You are on page 1of 12

PERANAN TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA HAYATI PERAIRAN

SITI NURSUBADRIAH
1004114312
ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2010
A. Uraian dan Contoh
1.1 Klasifikasi Ikan Menurut Ekologinya
Ikan diklasifikasi menurut ordo, keluarga, dan lain-lain. Ikan memiliki kebiasaan dan
pergerakan serta reaksi terhadap rangsangan maupun hal lain yang menyangkut faktor fisiologis
yang berbeda jenis. Pengklasifikasian ini merupakan hal yang paling memungkinkan pemilihan,
penentuan, dan penggunaan teknologi penangkapan guna mengeksploitasi suatu jenis ikan.
Pembagian ikan menurut menurut kelompok ekologinya:
a. ikan dasar, yaitu ikan yang hidup di atas perairan atau bahkan menguburkan diri di dasar
perairan
b. ikan dasar yang hidup dekat dasar perairan
c. ikan pelagik yang hidup antara permukaan dan dasar perairan
Kelompok tersebut menyebabkan adanya penggolongan zona pengeksploitasian sebagai
berikut:
a. zona dasar (demersal) hingga ketinggian 0,5 m di atas dasar perairan
b. zona dasar hingga ketinggian 10 m di dasar perairan
c. zona pelagik

1.2 Daerah Penangkapan Ikan


Daerah penangkapan ikan (dapen) adalah suatu daerah perairan tempat ikan berkumpul
dimana penangkapan ikan dapat dilakukan dengan baik dengan ciri-ciri tempat tersebut sebagai
tempat pelaksanaan aktivitas penangkapan dan terdapat gerombolan ikan yang bernilai
ekonomis.
Secara tradisional tentang keberadaan ikan di suatu daerah penangkapan (fishing ground)
dapat diketahui dengan cara:
a. berdasarkan pengalaman penangkapan sebelumnya di lokasi tersebut
b. melihat tanda-tanda alam
c. melalui percobaan penangkapan, seperti penggunaan pancing dsb
d. menggunakan peralatan modern untuk pendeteksian keberadaan gerombolan ikan
Ada beberapa indikasi penting yang dapat dijadikan panduan bagi penentuan daerah
penangkapan ikan, yaitu:
a. berdasarkan pengetahuan tentang keberadaan jenis plankton tertentu
b. keaadaan topografi dasar laut dan sedimen yang menyusunnya
c. sifat kimia air laut, suhu,dan kejernihan air
d. data hasil penangkapan ikan selama beberapa tahun terhadap jenis ikan tertentu
Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan yang
baik adalah:
a. terdapat banyak ikan sepanjang tahun atau dalam suatu periode tertentu
b. alat tangkap dapat dioperasikan dengan mudah tanpa hambatan
c. lokasi tidak jauh dari pelabuhan pendaratan ikan
d. aman dari peristiwa laut
Keseimbangan lingkungan di suatu daerah penangkapan dapat mengalami perubahan
menurut waktu dengan gejala kecenderungan penurunan jumlah hasil tangkapan atau gejala lebih
tangkap yang dapat disebabkan oleh:
a. adanya usaha penangkapan yang tidak mengindahkan azas kelestarian
b. penggunaan ukuran mata jaring yang tidak selektif dan berukuran yang kecil
c. waktu penagkapan yang sembarang hingga ke masa pemijahan pun masih terus dilakukan
d. penangkapan penggunaan bahan peledak
Oleh karena itu agar sumberdaya hayati dalam daerah penangkapan dapat terpelihara, ada
beberapa cara penting, yaitu:
a. mengadakan pembatasan waktu penangkapan ikan dengan cara larangan penangkapan pada
saat ikan bertelur
b. menggunakan alat tangkap yang selektif
c. hindari usaha penangkapan yang menggunakan bahan peledak dan racun
d. hindari pencemaran perairan

1.3 Jenis-jenis Daerah Penangkapan Ikan


Berdasarkan spesies yang menjadi tujuan penangkapan, alat tangkap yang digunakan, dan
lokasi operasinya dibagi:
a. menurut spesies, seperti daerah penangkpan ikan tuna, cakalang, dan sebagainya
b. jenis alat tangkap, seperti daerah penangkapan longline, pole, dan sebagainya
c. kedalaman perairan
- dapen ikan laut dalam
- dapen ikan pelagik
- dapen ikan pantai, dsb
d. nama kawasan perairan penangkapan
- dapen ikan Pasifik Utara
- dapen ikan Laut Cina Selatan
- dapen ikan Laut Timur, dsb
e. pembagian kawasan laut secara timur
- dapen ikan pesisir dan pantai
- dapen ikan lepas pantai
f. Nomura (1991)
- dapen perairan dangkal selasar benua
- dapen ikan lidah arus dingin dan panas
- dapen ikan daerah upwelling
- dapen ikan terumbu karang, dsb

Dapen terpenting adalah daerah penangkpan pantai dan selasar benua. Ada beberapa alasan
untuk itu:
a. kedua daerah ini merupakan bagian yang terluas dari semua perairan penangkapan yang ada
b. daerah selasar benua merupakan tempat terserapnya berbagai garam tanah yang terbawa oleh
arus sungai dari daratan sehingga lebih dari separuh produksi ikan dunia adalah hasil
tangkapan dari daerah selasar benua ini
c. massa air di lapisan atas dan bawah pada daerah ini teraduk sempurna sehingga garam nutrisi
yang ada di dalamnya akan menyebar rata
d. daerah ini mendapatkan jumlah penetrasi sinar matahari lebih banyak karena kedalaman yang
relatif dangkal sehingga memungkinkan terjadinya fotosintesis secara sempurna
e. daerah pesisir atau selasar benua merupakan tempat bagi beberapa jenis ikan untuk
melakukan pemijahan dan bertelur

1.4 Pencarian Kelompok Ikan


Agar suatu penangkapan berhasil, seorang nelayan dituntut untuk mengantisipasi berbagai
perubahan yang mungkin terjadi. Selain itu juga harus menelaah berbagai kondisi habitat ikan
melalui berbagai indikasi yang khas. Cara pencarian kelompok ikan juga dapat dilakukan dengan
menaburkan umpan selama dalam perjalanan menuju daerah penangkapan dan penggunaan
survei pendahuluan guna pencarian kelompok ikan.

1.5 Beberapa Metoda Menemukan Kelompok Ikan


Adapun metoda tersebut adalah:
a. berdasarkan indikasi tertentu di laut
b. berdasarkan uji coba penangkapan
c. berdasarkan Deteksi Instrumen (fish finder)
d. berdasarkan bantuan kapal udara
e. berdasarkan ketajaman penglihatan

1.6 Fish finder dan Sonar, Alat Bantu Menemukan Ikan


Pertimbangan dalam memutuskan pemakaian peralatan akustik antara lain:
a. tidak membutuhkan banyak waktu dalam mencari dapen ikan
b. ikan banyak tertangkap
c. kedalaman perairan dapat langsung diketahui
d. bahaya-bahaya bawah air dapat segera diketahui
e. setting dan alat tangkap dapat dilakukan dengan baik
f. dapen ikan baru mudah ditemukan

Keunggulan metoda akustik adalah:


a. berkecepatan tinggi sehingga sering disebut quick assement methods
b. estimasi stok ikan secara langsung
c. memungkinkan memperoleh dan memproses data secara real time
d. akurasi dan ketepatan tinggi
e. tidak berbahaya dan merusak
f. bisa digunakan jika dengan metoda lain tidak bisa dilakukan
Ruang lingkup metoda akustik adalah:
a. pada survei sumberdaya hayati laut
b. pada budidaya perairan
c. studi tingkah laku ikan dan organisme laut lainnya
d. pada penangkapan ikan
Komponen utama fish finder adalah:
a. transmitter, menghasilkan pulsa listrik yang berfrekuensi dan berlebar tertentu tergantung
dari desain transducer
b. transducer, berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi suara ketika suara akan
dipancarkan
c. receiver, energi listrik yang lemah yang dihasilkan oleh transducer harus diperkuat beberapa
ribu kali sebelum diteruskan ke recorder. Berfungsi untuk menguatkan echo sinyal
d. display atau recorder, berrfungsi melakukan fungsi koordinasi dengan komponen time base.
Recorder mengukur selang waktu antara transmisi pulsa dan penerimaan echo.
e. time base, adalah komponen yang menghasilkan frekuensi, durasi untuk memicu tranducer.
Berfungsi untuk menghasilkan clock dimana memungkinkan diperoleh akurasi dari
pengukuran kedalaman dan mengontrol pulse repetition rate saat transmisi dibuat.

1.7 Macam-macam Sistem Akustik


Sistem akustik diantaranya adalah:
a. Single beam, merupakan alat akustik yang sangat sederhana, dimana alat ini belum
dilengkapi program pengolahan data dan umumnya hanya digunakan sebagai fish finder.
b. Dual beam system, merupakan modifikasi alta akustik single beam. Alat ini mempunyai dua
beam yaitu beam sempit dan beam lebar.
c. Split beam system, merupakan alat akustik yang lebih canggih karena selain dapat
menghitung stok ikan juga dapat mengetahui posisi ikan di bawah beam

1.8 Pendugaan Densitas Ikan dengan Split beam Echosounder


Perhitungan densitas ikan dilakukan dengan mengintegrasikan echosounder yang berasal dari
kelompok ikan yang terdeteksi. Kelompok ikan tersebut dianggap membentuk suatu lapisan
perairan dengan tebal sesuai dengan ketebalan kelompok ikan.

1.9 Target Strength


Target strength adalah suatu ukuran yang menggambarkan kemampuan suatu target untuk
memantulkan suara yang datang membentur. Nilai target strength individu ikan bergantung pada
ukuran dan bentuk ikan, sudut datang pulsa, orientasi ikan terhadap transducer, keberadaan
gelembung renang acoustic impedance, dan elemen ikan walaupun pengaruh elemen terakhir ini
kecil. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap target strength adalah ukuran ikan

1.10 Aplikasi Sistem Akustik dalam Dunia Perikanan dan Kelautan


- penggunaan alat akustik di bidang perikanan
a. untuk mendeteksi ikan tunggal di suatu perairan tertentu
b. untuk mendeteksi riwayat ikan (salmon dari muara ke hulu)
- penggunaannya dalam penangkapan, seperti:
a. untuk mengetahui bukaan mulut jaring pada trawl
b. untuk melihat reaksi menghindarny aikan pada mulut jaring trawl
- penggunaannya dalam bidang survei dasar perairan
Penggunaan alat akustik dalam bidang biologi salah satu contohnya adalah Pusat Penelitian
Geologi Laut-Bandung yang telah melakukan survei biologi dengan menggunakan alat
akustik scan sonar untuk mengetahui tipe substrat dasar perairan. Data yang diperoleh
memberikan informasi tipe substrat seperti lumpur pasir, pasir, dan kerikil

1.11 Sonar
Sonar dapat dikatakan lebih banyak mengandung permasalahan menyangkut masalah
teknisnya. Laut beserta kondisi oseanografi nya sendiri memegang peranan penting sehubungan
dengan beekkas bunyi sonar tersebut. Baik faktor suhu serta kondisi oseanografi lainnya pada
gempa yang dipantulkan.
Penggunaan sonar akan jauh menguntungkan bila digunakan pada jenis alat tangkap purse
seine maupun trawl lapisan air tengah bila dibandingkan dengan berbagai jenis alat tangkap ikan
yang bisa dioperasikan pada lapisan dasar perairan.

1.12 Cara Mengumpulkan Ikan


Kondisi atau situasi yang sangat berpengaruh terhadap proses penangkapan:
a. keadaan dapen yang mungkin terlalu kasar, berkarang atau mungkin bahkan berbeting
b. keaadan ikan yang terlalu menyebar
c. kelompok ikan berada pada area yang relatif lebih
d. kecepatan renang ikan terlalu tinggi
e. ikan-ikan ternyata tidak mengikuti arah yang diharapkan untuk menuju jenis alat tangkap
yang telah disediakan, seperti jenis alat penangkap yang berbentuk perangkap.
f. Adakalanya walau mungkin telah dipilih musim penangkapan, dapen atau hasil pencarian
kelompok ikan yang paling baik, ternyata ikan sendiri berada dalam keadaan tidak siap untuk
ditangkap. Ransangan maupun usaha agar ikan tadi berada pada keadaan siap ditangkap
haruslah diusahakan. Cara yang dapat ditempuh untuk tujuan tersebut, umumnya cara
mengurangi atau membatasi bidang aktivitas maupun keleluasaan bergerak ikan-ikan yang
menjadi tujuan penangkapan tersebut.
Ikan-ikan tidak mengikuti arah yang diharapkan untuk menuju jenis alat tangkap yang telah
disediakan. Cara-cara utama yang berkaitan dengan tujuan penghambatan dapat digolongkan
menjadi 2 kategori yaitu:
- metoda pikatan secara induktif, adalah metoda yang ditempuh dengan jalan memikat ikan
secara insting, spontan serta selektif sehingga memungkinkan operasi penangkapan.
- Metoda mengumpulkan secara kompulsif, adalah metoda untuk mengumpulkan ikan
sehingga mereka dapat ditangkap.
Cara yang ditempuh dapat dengan cara memukul-mukul air, teriakan, ataupun dengan
bantuan alat-alat tertentu. Metoda tau tak-tik mengejuti ikan secara lebih lengkap tersaji pada
tulisan Bunarso (1985-1991) yang menengahkan cara ini menjadi beberapa golongan, seperti:
a. mengejuti berdasarkan pendengaran
b. mengejuti berdasarkan penglihatan
c. mengejuti dengan menggunakan arus listrik
d. mengejuti dengan bahan kimiawi
SOAL
1. Sebutkan prisnsip sistem dual beam dan penemunya!
Jawab : penemunya adalah Dr. Ehrenberg (1974) dan prisnsipnya adalah:
terdiri dari dua beam, yaitu beam lebar dan beam sempit
mempunyai dua axis yang coaxial (berimpit)
pemancaran sinar dilakukan oleh narrowbeam dan penerimaan echo dilakukan oleh
narrowbeam dan widebeam

2. Coba jelaskan sifat data dan contoh instrumen dari single beam!
Jawab : sifat datanya adalah:
- unrecording
- recording
- colour display
contoh instumentnya adalah:
- furuno Fe 4300
- Royal Fish Fider Colour Display
- Biosonic DT 4000

3. Sebutkan beberapa metoda untuk menemukan kelompok ikan!


Jawab :
- berdasarkan indikasi tertentu di laut
- berdasarkan uji coba penangkapan
- berdasarkan Deteksi Instrumen
- berdasarkan kejelian dan ketajaman penglihatan
- berdasarkan bantuan kapal udara

4. Jelaskan bagaimana proses pencarian kelompok ikan dengan mengetahui perubahan warna
air di laut!
Jawab : caranya adalah pada saat melihat warna air yang tampak di permukaan, yang
disebelah dalamnya terdapat kelompok ikan yang sedang melakukan pergerakan biasanya
tampak sedikit berbeda dengan warna air sekelilingnya. Bila bagian air yang warnanya
berbeda dengan warna air tersebut tampak berwarna merah atau ungu maka hal tersebut
menandakan bahwa baik kelompok ikan dan anggotanya adalah besar.

5. Coba jelaskan bagaimana proses pencarian kelompok ikan berdasarkan pengalaman!


Jawab : proses pencarian kelompok ikan berdasarkan hal tersebut misalnya dengan
memperhatikan perubahan kondisi laut. Kondisi yang dihadapi dibandingkan dengan
kondisi yang pernah mereka alami pada masa sebelumnya.

6. Apa manfaat dari bantuan alat bantuan deteksi modern untuk menentukan daerah
penangkapan ikan?
Jawab : manfaat dari alat pendeteksian modern adalah para nelayan bisa memperoleh
informasi yang lebih reliable dan lebih banyak baik tentang kuantitas sumberdaya ikan
yang terdapat di dalam sebuat dapen maupun keadaan fishing ground itu sendiri.
DAERAH PENANGKAPAN IKAN DAN BEBERAPA METODA
PENGUMPULAN DAN PENCARIAN IKAN

SITI NURSUBADRIAH
1004114312
ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2010

You might also like