Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya
adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada
frekuensi dan panjang gelombangnya saja.
Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang
memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat
mata manusia. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang
getarannya adalah medan listrik dan medan magnetic. Getaran ini tegak lurus terhadap
arah perambatan cahaya, sehingga cahaya termasuk gelombang transversal. Cahaya
matahari dapat merambat melalui ruang hampa. Kelajuan gelombang ini adalah 300
juta m/s.
1. Benda yang tidak tembus cahaya atau tidak bisa meneruskan cahaya yang
mengenainya. Contohnya seperti papan, buku, dan pintu.
2. Benda yang dapat tembus cahaya atau hanya meneruskan sebagian cahaya yang
diterimanya saja. Contohnya seperti kertas tipis, kaca buram, serta beberapa
jenis plastik.
3. Benda bening atau benda yang dapat meneruskan semua cahaya yang
diterimanya. Contohnya seperti kaca bening dan plastik bening.
Cahaya dapat dibiaskan dan juga dipantulkan dengan mengunakan cermin atau
lensa. Fungsi dari cermin dan lensa inilah yang akhir-akhir ini dimanfaatkan didalam
dunia kedokteran, antara lain seperti kacamata, mikroskop,serta alat-alat yang digunakan
pada kedokteran gigi. Dengan mengetahui fungsi dan mengerti cara kerja dari alat-
alat,kita dapat memaksimalkan fungsinya terutama didalam dunia kedokteran.
B.TUJUAN
DASAR TEORI
1. Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
2. Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut i
= sudut r )
i p
Indeks Bias (n)
n1 sin Q1 =n2 sin Q 2
sin Q1 n2
=
sin Q2 n1
1. Pemantulan teratur
PEMANTULAN SEMPURNA
Sudut kritis merupakan sudut maksimum dari sinar yang datang yang dapat
menghasilkan sudut bias = 90°.
Hukum pemantulan berlaku juga pada cermin cekung. Tiga sinar istimewa
pada cermin cekung :
2. Sinar datang melalui titik focus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.
2. Sinar datang melalui titik focus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.
2a. Sinar datang yang berasal dari medium renggang memasuki medium
rapat akan dibiaskan mendekati garis normal.
2b. Sinar datang yang berasal dari medium rapat memasuki medium
renggang akan dibiaskan menjauhi garis normal.
PEMBIASAN PADA LENSA CEKUNG
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik
focus F1
3. Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama
2. Pengertian Cermin dan Lensa
a. Pengertian Cermin
Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya lengkung. Ada dua
jenis cermin lengkung yaitu :
1. cermin cekung : terbuat dari irisan bola yang permukaan dalamnya mengkilap
atau bagian yang memantulkan cahaya.Bersifat mengumpulkan sinar yang
datang padanya (konvergen).
2. cermin cembung : permukaan yang memantulkan cahaya bagian
luarnya.Bersifat menyebarkan sinar yang datang padanya (divergen).
b.Pengertian Lensa
Lensa itu merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan
lengkung (cekung atau cembung) atau permukaan datar (plan).
b. Cermin cembung
Sifat bayangan yang terbentuk selalu :
Maya, Tegak, Diperkecil
c. Lensa cekung
Benda yang diletakkan di depan lensa cekung (benda nyata) selalu dihasilkan
bayangan yang memiliki sifat maya, tegak, diperkecil dan terletak di depan
lensa, di antara O dan F1.
d. Lensa cembung
(1) Letak Benda pada ruang I
Maya, Tegak, Diperbesar
(2) Letak benda pada ruang II
Nyata, Terbalik, Diperbesar
(3) Letak benda pada ruang III
Nyata, Terbalik, Diperkecil
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
2. CARA KERJA
a. Percobaan cermin cekung
(i) Letakkan benda diantara cermin cekung dan sumber cahaya, kemudian
nyalakan sumber cahaya.
(i) (ii) Aturlah posisi benda dengan cara menggeser menjauhi/mendekati
cermin, sehingga pada layar di bawah benda terlihat bayangan tajam anak
panah. Kemudian Ukurlah jarak benda dan jarak bayangan.
(iii) Ulangi langkah diatas untuk bayangan diperbesar 5 kali dan diperkecil 4 kali,
sehingga memperoleh 10 data
(iv) Berdasarkan data jarak cermin sekung ke benda dan bayangan, hitunglah
jarak focus cermin cekung.
A.DATA
B.PERHITUNGAN
Berdasarkan data ke :
Diketahui :
p=12
q=9
Pembahasan:
1 1
=
p 12
1 1
=
q 9
pq ¿ 12 ´ 9
¿ 108
p+q ¿ 12+9
¿ 21
pq
f ¿ ( )
p+ q
108
¿ ( )
21
¿ 5 ,14
( pq )
r ¿2
p+ q
108
¿2
21
1. 2. ¿ 10 , 29
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17. 18.
Diketahui :
p=25
q=10
Pembahasan :
1 1
=
p 25
1 1
=
q 10
pq ¿ 25 ´ 10
¿ 250
p+q ¿ 25+10
¿ 35
pq
f ¿( )
p+q
250
¿( )
35
¿ 7 , 14
( pq )
r ¿2
p+ q
250
¿2
35
19. 20. ¿ 14 , 29
C.PEMBAHASAN
Tetapi pada percobaan yang kami lakukan, ada 2 sifat yang kami
peroleh, yaitu :
Nyata, Tegak, Diperkecil , sifat bayangan ini sama dengan sifat
bayangan cermin cekung pada ruang IV.
Nyata, Tegak, Diperbesar, sifat yang ini tidak sama dengan
dasar teori yang seharusnya.
2 1 1
= +
r p q
2 q p
= +
r pq pq
2 p+ q
=
r pq
pq
r=2 (
p+ q )
r=2 f
d = s’ob + sok
Sifat Bayangan:
- Lensa Objektif: Nyata, terbalik, diperbesar
- Lensa Okuler: Nyata, terbalik, diperbesar.
b) Endoskop
dengan:
s = titik dekat mata normal (25 cm)
s’=titik dekat penderita(bernilai (-) karena bayangan yang terbentuk
maya)
dengan:
s = titik terjauh mata normal, yaitu ~
s’= titik jauh penderita(bernilai (-) karena bayangan
yang terlihat maya)
DAFTAR PUSTAKA