You are on page 1of 15

BAB I

LATAR BELAKANG
Latar belakang masalah makalah ini adalah untuk edukasi atau pembelajaran
masyarakat tentang pentingnya pemahaman tentang anggaran. Karena anggaran dalam
menentukan kegiatan, organisasi atau perusahaan sangat dibutuhkan sebelum memulai proses
yang dianamakan kegiatan atau produksi. Maka dari itu diperlukan juga pemahaman yang
mendalam, sehingga dalam menyusun anggaran dapat dengan baik, tepat, dan akurat dengan
anggaran yang telah disesuaikan. Banyak dari suatu kegiatan dalam organisasi atau usaha
kecil menganggap penyusunan anggaran kurang penting, hal ini dapat menyebabkan
keuangan pada organisasi atau kegiatan tersebut sering kesulitan dalam mengatur
keuangannnya. Maka dari itu penyusunan anggaran sangatlah penting dan wajib, jika tidak
ingin adanya kerugian atau kekurangan dalam menentukan kegiatan.

1.1 Artikel
Penyusunan Rencana Anggaran Penjualan
Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi
penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana
anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis
seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana
laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis.
Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang
menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana
didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan
barang.
Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggarananggaran operasi
dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana
anggaran komprehensip. Agar anggaran penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka
diperlukan "Tim Peramal Penjualan" yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan
didukung oleh ahli-ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan
penjualan akan menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan.
Sebaliknya, rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk menyusun
pembuatan bagian-bagian dari anggaran-anggaran lainnya. Tujuan utama dari anggaran
penjualan adalah:
 Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
 Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan
 Memberikan informasi dalam profit planing control
 Untuk mempermudah pengendalian penjualan

Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai


berikut:
 Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan.
 Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk
 Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan anggaran penjualan
antara lain:
 Penelitian dan peramalan penjualan
 Fungsi anggaran penjualan
 Tahap-tahap peramalan penjualan
 Metode peramalan penjualan

Penelitian dan Peramalan Penjualan

Pada umurnnya apa yang direncanakan pada anggaran penjualan merupakan dasar
perencanaan dari seluruh komponen anggaran lainnya, artinya perencanaan penjualan
merupakan "kunci keberhasilan dari rencana anggaran komprehensip. Taksiran proyeksi
volume penjualan yang realistis akan menggambarkan suatu rencana penjualan yang cukup
tepat dan hampir mendekati penjualan yang sebenarnya, paling tidak memenuhi target dan
tidak mengalami penyimpangan yang terlalu jauh.
Proyeksi volume penjualan yang teliti adalah hasil dari ramalan penjualan yang teliti.
Peramalan penjualan yang teliti akan tergantung dari beberapa segi yang harus diperhatikan
yaitu dari segi intern dan ekstern perusahaan. Adapun contoh-contoh dari fakta intern/control
label factor ialah Modal yang dimiliki, Kapasitas produksi, Kemungkinan investasi, Sumber
daya manusia dll. Sedang contoh-contoh dari factor ekstern /uncontrollabel factor ialah
Keadaan pasar, Posisi perusahaan dalam pasar tersebut, Persaingan, Tingkat pertumbuhan
penduduk, Kebiasaaan di masyarakat dll.

Fungsi Anggaran Penjualan


Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
 Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada
umumnya.
 Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan
divisi Pemasaran.
 Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian
 Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen

Tahap-tahap Peramalan Penjualan


Tahap-tahap peramalan penjualan dapat dibagi atas beberapa analisa sebagai berikut:
 Analisa penjualan
Analisa penjualan pada masa yang lalu, merupakan analisa bulanan, kuartalan,
tahunan ataupun triwulan dan panca tahunan, yang berhubungan dengan analisa
produk, daerah pemasaran, langganan maupun pesanan atas barang-barang. Analisa
penjualan adalah suatu analisa tentang penjualan yang berhubungan erat dengan
daerah pemasaran, produk, langganan, pesanan dan lain-lain.
 Analisa fungsi produksi
Analisa fungsi produksi merupakan kemampuan manajemen dalam pengalihan faktor-
faktor produksi yang tersedia menjadi produksi sehingga tersedianya kuantitas
penjualan tergantung kepada kuantitas produksi yang akan dihasilkan sesuai dengan
faktor-faktor produksi yang tersedia.
Metode Peramalan Penjualan

Metode peramalan penjualan yang dapat digunakan dalarn perusahaan adalah banyak
sekali seperti metode komposisi tenaga penjual, metode opini para eksekutif, metode
statistika peramalan penjualan. Tapi yang paling sering digunakan adalah metode kuadrat
terkecil atau lebih lazim disebut dengan metode trend. Dengan mempergunakan metode
kuadrat terkecil ini, perusahaan akan dapat melakukan perhitungan peramalan penjualan
produk perusahaan melalui dua macam bentuk yaitu bentuk linier/garis lurus dan bentuk
kuadrat/garis lurus dan bentuk kuadrat/garis lengkung. Bentuk mana yang akan digunakan
oleh perusahaan tergantung dari bentuk mana yang paling sesuai dengan kondisi yang berlaku
diperusahaan saat ini.

Adapun bentuk umum dari trend garis lurus dan garis lengkung yang sering dipergunakan
untuk penyusunan peramalan penjualan produk perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Y = a + bx untuk trend garis lurus, serta


Y = a + bx + cx2 untuk trend garis lengkung

Dimana :
Y: variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah peramalan penjualan produk
perusahaan.
a: konstanta yang akan menunjukan besarnya harga Y apabila X sama dengan 0 (nol)
b: variabel per x" yaitu menunjukkan besamya perubahan nilai Y dan setiap perubahan satu
unit x.
x: unit waktu, yang dapat dinyatakan dengan minggu, bulan, semester, tahun dan lainnya
tergantung kepada kesesuaian dari perusahaan itu sendiri.
BAB II
Tinjauan Pustaka

1.1 Landasan Teori


Penganggaran Pada Perusahaan

Anggaran

Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi


(pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan
komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode
dianggarkan.

Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam


ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan,
pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan
koordinasi dan komunikasi.

Karakteristik Anggaran :

1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis


2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja
ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi).
3. Mencakup periode satu tahun.
4. Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban
tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang
oleh pihak yang menganggarkan (budgetee).
6. Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan.
7. Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran,
dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Tujuan Pokok Anggaran

 Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan
datang

 Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.

Manfaat Penganggaran

Anggaran menunjukkan kepada manajemen

 Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.


 Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode
anggaran yang akan datang.
 Memberikan landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.

Keterbatasan Penganggaran

 Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi


nyata di lapangan
 Terlampau menekankan hasil ( Yi : laba bersih sesung- guhnya dibandingkan dg
jumlah laba yang dianggar kan), namun bukan pada sebab musababnya.
 Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan
manjemen.
 Dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan meng halangi perkembangan dan
tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
 Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik memainkan
peran esensial.

Sistem Penganggaran untuk Aktivitas Bisnis.

Terdapat 4 (empat) ancangan dasar terhadap anggaran :

(1) Penganggaran inkremental


(2) Penganggaran basis nol
(3) Penganggaran Statik dan
(4) Penganggaran fleksibel.

Anggaran Inkremental (Incremental Budget)

Yakni metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari
anggaran tahun sebelumnya. Dalam hal ini anggaran sebelumnya, berfungsi sebagai
landasan bagi penganggaran sumber daya inkremental.
Keunggulan ancangan inkremental adalah bhw ancangan ini menyederhanakan proses
penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran.

Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke
tahun tanpa pernah diketahui.

Anggaran Basis Nol (Zero-Based Budget)

Dalam penganggaran ini, semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan mengestimasi
kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas-aktivitas tahun anggaran.

Anggaran Statik (Static Budget)

Yakni merupakan ancangan yang dipakai oleh banyak perusahaan jasa dan ada banyak fungsi
jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian akuntansi, dan bagian hukum.
Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)

Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.
Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.

Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni :

 Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat
aktivitas.
 Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk
tingkat aktivitas aktual.
 Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan
mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.

Penyusunan Induk Anggaran (Master Budget)

Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan
keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu
tahun atau kurang.

Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama, yakni :

(1) Anggaran operasi, dan


(2) Anggaran keuangan

Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk
mencapai hasil laba yang memuaskan.

Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan
kegiatan-kegiatan usaha yang terencana.
Induk Anggaran untuk sebuah perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran berikut :

INDUK ANGGARAN

Anggaran Operasi Anggaran Keuangan


Angg. Penjualan Anggaran pengeluaran modal
Angg. Produksi Anggaran Kas
Angg. Bhn. Baku Langsung Laporan Laba Rugi dianggarkan
Angg. Tenaga Kerja Lgs Neraca Dianggarkan.
Angg. Overhead pabrikasi
Angg. Persed. Akhir Barang Jadi.
Angg. Beban Penjualan & Adm.
Anggaran Penjualan

Yakni merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang diharapkan untuk
periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan
kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu.

Anggaran Produksi (Production Budget)


Yakni merupakan skedul rinci yang mengidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan
atau disediakan utnuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan.

Kebutuhan produksi.
Jumlah unit produk yang akan diproduksi (produksi dianggarkan) dapat ditentukan dengan
cara :
(Tingkat persediaan akhir barang jadi yang dikehendaki + Taksiran penjualan) – Tingkat
Persediaan awal barang jadi yang dikehendaki.

Berdasarkan data penjualan di atas, buatlah angaran Produksi dengan ketentuan sebagai
berikut :
Diketahui :

 Jml persediaan akhir yang dikehendaki sebesar 20% dari penju-alan kuartal
berikutnya.
 Jumlah persediaan awal adalah sama dengan jumlah perse- diaan akhir pada kuartal
sebelumnya.
1.2 JURNAL
1. Penganggaran dan Perannya di dalam Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan
Keputusan. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan
dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam
perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk
meningkatkan koordinasi dan komunikasi, peran anggaran terus meningkat penting
sebagaimana pertumbuhan ukuran organisasi.
2. Anggaran Induk, Komponen-komponen Utamanya, dan Hubungan Erat timbal
Berbagai Komponen Tersebut.Anggaran induk adalah rencana keuangan yang
menyeluruh dari suatu organisasi, terdiri dari anggaran pengoperasian dan anggaran
keuangan.
3. Anggaran pengoperasian mencakup anggaran rugi laba dan semua anggaran
pendukungnya.
4. Anggaran penjualan terdiri dari kuantitas yang diantisipasi dan harga semua produk
yang akan dijual.
5. Anggaran produksi mencakup unit produksi yang diharapkan untuk memenuhi
penjualan yang diharapkan ditambah sediaan akhir yang diinginkan dan dikurangi
sediaan awal.
6. Anggaran pembelian bahan baku menunjukkan pembelian yang diperlukan untuk
sepanjang tahun yang dirinci untuk setiap jenis bahan baku untuk memenuhi
kebutuhan produksi dan untuk tujuan sediaan yang diinginkan.
7. Anggaran tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead anggaran menunjukkan
sejumlah sumber daya yang diperlukan untuk berproduksi tahun yang akan datang.
8. Anggaran biaya overhead perlu dipecah ke dalam komponen tetap dan komponen
variabel untuk memudahkan penyusunan anggaran tersebut.
9. Anggaran biaya penjualan dan biaya administratif menunjukkan biaya-biaya yang
diramalkan untuk kedua fungsi tersebut.
10. Anggaran sediaan barang jadi dan anggaran harga pokok penjualan masing-masing
menunjukkan biaya produksi secara terinci untuk sediaan akhir yang diharapkan dan
unit produk yang terjual.
11. Anggaran rugi laba menunjukkan secara singkat laba bersih yang akan direalisasi jika
rencana-rencana yang dianggarkan tercapai dengan baik.
12. Anggaran keuangan meliputi anggaran kas, anggaran pengeluaran modal anggaran,
dan anggaran neraca.
13. Anggaran kas secara sederhana menunjukkan saldo awal kas, ditambah kas masuk
yang diantisipasi lebih, dikurangi pengeluaran kas yang diantisipasi, saldo kas lebih
atau kurang maupun yang yang mungkin perlu dipinjam. Anggaran neraca (atau pro
forma) neraca memberikan gambaran saldo akhir aktiva, utang, dan modal
yangdiantisipasi jika rencana yang dianggarkan terlaksana dengan baik.

Penganggaran Fleksibel dan Corak (Fitur) Sistem Penganggaran yangDapat


Mendorong Para Manajer Berperilaku Selaras Tujuan.
Sukses suatu sistem penganggaran tergantung pada bagaimana factor-faktor manusia
dipertimbangkan secara serius. Untuk mengurangi perilaku disfungsional, organisasi perlu
menghindari anggaran yang terlalumenekankan pada mekanisme kendali. Bidang kinerja
yang lainnya harus dievaluasi sebagai tambahan terhadap anggaran. Anggaran dapat
disempurnakan sebagai ukuran-ukuran kinerja dengan menggunakan penganggaran
partisipatif dan perangsang nonmoneter lainnya, menyediakan umpan balik kinerja yang
sering, menggunakan penganggaran fleksibel, menjamin bahwatujuan yang dianggarkan
mencerminkan kenyataan, dan para manajer hanya bertanggung jawab untuk biaya-biaya
yang terkendalikan baginya.

Penganggaran Berdasar Aktivitas (Activity-based Budgeting).

Penganggaran berdasar aktivitas mengidentifikasi aktivitas-aktivitas, permintaan untuk


aktivitas keluaran, dan biaya sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendukung
keluaran aktivitas yang diminta. Perbedaan utama pendekatan berdasar aktivitas adalah daftar
aktivitas-aktivitas yang terinci dan biaya-biaya yang diharapkan untuk aktivitas-aktivitas
yang digolongkan ke dalam biaya overhead pabrik, penjualan, dan administratif.
Penganggaran berdasar aktivitas mempunyai potensi menjadi lebih akurat dibanding
penganggaran tradisional karena memusatkan pada ukuran-ukuran keluaran untuk masing-
masing aktivitas dan sehingga memungkinkan seorang manajer untuk memahami perilaku
biaya pada suatu level yang jauh lebih terinci. Penganggaran fleksibel aktivitas juga lebih
akurat karena penganggaran tersebut menggunakan rumus-rumus biaya yang tergantung
pada masing-masing ukuran keluaran aktivitas.
BAB III
KESIMPULAN
Pada umumnya, dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya suatu perusahaan akan
menghadapi dua permasalahan utama yang mempunyai hubungan timbal balik sangat erat,
yaitu permasalahan yang berhubungan dengan penjualan dan permasalahan yang
berhubungan dengan produksi. Dari permasalahan ini terdapat dua alternatif hubungan timbal
balik antara anggaran penjualan dan anggaran produksi. Alternatif pertama adalah besar
kecilnya perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan. Sedangkan alternatif kedua
adalah besar kecilnya penjualan dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Dan lebih baik
menggunakan trend garis lengkung untuk semua produk agar dapat melihat metode mana
yang lebih baik bagi produk tertentu dengan melihat standar kesalahan prediksi masing-
masing produk dengan kedua metode.

Dalam Pembuatan Anggaran

1. Anggaran (budget) merupakan hasil kerja (out put) yang terutama berupa taksiran-
taksiran yang akan dilaksanakan diwaktu yang akan datang, dan dituangkan dalam
suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis.
2. Yang dimaksud dengan penganggaran (budgeting) ialah proses kegiatan yang
menghasilkan budget tersebut sebagai hasil kerja (out-put), serta proses kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi budget, yaitu fungsi-fungsi pedoman
kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja.
3. Fungsi kedua dari seorang pimpinan ialah pengawasan atau control. Fungsi
pengawasan semakin lama semakin penting karena semua orang telah menyadari
bahwa perencanaan tanpa diikuti oleh pengawasan merupakan pekerjaan yang sia-sia.
Bagaimana baiknya suatu perencanaan tidak akan mencapai tujuan tanpa ada
pengawasan yang baik. Anggaran merupakan alat pengawasan yang baik.
4. Tujuan setiap perusahaan adalah mendapatkan profit dalam jumlah yang telah
direncanakan dengan pengorbanan yang direncanakan pula. Anggaran merupakan
penjabaran dari fungsi planning, atau dengan perkataan lain bahwa planning itu
dinyatakan di dalam bentuk anggaran.
5. Anggaran sebagai peralatan manajemen di bidang perencanaan dan pengawasan
ternyata tidak begitu saja dapat diperoleh manfaatnya secara penuh dan berimbang
oleh perusahaan yang telah menggunakannya tanpa ada usaha khusus dengan
persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Antara lain tingkat penggunaan sistem
akuntansi keuangan dan akuntansi biaya sampai tingkat batas tertentu.
6. Kegunaan anggaran yang pokok adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat
pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan kerja. Bilamana dibandingkan
dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut, nampaklah bahwa budget mempunyai
kaitan yang sangat erat dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan
penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating), dan
pengawasan kerja (controling).
7. Dalam suatu perusahaan, perencanaan secara komprehensip di mulai dari penyusunan
anggaran penjualan yang seharusnya bersifat realistis, agar penyusunan anggaran
selanjutnya yaitu anggaran produksi, anggaran bahan baku, anggaran tenaga kelja,
angaran overhead, anggaran persediaan, anggarankas, anggaran modal yang pada
akhirnya mengikhtisarkan anggaran laba rugi, neraca dan arus kas perusahaan yang
menggambarkan perspektip keuangan perusahaan di masa yang akan datang
8. Anggaran yang dipandang dari segi manfaat yang ingin diperoleh pada dasarnya
dibagi dalam tahapan, yaitu :
a. Anggaran sebagai alat penaksir
b. Anggaran sebagai plafon dan sekaligus alat pengatur otorisasi pengeluaran
dana/kas
c. Anggaran sebagai alat pengukur efisiensi
DAFTAR PUSTAKA

 http://astaqauliyah.com/article/artikel-anggaran-perusahaan.html. online
 http://catatankecik.blogspot.com/2008/11/penyusunan-rencana-anggaran-
penjualan.html.online
 Pidarta, Made. “Perencanaan Pendidikan Partisipatori”. Jakarta: Reneka
Cipta. 1998
 Asri Sw., Marwan, Peramalan Penjualan, Penerbit Fakultas Ekonomi
UGM. Yogyakarta, 1982.
 Fadly. R.A., dan Kartini RAF Tien. Penyusunan Budget: Perencanan
dan Pengendalian Laba I, Penerbit Aksara Baru. Jakarta, 1982.
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I
LATAR BELAKANG................................................................................
1.1Artikel
Penyusunan Rencana Anggaran Penjualan………………………….
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
1.1LANDASAN TEORI
Penganggaran Pada Perusahaan……………………………....
1.2JURNAL......................................................................................
BAB III
KESIMPULAN...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
TUGAS MAKALAH BUDGETING
PENENTUAN ANGGARAN PENJUALAN PADA
PERUSAHAAN

DISUSUN OLEH
HARI CAHYA PURNAMA (A.2008.1.31115)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


MALNGKUCECWARA
2010

You might also like