu- ilmuwan, menjadi buruh bayarannya.”27 tak terhindarkan karena pemerasan, atas
wakil untuk menjualnya.22 nisme yang ditakuti oleh berbagai partai Marx sadar betul akan peran borjuasi ini; nama efektivitas dan efisiensi, atas para
Uang berfungsi merepresentasikan apa di berbagai bangsa. Pada masa itu istilah ia tak sekedar mencercanya. pekerja makin mencapai titik puncaknya.
yang tak dapat dipresentasikan secara “komunis” kerapkali disematkan kepada Marx menunjukkan bahwa bor- Hal ini diperparah lagi dengan suatu hal
langsung. Ia adalah germo, mucikari. segala posisi oposan terhadap kekuasaan juasi telah mengembangkan revolusinya lain. Semakin menguatnya peran borjuasi
“Uang adalah mucikari antara kebutuhan yang berlaku. Beredarnya gosip atau don- sendiri, yakni pertama-tama sebagai rev- di masyarakat berbanding lurus dengan
manusia dan obyeknya, antara hidupnya gengan tentang momok komunisme inilah olusi atas instrumen produksi (melalui semakin banyaknya jumlah proletar. Kelas
dan sarana hidupnya,” demikian Marx yang coba diklarifikasi oleh Marx dan mesin uap Di era Revolusi Industri, mis- menengah yang berdagang secara tradis-
menulis.23 Uang, dengan demikian, adalah Engels dengan manifesto tentang komu- alnya), yang lalu mengubah pula relasi ional seperti pemilik toko, pedagang kecil,
nama lain dari prinsip mediasi. Ia menjadi nisme itu sendiri, sehingga orang menjadi produksi (antara buruh, pemilik dan pengrajin, semuanya lebur ke dalam pro-
mediator antara hasrat dan obyek hasrat. jelas tentang duduk perkara komunisme mesin). Borjuasi lah kelas pertama dalam letariat ketika borjuasi memegang peran
Sebagai prinsip mediasi atau mucikari, dan tidak lagi percaya pada gosip. Ada sejarah yang memegang kunci transgresi dagang yang semakin besar. Kaum prole-
uang mesti dilihat dalam konteks yang dua pokok yang akan kita angkat dari dan memaksimalkannya untuk keuntun- tar ini terbentuk dari seluruh kelas selain
lebih besar. Konteks luas itu adalah situasi sana: konsepsi tentang sejarah dan karak- gannya. “Revolusionerisasi produksi se- borjuis. Dengan demikian, semakin maju
keterasingan manusia dalam kerja. Situa- ter-karakter utama komunisme. Kita mu- cara terus-menerus, gangguan atas kon- kaum borjuis, semakin tinggi pula potensi
si inilah yang juga disebut Marx sebagai lai dari yang pertama. disi sosial tanpa henti, ketakpastian yang kehancurannya sendiri. Itulah yang di-
kondisi pelacuran universal (universal pros- “Sejarah masyarakat yang ada terus menerus dan agitasi membedakan maksud Marx dan Engels ketika keduanya
titution).24 Pekerja melacurkan kerjanya sampai kini adalah sejarah perjuangan ke- era borjuasi dari seluruh era sebelumnya,” menulis: “Apa yang diproduksi oleh kaum
kepada kaum pemodal untuk kemudian las.”26 Wajah sejarah peradaban dibentuk demikian disadari Marx.28 Itulah sebab- borjuis, paling utama, adalah penggali
diupah seturut hasil kerjanya. oleh konflik antar kelas sosial yang tatkala nya, samudra-samudra luas dilayari, pan- kuburnya sendiri. Keruntuhannya dan
Sebagai perlawanan terhadap meruncing dapat mengubah konstelasi tai-pantai asing disusuri dan suku-suku kemenangan kaum proletar sama-sama
kondisi keterasingan itu, Marx menggar- masyarakat secara umum. Pada zaman primitf ditundukkan, untuk kemudian tak terhindarkan.”29 Artinya, kini Malaikat
iskan ide dasar dari komunisme, yakni kita, kata Marx, perjuangan kelas yang membuka lahan produktif di sana. Bor- Sejarah tengah berada di pihak proletari-
penghapusan kepemilikan pribadi. Dalam dimaksud adalah perjuangan kelas tertin- juasi telah menjalani perjuangan kelasnya at: sejarah perjuangan kelas di masa kini
manuskrip ini ia juga memeriksa tiga ben- das, kaum proletar, melawan kelas bor- sendiri dan berhasil tampil keluar sebagai adalah sejarah perjuangan kelas pekerja
tuk komunisme: pertama, komunisme kla- juasi. Namun pertarungan kelas melawan pemenang di zaman modern. Ia menang (mulai dari buruh, guru, karyawan, hingga
sik di mana segala benda dimiliki bersama borjuasi ini tidak didasari oleh pengertian dan menghancurkan seluruh kelas lama kaum intelektual, yang di era kapitalis ini
seperti dalam visi para pengarang utopis bahwa borjuasi itu jahat, tidak bermoral, selain dirinya dan hambanya, yakni kaum tidak bisa tidak hanyalah pekerja bayaran
(bagi Marx, ini justru meradikalisasi kepe- ataupun kejam. Argumentasi Marx mela- proletar. Dengan demikian, pada zaman kapitalisme).

Problem Filsafat 30 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 31 Problem Filsafat
Setelah memaparkan visi se- di tahun 1848 dan 1870. Dalam cakupan Komite Sentral Pertahanan Nasional, di dasar Marx, yakni bahwa kesetaraan han-
jarahnya secara umum, Marx dan En- rentang waktu tersebut Marx menulis bawah kendali kaum komunis, menetap- ya mungkin diwujudkan melalui otonomi
gels memberikan karakteristik dasar dari trilogi tentang percobaan revolusi prole- kan pembentukan komune-komune di rakyat pekerja. Ini cocok dengan kritik
komunisme. Pertama-tama keduanya tar di Prancis, dan kegagalannya. Ketiga Paris. Pada momen inilah bermula pemer- dasar Marx atas masyarakat borjuis yang
menunjukkan watak internasionalis dari buku tersebut adalah The Class Struggles intahan otonom kaum buruh di Paris. Di telah meresapi pemikirannya sejak mula,
komunisme. Kaum komunis tidak men- in France 1848-1850, The Eighteenth Bru- dalam momen komune Paris inilah ber- yaitu kritik atas mediasi. Ini telah kita lihat
gelompokkan diri pada kelas buruh maire of Louis Napoleon dan terakhir The temu seluruh tendensi gerakan kiri mod- dalam kritiknya atas konsep uang. Kritik
pada suatu negara tertentu melainkan Civil War in France. Ketiganya merupakan ern, mulai dari Marxis, Blanquis, hingga tersebut dapat diartikulasikan secara kon-
mengekspresikan kebutuhan dasar dari historiografi filosofis yang unik yang tak anarkhis. Yang menguntungkan adalah struktif sebagai tesis tentang penguta-
seluruh pekerja di segala negara. Kaum mungkin kita kupas satu persatu pada pada masa itu, perpecahan antara kaum maan peran imediasi atau kelangsungan,
komunis adalah “anak semua bangsa”. kesempatan ini. Cukup dikatakan, pada Marxis dan anarkhis belumlah terjadi. yang terwujud dalam konsepsinya tentang
Yang ia perjuangkan bukanlah kenaikan saat ini, bahwa karya yang pertama Semuanya bersatu padu, berdebat dan tatanan komunis dunia di mana rakyat
gaji buruh di pabrik A atau C, melainkan membahas tentang awal gerakan buruh mempraktekkan apa yang diinginkan ber- pekerja dapat mempresentasikan dirinya
emansipasi universal dari seluruh buruh modern di Prancis yang memuncak pada sama sebagai pemerintahan rakyat yang secara langsung sebagai pemerintah tanpa
di dunia. kekalahannya, yang dikupas dalam buku otonom. Di sinilah separasi antara agama mediasi Kaisar ataupun parlemen. Tentu
Karakter kedua dari komunisme kedua, dengan naiknya keponakan Napo- dan negara diartikulasikan secara jelas saja, pengutamaan pada imediasi ini tak
berkenaan dengan hak milik pribadi. leon Bonaparte, yakni Louis Bonaparte, untuk pertama kalinya dalam sejarah. boleh terjatuh pada nostalgia tentang ma-
Kaum komunis tidak serta merta menun- sebagai Kaisar Prancis dengan sokongan Di sini pulalah ide-ide politik egalitarian syarakat primitif sebelum adanya diferen-
tut penghapusan hak milik pribadi tanpa kaum borjuasi yang merasa terancam oleh diuji-cobakan dalam intensitas yang be- siasi kelas—sesuatu yang disadari Marx
alasan historis yang jelas. Tuntutan un- revolusi buruh. Barangkali buku ketiga gitu tinggi, mulai dari prinsip kesetaraan sendiri. Akhirnya, pemikiran Marx dapat
tuk menghapuskan kepemilikan pribadi perlu sedikit kita urai di sini—walaupun komunis hingga emansipasi perempuan dimengerti sebagai suatu upaya menemu-
oleh kaum komunis, menurut Marx dan buku ini ditulis sesudah Das Kapital—se- yang dimotori oleh para feminis komune. kan formula tentang imediasi yang sama
Engels, merupakan ekspresi dari perjuan- bab di sana Marx menunjukkan contoh Seluruh pemerintahan Paris diatur oleh sekali baru yang menjadi kondisi bagi la-
gan kelas yang telah menyejarah dalam historis dari apa yang ia mengerti sebagai badan-badan rakyat (komune) di mana hirnya kesetaraan konkret antar umat ma-
era sebelumnya. Artinya, penghapusan “kediktatoran proletariat”. seluruh rakyat dapat terlibat secara se- nusia. Ini adalah sebuah proyek pemikiran
hak milik bukanlah ide yang pertama kali The Civil War in France berbi- tara. Melihat eksperimentasi komunis ini yang masih relevan hingga kini.
muncul dalam komunisme melainkan su- cara mengenai komune Paris antara ta- pantaslah Engels berkata, di akhir pen-
dah dijalankan oleh kelas borjuis dalam hun 1870-1871. Konteks dari komune gantarnya untuk The Civil War in France: Catatan Akhir
menghadapi kelas feodal. Marx dan En- Paris adalah kebijakan Napoleon III “kaum farisi Sosial-Demokrat lagi-lagi 1. Uraian tentang sumber dan figur yang me-
gels memberi contoh: Revolusi Prancis (atau Louis Napoleon) untuk melibat- ketakutan terhadap frase ‘kediktatoran landasi formulasi pemikiran Marx ini kami
menghapuskan kepemilikan feodal dan kan Prancis dalam perang Prancis-Prusia proletariat’. Baiklah, Tuan-Tuan sekalian, dasarkan pada Etienne Balibar, The Philosophy of
menggantinya dengan kepemilikan bor- yang berakhir dengan kekalahan Prancis. apakah Anda ingin tahu seperti apakah Marx, op.cit., hlm. 7.
2. Berkait dengan tiga sumber ini, Constanzo
juis. Jadi ada konsep kepemilikan atau Eksploitasi habis-habisan atas kaum bu- kediktatoran itu? Lihatlah Komune Paris.
Preve, masih sebagaimana dipaparkan oleh Bal-
hak milik yang berubah seturut dengan ruh Paris ditambah dengan pemboman Itulah kediktatoran proletariat.”30 ibar dalam buku di atas, menunjukkan adanya
konfigurasi historis-materialnya. Apa bertubi-tubi oleh Jerman membuat kaum Namun barikade jalanan di Paris “empat guru” Marx: Epikuros, untuk intuisi
yang dihapuskan oleh kaum komunis, se- buruh mengkonsolidasikan diri dalam se- runtuh oleh serbuan tentara Prancis dari dasar yang diolah Marx dalam disertasinya seb-
bangun dengan yang sebelumnya, adalah mangat komunis, bersama kelompok re- luar ibukota. Eksekusi massal atas para agai “materialisme kebebasan” dengan konsep
konsep kepemilikan borjuis. Namun publikan Prancis yang anti-royalis (anti- communard dijalankan. Di atas ribuan klinamen—gerak acak dari atom-atom—sebagai
karena kepemilikan borjuis adalah pun- Napoleon), dan membentuk Pertahanan mayat pejuang komune, di puncak bukti konsep kunci kebebasan materialis; Rousseau,
cak dari kepemilikan pribadi, maka peng- Nasional. Pada momen ini administrasi Montmartre, dibangunlah basilika Sacré- untuk pengertian yang ia ajukan tentang de-
mokrasi egaliter atau asosiasi yang didasarkan
hapusan atas kepemilikan borjuis adalah Paris dipimpin oleh Adolphe Thiers. Ke- Coeur dengan inskripsi besar di langit-
pada asosiasi langsung seluruh rakyat; Adam
penghapusan atas kepemilikan pribadi. tika Jerman telah meninggalkan kota itu, langitnya: Gallia Poenitens—Bertobatlah Smith, yang darinya ide tentang kerja sebagai
Sebagai seorang filsuf politik, Thiers mencoba melucuti senjata milisi Prancis.31 basis dari hak milik berasal; Hegel, untuk mo-
Marx cukup beruntung karena ia sempat Pertahanan Nasional—sebuah aksi yang Kegagalan eksperimentasi histo- dus filsafat dialektisnya. Ibid.
menyaksikan sendiri eksperimentasi yang sudah diantisipasi oleh kaum komunis ris atas pemikiran Marx, baik pada masa 3. Ia juga menulis bahwa kalimat terakhir
dijalankan berdasarkan ide komunisme- dengan mengonsolidasikan diri dengan hidupnya ataupun sesudahnya, tidak dalam dialog tersebut itu adalah permulaan
nya. Ini ia saksikan di Prancis, dua kali: tentara. Thiers pun terusir dari Paris dan dapat begitu saja menggugurkan tesis dari Sistem Hegel. Lih. Karl Marx, Letter to His
Father dalam Early Texts diedit dan diterjemah-

Problem Filsafat 32 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 33 Problem Filsafat
kan oleh David McLellan (Oxford: Basil Black- all classes”. Ibid., hlm. 64. Artikel 5
well), 1972, hlm. 7. 16. Ibid., hlm. 65.
4. Karl Marx, Dissertation and Preliminary Notes
on the Difference between Democritus’ and Epicu-
17. Pengertian ini dengan jelas Hegel tunjuk-
kan dalam Bab Independensi dan Ketergantungan Perbedaan Pendapat di Seputar Pembacaan
Kesadaran-Diri: Tuan dan Budak dari bukunya,
Terhadap Kapital
rus’ Philosophy of Nature dalam ibid., hlm. 15.
5. “As a consequence, the world’s becoming Fenomenologi Roh. Di sana dijelaskan bagaimana
philosophical coincides with philosophy’s be- kesadaran seorang Tuan justru dilampaui oleh
coming worldly, the realization of philosophy kesadaran budaknya karena sang budak dapat
coincides with its disappearance” Ibid. merealisasikan independensi kesadarannya oleh: Martin Suryajaya
6. Marx sendiri, dalam pengantar disertasinya, melalui kerja, sementara sang Tuang hanya ber-
menjunjung laku Prometheus mencuri api pen- santai. Akhirnya sang Tuan yang awalnya teri-
getahuan dari para dewa dan memberikannya hat seolah independen justru tergantung pada Setelah mensurvei pemikiran ary Socialism, berpendapat bahwa krisis itu
pada pikiran manusia. Karl Marx, To Make the (kerja) budaknya, sementara sang budak yang Marx secara umum pada Bab sebelumnya, tidak niscaya menghancurkan kapitalisme,
World Philosophical dalam Robert C Tucker (ed.), awalnya terlihat tergantung justru independen kini kita akan maju selangkah menuju teks bahwa krisis itu hanya akan memperlam-
The Marx-Engels Reader (New York: WW Norton terhadap sang Tuan yang tak bekerja. Lih. GWF Kapital itu sendiri. Namun sebelum masuk bat akumulasi kapital sementara kaum
& Company), 1978, hlm. 9. Hegel, Phenomenology of Spirit diterjemahkan langsung ke dalam pokok-pokok utama kapitalis akan dapat mengkonsolidasikan
7. Karl Marx, For a Ruthless Criticism of Every- oleh AV Miller (Oxford: Clarendon Press), 1977,
Kapital, terlebih dahulu kita mesti mema- diri menghindari krisis ini. Maka itu bagi
thing Existing dalam ibid., hlm. 13. hlm. 111-119.
8. Dalam kata pengantar untuk edisi kedua Kri- 18. Karl Marx, Economic and Philosophic Manu- hami peta penafsiran yang telah terben- Bernstein perjuangan yang mesti dilancar-
tik atas Rasio Murni-nya Kant menulis bahwa scripts of 1844 dalam Robert C Tucker (ed.), tang dalam jangka waktu satu setengah kan melawan kaum kapitalis adalah per-
kritik yang ia maksudkan “tidak berlawanan op.cit., hlm. 71. abad sejak buku itu ditulis. Kita tak bisa juangan ekonomi seraya menggabungkan
dengan prosedur dogmatik rasio dalam penge- 19. Ibid., hlm. 74. membaca Kapital tanpa mengabaikan be- diri ke dalam parlemen. Hasil pembacaan
tahuannya yang murni sebagai sains, sebab 20. “Private property is thus the product, the gitu saja sejarah penafsiran setengah abad Bernstein atas Kapital ini segera dilawan
ia selalu bersifat dogmatik, yakni berpegang result, the necessary consequence, of alienated itu. Dalam memaparkan tradisi penafsiran oleh Rosa Luxemburg dalam Reformasi
pada bukti prinsip-prinsip a priori yang pasti.” labour, of the external relation of the worker to atas Kapital ini kami akan berpegang pada atau Revolusi (1900) dan Akumulasi Kapital
Immanuel Kant, Critique of Pure Reason diter- nature and to himself.” Ibid., hlm. 79.
kajian historiografis Harry Cleaver dalam (1913). Luxemburg menyatakan bahwa
jemahkan oleh Norman Kemp Smith (London: 21. “We also understand, therefore, that wages
Macmillan & Co Ltd), 1964, hlm. 32. and private property are identical: where the bukunya, Reading Capital Politically. Selu- krisis kapitalisme tak terhindarkan justru,
9. Karl Marx, Contribution to the Critique of product, the object of labour pays for labour it- ruh paparan kami berikut adalah rangku- berkebalikan dengan Bernstein, karena
Hegel’s Philosophy of Right: Introduction dalam self, the wage is but a necessary consequence of man atas kajian tersebut. akumulasi kapital akan memuncak dalam
Robert C Tucker (ed.), op.cit., hlm. 53. labour’s estrangement, for after all in the wage Harry Cleaver membagi tra- konflik antar negara. Berdasarkan penger-
10. Ibid., hlm. 53-54. of labour, labour does not appear as an end in disi penafsiran menjadi tiga perspektif: tian ini, Luxembur memberikan solusi
11. Perbedaan antara kritik agamanya dan kritik itself but as the servant of wage.” Ibid. perspektif ekonomi politik, perspektif yang berbeda, yakni persiapan revolusi
agama Feuerbach dengan jelas Marx paparkan 22. Jean-Jacques Rousseau, Perihal Kontrak So- filsafat dan perspektif politik. Kita akan dan penolakan atas sekedar reformasi.
dalam Tesis-Tesis tentang Feuerbach. Di dalam Te- sial, atau Prinsip-Prinsip Hukum Politik (edisi
mulai dari yang pertama. Dari segi eko- Keduanya mewakili posisi dasar pem-
sis VII, misalnya, Marx menulis bahwa Feuer- dwibahasa Indonesia-Prancis) diterjemahkan
bach “tidak melihat bahwa ‘sentimen religius’ oleh Ida Sundari Husen dan Rahayu Hidayat nomi politik, penafsiran awal tentang bacaan ekonomi politik atas Kapital yang
itu sendiri adalah sebuah produk sosial, dan (Jakarta: Dian Rakyat), 1989, hlm. 90 (Buku III, Kapital mesti ditempatkan pada konteks akan membayangi para penafsir selanjut-
bahwa individu abstrak yang ia analisis nyat- Bab 15). Internasional Kedua (1889-1916). Problem- nya. Penekanan Bernstein pada reformasi
anya termasuk dalam bentuk masyarakat yang 23. Robert C Tucker (ed.), op.cit., hlm. 102. nya berkisar pada persoalan determinasi gradual melalui jalur intra-parlementer
partikular.” Lalu juga Tesis VIII: “Segala Mis- 24. Ibid., hlm. 82 (terutama catatan kaki nomor ekonomi dan teks acuannya, tentu saja, (dan karenanya lebih dekat dengan ten-
teri yang menyasarkan teori kepada mistisisme 7). adalah Contribution to a Critique of Political densi sosial-demokrat) akan diteruskan
menemukan solusi rasionalnya dalam praktik 25. Lih. Ibid., hlm. 84. Economy, di mana Marx berbicara tentang oleh Karl Kautsky, Rudolf Hilderling, Otto
manusia dan dalam pemahaman akan praktik 26. Karl Marx dan Friedrich Engels, Manifesto of
relasi ekonomi sebagai basis masyarakat Bauer, Fritz Sternberg, sementara ketida-
ini.” Karl Marx, Theses on Feuerbach dalam Karl the Communist Party dalam ibid., hlm. 473.
Marx and Frederick Engels: Selected Works Volume 27. Ibid., hlm. 476. “yang darinya muncul suprastruktur le- kpercayaan Luxemburg pada perjuangan
II (Moscow: Foreign Languages Publishing 28. Ibid. gal dan politis.”1 Dari dasar pengandaian ekonomi-parlementer dan penekanannya
House), 1958, hlm. 405. 29. Ibid., hlm. 483. ini lantas muncul perdebatan di kalangan pada revolusi atau jalur ekstra-parlement-
12. Ibid., hlm. 56. 30. Karl Marx, The Civil War in France dalam Marxis Internasional Kedua tentang apakah er akan diteruskan oleh Lenin, Anton Pan-
13. Ibid., hlm. 54. Robert C Tucker (ed.), op.cit., hlm. 629. krisis ekonomi yang akan menumbangkan nekoek dan Paul Mattick.
14. Ibid., hlm. 60. 31. Bdk. Investigasi sejarah spasial David Har- kapitalisme itu niscaya. Tokoh seperti Ed- Di luar konteks Internasional Ked-
15. “A class in civil society which is not a class of vey atas hal ini dalam Paris, Capital of Modernity uard Bernstein, dalam bukunya Evolution- ua terdapat sebuah tradisi tafsir lain yang
civil society, a class which is the dissolution of (New York: Routledge), 2003, terutama hlm.
303-333.
Problem Filsafat 34 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 35 Problem Filsafat
berkembang di dunia Anglo-Amerika, yak- begitu saja mencomot teori Keynes un- Paul Sartre, Simone de Beauvoir dan eksploitasi atas pekerja Soviet.”5 Kondisi
ni Neo-Marxis Keynesian. Tokoh-tokohnya tuk menambal kekurangan teori Marx, Maurice Merleau-Ponty. ini berlangsung terus hingga tahun 50-
adalah Michael Kalecki, Joan Robinson, Althusser dan murid-muridnya (yang o Marxisme fenomenologis: Tran an. Althusser lah yang berani memasuki
Paul Sweezy dan Paul Baran. Tradisi tafsir tergabung dalam proyek pembacaan ber- Duc Thao dan Karel Kosik. kembali medan perdebatan ini dengan
ini berkembang di sekitar tahun 40/50-an. sama atas Kapital seperti Balibar dan Ran- o Teori Kritis Mazhab Frankfurt: menarik kesimpulan baru dari doktrin
Dalam Essay on Marxian Economic (1942), cière) justru berupaya memberikan bukti Herbert Marcuse, Theodor Adorno, diamat—itulah yang membuatnya pent-
misalnya, Joan Robinson menekankan filosofis bagi kebenaran analisis Marx Max Horkheimer, Walter Benjamin dan ing. Dalam kuliah seminarnya yang dijadi-
bahwa teori ekonomi politik Marx memi- dalam Kapital, misalnya dengan berangkat Jürgen Habermas. kan buku, Membaca Kapital, Althusser dan
liki keterbatasan yang hanya dapat diatasi dari pengakuan atas teori nilai-lebih untuk Oleh Cleaver, pembagian kubu ortodoks murid-muridnya berupaya menunjukkan
dengan menambahkan teori JM Keynes lantas mengelaborasinya sedemikian se- dan revisionis ini dijelaskan melalui dua adanya suatu “sains tentang sejarah” di
ke dalamnya. Tendensi yang berkembang hingga dapat menggambarkan situasi sek- tendensi yang berbeda: sementara Al- dalam Kapital. Sains ini sama sekali tidak
dari tradisi ini, seperti pada Sweezy dan arang tanpa keluar dari wilayah analisis thusser mencoba menghidupkan kem- berurusan dengan sejarah konkret me-
Baran, justru bergerak semakin jauh dari Marx. Cara baca yang “ortodoks”—dalam bali doktrin diamat (dialectical materialism) lainkan sains tentang struktur teoretis
ekonomi politik Marx sendiri, yakni den- pengertian yang sudah kami terangkan di melalui pembacaan atas Kapital, Mazhab yang ahistoris: sebuah sains Marxis yang
gan hanya mencomoti bagian-bagian dari atas—ini juga meresapi penafsir besar sep- Frankfurt dan tendensi Marxisme Barat sepenuhnya berbeda dengan segala ide-
Kapital yang dapat dipakai untuk melihat erti Ernest Mandel, seorang Trotskyis dari justru mengutamakan peran kebudayaan ologi. Proyek Althusserian ini adalah
fenomena pada masanya dan membuang Internasional Keempat (1938-sekarang). dalam analisis Marxis. Diamat versus kul- kelanjutan dari pembuktian atas keilmia-
sisanya (misalnya teori tentang nilai dan Kini kita akan masuk dalam turalisme—pertentangan inilah yang men- han Marxisme, atas suatu Marxisme yang
nilai-lebih) atau menggantikannya dengan pembacaan Kapital dari perspektif filsafat. erangkan dasar perbedaan posisi antara saintifik. Untuk itu Althusser membagi
teori Keynes yang lebih baru. Intuisi eko- Harry Cleaver membagi perspektif ini ke Marxis ortodoks dan Marxis revisionis. fase pemikiran Marx menjadi dua: fase
nomi politik mazhab Neo-Marxis Keynes- dalam dua kubu besar: ortodoks dan re- “Adalah patut disayangkan na- pra-Kapital yang masih Hegelian, huma-
ian inilah yang ada di balik gerakan Kiri visionis. Kubu ortodoks mencakup Marx- mun benar bahwa satu di antara pem- nis, ideologis, dan fase pasca-Kapital yang
Baru (New Left) di Amerika tahun 60-an.2 isme Soviet (dalam kontradistingsinya bacaan filosofis atas Kapital yang paling non-Hegelian, anti-humanis dan ilmiah.
Oleh karena fenomena yang dihadapi jauh terhadap Marxisme Barat atau Western penting secara politis pada periode ini Namun Harry Cleaver—yang berasal dari
berbeda dari gambaran Marx—fenomena Marxism) seperti Lenin, Stalin dan Mao, adalah pembacaan Louis Althusser,” tradisi Marxis Anglo-Amerika, sebuah
multi-faksi dalam masyarakat yang sama- sekaligus formulasi baru atas Marxisme demikian Harry Cleaver menulis.4 Alasan tradisi yang ditopang oleh EB Thompson,
sama mengkritik pemerintah namun tidak ortodoks oleh Althusser dan para murid- mengapa Althusser menjadi sedemikian musuh kontemporer Althusser—men-
memiliki kesamaan ideologis seperti Black nya. Kubu revisionis mencakup berbagai penting tak lain adalah karena ia berha- ganggap bahwa teori Althusser tidak lebih
Panther, aktivis feminis, gerakan anti-per- posisi dengan latar belakang yang berbe- sil menjalankan revitalisasi atas doktrin dari sekedar justifikasi untuk PCF (Partai
ang—maka kaum Kiri Baru cenderung da. Frase “revisionis” di sini mesti dipa- diamat. Doktrin ini sendiri, seperti telah Komunis Prancis).6 Menurut Cleaver, Al-
berpegang pada versi heterodoks dari hami secara luas, tidak sekedar menunjuk kami uraikan dalam Bab I Kurikulum ini, thusser tidak memberikan pemecahan
Marxisme, seperti Neo-Marxis Keynesian. pada perselisihan revisionisme awal abad berasal dari frase Engels, dialectical mate- baru atas doktrin diamat-histomat sejak
Melawan kecenderungan pen- ke-20 dengan Bernstein sebagai tokoh uta- rialism. Kita juga telah melihat problem masa Engels sampai Stalin dan teorinya
campur-adukan dari kaum Neo-Marxis manya melainkan lebih kepada pengem- terbesar dari doktrin ini, yakni persoalan tentang overdeterminasi bersifat ambigu.
ini, bangkitlah sebuah gerakan kembali ke bangan intuisi Marx ke dalam berbagai determinasi struktur basis terhadap struk- Tentang tendensi kultural yang
ortodoksi ekonomi politik Marx. Dalam segi kehidupan. Menurut Cleaver, kubu tur atas, dengan kata lain, persoalan deter- meresapi Mazhab Frankfurt sebagai
rekonstruksi Cleaver, “kebangkitan orto- ini diwakili oleh para tokoh dengan latar minisme ekonomi. Walaupun Engels sendiri eksponen revisionis, Cleaver menunjuk-
doksi” ini dipimpin oleh Althusser dan belakang seperti: pernah mengklarifikasi, dalam suratnya kan peran sentral Friedrich Pollock. Ia
diteruskan oleh seluruh muridnya.3 Frase o Marxisme Barat (Western Marx- kepada Joseph Bloch, bahwa ia tak pernah merupakan pendiri Institut Penelitian
“ortodoksi” yang dipakai di sini mesti ism): György Lukács, Antonio Gramsci, memaksudkan determinasi sebagai deter- Sosial di Frankfurt. Pollock lah yang
dipahami dalam konteks teori ekonomi Karl Korsch—semuanya menekankan minasi satu arah, namun pengertian ten- menurut Cleaver menjelaskan mengapa
politik Marx. Althusser dapat digolong- pengaruh Hegel dalam Marx. tang ketimbal-balikan determinasi antara terdapat tendensi kultural yang kuat di
kan ke dalam kelompok ini sejauh ia beru- o Marxis Neo-Kantian: Galvano basis dan suprastruktur tak pernah bisa Mazhab Frankfurt. Hal ini ditunjukkan
paya untuk kembali mengakui kebenaran Delavolpe dan Lucio Colletti. ia jelaskan secara memadai. Celakanya, dalam buku Pollock berjudul, Automation.
pengertian Marx tentang sirkuit ekonomi o Marxis-Hegelianisme: Alexandre Stalin nantinya membakukan doktrin dia- Di dalamnya ia menggambarkan fenom-
dalam Kapital. Berlawanan dengan para Kojéve dan Jean Hyppolite. mat ini dan menjadikannya, seperti ditulis ena akumulasi modal yang tersentralisasi
eksponen Neo-Marxis Keynesian yang o Marxis-eksistensialisme: Jean- Cleaver, sebagai “justifikasi teoretis bagi sebagai esensi dari “kapitalisme negara”

Problem Filsafat 36 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 37 Problem Filsafat
dan “negara otoritarian”.7 Penyebab dari sebab kerapkali justru serikat itulah yang parlementer Rosa Luxemburg seraya me- kita menjumpai, secara sekaligus, gerakan
sentralisasi akumulasi ini, menurut Pol- dijadikan kaki-tangan kapitalis untuk nolak Partai Komunis Italia yang resmi perlawanan kiri yang kuat dan represi
lock, adalah perluasan relasi kuasa dalam meredam aksi buruh. Mereka mengkritik dan diakui negara sebagai bagian dari pemerintah yang keras. Itulah sebabnya,
pabrik menuju ranah sosial secara umum. Uni Soviet sebagai dilandasi oleh “kapi- parlemen. Oleh karenanya, mereka, seper- gerakan kiri Italia mendapatkan simpati
Konsekuensi dari pemikiran Pollock: talisme-negara” sebab bagi mereka sen- ti juga kaum kiri Prancis di tahun ’68, ber- luas dari kalangan intelektual kiri Eropa,
dibutuhkan sebuah teori Marxis yang tralisasi yang dijalankan melalui birokrati- musuhan terhadap dua pihak: negara den- seperti misalnya pada musim semi tahun
mampu menggambarkan kinerja kapital- sasi soviet tak ubahnya akumulasi kapital gan segala aparatus represinya dan partai 1977, ketika berderet-deret tank masuk ke
isme dalam ikhwal kemasyarakatan. Dari di tangan negara. Orang-orang yang ter- komunis resmi. Salah satu kelompok mer- halaman universitas dan para intelektual
sinilah tendensi analisis kultural itu mun- gabung dalam Tendensi ini memfokuskan eka adalah Potere Operaio yang melahirkan kiri Prancis seperti Foucault, Deleuze dan
cul. diri pada organisasi kecil di tingkat lokal8 prinsip perjuangan Operaismo (Workerism) Guattari angkat bicara mendukung per-
Perspektif pembacaan ketiga dengan asumsi bahwa setiap pekerja me- dengan tokoh seperti Antonio Negri, Ra- juangan kiri Italia.12
adalah pembacaan politis atas Kapital. miliki kesadarannya sendiri untuk mela- niero Panzieri dan Mario Tronti. Mereka Dengan demikian kita telah
Dalam perspektif ini pokok yang diuta- wan tanpa perlu diajari dan diatur oleh ini mengambil garis otonomis, dalam arti mendapatkan gambaran tentang berb-
makan adalah strategi-taktik perjuangan partai. independen terhadap partai komunis dan agai tradisi pembacaan terhadap Kapital.
proletariat. Figur awal yang memegang Berdekatan dengan Tendensi serikat buruh yang jelas-jelas telah men- Paparan ringkas ini, tentu saja, kurang
peranan sentral dalam pembacaan ini Johnson-Forrest, terdapatlah kelompok jadi instrumen kapital—sebuah fenomena memadai. Ada lebih banyak lagi alternatif
adalah Lenin. Dalam What Is to Be Done? Trotskyis yang memisahkan diri dari Inter- yang jamak terjadi di Eropa Barat sejak ta- pembacaan apabila kita masuk ke dalam
ia menggagas pentingnya membentuk se- nasional Keempat di tahun 40-an. Mulanya hun 60-an. Namun ada yang berbeda dari detail. Namun, karena keterbatasan ru-
buah “partai garis depan” (vanguard party) mereka adalah seksi Prancis dari Interna- kecenderungan umum gerakan kiri Eropa ang, kami harap pemetaan sederhana ini
yang merangkum seluruh pekerja dalam sional tersebut. Mereka lalu mendirikan pada masa itu. Sementara peristiwa Mei sudah memadai untuk memberikan kita
satu garis organisasi yang terdisiplinkan. jurnal yang terkenal, Socialisme ou Barbarie ’68 di Prancis meledak dan mendapatkan pemahaman tentang orientasi-orientasi
Hanya dengan cara inilah, menurut Len- (Sosialisme atau Kebiadaban). Jurubicara sorotan pers yang luar biasa walaupun dasar dalam membaca Kapital.
in, revolusi dapat terjadi. Ini adalah se- dari kelompok para mantan-Trotskyis ini hanya berlangsung sekejap, perlawanan
buah posisi klasik yang dipraktikkan oleh adalah Cornelius Castoriadis dan Claude kiri Italia yang bermula di tahun 60-an Catatan Akhir
Marxis di seluruh dunia. Seiring dengan Lefort. Mereka mengartikulasikan kritik masih terus berlanjut hingga tahun 80-an. 1. Karl Marx, Contribution to a Critique of Political
itu, yakni dalam State and Revolution, Len- yang keras terhadap Leninisme. Tak her- Tidak seperti gerakan kiri Prancis tahun Economy seperti dikutip dalam Harry Cleaver,
in juga menekankan konsep badan rakyat, an, oleh karenanya, jika Althusser—yang 60-an yang tersusun oleh aksi massa biasa Reading Capital Politically (Texas University
atau soviet, dan merumuskannya dalam memang memegang garis Marxisme-Le- Press), 1980, hlm. 31.
yang berakhir menjadi huru-hara biasa,
2. Lih. Ibid., hlm. 39.
sebaris kalimat: “Seluruh kuasa bagi so- ninisme—beserta seluruh muridnya (mu- gerakan kiri Italia di masa yang sama ti- 3. Lih. Ibid., hlm. 41.
viet-soviet.” Namun di kemudian hari so- lai dari Balibar hingga Badiou) senantiasa dak berhenti pada aksi massa melainkan 4. Ibid., hlm. 47.
viet-soviet yang independen ini dijadikan menjaga jarak terhadap mereka.9 Bahkan, juga perjuangan bersenjata. Antonio Ne- 5. Ibid., hlm. 49.
obyek dari kebijakan “birokratisasi soviet” menurut Cleaver, kelompok Socialisme ou gri, dalam menegaskan watak otonomis 6. Lih. Ibid., hlm. 50.
yang membuat otonomi mereka hilang Barbarie ini, melalui kedua jurubicaranya, perjuangan kiri Italia, menyatakan: “Di 7. Ibid., hlm. 53.
terlebur dalam garis komando Moskow. tidak hanya menolak ortodoksi di dalam Prancis, ketika peristiwa Mei ’68, adalah 8. Dalam deskripsi C.L.R. James tentang aktivi-
Untuk memperjuangkan kemba- Marxisme melainkan lebih jauh menolak para intelektual yang memimpin gerakan tas mereka: “However high they soar they build
li otonomi kelompok-kelompok pekerja, Marxisme itu sendiri.10 Mereka mengelab- upon shop floor organization and action on the
pemberontakan, bukan para pekerja. Di
job.” Seperti dikutip dalam ibid., hlm. 62.
maka pada tahun 1941 berkembanglah orasi sendiri pemikiran tentang perlawa- Itali yang sebaliknya lah yang terjadi: para 9. Slavoj Žižek pernah mencatat bahwa setiap
dalam lingkaran Trotskyis apa yang dise- nan pekerja dan pada akhirnya berhenti di pekerja yang menolak kompromi historis Althusserian kontra terhadap Lefort. “Rancière […]
but sebagai Tendensi Johnson-Forrest (The sekitar posisi sosial-demokrat dengan sen- lah yang memimpin perjuangan, bukan belongs to the field one is tempted to define as
Johnson-Forrest Tendency). Ini merupakan tralitas konsep demokrasi (seperti pada kaum intelektual.”11 Negri sendiri pernah ‘post-Althusserian’: authors like Balibar, Alain
kelompok yang dibentuk oleh J.R. Johnson Lefort). dipenjara atas dakwaan menjadi “otak Badiou, up to Ernesto Laclau, whose starting
dan F. Forrest—keduanya tak lain adalah Para Marxis Italia memiliki intelektual” dari gerakan milisi Brigate point was close to Althusser. The first thing to
nama samaran dari C.L.R. James dan Raya caranya sendiri untuk turun dalam perde- Rosse (Brigade Merah). Karena perpad- note here is how they are all opposed to the
Dunayevskaya. Mereka yang tergabung batan kontemporer tentang strategi-taktik most elaborated ‘formal’ theory of democracy
uan antara gerakan aksi massa buruh,
in contemporary French thought, that of Claude
dalam Tendensi ini melawan konsep Len- perjuangan kiri. Mereka yang tumbuh mahasiswa, kaum intelektual dan milisi Lefort.” Slavoj Žižek, The Lesson of Rancière
in tentang partai pemersatu. Kaum “oton- dalam iklim penuh gejolak tahun 60-an sipil inilah pada masa itu dikenal istilah dalam Jacques Rancière, The Politics of Aesthetic
omis” ini bahkan menolak serikat buruh menghidupkan kembali strategi ekstra- “laboratorium politik Italia”. Di Itali lah diterjemahkan oleh Gabriel Rockhill (London:

Problem Filsafat 38 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 39 Problem Filsafat
Continuum), 2004, hlm. 73.
10. Harry Cleaver, op.cit., hlm. 64.
11. Antonio Negri dan Anne Dufourmantelle,
Negri on Negri diterjemahkan oleh M.B. DeBe-
Pertanyaan-Pertanyaan Pemandu bagi
voise (New York: Routledge), 2004, hlm. 35.
12. Lih. Ibid., hlm. 4.
Pembacaan Terhadap Kapital
Rangkaian pertanyaan yang disampaikan di sini adalah upaya penggalian
makna dalam arti literer, baik itu menyangkut peristilahan maupun rangkaian
gagasan. Pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya elaboratif akan dikembangkan sesuai
dengan perjalanan serial diskusi Membaca Kapital. Sebagian besar dari pertanyaan ini
dikembangkan dari yang sudah ditulis oleh John Fox dan William Johnston dalam buku
Understanding Capital, Progress Book, Toronto 1978.

Chapter I
1. Apa makna dan perbedaan di antara nilai guna, nilai tukar dan nilai?
2. Apa makna dan perbedaan di antara kerja kongkret dan kerja abstrak
3. Mengapa di dalam masyarakat kapitalis, nilai guna merupakan cadangan material
bagi nilai tukar
4. Bagaimana hubungan di antara nilai dan nilai guna? Dapatkah keduanya berada di
dalam sebuah komoditi tanpa kehadiran dari salah satunya?
5. Bagaimana makna kata “secara sosial” sebagaimana yang terungkap dalam peristilahan
“kerja yang diperlukan secara sosial”?
6. Apa yang dimaksud dengan dua aspek kerja? Apakah terdapat kontradiksi di antara
dua aspek tersebut
7. Mengapa pembagian kerja sosial merupakan prasyarat bagi produksi komoditi?
Apakah setiap pembagian kerja sosial selalu membawa hasil pada produksi komoditi?
8. Apakah akan terdapat peningkatan kesejahteraan material ketika pembesaran nilai
mengalami penurunan?
9. Apa yang disebut sebagai ragam bentuk nilai sebagaimana yang dipikirkan oleh
Marx?
10. Bagaimana keterkaitan di antara relasi sosial dan kerja di dalam masyarakat feodal
dan masyarakat kapitalis?
11. Apakah yang dimaksud dengan fetisisme komoditi dan bagaimana asal usul dari
karakter fetish itu?

Chapter II
1. Mengapa pertukaran nilai guna berkembang di dalam pertukaran produk kerja
sebagai nilai, dan mengapa komoditi harus direalisasikan dahulu sebagai nilai sebelum
sebagai nilai guna?
2. Apakah tahap tahap di dalam pengkonversian produk kerja ke dalam komoditi?
3. Pada titik mana di dalam pengkonversian itu fetisisme kemudian muncul dan
bagaimana manifestasinya untuk pertama kalinya?

Chapter III
1. Relasi apa yang diekspresikan melalui pembesaran nilai?
2. Apa keterkaitan di antara nilai dan harga jual?
3. Apa ragam fungsi fungsi yang ditampilkan oleh uang?

Problem Filsafat 40 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 41 Problem Filsafat
1. Apa hubungan di antara nilai lebih rata rata dan nilai lebih massif?
Chapter IV 2. Apa faktor faktor yang menentukan batas minimal kapital yang dibutuhkan untuk
1. Apa batasan batasan inheren di dalam sirkulasi komoditi yang sederhana? investasi di dalam lingkup produksi yang khusus?
2. Apakah landasan obyekti dari sirkuit C-M-C dan M-C-M? Apakah tujuan subyektif
yang dilekatkan pada masing masing dari sirkuit ini? Chapter XII
1. Apa perbedaan diantara nilai lebih absolut dan nilai lebih relatif?
Chapter V 2. Mengapa kapitalis individual termotivasi untuk meningkatkan produktivitas para
1. Apakah kontradiksi yang terdapat di dalam formula kapital? pekerja melalui inovasi?
2. Mengapa sirkulasi kapital tidak dapat menjadi dasar bagi nilai lebih? 3. Apa hubungan diantara nilai tenaga kerja seorang pekerja dengan produktivitasnya?
3. Apa kesahan mendasar yang terletak di balik usaha usaha un tuk merepresetasikan Bagaimana relasi ini masuk kedalam formasi nilai lebih relatif?
sirkulasi komoditi sebagai sumber nilai lebih?
Chapter XIII
Chapter VI 1. Apa yang dimaksud oleh Marx dengan istilah ‘koperasi sederhana’
1. Mengapa Marx mengatakan bahwa nilai dari tenaga-kerja mencakup faktor historis 2. Bagaimana koperasi sederhana berakibat dalam peningkatan nilai lebih relatif?
dan moral? Apa yang menentukan nilai dari tenaga kerja? 3. Apakah dua aspek yang berbeda dari kontrol kapitalis terhadap produksi, dan
2. Apa kondisi kondisi yang dibutuhkan untuk membeli dan menjual kekuatan kerja bagaimana aspek aspek tersebut muncul?
untuk menjadi generalisasi proses sosial 4. Bagaimana peningkatan dalam produktivitas yang bersesuaian dengan koperasi
3. Apakah kekhususan dari tenaga kerja sebagai komoditi? muncul menjadi fungsi dari kapital?
4. Mengapa Marx membedakan antara kerja dan tenaga kerja?
Chapter XIV
Chapter VII 1. Bagaimana usaha manufaktur mengembangkan nilai lebih relatif?
1. Mengapa Marx mengasosiasikan proses kerja dengan produksi nilai guna? Apakah 2. Bagaimana karakter teknis dari manufaktur menyebabkan jumlah kapital menjadi
faktor faktor mendasar dari proses kerja? minimum bagi kapitalis untuk bangkit?
2. Apa karakteristik yang spesifik dari proses kerja kapitalistik 3. Apa halangan halangan yang menghambat perkembangan penuh dari tendensi usaha
3. Bagaimana nilai komoditas ditentukan? manufaktur?
4. Bagaimana perbedaan di antara nilai guna dan nilai dari komoditi tenaga kerja 4. Bagaimana perbedaan di antara pembagian kerja di dalam masyarakat dan pembagian
membawa hasil pada penciptaan nilai lebih? kerja di dalam pabrik?

Chapter VIII Chapter XV


1. Apakah yang dimaksud dengan Kapital konstan dan kapital Variabel dalam pemikiran 1. Bagaimana perubahan sosial dan ekonomi yang dihasilkan dari peralihan dari industri
Marx? manufaktur ke industri modern?
2. Bagaimana pembedaan di antara kerja abstrak dan kerja kongkret berhubungan 2. Bagaimana koperasi sederhana manufaktur muncul kembali di dalam pabrik dan
dengan pembedaan di antara kapital konstan dan kapital variabel? bagaimana pembagian kerja manufaktur muncul kembali di pabrik?
3. Apa pertimbangan pertimbangan yang membatasi penggunaan mesin di dalam
Chapter IX kapitalisme?
1. Apa yang dimaksud dengan waktu kerja yang diperlukan dan waktu kerja yang 4. Apa beda di antara nilai mesin dan nilai yang dialihkan oleh mesin ke produk?
berlebih? 5. Apa kontradiksi inheren yang terdapat dalam penggunaan mesin untuk produksi
nilai lebih relatif, dan bagaimana kontradiksi ini dimanifestasikan?
Chapter X 6. Apa hakekat perbedaan di antara peningkatan produktivitas dan peningkatan
1. Bagaimana legislasi/perundang undangan yang mengatur waktu kerja di Inggris intensitas kerja?
terbagi ke dalam dua periode yang berbeda? Apa dasar pemikiran dari pembagian ini?
2. Apakah macam macam hak yang dilibatkan di dalam perjuangan menuntut Chapter XVI
penyesuaian jam kerja? 1. Apa yang dimaksud dengan corak produksi kapitalis yang spesifik?
3. Bagaimana penjelasan Marx tentang Undang undang Kepabrikan?
Chapter XVII
Chapter XI 1. Bagaimana panjang waktu kerja, intensitas kerja, dan produktivitas kerja menentukan

Problem Filsafat 42 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 43 Problem Filsafat
nilai lebih dan nilai tenaga kerja? perkembangan usaha manufaktur?
2. Apa maksud dari sarana subsistensi telah diubah menjadi elemen material kapital
Chapter XVIII variabel?
1. Mengapa penting memahami tingkat nilai lebih dari rasio nilai lebih untuk nilai yang
diciptakan? Chapter XXXII
1. Apa tendensi historis dari akumulasi kapital?
Chapter XIX 2. Bagaimana corak produksi yang sederhana memajukan perkembangan kapitalis?
1. Apa dilema dari teori teori ekonomi politik klasik sehubungan dengan persoalan
upah?

Chapter XX
1. Apa hubungan di antara harga kerja dan nilai tenaga kerja?

Chapter XXI
1. Apakah karya mulia yang sesuai bagai corak produksi kapitalis?

Chapter XXII
1. Apakah konsekuensi dari variasi internasional di dalam produktivitas dan intensitas
kerja?

Chapter XXIII
1. Bagaimana kita memahami bahwa kapitalisme adalah sebuah sistem yang
mereproduksi dirinya sendiri? Apakah itu memudahkan kita untuk memahami
produksi kapitalis?
2. Apa yang dimaksud oleh Marx dengan “reproduksi sederhana”

Chapter XXIV
1. Bagaimana kapital menchasilkan kapital? Apa yang memungkinkan terjadinya
reproduksi kapital?
2. Bagaimana hubungan pertukaran di antara kapital dan kerja hanya sekedar
pelengkap?

Chapter XXV
1. Bagaimana hukum umum dari akumulasi kapitalis?

Chapter XXVI dan XXVII


1. Apa yang disebut sebagai akumulasi primitif?
2. Bagaimana perampasan populasi pertanian menciptakan prakondisi bagi kesejahteraan
kapitalis

Chapter XXVIII
1. Mengapa legislasi diperlukan untuk kapitalisme di dalam periode awal
perkembangannya?

Chapter XXX dan XXXI


1. Bagaimana pemisahan produsen pertanian dari sarana produksinya mempengaruhi

Problem Filsafat 44 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 45 Problem Filsafat
Perihal Komunitas Marx serial diskusi “Membaca Kapital” ini
secara organisasional Komunitas dibagi
dengan mengkomparasikannya terhadap
pemikiran Marx pada teks sebelum Kapital
dalam empat divisi kerja: atau dengan membaca tradisi penafsiran
1. Divisi Materi: bertanggung jawab atas tema tersebut oleh para komentator
atas pengadaan materi bagi peserta Marx.
diskusi, baik materi primer maupun 4. Kepesertaan dan Presentasi Diskusi
1. Profil Komunitas Marx sekunder. Termasuk juga bertanggung Peserta diskusi adalah mahasiswa
merentang dari domain ontologi hingga jawab atas notulensi hasil diskusi. Divisi
Komunitas ini didirikan pada S1/S2 STF Driyarkara yang mengisi
politik. Kekayaan wacana inilah yang ini dipegang oleh Anom Astika.
paruh pertama tahun 2009. Pada mulanya formulir kepesertaan. Peserta diskusi
membuat kita tak bisa memalingkan muka 2. Divisi Kepesertaan: bertanggung
ia digagas tidak sebagai komunitas diharapkan membaca teks-teks yang
begitu saja dari Marx apabila kita sungguh jawab untuk mengorganisasikan peserta
tersendiri melainkan sebagai divisi dalam dibagikan dan membuat teks presentasi
ingin belajar filsafat pada hari ini. berdasarkan formulir kepesertaan yang
Komunitas Hegel. Namun oleh berbagai (dalam pertemuan pertama) maupun
Atas dasar pengertian tentang sudah dibagikan ke biara-biara maupun
alasan, lantas dicapai kesepakatan untuk teks komentar (dalam pertemuan kedua).
peran sentral Marx inilah Komunitas Marx peserta dari kalangan awam. Divisi ini
dihadirkan dalam format yang terpisah. Peserta yang berhalangan hadir diharap
dibentuk. Komunitas ini akan membantu dipegang oleh Togap Jaya Alam.
Gagasan dasar pembentukan Komunitas melaporkan ketakhadirannya pada
kita untuk lebih memahami pemikiran 3. Divisi Presentasi: bertanggung
Marx, tentu saja, adalah agar menjadi Divisi Kepesertaan. Peserta presentator
Marx karena di dalam diskusi nantinya, jawab atas presentasi dan presentator
wadah mendiskusikan teks-teks Karl yang berhalangan hadir sesuai dengan
kita akan saling-bantu memperdalam diskusi. Divisi ini dipegang oleh Martin
Marx—seorang filsuf yang namanya tak jadwal yang sudah ditentukan harap
pengertian melalui presentasi dari masing- Suryajaya.
pernah surut diperdebatkan di sepanjang berkoordinasi dengan Divisi Presentasi.
masing peserta tentang pokok teks yang 4. Divisi Publikasi: bertanggung
perjalanan filsafat hingga kini. 5. Publikasi Hasil Diskusi
dipilih. Dengan kerja kolektif inilah, kita jawab a tas pengundangan peserta, pe
Marx menjadi figur penting Publikasi yang akan dikeluarkan
akan mencapai pengertian secara lebih ngumuman acara diskusi dan publikasi
sebab segala diskursus tentang emansipasi oleh Komunitas Marx sepanjang perjalanan
mudah dibandingkan dengan secara hasil-hasil diskusi. Divisi ini dipegang
niscaya menimba inspirasi darinya. Saat serial diskusi “Membaca Kapital” ialah
individual membaca keseluruhan teks. oleh Priscilia Hanu.
ini namanya kian berkibar lagi terutama Bulletin Komunitas Marx yang akan terbit
Buku Marx yang akan dibahas 3. Metode Diskusi Membaca Kapital
jika kita periksa teks-teks pemikir setiap dua minggu sekali berselingan
pada kesempatan pertama ini adalah Buku Kapital terdiri atas 8 bagian
kontemporer seperti Žižek dan Badiou dengan jadwal diskusi (jadi apabila
Das Kapital. Ini merupakan buku yang dan 32 bab. Berdasarkan pembagian ini kami
yang secara eksplisit hendak merevitalisasi minggu ini adalah jadwal diskusi, maka
dianggap karya utama Marx dan oleh merencanakan akan menyelenggarakan
Marxisme (dan bahkan Leninisme) dan Bulletin akan diterbitkan pada minggu
karenanya ia tergolong cukup sulit diskusi sebanyak 16 kali pertemuan,
menguatkan kembali peran Marx sebagai antara minggu ini dan diskusi selanjutnya
apalagi untuk dipelajari sendirian. setiap dua minggu sekali. Serial diskusi
pemikir politik utama—sesuatu yang pada dua minggu kemudian). Rubrik
Namun kesulitan ini akan kita patahkan yang seluruhnya berjumlah 16 pertemuan
memiliki sejarahnya pada upaya teoretik yang menyusun Bulletin tersebut adalah
dengan pembacaan bersama yang telaten ini akan kita bagi ke dalam dua bentuk
Mazhab Frankfurt (dengan tokoh-tokoh sebagai berikut:
dan sebisa mungkin merujuk kembali pertemuan. Pertemuan pertama adalah
besar seperti Adorno dan Benjamin). 1. Editorial
pada karya-karya Marx yang lain. Kita presentasi pembacaan teks Kapital (dengan
Jika kita menengok ke dua abad sebelum 2. Paper presentasi
tak perlu ragu untuk mencobanya sebab corak tekstual), sementara pertemuan
abad 21, kita menyaksikan berbagai 3. Notulensi diskusi
tak ada yang mustahil untuk kita pahami jenis kedua adalah presentasi dan diskusi
eksperimentasi historis atas ajaran Marx 4. Paper ringkasan terjemahan
jika kita bahu-membahu mengkajinya. atas elaborasi lebih lanjut (dengan acuan
yang dijalankan hampir tanpa putus, 5. Pertanyaan-pertanyaan yang
Komunitas Marx terbuka untuk siapa teks ekstra-Kapital) atas tema yang
semenjak Internasional pertama di era belum terjawab dalam diskusi
saja, tanpa memandang latar belakang didiskusikan dalam pertemuan pertama.
Marx sendiri hingga gerakan Zapatista di Selain Bulletin dwi-mingguan, Komunitas
pendidikan (entah mahasiswa semester Jad manakala dalam pertemuan minggu
Meksiko akhir abad ke-20. Tak hanya itu, Marx juga berencana akan menerbitkan
awal ataupun akhir), sebab di dalamnya pertama kita membahas bagian teks
Marx juga memberikan tulang punggung hasil diskusi, setelah dirumuskan ke
kita hadir sebagai kawan yang sama-sama Kapital yang berjudul “Transformasi Uang
ontologis bagi filsafat politiknya, yakni dalam proposal riset, sebagai buku hasil
belajar untuk mengerti. Menjadi Kapital” maka pada pertemuan
pengertian baru tentang materialisme riset bersama atas teks Kapital.
2. Organisasi Kerja Komunitas Marx berikutnya dua minggu kemudian kita
yang diolahnya dalam dialog kritis dengan Catatan: Silahkan mendaftar pada formulir
Komunitas Marx pada tahun akan masuk ke dalam elaborasi lebih
filsafat Hegel yang telah ia kuasai secara yang telah diedarkan.
pertama, 2009-2010, dikoordinatori oleh lanjut tentang tema tersebut, misalnya
fasih. Pemikirannya, dengan demikian, Berto Tukan. Di dalam penyelenggaraan
Problem Filsafat 46 No. 1 / Tahun I / November 2009 No. 1 / Tahun I / November 2009 47 Problem Filsafat
Daftar Isi

.
Orasi Pembukaan Serial Diskusi Membaca Kapital...............................................................2

Editorial.......................................................................................................................................10

Artikel I: Adanya Buku Das Kapital........................................................................................10


Artikel II: Apa Perlunya Membaca Das Kapital....................................................................16
Artikel III:Berpikir dengan Pendekatan Materialisme Dialektis dan Historis..................19
Artikel IV: Survei atas Pemikiran Marx dalam Karya-Karya Sebelum Kapital................25
Artikel V: Perbedaan Pendapat di Seputar Pembacaan Terhadap Kapital........................35

Pertanyaan-Pertanyaan Pemandu bagi Pembacaan Terhadap Kapital..............................41

Perihal Komunitas Marx...........................................................................................................46

Problem Filsafat 48 No. 1 / Tahun I / November 2009

You might also like