You are on page 1of 4

Definisi Protein

 Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama.
 Protein merupakan komponen penting atau komponen utama pada sel hewan atau manusia
Protein yang terdapat didalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan
dan pertumbuhan tubuh.(Dasar2 biokimia Anna Poedjiadi)
 Protein adalah makromolekul yang secara fisik dan fungsional kompleks yang melakukan
beragam peran penting (Harper)
 Protein merupakan polimerisasi dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida.
 Protein mengandung unsur Karbon (50 %), Hidrogen (7%), Oksigen (23 %), Nitrogen (16%),
Belerang(0-3%), dan Fosfor(0-3%)

Struktur Protein

1. Struktur Primer dari suatu protein


Adalah urutan asam-asam amino yang membentuknya.

Asam amino dalam protein terikat satu sama lain membentuk suatu senyawa yang dengan
ikatan peptida.

Pada rantai polipeptida terdapat banyak gugus C=O dan gugus N-H. Kedua gugus ini dapat
berikatan satu sama lain karena terbentuknya ikatan Hidrogen antara atom oksigen dari
gugus C=O dengan atom Hidrogen dari gugus N-H

Informasi yang menentukan urutan asam amino suatu protein tersimpan dalam
molekul DNA dalam bentuk kode genetik. Sebelum kode genetik ini
diterjemahkan menjadi asam-asam amino yang membangun struktur primer
protein, mula-mula kode ini disalin kedalam bentuk kode lain yang berpadanan
dengan urutan kode genetik pada DNA, yaitu dalam bentuk molekul RNA. Urutan
RNA inilah yang kemudian diterjemahkan menjadi urutan asam amino

2. Struktur Sekunder
Struktur yang kedua adalah struktur sekunder. Pada struktur sekunder,
protein sudah mengalami interaksi intermolekul, melalui rantai samping asam
amino. Ikatan yang membentuk struktur ini, didominasi oleh ikatan hidrogen
antar rantai samping yang membentuk pola tertentu bergantung pada
orientasi ikatan hidrogennya. Ada dua jenis struktur sekunder, yaitu: a-heliks
dan lembaran beta atau lembaran bergelombang. Lembaran beta itu sendiri
ada yang paralel dan juga ada yang anti-paralel, bergantung pada orientasi
kedua rantai polipeptida yang membentuk struktur sekunder tersebut.

Helix alfa

Helix alfa yang mantap bila struktur primer mengandung asam2 amino dengan rantai
samping yang tidak bermuatan
alanin,leusin,fenilalanin,tirosin,triftofan,sistein,mentionin,histidin,asparagin,glutamin,dan
valin.

Helix alfa tidak mantap lagi bila asam amino yang membentuk struktur primernya
mempunyai rantai samping yang besar ataupun bermuatan seperti
serin,isoleusin,treonin,asam aspartat dan asam glutamat,lisin dan arginin.

Satu-satunya asam amino yang tidak dapat didudukkan dalam heliks alfa ialah prolin, karena
ketegaran dan sudut ikatan yang terdapat didalam molekulnya.

Bila heliks alfa ada dalam molekul suatu protein, maka struktur ini akan terhenti
kesinambungannya bila bertemu dengan prolin.
Karena itulah prolin dianggap sebagai penghambat kesinambungan heliks alfa.

Lembaran beta

Dalam struktur ini, rantai protein meluas dengan gugus R berganti-ganti berada diatas dan
dibawah tulang punggung.

Ikatan hidrogen terbentuk antara ikatan-ikatan peptida yang berjalan secara anti paralel.

Ikatan hidrogen dengan rantai berbeda atau rantai yang sama yang terlipat kedalam dirinya
sendiri sehingga membentuk lengkungan berupa jepitan rambut.

Ikatan hidrogen tadi tegak lurus terhadap arah tulang punggung protein.

Lembaran bergelombang hanya dapat terbentuk bila struktur primer mengandung asam-
asam amino dengan rantai samping kecil
Gelungan atau tekukan

Adalah regio yang mengandung residu melebihi jumlah minimal yang diperlukan untuk
menghubungkan regio2 yang berdekatan pada struktur sekunder.

Motif strukturan, misalnya motif-heliks-gelungan-heliks yang berada diantara struktur


sekunder dan tersier sering disebut struktur super sekunder.

3. Struktur tersier

Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga
membentuk struktur 3 dimensi tertentu(konfigurasi yang ditampilkan protein didalam
ruang).

Ditentukan oleh urutan asam amino.

Selain itu, struktur tersier mencakup konformasi yang timbul akibat adanya ikatan kovalen
dengan gugus prostetik.

Dibagi 2 kelompok :

 Protein Globuler dan Protein Fibrosa, ini didasarkan atas struktur tersier masing2.

Protein fibrosaa, misalnya kolagen dan keratin berbentuk benang atau serat2 yang panjang,
tongkat atau tali. Struktur seperti ini sangat kuat dan tidak larut dalam air.

Sebaliknya,protein globuler mempunyai bentuk yang lebih kurang bulat dan mudah larut
dalam air.

4. Struktur Kuartener

Adalah penataan suatu rantai protein dengan rantai protein yang lain dengan koenzim yang
tidak terikat secara kovalen.

Rantai protein secara individu dapat berikatan dengan rantai protein yang lain (identik atau
berbeda) sebagai subunit dari struktur yang lebih besar.
Hemoglobin yang merupakan kombinasi antara dua rantai alfa dengan 2 rantai beta serta 4
merupakan contoh dari beberapa subunit yang bergabung menjadi suatu protein yang
fungsional.

Selain itu, beberapa enzim secara individu dapat bergabung membentuk suatu kompleks
dan dalam bentuk ini masing2 enzim tadi bekerja secara berurutan dalam mengolah suatu
substrat tertentu. Komplek kuartenar semacam itu dipertahankan oleh berbagai interaksi
yang bukan kovalen.

Struktur hemoglobin yang merupakan struktur kuartener protein


Sumber: www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html

Ket : Lebih lengkap baca harper hal 27-36

You might also like