You are on page 1of 2

Legenda Dewi Lanjar - Ratu Pantai Utara Pekalongan

Dewi Lanjar sampai sekarang masih merupakan legenda yang hidup didalam masyarakat
dan masih berpengaruh dalam jiwa masyarakat terutama di Pekalongan. Dalam segala
peristiwa sering kali dihubungkan dengan Dewi Lanjar, apabila ada anak yang sedang
bermain-main dipantai hilang tentu mereka berpendapat bahwa si anak itu dibawa Dewi
Lanjar. Dan bilamana dapat diketemukan kembali tentulah si anak menyatakan dirinya
tersesat disuatu daerah atau suatu kraton yang penghuni-penghuninya juga seperti kita-
kita ini. Mereka mempunyai kegiatan membatik, berdagang, menukang, nelayan dan lain-
lain yang tidak ubahnya seperti didalam kota saja. Daerah tersebut dikuasai oleh seorang
Putri yang cantik ialah Dewi Lanjar.

Diceritakan pada jaman dahulu di suatu tempat Kota Pekalongan hiduplah seorang putri
yang sangat cantik jelita, sampai sekarang masih menjadi pembicaraan penduduk, tempat
yang terkenal dengan nama Dewi Rara Kuning. Adapun tempat tinggalnya tiada dapat
diketahui secara pasti.

Dalam menempuh gelombang hidupnya Dewi Rara Kuning mengalami penderitaan yang
sangat berat, sebab dalam usia yang sangat muda ia sudah menjadi janda. Suaminya
meninggal dunia setelah beberapa waktu melangsungkan pernikahannya. Maka dari itulah
Dewi Rara Kuning kemudian terkenal dengan sebutan Dewi Lanjar. ( Lanjar sebutan bagi
seorang perempuan yang bercerai dari suaminya dalam usia yang masih muda dan belum
mempunyai anak ).

Sejak ditinggal suaminya itu Dewi Lanjar hidupnya sangat merana dan selalu memikirkan
suaminya saja. Hal yang demikian itu berjalan beberapa waktu lamanya, tetapi lama
kelamaan Dewi Lanjar sempat berpikir kembali bahwa kalau dibiarkan demikian terus
akan tidak baik akibatnya. Maka dari itulah ia kemudian memutuskan untuk pergi
meninggalkan kampung halamannya, merantau sambil menangis hatinya yang sedang
dirundung malang.

Tersebutlah, perjalanan Dewi Lanjar sampai disebuah sungai yaitu sungai Opak. Ditempat
ini kemudian bertemu dengan Raja Mataram bersama Mahapatih Singaranu yang sedang
bertapa ngapung diatas air di sungai itu. Dalam pertemuan itu Dewi Lanjar mengutarakan
isi hatinya serta pula mengatakan tidak bersedia untuk menikah lagi. Panembahan
Senopati dan Mahapatih Singoranu demi mendengar tuturnya terharu dan merasa
kasihan. Oleh karena itu dinasehatinya agar bertapa di Pantai Selatan serta pula
menghadap kepada Ratu Kidul. Setelah beberapa saat lamanya, mereka berpisahan serta
melanjutkan perjalanan masing-masing, Panembahan dan Senopati beserta patihnya
melanjutkan bertapa menyusuri sungai Opak sedangkan Dewi Lanjar pergi kearah Pantai
Selatan untuk menghadap Ratu Kidul.

Dikisahkan bahwa Dewi Lanjar sesampainya di Pantai Selatan mencari tempat yang baik
untuk bertapa. Karena ketekunan dan keyakinan akan nasehat dari Raja Mataram itu
akhirnya Dewi Lanjar dapat moksa ( hilang ) dan dapat bertemu dengan Ratu Kidul.

Dalam pertemuan itu Dewi Lanjar memohon untuk dapat menjadi anak buahnya, dan Ratu
Kidul tiada keberatan. Pada suatu hari Dewi Lanjar bersama jin - jin diperintahkan untuk
mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang membuka hutan Gambiren ( kini
letaknya disekitar jembatan anim Pekalongan dan desa Sorogenen tempat Raden Bahu
membuat api ) tetapi karena kesaktian Raden Bahu, yang diperoleh dari bertapa Ngalong (
seperti Kalong / Kelelawar ), semua godaan Dewi Lanjar dan jin - jin dapat dikalahkan
bahkan tunduk kepada Raden Bahu. Karena Dewi Lanjar tiada berhasil menunaikan tugas
maka ia memutuskan tidak kembali ke Pantai Selatan, akan tetapi kemudian memohon ijin
kepada Raden Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan. Oleh Raden Bahu
disetujui bahkan pula oleh Ratu Kidul. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dipantai utara
Jawa Tengah terutama di Pekalongan. Konon letak keraton Dewi Lanjar terletak dipantai
Pekalongan disebelah sungai Slamaran.

Dewi Lanjar adalah mitos dalam masyarakat di Pekalongan, Jawa Tengah. Ia adalah
sosok makhluk halus yang cantik dan mempesona. Dewi Lanjar, konon, kerap muncul di
pasar Pekalongan dan kerap menggoda laki-laki pedagang batik. Kalau lelaki itu mau
menjadi pacarnya, ia bisa kaya.

Konon, ia memiliki kerajaan di Pantai Slamaran, Pekalongan. Kini Pantai Slamaran telah
menjadi tempat wisata dengan nama Pantai Slamaran Indah. Tempat Dewi Lanjar di sana,
banyak dikunjungi orang dari luar daerah Pekalongan. Mereka datang untuk mendapatkan
nasib baik. Ini memang terlepas dari logika bahwa nasib baik alias keberuntungan selalu
muncul sebagai buah dari kerja keras. Tapi itulah masyarakat kita, tetap mengandalkan
hal-hal supranatural. dan sampai sekarang mitos dewi lanjar masih di percayai oleh
masyrakat luas.

Obyek wisata SLAMARAN INDAH merupakan Daerah pesisir yang bisa memberikan rasa
sejuk dan nyaman. Dengan legenda DEWI LANJAR sebagai RATU PANTAI UTARA
Pekalongan, konon memiliki paras yang cantik jelita tiada bandingan.

Terletak disebelah timur Pantai Pasir Kencana dibatasi oleh muara Pelabuhan Perikanan
Nusantara Pekalongan (PPNP), dapat dicapai lewat muara pelabuhan dengan perahu
pesiar dan lewat darat 5 Km dari kota/terminal bus.

Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir cukup, masih berupa hutan pantai yang alami, bisa
menikmati terbit dan terbenamnya matahari dengan suasana yang indah, dengan luas 7
Ha. Cocok bagi anda yang mempunyai jiwa natural.

( Sumber Kantor Pariwisata & Kebudayaan )

You might also like