You are on page 1of 14

Penguat Operasional

OP-AMP
Penguat Operasional atau disingkat Op-
amp adalah merupakan sutu penguat
differensial berperolehan sangat tinggi
yang terterkopel DC langsung, yang
dilengkapi dengan umpan balik untuk
mengendalikan karakteristik
tanggapannya secara menyeluruh
Op-amp ini digunakan untuk membentuk
fungsi-fungsi linier yang bermacam-mcam
atau dapat juga digunakan untuk operasi-
operasi tak linier, dan seringkali disebut
sebagai rangkaian terpadu linier dasar atau
lebih persisnya analog.
Dalam skema dasar Op-amp sebagaimana
ditunjukkkan dalam gambar 2.26, dan
rangkaian penggantinya dalam gambar
2.27, sejumlah besar penguat Op-amp.
memiliki sebuah masukan diferensial
dengan tegangan V2 dan V1, yang diberkan
secara berturut-turut terminal pembalik
(inverting) dan terminal bukan pembalik
(non inverting)
Perolehan antara V0 dan V1 positif (bukan
kebalikan, non inverting) sedangkan
penguatan antara V0 / V2 negatif
(kebalikan, inverting).
Masukan Pembalik
V2 -
Vi Vo
V1
Masukan Non
+
Pembalik

RL

Gambar 2.26. Penguat Operasional dasar

2 R0
-
+ +
V2 +
- Vi
Ri
AvVi V0
RL

-
- -
1 +
Av < 0

Gambar 2.27. Model suatu rangkaian frekuensi rendah suatu


penguat Op Amp. (V = V 2 - V1)
Penguat Operasional Ideal
Sifat-sifat dari sebuah penguat operasional
ideal adalah ;
 Resistansi masukan Ri = .
 Resistansi keluaran R0 = 0.
 Perolehan Tegangan Av = - .
 Lebar pita = .
 V0 = 0 kalau V1 = V2 tidak tergantung
pada besarnya V1.
 Karakteristiknya tidak tergantung
temperatur / suhu.
Comparator (Pembanding)

 Sebagaimana ditunjukkan dari namanya,


komparator secara harfiah berarti
membandingkan, dalam hal ini adalah
membandingkan dua macam tegangan
pada kedua masukannya
Dalam prakteknya tegangan yang satu
dicatu oleh suatu acuan (reference) yang
besarnya tetap, sedangkan yang lainnya
oleh suatu masukan tegangan yang
variable, bilamana tersambung (on).
Apabila masukan non inverting lebih
positif dari masukan inverting-nya, maka
akan diperoleh keluaran maksismum
positif. Dan bilamana masukan inverting
lebih positif dibandingkan masukan non
invertingnya, maka akan diperoleh
keluaran maksimum negatif
Cara kerja sebuah komparator dapat
diumpamakan sebagai sebuah penguat
operasianal tanpa resistor umpan balik,
sehingga memiliki penguatan yang sangat
tinggi. Penguat operasional dengan modus
seperti ini menyebabkan keluaran berayun
secara penuh bila mendapat sinyal masukan
relatif kecil. Bila masukan membalik
dihubungkan dengan tanah tegangan masuk
yang amat kecil (dalam pecahan millivolt)
sudah cukup untuk membuat op-amp
menjadi jenuh
Misalnya, bila catu berharga 5 V, maka
kepatuhan keluarannya berkisar antara –13
V sampai +13 V. Pada IC 741C, bati
tegangan simpal terbuka biasanya berharga
100.000. dengan demikian tegangan masuk
yang dibutuhkan untuk mengahasilkan
kejenuhan positif adalah

13 V
Vin   0,13 mV
100.000
Tegangan ini amat kecil sehingga
karakteristik transfer pada gambar 2.27.
tampaknya mempunyai transisi (peralihan)
vertikal pada Vin = 0 V. Transisi ini
sebenarnya tidak vertikal. Pada 741C
tegangan masuk +0,13 V akan
menyebabkan kejenuhan positif dan –0,13 V
mengakibatkan kejenuhan negatif
Karena tegangan masuk yang dibutuhkan
untuk menghasilkan kejenuhan amat kecil,
maka transisi pada gambar 2.28. tampak
seperti vertikal, sebagai pendekatan kita
akan menganggapnya sebagai vertikal, ini
berarti bahwa tegangan masuk negatif
mengakibatkan kejenuhan negatif
VOut
+VCC

Vin
VOut +VJen

Vin

-VJen
-VEE

Gambar 2.28. Op-amp sebagai pembanding dan Karakter


transfer sebuah pembanding
Di dalam sebuah Op-amp. yang berfungsi
sebagai pembanding catu tunggal yang
terdiri dari masukan inverting dan masukan
non inverting terdapat rangkaian yang
identik sebagaimana digambarkan pada
gambar 2.29.
Vcc

V in -
V out V out
+
V ref
Tinggi

Vp R1 Rendah

R2
V ref V in

Gambar 2.29. Operasional Amplifier sebagai pembanding


catu tunggal dan karakteristik transfernya
Dari gambar tersebut terlihat dimana Vref
ditempatkan pada masukan inverting yang
merupakan titik perpindahan terhadap
tegangan masukan non inverting, bilamana
tegangan masukan (Vin) sedikit lebih besar
daripada Vref, maka keluarannya akan
menjadi tinggi, dan sebaliknya bilamana Vin
lebih kecil dibandingkan dengan Vref, maka
keluarannya akan menjadi rendah. Tegangan
acuan yang diterapkan pada masukan
pembalik berharga positif atau sama dengan
R1
Vref  Vcc
R1  R2

You might also like