Professional Documents
Culture Documents
Efek Narkoba juga dapat berbeda satu sama lain, penyalahgunaan Narkoba akan mempengaruhi
otak dan tubuh secara langsung, dari mulainya tekanan darah ke jantung. Dibawah ini adalah
beberapa kumpulan gambar terhadap penyalahgunaan narkoba.
Gambar diatas Pecandu yang sudah mengkonsumsi ekstasi yang sedang trance, rasa malu dan
cemas pun menghilang.
Gambar disebelah kiri merupakan efek heroin pada kulit yang digunakan dalam jangka
waktu panjang, sedangkan yang disebelah kanan merupakan bubuk heroin.
Gambar diatas merupakan cairan dan pill dari Ampetamin, efeknya bisa memberikan
rangsangan bagi perasaan manusia , pemakai akan terikat secara fisik dan mental walau
tubuh sudah sangat lelah, jika tubuh tidak dapat lagi menanggung beban, bisa
menyebabkan pingsan dan mati karena kelelahan.
Gambar diatas merupakan Crack Cocain, cara pemakaian biasanya dengan dihisap
seperti rokok. Efek psikologis dari crack jauh lebih kuat ketimbang kokain, akan tetapi
sering membuat jiwa si pemakai merasakan ganjil & aneh sehingga sering membuatnya
berubah menjadi brutal.
Gambar di sebelah kiri merupakan daun kokain dan sebelah kanan adalah bubuk kokain,
efeknya bagi si Pemakai akan lebih bersemangat, gelisah, tidak bisa diam, tidak nafsu
makan, paranoid, lever terganggu. Penggunaan yang terus menerus dapat merusakan otot
jantung dan bahkan menyebabkan kematian dan impoten.
Gambar diatas merupakan seorang perempuan yang meninggal akibat pengaruh Kokain
( shabu-shabu) yang berlebihan.
Gambar diatas merupakan berbagai jenis tablet ekstasi, efeknya si pemakai akan merasa
gembira, nyaman, meningkat, paranoia. Namun bisa merusak otak, kerusakan jantung,
hati, gangguan kejiwaan, depresi dan kematian.
Gambar diatas merupakanan tanaman Ganja, efek bagi si pemakai, dapat menimbulkan
rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab, membuat si pemakai malas, lamban
berfikir, dan penglihatan kabur.
Gambar diatas merupakan tablet Magadon, pill BK, atau nipam. Efek bagi si pemakai,
bicara jadi cadel, jalan sempoyongan, mudah marah dan banyak bicara.
Gambar diatas merupakan mashroom (jamur jenis Psilocybe), magic atau jamur yang bisa
membuat orang menjadi hilang kesadaran, halusinasi ( fly ). Jamur ini tumbuh di alam
liar khususnya di daerah yang lembab dan seperti hutan, bukit, atau di sekitar tinja dari
hewan-hewan herbivora liar yang telah diproses oleh bakteri.
Gambar diatas merupakan biji opium setelah disayat, nah getah ini mengandung 12
% morfin, yang sering diproses secara kimia untuk dijadikan heroin, berpengaruh pada
tubuh sebagai analgetik atau mengurangi sakit, menekan aktivitas psikologi yang dapat
menyebabkan tubuh tak sadarkan diri. Pemakai opium dapat merasakan keadaan yang
tenang dan semuanya serasa baik-baik saja.
Gambar diatas merupakan pabrik untuk pembuatan tablet ekstasi.
Gambar diatas merupakan berbagai cara pecandu, dalam memakai heroin, baik itu dihisap, dibakar dan di
suntik. Molekul heroin lebih mudah masuk ke dalam otak melalui BBB (blood brain barrier) ketimbang
molekul morphine itu sendiri, si pemakai akan merasakan ketenangan dan kesenangan yang lebih tinggi
dibandingkan morfin.
Gambar diatas merupakan seorang wanita tidak sadarkan diri sedang diseret oleh petugas Rehabilitasi,
akibat pengaruh heroin.
Hukum Narkoba
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Fungsi dari Hukum Narkoba dalam suatu Negara untuk membatasi penyalahgunaan Narkoba
sehingga lingkungan masyarakat menjadi yang aman dan nyaman.
Hukum bersifat kompleks dan terus berubah, karena disesuaikan dengan jenis dan tindah
kejahatan obat terlarang. Begitupun dengan tingkat hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan
jenis kejahatan yang dilakukan.
Hukuman yang dijatuhkan berdasarkan tingkat kasus Narkoba diantaranya :
• Kejahatan Narkoba tingkat A atau kelas 1, nah tingkatan kasus obat yang paling
berbahaya, dan hukuman pun paling serius, contoh Narkoba yang disalahgunakan adalah:
Opium, Morfin, Heroin, Methadone, Dextromoramide, Methylamphetamin, Kokain,
Ecstasy, dan LSD.
• Kejahatan Narkoba tingkat B atau kelas 2, nah tingkatan kasus obat yang dianggap tidak
terlalu berbahaya atau lebih rendah dari tingkat A, dan hukumannya lebih ringan. Contoh
Narkoba yang disalahgunakan adalah: Kodein, Ampetamin, barbiturates dan
dihydrocodeine.
• Kejahatan Narkoba tingkat C, atau kelas 3, tingkatan kasus obat yang tidak berbahaya
atau lebih rendah tingkatannya dari kelas B, tentu saja hukuman pun paling ringan,
diantara lainnya. Contoh Narkoba yang disalahgunakan adalah: obat resep seperti
Tranquillisers ( obat rasa cemas, depresi dan insomnia), Ketamine (obat bius yang
berefek halusinogen dan melumpuhkan semua indera) , GHB (obat penenang) dan
cannabis (jenis tanaman untuk penenang).
Berikut salah satu kutipan dari Undang-undang no. 22 tahun 1997 tentang Narkotika :
Memberikan narkotika golongan I untuk digunakan orang lain.dipidana dengan pidana penjara
paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima
puluh juta rupiah).
Menggunakan narkotika golongan I bagi dirinya sendiri,dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun .
Orang tua atau wali pencandu yang belum cukup umur, yang sengaja tidak melapor, dipidana
dengan pidana penjara kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah).
Pecandu narkotika yang telah cukup umur dan dengan sengaja melaporkan diri sebagai mana
dimaksud dalam pasal 42 ayat (2), dipidana denga pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan
atau denda paling banyak Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).
Pasal 88 ayat 2
Keluarga pecandu narkoba sebagai mana dimaksud dalam pasal 88 ayat 1 yang dengan sengaja
tidak melaporkan pecandu narkotoka tersebut, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3
(tiga) bulan atau dengan denda paling banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
Pasal 92
Barang siapa tanpa hak dan melawan hokum menghalang-halangi atau mempersulit penyidikan ,
penuntutan, atau pemeriksaan perkara tindak pidana narkotika dimuka siding pengadilan,
dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 150.000.000,-
(seratus lima puluh juta rupiah).sedangkan ancaman hukuman bagi penyalahgunaan dan
pengedar gelap Psikotropika, seperti dikutip dari undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika, sbb:
Pasal 60 ayat 2
Menyalurkan psikotropika, dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling
banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Pasal 60 ayat 3
Menerima penyaluran psikotropika, dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Menyerahkan dan menerima penyerahan psikotropika, dipidana paling lama 3 (tiga) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 62
Barang siapa tanpa hak memiliki, menyimpan dan membawa psikotropika, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dengan pidana denda paling vbnayk Rp. 60.000.000,-
(enam puluh juta rupiah).
Pasal 63
Pasal 65
Tidak melaporkan penyalahgunaaan dan atau pemilikan psikotropika secara tidak sah, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahu dengan pidana denda paling banyak Rp.
20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
Berantas Sampai Tuntas
Dalam Islam, narkoba termasuk zat memabukkan yang dalam al-Quran disebut khamr, artinya
sesuatu yang dapat menutup akal. Dan Islam udah jelas melarang umatnya nyepet putaw, ngisep
chimenk, atau nenggak miras. Allah swt berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-mâidah [5]: 90)
Lantaran udah jelas-jelas haram, perang terhadap narkoba udah lama dikampanyekan Islam.
Bukan cuman teori, peperangan ini udah ditunjukkan oleh Rasul dan para shahabat. Dan nggak
tanggung-tanggung, Islam memerangi semua yang terlibat dalam peredaran barang haram itu.
Dalam hal ini, negara yang paling berperan untuk menghentikan peredaran narkoba. Ketegasan
hukum dari negara nggak boleh setengah-setengah. Biar para pelaku bisnis narkoba pada kapok
tujuh turunan. Seperti yang ditunjukkan oleh Islam. Bagi peminum khamr atau pengguna
narkoba hukumannya empat puluh kali dera di muka umum. Sabda Rasulullah SAW:
“Bahwasanya Rasulullah SAW telah mendera orang yang meminum khamr dengan dua pelepah
tamar empat puluh kali. (HR. Muslim).
Sementara orang yang menjual, membeli, meracik, mengedarkan, atau menyimpan narkoba
bakal kena sanksi jilid (cambuk) dan nginep di sel selama 5 tahun plus bayar denda yang
ditetapkan oleh qadhy (hakim). (Sistem Sanksi dalam Islam, Abdurrahman al-Maliki).
Narkoba udah jadi musuh bersama penduduk dunia. Eit, tapi jangan salah. Narkoba yang satu
inai pastinya bukan Nasi Rames Kopi Bandrek lho. Tapi narkotika dan obat berbahaya yang
punya nama beken ‘chimenk (ganja)’, ‘pete (putauw)’, ‘xtc (extasy)’ atau ‘bo’at (obat)’.
Genderang perang terhadap narkoba ditabuh bertalu-talu di tiap negara. Seperti di Thailand,
Singapura, atau Malaysia. Kalo ada yang ketangkep basah bawa narkoba, kudu siap-siap bikin
surat wasiat tuh sebelum dieksekusi hukuman mati. Gimana dengan negeri kita?
Nah kalo di negeri kita kayanya masih adem ayem aja tuh. Gembar-gembor hukuman mati bagi
bandar narkoba juga masih setengah-setengah. Bayangin aja, dari tahun 2000 sampai kini ada 72
terpidana mati dalam kasus Narkoba. Tapi dari jumlah tersebut baru 5 terpidana yang sukses
dieksekusi. Lemahnya penegakkan hukum bikin nyali para bandar narkoba nggak ciut. Sialnya,
mereka malah berani buka cabang pabrik narkoba di Indonesia. Waduh, miris ya ngedengernya.
Di negara laen narkoba diperangi setengah mati. Eh, negara kita malah jadi tempat investasi.
Waduh!
Lahan Subur Peredaran Narkoba
Awalnya, negara kita cuman jadi tempat transit peredaran narkoba di Asia. Tapi kini,
kedudukannya udah naik pangkat jadi pasar narkoba tingkat dunia. Malah lebih parah lagi, udah
jadi produsen narkoba dalam jumlah besar. Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional
(BNN) Komisaris Jenderal Gories Mere bilang, sepanjang tahun 2006 akhir 2008, setidaknya
polisi menggerebek 5 pabrik sabu skala besar di Indonesia. Diantaranya empat pabrik shabu-
shabu di Batam dengan omzet Rp. 464 miliar yang terungkap Oktober 2007 silam. Bahkan 21
november kemaren, polisi juga berhasil membongkar pabrik shabu di Kebon Jeruk, Jakarta
Barat, yang bisa bikin serbuk setan itu 10-20 Kg per hari.
• Orientasi Kepramukaan
• Kursus Pembina Pramuka Mahir
• Kursus Pelatih Pembina Pramuka
• Kursus Pembina Gugusdepan
• Kursus Instruktur Satuan Karya Pramuka
• Kursus Pamong Satuan Karya Pramuka
• Kursus Pimpinan Satuan Karya Pramuka
• Kursus Pembina Profesional
• Kursus Majelis Pembimbing
• Kursus Andalan
• Kursus Keterampilan
• Karang Pamitran
• Gelang Ajar
• Pitaran Pelatih
Dra.H. Sri Hardani Hadikusumo Drs. Made Samba Jan Ridwan Bakary
Annas Korwil Jawa Annas Korwil Bali, NTB, NTT Annas Korwil Bali, NTB, NTT
Irjen Pol Drs.Dewa K.G.Astika (Pati TNI AL) Marsda TNI Eko Edi Santoso Pin Saka
Pin Saka Bhayangkara Dirgantara
(Pati Polri) (Pati TNI AU)
(1) Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Gerakan Pramuka, setiap gugusdepan, satuan
karya dan kwartir membentuk Majelis Pembimbing.
(2) Majelis Pembimbing adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi
bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material dan finansial kepada gudep/satuan/kwartir
bersangkutan.
(3) Majelis Pembimbing bersidang sesuai dengan kebutuhan, dan ditentukan oleh Ketua
Majelis Pembimbing.
(4) Mejelis Pembimbing wajib mengadakan rapat konsultasi secara periodik dengan
gudep/satuan/kwartir bersangkutan.
(5) Majelis Pembimbing Satuan Karya Pramuka ada di tingkat Satuan Karya Pramuka.
(1) Majelis Pembimbing Gugusdepan dan Satuan Karya Pramuka berasal dari unsur-unsur
orang tua anggota muda dan anggota dewasa muda/anggota saka dan tokoh masyarakat di
lingkungan gugusdepan/saka yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab terhadap Gerakan
Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.
(2) Majelis Pembimbing Ranting, Cabang, Daerah, dan Nasional berasal dari unsur-unsur
tokoh masyarakat pada tingkat masing-masing yang memiliki perhatian dan rasa tanggungjawab
terhadap Gerakan Pramuka serta mampu menjalankan peran Majelis Pembimbing.
(3) Pembina Gugusdepan, Pamong Saka dan Ketua Kwartir secara ex-officio menjadi anggota
Majelis Pembimbing bersangkutan.
a. Seorang Ketua;
c. Seorang Sekretaris;
(5) Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan/Satuan Karya Pramuka dipilih dari antara anggota
Majelis Pembimbing Gugusdepan/Satuan Karya Pramuka yang ada. Untuk jajaran ranting,
cabang, dan daerah Ketua Majelis Pembimbing dijabat oleh Kepala Wilayah atau Kepala Daerah
setempat, sedangkan untuk tingkat nasional Ketua Majelis Pembimbing Nasional dijabat oleh
Presiden Republik Indonesia.
Jumlah Saka yang ada di dalam gerakan Pramuka saat ini sebanyak delapan Saka
yang terdiri dari Saka Dirgantara, Saka Bhayangkara, Saka Bahari, Saka Bhakti
Husada, Saka Keluarga Berencana (Kencana), Saka Taruna Bumi, Saka Wanabhakti
dan Saka Wira Kartika.
Sekilas Organisasi
Visi, Misi dan Strategi Kepengurusan
VISI
"Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum
muda".
MISI
STRATEGI
1. Meningkatkan citra Pramuka. Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan
sekaligus diminati oleh kaum muda untuk dapat ikut berpartisipasi didalamnya dan
sekaligus dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi secara internal dan
eksternal Gerakan Pramuka.
2. Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum
muda. Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakekatnya kegiatan kaum
muda yang memiliki karakteritik dan minat yang khas, dan sekaligus sebagai motivasi
bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk selanjutnya dikembangkan melalui
program Pramuka peduli sebagai bagian dari penjabaran program Pramuka secara
menyeluruh.
3. Mengembangkan program Pramuka Peduli. Bahwa program kegiatan Pramuka
Peduli, dimaksudkan untuk menciptakan kader yang memiliki watak dan jiwa
patriotisme, memiliki integritas, moralitas dan ketrampilan sebagai bekal bagi kader
Pramuka yang juga diarahkan pada pemantapan Pramuka sebagai kader bangsa.
4. Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumberdaya Pramuka. Bahwa untuk
meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural diperlukan adanya
konsolidasi yang baik dan teratur dan mendapatkan penyegaran organisasi sehingga
dengan sendirinya akan berpengaruh pada kepemimpinan dan kesiapan sumber daya
pramuka.
Rumusan visi, misi dan strategi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2003 ?
2008 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hasil keputusan Musyawarah Nasional
2003.
Penggalang
Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka
tingkat penggalang berusia dari 10-15 tahun.
Tingkatan dalam Penggalang
1. Ramu
2. Rakit
3. Terap
4. Penggalang Garuda
Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan
Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau pendapatkan
Tanda Kecapakan Khusus TKK
Satuan terkecil dalam Penggalang disebut regu. Setiap regu diketuai oleh seorang Pimpinan
Regu (PINRU)yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam Gugus depan
Penggalang yang dapat berisi lebih dari satu regu putra/putri, terdapat peserta didik yang
bertugas mengkoordinir regu-regu tersebut, peserta didik itu disebut Pratama (untuk putra) atau
Pratami (untuk putri).
Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama
Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan
sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama bunga, semisal anggrek, anyelir,
mawar, melati.
Trisatya
Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Berikut isi
Trisatya Penggalang:
1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
Dasa Dharma
DASA DHARMA
• Jambore
• Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba
kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari
tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional
(LT-V).
Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta pita. Peta pita
dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya mencatat posisi atau titik dari kompas bidik,
kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja lanan
sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung
panjang
• Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan
yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah
dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan
sejenisnya.
• Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada
masyarakat.
• Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat
bersejarah, dan sejenisnya.
• Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka
Penggalang.