You are on page 1of 14

Http://wanipintar.blogspot.

com

IJARAH

1. Pengertian Ijarah
Adalah isim mustaq dari kata kerja “ajara” artinya membalas atau
balasan, tebusan atau pehala. Sedangkan menurut syara berarti akad atas
manfaat dengan imbalan atau tukaran dengan syarat-syarat tertentu.
Dalam arti luas, ijarah bermakna suatu akad yang berisi penukaran
manfaat sesuatu dengan jalan memberikan imbalan dalam jumlah tertentu.1

2. Hukum Ijarah
Ijarah hukumnya boleh (mubah) berdasarkan Al-Qur’an sunnah dan
ijma ulama.
a. Al-Qur’an

      

Artinya: Maka apabila mereka menyusukan (anak-anakmu) untukmu


maka berikanlah kepada mereka upahnya. (QS. Ath-Thalaq : 6)

b. As-Sunnah

 

Artinya: “Berikanlah upah kepada orang yang kamu pakai tenaganya


sebelum keringatnya kering.”2

3. Rukun Dan Syarat Ijarah


Rukun ijarah ada empat yaitu:
a. Penyewa dan yang menyewakan keduanya harus mampu yaitu
baligh dan berakal

1
Drs. Helmi Karim, MA, Fiqih Muamalah, hal. 29
2
Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah

i
Http://wanipintar.blogspot.com

b. Dengan kemahuannya sendiri tanpa ada peksaan dari salah satu


pihak atau pihak lain.
c. Adanya ijab kabul
d. Ada manfaat atau jasa sewa dari barang yang diserahkan atau
orang yang dipekerjakan.
Syaratnya yaitu:
a. Manfaat tersebut ada nilai atau harganya dan dibenarkan oleh ajaran
agama.
b. Manfaat barang tersebut dapat diserahkan seperti mendiami rumah,
menaiki kendaraan dan sebagainya.
c. Manfaat barang yang disewakan atau upah buruh yang dipekerjakan harus
diketahui ukurannya.
d. Manfaat tersebut dibenarkan oleh agama
e. Sewa atau upah sepantasnya harus diketahui ukuran atau kadarnya jenis
dan sifatnya.
f. Tunai selagi tidak disyaratkan bertangguh. (Haji Asman Bin Jantan, 2001, hal.
20)

4. Hikmah Ijarah
Hikmah disyariatkan ijarah besar sekali antara lain:
a. Saling memberikan manfaatsesama manusia
b. Mereka membutuhkan rumah untuk tempat tinggal, sementara
mereka belummampu memiliki rumah sendiri.
c. Mereka membutuhkan binatang dan kendaraan sebagai sarana
angkutan.
d. Mereka membutuhkan berbagai peralatan untuk digunakan dalam
kebutuhan hidup, dan lain-lain.
e. Mereka membutuhkan tanah untuk bercocok tanam, semua itu
dapat berjalan dengan baik dan lancar berkat disyariatkan sewa-menyewa

ii
Http://wanipintar.blogspot.com

ARIYAH

1. Pengertian Ariyah

Menurut etimologi ariyah adalah () diambil dari kata (

) yang berarti datang dan pergi. Menurut sebagian pendapat ariyah

berasal dari kata () yang sama artinya dengan ()

(saling menukar dan mengganti), yakni dalam tradisi pinjam meminjam.3


Menurut terminologi syara’ ulama fiqih berbeda pendapat dalam
mendefenisikannya, antara lain:
a. Menurut Syarkhasyi dan ulama Malikiyah:4



Artinya: “Pemilikan atas manfaat (sesuatu benda) tanpa pengganti.”

b. Menurut ulama Syafiiyah dan Hambaliyah : 5



Artinya: “Pembalihan (untuk mengambil) manfaat tanpa mengganti”


Dalam arti luas ariyah bermakna pinjam meminkam sesuatu dengan
mengambil manfaat tanpa mengurangi (merusak) barangnya setelah dicapai
keperluan mengambil manfaat itu lalu dikembalikan kepada pemiliknya
dengan wujud yang utuh sesuai dengan keadaan semula.6
3
Muhammad Asy-Asyarbini, Mugni Al-Muhtaj, Juz II, hal. 263
4
Syamsuddin Asy-Syakhrasyi, Al-Mabsuth, Juz XI, jal. 133
5
Muhammad Asy-Syarbini, Op-Cit, Juz II, hal. 264
6
Team Forum Guru Bina PAI, Fiqih MA Kelas II Semester Ganjil, hal. 29

iii
Http://wanipintar.blogspot.com

2. Hukum Ariyah
Asal hukum meminjamkan sesuatu itu sunat, seperti tolong menolong
dengan yang lain. Kadang-kadang menjadi wajib, seperti meminjamkan
kepada orang yang terpaksa dan meminjamkan pisau untuk menyembelih
binatang yang hampir mati. (H. Sulaiman Rasjid, 2004, hal. 323)
Ariyah dianjurkan (mandub) dalam Islam, yang didasarkan pada Al-
Qur’an dan sunnah.
a. Al-Qur’an

           

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebajikan dan takwa,


dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.” (Al-Maidah : 2)

b. As-Sunnah
Dalam hadist Buhkari dan Muslim dari Nas, dinyatakan bahwa
Rasulullah SAW telah meminjam kuda dari Abu Thalhah, kemudian
beliau mengendarainya.
Dalam hadist lainyang diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan
Sanad yang Jayyid dari Shafwan Ibn Umayyah, dinyatakan bahwa
Rasulullah SAW, pernah meminjam perisai dari shafwan bin umayyah
pada waktu perang Hunain. Shafwan bertanya, “Apakah engkau
merampasnya, ya Muhammad?” Nabi menjawab, “Cuma meminjam dan
aku bertanggun jawab”

iv
Http://wanipintar.blogspot.com

3. Rukun dan Syarat Ariyah


Secara umum, jumhur ulama fiqih menyatakan bahwa rukun ariyah
ada empat, yaitu:
a. Mu’ir (Peminjam)
b. Musta’ir (yang meminjamkan)
c. Mu’ar (barang yang dipinjam)
d. Shighat yakni sesuatu yang menunjukkan kebolehan untuk
mengambil manfaat baik dengan ucapan maupun perbuatan.
4. Hikmah Ariyah
a. Dapat membantu dan meringankan beban orang yang membutuhkan
b. Menghilangkan bencana
c. Terjalin kasih mengasihi
d. Sayang –menyayangi
e. Merupakan suatu perbuatan yang baik dan mendapatkan pahala dan dapat
terhindar dari api neraka.

Syarat Ariyah:
Ulama Fiqih mensyaratkan dalam akas ariyah sebagai berikut:
a. Mu’in berakal sehat
b. Pemegang barang oleh peminjam
c. Barang (musta’ar) dapat dimanfaatkan tanpa merusak zatnya, jika
musta’ar tidak dapat dimanfaatkan, akad tidak sah.

v
Http://wanipintar.blogspot.com

RAHAN

1. Pengertian Rahan (Gadai)

Secara etmologi, rahn berarti  (tetap dan lama) yakni

tetap atau berarti (pengekang dan keharusan). Menurut

terminologi syara’ rahn berarti:

 

Artinya: “Penahan terhadap suatu barang dengan hak sehingga dapat


dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut.”
Rahan artinya tetapi, berlangsung dan menahan, sedangkan menurut
istilah syara’ berarti menjadikan sesuatu benda yang menjadi jaminan itu akan
dijadikan sebagai pembayarannya. Jika hutanf itu tidak dilunaskan, dengan
cara benda itu hendaklah dijual semula dengan harga yang berpatutan pada
waktu menjualnya.7

2. Hukum Rahan (Gadai)


Hukum rahan secara umum terbagi dua, yaitu sahih dan ghair sahih
(fasid). Rahan sahih adalah rahan yang memenuhi persyaratannya sedangkan
rahan fasid adalah rahan yang tidak memenuhi persyaratan tersebut.8

7
Haji Asman Bin Jantan, Pedoman Muamat dan Munakahat, hal. 34
8
Prof. Dr. Rachmat Syafe’I, MA, Fiqih Muamalah, Hal: 170

vi
Http://wanipintar.blogspot.com

Para ulama sepakat bahwa rahn dibolehkan, tetapi tidak diwajibkan


sebab gadai hanya jaminan saja.
Landasan rahn berdasarkan Al-Qur’an, sunnah dan qiyas.
a. Al-Qur’an

           

Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’a,alah tidak secara


tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis maka
hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang. (QS. Al-
Baqarah : 283)
b. As-Sunnah

 




Artinya: “Dari Siti Aisyah r.a bahwa Rasulullah SAW pernah membeli
makanan dengan menggadaikan baju besi.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

3. Rukun Dan Syarat Rahan


Rukun gadai ada tiga yaitu:
a. Orang yang melakukan akad yaitu yang menggadaikan dan yang
menerima gadai.
b. Barang yang digadaikan yang dijadikan barang (jaminan).
c. Shighat atau perjanjian gadai.
Syarat rahan (gadai) yaitu:
a. Kedua belah pihak adalah orang-orang yang sah melakukan tindakan
hukum seperti dalam jual beli.
b. Barang yang di gadaikan adalah sesuatu yang segera dapat diterima atau
dikuasai oleh yang menerima gadai bukan barang yang masih dalam
penguasaan orang lain.

vii
Http://wanipintar.blogspot.com

c. Memenuhi ketentuan administrasi apabila akad dilakukan dengan


penggadaian yang dikelola oleh pemerintah.

4. Hikmah Gadai
a. Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
b. Terjalin hubungan yang baik
c. Sayang menyayangi diantara manusia
d. Mendapatkan pahala
HIWALAH

1. Pengertian Hiwalah
Menurut bahasa “hiwalah” berarti memindahkan, sedangkan menurut
pengertian syara’ hiwalah berarti memindahkan hutang dari seseorang kepada
orang lain atau pelimpahan tanggung jawab membayar hutang dari seseorang
kepada orang lain.

2. Hukum Hiwalah
Memindahkan hutang dengan cara tersebut diatas tidak dilarang oleh
agama dengan syarat orang yang diberikan amanah itu mampu membayarnya.
Sabda Rasulullah SAW:


 

Artinya: Orang yang mampu membayar hutang, haram atasnya melalaikan


hutangnya, maka apabila salah seorang diantara kamu
memindahkan hutangnya kepada orang lain pemindahanitu
hendaklah diterima, asal yang lain itu mampu membayar. (Riawayat
Ahmad dan Baihaqi)

3. Rukun dan Syarat sah hiwalah

viii
Http://wanipintar.blogspot.com

Rukun hiwalah yaitu:


a. Muhil (orang yang berutang dan berpiutang)
b. Muhtal (orang yang berpiutang)
c. Muhal alaih (orang yang berutang)
d. Utang muhil kepada muhtal
e. Utang muhal alaih kepada muhil
f. Sig (lafaz akad)
Ada tiga syarat sah hiwalah yaitu:
a. Atas dasar persetujuan antara pihak yang berhutang dengan pihak yang
berpiutang.
b. Hutang yang akan dialihkan tanggung jawabnya sesuai jumlahnya dengna
piutang yang dipunyai pada orang tempat mengalihkan tanggung
jawabnya.
c. Pengalihan hutang yang dipunyai orang yang berhutang itu diketahui
orang yang berpiutang padanya.

4. Hikmah Hiwalah
Dengan hiwalah terdapat kemudahan bermuamalah sesama umat
khusunya di tempat-tempat yang jauh atau karena ketidak mampuan yang
sangat membutuhkan keuangan padahal ia sendiri tidak mampu untuk
mengelola uang tersebut.

ix
Http://wanipintar.blogspot.com

JIALAH

1. Pengertian Jialah
Jialah menurut bahasa berarti upah atau pemberian sedangkan menurut
istilah berarti akad atas manfaat karena keberhasilan suatu hal dengan
menjajikan imbalan kepada orang yang berhasil melakukan tugas.
Dalam istilah lain jialah selalu pula diartikan dengan “sayembara”.
Untuk sekedar contoh, beberapa orang, umpamanya ditawari untuk mengobati
seorang yang sedang sakit dengan perjanjian siapa yang dapat mengobatinya
diberi imbalan dalam jumlah terntentu.9

2. Hukum Jialah
Jialah hukumnya mubah menurut kebanyakan ulama adanya jialah
bermula dari firman Allah yaitu:

            

Artinya: Penyeru-penyeru itu berkata “kami kehilangan piala raja dan siapa
yang dapatmengembalikannya akan memperoleh bahan makanan

9
Drs. Helmi Karim, MA. Fiqih Muamalah, hal. 45

x
Http://wanipintar.blogspot.com

(seberat beban) unta, dan aku menjamin terhadapnya. (QS. Yusuf :


72)

3. Rukun dan Syarat Jialah


a. Lafaz kalimat itu hendaklah mengandung arti izin kepada yang akan
bekerja juga tidak ditentukan waktunya.
b. Orang yang menjanjikan upahnya, orang yang menjanjikan upah
tersebut boleh orang yang kehilangan atau orang lain.
c. Pekerjaan (mencari barang yang hilang)
d. Upah diisyaratkan memberi upah dengna barang yang tertentu.

4. Hikmah Jialah
Di syariatkan jialah dalam Islam lebih-lebih pada masa sekarang
sangat relefan dan kebutuhan masyarakat terdorong untuk melkaukan jialah
ini. Hal ini dibuktikan sering terjadi kehilangan anak, bahkan kalangan orang
dewasa ini memerlukan orang yang ahli untuk melakukan perbuatan tersebut.

xi
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1) Ijarah adalah isim mustaq dari kata kerja “ajara” artinya membalas
atau balasan, tebuisan atau pahala. Sedangkan menurut syara’ berarti akad
atas manfaat dengan imbalan atau tukaran dengan syarat-syarat tertentu.

2) Ariyah adalah menurut etrimologi ariyah ( ) diambil dari

kata ( ) yang berarti datang dan pergi. Menurut sebagian pendapat ariyah

berasal dari kata () yang sama artinya dengna ()

(saling mengganti), yakni dalam tradisi pinjam meminjam.

3) Rahan adalah secara etimologi, rahn berarti ()

(tetap dan lama) yakni tetap atau berarti  (pengekang dan

keharusan). Menurut terminologi syara’ rahn berarti

  penahan terhadap sesuatu barang

dengan hak sehingga dapat dijadikan sebagai pembayaran dari barang


tersebut.
4) Hiwalah adalah menurut bahasa “hiwalah” berarti memindahkan
sedangkan menurut pengertian syara’ hiwalah berarti memindahkan hutang
dari seseorang kepada orang lain.
5) Jialah adalah menurut bahasa berarti upah atau pemberian
sedangkan menurut istilah berarti akad atas manfaat karena keberhasilan suatu
hal dengan menjanjikan imbalan kepada orang yang berhasil melakukan
tugas.

12
Dari kesemuanya ini mempunyai hukum, rukun syarat, maupun hikmah
yang terkandung didalamnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

- Drs. Helmi Karim, M.A, Fiqih Muamalah, PT. Raja Grafindo


Persada, Jakarta. 1997
- Haji Asman Bin Jantan, Pedoman Mu’amalat Dan
Munakahat, Pustaka Nasional Pte Ltd, Singapura, 2001
- Prof. Dr. Rachmat Syafe’i, MA, Fiqih Muamalat, Pustaka
setia, Bandung, 2004
- H. Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, Sinar Baru Algensindo,
Bandung, 2004
- Team forum guru Bina PAI, Fiqih MA Kelas Semester
Ganjil, CV Pustaka Mulia, Surakarta.

14

You might also like