You are on page 1of 29

SISTEM PNEUMATIK

Umum
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang
menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk
menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik. Dalam penerapannya, sistem
pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi.

Apa sih Pneumatik itu ?

Pneumatik adalah suatu filsafat (science) yang menggunakan tekanan udara (compressed air)
untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya lurus (linear) atau memutar (rotational).

Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida
bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan fluida yang digunakan
tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan udara, serta hidrolik, yang
menggunakan cairan.

Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida mempunyai tekanan yang sama ke
segala arah. Dalam
sistem pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari katup masuk,
yang kemudian memberikan gaya kepadanya.
Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada dasarnya
sistem pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama keduanya adalah sifat
dari fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat ditekan
(incompressible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompresi (compressible
fluid).
Gambar 1 Prinsip kerja pneumatika, gerakan disebabkan oleh adanya tekanan udara.

Udara sebagai fluida kerja pada sistem pneumatik memiliki karakteristik khusus, antara lain :

 Jumlahnya tak terbatas


 Mencari tekanan yang lebih rendah
 Dapat dimampatkan
 Memberi tekanan yang sama rata ke segala arah
 Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikan dengan tempatnya)
 Mengandung kadar air

Pada sistem pneumatik terdapat beberapa komponen utama, yaitu

 sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor, cooler, dryer,


tanki penyimpan
 unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yang
lebih dikenal sebagai Air Service Unit
 Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida
 Aktuator yang mengkonversikan energi fluida menjadi energi mekanik
 Sistem perpipaan
 Sensor dan transduser
 Sistem kendali dan display

Gambar 2 menunjukkan suatu sistem pneumatik yang disederhanakan. Untuk mengendalikan


katup diperlukan suatu kontroler. Kontroler ini dapat berupa rangkaian pneumatik ataupun
rangkaian elektrik. Sistem pneumatik menggunakan rangkaian kontroler elektrik disebut
sebagai sistem elektro-pneumatik.
Gambar 2 Sistem pneumatik sederhana (disederhanakan)

Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan


keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar
(aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara
mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana
udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen
mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan
teknik pneumatik dalam pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat (udara
bertekanan).
Komponen-komponen Pneumatik

Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 s.d. 10 bar, tetapi dalam praktik dianjurkan
beroperasi pada tekanan 5 s.d. 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis. 
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal
penangan material adalah sebagai berikut :
a. Pencekaman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan posisi benda kerja
d. Pengaturan arah benda kerja

Penerapan pneumatik secara umum :


a. Pengemasan (packaging)
b. Pemakanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfer of materials)
f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Penyusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)

Susunan sistem pneumatik adalah sebagai berikut :


a. Catu daya (energi supply)
b. Elemen masukan (sensors)
c. Elemen pengolah (processors)
d. Elemen kerja (actuators)

Sifat Fisika dari Udara

Permukaan bumi ini ditutupi oleh udara. Udara adalah campuran gas yang terdiri atas
senyawa :
sekitar 78 % dari volum adalah Nitrogen

sekitar 21 % dari volum adalah Oksigen

sisanya adalah campuran karbon dioksida,argon, hydrogen neon, helium, krypton dan xenon.
Karena segala sesuatu di bumi ini menerima tekanan yaitu tekanan absolut atmosfir, maka
tekanan ini tidak bisa dirasakan. Pada umumnya tekanan atmosfir dianggap sebagai tekanan
dasar, sedangkan yang bervariasi (akibat penyimpangan nilai) adalah : Tekanan ukur = Pg
Tekanan Vakum = Pv

Variasi nilainya tergantung pada letak geografis dan iklimnya. Daerah dari garis nol tekanan
absolut sampai garis tekanan atmosfir disebut daerah vakum dan diatas garis tekanan atmosfir
adalah daerah tekanan ukur. Tekanan absolut ini terdiri atas tekanan atmosfir (Pat) dan
tekanan ukur (Pg). Tekanan absolut biasanya 1 bar (100 kPa) lebih besar dari tekanan ukur.

Karakteristik Udara
Sebagaimana umumnya gas, udara juga tidak mempunyai bentuk yang khusus sehingga
sangat mudah berubah. Udara akan berubah bentuk sesuai dengan tempatnya. Udara dapat
dimampatkan dan selalu berusaha untuk mengembang. Seperti terlihat pada gambar 2.2.,
Hukum Boyle Mariote menjelaskan sifat : Volume dari massa gas yang tertutup pada
temperatur konstan adalah berbanding terbalik dengan tekanan absolut atau hasil kali dari
volume dan tekanan absolut adalah konstan untuk massa gas tertentu.
p1 * V1 = p2 * V2 = p3 * V3 = konstan
F1 F2 F3

V1 V2 V3
p1 p2 p3
Gambar 2.2. Hubungan antara Tekanan dan Volum
SISTEM PNEUMATIC DAN FUNGSI DARI SETIAP
BAGIAN

1. Air Compressor
a. Mengadakan tekanan udara (compressed air) sebagai sumber tenaga dari system
pneumatic.

2. Aftercooler
a. Mendinginkan udara panas dari compressor
b. Membuang sebagian besar lembab (condensate), Minyak (oil), Debu (dust).

3. Main Line Air Filter


a. Menyaring debu halus
b. Membuang sisa lembab dan minyak

4. Refrigerated Air Dryer


Membuat udara agar kering.
Setelah melewati alat 2, 3 dan 4, udara menjadi sejuk, bersih dan kering yang dibutuhkan
oleh peralatan berikutnya untuk kesempurnaan operasi dari system pneumatic.

5. Air Filter
a. Menyaring kotoran yang terdapat dalam pipa
b. Membuang lembab (drain).

6. Air Pressure Reducing Valve


Mengurangi tekanan utama (main) sesuai kebutuhan.

7. Air Lubricators
Menyiram minyak bersih sebagai pelicin cylinder agar tidak cepat haus.

8. Air Silinder
a. Peredam suara dari pembuangan udara (exhaust)
b. Menjaga kotoran luar untuk memasuki lubang valve.

9. Air Flow Change Solenoid Valve.


Alat pengatur jalannya udara yang digerakkan oleh listrik (solenoid).

10. Speed Control Valve


Mengatur kecepatan cylinder

11. Air Cylinder


Alat dimana tenaga udara tertekan (compressed air) digunakan untuk mengadakan
pergerakan linear atau rotasi.

Ada 3 Sistem Tekanan pada Sistem Pneumatic


1. Sistem Tekanan Tinggi

Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal (Air Storage
Cylinder) pada range tekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung pada keadaan sistem.Tipe dari
tabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana satu digunakan sebagai klep pengisian, dasar
operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk penambahan udara kedalam
tabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai klep penutup dan juga
menjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem dioperasikan.
2. Sistem Tekanan Sedang.

Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 – 150 Psi, biasanya
tidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara terkompresi
langsung dari motor kompresor

3. Sistem Tekanan Rendah.

Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa udara
mengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 –10 Psi. ke sistem
Pneumatik.

Sistem Sumber Udara Pneumatic


Sumber udara pneumatic merupakan perangkat yang menghasilkan udara pneumatic berserta
perangkat yang ada pada jalur udara pneumatic.

 Penyedia udara/Kompressor adalah mesin yang menghasilkan udara pneumatic


dengan tekanan kerja yang dipakai dalam sistem pneumatic (2,5 ~ 7 bar)
 Tangki atau pengumpul udara/header berupa sistem pengumpul udara pneumatic
(storage) sementara sebelum distribusi
 Filter digunakan untuk menyaring udara pneumatic dari kotoran. Penyaring filter ini
disesuaikan dengan kebutuhan udara pneumatic
 Driyer /pengering digunakan untuk mengeringkan udara pneumatic dari uap air
 Pemisah air, sistem pemisah air ini biasanya dibuat dalam suatu sistem yang lengkap
dengan pressure regulator. Digunakan untuk memisahkan kadar air dalam udara
pneumatic
 System pelumas, digunakan untuk aplikasi kusus terhadap instrumentasi pneumatic
 Meter pneumatic /manometer berupa indikator tekanan pada suatu jalur atau tangki
pneumatic
 Sumber tekanan berupa terminal dari suatu header atau jalur lain
Katup Kontrol Arah ( KKA )
Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi sebagai
switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki banyak sistem,
diantaranya memakai coil selenoid, penggerak tangan atau mekanik lain. KKA juga
difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatik. Penggambaran simbol
KKA pada sistem peumatik
1. Simbol
Cara membaca simbol katup pneumatik sebagai berikut :
Simbol-simbol katup kontrol arah sebagai berikut

2. Penomoran pada Lubang


Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599.
Sistem
huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut :

3. Metode Pengaktifan
Metode pengaktifan KKA bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis pengaktifan
bervariasi ,
seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi dari semuanya. Simbol metode
pengaktifan
diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini :
Contoh Simbol Aplikasi KKA sebagai berikut:
Contoh solenoid valve/katup kontrol arah

Actuator Cylinder
Actuator cylinder adalah katup yang digunakan untuk menggerakkan beban berat. Memiliki 2
type, single action dan double action. Single action dimana pergerakan batang aktuator
setengahnyadilakukan oleh pegas, sedangkan double action dua pergerakan keluar dan
kedalam sama2 dilakukan oleh pneumatic.
Berikut ini adalah symbol dan gambar aktuator
System single action, input di bagian belakang pneumatic akan mendorong batang keluar.
Jika udara pneumatic off maka batang kembali kebelakang dengan pegas

System double action, dua input pneumatic digunakan untuk mendorong batang keluar dan
kedalam
Berikut ini tabel jenis cylinder lengkap
Aktuator yang paling banyak digunakan pada rangkaian pneumatik adalah silinder. Silinder
dapat bergerak
maju (extend) atau mundur (retract) dengan cara mengarahkan aliran udara bertekanan ke
satu sisi dari piston menggunakan katup pengatur arah.
Gambar 3 Rangkaian dasar pengendali silinder kerja tunggal pada keadaan (i) mundur dan
(ii) maju.

Gambar 3 menunjukkan rangkaian pengendali silinder kerja tunggal menggunakan katup,


yaitu katup 3/2 dengan pegas. Pada saat katup tidak aktif, ruang dalam silinder terhubung
dengan atmosfer, sehingga karena adanya gaya pegas silinder dalam keadaan mundur seperti
ditunjukkan pada Gambar 3(a). Jika katup diaktifkan maka udara bertekanan akan masuk ke
silinder dan menghasilkan gaya tekan yang mengatasi gaya pegas sehingga silinder akan
bergerak maju seperti terlihat pada Gambar 3(a).

Saat ini dalam penggunaannya pneumatik banyak dikombinasikan dengan sistem elektrik.
Rangkaian
elektrik berupa saklar, solenoid, dan limit switch digunakan sebagai penyusun sistem kendali
katup. Untuk aplikasi yang cukup rumit digunakan PLC (Programmable Logic Controller)
yaitu kontroler yang dapat diprogram.

Check Valve
Merupakan valve dengan mekanisme nonreturn, sistem pegas dan katupnya hanya
memperbolehkan aliran udara lewat dengan satu arah saja. Check valve ini banyak digunakan
pada rangkaian pengaman2 pneumatic.
Symbol dari chek valve adalah sebagai berikut
Contoh chek valve adalah sebagai berikut:

Perancangan Sistem Kontrol Pneumatik


Dalam suatu sistem kontrol pneumatik terdapat arsitektur dan bagian-bagian yang
menyangkut fungsi kerja alat tersebut. Perancangan sistem kontrol pneumatik mengacu pada
diagram alir sistem

Diagram Alir
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang
benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian ,
sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistem
pneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan
diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari
bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan untuk
catu daya akan digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara simbol
sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada rangkaian yang lebih
luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan berbagai
distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.
Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya digambarkan
sebagai berikut :
Keuntungan yang Didapat Dengan Menggunakan Sistem Pneumatic

a. Merupakan media/fluida kerja yang mudah didapat dan mudah diangkut :


1). Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
2). Saluran-saluran balik tidak diperlukan karena udara bekas dapat dibuang bebas ke
atmosfir, sistem elektrik dan hidrolik memerlukan saluran balik. 
3). Udara bertekanan dapat diangkut dengan mudah melalui saluran-saluran dengan jarak
yang besar, jadi pembuangan udara bertekanan dapat dipusatkan dan menggunakan saluran
melingkar semua pemakai dalam satu perusahaan dapat dilayani udara bertekanan dengan
tekanan tetap dan sama besarnya. Melalui saluran-saluran cabang dan pipa-pipa selang,
energi udara bertekanan dapat disediakan dimana saja dalam perusahaan.

b. Dapat disimpan dengan mudah :


1). Sumber udara bertekanan ( kompresor ) hanya menyerahkan udara bertekanan kalau udara
bertekanan ini memang digunakan. Jadi kompresor tidak perlu bekerja seperti halnya pada
pompa peralatan hidrolik.
2). Pengangkutan ke dan penyimpanan dalam tangki-tangki penampung juga dimungkinkan.
3). Suatu daur kerja yang telah dimulai selalu dapat diselesaikan, demikian pula kalau
penyediaan listrik tiba-tiba dihentikan.

c. Bersih dan kering :


1). Udara bertekanan adalah bersih. Kalau ada kebocoran pada saluran pipa, benda-benda
kerja maupun bahan-bahan disekelilingnya tidak akan menjadi kotor.
2). Udara bertekanan adalah kering. Bila terdapat kerusakan pipa-pipa tidak akan ada
pengotoran-pengotoran, bintik minyak dansebagainya.
3). Dalam industri pangan , kayu , kulit dan tenun serta pada mesin-mesin pengepakan hal
yang memang penting sekali adalah bahwa peralatan tetap bersih selama bekerja.
Sistem pneumatik yang bocor bekerja merugikan dilihat dari sudut ekonomis, tetapi dalam
keadaan darurat pekerjaan tetap dapat berlangsung. Tidak terdapat minyak bocoran yang
mengganggu seperti pada sistem hidrolik.

d. Tidak peka terhadap suhu


1). Udara bersih ( tanpa uap air ) dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu yang tinggi
atau pada nilai-nilai yang rendah, jauh di bawah titik beku ( masing-masing panas atau dingin
).
2). Udara bertekanan juga dapat digunakan pada tempat-tempat yang sangat panas, misalnya
untuk pelayanan tempa tekan, pintu-pintu dapur pijar, dapur pengerasan atau dapur lumer.
3). Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman dalam
lingkungan yang panas sekali, misalnya pada industri-industri baja atau bengkel-bengkel
tuang (cor).

e. Aman terhadap kebakaran dan ledakan


1). Keamanan kerja serta produksi besar dari udara bertekanan tidak mengandung bahaya
kebakaran maupun ledakan.
2). Dalam ruang-ruang dengan resiko timbulnya kebakaran atau ledakan atau gas-gas yang
dapat meledak dapat dibebaskan, alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan
pengamanan yang mahal dan luas. Dalam ruang seperti itu kendali elektrik dalam banyak hal
tidak diinginkan.

f. Tidak diperlukan pendinginan fluida kerja


1). Pembawa energi (udara bertekanan) tidak perlu diganti sehingga untuk ini tidak
dibutuhkan biaya. Minyak setidak-tidaknya harus diganti setelah 100 sampai 125 jam kerja.

g. Rasional (menguntungkan)
1). Pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal ini sangat
penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.
2). Komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa pengecualian adalah lebih murah
jika dibandingkan dengan komponen-komponen peralatan hidrolik.

h. Kesederhanaan (mudah pemeliharaan)


1). Karena konstruksi sederhana, peralatan-peralatan udara bertekanan hampir tidak peka
gangguan.
2). Gerakan-gerakan lurus dilaksanakan secara sederhana tanpa komponen mekanik, seperti
tuas-tuas, eksentrik, cakera bubungan, pegas, poros sekerup dan roda gigi.
3). Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu montase (pemasangan) menjadi
singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat direparasi sendiri, yaitu oleh ahli teknik,
montir atau operator setempat.
4). Komponen-komponennya dengan mudah dapat dipasang dan setelah dibuka dapat
digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.

i. Sifat dapat bergerak


1). Selang-selang elastik memberi kebebasan pindah yang besar sekali dari komponen
pneumatik ini.

j. Aman
1). Sama sekali tidak ada bahaya dalam hubungan penggunaan pneumatik, juga tidak jika
digunakan dalam ruang-ruang lembab atau di udara luar. Pada alat-alat elektrik ada bahaya
hubungan singkat.
k. Dapat dibebani lebih ( tahan pembebanan lebih )
Alat-alat udara bertekanan dan komponen-komponen berfungsi dapat ditahan sedemikian
rupa hingga berhenti. Dengan cara ini komponen-komponen akan aman terhadap
pembebanan lebih. Komponen-komponen ini juga dapat direm sampai keadaan berhenti
tanpa kerugian.
1). Pada pembebanan lebih alat-alat udara bertekanan memang akan berhenti, tetapi tidak
akan mengalami kerusakan. Alat-alat listrik terbakar pada pembebanan lebih.
2). Suatu jaringan udara bertekanan dapat diberi beban lebih tanpa rusak.
3). Silinder-silinder gaya tak peka pembebanan lebih dan dengan menggunakan katup-katup
khusus maka kecepatan torak dapat disetel tanpa bertingkat.

l. Jaminan bekerja besar


Jaminan bekerja besar dapat diperoleh karena :
1). Peralatan serta komponen bangunannya sangat tahan aus.
2). Peralatan serta komponen pada suhu yang relatif tinggi dapat digunakan sepenuhnya dan
tetap demikian.
3). Peralatan pada timbulnya naik turun suhu yang singkat tetap dapat berfungsi.
4). Kebocoran-kebocoran yang mungkin ada tidak mempengaruhi ketentuan bekerjanya suatu
instalasi.

m. Biaya pemasangan murah


1). Mengembalikan udara bertekanan yang telah digunakan ke sumbernya (kompresor) tidak
perlu dilakukan. Udara bekas dengan segera mengalir keluar ke atmosfir, sehingga tidak
diperlukan saluran-saluran balik, hanya saluran masuk saja.
2). Suatu peralatan udara bertekanan dengan kapasitas yang tepat, dapat melayani semua
pemakai dalam satu industri. Sebaliknya, pengendalian-pengendalian hidrolik memerlukan
sumber energi untuk setiap instalasi tersendiri (motor dan pompa).

n. Pengawasan (kontrol)
1). Pengawasan tekanan kerja dan gaya-gaya atas komponen udara bertekanan yang berfungsi
dengan mudah dapat dilaksanakan dengan pengukur-pengukur tekanan (manometer).

o. Fluida kerja cepat 


1). Kecepatan-kecepatan udara yang sangat tinggi menjamin bekerjanya elemen-elemen
pneumatik dengan cepat. Oleh sebab itu waktu menghidupkan adalah singkat dan perubahan
energi menjadi kerja berjalan cepat.
2). Dengan udara mampat orang dapat melaksanakan jumlah perputaran yang tinggi ( Motor
Udara ) dan kecepatan-kecepatan piston besar (silinder-silinder kerja ).
3). Udara bertekanan dapat mencapai kecepatan alir sampai 1000 m/min (dibandingkan
dengan energi hidrolik sampai 180 m/min ).
4). Dalam silinder pneumatik kecepatan silinder dari 1 sampai 2 m/detik mungkin saja
( dalam pelaksanaan khusus malah sampai 15 m/detik ).
5). Kecepatan sinyal-sinyal kendali pada umumnya terletak antara 40 dan 70 m/detik (2400
sampai 4200 m/min)

p. Dapat diatur tanpa bertingkat


1). Dengan katup pengatur aliran, kecepatan dan gaya dapat diatur tanpa bertingkat mulai dari
suatu nilai minimum (ditentukan oleh besarnya silinder) sampai maksimum (tergantung katup
pengatur yang digunakan).
2). Tekanan udara dengan sederhana dan kalau dibutuhkan dalam keadaan sedang bekerja
dapat disesuaikan dengan keadaan.
3). Beda perkakas rentang tenaga jepitnya dapat disetel dengan memvariasikan tekanan udara
tanpa bertingkat dari 0 sampai 6 bar.
4). Tumpuan-tumpuan dapat disetel guna mengatur panjang langkah silinder kerja yang dapat
disetel terus-menerus (panjang langkah ini dapat bervariasi sembarang antara kedua
kedudukan akhirnya).
5). Perkakas-perkakas pneumatik yang berputar dapat diatur jumlah putaran dan momen
putarnya tanpa bertingkat. 

q. Ringan sekali
Berat alat-alat pneumatik jauh lebih kecil daripada mesin yang digerakkan elektrik dan
perkakas-perkakas konstruksi elektrik (hal ini sangat penting pada perkakas tangan atau
perkakas tumbuk). Perbandingan berat (dengan daya yang sama) antara :
• motor pneumatik : motor elektrik = 1 : 8 (sampai 10)
• motor pneumatik : motor frekuensi tinggi = 1 : 3 (sampai 4)

r. Kemungkinan penggunaan lagi (ulang)


Komponen-komponen pneumatik dapat digunakan lagi, misalnya kalau komponen-komponen
ini tidak dibutuhkan lagi dalam mesin tua.
r. Konstruksi kokoh
Pada umumnya komponen pneumatik ini dikonstruksikan secara kompak dan kokoh, dan
oleh karena itu hampir tidak peka terhadap gangguan dan tahan terhadap perlakuan-perlakuan
kasar.

s. Fluida kerja murah


Pengangkut energi (udara) adalah gratis dan dapat diperoleh senantiasa dan dimana saja.
Yang harus dipilih adalah suatu kompresor yang tepat untuk keperluan tertentu; jika
seandainya kompresor yang dipilih tidak memenuhi syarat, maka segala keuntungan
pneumatik tidak ada lagi.

Kelemahan terhadap sistem pneumatik

a. Ketermampatan (udara).
Udara dapat dimampatkan. Oleh sebab itu adalah tidak mungkin untuk mewujudkan
kecepatan-kecepatan piston dan pengisian yang perlahan-lahan dan tetap, tergantung dari
bebannya.
Pemecahan :
• kesulitan ini seringkali diberikan dengan mengikutsertakan elemen hidrolik dalam
hubungan bersangkutan, tertama pada pengerjaan-pengerjaan cermat ( bor, bubut atau frais )
hal ini merupakan suatu alat bantu yang seringkali digunakan.

b. Gangguan Suara (Bising)


Udara yang ditiup ke luar menyebabkan kebisingan (desisan) mengalir ke luar, terutama
dalam ruang-ruang kerja sangat mengganggu. 
Pemecahan :
• dengan memberi peredam suara (silincer)

c. Kegerbakan (volatile)
Udara bertekanan sangat gerbak (volatile). Terutama dalam jaringan-jaringan udara
bertekanan yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak, sehingga
udara bertekanan mengalir keluar. Oleh karena itu pemakaian udara bertekanan dapat
meningkat secara luar biasa dan karenanya harga pokok energi “berguna” sangat tinggi.
Pemecahan :
• dapat dilakukan dengan menggunakan perapat-perapat berkualitas tinggi.

d. Kelembaban udara
Kelembaban udara dalam udara bertekanan pada waktu suhu menurun dan tekanan
meningkat dipisahkan sebagai tetesan air (air embun).
Pemecahan :
• penggunaan filter-filter untuk pemisahan air embun (dan juga untuk penyaring kotoran-
kotoran).

e. Bahaya pembekuan
Pada waktu pemuaian tiba-tiba (dibelakang pemakai udara bertekanan) dan penurunan suhu
yang bertalian dengan pemuaian tiba-tiba ini, dapat terjadi pembentukan es.
Pemecahan :
• Batasi pemuaian udara bertekanan dalam perkakas-perkakas pneumatik.
• Biarkan udara memuai sepenuhnya pada saat diadakan peniupan ke luar.

f. Kehilangan energi dalam bentuk kalor.


Energi kompresi adiabatik dibuang dalam bentuk kalor dalam pendingin antara dan akhir.
Kalor ini hilang sama sekali dan kerugian ini hampir tidak dapat dikurangi.

g. Pelumasan udara bertekanan


Oleh karena tidak adanya sistem pelumasan untuk bagian-bagian yang bergerak, maka bahan
pelumas ini dimasukkan bersamaan dengan udara yang mengalir, untuk itu bahan pelumas
harus dikabutkan dalam udara bertekanan.

h. Gaya tekan terbatas


1). Dengan udara bertekanan hanya dapat dibangkitkan gaya yang terbatas saja. Untuk gaya
yang besar, pada tekanan jaringan normal dibutuhkan diameter piston yang besar.
2). Penyerapan energi pada tekanan-tekanan kejutan hidrolik dapat memberi jalan keluar.
i. Ketidakteraturan
Suatu gerakan teratur hampir tidak dapat diwujudkan :
1). Pada pembebanan berganti-ganti 
2). Pada kecepatan-kecepatan kecil (kurang dari 0,25 cm/det) dapat timbul ‘stick-slip effect’.

j. Tidak ada sinkronisasi


Menjalankan dua silinder atau lebih paralel sangat sulit dilakukan.

k. Biaya energi tinggi


Biaya produksi udara bertekanan adalah tinggi. Oleh karena itu untuk produksi dan distribusi
dibutuhkan peralatan-peralatan khusus. Setidak-tidaknya biaya ini lebih tinggi dibandingkan
dengan penggerak elektrik.
Perbandingan biaya ( tergantung dari cara penggerak ) :
• Elektrik : Pneumatik = 1 : 10 (sampai 12)
• Elektrik : Hidrolik = 1 : 8 (sampai 10)
• Elektrik : Tangan = 1 : 400 (sampai 500)

Pemecahan Kerugian Pneumatik


Pada umumnya, hal-hal yang merugikan dapat dikurangi atau dikompensasi dengan :
a. Peragaman yang cocok dari komponen-komponen maupun alat pneumatik.
b. Pemilihan sebaik mungkin sistem pneumatik yang dibutuhkan.
c. Kombinasi yang sesuai dengan tujuannya dari berbagai sistem penggerakan dan
pengendalian (elektrik, pneumatik dan hidrolik).

Alasan Pemakaian Pneumatik


Persaingan antara peralatan pneumatik dengan peralatan mekanik, hidrolik atau elektrik
makin menjadi besar. Dalam penggunaannya sistem pneumatik diutamakan karena beberapa
hal yaitu :
a. paling banyak dipertimbangkan untuk beberapa mekanisasi,
b. dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan-keadaan tertentu
Sering kali suatu proses tertentu dengan cara pneumatik, berjalan lebih rapi (efisien)
dibandingkan dengan cara lainnya. Contoh :
1). Palu-palu bor dan keling pneumatik adalah jauh lebih baik dibandingkan dengan
perkakas-perkakas elektrik serupa karena lebih ringan, lebih ada kepastian kerja dan lebih
sederhana dalam pelayanan.
2). Pesawat-pesawat pneumatik telah mengambil suatu kedudukan monopoli yang penting
pada :
a). rem-rem udara bertekanan untuk mobil angkutan dan gerbong-gerbong kereta api, alat-alat
angkat dan alat-alat angkut.
b). pistol-pistol ( alat cat semprot, mesin-mesin peniup kaca, berbagai jenis penyejukan udara,
kepala-kepala asah kecepatan tinggi ).

Udara bertekanan memiliki banyak sekali keuntungan, tetapi dengan sendirinya juga terdapat
segi-segi yang merugikan atau lebih baik pembatasan-pembatasan pada penggunaannya. Hal-
hal yang menguntungkan dari pneumatik pada mekanisasi yang sesuai dengan tujuan sudah
diakui oleh cabang-cabang industri yang lebih banyak lagi. Pneumatik mulai digunakan untuk
pengendalian maupun penggerakan mesin-mesin dan alat-alat.

Perawatan Sistem Pneumatik.

Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan, pembersihan dan
pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian. Tindakan pencegahan untuk menjaga
udara dalam sistem selalu terjaga kebersihannya. Saringan dalam komponen harus selalu
dibersihkan dari partikel-partikel metal yang mana hal tersebut dapat menyebabkan keausan
pada komponen. Setiap memasang komponen Pneumatik harus dijaga kebersihannya dan
diproteksi dengan pita penutup atau penutup debu dengan segera setelah pembersihan.
Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel metal yang masuk
kedalam sistem.

Sangat penting mencegah masuknya air, karena dapat menjadi penyebab sistem tidak dapat
memberikan tekanan. Operasi dalam temperatur rendah, walaupun terdapat jumlah air yang
sangat kecil dapat menjadi penyebab serius tidak berfungsinya sistem. Setiap tahap perawatan
harus memperhatikan masuknya air kedalam sistem. Kebocoran bagian dalam komponen,
selama kebocoran pada O-Ring atau posisinya, yang mana ketika pemasangan tidak
sempurna atau tergores oleh partikel metal atau sudah batas pemakaian

You might also like