You are on page 1of 1

 

      TATA SURYA


1. Teori Nebular (kabut)
Teori terjadinya tata surya mula-mula dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755)
seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Pierre Simon Lapace (1796) seorang ahli fisika
bangsa Perancis. Keduanya berpendapat bahwa tata surya berasal dari kabut, sehingga
disebut teori kabut Kant-Laplace, dalam alqur’an menjelaskan bahwa penciptaan langit itu
berasal  dari asap (kabut), Qur’an surat Fussilat ayat 11.
 
Artinya ; Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, Datanglah kamu keduanya menurut
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab Kami dating dengan suka
hati.
Kant dan Laplace sekalipun memilikim kesamaan dalam menjelaskan asal tata surya tetapi
mereka berbeda dalam menjelaskan proses pembentukan tata surya, sebagaimana
dijelaskan di bawah ini :
Immanuel Kant :
Ia berpendapat bahwa tata surya itu berasal dari gumpalan kabut gas panas yang
berputar pada porosnya. Kemudian kabuit itu menjadi padat dan atas dasar prinsip tarik
menarik dan tolak menolak dari bagian-bagian kabut yang memadat itu dipusatnya
membentuk inti menjadi matahari sedangkan bagian-bagian lainnya bersatu lalu
memisahkan diri dari yang lainnya dan menjadilah planet-planet. Dengan demikian planet-
planet itu terbentuk bersamaan dengan matahari.
Laplace :
Ia berpendapat bahwa tata surya berasal dari nebula/ kabut gas pijar bercampur
dengan debu yang berputar p[ada porosnya. Akibat percepatan rotasinya, kabut makin
mengecil dan bentuknya menjadi seperti cakram (pipih). Karena percepatannya makin
besar, keadaan kabut menjadi tidak stabil dan terlepas membentuk cincin gas, lalu
memadat. Pemadatan itu berlangsung terus menerus , kemudian membuat ketidakstabilan
baru sehingga membentuk cincin gas yang baru dan memadat lagi dan seterusnya. Cincin
itu membentuk planet, sedangkan yang masih panas menjadi matahari.

You might also like