You are on page 1of 57

Waktu : 6 x 45 Menit

(Keseluruhan KD)

Kompetensi Dasar :
Standar 5.1. Mendeskripsikan sistem hukum
dan peradilan internasional.
Kompetensi :
5.2. Menjelaskan penyebab tim-bulnya
5. Menganalisis
sengketa internasional dan cara
Sistem Hukum
penyelesaian oleh Mahkamah
dan Peradilan
Internasional.
Internasional
5.3. Menghargai putusan
Mahkamah Internasional.
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan
Internasional

Kompetensi Dasar :
5.1. Mendeskripsikan sistem
hukum dan peradilan
internasional.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :
 Menguraikan pengertian sistem hukum dan asal
mula hukum internasional.
 Menjelaskan hukum internasional dalam arti
modern, asas-asas, sumber hukum dan subjek
hukum internasional.
 Mendeskripsikan hubungan hukum internasional
dengan hukum nasional dan proses ratifikasi hukum
internasional.
 Menganalisis tentang peradilan internasional.
Sistem Hk.
Internasional

Pengertian Hk. Internasional

Asal Mula
SISTEM HUKUM
Arti Modern
DAN PERADILAN Hukum
Asas-asas
INTERNASIONAL Internasional
Sumber Hukum
Subjek Hukum

Hub. Hukum Internasional dgn Hk. Nasional


Proses ratifikasi Hk. Int menjadi Hk. Nasional
Peradilan Internasional
1. Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

a. Sistem Hukum Internasional

Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan hukum yang


berlaku untuk komunitas internasional (semua negara-negara di
dunia) yang harus dipatuhi dan diataati oleh setiap negara.
Sistem hukum internasional juga merupakan aturan-aturan yang
telah diciptakan bersama oleh negara-negara anggota yang
melintasi batas-batas negara.
Kepatuhan terhadap sistem hukum internasional tersebut,
adakalanya karena negara tersebut terlibat langsung dalam proses
pembuatan dan tidak sedikit juga yang tinggal meratifikasinya.
b. Pengertian Hukum Internasional

Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yang


mengatur aktivitas entitas berskala internasional.
1. J.G. Starke, Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum
(body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan
karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.
2. Wirjono Prodjodikoro, Hukum internasional, adalah hukum yang
mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di
berbagai negara.
3. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional, adalah
keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara
antara :
 negara dan negara
 negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek
hukum bukan negara satu sama lain.
c. Asal Mula Hukum Internasional

Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasional sejak


tahun 89 SM, dengan istilah Ius Gentium (hukum antar bangsa).

Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi Ius Inter


Gentium ialah hukum yang diterapkan bagi kaula negara (orang
asing), yaitu orang-orang jajahan atau orang-orang asing.

Kemudian berkembang menjadi


Volkernrecht (bahasa Jerman), Droit des
Gens (bahasa Prancis) dan Law of Nations
atau International Law (Bahasa Inggis).
Lanjutan ………….

Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman


tentang hukum internasional dapat dibedakan dalam
2 (dua) hal, yaitu :
 Hukum perdata Internasional, yaitu hukum
internasional yang mengatur hubungan hukum
antar warga negara suatu negara dan warga
negara dari negara lain (antar bangsa).
 Hukum Publik Internasional, yaitu hukum
internasional yang mengatur negara yang satu dan
negara yang lain dalam hubungan internasional
(hukum antar negara).
d. Hukum Internasional Dalam Arti Modern

Terwujudnya Hukum Internasional yang kita kenal


sekarang mrp hasil konferensi di Wina 1969.

Hukum Tertulis :
 Bahwa ruang lingkup hukum internasional hanya
berlaku utk perjanjian-perjanjian antar negara.
 Menghasilkan suatu perjanjian tertulis yang dikenal
dengan nama Vienna Convention on the Law of Treaties.
 Perjanjian Internasional tertulis tunduk pada ketentuan
hukum kebiasaan internasional dan yurisprudensi atau
prinsip-prinsip hukum umum.
Lanjutan ………….

Hukum Tidak Tertulis :


 Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidak
tertulis) yg ruang lingkupnya hanya utk perjanjian antar negara.
 Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain,
ada pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan
organisasi-organisasi internasional.
 Dalam perjanjian tidak tertulis (International Agreement Not in
Written Form), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakan
percobaan nuklir di Atol Aruboa yg banyak menuai protes dari
negara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada Mahkamah
Internasional di Den Haag.
 Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaan
sejenis dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh,
memprotes dan mengadakan tuntutan.
e. Asas-asas Hukum Internasional

Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara


harus memperhatikan asas-asas hukum internasional :
1. Asas Teritorial
2. Asas Kebangsaan
3. Asas Kepentingan Asas lain sebagai berikut :
Umum
1. Pacta sunt servanda
2. Egality rights
3. Reciprositas
4. Courtesy
5. Right sig stantibus
f. Sumber Hukum Internasional

Mochtar Kusumaatmadja, membedakan sumber hukum


dalam arti material dan sumber hukum dalam arti formal.

SUMBER
HUKUM INTERNASIONAL

DALAM ARTI MATERIAL : DALAM ARTI FORMAL :


Adalah sumber hukum yang Adalah sumber dari mana kita
membahas dasar berlakunya mendapatkan atau menemukan
hukum suatu negara. ketentuan-ketentuan hukum
internasional.
Lanjutan ………….

Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam


Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut :
1. Perjanjian Internasional (Traktat = Treaty),
2. Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti
dalam praktek umum dan diterima sbg hukum,
3. Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-
bangsa beradab,
4. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran
para ahli hukum internasional dari berbagai
negara sebagai alat tambahan untuk menentukan
hukum, dan
5. Pendapat-pendapat para ahli hukum terkemuka.
g. Subjek Hukum Internasional

1. Negara
2. Tahta Suci
Subjek
3. Palang Merah Internasional
4. Organisasi Internasional
5. Orang Perseorangan
6. Pemberontak dan Pihak
Hukum dalam Sengketa
Internasional
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Asal Mula,
Asas-asas dan Subyek Hubungan Internasional, serta hubungan antara
Hukum Internasional dan Hukum Nasional, dilanjutkan penugasan
dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1. Berikan ulasan kembali tentang pengertian “Hukum Internasi-


onal” sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !
Pendapat anda tentang hubungan internasional ? ......................

No Tokoh Uraian Singkat


Sam .................................................................................
1.
Suhaedi .............................................................................
.................................................................................
2. Wirjono P.
.............................................................................
Lanjutan ………….

2. Menurut J.G. Starke Hukum internasional, adalah sekumpulan


hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas
dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.
Berikan penjelasan singkatnya ! !
a. Terdiri dari asas-
asas: ............................................................
b. Hubungan antar negara: .........................................................
3. Perjanjian Internasional tertulis, tunduk pada ketentuan hukum
kebiasaan internasional dan yurisprudensi atau prinsip-prinsip
hukum umum.
Beri penjelasan singkat ! .......................................................

Hukum Kebiasaan Internasional Yurisprudensi


....................................... .......................................
4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam hukum
internasional pemberontak dan pihak dalam sengketa dapat
menjadi salah satu subjek hukum
internasional ! ................................................................................
...........................
5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara hukum
perdata internasional dan hukum publik internasional di
bawah ini !

Persamaan Perbedaan
.................................................... ....................................................
.................................................... ....................................................
h. Hubungan Hukum Internasional dengan Hukum
Nasional

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang


memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara
hukum internasional dengan hukum nasional :

1. Aliran Monoisme (tokohnya Hanz Kelsen dan Georges Scelle),


bahwa antara hukum internasional dan hukum nasional
merupakan satu kesatuan, disebabkan :
 Walaupun kedua sistem hukum itu mempunyai istilah yang
berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama, yaitu
individu-individu yang terdapat dalam suatu negara.
 Sama-sama mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.
2. Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-
gapan bahwa hukum internasional (HI) dan hukum nasio-
nal (HN) mrp dua sistem terpisah yg berbeda, karena :
 Perbedaan Sumber Hukum, HN bersumber pada hukum
kebiasaan dan tertulis suatu negara, sedangkan HI
berdasarkan pada hukum kebiasaan dan kehendak
bersama negara-negara dlm masyarakat internasional.
 Perbedaan Mengenai Subjek, subjek HN adalah
individu-individu yg terdapat dlm suatu negara, sedang-
kan subjek HI adalah negara-negara internasional
 Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum, HN mempunyai
kekuatan mengikat yang penuh dan sempurna jika
dibandingkan dengan HI yang lebih banyak bersifat
mengatur hubungan negara-negara secara horizontal.
h. Proses Ratifikasi Hukum Internasional menjadi
Hukum Nasional

Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian


Internasional, bahwa dalam pembuatan perjanjian
internasional harus didasarkan pada prinsip-prinsip
persamaan, saling menguntungkan dan memperhatikan
hukum nasional atau hukum internasional yang berlaku.

Harus didahului dengan konsultasi dan


koordinasi dengan menteri luar negeri, dan
posisi pemerintah harus dituangkan dalam
suatu pedoman delegasi.
Tahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian Internasional

Negara
Negara B,C,D
A Penjajakan dst.

Perundingan Penandatanganan

Perumusan naskah Penerimaan

Penandatanganan suatu perjanjian internasional dapat merupakan


persetujuan atas naskah yang dihasilkan dan merupakan
pernyataan untuk mengikatkan diri secara definitif.
Pengesahan perjanjian internasional mrp tahap
penting dalam proses pembuatan perjanjian
internasional, karena suatu negara telah menyatakan
diri untuk terikat secara definitif.

Tentang pengesahan
perjanjian internasional,
dapat dibedakan antara
pengesahan dengan undang-
undang dan pengesahan
dengan keputusan presiden.
PENGESAHAN
PERJANJIAN
INTERNASIONAL

DENGAN UNDANG- DENGAN KEPUTUSAN


UNDANG PRESIDEN

Apabila berkenaan dengan : Jenis-jenis perjanjian yang


a. Masalah politik, perdamaian, pertahanan, pengesahannya melalui keputusan
dan keamanan negara; presiden pada umumnya memiliki
b. Perubahan wilayah atau penetapan batas materi yang bersifat prosedural dan
wilayah; memerlukan penerapan dalam waktu
c. Kedaulatan negara; singkat tanpa mempengaruhi
d. Hak asasi manusia dan lingkungan hidup; peraturan perundang-undangan
e. Pembentukkan kaidah hukum baru; nasional, di antaranya adalah
f. Pinjaman atau hibah luar negeri. perjanjian induk yang menyangkut
kerjasama di bidang Iptek, ekonomi
Pengesahan perjanjian internasional dan teknik, perdagangan, kebudayaan,
dilakukan berdasarkan materi perjanjian pelayaran niaga, kerjasama
dan bukan berdasarkan bentuk atau penghindaran pajak berganda, dll.
nama perjanjian.
Suatu perjanjian internasional dapat berakhir bila :
1. Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yg
ditetapkan dalam perjanjian;
2. Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;
3. Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan
perjanjian;
4. Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar
ketentuan dalam perjanjian;
5. Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian
lama;
6. Munculnya norma-norma baru dalam hukum internasional;
7. Hilangnya objek perjanjian
8. Terdapat hal-hal yg merugikan kepentingan nasional.
Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa “Presiden dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang,
membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain”.

Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk


mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah
perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan
mengandung materi :
1. Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi
haluan politik negara (perjanjian persahabatan, perubahan
wilayah, atau penetapan tapal batas.
2. Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat
mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian kerjasma
ekonomi, atau pinjaman uang.
3. Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem
perundangan harus diatur dengan undang-undang, seperti
soal-soal kewarganegaraan dan soal-soal kehakiman.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,
majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan
hal-hal berikut :
1. Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi
hukum Internasional menjadi hukum nasional !
2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan
perundingan suatu perjanjian internasional terlebih dahulu
dilakukan oleh delegasi yang dipimpin serorang menteri !
3. Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu
perjanjian internasional !
4. Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan)
perjanjian internasional ada yang dengan Undang-Undang
dan ada yang cukup dengan Keputusan Presiden !
5. Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian
internasional menurut Pasal 11 UUD 1945 !
i. Peradilan Internasional

 Komponen-komponen Lembaga
Peradilan Internasional
 Komposisi terdiri dari 15 orang
Hakim dan masa jabatan 9 tahun.
Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari
1) Mahkamah negara anggota tetap DK PBB)
Internasion  Berfungsi, menyelesaikan kasus –
al (The kasus persengketaan
Internation internasional yang subjeknya
negara.
al Court of
Justice)  Yurisdiksi adalah kewenangan MI
untuk memu-tuskan perkara-
perkara pertikaian dan memberi
opini yang bersifat nasihat.
Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara,
berpedoman pada perjanjian-perjanjian internasional
(traktat-traktat dan kebiasaan-kebiasaan internasional)
sebagai sumber hukum.
Keputusan Mahkamah Internasional, merupakan
keputusan terakhir walaupun dapat diminta banding.
Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat
juga pengadilan arbitrasi internasional.
Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum,
dan keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan
peraturan hukum.
2) Mahkamah Pidana Internasional
(The International Criminal Court)

Yurisdiksi adalah
Komposisi adalah 18 kewenangan untuk
orang hakim yang masa menegakkan aturan
jabatannya 9 tahun. hukum internasional
Dipilih berdasarkan 2/3 terhadap pelaku
suara Majelis Negara kejahatan berat.
Pihak.
 Kejahatan Genosida
4 Jenis  Kejahatan terhadap
Kejahatan kemanusiaan
(Pasal 5-8
Statuta
 Kejahatan perang
Mahkamah)  Kejahatan agresi
3) Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional ( The
International Criminal Tribunals/ICT)

Berwenang mengadili
para tersangka
kejahatan berat Contoh :
internasional yang • International Criminal
Tribunal for Former
bersifat tidak
Yugoslavia
permanen, artinya • Special Court for
setelah selesai cambodia
mengadili, peradilan
dibubarkan
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan
Internasional

Kompetensi Dasar :
5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya
sengketa internasional dan cara
penyelesaian oleh Mahkamah
Internasional.
5.3. Menghargai putusan
Mahkamah Internasional.
(Indikator)
Hasil Yang Diharapkan :

 Mendeskripsikan tentang sengketa nasional,


faktor penyebabnya dan dalam menyelesaikan
sengketa internasional.
 Menganalisis peran hukum Internasional dalam
menjaga perdamaian dunia dan berdampingan
secara damai.
 Menghargai keputusan Mahkamah Internasional
dalam menyelesaikan masalah internasional.
Sengketa internasional dan faktor penyebabnya

Penyelesaian
Sengketa
SENGKETA Prosedur
Peran
INTERNASIONAL Mahkamah
Penyelesaian
DAN MAHKAMAH Internasional Keputusan
INTERNASIONAL Sengketa
Menjaga
Perdamaian Dunia

Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai

Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional


1. Penyebab Timbulnya Sengketa
Internasional oleh Mahkamah Internasional
a. Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya

Sengketa internasional adalah sengketa atau


perselisihan yang terjadi antar negara baik yang
berupa masalah :
 Wilayah, Faktor politis atau perbatasan
wilayah, mrp faktor potensial
 Warganegara, timbulnya ketegangan dan
 Hak Asasi Manusia, sengketa internasional yg
 Terorisme, dll. dapat memicu terjadi perang
terbuka.
1. Segi Politis (Adanya Pakta
Pertahanan atau Pakta
Perdamaian)
2. Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial
Beberapa 3. Pengembangan Senjata Nuklir
Faktor atau Senjata Biologi
Penyebab :
4. Permasalahan Terorisme
5. Ketidakpuasan Terhadap Rezim
Yang Berkuasa.
6. Adanya Hegemoni (pengaruh
kekuatan) Amerika.
b. Peran mahkamah Internasional Dlm Menyelesaikan
Sengketa Internasional

Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional


melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan
istilah Adjudication, yaitu suatu teknik hukum untuk
menyelesaikan persengkataan internasional dengan
menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan.
Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasi
mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh
lembaga peradilan tetap, sementara arbitrase
dilakukan melalui prosedur ad hoc.
Lanjutan ………….

 Wewenang ratione personae, yaitu


siapa-siapa saja yang dapat menga-
jukan perkara ke mahkamah, dan
Mahkamah
Internasional  Wewenang ratione materiae, yaitu
mengenai jenis sengketa-sengketa
yang dapat diajukan.
Wewenang wajib (compulsory jurisdiction), yaitu
hanya dapat terjadi jika negara-negara sebelumnya
dalam suatu persetujuan menerima wewenang tsb.
 Berdasarkan Ketentuan Konvensional
 Klausula Opsional
Lanjutan ………….

Fungsi konsultatif, yaitu


memberikan pendapat-pendapat
yang tidak mengikat atau apa yang
Mahkamah disebut advisory opinion :
Internasional
1. Natur Yuridik Pendapat Hukum
(Advisory Opinion)
2. Permintaan Pendapat Mahkamah
Internasional :
 Badan yang dapat meminta
pendapat mahkamah
 Pemberian pendapat oleh
mahkamah
Beberapa istilah penting yang berhubungan dengan
upaya-upaya penyelesaian Internasional.
1. Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat oleh
pengadilan dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh
lembaga berwenang.
2. Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang
bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan
yang akan diselesaikan, melalui :
 Penetapan ihwal persengketaan,
 Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan
 Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam
menentukan kasus.
 Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui
otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang
bersangkutan dalam compromis.
3. Ex Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusan oleh
pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.
c. Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui
Mahkamah Internasional
D E
Pemeriksaan Dan Proses Peradilan
Penyeledikan s.d. MAHKAMAH
INTERNASIONAL
Pemberian Sanksi
C

Komisi Tinggi
HAM PBB/ Negara-Negara
Lembaga HAM Anggota/Bukan
Internasional PBB

B A

Ada Pengaduan
Telah Terjadi Terjadi
Dari Negara Yang
Pelanggaran Sengketa/
Dirugikan
HAM Konflik
Lanjutan ………….

Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian


sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional.

 Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil tindakan


sementara dalam bentuk ordonasi (melindungi hak-hak dan
kepentingan pihak-pihak yang bersengketa sambil menunggu
keputusan dasar atau penyelesaian lainnya secara defenitif.

 Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah satu pihak


tidak muncul di mahkamah atau tidak mempertahankan perkaranya,
pihak lain dapat meminta mahkamah mengambil keputusan untuk
mendukung tuntutannya. Jika negara bersengketa tidak hadir di
mahkamah, tidak menghalangi organ tersebut untuk mengambil
keputusan.
Lanjutan ………….
d. Kep Mahkamah Internasional dlm Menyelesaikan
Sengketa Internasional

Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan suara mayo


ritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang, suara
ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3 bagian :
 Pertama berisikan komposisi mahkamah, informasi mengenai pihak-
pihak yang bersengketa, serta wakil-wakilnya, analisis mengenai fakta-
fakta, dan argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.
 Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamah yang
merupakan suatu keharusan karena penyelesaian yuridiksional sering
merupakan salah satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari
sengketa dan karena itu, perlu dijaga sensibilitas pihak-pihak yang
bersengketa.
 Ketiga berisi dispositif, yaitu berisikan keputusan mahkamah yang
mengikat negara-negara yang bersengketa.
e. Peranan Hukum Internasional Dalam Menjaga
Perdamaian Dunia

Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan


hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)
dalam menjaga perdamaian dunia :
1. Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara
damai (Antartika Treaty) pada tahun 1959.
2. Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan
perdamaian (Non-Proliferation Treaty) tahun 1968.
3. Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995 yang
mengharuskan pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan
Kroasia untuk mematuhinya. Untuk itu, NATO
menempatkan pasukannya guna meneggakkan
hukum internasional yang telah disepakati.
f. Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai
Berdasarkan Persamaan Derajat
Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai dida-
sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku
secara universal :
1. Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang
bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan
politik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya
yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB.
2. Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri
suatu negara.
3. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.
4. Persamaan kedaulatan negara.
5. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan,
kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.
6. Itikad baik dalam hubungan internasional.
7. Keadilan dan hukum internasional.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Penyebab Timbulnya


Sengketa Internasional dan Cara Penyelesaian Oleh Mahkamah
Internasional, lakukan Strategi Pembelajaran dengan Penugasan
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau
Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.
Langkah-langkah :
1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.
2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.
3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap
wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.
4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
5. Buatlah kesimpulan bersama.
6. Penutup.
2. Menghargai Keputusan Internasional
Pihak-Pihak
No Uraian Kasus atau Kejadian Keterangan
Yang Terlibat
1. Amerika  Tahun 1906, tentara Amerika telah Para pelaku ke-
Serikat di melakukan kejahatan perang dengan jahatan perang
Filipina, Indo membunuh warga Filipina (moro telah diajukan ke
China & massacre). pengadilan mili-
Jepang ter, namun tidak
 Tahun 1968, peristiwa yang lebih lama kemudian
dikenal dengan My Lai Massacre, banyak yang di-
sebuah kompi Amerika menyapu bebaskan. (Mah-
warga desa dengan senjata otomatis kamah interna-
hingga menewaskan sekitar 500 sional belum
korban. dapat berbuat
banyak).
 Pada tahun 1945, lebih dari 40.000
rakyat Jepang yang tidak berdosa telah
terpanggang dengan dijatuhkannya
bom atom di Hirosima dan Nagasaki
(Jepang).
2. Jerman &  Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Sebelum Perang
Jepang dalam Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler Dunia II, kolonia-
aksinya di telah melakukan pembasmian terhadap lisme Barat de-
Eropa dan Asia. lawan politik maupun orang-orang ngan jutaan kor-
Yahudi serta penyerbuan terhadap negara ban tidak tersen-
Austria, Polandia dan Cekoslowakia tuh. Baru setelah
dengan cara-cara yang sangat biadab sekutu membuka
(holocaust). Pengadilan Nu-
remberg (1945-
 Pasukan Jepang baik di Indonesia, Korea 1946) untuk Nazi
maupun di China yang sangat kejam dan Jepang, di-
selama pendudukan. Di Indonesia, selama mulailah proses
pendudukan Jepang Tidak kurang dari pelembagaan
10.000 rakyat hilang dan tidak pernah untuk kejahatan
kembali selama berlangsungnya romusha perang melalui
tersebut. empat Konvensi
Geneva tahun
1949.
3 Serbia di  Kurun waktu antara tahun 1992-1995, Tahun 1994 pe-
Kroasia dan pasukan Serbia telah melakukan ngadilan terhadap
Bosnia pemmbersihan etnik (etnic cleansing) para penjahat pe-
Herzegovina terutama terhadap warga sipil muslim rag telah terbukti
(Yugoslavia) Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah di Den Haag
lain serta di Kroasia yang ingin (Belanda).
melepaskan diri dari Serbia setelah
bubarnya negara federasi Yugoslavia. Proses pengadilan
Tidak kurang 700.000 warga sipil telah terus berlangsung,
disiksa dan dibunuh dengan kejam. namun hasilnya
Beberapa nama yang harus belum sesuai
bertanggungjawab atas perbuatan harapan. Banyak
kejahatan perang tersebut antara lain : yang masih gagal
Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco ditangkap.
Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic,
Mladic, dan lain-lain.
4 Pemerintah  Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, PBB menggelar
Rwanda tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan Tutsi pengadilan keja-
terhadap etnis telah terbunuh. Pemerintah Rwanda hatan perang yang
Hutu dan Tutsi bertanggung-jawab atas kasus digelar di Arusha
terbunuhnya kedua etnis tersebut. (Tan-zania),
namun hanya
mampu menyerat
29 orang yang
diadilli.

Catatan :
Berdasarkan modal Pengadilan Rwanda ini, akhirnya PBB menggelar pengadilan untuk
penjahat-penjahat perang. Internasionalisasi pengadilan penjahat perang semakin menjadi
penting dengan disetujuinya oleh 91 negara sebuah Statuta Roma 1998, sebuah langkah
untuk membentuk ICC (International Criminal Court) yang permanen. Namun, banyak
pengamat mengkritik pengadilan di Den Haag saja, lebih banyak gagal daripada suksesnya,
apalagi model ICC.
SOAL ESSAY/URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1. Berikan alasan, mengapa dalam kehidupan antar bangsa


diperlukan hukum internasional ?
2. Rumuskan kembali tentang hukum internasional dari berbagai
pendapat para ahli !
3. Berikan 2(dua) contoh tentang penerapan asas kebangsaan
kebangsaan dalam hukum internasional !
4. Jelaskan perbedaan antara hukum internasional tertulis dan
tidak tertulis !
5. Tuliskan kembali sumber-sumber hukum internasional
berdasarkan Pasal 38 Piagam Mahkama Internasional !
Lanjutan ……………….

6. Jelaskan bagaimana proses ratifkasi yang dilakukan di


negara Indonesia !
7. Jelaskan bagaimana proses/prosedur penyelesaian
sengketa Internasional yang melibatkan 2(dua) atau lebih
negara yang terliibat !
8. Tuliskan kembali apa yang menjadi tugas dan fungsi
Mahkamah Internasional dalam upaya menyelesaikan
sengketa-sengketa internasional !
9. Jelaskan mengapa setiap bangsa atau negara menghendaki
hidup berdampingan secara damai!
10.Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa kita harus
menghormati keputusan Mahkamah Internasional !
STUDI KASUS
Tugas Pengadilan Internasional

Kongo: Satu-satunya pengadilan kejahatan perang internasional yang


permanen memulai perkara pertamanya, dalam kasus pemimpin milisi di
Republik Demokratik Kongo. Para hakim di Pengadilan Kejahatan Internasional
(ICC) akan memutuskan apakah Thomas Lubanga akan diadili atas tuduhan
merekrut tentara anak-anak. Konflik di Kongo yang terjadi selama empat tahun
menyebabkan sekitar empat juta orang tewas.
Amerika Serikat dengan keras menentang pembentukan ICC, karena
khawatir tentaranya akan diadili secara politik. ICC dirancang untuk
menggantikan berbagai pengadilan ad hoc kejahatan perang yang didirikan di
beberapa negara, termasuk pengadilan yang menangani kejahatan perang di
bekas Yugoslavia dan pembantaian etnik di Rwanda. Thomas Lubanga, 45 tahun,
memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC) di distrik Ituri di Kongo timur
laut, tempat peperangan terus pecah setelah perang lima tahun secara resmi
berakhir pada tahun 2003.
Jaksa mengatakan dia mengunjungi kamp latihan bagi tentara milisi etnik
Hema, yang termasuk anak-anak mulai umur 10 tahun, sewaktu mereka
mempersiapkan diri untuk bertempur dengan lawan mereka, milisi etnik Lendu.
“Sambil mendorong mereka untuk bertempur, mereka -- Lubanga dan wakilnya
-- juga mengancam anak-anak itu akan dibunuh jika berusaha melarikan diri
dari kamp,” kata pernyataan kantor jaksa yang dikutip oleh kantor berita AFP.
Tentara anak-anak itu kemudian diperintahkan “untuk membunuh
semua etnik Lendu termasuk pria, wanita dan anak-anak”, tambah
pernyataan itu, berdasarkan kesaksian dari enam orang anak.
Lubanga menyangkal tiga dakwaan kejahatan perang. Para
pengacaranya mengatakan Lubanga berusaha menghentikan
konflik dan dia dihukum oleh masyarakat internasional karena
menolak untuk memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaan
asing di daerah pertambangan yang dia kuasai.
Berbicara tentang musuh-musuhnya, Lubanga pernah mengatakan
kepada pasukan penjaga perdamaian PBB: “Mereka yang
melakukan melakukan genosida atau pembantaian harus dihukum.”
Wartawan BBC Mark Doyle mengatakan konflik di Ituri terlihat
seperti perang antar etnik, tetapi akar permasalahannya adalah
penambangan emas dan mineral lainnya.

Sumber: BBCIndonesia (Faisal - Tempo News Room)


http://acehlong.wordpress.com/2006/11/09/tugas-pengadilan-int
ernasional/
Tagihan Tugas :
Berdasarkan wacana studi kasus di atas, berikan pendapat, tanggapan
atau analisis anda !
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai
dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2. Berikan beberapa penjelasan tentang judul berita yang dimaksud “Tugas
Pengadilan Internasional” dan hubungannya dengan tentara Amerika Serikat
yang ada di Kongo !
3. Jelaskan dengan memberi alasan, apa sesungguhnya yang dilakukan
Thomas Lubanga memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC)
sehubungan dengan “keberadaan pengadilan internasional” !
4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi konflik atau
sengketa internasional yang terjadi di Kongo !
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan
kesadaran para pemimpin di Kongo agar menghormati hukum internasional,
jika anda :
a. Sebagai salah satu rakyat Kongo !
b. Sebagai perwakilan tetap negara Indonesia di PBB !
c. Sebagai salah satu hakim di Mahkamah Internasional PBB !
INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)
1. Carilah referansi lebih lanjut atau dari kliping untuk bahan
diskusi tentang peranan Mahkamah Internasional dalam
menyelesaikan sengketa intarnasional terutama yang
berhubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh
negara Indonesia !
2. Berikan pendapat atau pandangan anda tentang :
a. Mahkamah Internasional yang memutuskan bahwa
pulau Sipadan dan Ligitin menjadi bagian wilayah
Malaysia !
b. Bagaimana upaya-upaya bangsa Indonesia yang telah
dilakukan !
c. Apa dan bagaiamana yang harus kita lakukan terhadap
negara Malaysia !
3. Carilah informasi dari berbagai sumber tentang bagaimana
prosedur untuk menyelesaikan sengketa internasional
melalui Mahkamah Internasional !

You might also like