Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 Permasalahan
Permasalahan yang mungkin timbul dalam percobaan ini adalah ketelitian
dalam melihat benda pada saat mencapai keadaan maksimum, bisa saja salah.
Selain itu ketelitian dalam membaca neraca pegas juga kemungkinan dapat
terjadi kesalahan.
1
BAB II
DASAR TEORI
Keluarnya cairan perlahan-lahan dari penetes obat bukanlah seperti arus yang tidak
putus-putus, melainkan setetes demi setetes. Sebatang jarum, jika diletakkan di atas
permukaan air, akan membuat lekukan kecil pada permukaan air itu dan tidak akan
tenggelam, biarpun rapat massanya sepuluh kali rapat massa air.
Bila sebuah pipa gelas bersih berlubang kecil dicelupkan ke dalam air, maka air
akan naik di dalam pipa, tetapi jika dicelupkan ke dalam raksa, raksa ini akan tertekan
ke bawah. Fenomena-fenomena ini dan banyak lainnya yang sama sifatnya,
berhubungan dengan adanya permukaan batas antara suatu zat cair dengan zat cair
lainnya.
Semua fenomena permukaan menunjukkan bahwa permukaan zat cair dapat
dianggap sebagai dalam teregang, demikian rupa sehingga kalau ditinjau setiap garis
di dalam atau yang membatasi permukaannya, maka zat- zat di kedua sisi garis
tersebut saling tarik-menarik. Tarikan ini terletak di dalam bidang permukaan itu dan
tegak lurus terhadap garis tadi
Efek demikian dapat diperlihatkan dengan alat sederhana seperti pada gambar
berikut:
Gelang kawat
Benang
Pada sebuah gelang kawat yang berdiameter beberapa inchi, diikatkan sebuah jerat
dari benang seperti terlihat pada gambar. Kalau benang beserta jerat itu dicelupkan ke
dalam air sabun lalu diangkat kembali, maka terbentuklah selaput tipis zat cair,
sedangkan jerat “terapung” dengan bebas di dalamnya, seperti pada gambar 1.1.
Jika selaput di dalam jerat ditusuk hingga pecah, maka benang segera berubah
bentuknya menjadi lingkaran seperti pada gambar 1.2, seolah-olah permukaan zat cair
itu menarik keluar secara radial terhadap jerat tadi (dilukiskan oleh anak-anak panah).
Agaknya gaya tarik ini juga sudah bekerja sebelum selaput dipecahkan, tetapi karena
2
pada kedua belah sisi benang terdapat selaput, maka gaya netto yang dilakukan oleh
selaput pada benang ketika itu sama dengan nol.
Alat lain yang serba sederhana untuk memperlihatkan efek permukaan dilukiskan
pada gambar berikut.
Gambar 1.3
3
Jadi dalam hal ini,
γ = F
2l
Dalam sistem cgs, tegangan permukaan dinyatakan dengan dyne per sentimenter.
Cara lain untuk memperlihatkan gaya permukaan ialah dengan alat seperti pada
gambar berikut, yang banyak digunakan untuk mengukur tegangan permukaan.
F
Gambar 1.4
Kawat berbentuk lingkaran dengan kelilingnya l diangkat dari segumpal zat cair.
Gaya tambahan F yang diperlukan untuk mengimbangi gaya permukaan 2 γ l yang
ditimbulkan selaput permukaan pada tiap sisi diukur atas dasar pertambahan panjang
sebuah pegas halus atau atas dasar puntiran sepotong kawat puntir. Dengan demikian
tegangan permukaan (γ ) ditentukan berdasarkan :
γ = F
2l
Selain itu tegangan permukaan dapat pula didefinisikan sebagai usaha yang
diperlukan untuk menciptakan suatu permukaan baru.
γ = usaha = ∆ W = F ∆ S = F (Newton/m2)
luas ∆A l ∆S l
Dalam percobaan ini yang digunakan adalah cincin aluminium berjari-jari r, seperti
pada gambar 1.5 (hal. 5). Karena cincin punya 2 permukaan (luar dan dalam) maka :
l = 2π d
d = diameter cincin
Jadi, γ = ∆ F
2π d
4
BAB III
PERALATAN DAN CARA KERJA
3.1 Peralatan
Untuk percobaan ini dibutuhkan peralatan:
1. 1 buah stand base dengan panjang sisi 28 cm
2. 2 buah batang besi dengan panjang 25 cm dan 50 cm.
3. 1 set spring balance dengan skala Newton / mili Newton
4. 1 buah laboratory stand (dongkrak)
5. 1 buah cincin aluminium
Gambar 1.5
5
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Ralat ∆ F Aquades
_ _
No. ∆ F (mN) ∆ F- ∆ F (∆ F - ∆ F)2
1. 59 0.5 0.25
2. 60 -0.5 0.25
3. 59.5 0 0
4. 60 -0.5 0.25
5. 59 0.5 0.25
_ _
∆ F= 59.5 Σ (∆ F - ∆ F) 2 = 1
Tabel 1.1
Ralat mutlak:
_
∑ (∆ F - ∆ F) 2 1/2
∆ =
n ( n - 1)
1/2
= 1
20
= 0.2
Ralat nisbi: I = ∆ / ∆ F x 100 %
= 0.2 x 100 %
59.5
= 0.34 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0.34 %
K = 99.66 %
Ralat ∆ F alkohol 70 %
6
_ _
No. ∆ F (mN) ∆ F- ∆ F (∆ F - ∆ F)2
1. 57 0.7 0.49
2. 57.5 0.2 0.04
3. 58.5 -0.8 0.64
4. 58 -0.3 0.09
5. 57.5 0.2 0.04
_ _
∆ F= 57.7 Σ (∆ F - ∆ F) 2 = 1.3
Tabel 1.2
Ralat mutlak:
_
∑ (∆ F - ∆ F) 2 1/2
∆ =
n ( n - 1)
1/2
= 1.3
20
= 0.065
= 0.3
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0.52 %
K = 99.48 %
7
_ _
No. ∆ F (mN) ∆ F- ∆ F (∆ F - ∆ F)2
1. 56 0.8 0.64
2. 57 -0.2 0.04
3. 56.5 0.3 0.09
4. 57 -0.2 0.04
5. 57.5 -0.7 0.49
_ _
∆ F= 56.8 Σ (∆ F - ∆ F) 2 = 1.3
Tabel 1.3
Ralat mutlak:
_
∑ (∆ F - ∆ F) 2 1/2
∆ =
n ( n - 1)
1/2
= 1.3
20
= 0.065
= 0.3
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0.53 %
K = 99.47 %
_ _
8
No. ∆ F (mN) ∆ F- ∆ F (∆ F - ∆ F)2
1. 63.2 -1.26 1.5876
2. 61 0.94 0.8836
3. 61.5 0.44 0.1936
4. 63 -1.06 1.1236
5. 61 0.94 0.8836
_ _
∆ F = 61.94 Σ (∆ F - ∆ F) 2 = 4.672
Tabel 1.4
Ralat mutlak:
_
∑ (∆ F - ∆ F) 2 1/2
∆ =
n ( n - 1)
1/2
= 4.672
20
= 0.2336
= 0.5
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0.81 %
K = 99.19 %
Dari hasil di atas dapat diambil rata-rata ∆ F dari masing-masing zat cair untuk
dicari besarnya tegangan permukan, yaitu dengan menggunakan persamaan :
γ = ∆ F
l
9
Karena pada percobaan ini benda yang digunakan adalah cincin, maka persamaan
tersebut menjadi
γ = ∆ F
2π d
Satuan yang digunakan pada percobaan di atas adalah mN, karena itu perlu dirubah
menjadi Newton. Demikian juga diamater cincin yang digunakan adalah 0,06 m.
10
= 0,06194
2 . 3,14 . 0,06
= 0,06194
0,3768
= 0,164384 (Newton/m2)
Dari hasil gaya dan tegangan permukaan yang dapat dibuat grafik linear sebagai
berikut :
0.168
Tegangan permukaan
0.164
0.16
0.156
0.152
0.148
0.056 0.058 0.06 0.062 0.064
Gaya
Grafik 1.1
4.2 Pembahasan
Apabila terjadi perbedaan pada tiap pengukuran gaya untuk cairan yang sama,
hal ini kemungkinan disebabkan karena neraca pegas yang digunakan berubah
kepegasannya setelah digunakan kesekian kalinya. Untuk itu tiap cairan diambil rata-
rata gayanya baru kemudian dihitung tegangan permukaannya. Kemungkinan lainnya
adalah ketelitian dalam menentukan keadaan maksimum pada saat memutar dongkrak
dan melihat neraca pegas, sangat mungkin terjadi kesalahan.
Pada percobaan ini benda yang digunakan untuk mencari tegangan permukaan
cairan adalah cincin logam yang memiliki dua permukaan. Karena itu rumus l yang
digunakan adalah 2 π d dan rumus A adalah π r2. Apabila benda yang digunakan
berupa kotak dengan 2 permukaan maka rumus l yang digunakan adalah 4p + 4l, dan
rumus A adalah p.l.
BAB V
11
KESIMPULAN
Dari hasil analisa data percobaan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
*0 Besar tegangan permukaan aquades adalah 0,157909 (Newton/m2)
Besar tegangan permukaan alkohol 70 % adalah 0,153132 (Newton/m2)
Besar tegangan permukaan minyak tanah adalah 0,150743 (Newton/m2)
Besar tegangan permukaan olie SAE 30 adalah 0,164384 (Newton/m2)
Minyak tanah mempunyai tegangan permukaan terkecil
Olie SAE 30 mempunyai tegangan permukaan terbesar
12
ABSTRAK
Sebatang jarum, jika diletakkan di atas permukaan air, akan membuat lekukan
kecil pada permukaan air itu dan tidak akan tenggelam, biarpun rapat massanya
sepuluh kali rapat massa air. Hal ini disebabkan karena permukaan air memiliki
tegangan permukaan.
Tegangan permukaan adalah usaha yang diperlukan untuk menciptakan suatu
permukaan baru. Masing-masing zat cair memiliki tegangan permukaan yang
berbeda-beda. Demikian pula cara mencari besar tegangan permukaan ada berbagai
macam. Pada percobaan ini digunakan cara yang sering dipakai.
i
DAFTAR ISI
1. Abstrak ............................................................................................ ( i )
2. Daftar isi ...................................................................................... ( ii )
3. Daftar gambar ................................................................................ ( iii )
4. Daftar tabel ..................................................................................... ( iv )
5. Daftar grafik ................................................................................ ( v )
6. BAB I Pendahuluan ..................................................................... 1
1.1 Latar belakang ........................................................................ 1
1.2 Tujuan percobaan ................................................................... 1
1.3 Permasalahan ......................................................................... 1
1.4 Sistimatika laporan .................................................................. 1
7. BAB II Dasar Teori ................................................................... 2
8. BAB III Peralatan dan cara kerja ..................................................... 5
3.1 Peralatan ................................................................................. 5
3.2 Cara kerja ............................................................................... 5
9. BAB IV Analisis data dan pembahasan ........................................... 6
4.1 Analisis data ............................................................................ 6
4.2 Pembahasan ............................................................................ 11
10. BAB V Kesimpulan ...................................................................... 12
11. Daftar Pustaka .............................................................................. ( iv )
12. Lampiran
ii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar alat pembukti efek permukaan dengan benang dan jerat sebelum diangkat
dari air sabun
Gambar 1.1 ......................................................................................... 2
2. Gambar alat pembukti efek permukaan dengan benang dan jerat ketika diangkat
dari air sabun
Gambar 1.2 ......................................................................................... 2
3. Gambar alat pembukti efek permukaan dengan kawat peluncur dan beban ringan
Gambar 1.3 ......................................................................................... 3
4. Gambar alat pembukti efek permukaan dengan kawat berbentuk lingkaran
Gambar 1.4 ......................................................................................... 4
5. Gambar alat percobaan
Gambar 1.5 ......................................................................................... 5
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GRAFIK
v
DAFTAR PUSTAKA
1. Dosen - dosen Fisika, Fisika I, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
vi