Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan program pencapaian SNP, Direktorat Pembinaan SMA sejak tahun
2008 telah melaksanakan rintisan program pengembangan Pusat Sumber Belajar SMA
(PSB-SMA). Pada dasarnya PSB-SMA dikembangkan dengan fungsi sebagai media
informasi dan komunikasi, wahana belajar dan wahana unjuk kinerja.
Agar pelaksanaan sekolah PSB dapat dikelola dengan baik dan sesuai dengan profil
sekolah PSB yang diharapkan, maka diperlukan sebuah panduan pengelolaan sekolah
PSB.
B. Tujuan
BAB II
PENGORGANISASIAN SEKOLAH PSB
Sekolah PSB adalah sekolah yang diberi tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
C. Organisasi
Penanggungjawab
Program
d. Pengembang konten
BAB III
A. Perencanaan
1. Inventarisasi kondisi
a. Sumberdaya Manusia
1) Laboratorium komputer
a) Memiliki ruang laboratorium yang dapat menampung
minimum 1 rombongan belajar yang bekerja dalam
kelompok @ 2 orang
b) Memiliki komputer minimal 20 unit terkoneksi dengan
jaringan LAN dan terhubung dengan internet
kebutuhan
b) Memiliki website sekolah yang aktif
c) Memiliki jaringan internet minimal terhubung ke
laboratorium komputer, ruang kepala sekolah, ruang
guru, dan perpustakaan
c. Pengelolaan
1) Organisasi
Memiliki tim pengelola PSB yang terdiri atas Penanggung
Jawab Program, Penanggung Jawab Pelaksana, admin,
pengembang konten bahan ajar, dan pengembang konten
non bahan ajar
2) Perencanaan
Memiliki program kerja jangka menengah dan tahunan
PSB sebagai bagian tak terpisahkan dari Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) empat tahunan dan Rencana
dan Anggaran Kegiatan Sekolah (RAK-S) satu tahunan
3) Pedoman
Memiliki pedoman pengelolaan PSB tingkat sekolah
4) Pengelolaan Pembelajaran
Memiliki aplikasi pengelolaan administrasi dan konten
pembelajaran antara lain dokumen KTSP, silabus, RPP,
bahan ajar dan bahan uji
d. Proses Pembelajaran
1) Konten Pembelajaran
Memiliki bahan ajar berbasis TIK
2) Pelaksanaan pembelajaran
Menerapkan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK)
Ada dua program kerja yang perlu disusun dalam upaya meningkatkan peran
serta sekolah PSB yaitu Program Kerja 4 Tahun dan Program kerja 1 tahun.
Alur penyusunan Program Kerja PSB SMA dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Rencana
Kondisi Riil Analisis
Pengembangan
(Supervisi) Kesenjangan
PSB
Program 4
tahun
Catatan :
a. Inventarisasi Kondisi
Berupa Analisis Kesenjangan antara Kondisi riil dari hasil supervisi dan
Rencana Pengembangan PSB dalam rangka penyusunan Program Kerja PSB.
Berdasarkan hasil analisis kesenjangan antara kondisi riil dan profil PSB maka
dihasilkan sejumlah rekomendasi bagi satuan pendidikan. Rekomendasi ini
digunakan untuk menyusun program kerja PSB SMA .
2) Prioritas program.
3) Pelaksanaan Program.
Kegiatan dapat diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun, dua tahun
atau tiga tahun sesuai dengan tuntutan keberlanjutan program tersebut.
Program kerja sekolah rintisan PSB SMA harus disusun secara sistematis dan
mencakup berbagai komponen yang diperlukan yaitu program jangka menengah,
program tahunan, dan pendanaan (sumber dan jumlah dana) dalam kerangka
program kerja sebagai berikut:
a. Cover;
b. Kata Pengantar dan Daftar Isi;
c. Identitas Sekolah dan Kepala Sekolah;
d. Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, Hasil yang Diharapkan);
e. Program 4 tahun ;
f. Program Kerja Tahun 2010 (aspek dan uraian kegiatan, tanggal
pelaksanaan, unsur yang terlibat, tujuan kegiatan, hasil kegiatan dan
sumber dana).
b. Naskah program kerja kemudian dikaji oleh Tim Fasilitator dari Direktorat
Pembinaan SMA mengacu pada Pedoman Penyusunan Program Kerja dan
hasil inventarisasi kondisi yang dilakukan oleh Satuan pendidikan;
Sinkronisasi meliputi:
B. Pelaksanaan
a. IHT Internal
b. IHT Eksternal
IHT eksternal adalah IHT dengan peserta merupakan pendidik dari sekolah
sekitar yang bertujuan untuk :
1) sosialisasi keberadaan dan manfaat PSB-SMA;
2) memberi motivasi sekolah sekitar untuk menyusun bahan ajar dan
bahan uji berbasis TIK
3) menjalin kemitraan dengan sekolah sekitar;
Sekolah harus membuat perencanaan pengadaan dan produksi bahan ajar bahan uji
berbasis TIK yang meliputi:
Pelaksanaan pengembangan konten bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK,
mengacu pada kebutuhan bahan ajar setiap mata pelajaran. Pengembangan bahan
ajar dan bahan uji berbasis TIK diprioritaskan pada KD yang belum tersedia pada
website PSB-SMA. Pengembangan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK
berpedoman pada panduan pengembangan bahan ajar berbasis TIK yang
diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA.
Bahan ajar yang telah disusun oleh pengembang konten ditelaah oleh
penanggungjawab pelaksana Sekolah PSB dengan instrumen yang telah disusun dan
disepakati oleh pengelola PSB-SMA. Bahan ajar yang layak upload dikirim ke
penanggungjawab mata pelajaran sedangkan yang belum layak upload
dikembalikan pada penyusun bahan ajar disertai saran perbaikannya.
Sekolah memfasilitasi pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk semua mata
pelajaran yang diprogramkan dengan memanfaatkan sarana TIK yang tersedia.
Sekolah juga memfasilitasi dengan pendampingan oleh fasilitator sekolah sehingga
semua pendidik mampu mengembangkan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK
secara mandiri.
Fasilitator sekolah adalah pendidik/ teman sejawat yang mampu membuat bahan
ajar dan bahan uji berbasis TIK atau telah mengikuti workshop pembuatan bahan
ajar dan bahan uji berbasis TIK yang diadakan oleh Direktorat pembinaan SMA.
Diharapkan dalam program tahun pertama 90% pendidik mampu merencanakan dan
menggunakan bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK dalam pembelajarannya, serta
75% pendidik dapat membuat sendiri bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK.
Konten non bahan ajar PSB-SMA adalah berita atau artikel tentang pendidikan.
Berita pendidikan berupa informasi kegiatan terkait dengan pengembangan sekolah
dan sumber daya sekolah, kegiatan siswa dan pencapaian prestasi sekolah.
Sedangkan artikel pendidikan adalah karya berupa ide, hasil penelitian, jurnal,
saduran atau terjemahan dalam pengembangan pendidikan.
Program PSB tidak lepas dari dukungan internal dan eksternal. Sekolah dapat
mengkondisikan lingkungan internal melalui program pemberdayaan SDM dan
budaya TIK bagi warga sekolah sedangkan untuk lingkungan eksternal dapat
dilakukan melalui kegiatan sosialisasi, Implementasi maupun IHT.
Penggalangan dukungan eksternal dalam pengembangan PSB dapat dilakukan
dengan berbagai pihak diantaranya :
b. Komite/Yayasan
c. Orang tua/Wali
d. Lembaga/Institusi lainnya.
C. Pembiayaan
D. Pelaporan
1. Pelaporan SDM
2. Pelaporan Sarana
Sarana dan prasarana yang terkait dengan pelaksanaan PSB dilaporkan oleh
Penanggung Jawab Pelaksana PSB kepada Penanggung Jawab Program PSB
meliputi hal sebagai berikut:
e. Aplikasi Perkantoran
3. Pelaporan Program
d. Konten pembelajaran
f. Dukungan
Laporan mengenai bahan ajar dan bahan uji oleh Penanggung Jawab
Pelaksana yang dikembangkan oleh Pengembang Konten mencakup:
E. Pengawasan
Supervisi dan evaluasi pada sekolah mitra PSB dilakukan oleh sekolah PSB
yang mengacu pada pedoman Supervisi dan evaluasi yang dikeluarkan oleh
Direktorat Pembinaan SMA.
BAB VI PENUTUP
1. Perencanaan meliputi:
a. Inventarisasi kondisi terkait sumber daya manusia, sarana prasarana,
pengelolaan, proses pembelajaran dan Sistem Informasi Manajemen.
b. Penyusunan Program Kerja Kerja 4 Tahun dan Program kerja 1 tahun.
2. Pelaksanaan
a. Peningkatan Sumber daya Manusia (SDM) melalui IHT, pelatihan, bimbingan dan
konsultasi.
b. Peningkatan Infrastruktur dan sarana pendukung
c. Penyusunan Konten bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK
d. Penyusunan Konten non bahan ajar
e. Penggalangan Dukungan internal dan eksternal
f. Menjalin kemitraan dengan sekolah sekitar
g. Pengalokasian dana untuk pelaksanaan sekolah PSB
h. Pelaporan
Daftar Pustaka