Professional Documents
Culture Documents
PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)
DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
Oleh
A. JUDUL :
1
PROPOSAL PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
AIR (PLTA)
DI ACEH BARAT DAYA
B. BIDANG
LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
I PENDAHULUAN
2
berbagai skala dan kapasitas seperti sumber daya air (PLTA), energi
sumbserdaya nuklir (PLTN), energy sumber daya panas bumi (Geothermal),
energi sumberdaya biodiesel.
3
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam rangka pemanfaatan
energi alternative untuk menunjang penghematan energi konvensional maka
penggunaan dan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
merupakan solusi yang tepat dengan mempertimbangkan potensi
sumberdaya alam dan aspek pendukung lainnya. Dengan adanya PLTA.
Dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat, energi listrik memiliki peranan yang sangat dominan. Dengan
ketersediaan listrik di Kabupaten Aceh Barat Daya dan Kabupaten Aceh
Selatan melalui pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) akan mendorong :
meningkatkan kecerdasan masyarakat, meningkatkan sarana pendidikan dan
kesehatan, meningkatkan kesemapat berusaha/lapangan kerja dan
meningkatkan produktivitas perekonomian baru (home industry).
Meningkatkan kemudahan investasi sector lainnya.
C. PERMASALAHAN :
Beberapa permasalahan dalam memenuhi kebutuhan listrik di
wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya dan Kabupaten Aceh Selatan adalah
keterbatasan produksi dari mesin pembangkit yang menggunakan tenaga
diesel yaitu PLTD Suak di Kecamatan Suak Setia dengan kapasitas produksi
15 MWH, PLTD Kota Fajar dengan kapasitas 5 MWH, PLTD Tapaktuan dengan
kapsitas produksi 15 MWH, masih belum mampu memenuhi kebutuhan
pelanggan hingga akhir Tahun 2007 memerlukan 24 MHW untuk Wilayah
Kabupaten Aceh Barat Daya, dan 25 MWH untuk Kabupaten Aceh Selatan.
Dengan data diatas PT. PLN Ranting Blangpidie dan PLN ranting
Tapaktuan mengalami defisit 20 MWH. Pertambahan permintaan pelanggan
baru tiap bulan untuk wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya Pembangunan
Listrik Tenaga air di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah :
Sumberdaya energi minyak bumi akan habis dan bersifat ireversibel
sehingga diperlukan diversifikasi energi.
Mencari sumber- sumber energi alternative sebagai pengganti
sumber energi minyak bumi.
Memanfaatkan potensi sunberdaya energi air menjadi Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai alternative ketersediaan energi listrik di
Kabupaten Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan.
Pemanfaatan energi listrik dari PLN melalui PLTD Suak yang ada,
selama masih dapat memenuhi keperluan listrik di Kabupaten Aceh Barat
Daya dan Kabupaten Aceh Selatan.
4
D. MAKSUD KEGAIATAN :
Mengetahui besaran potensi Sumber Daya Air terjun yang dapat
dikembangkan dan dikelola di daerah Aceh Barat Daya sehingga dapat
membantu didalam penyediaan energi listrik bagi masyarakat.
D. TUJUAN KEGIATAN
F. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan rencana Pembangkit Listrik Tenaga Air ini
adalah :
Memberikan informasi dan data awal tentang potensi besaran
sumberdaya air didaerah yang dapat dikembangakan dan diusahakan
sebagai pengganti sumberdaya energi minyak bumi di Kabupaten Aceh Barat
Daya.
5
Sebagai bahan kajian untuk strategi pemanfaatan sumberdaya
energi alternative di Kabupaten Aceh Barat Daya dengan Pembangkit Listrik
Tanaga Air (PLTA)
H. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah :
Identifikasi dan inventarisasi data dan informasi potensi
sumberdaya air yang terdapat di daerah yang dapat dikembangkan di Aceh
Barat Daya.
Mendeliniasi potensi dan pemanfaatan sumber daya air
berdasarkan kondisi geografis dan geologinya.
Rekayasa pemanfaatan sumberdaya energi alternative yang dapat
dikambangkan di Aceh Barat Daya.
Penyusunan laporan.
I. METODOLOGI
1. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) di Aceh Barat Daya adalah Krueng Baru Kecamatan Lembah Sabil
dan Krueng Beukah di Kecamatan Blangpidie.
J. HASIL / OUTPUT
Hasil yang diharapakan dari Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) di Aceh Barat Daya yaitu :
1. Data dan informasi tentang kondisi dan potensi sumberdaya air
terjun yang dapat dikembangkan di Aceh Barat Daya.
2. Zonasi / Deleniasi potensi sumberdaya air terjun berdasarkan
karakteristik kondisi geografi dan geologi.
6
3. Analisa data topogafi untuk mengetahui potensi gradient topografi
wilayah yang akan dikembangkan sebagai lokasi PLTA di Kabupaten
Aceh Barat Daya.
4. Analisa Neraca air untuk mengetahui secara keseimbangan
sumberdaya air dan fluktuasinya di daerah cathment area.
5. Menganalisa besaran potensi sumberdaya Energi (KW) yang
dihasilkan dari sumberdaya air yang akan dikembangkan untuk
PLTA.
6. Pembuatan Peta penunjang (Peta lokasi, peta aliran sungai dan peta
topografi)
7. Melakukan analisis ekonomi makro kebutuhan biaya yang mungkin
untuk dikembangkan.
8. Mengetahui Struktur ekonomi penduduk ( jumlah data penduduk,
infra struktur lainnya)
L. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :
N Uraian Pendidikan Pengalama Jumlah
o n
1 Tenaga Ahli
Ahli Sipil S2 / S3 5 Tahun 1 Orang
Ahli Hidrogeologi S1 / S2 5 Tahun 1 Orang
Ahli Mesin S1 / S2 5 Tahun 1 Orang
Ahli Elektro / Energi S1 / S2 5 Tahun 1 Orang
Ahli Sosial Budaya S1 / S2 5 Tahun 1 Orang
2 Tenaga Pendukung
7
Surveyor D3 / S1 3 Tahun 1 Orang
Operator Komputer D3 / S1 3 Tahun 1 Orang
Administrsi D3 / S1 3 Tahun 1 Orang
Tenaga Lapangan SLTA 3 Tahun 3 Orang
M. PELAPORAN
Hasil pelaksanaan kegiatan ini disusun dalam bentuk laporan terdiri
dari :
1. Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) eksamplar
2. Laporan pengolahan data dan Analisa Laboratorium.
3. Laporan draf akhir sebanyak 10 (sepuluh) eksamplar dilengkapi
dengan disket atau CD.
N. PENDANAAN
Dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini sebesar Rp 300.000.000,-
(Tiga ratus juta rupiah) barasal dari dana APBD Kabupaten Aceh Barat Daya
T.A. 2007 pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Aceh Barat Daya
pada kegiatan Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Tenaga Mikro di
Aceh Barat Daya.
8
4 Tahap
Penyusunan
Laporan
5 Seminar
P. PENUTUP
Demikianlah Term Of Reference (TOR) Studi Kelayakan
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro di Aceh Barat Daya ini
disusun, untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan kajian ini.
Akhirnya seluruh data dan informasi yang diperlukan dalam kajian ini dapat
dijadikan sebagai salah satu bahan dalam pengambilan kebijakan dan
pengembangan Energi Baru dan Terbarukan dengan memanfaatan potensi
sumberdaya energi alternative yang terdapat di daerah untuk dapat
dikembangkan dan diusahakan di Aceh Barat Daya khususnya dalam
peningkatan dan pengembangan sector energi untuk masyarakat di daerah
ini.
IR. MUSYAWIR, MT
Pembina TK.I/NIP. 19640414
199203 1 007
9
10
N Kegiatan Bulan
o
11