You are on page 1of 20

TANAMAN MURBEI

3.1. Deskripsi Tanaman Murbei


Tanaman Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100
m diatas ppermukaan laut dan memerlukan cukup sinar matahari. Tanaman ini
mempunyai banyak jenis. Tinggi pohon sekitar 9 m. dan mempunyai
percabangan banyak. Daun tunggal, letak berseling dan bertangkai dengan
panjang 1-4 cm. Helai daun bulat telur, berjari atau berbentuk jantung, ujung
runcing, tepi bergerigi dan warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk tandan,
keluar dari ketiak daun, warnanya putih. Ukuran dan bentuk buah tergantung
kepada jenis murbei. Juga warna buah ada yang putih, putih kemerahan, ungu
atau ungu tua sampai hitam. Di India utara murbei dibiarkan tumbuh sebagai
pohon di belakang rumah dengan tujuan untuk buah yang enak dan harum.

Tanaman murbei disamping sebagai pakan ulat sutera juga sebagai tanaman
konservasi tanah dan penghijauan. Tanaman ini sudah lama dikenal di Indonesia
dan mempunyai banyak nama antara lain : Besaran (Jawa Tengah dan Jawa
Timur), Kertu ( Sumatra Utara), Gertu (Sulawesi) Kitaoc (Sumatra Selatan),
Kitau (Lampung), Ambatuah (Tanah Karo), Moerbei (Belanda), Mulberry
(Inggris), Gelsa (Italia) dan Murles (Perancis).

Murbei merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat dan kegunaan.


Selain sebagai sumber pakan ulat, tanaman murbei juga memiliki manfaat lain,
yaitu sebagai bahan obat-obatan, desinfektan dan antiasmatik. Manfaat tersebut
terdapat dalam berbagai bagian tanaman dari mulai daun, ranting, buah dan
kulit.

Daun rasanya pahit, manis, dingin dan masuk kedalam meridian paru dan hati.
Khasiatnya sebagai peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik),
eluruh kencing (diuretik ), mendinginkan darah, pereda demam (antipiretik) dan
memperjelas penglihatan.

Buah rasanya manis, dingin dan masuk ke dalam meridian jantung, hati dan
ginjal. Fungsinya memelihara darah, ginjal, diuretik, peluruh dahak
(ekspektoran), hipotensif, penghilang haus, meningkatkan sirkulasi darah dan
efek tonik pada jantung.

Kulit akar rasanya manis, sejuk dan masuk ke dalam meridian paru. Khasiatnya
sebagai antiasmatik, ekspektoran, diuretik dan menghilangkan bengkak
(detumescent).

Ranting rasanya pahit, netral dan masuk ke dalam meridian hati.. Khasiatnya
sebagai karminatif, antipiretik, analgesik, antireumatik dan merangsang
pembentukan kolateral.

a. Bentuk Tanaman
Tanaman murbei berbentuk semak/ perdu, tingginya dapat mencapai 5 m – 6
m, tetapi bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai 20 m – 25 m.

b. Batang
Batang tanaman murbei warnanya bermacam-macam, tergantung speciesnya,
yaitu hijau, hijau kecoklatan dan hijau agak kelabu. Percabangannya banyak
dengan arah dapat tegak, mendatar dan menggantung. Batang, cabang dan
ranting tumbuh dari ketiak daun dan berbentuk bulat.
c. Daun
Tanaman murbei berdaun tunggal dan terletak pada cabang spiral. Tulang daun
sebelah bawah tampak jelas. Bentuk dan ukuran daun bermacam-macam,
tergantung jenis dan varietasnya, yaitu berbentuk oval, agak bulat, ada yang
berlekuk dan tidak berlekuk. Tepi daun bergerigi dengan ujung daun meruncing
atau membulat. Permukaan daun ada halus mengkilap, ada juga yang kasab dan
agak kasab.

d. Bunga dan Buah


Bunga murbei berumah satu (monoecious) atau dua (dioecious). Bunga jantan
dan betina masing-masing tersusun dalam untaian terpisah.

Buah murbei merupakan buah majemuk yang berwarna hijau pada waktu muda,
berwarna kuning kemerahan pada waktu agak tua dan merah sampai ungu
kehitaman jika sudah tua.

e. Akar
Tanaman murbei memiliki perakaran yang luas dan dalam. Tanaman yang
berasal dari stek perakarannya mampu tumbuh ke bawah mirip dengan akar
tunggang hingga mencapai ke dalaman 10 cm – 15 cm dari permukaan tanah,
sedangkan akar tanaman murbei yang berumur tua mampu menembus ke
dalaman lebih dari 300 cm

3.2. SISTEMATIKA TANAMAN MURBEI :

Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Urticalis
Famili : Moraceae
Genus : Morus
Species : Morus sp.

3.2.1. Varietas Murbei

Di Indonesia ada kira-kira 100 lebih jenis/ varietas murbei, tetapi yang dikenal
ada 6 jenis yaitu :

· Morus cathayana
· Morus alba
· Morus multicaulis
· Morus nigra
· Morus australis
· Morus macruora

Dari keenam jenis tersebut, jenis yang dianjurkan ditanam karena


keunggulannya, baik produktivitas maupun kualitas daunnya adalah Morus
cathayana, Morus alba, Morus multicaulis, Morus kanva (dari India), SHA 4 X
LUN 109 (Cina), Morus multicaulis (Cina`2) dan Morus alba (Calafat). Jenis-jenis
tersebut sudah beradaptasi cukup baik dengan kondisi lingkungan di Indonesia

3.2.2. Beberapa Varietas Tanaman Murbei

Beberapa varietas tanaman murbei yang tumbuh dan berkembang dengan baik
di Jawa Barat disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1. Varietas Tanaman Murbei di Jawa Barat

N
Varietas Species Negeri asal Tinggi dpl
o
1 Kanva-2 M. bombycis India 400 -1200
2 Cathayana M. alba Jepang 200 - 500
M.
3 Multicaulis Jepang 700 - 1200
multicaulis
4 Lembang M. bombycis Indonesia 200 - 500
5 Khunpai M. bombycis Tailand 200 - 500
3.3. Syarat tumbuh tanaman murbei

3.3.1. Tanah

¨ Tanaman murbei tumbuh baik pada berbagai jenis tanah


¨ Tinggi tempat antara 300 s/d 800 meter dpl.
¨ Tanah subur, pH tanah 6,5 – 7
¨ Aerasi dan drainase tanah baik dengan solum tanah minimum 50 cm
¨ Dapat diairi, tapi tidak ada genangan air.

3.3.2. Iklim

¨ Sinar Matahari penuh dari pagi hingga sore.


¨ Curah hujan antara 2.500 s/d 3.000 mm/ tahun terbagi merata yaitu 8 bulan basah 4
bulan kering.
¨ Temperature 23 o C – 30 o C.
¨ Kelembaban udara 65 – 90 %

Tabel 2. Kapasitas Produksi Beberapa Jenis Tanaman Murbei

N Varietas Produksi Sebaran Asal


o (ton/ha)
1 Multicaulis 10-12 Jabar Jepang
2 Kanva 12-18 Jabar, India
Sulsel
3 Nigra 5-8 Sulsel
4 Katayana 12-10 Jabar,
Sulsel
5 Alba 8-10 Sulsel

3.4. Mutu Daun Murbei

Kualitas daun murbei sebagai makanan ulat sutera sangat dipengaruhi antara
lain :

a. Jenis Murbei
Masing-masing jenis murbei mempunyai kandungan unsur kimia yang berbeda
secara alami, untuk itu ada jenis yang diunggulkan.

b. Kesuburan Tanah dan Derajat Keasaman Tanah.


Kesuburan tanah jelas akan sangat berpengaruh terhadap mutu daun murbei
yang dihasilkan. Derajat keasaman tanah (pH) <>
c. Lama Sinar Matahari Menyinari Kebun Murbei
Kebun murbei yang mendapat sinar matahari sepanjang hari dari pagi sampai
sore akan menghasilkan daun murbei yang berkualitas baik.

3.5. Komposisi Nutrisi Daun Murbei

Komposisi kimia daun murbei di Indonesia dan kakuso dari Rumania yang diteliti
oleh Dr.Alexandra Matei pada tahun 1996 sebagai berikut :

Tabel 3. Komposisi Kimia Daun Murbei Indonesia dan Rumania

Budidaya Murbei

BIOLOGI DAN KIMIA MURBEI

Pohon murbei merupakan tumbuhan asli Pegunungan Himalaya. Sekarang, pohon murbei
menyebar baik di daerah tropik maupun daerah sub tropik mulai dari ketinggian 0 – 4000 m
dpl. Pohon murbei termasuk ke dalam genus Morus.

Klassifikasi

Murbei termasuk ke dalam genus Morus, family Moraceae.Ordo Klas Dicotyledonae. Pohon
murbei memiliki lebih dari 35 species dan sub species (Ryu, 1998). Berdasarkan long style
bunga jantan species murbei dikelompokkan ke dalam Dolychostyle dan Macromorus .

Species dan Varietas


Tidak kurang dari 100 species murbei yang telah dikenal. Akan tetapi yang sering
dibudidayakan untuk kepentingan budidaya ulat sutera adalah Morus Alba, Morus Cathayana
dan Morus Multicaulis
Morfologi
Kimia Murbei

Penentuan Lokasi Usaha Tani Sutera Alam

Pengadaan Bibit dan Penanaman


Perlindungan Tanaman

Pembentukan Batang Pokok


Pangkas dan Panen Daun
Budidaya Ulat Sutra

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Usaha persuteraan alam telah lama dikenal sebagian masyarakat


Indonesia. Kegiatan ini bersifat padat karya, tidak mutlak memerlukan
ketrampilan khusus yang tinggi, menghasilkan produk dengan nilai
ekonomi yang tinggi serta relatif cepat menghasilkan. Diharapkan kegiatan
ini dapat dijadikan alternatif usaha dalam upaya peningkatan pendapatan
masyarakat pedesaan.

Dari rangkaian kegiatan persuteraan alam tersebut, dipandang dari


aspek usaha sebenarnya dapat dibagi menjadi 2 atau 3 unit usaha yang
masing-masing dapat berdiri menjadi unit usaha mandiri, yaitu usaha
kebun murbei sebagai pemasok pakan ulat sutera, kemudian usaha
pemeliharaan ulat sutera untuk menghasilkan kokon sutera dan usaha
pemintalan kokon menjadi benang sutera siap tenun.

Sejalan dengan hal tersebut pemerintah telah menetapkan


kebijaksanaan untuk meningkatkan persuteraan alam nasional melalui
pembinaan dan penyuluhan juga berupa pemberian kredit persuteraan
alam.

2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan proposal ini bertujuan untuk memberikan gambaran


singkat mengenai budidaya murbei, pemeliharaan ulat sutera, prospek dan
peluang usaha persuteraan alam bagi masyarakat.

II. BUDIDAYA MURBEI

Mengenal Tanaman Murbei ( Morus sp)

Tanaman murbei berbentuk semak/perdu dengan ketinggian sekitar


5-6 m. Tanaman murbei dapat juga berbentuk seperti pohon yang tingginya
dapat mencapai 20-25 m bahkan untuk spesies Morus macruora dapat
mencapai ketinggian sekitar 35 m.
Warna batang murbei bermacam-macam tergantung spesiesnya
yaitu hijau, hijau kecoklatan dan hijau agak kelabu. Tanaman murbei
memiliki percabangan banyak yang arahnya tegak, mendatar dan
menggantung. Batan, cabang, dan ranting tanaman murbei tumbuh dari
ketiak daun dan berbentuk bulat.

Tanaman murbei berdaun tunggal dan terletak pada cabang spiral.


Tulang daun sebelah bawah tampak jelas. Bentuk dan ukuran daun
bermacam-macam tergantung jenis dan varietasnya, yaitu berbentuk oval,
agak bulat, agak berlekuk dan ada yang tidak berlekuk. Tepi daun bergerigi
dan ujung daun meruncing atau membulat. Permukaan daun ada yang
halus mengkilap, ada yang kasab atau agak kasab.

Tanaman murbei memiliki perakaran yang luas dan dalam. Tanaman


yang berasal dari stek umumnya tidak memiliki akar tunggang tetapi
tampak ada akar yang tumbuh ke bawah mirip dengan akar tunggang. Dari
hasil penelitian, akar tanaman murbei pada umumnya berkembang sampai
pada kedalaman 10-15 cm dari permukaan tanah. Akar tanaman yang
sudah berumur tua dapat berkembang sampai kedalaman lebih dari 300
cm.

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usahatani


persuteraan alam terutama adalah tersedianya pakan ulat sutera (daun
meurbei) yang cukup dan berkualitas baik. Hal ini hanya dimungkinkan
dengan membangun kebun murbei yang dipelihara dengan baik hingga
dapat memproduksi daun secara kontinu dengan kualitas yang baik dan
stabil. Untuk memperoleh produksi yang tinggi maka penanaman murbei
harus memenuhi tahap-tahap sebagai berikut, antara lain syarat tumbuh,
pengadaan bibit/persemaian, penanaman, pemupukan, pemberantasan
HPT, penyiangan, pengairan, pemangkasan.

1. Lokasi penanaman harus memenuhi persyaratan tanah dan iklim yang


cocok untuk tanaman murbei.

Tanaman murbei dapat tumbuh di segala jenis tanah baik di dataran


rendah dan dataran tinggi. Namun tetap perlu diperhatikan keadaan
tanahnya agar tanaman murbei dapat tumbuh subur. Syarat tumbuh
bagi tanaman murbei sebaiknya antara lain tempat 400 – 800 dpl,
curah hujan 2500 – 3000 mm per tahun, dan mendapat sinar matahari
penuh, Prinsipnya tanaman murbei dapat tumbuh jika aerasi dan
drainase tanah baik (tidak tergenang), solum minimum 50 cm, unsur
hara tercukupi, ph tanah optimal 6.5-7 dan kelembaban udara cukup
menunjang yaitu sekitar 65-85% dan suhu optimal 25 – 30 0 C. tetapi
umumnya tanaman murbei dapat tumbuh baik dengan suhu minimum
130C dan maksimum 380C.

2. Pengadaan bibit/persemaian.

Jenis yang telah dikembangkan dan ditanam secara luas di


Indonesia antara lain ; Morus alba, Morus nigra, Morus chatayana,
Morus kanva, Morus multicaulis.

Pengadaan bibit murbei dapat dilakukan secara vegetatif dan


generatif. Namun pada umumnya pengembang biakan dilakukan
secara vegetatif (stek) karena mudah,praktis, dan dalam jumlah yang
besar secara cepat. Stek yang digunakan sebagai bibit adalah sebagai
berikut :

- panjang stek sekitar 20-25 cm, diameter 1-2 cm dan mempunyai ruas
3-4 ruas(buku).

- Stek diambil dari tanaman induk yang berumur lebih dari 1 tahun.

- Batang/cabang untuk stek harus segar dan sehat (bebas hama dan
penyakit)

- Dipotong 45º

Persemaian bibit murbei dapat dilakukan dengan cara :

a. ditanam di bedengan

ukuran bedeng persemaian yaitu lebar 100-125 cm dan panjang


bedeng tergantung pada banyaknya stek batang. Tanah bedeng
dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm. Pencangkulan
sebaiknya dilakukan beberapa kali untuk menggemburkan tah
dan menghilangkan sisa-sisa gulma yang masih tertinggal.
Tanah yang sudah gembur diberi pupuk kandang sekitar 2 kg
dan kapur per m2. Selanjutanya tanah diratakan. Untuk
mencegah adanya serangga dan hama lainnya, dapat disebar
insektisida (Furadan dengan dosis 25 gr per m2). Setelah itu
tanah siap ditanami stek murbei. Stek ditanam secara tegak
atau agak miring dan bagian yang tertanam adalah sepanjang
sekitar 4 cm. Jarak tanam di bedengan adalah 10 x 20 cm. Stek
siap dipindah ke lapang sesudah ± 3 bulan.

b. persemaian dengan polybag


Polybag yang digunakan berukuran panjang 25-30 cm dan lebar
15 cm. Polybag diisi tanah yang sudah dicampur pupuk kandang
secukupnya dan sedikit kapur. Agar drainas tanah baik maka
tiap polybag sebaiknya dilubangi bagian bawahnya. Setelah itu
media tanam siap ditanami. Tiap 1 polybag ditanami 1 stek. Stek
siap dipindah ke lapang sesudah ± 3 bulan.

Pemeliharaan persemaian yang utama adalah menjaga kelembaban


dengan cara penyiraman setiap hari, pemupukan dengan pupuk NPK
atau Urea (1 sdm /10 l air untuk 1000 batang 4-5 hari sekali, untuk
dibedengan 2 gr/tan) serta penyiangan gulma dan pemberantasan HPT
dengan cara disemprot dengan insektisida

3. Penanaman

Penanaman di lapangan dapat dilakukan dengan 3 sisitem yaitu :

@ sistem lubang

 jarak tanam yang umum dipakai yaitu 1x0.5 m, 1x0.4 m, 0.5x0.5


 lubang tanam ukuran 40x40x40 cm atau 50x50x50 cm
 dasar lubang diberi pupuk kandang/kompos 2-3 kg/lubang (kalau
perlu ditambahkan ± 7 gr kapur/lubang)
 saat penanaman polybag dirobek, bibit berupa puteran dimskkan
dlam lubang kmd ditimbun dg top soil dan tekan.

@ Sistem rorak

 seperti penanaman pada tebu, dibuat rorak dengan jarak 1 m,


dengan ukuran rorak sedalam 50 cm den lebar 40 cm
 ajir dipasang sepanjang rorakan dengan jarak 0.5 m atau 0.4 m
 pukan diletakkan dalam rorak dengan dosis sama seperti sistem
lubang

@ Sistem pengolahan tanah secara keseluruhan

 tanah dibajak lalu digemburkan, kemudian diberi pukan 10-15 ton/ha


dan kapur 1.5 ton/ha, dicampur secara merata.
 ukuran lubang tanam sama seperti pada sistem lubang.

4. Pemupukan dilakukan sesuai jadwal dan dosis yang direkomendasikan.


Pemupukan dilakukan sebanyak 3x, yaitu awal, pertengahan dan akhir
musim hujan juga dilakukan setelah pemungutan daun dan ± seminggu
setelah pemangkasan.

Dosis

Taraf pemupukan
Tahun I Tahun II, dst
Urea TSP KCl Urea TSP KCl
200 100 100 150 150 150

Juga pupuk kandang sebaiknya diberikan 10-15 ton/ha/th

pemberian pupuk dengan dibenamkan di sekitar tanaman, lalu ditutup


tanah (± 20 cm dari pangkal batang)

5. Pemberantasan hama penyakit dilaksanakan tepat waktu dengan dosis


yang direkomendasikan.

Jika terserang hama, penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan ± 20


hari sebelum penggunaan daun sebagai pakan ulat.

Hama yang paling sering menyerang tanaman murbei adalah :

@ hama pucuk (Glyphodes pulverulentalis)

Cara penanggulangan yang efektif yaitu dengan disemprot insektisida


tiap tahun saat kekeringan. Insektisida pengenceran 2000x dgn jumlah
larutan semprot 1200-1500 l/ha.

@ Kutu Daun (Mealy bug)

hidup parasit pada pucuk/daun muda dan menghisap cairan pd


kuncup tes, akibatnya timbul bercak-bercak hitam menyebabkan
pertumbuhan berhenti. Daun menjadi mengkerut, kuncup daun
membengkak, ruas pucuk daun memendek. Menurunkan konsumsi
untuk ulat kecil. Pucuk yang cacat merupakan habitat yang cocok
untuk serangga ini.

Pengendalian dengan sistem cutting, yaitu memangkas sekitar 4 cm


dari cabang pokok dan cabang-cabang kecil harus dipotong. Selain
itu rumput-rumputan sekitar juga harus dibersihkan karena dapat
menjadi habitat serangga tersebut.
Untuk memberantas ulat daun yang masih kecil, pemangkasan
dilakukan satu bulan sebelum hakitate dan penyemprotan dapat
dilakukan setelah tunas keluar. Jika serangan berat, maka
penyemprotan 2x yaitu setelah pemangkasan selanjutnya umur 2
minggu setelah pemangkasan atau 15 hari sebelum daun murbei
digunakan.

@ penggerek batang

Larva hama ini memakan bagian bawah kulit batang sepanjang


lapisan kambium secara tidak teratur. Selanjutnya masuk ke dalam
lapisan xylem dengan membuat lubang dan kemudian berkembang.
Akibatnya daya tahan tanaman menjadi lemah. Cabang yang
terserang harus dipotong dan dibakar

@ Kutu batang

Cenderung menyerang kebun murbei yang kurang mendapat sinar


matahari, oleh karena itu sebaiknya tanaman tidak tidak ditanam di
daerah dengan prosentase naungan tinggi. Pemangkasan rendah
harus segera dilakukan untuk mengurangi ruang lingkup hama.
Dapat disemprot dengan oli, tetapi diusahakan tidak menempel di
daun karena dapat merusak daun juga.

@ Rayap (Macrotennes gilvus)

Umumnya menyerang akar atau leher akar. Pencegahannnya dapat


menggunakan Aldrin dengan takaran 5 gr atau Dieldrin dengan
takaran 2 gr tiap tanaman. Insektisida tersebut dicampur dengan
media tanam murbei atau setelah murbei ditanam.

@ Penyakit tepung (Phyllactinia corylea)

Gejala serangan mula-mula pada daun tampak bintik-bintik putih, lalu


meluas menjadi bercak kuning kemudian coklat akhirnya menjadi
hitam.(biasanya pada permukaan daun bagian bawah)

Pencegahan penyakit ini akan efektif apabila dilakukan secara


serempak pada s\areal yang luas, selain itu dengan pengelolaan
kebun dengan baik misalnya dengan mengatur penggunaan BO
dalam jumlah yang cukup untuk mengantisipasi kekeringan dan
memberikan pupuk yang sesuai agar pertumbuhan daun baik
sepanjang waktu.
Obat-obatan menggunakan Daconil pengenceran 2000x.
Penyemprotan dilaksakan 2-3 x ke daun (terutama bag bawah)
dengan interval waktu penyemprotan 10 hari.

@ Penyakit Bintik Daun (Sirosporium mori)

Biasanya menyerang permukaan daun bagian bawah menyebabkan


daun menjadi kotor dan hitam. Intensitas serangan tinggi pada
musim kemarau. Usaha pencegahan seperti pada penyakit tepung.

@ Penyakit Bercak Daun (Septogleum mori)

Penyakit bintik muncul pada kedua sisi daun. Bintik semula berwarna
coklat gelap dan makin lama makin meluas. Bagian tepi bintik masih
berwarna coklat gepal, tetapi bagian tengahnya makin lama tidak
berwarna karena di tempat ini berkumpul spora-spora kecil berwarna
putih/merah muda.

Usaha pencegahan adalah dengan membersihkan rerumputan


sekitar, selain itu menghindarkan tanaman dari kelembaban yang
tinggi.

6. Penyiangan dan pendangiran dilakukan tepat waktu.

Pelaksanaannya tidak terlambat terutama setelah tanaman dipangkas,


maksud penyiangan dan pendangiran untuk menjaga aerasi tanah tetap
baik sehingga udara dapat masuk ke dalam tanah dan perakaran tanah
dapat bernafas dengan baik. Setelah tanah didangir sebaiknya diikuti
pemupukan.

7. Pengairan dilaksanakan dengan kebutuhan.

Tanaman murbei di daerah dengan CH rendah perlu diairi karena


tanaman murbei tidak tahan terhadap kekeringan, sebaliknya di daerah
CH tinggi perlu dibuat saluran drainase karena tanaman murbei tidak
tahan tegenang air ( tan murbei sangat peka terhadap kekurangan zat
asam). Pemberian pupuk hijau, seperti LCC(Leguminosae Cover Crop)
yaitu Crotalaria, Centrosema, Calapogonium dsb, dengan cara
dibenamkan di sekitar tanaman murbei selain menambah unsur N juga
dapat mempertahankan RH. Proses dekomposisi BO yang mengandung
kadar air tinggi akan membantu tanah dari kekeringan. Pengairan sangat
diperlukan terutama musim kemarau untuk menjaga produksi daun tetap
stabil.

8. Pemangkasan/pemanenan harus dilaksanakan sesuai jadwal.

Pemangkasan pohon dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan tunas


baru, menyeragamkan pertumbuhan daun dan memudahkan
pemanenan daun. dan Tanaman murbei sudah dapat dimanfaatkan
daunnya pada umur 6 bulan sitelah ditanam di lapangan. Pangkasan
pertama sebaiknya dilakukan pada umur 9-12 bulan dengan memotong
cabang miring ke atas 45°, untuk pembentukan batang tanaman
sehingga kondisi tanaman kuat.

Cara pemangkasan pembentukan tanaman ini terdiri dari tiga macam :

Pemangkasan rendah

tanaman murbei dipangkas setinggi 10-30 cm dari permukaan tanah. Jenis


pangkasan ini menghasilkan jumlah daun yang banyak, daun tudak cepat
mengeras, pemungutan daun dan pengendalian HPT dapat dilakukan
dengan mudah

Pemangkasan sedang

tanaman murbei dipangkas 50-100 cm dari permukaan tanah. Jenis


pemangkasan ini memungkinkan untuk perakaran yang dalam

Pemangkasan tinggi

tanaman murbei dipotong pada ketinggian >100 cm dari permukaan tanah.


Jenis pangkasan ini sering digunakan pada daerah yang sering mengalami
luapan air.

Untuk selanjutnya penangkasan dapat dilakukan 3-4 kali setahun setelah


panen daun. Dikenal 3 macam pemangkasan pemeliharaan :

Kobunaosi

pemangakasan dilakukan setelah panen daun ,untuk memperbaikik


tanaman. Pangaksan dilakukan sesuai tinggi pangkasan yang telah
ditentukan sehingga tinggi tanaman sama
Kobukirei

memangkas cabang/ranting yang kecil dan tidak produktif sehingga


pertumbuhan cabang yang tersisa diharapkan bertambah baik. Cabang
yang terkena penyakit dibuang agar penyebarannya dapat ditekan

Kobusage

pemangkasan batang pokok untuk peremajaan. Biasanya dilakukan 10-20


cm dari permukaan tanah, sekali dalam 5 tahun

9. Pemanenan daun

 Waktu panen

Panen daun sebaiknya dilakukan pad pagi atau sore hari untuk mencegah
kelayuan

Penyediaan daun

1. penyediaan daun untuk ulat kecil

ulat kecil membutuhkan daun yang lunak yaitu daun muda (umur pangkas
1 bulan) . untuk pemeliharaan ulat sutera dalam skala besar sebaiknya
dibuat kebun khusus untuk ulat kecil yang letaknya dekat dengan tempat
pemeliharaan.

 daun dari umur pangkasan 1 bulan


 daun muda pada murbei pangkasan 2-3 bulan (3 lbr dari ujung atas)

2. penyediaan daun untuk ulat besar

daun untuk ulat besar pada umur pangkas 2-3 bulan


Murbei Untuk Obat

Lama juga ya g’ nongol di blog …

Kali ini aku aka menuliskan berapa prakata tentang “Buah Murbei”.
Tentu pernah makan buah tersebut bukan… tapi kemungkinan sekarang ini buah tersebut
sudah langka. Jarang sekali ditemukan buah murbei. Padahal buah tersebut banyak
manfaatnya. Saya sendiripun baru tahu akhir-akhir ini. Mungkin karena baru tahu maka saya
baru memposting manfaat buah ini.

Nama latin Murbei atau besaran adalah Morus alba.


Sedang di Cina dikenal  dengan Sang ye. Daunnya dikenal sebagai makanan Ulat Sutra.
Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 m dpl(diatas
permukaan laut), dan memerlukan sinar matahari yang cukup.
Buahnya banyak berupa buah buni,berair dan rasanya enak. Buah muda warnanya hijau,
setelah masak menjadi hitam. Biji kecil, warna hitam.
Dan berikut manfaat murbei bila untuk obat (dalam bentuk ramuan):

 Tekanan darah tinggi, kaki bengkak


Daun murbei segar sebanyak 15 gr dicuci bersih kemudian direbus dengan2 gelas air selama
15 menit. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore.
 Memperbanyak Keluar ASI
Daun murbei muda dimasak sebagai sayur, lalu dimakan bersama nasi.
 Kencing Nanah
Akar murbei, Adas Pulosari, dan kayu Sandel (sandelhout) direbus.
 Bisul, Radang kulit
Daun Murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa
1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Rebusan daun ini berguna untuk
membersihkan darah sehingga dapat diminum secara teratur.
 Luka, Borok
Daun Murbei segar setelah di cuci bersih lalu di olesi minyak kelapa. Lakukan di atas api lalu
diremas-remas dengan jari tangan sehingga menjadi lemas.
Daun tadi kemudian dipakai untuk menutup luka. Namun sebelumnya, luka harus dicuci
dahulu dengan rebusan akar trengguli.
 Berkeringat malam
Daun Murbei kering yang dijadikan serbuk sebanyak 6-9 gr, direbus dengan air beras sampai
mendidih. Setelah dingin lalu diminum.
 Rematik, tangan dan kaki pegal dan sakit
Ranting Murbei kering sebanyak 15 gr direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1
gelas. Setelah dingin disaring,minum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
 Hepatitis kronis, kurang darah, tekanan darah tinggi
Buah murbei segar sebanyak 10 gr ditambah air masak 1 gelas, lalu di blender. Hasilnya lalu
diminum sekaligus.
 Jantung lemah
Buah Murbei secukupnya di jus, lalu diminum sekaligus. Napas pendek, bengkak di mata kaki
dan rasa nyeri didada akan berkurang dengan minum jus buah murbei ini setiap hari.

Pemakaian buah murbei sebaiknya dihindari bila sedang diare akibat dingin dan adanya
defisiensi limpadan lambung. Selamat mencoba

You might also like