Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyusun maklah tentang
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Makalah ini, merupakan sarana dalam
penjabaran tentang peristiwa tumbuh dan kembang tumbuhan.
Makalah ini mencakup berbagai aspek. Diantaranya, detail pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, dan faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat mempermudah dalam proses pembelajaran
pokok materi yang bersangkutan, dan dari lubuk hati yang paling dalam kami sadari
makalah ini sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat
kami harapkan.
Semoga bermanfaat.
Agustus, 2009
Penyusun
PEMBAHASAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Pada dalam biji terdapat embrio yang dilengkapi dengan cadangan makanan. Pada
tumbuhan dikotil, embrio mempunyai dua koiledon yang membesar. Sumbu embrio
bagian bawah kotiledon disebut hipokotil, bagian ujung disebut radikula. Sumbu embrio
bagian atas kotiledon disebut epikotil, dan ujungnya adalah plumula (pucuk embrio) yaitu
ujung batang bersama calon-calon daun (primordium).
Umumnya, makanan embrio berasal dari endosperma. Tetapi tidak setiap biji
memiliki endosperma. Oleh karena itu pada tumbuhan ini cadangan makanan disimpan di
kotiledon karena endospermanya sudah habis. Biji ini disebut biji eksalbuminus,
sedangkan yang berendosperma disebut biji albuminus. pada tumbuhan berbiji
albuminus, mempertahankan endospermanya sebagai tempat cadangan makanan dan
memiliki kotiledon yang tipis. Kotiledon dan bagian embrio lainnya akan mengambil zat
makanan dari endosperma ketika biji itu berkecambah
Pada tumbuhan monokotil, kotiledonnya disebut skutelum. Skutelum menyerap
nutrien dari endosperma dan memindahkan ke bagian embrio lainnya selama proses
perkecambahan. Radikula monokotil diselubungi koleoriza dan ujung embrio akan
diselubungi oleh koleoptil.
Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil
perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Perubahan embrio
saat berkecambah biasanya adalah radikula yang tumbuh dan berkembang jadi akar,
selanjutnya plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan daun.
Berdasar letak kotiledon saat berkecambah,perkecambahan dibagi 2 tipe, yaitu:
• Perkecambahan epigeal
Perkecambahan epigeal adalah bila terjadi pemanjangan hipokotil sehingga
mengakibatkan hipokotil dan kotiledon terangkat ke atas tanah. Contoh pada kacang hijau
dan jarak.
• Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan Hipogeal adalah bila terjadi pemanjangan epikotil sehingga
hipokotil ikut tertarik ke atas tanah tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Contoh pada
kacang kapri dan jagung.
Fisiologi Perkecambahan
Pertumbuhan
• Pertumbuhan Primer
Pada akhir proses perkecambahan, tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun.
Pada ujung batang dan ujung akar terdapat sel – sel yang memiliki struktur dan
fungsi yang khusus.
Sel – sel yang bersifat embrionik, yaitu selalu membelah, disebut sel – sel
meristem. Sel – sel meristem menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang.
Proses pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer.
Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dibelakang meristem
apikal, menurut aktivitasnya, dapat dibedakan menjadi tiga daerah berikut.
a. Daerah pembelahan sel, terdapat dibagian ujung. Sel – sel di daerah ini
aktif membelah, dan sifatnya meristematis.
b. Daerah perpanjangan sel, terletak dibelakng daerah pembelahan,
merupakan daerah dengan ciri tiap sel memiliki aktivitas untuk mebesar
dan memanjang
c. Daerah deferensiasi , merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus. Meristem
ujung batang (meristem apikal) membentuk primordium daun. Pada
sudut antara daun dan batang terdapat sel-sel yang dipertahankan sebagai
sel-sel meristimatis. Bagian ini akan berkembang menjadi cabang. Di
belakang daerah diferensiasi terdapat jaringan dewasa atau permanen.
• Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi karena adanya aktivitas kambium. Pertumbuhan
sekunder akan mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang. Umumnya
hanya tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan dikotil (berkeping dua) yang
mengalami pertumbuhan sekunder.
Pada pertumbuhan sekunder, yang aktif membelah adalah sel-sel meristem yang
terdapat pada kambium. Kambium terletak diantara floem dan xilem. Xilem dan
floem yang terbentuk daria aktivitas kambium ini disebut xilem sekunder dan
floem sekunder. Pertambahan jumlah sel floem dan xilem sekunder menyebabkan
diameter batang bertambah.
FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor lingkungan adalah faktor yang ada di sekeliling tumbuhan yang
memepengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. faktor lingkungan antara
lain, nutrient, air, cahaya, suhu dan kelembapan.
Aryuliana,Diah,DKK.2007.Biologi 3.Jakarta:Esis
Campbell, N.A., J.B Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. dari:
Biology. 5th ed. oleh Manalu, W. Jakarta : Erlangga
Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi untuk SMA Kelas XII. Bandung : Erlangga
MAKALAH BIOLOGI
Bab 1
Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Disusun oleh :
Kelompok IV :
KETUA: 1. Bayu Begawan
ANGGOTA: 2. Febrian Hameed
3. Hana Maria Marini
4. Shanty Dwi Cahyani
5. Shillerida Novita
6. Tommy Sugiarto