You are on page 1of 5

memiliki kesadaran dan penerimaan penuh terhadap siapa

penerimaan diri
dan apa diri mereka, dapat menghargai diri sendiri dan
menghargai orang lain, serta menerima keadaan
Oct.22, 2009 in Uncategorized
emosionalanya (depresi, marah, takut, cemas, dan lain-lain)

Definisi Penerimaan Diri tanpa mengganggu orang lain.

Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap dirinya


2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Penerimaan Diri.
sendiri, ia dapat menerima keadaan dirinya secara tenang,
Hurlock (1974) mengemukakan tentang faktor-faktor yang
dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mereka bebas
mempengaruhi dalam penerimaan diri adalah :
dari rasa bersalah, rasa malu, dan rendah diri karena
a. Adanya pemahaman tentang diri sendiri
keterbatasan diri serta kebebasan dari kecemasan akan
Hal ini timbul adanya kesempatan seseorang untuk
adanya penilaian dari orang lain terhadap keadaan dirinya
mengenali kemampuan dan ketidakmampuannya. Individu
(Maslow dalam Hjelle dan Ziegler, 1992).
yang dapat memahami dirinya sendiri tidak akan hanya
Sedangkan menurut Perls (dalam Schultz, 1991) penerimaan
tergantung dari kemampuan intelektualnya saja, tetapi juga
diri berkaitan dengan orang yang sehat secara psikologis
pada kesempatannya untuk penemuan diri sendiri,
yang memiliki kesadaran dan penerimaan penuh terhadap
maksudnya semakin orang dapat memahami dirinya, maka
siapa dan apa diri mereka.
semakin ia dapat menerima dirinya.
Lain lagi dengan pendapat dari Jahoda (dalam Wilsa, 1997)
b. Adanya hal yang realistik
yaitu penerimaan diri merupakan salah satu karakteristik
Hal ini timbul jika individu menentukan sendiri harapannya
dalam kesehatan mental seseorang. Orang yang memiliki
dengan disesuaikan dengan pemahaman dengan
kesehatan mental yang baik akan memperlihatkan perasaan
kemampuannya, dan bukan diarahkan oleh orang lain dalam
menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain.
mencapai tujuannya dengan memiliki harapan yang realistic,
Allport (dalam Hjelle dan Ziegler, 1992) menjelaskan bahwa
maka akan semakin besar kesempatan tercapainya harapan
penerimaan diri merupakan sikap yang positif, yang ketika
itu, dan hal ini akan menimbulkan kepuasan diri yang
individu menerima diri sebagai seorang manusia. Ia dapat
merupakan hal penting dalam penerimaan diri.
menerima keadaan emosionalanya (depresi, marah, takut,
cemas, dan lain-lain) tanpa mengganggu orang lain.
c. Tidak adanya hambatan di dalam lingkungan
Menurut Ryff (dalam Kail dan Cavanaugh, 2000)
Walaupun seseorang sudah memiliki harapan yang realistik,
penerimaan diri sebagai individu yang memiliki pandangan
tetapi jika lingkungan disekitarnya tidak memberikan
positif tentang dirinya, mengakui dan menerima segi yang
kesempatan atau bahkan menghalangi, maka harapan
berbeda dari dirinya sendiri.
individu tersebut akan sulit tercapai.
Chaplin (1999) mengatakan penerimaan diri adalah sikap
d. Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan
yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri,
Tidak menimbulkan prasangka, karena adanya penghargaan
kualitas-kualitas dan bakat-bakat sendiri, serta pengetahuan-
terhadap kemampuan social orang lain dan kesedian
pengetahuan akan keterbatasan-keterbatasan sendiri.
individu mengikuti kebiasaan lingkungan.
Kemudian Ryff (dalam Wilsa, 1997) berpendapat bahwa
e. Tidak adanya gangguan emosional yang berat
penerimaan diri adalah suatu keadaan dimana seseorang
Akan terciptanya individu yang dapat bekerja sebaik
memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri, mengakui
mungkin dan merasa bahagia.
dan menerima berbagai aspek diri termasuk kualitas baik
f. Pengaruh keberhasilan yang dialami, baik secara
dan buruk, dan merasa positif dengan kehidupan yang telah
kualitatif maupun kuantitatif. Keberhasilan yang dialami
dijalani.
individu akan dapat menimbulkan penerimaan diri dan
Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh diatas
sebaliknya jika kegagalan yang dialami individu akan dapat
penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap dirinya
mengakibatkan adanya penolakan diri.
sendiri, dapat menerima keadaan dirinya secara tenang
g. Identifikasi dengan orang yang memiliki penyesuaian diri
dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, serta
yang baik
Individu yang mengidentifikasikan dengan individu yang d. Tidak malu-malu kucing atau serba takut dicela orang
memiliki penyesuaian diri yang baik akan dapat membangun lain.
sikap-sikap yang positif terhadap diri sendiri, dan bertingkah e. Mempertanggung jawabkan perbuatannya.
laku dengan baik yang mnimbulkan penilaian diri yang baik f. Mengikuti standar pola hidupnya dan tidak ikut-ikutan.
dan penerimaan diri yang baik. g. Menerima pujian atau celaan secara objektif.
h. Adanya perspektif diri yang luas h. Tidak menganiyaya diri sendiri
Yaitu memperhatikan pandangan orang lain tentang diri Selain itu menurut Jersild (1958) yang juga mengemukakan
perspektif yang luas ini diperoleh melalui pengalaman dan beberapa aspek-aspek penerimaan diri yaitu sebagai
belajar. Dalam hal ini usia dan tingkat pendidikan berikut :
memegang peranan penting bagi seseorang untuk a. Persepsi mengenai diri dan sikap terhadap penampilan.
mengembangkan perspektif dirinya. Individu yang memiliki penerimaan diri berpikir lebih
i. Pola asuh dimasa kecil yang baik realistik tentang penampilan dan bagaimna ia terlihat dalam
Seorang anak yang diasuh secara demokratis akan pandangan orang lain. Ini bukan berarti individu tersebut
cenderung berkembang sebagai individu yang dapat mempunyai gambaran sempurna tentang dirinya, melainkan
menghargai dirinya sendiri. individu tersebut dapat melakukan sesuatu dan berbicara
dengan baik mengenai dirinya yang sebenarnya.
j. Konsep diri yang stabil b. Sikap terhadap kelemahan dan kekutan diri sendiri dan
Individu yang tidak memiliki konsep diri yang stabil, akan orang lain.
sulit menunjukkan pada orang lain, siapa ia yang Individu yang memiliki penerimaan diri memandang
sebenarnya, sebab ia sendiri ambivalen terhadap dirinya. kelemahan dan kekuatan dalam dirinya memiliki
Ada faktor lain yang dapat menghambat penerimaan diri penerimaan diri memandang kelemahan dan kekuatan dalam
yaitu : konsep diri yang negatif, kurang terbuka dan kurang dirinya lebih baik daripada individu yang tidak memiliki
menyadari perasaan-perasaan yang seseungguhnya, kurang penerimaan diri. Individu tersebut kurang menyukai jika
adanya keyakinan terhadap diri sendiri, merasa rendah diri harus menyia-nyiakan energinya untuk menjadi hal yang
(Ayahbunda, 1992). tidak mungkin, atau berusaha menyembunyikan kelemahan
Sedangkan menurut menurut Sheerer (dalam Sutadipura, dari dirinya sendiri maupun orang lain. Ia pun tidak berdiam
1984) menyebutkan faktor-faktor yang menghambat diri dengan tidak memanfaatkan kemampuan yang
penerimaan diri, antara lain : dimilikinya. Sebaliknya, ia akan menggunakan bakat yang
a. Sikap anggota masyarakat yang tidak menyenangkan atau dimilikinya dengan lebih leluasa. Individu yang bersikap
kurang terbuka. baik pula dalam menilai kelemahan dan kekuatan dirinya
b. Adanya hambatan dalam lingkungan. akan bersikap baik pula dalam menilai kelemahan dan
c. Memiliki hambatan emosional yang berat. kekuatan orang lain.
d. Selalu berfikir negatif tentang masa depan. c. Perasaan infeoritas sebagai gejala penolakan diri.
Seseorang individu yang terkadang merasakan infeoritas
3. Aspek-aspek Penerimaan Diri
atau disebut dengan infeority complex adalah seseorang
Penerimaan diri memiliki beberapa aspek, berikut aspek-
individu yang tidak memiliki sikap penerimaan diri dan hal
aspek penerimaan diri menurut beberapa tokoh yaitu :
tersebut akan menunggu penilaian yang realistik atas
Menurut Sheerer (dalam Sutadipura, 1984) menyebutkan
dirinya.
aspek-aspek penerimaan diri, yaitu :
d. Respon atas penolakan dan kritikan
a. Kepercayaan atas kemampuannya untuk dapat
individu yang memiliki penerimaan diri tidak menyukai
menghadapi hidupnya.
kritikan, namun demikian ia mempunyai kemampuan untuk
b. Menganggap dirinya sederajat dengan orang lain.
menerima kritikan bahkan dapat mengambil hikmah dari
c. Tidak menganggap dirinya sebagai orang hebat atau
kritikan tersebut. Ia berusaha untuk melakukan koreksi atas
abnormal dan tidak mengharapkan bahwa orang lain
dirinya sendiri, ini merupakan hal yang penting dalam
mengucilkannya.
perkembangannya menjadi seorang individu dewasa dan menikmati sesuatu yang dilakukannya. Akan tetapi, juga
dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan leluasa untuk menolak atau menghindari sesuatu yang tidak
individu yang tidak memiliki penerimaan diri justru ingin dilakukannya.
menganggap kritikan sebagai wujud penolakan terhadapnya. i. Aspek moral penerimaan diri
Yang penting dalam penerimaan diri yang baik adalah Individu dengan peerimaan diri bukanlah individu yang
mampu belajar dari pengalaman dan meninjau kembali berbudi baik dan bukan pula fleksibelitas dalam pengaturan
sikapnya yang terdahulu untuk memperbaiki diri. hidupnya. Ia memiliki kejujuran untuk menerima dirinya
e. Keseimbangan antara “real self” dan “ideal self” sebagai apa dan untuk apa ia nantinya, dan ia tidak
individu yang memiliki penerimaan diri adalah ia menyukai kepura-puraan. Individu ini dapat secara terbuka
mempertahankan harapan dan tuntutan dari dalam dirinya mengakui dirinya sebagai individu yang pada suatu waktu
dengan baik dalam batas-batas kemungkinan individu ini dalam masalah, merasa cemas, ragu, dan bimbang tanpa
mungkin memiliki ambisi yang besar, namun tidak mungkin harus manipu diri dan orang lain.
untuk mencapainya walaupun dalam jangka waktu yang j. Sikap terhadap penerimaan diri
lama dan menghabiskan energinya. Oleh karena itu, untuk menerima diri merupakan hal peting dalam kehidupan
memastikan ia tidak akan kecewa saat nantinya. seseorang. Individu yang dapat menerima beberapa aspek
f. Penerimaan diri dan penerimaan orang lain hidupnya, mungkin dalam keraguan dan kesulitan dalam
hal ini berarti apabila seorang individu menyanyangi menghormati orang lain. Hal tersebut merupakan arahan
dirinya, maka akan lebih memungkinan baginya untuk agar dapat menerima dirinya individu dengan penerimaan
menyayangi orang lain, dan apabila seorang individu merasa diri membangun kekuatannya untuk menghadapi kelemahan
benci pada dirinya, maka akan lebih memungkinkan untuk dan keterbatasaannya. Banyak hal dalam perkembangan
merasa benci pada orang lain. Terciptanya hubungan timbal seorang individu yang belum sempurna, bagi seseorang
balik antara penerimaan diri dan penerimaan orang lain individu akan lebih baik jika ia dapat menggunakan
adalah individu yang memiliki penerimaan diri merasa kemampuannya dalam perkembangan hidupnya.
percaya diri dalam memasuki lingkungan sosial. Menurut Jersild (dalam Hurlock, 1974) mengatakan bahwa
g. Penerimaan diri, menuruti kehendak, dan menonjolkan individu yang menerima dirinya sendiri adalah yakin akan
diri. standar-standar dan pengakuan terhadap dirinya tanpa
Menerima diri dan menuruti diri merupakan dua hal yang terpaku pada pendapat orang lain dan memiliki perhitungan
berbeda. Apabila seorang individu menerima dirinya, hal akan keterbtasan dirinya serta tidak melihat dirinya sendiri
tersebut bukan berarti ia memanjakan dirinya. Akan tetapi, secara irasional. Individu yang menerima dirinya menyadari
ia akan menerima bahkan menuntut kelayakan dalam asset diri yang dimilikinya, dan merasa bebas untuk menarik
kehidupannya dan tidak akan mengambil yang bukan atau melakukan keinginannya, serta menyadari
haknya dalam mendapatkan posisi yang menjadi incaran kekurangannya tanpa menyalahkan diri sendiri.
dalam kelompoknya. Ia tidak akan membiarkan orang lain Sementara menurut Maslow (dalam Schultz, 1991)
selangkah lebih maju darinya dan menggagu langkahnya. mengatakan bahwa individu yang memiliki kemampuan
Individu dengan penerimaan diri menghargai harapan orang menerima diri sendiri dan orang lain. Ia mampu
lain dan meresponnya dengan bijak. Namun, ia memiliki mengekspresikan dirinya sendiri terhadap kualitas-kualitas
pendirian yang terbaik dalam berfikir, merasakan dan yang lebih baik, yang merupakan sarana untuk membangun
membuat pilihan. Ia tidak hanya akan menjadi pengikut apa kepribadian penerimaan diri dan orang lain terhadap diri.
yang dikatakan orang lain. 4. Karakteristik individu yang memiliki Penerimaan Diri
h. Penerimaan diri, spontanitas, menikmati hidup baik
individu dengan penerimaan diri mempunyai lebih banyak Di dalam penerimaan diri ada beberapa karakteristik
keleluasaan untuk menikmati hal-hal dalam hidupnya. penerimaan diri yang menyatakan seseorang mau menerima
Namun, terkadang ia kurang termotivasi untuk melakukan dirinya, yang diugkapkan beberapa tokoh dibawah ini yaitu :
sesuatu yang rumit. Individu tersebut tidak hanya leluasa Menurut Sheere (dalam Cronbach, 1963) ciri-ciri seseorang
yang mau menerima diri adalah : mereka apabila orang lain beri kritik, dapat mengatur
a. Mempunyai keyakinan akan kemampuannya untuk keadaan emosi mereka (depresi, kemarahan). Dapat
menghadapi kehidupannya. menerima keadaan dirinya atau yang telah mengembangkan
b. Menganggap dirinya berharga sebagai seseorang manusia sikap penerimaan terhadap keadaannya dan menghargai diri
yang sederajat dengan orang lain. sendiri.
c. Berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya.
d. Menerima pujian dan celaan secara objektif. 5. Cara Penerimaan Diri

e. Tidak menyalahkan dirinya akan keterbatasan yang Menurut Basow (1992) penerimaan diri individu yang baik

dimilikinya ataupun mengingkari kelebihannya. dapat dinilai dari kesamaannya. Individu dengan mental

Sedangkan menurut Allport (dalam Hjelle & Zeigler, 1992) yang sehat akan memandang dirinya disukai orang, berharga

cirri-ciri seseorang yang mau menerima diri yaitu sebagai dan diterima oleh orang lain atau dirinya disukai orang,

berikut : berharga dan diterima oleh orang lain atau lingkungannya.

a. Memiliki gambaran yang positif tentang dirinya. Jika seseorang memandangnya positif, keadaan ini

b. Dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa merupakan suatu bentuk harapa individu mengenai dirinya

frustasi dan kemarahannya. dimana harapan tersebut dapat menjadi suatu self fulfilling

c. Dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi prophery, yaitu suatu yang diyakini oleh individu

mereka apabila orang lain beri kritik. mengembangkan dirinya berdasarkan keyakinan tersebut.

d. Dapat mengatur keadaan emosi mereka (depresi, Menurut Suprakti (1995) penerimaan diri ada lima yaitu

kemarahan). Reflected Self Acceptance, Basic Self Acceptance,

Jersild (1978) memberikan perbedaan karakteristik individu Conditional Self Acceptance, Self Evaluation, Real Ideal

yang menerima keadaan dirinya atau yang telah Comparison seperti yang dijelaskan dibawah ini :

mengembangkan sikap penerimaan terhadap keadaannya a. Reflected Self Acceptance

dan menghargai diri sendiri, yakin akan standar-standar dan Jika orang lain menyukai diri kita maka kita akan cenderung

pengakuan terhadap dirinya tanpa terpaku pada pendapat untuk menyukai diri kita juga.

orang lain dan memiliki perhitungan akan keterbatasan b. Basic Self Acceptance

dirinya. Dan tidak melihat pada dirinya sendiri secara Perasaan yakin bahwa dirinya tetap dicintai dan diakui oleh

irrasional. Orang yang menerima dirinya menyadari asset orang lain walaupun dia tidak mencapai patokan yang

diri yang dimilikinya, dan merasa bebas untuk menarik atau diciptakannya oleh orang lain terhadap dirinya.

melakukan keinginannya. Mereka juga menyadari c. Conditional Self Acceptance

kekurangan tanpa menyalahkan diri sendiri. Penerimaan diri yang berdasarkan pada seberapa baik

Hjelle (1992) mengemukakan bahwa seseorang yang seseorang memenuhi tuntutan dan harapan orang lain

memiliki penerimaan diri mempunyai karakteristik bahwa terhadap dirinya.

individu tersebut memiliki gambaran positif terhadap dirinya d. Self Evaluation

dan dapat bertahan dalam kegagalan atau kepedihan serta Penilaina seseorang tentang seberapa positifnya berbagai

dapat mengatasi keadaan emosionalnya seperti depresi, atribut yang dimilikinya dibandingkan dengan berbagai

marah dan rasa bersalah. atribut yang dimiliki orang lain yang sebaya dengan

Jadi kesimpulan karakteristik penerimaan diri dari beberapa seseorang membandingkan keadaan dirinya dengan keadaan

tokoh di atas yaitu seseorang yang mau menerima dirinya orang lain yang sebaya dengannya.

sendiri mempunyai keyakinan akan kemampuannya untuk e. Real Ideal Comparison

menghadapi kehidupannya, menganggap dirinya berharga Derajat kesesuaian antara pandangan seseorang mengenai

sebagai seseorang manusia yang sederajat dengan orang diri yang sebenarnya dan diri yang diciptakan yang

lain, berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya, membentuk rasa berharga terhadap dirinya sendiri.

dapat menerima pujian dan celaan secara objektif. Serta


6. Dampak dari adanya Penerimaan Diri
dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi
Hurlock (1974) menjelaskan bahwa semakin baik seseorang
dapat menerima dirinya, maka akan semakin baik pula Hurlock, E. B. (1996). Psikologis Perkembangan : Suatu
penyesuian diri dan sosialnya. Kemudian Hurlock (1974) Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta :
membagi dampak dari penerimaan diri dalam 2 kategoi yaitu Erlangga
:
a. Dalam penyesuaian diri Jersild, A. T. (1958). The Psychology of Adolescence. New

Orang yang memiliki penyesuaian diri, mampu mengenali York : MC Millan Company

kelebihan dan kekurangannya. Salah satu karakteristik dari


Wilsa, (1997). Penerimaan Diri pada Wanita yang Bekerja.
orang yang meiliki penyesuaian diri yang baik adalah lebih
Tesis (Tidak diterbitkan). Depok : UI
mengenali kelebihan dan kekurangannya, biasanya memiliki
keyakinan diri (self confidence). Selain itu juga lebih dapat
Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antar Pribadi : Tinjauan
menerima kritik, dibandingkan dengan orang yang kurang
Psikologi. Yogyakarta : Kanisius
dapat menerima dirinya. Dengan demikian orang yang
memiliki penerimaan diri dapat mengevaluasi dirinya secara Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model
realistik, sehingga dapat menggunakan semua potensinya Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya :
secara efektif hal tersebut dikarenakan memiliki anggapan Kanisius
yang realistic terhadap dirinya maka akan bersikap jujur dan
tidak berpura-pura. Sutadipura, B. (1984). Kompetensi Guru dan Kesiapan
b. Dalam penyesuaian sosial Mental Anak. Jakarta : Rajawali
Penerimaan diri biasanya disertai dengan adanya
penerimaan dari orang lain. Orang yang memiliki penerimaa Basow, S. E. (1992). Gender Sterotype and Role (edisi
diri akan merasa aman untuk memberikan perhatiannya pada ketiga). California : Brookes Cole Publishing Co
orang lain, seperti menunjukkan rasa empati. Dengan
demikian orang yang emmiliki penerimaan diri dapat
mengadakan penyesuaian soail yang lebih baik
dibandingkan dengan orang yang merasa rendah diri atau
merasa tidak adekuat sihingga mereka itu cenderung untuk
bersikap berorientasi pada dirinya sendiri (self oriented).
Penerimaan diri sangat berhubungan erat dengan konsep diri
karena penerimaan diri memiliki peranan yang penting
dalam pembentukan konsep diri dan kepribadian yang
positif. Orang yang memiliki penerimaan diri yang baik
maka dapat dikatakan memiliki konsep diri yang baik pula,
karena selalu mengacu pada gambaran diri ideal, sehingga
bisa menerima gambaran dirinya yang sesuai dengan
realitas.

sumber :

Chaplin, J. P. (1999). Kamus Lengkap Psikologi.


penerjemah : Kartini Kartono. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada

Hjelle, L. A & Zeigler, D. J. (1992). Personality Theories :


Basic Assumptions, Research And Application. Tokyo : MC
Graw Hill

You might also like