Professional Documents
Culture Documents
Sistem
Pemerintahan di
Berbagai Negara
XII IPS 2
Pendidikan Kewarganegaraan
PETA KONSEP
Arti Luas
Pengertian
Arti Sempit
Klasik
Bentuk
Pemerintahan Monarki (Kerajaan)
Republik
Sistem
Klasifikasi Sistem Parlementer Presidensil
Pemerintahan Pemerintahan
Referendum Parlemen satu
kamar dan dua
Pengaruh kamar
Sistem
Pemerintahan
Sistem Sistem Pemerintahan USA
suatu negara
Pemerintahan di
terhadap Sistem Pemerintahan Inggris
berbagai negara
negara-negara
lain Sistem Pemerintahan Swiss
• Arti Luas
• Suatu tatanan atau struktur pemerintahan negara yang
bertitik tolak dari hubungan antar semua organ negara,
termasuk hubungan antara pemerintah pusat (central
government) dan bagian yang terdapat di dalam negara di
tingkat lokal (local government).
• Arti Sempit
• Suatu tatanan atau struktur pemerintahan yang bertitik
tolak dari hubungan sebagian organ negara di tingkat
pusat, khususnya antara eksekutif dan legislatif.
Pengertian
Sistem
Pemerintah
Next an
Bentuk-bentuk
pemerintahan
Okhlokrasi Tirani
Demokrasi Aristokrasi
Oligarki
B. Bentuk Pemerintahan Monarki (Kerajaan)
• Menurut Leon Duguit, bentuk pemerintahan dibagi menjadi
pemerintah Monarki dan Republik. Perbedaan antar keduanya adalah
pada kepala negaranya. Dikatakan Monarki jika kepala negaranya
berdasarkan turun-temurun. Dan Republik jika kepala negaranya
dipilih, bukan berdasarkan keturunan. Berkaitan dengan bentuk
pemerintahan, Prof. Padmo Wahyono, S.H, berpendapat bahwa
aristokrasi dan monarki merupakan bentuk pemerintahan klasik,
sedangkan monarki dan republik merupakan bentuk pemerintahan
modern.
• Monarki Parlementer
• Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu
negara yang dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan
parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Jatuh
tegaknya pemerintah bergantung pada kepercayaan parlemen
kepada para menteri. Dalam monarki parlementer, kekuasaan
eksekutif dipegang oleh kabinet (perdana menteri) dan bertanggung
jawab kepada parlemen. Fungsi raja hanya sebagai kepala negara
(simbol kekuasaan) yang kedudukannya tidak dapat diganggu gugat.
Raja tidak memegang pemerintahan secara nyata, tetapi para
menteri yang bertanggung jawab atas nama dewan maupun sendiri-
sendiri, sesuai tugas masing-masing. Bentuk monarki parlementer
sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di Inggris, Belanda, dan
Malaysia.
• C. Bentuk Pemerintahan Republik
• Dalam pelaksaannya bentuk pemerintahan republik dapat
dibedakan menjadi republik absolut, republik
konstitusional, dan republik parlementer.
• Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa ada Next
pembatasan kekuasaan. Penguasa mengabaikan konstitusi dan untuk
melegitimasi kekuasaannya digunakanlah partai politik. Dalam pemerintahan ini,
parlemen memang ada, namun tidka berfungsi.
• 2) Republik Konstitusional
• 3) Republik Parlementer
1.) Pada awalnya pemerintahan dipimpin oleh seorang raja yang bertanggung jawab
atas seluruh sistem politik atau kenegaraan.
2.) Kemudian muncul sebuah majelis dengan anggota yang menentang hegemoni raja.
3.) Majelis mengambil alih tanggung jawab atas pemerintahan dengan bertindak
sebagai parlemen, sehingga raja kehilangan sebagian kekuasaan tradisionalnya.
Ciri-ciri Sistem
Pemerintahan Parlementer
1. Kelebihan 2. Kekurangan
• Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung
• Pembuatan kebijakan dapat pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-
ditangani secara cepat karena waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlementer
mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan • Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet
legislatif. Hal ini karena kekuasaan tak bisa ditentikan berakhir sesuai dengan masa
legislatif dan eksekutif berada jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar
pada satu partai atau koalisi
partai. • Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal ini terjadi
• Garis tanggung jawab dalam bila para anggota kabinet adalah anggota parlemen
pembuatan dan pelaksanaan dan berasal dari partai mayoritas. Karena pengaruh
kebijakan publik jelas mereka yang besar di parlemen dan partai, anggota
kabinet pun dapat menguasai parlemen
• Adanya pengawasan yang kuat
dari parlemen terhadap kabinet
sehingga kabinet menjadi berhati- • Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-
hati dalam menjalankan jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi
anggota parlemen dimanfaatkan dan menjadi bekal
pemerintahan. penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif
lainnya.
Next
۞ Model ini dianut oleh Amerika Serikat,
Filipina, Indonesia dan sebagian besar 2. Sistem Pemerintahan
negara-negara Amerika Latin dan Amerika
Tengah ۞
Presidensial
• Sistem ini atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem
pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu
dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Dalam sistem ini, presiden memiliki
posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif
seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk
mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi,
pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, , posisi presiden
bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu,
biasanya seorang wakil presiden akan menggantikan posisinya.
• Dalam ini, kedudukan eksekutif tak tergantung pada badan perwakilan rakyat.
Dasar hukum dari kekuasaan eksekutif dikembalikan kepada pemilihan rakyat.
Para menteri bertanggung jawab pada presiden dan tidak bertanggung jawab
kepada parlemen, serta tidak dapat diberhentikan oleh parlemen.
• Pelaksanaan kekuasaan kehakiman menjadi tanggung jawab Supreme Court
(Mahkamah Agung), dan kekuasaan legislatif berada di tangan DPR atau
Kongres (Senat dan Parlemen di Amerika). Dalam Praktiknya, sistem
presidensial menerapkan teori Trias Politika Montesquieu secara
murni melalui pemisahan kekuasaan (Separation of Power). Contohnya
adalah Amerika dengan Chek and Balance. Sedangkan yang diterapkan di
Indonesia adalah pembagian kekuasaan (Distribution of Power).
Ciri-ciri Sistem
Pemerintahan Presidensial
• Penyelenggara negara berada di tangan presiden. Presiden adalah kepala negara
dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tak dipilih oleh parlemen, tetapi
dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan/majelis
• Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen karena ia tidak dipilih oleh
parlemen
Next
3. Sistem
Pemerintahan
Referendum
Next
4. Sistem Parlemen Satu
Kamar dan Dua Kamar