You are on page 1of 16

WAWASAN DAN KONSEP PENGEMBANGAN

IRIGASI LAHAN KERING

WAWASAN IRIGASI LAHAN KERING


Fungsi  irigasi:
• mengambil air dari sumber (diverting)
• Membawa/mengalirkan air dari sumber ke lahan
pertanian (conveying)
• mendistribusikan air kepada tanaman (distributing)
• mengatur dan mengukur aliran air (regulating and
measuring
 Ketersediaan sumber air irigasi sangat penting. Salah
satu upaya mencari potensi sumber air irigasi adalah
dengan melakukan deteksi air bawah permukaan
(groundwater) melalui pemetaan karakteristik air
bawah tanah.
 Cara ini dapat memberikan informasi mengenai
sebaran, volume dan kedalaman sumber air untuk
mengembangkan irigasi suplemen.
Deteksi air bawah permukaan dapat dilakukan
dengan menggunakan Terameter
IRIGASI TANAH KERING
 Di lahan kering, air sangat langka dan
pemanfaatannya harus efisien. Jumlah air
irigasi yang diberikan ditetapkan berdasarkan
kebutuhan tanaman, kemampuan tanah
memegang air, serta sarana irigasi yang
tersedia.
ADA BEBERAPA SISTEM IRIGASI UNTUK TANAH KERING, YAITU:

(1) irigasi tetes (drip irrigation),


(2) irigasi curah (sprinkler irrigation),
(3) Sistem Irigasi Permukaan (Surface Irrigation
System), dan
(4) irigasi bawah permukaan (subsurface
irrigation).
IRIGASI TETES (DRIP IRRIGATION)

Sistem irigasi tetes sering disebut dengan trickle


irrigation atau kadang-kadang drip irrigation.

Sistem yang digunakan adalah dengan memakai


pipa-pipa dan pada tempat-tempat tertentu diberi
lubang untuk jalan keluarnya air menetes ke tanah.
IRIGASI TETES
SKEMA IRIGASI TETES
IRIGASI CURAH (SPRINKLER IRRIGATION)

Prinsip yang digunakan sistem ini adalah


memberi tekanan pada air dalam pipa dan
memancarkan ke udara sehingga menyerupai hujan
selanjutnya jatuh pada permukaan tanah
menggunakan pipa porus ataupun menggunakan
alat pancar yang bisa berputar
IRIGASI CURAH
IRIGASI CURAH
SISTEM IRIGASI PERMUKAAN
(SURFACE IRRIGATION SYSTEM)
Dikelompokkan menjadi dua, yaitu peluapan dan
penggenangan bebas (tanpa kendali) serta peluapan
penggenangan secara terkendali.
 Sistem irigasi permukaan yang paling sederhana

adalah peluapan bebas dan penggenangan. Dalam


hal. ini air diberikan pada areal irigasi dengan
jalan peluapan untuk menggenangi kiri atau kanan
sungai yang mempunyai permukaan datar. Namun
memiliki efisiensi yang renah.
PELUAPAN BEBAS
 Sistem irigasi permukaan lainnya adalah
peluapan dan penggenangan secara terkendali.
Cara yang umum digunakan dalam hal ini
adalah dengan menggunakan bangunan
penangkap, saluran pembagi saluran pemberi,
dan peluapan ke dalam petak-petak lahan
beririgasi. Jenis bangunan penangkap
bermacam-macam, diantaranya adalah (1)
bendung, (2) intake, dan (3) stasiun pompa.
PELAPAN TERKENDALI
IRIGASI BAWAH PERMUKAAN (SUBSURFACE IRRIGATION).

Sistem irigasi bawah permukaan dapat dilakukan


dengan meresapkan air ke dalam tanah di bawah
zona perakaran melalui sistem saluran terbuka
ataupun dengan menggunakan pipa porus. Lengas
tanah digerakkan oleh gaya kapiler menuju zona
perakaran dan selanjutnya dimanfaatkan oleh
tanaman.
IRIGASI BAWAH PERMUKAAN

You might also like