You are on page 1of 35

1

Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang

Angina pectoris adalah sekumpulan gejala klinis khas yang ditandai dengan rasa tidak
nyaman (nyeri) di dada, rahang, bahu, punggung, atau lengan. Gejala yang lain seperti rasa
tertekan atau terbakar di dada. Nyeri terjadi selama 0,5 hingga 30 menit. Faktor lain seperti
lingkungan yang dingin, berjalan setelah makan, peningkatan emosional, rasa takut atau rasa
marah yang berlebih. Gejala dapat membaik setelah beristirahat dan penggunaan nitroglycerin.
Pada angina tidak stabil, saat istirahat pun dapat terasa nyeri dada, dan terdapat resiko tinggi
infark miokard (MI).
Angina (an-JI-AN atau Nuh juh-Nuh) adalah sakit dada atau kegelisahan yang terjadi
ketika daerah otot jantung anda tidak mendapatkan oksigen yang cukup kaya darah.Angina Mei
merasa tindihan atau tekanan di dada. Yang sakit juga dapat terjadi di bahu, lengan, leher,
rahang, atau kembali. Dapat merasa cerna. Angina itu sendiri bukan merupakan penyakit.
Sebaliknya, ini adalah gejala dari suatu masalah yang jantung. Angina biasanya gejala dari
penyakit artery koroner (CAD), yang paling umum jenis penyakit jantung. USD terjadi bila
bahan disebut fatty plaque (plak) dibangun pada dinding inti dari arteries koroner. Arteries ini
membawa darah kaya oksigen ke jantung Anda. Ketika lempingan dibangun di arteries, kondisi
ini disebut atherosclerosis (Ath-er-o-skler-O-sis).

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
2

BAB II
KONSEP TEORI

A. Anatomi Fisiologi Jantung

Struktur jantung

Dindiing jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu

1. Lapisan luar disebut epikardium atau pericardium viseralis

2. Lapisan tengah merupakan lapisan berotot disebut miokardium

3. Lapisan dalam disebut endokardium

Ruang-ruang jantung terdiri atas 4 ruang yaitu 2 ruang berdinding tipis disebut atrium
(serambi) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)

1. Atrium

a. Atrium kanan berfungsi sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen
dari seluruh tubuh, darah tersebut mengalir melalui vena kava suferior , vena kava
inferior , serta sinus koronarius yang berasal dari jantung itu sendiri, kemudian darah
dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru.

b. Atrium kiri penerima darah yanga kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena
pulmonalis . kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan selanjutnya ke seluruh
tubuh melalui aorta. Kedua atrium tersebut dipisahkan oleh sekat yang disebut
septum atrium

2. Ventrikel

Permukaan dalam ventrikel memperlihatkan alur-alur otot yang disebut trabekula.


Beberapa alur tampak menonjol, yang disebut muskulus papilaris, ujung muskulus

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
3

papilaris dihubungkan dengan tepi daun katup atrioventrikuler oleh serat-serat yang
disebut korda tendinae.

a. Ventrikel kanan berfungsi menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis

b. Ventrikel kiri berfungsi menerima draah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh
tubuh melalui aorta

Kedua ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel

Katup-katup jantung

1. Katup atrioventrikuler

Oleh karena letaknya antara atrium dan ventrikel maka disebut katup atrioventrikuler.
Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah
daun katup, disebut katup trikuspidalis, sedangkan katup yang letaknya diantara atrium
kri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup disebut daun katup mitral. Katup
atrioventrikuler memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel
pada fase diastol venntrikel, dan mencegah aliran balik pada saat systole ventrikel
(kontraksi)

2. Katup semilunar

Terletak pada arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari venntrikel kanan, katup
aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, kedua katup semilunar ini mempunyai
bentuk yang sama, terdiri dari 3 daun katup yang simetris disertai penonjolan
menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut, adanya katup semilunar
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau
aorta selama systole ventrikel, dan mencegah aliran balik waktu diastole ventrikel.
Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana
tekanan ventrikel lebih tinggi dibandingkan tekanan didalam pembuluh arteri. Disebelah
atas daun katup aorta terdapat tiga buah penonjolan dinding aorta, yang disebut sinus
©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
4

valsava, muara arteri koronaria terletak pada tonjolan-tonjolan ini. Sinus-sinus tersebut
berfungsi melindungi muara koroner dari penyumbatan oeh daun katup pada waktu aorta
terbuka

Arteri Koroner

Adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi sistemik terdiri dari arteri
koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner kiri ( left main coronary artery) MCA
mempunyai 2 cabang besar yaitu ramus desenden anterior (left anterior descendence/ LAD dan
ramus sirkumpleks (left circumflex /Lcx). Arteri ini melingkari janntung dalam dua lekuk
anatomis eksterna yaitu sulkus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan
ventrikuler dan sulkus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikuler. Pertemuan kedua
lekuk ini dibagian permukaan posterior jantung merupakan suatu bagian yang kritis dipandang
dari sudut anatomis. Tempat ini disebut dengan kruks jantung, dan merupakan salah satu bagian
terpenting dari jantung. Nodus atrio ventrikuler (atrio ventricular node /AVN) berlokasi pada
titik pertemuan ini dan pembuluh darah yang melewati kruks tersebut merupakan pembuluh yang
memasok nutrisi untuk AVN. Istilah dominasi kanan dan dominasi kiri sebenarnya
menggambarkan apakah arteri koroner kanan atau kiri yang melewati kruks tersebut. Arteri
koroner kiri bercabang segera sesudah meninggalkan pangkalannya di aorta.

Arteri koroner kanan berjalan ke sisi kanan jantung pada sulkus atrio ventrikuler kanan ,
pada dasarnya arteri koronaria kanan member makan pada atrium kanan dan ventrikel kanan dan
dinding sebelah dalam dari ventrikel kiri. Rumus sirkumfleks member nutrisi pada atrium kiri
dan dinding samping serta bawah dari ventrikel kiri, ramus desenden anterior memberi nutrsi
pada dinding depan kiri yang masif.

Meskipun nodus SA (Sino Atrial Node SAN) letaknya di atrium kanan tetapi hanya 55%
kebutuhan nutrisinya dipasok oleh arteria koroner kanan sedangkan 42% lainya dipasok oleh
cabang arteri sirkumfleks kiri. Nutrisi untuk nodus AV dipasok oleh arteri yang melintasi kruks,
yakni 90% dari arteri koroner kanan dan 10% dari arteri sirkumfleks

Vena jantung

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
5

Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner. Sistem vena
jantung mempunyai tiga bagian yaitu :

1. Vena tebesian

Merupakan sistem yang terkecil, menyalurkan sebagian darah dari miokardium atrium
kanan dan ventrikel kanan

2. Vena kardiaka anterior mempunyai fungsi yang cukup berarti mengosongkan sebagian
besar isi vena ventrikel langsung ke atrium kanan

3. Sinus koronarius dan cabangnya merupakan sistemm vena yang paling besar dan paling
penting berfungsi menyalurkan pengembalian darah vena miokard kedalam atrium kanan
melalui ostium sinus koronarius yang bermuara disampinng vena kava inferior

Fungsi Sistem Kardiovaskuler

Arteri

a. Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke jaringan-
jaringan, karena itu sistem arteri mempunyai dinding yang kuat dan darah mengalir
dengan cepat menuju jaringan, dinding aorta dan arteri relatif mengandung banyak
jaringan elastis.

b. Arteriol adalah cabang paling ujung dari sistem arteri berfungsi sebagai katup pengontrol
untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Dinding arteriol mengandung sedikit
jaringan elastis dan lebih banyak otot polos. Arteriol merupakan penentu utama
resistensi/tahanan aliras darah, perubahan kecil pada diameternya menyebabkan
perubahan besar terhadap resistensi perifer.

c. Kapiler berfungsi sebagai tempat pertukaran cairan dan nutrisi antara darah dan ruang
interstitial. Untuk peran ini kapiler dilengkapi dinding yang sangat tipis dan permeable
terhadap substansi-substansi betmolekul halus.

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
6

Vena

a. Venul dinding venul hanya sedikit lebih tebal daripada dinding kapiler, venul berfungsi
menampung darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung kedalam vena yang lebih
beasar.

b. Vena berfungsi sebagai jalur transportasi darah dari jaringan kembali ke jantung. Karena
tekanan dari sistem vena rendah(0-5mmHg), maka dinding vena tipis namun berotot dan
memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampan untuk menyimpan
atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

Sirkulasi Sistemik

1. Mengalirkan darah ke berbagai organ

2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda

3. memerlukan tekanan permulaan yang besar

4. banyak mengalami tahanan

5. kolom hidrostatiknya panjang

Sirkulasi Pulmonal

1. hanya mengalirkan darah keparu-paru

2. hanya berfungsi untuk paru-paru

3. mempunyai tekanan permulaan yang rendah

4. hanya sedikit mengalami tahanan

5. kolom hidrostatiknya pendek

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
7

Sirkulasi Koroner

Efisiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada
otot jantung. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk
miokardio melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil. Aliran darah koroner
meningkat pada aktivitas, denyut jantung, rangsang sistem saraf simpatis.

Sistem Konduksi/ Hantaran

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menhantarkan aliran listrik. Jaringan
tersebut mempunyai sifat-sifat yang khusus seperti:

1. Otomatisasi (Kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan)

2. Irama (Pembentuka impuls yang teratur)

3. Daya konduksi (Kemampuan untuk menyalurkan impuls)

4. Daya rangsang (Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang)

Siklus Jantung

Pada waktu aktivitas depolarisasi menjalar ke seluruh ventrikel, ventrikel berkontraksi


dan tekanan di dalamnya meningkat. Pada waktu tekanan di dalam ventrikel melabih tekanan
atrium, katup mitral dan tricuspid menutup dan terdengar sebagai bunyi jantung petama. Fase
kontraksi ventrikel yang berlangsung sebelum katup-katup semilunar terbuka disebut Fase
kontraksi. Isovolumetrik disebut demikian karena tekanan dalam ventrikel meningkat tanpa ada
darah yang keluar, sampai tekanan didalam ventrikel melebihi tekanan aorta atau arteri
pulmonalis, disaat mana katup-katup semilunar terbuka dan darah keluar dari ventrikel (terutama
ventrikel kiri) berlangsung sanagat cepat pada permulaan sehingga kadang-kadang menimbulkan
suara yang merupakan komponen akhir dari bunyi jantung satu, fase ini disebut fase ejeksi
cepat, sesudah darah keluar dari ventrikel maka tekanan didalam ventrikel menurun lebih rendah

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
8

dari tekanan aorta atau arteri pulmonalis, maka katup-katup semilunar akan menutup
danterdengarlah bunyi jantung kedua.

Selama katup mitral dan trikuspid menutup darah dari vena pulmonalis dan vena kava
tetap mengisi kedua atrium yang mneyebabkan peningkatan tekanan di atrium. Sementara itu
tekanan dikedua ventrikel terus menerus menurun sehingga menjadi lebih rendah dari tekanan
atrium, dan katup mitral serta tricuspid akan terbuka. Setelah katup-katup mitral dan katpu-katup
tricuspid terbuka maka darah akan mengalir dari kedua atrium ke kedua ventrikel mula-mula
secara tepat (fase pengisian cepat), dan makin lama makin lambat sampai berhenti, yakni
seawktu tekanan di atrium dan ventrikel sama. Sebelum saat akhir diastole ventrikel (diastole
ventrikel dimulai sesudah peutupan katup semilunar) aktivitas listrik yang menimbulkan
gelombang P pada EKG menyebabkan atrium berkontraksi, sisa darah didalam atrium akan
masuk kedalam ventrikel, kemudian mulailah kontraksi ventrikel lagi, terbukanya katup ini tidak
menimbulkan suara kecuali bila ada kelainan katup (opening snap pada stenosis mitral) fase
diantara penutupan katup semilunar dan pembukaan katup mitral /tricuspid dinamakan fase
relaksasi isovolumetrik ventrikel.

ANGINA PEKTORIS

A. Definisi

Angina pectoris adalah sekumpulan gejala klinis khas yang ditandai dengan rasa tidak
nyaman (nyeri) di dada, rahang, bahu, punggung, atau lengan. Gejala yang lain seperti rasa
tertekan atau terbakar di dada. Nyeri terjadi selama 0,5 hingga 30 menit. Faktor lain seperti
lingkungan yang dingin, berjalan setelah makan, peningkatan emosional, rasa takut atau rasa
marah yang berlebih. Gejala dapat membaik setelah beristirahat dan penggunaan nitroglycerin.
Pada angina tidak stabil, saat istirahat pun dapat terasa nyeri dada, dan terdapat resiko tinggi
infark miokard (MI).

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
9

Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan tertekan,
yang terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen.
Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan
kekuatan denyut jantung).
Angina pectoris is the medical term for chest pain or discomfort due to coronary heart
disease. Angina is a symptom of a condition called myocardial ischemia. It occurs when the
heart muscle (myocardium) doesn't get as much blood (hence as much oxygen) as it needs. This
usually happens because one or more of the heart's arteries (coronary blood vessels that supply
blood to the heart muscle) is narrowed or blocked. Insufficient blood supply is called ischemia.
(http://www.americanheart.org/)
Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu
menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen. jika arteri menyempit atau
tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen,
maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
Angina (an-JI-AN atau Nuh juh-Nuh) adalah sakit dada atau kegelisahan yang terjadi
ketika daerah otot jantung anda tidak mendapatkan oksigen yang cukup kaya darah.Angina Mei
©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
10

merasa tindihan atau tekanan di dada. Yang sakit juga dapat terjadi di bahu, lengan, leher,
rahang, atau kembali. Dapat merasa cerna. Angina itu sendiri bukan merupakan penyakit.
Sebaliknya, ini adalah gejala dari suatu masalah yang jantung. Angina biasanya gejala dari
penyakit artery koroner (CAD), yang paling umum jenis penyakit jantung. USD terjadi bila
bahan disebut fatty plaque (plak) dibangun pada dinding inti dari arteries koroner. Arteries ini
membawa darah kaya oksigen ke jantung Anda. Ketika lempingan dibangun di arteries, kondisi
ini disebut atherosclerosis (Ath-er-o-skler-O-sis).

Pembagian Angina

Beberapa orang mengatakan bahwa perasaan tidak nyaman pada angina sangat sulit untuk
dilukiskan dan bisa diceritakan dari mana datangnya. Gejala seperti mual, fatigue, nafas pendek,
berkeringat, nyeri kepala ringan, atau kelemahan bisa juga terjadi. Walaupun demikian tanda dan
gejala yang timbul sangat dipengaruhi oleh jenis dari angina itu sendiri:

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
11

a. Angina Stable

yang tergolong dalam angina pekktoris stabil adalah sakit dada yang timbul saat melakukan
aktifitas, rasa sakit tidak lebih dari 15 menit dan hilang dengan istirahat. Nyeri dan
ketidaknyamanan memiliki karakteristik: Terjadi ketika jantung harus bekerja lebih keras,
biasanya selama aktivitas fisik, bisa diperkirakan datangnya, setiap episode nyeri memiliki
kemiripan, atau cenderung sama, biasanya berlangsung singkat (5 menit atau kurang), menurun
atau hilang dengan istirahat atau obat angina, terasa seperti kembung atau indigestion, bisa
dirasakan seperti nyeri dada yang menyebar ke lengan, punggung atau tempat lain.

b. Angina Unstable

Unstable Angina merupakan angina yang pola gejalanya mengalami perubahan. Ciri
angina pada seorang penderita biasanya tetap, oleh karena itu setiap perubahan merupakan
masalah yang serius (msialnya nyeri menjadi lebih hebat, serangan menjadi lebih sering terjadi
atau nyeri timbul ketika sedang beristirahat). Perubahan tersebut biasanya menunjukkan
perkembangan yang cepat dari penyakit arteri koroner, dimana telah terjadi penyumbatan arteri
koroner karena pecahnya suatu ateroma atau terbentuknya suatu bekuan.Resiko terjadinya
serangan jantung sangat tinggi. Unstable angina merupakan suatu keadaan darurat
Karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan meliputi: Sering terjadi saat istirahat, ketika tidur di
malam hari, atau dengan aktivitas ringan, tidak bisa diperkirakan datangnya, gejala lebih parah
dan lebih lama (sekitar 30 menit) dibanding angina stable, biasanya tidak hilang dengan istirahat
atau obat angina, gejala dapat semakin memburuk, merupakan tanda bahwa serangan jantung
(AMI) akan segera terjadi.

c. Angina variant

Variant Angina merupakan akibat dari kejang pada arteri koroner yang besar di
permukaan jantung. Disebut variant karena ditandai dengan nyeri yang timbul ketika penderita
sedang istirahat, bukan pada saat melakukan aktivitas fisik perubahan tertentu pada EKG.
Karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan meliputi: Biasanya terjadi saat istirahat dan selama
malam hari atau pagi buta, cenderung untuk menjadi parah, berkurang dengan obat angina.

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
12

B. Etiologi
Biasanya angina merupakan akibat dari penyakit arteri koroner. Penyebab lainnya adalah:
1. Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta)
2. Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta)
3. Stenosis subaortik hipertrofik
4. Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba)
Anemia yang berat.
C. Manifestasi klinik
Tidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang tidak disertai dengan
angina disebut silent ischemia. Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak
menyebabkan angina. Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa
sakit di bawah tulang dada (sternum).
Nyeri juga bisa dirasakan di:
a) bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
b) punggung
c) tenggorokan, rahang atau gigi
d) lengan kanan (kadang-kadang).
Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan
nyeri.
Yang khas adalah bahwa angina:
a) dipicu oleh aktivitas fisik
b) berlangsung tidak lebih dari beberapa menit
c) akan menghilang jika penderita beristirahat.
d) Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan
tertentu.
Angina seringkali memburuk jika:
a) aktivitas fisik dilakukan setelah makan
b) cuaca dingin
c) stres emosional.

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
13

D. Patofisiologi
Iskemi miokard adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara suplai
oksigen dengan kebutuhan oksigen jantung. Besarnya kebutuhan oksigen jantung ditentukan oleh
frekuensi denyut jantung, tegangan dinding vertical kiri (yang merupakan fungsi tekanan darah
sistemik, geometri vertical kiri, dll) serta kontraktilitas miokard(yang dipengaruhi ) oleh aktivitas
adrenoseptor, kanal Ca++ dll). Perubahan hemodinamik ini terjadi misalnya dalam keadaan
latihan fisik yang seringkali merupakan factor pencetus timbulnya serangan angina pada pasien
aterosklerosis koroner. Besarnya suplai oksigen ditentukan oleh frekuensi denyut jantung(lama
diastol), kapasitas angkut oksigen oleh sel darah merah dan kelainan pembuluh darah koroner.
Dalam keadaan normal, ekstraksi oksigen oleh otot jantung hampir maksimal (kurang lebih
75%), sehingga suplai oksigen terutama ditentukan oleh aliran koroner. Ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen ini diperbaiki dengan cara meningkatkan
suplai(meningkatkan aliran koroner) atau menurunkan kebutuhan oksigen(menurunkan kerja
jantung). Penyebab umum iskemia jantung adalah ateroskleresis pembuluh darah epikardia.
Gangguan perfusi miokardium pada insufiensi koroner menimbulkan perubahan biokomoawi,
elektrofisiologik, dan mekanik jantung. Hipoksemia pada bagian jantung yang mengalami
iskemia menyebabkan pergeseran metabolisme dari aerobic menjadi anaerobic, yang
menghasilkan akumulasi asam laktat dan menurunan pH intrasel serta menimbulkan nyeri angina
yang khas.
Berkurangnya produksi energi (ATP) menyebabkan penurunan kontraktilitas dan
kemampuan mempertahankan homeostasis intrasel. Iskemi juga menyebabkan perubahan
elektrofisiologi jantung berupa inverse gelombang T dan perubahan segmen ST ( depresi segmen
ST pada iskemia subendokard, elevasi pada iskemia transmural). Dasar kelainan ini adalah
terganggunya homeostasis ion intrasel. Bagian intrasel menjadi lebih positif sehingga terjadi
potensial aksi yang amplitudonya lebih kecil, berkurangnya kecepatan depolarisasi dan konduksi.
Ketidakstabilan elektrofisiologik jantung dapat menyebabkan takikardi atau fibrilasi ventrikel.
Aritmia maligna merupakan salah satu penyebab kematian mendadak pada pasien iskemia
jantung.
Daerah miokard yang paling rentan terhadap iskemia adalah subendokard ventrikel kiri.
Hal ini disebabkan karena miosit subendokard meregang sewaktu diastole dan memendek
©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
14

sewaktu sistol lebih kuat, sehingga kerjanya lebih besar daripada daerah-daerah lain misalnya
subepikard. Selain itu cadangan oksigen dalam daerah subendokard lebih kecil daripada daerah
subepikard sehingga daerah subendokard lebih dulu mengalami iskemia daripada daerah
subepikard. Akan tetapi pada iskemia berat, maka seluruh tebal miokard dapat terkena sehingga
terjadi iskemia transmural. Berkurangnya suplai oksigen pada iskemia jantung menimbulkan
gejala angina pectoris atau tanpa gejala. Gejala klasik angina pectoris ditandai oleh adanya
referred pain daerah dermatom yang dipersarafi oleh segmen T1-T4, yaitu nyeri substernal
menjalar ke lengan kiri bagian medial. Bila iskemia berlangsung lama dan berat, maka akan
menjadi infark jantung.

Bagan Patoflow
Aterosklerosis, hipertensi, diabetes mellitus, perokok

Peningkatan Plag di coroner

Penurunan suplai O2 ke miocard

Metabolism an aerob

Penumpukan asam laktat

Nyeri dada, diaphoresis (keringat dingin), mual, peningkatan jantung, perubahan EKG

Iskemik

E. Pemeriksaan penunjang
Terdapat beberapa test untuk membantu menegakan diagnosis diantaranya, meliputi:
1. EKG (electrocardiogram).
Test ini mengukur kecepatan dan keteraturan denyutan jantung. Beberapa orang
dengan angina memiliki gambaran EKG normal.
©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
15

2. Stress Test.
Beberapa masalah jantung lebih mudah didiagnosa ketika jantung sedang bekerja
lebih keras dan berdenyut lebih cepat dari pada saat mereka sedang istirahat. Selama
stress test, latihan yang dilakukan (bisa diberikan obat terlebih dahulu jika tidak
mampu melakukan latihan) akan membuat jantung bekerja lebih keras dan berdebyut
lebih cepat, saat inilah test jantung dilakukan selama latihan test stress, tekanan
darah dan bacaan EKG dimonitor secara kontinyu ketika berlari atau berjalan di atas
treadmill atau pedal sepeda. Test jantung lain, seperti nuclear heart scanning atau
ekokardiorafi dapat dilakukan secara bersamaan. Hal in akan dilakukan jika
informasi yang dibutuhkan bukan sekedar test stress saja. Jika tidak mampu
melakukan latihan, obat tertentu dapat disuntikan melalui IV line ke dalam aliran
darah untuk membuat jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat sebagaimana jika
pasien melakukan latihan diatas treadmill atau sepeda. Nuclear heart scanning atau
echocardiography biasanya dilakukan saat itu.
3. Nuclear Heart Scan.
Test ini memberikan gambaran mengenai darah yang melalui ruang-ruuang jantung
dan arteri dan memperlihatkan tingkat aliran darah yang menuju otot jantung.
Sejumlah kecil penanda radioactive disuntikan ke aliran darah melalui vena, biasanya
dilengan. Semua kamera khusus ditempatkan didepan dada untuk memperlihatkan
dimana zat penanda akan bercahaya pada otot jantung yang sehat, sedangkan pada
otot yang rusak termasuk arteri yang terbendung ia tidak akan bercahaya.
Terdapat berbedaan jenis nuclear heart scans, kebanyakan scan memiliki dua fase:
pengambilan gambar jantung pada saat istirahat dan ketika berdenyut lebih cepat
(strest test), meskipun terkadang hanya dilakukan saat istirahat saja. Banyak
permasalahan jantung terlihat lebih jelas saat jantung sedang bekerja dibandingkan
saat istirahat. Dengan membandingkan hasil nuclear heart scan saat jantung stirahat
dan bekerja maka dapat ditentukan apakah jantung sehat atau tidak.
4. Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Positron Emission Tomography (PET)
scanning Dapat dilakukan selama stress test.

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
16

MRI memperlihatkan gambar detail mengenai struktur dan denyutan jantung, yang
dapat membantu mendapatkan hasil pengkajian lebih baik jika terdapat kelemahan
atau kerusakan jantung. PET scanning dapat menunjukan tingkat aktivitas kimia pada
tiap area jantung. Sehingga dapat ditentukan apakah aliran darah mencukupi area
tersebut atau tidak. Kerusakan otot dan penyakit pada jantung ditunjukan dengan
penurunan aliran darah yang menuju ke daerah tersebut.
5. Chest x ray.
Test ini merupakan pengambilan gambar organ dan struktur di didalam dada.
Meliputi jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.
6. Echocardiogram.
Test ini menggunakan gelombang suara yang membentuk moving picture jantung.
Echocardiogram menyediakan informasi mengenai ukuran dan bentuk jantung dan
seberapa baik fungsi ruang dan katup jantung. Test ini juga dapat mengidentifikasi
daerah jantung dengan aliran darah buruk, daerah jantung yang tidak berkontraksi
secara normal, dan cedera otot jantung sebelumnya yang disebabkan buruknya aliran
darah ke daerah tersebut. Terdapat beberapa jenis echocardiograms, termasuk
diantaranya stress echocardiogram. Selama test ini echocardiogram dilakukan
sebelum dan setelah jantung dipaksa bekerja baik dengan latihan atau dengan melalui
obat yang disuntikan. Stress echocardiogram biasanya dilakukan untuk mengetahui
jika terdapat penurunan aliran darah pada jantung.
7. Cardiac Catheterization.
Kateter dimasukan melalui arteri illiaca atau brachialis menuju arteri koroner.
Prosedur ini dapat menentukan tekanan dan aliran darah di dalam rang jantung,
mengumpulkan sample darah jantung, dan memeriksa arteri jantng dengan sinar x.
8. Coronary Angiography.
Test ini dilakukan selama kateterisasi jantung. Larutan yang bisa terlihat dengan sinar
x di injeksikan melalui kateter kedalamarteri koroner. Dengan begitu dapat terlihat
aliran darah yang melalui jantung termasuk lokasi bendungan.

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
17

Selain test seperti diatas maka dapat juga dilakukan test darah, antara lain:
1.lipoprotein puasa , untuk mengetahui kadar kolesterol.
2.Test gula puasa, mengetahui kadar gula darah.
3.C-reactive protein (CRP) test.
Test darah ini mengukur protein dalam darah yang menunjukan adanya proses
inflamasi sebagai respon tubuh terhadap cedera. Tingginya kadar CRP bisa merupakan
factor resiko penyakit arteri koroner.
9. Test untuk mengecek kadar Hb darah
Hb merupakan bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen keseluruh
bagian tubuh.

F. Penatalaksanaan Medis
Terapi farmakologis pada angina pectoris meliputi:
1. Nitroglycerine sublingual
untuk pertolongan cepat untuk angina; mampu menurunkan suara arteriolar dan venous,
mengurangi kebutuhan oksigen jantung, memperbaiki aliran darah jantung dengan
dilatasi (pelebaran) pembuluh.
2. Aspirin; Clopidogrel
sebagai antiplatelet untuk mengurangi agregasi platelet dan trombosis di arteri sehingga
juga dapat mengurangi sumbatan di pembuluh darah.
3. ß-bloker dengan prioritas MI;
memiliki mekanisme kerja mengurangi kebutuhan oksigen jantung selama penggunaan
dan stress dengan cara mengurangi kecepatan dan kontraktilitas denyut jantung.
4. Inhibitor ACE
untuk pasien dengan CAD (penyakit arteri koroner) dan diabetes atau disfungsi sistole
left ventricle (LV); mempunyai mekanisme kerja sebagai antagonis pelepasan mediator
dari angiotensin II pada sel otot polos, mencegah plak atherosclerotic ruptur dengan
mengurangi inflamasi, mengurangi hipertropi ventrikel kiri jantung, dan memperbaiki
fungsi endothelial, Terapi untuk menurunkan LDL dengan CAD dan LDL konsentrasi
>130 mg/dl (catatan: diturunkan sampai kurang dari 100 mg/dl).
©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
18

5. Calcium antagonist/long-acting nitrat


untuk mengurangi gejala jika kontraindikasi ß-bloker; dengan cara mengurangi
kebutuhan oksigen jantung dan menginduksi vasodilatasi (pelebaran pembuluh) arteri
koroner.
6. Calcium antagonist/long-acting nitrat dikombinasikan dengan ß-bloker jika pengobatan
utama dengan ß-bloker tidak berhasil.
7. Calcium antagonist/long-acting nitrat
sebagai pengganti ß-bloker jika pengobatan utama dengan ß-bloker mempunyai efek
samping yang tidak dapat diterima.
8. Glyseril trinitrat GTN
diletakkan di bawah lidah atau obat semprot dapat mengendurkan arteri pada jantung dan
dapat mengurangi serangan Angina.
9. Nitrat erakan nitrat
dapat digunakan untuk mengurangi frekuensi serangan angina. Dapat berupa tablet atau
potongan obat, dan itu sangat efektif. Efek samping dari penggunaan nitrat ini adalah
sakit kepala. Tetapi setelah pemakaian dalam beberapa minggu, sakit kepala ini akan
jarang terjadi. Nitrat ada 4 macam, yaitu:
a. Nitrogliserin
Merupakan obat yang paling utama. Nitrat efektif pada angina dengan cara menurunkan
konsumsi oksigen miokardium lewat penurunan tekanan darah dan tekanan intrakardiak.
Nitrogliserin ini diserap dari mukosa pipi dan dapat meredakan angina dalam 2- 4 menit.
b. Isosorbid dinitrat (sorbitrat)
Diberikan dengan jumlah dosis 10- 20 mg tiap 2- 4 jam. Merupakan suatu sediaan nitrat
kerja lama yang dapat membantu mencegah angina, meski mempunyai efek yang
berbeda- beda. Obat ini lebih jarang menimbulkan nyeri kepala dibandingkan dengan
nitrogliserin
c. Nitrat transdermal
Diserap melalui kulit dan dapat digunakan sebagai pasta yang dioleskan pada dinding
dada.
d. Perheksilin maleat
©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
19

Dengan besar dosis 100 mg per oral tiap 12 jam, lalu ditingkatkan hingga 200mg tiap 12
jam. Sehingga dapat mengurangi denyut jantung saat beraktivitas. Merupakan obat yang
sangat toksik, dan sering menimbulkan efek samping (pusing, tremor, ataksia dan
gangguan usus). Pada pemakaian kronik dapat mengakibatkan efek samping berupa
neurologik, metabolic dan hepatic.
10. Penghambat Beta
Memberikan efek pada hormon sehingga nadi akan berdenyut secara pelan dan tekanan
darah menjadi rendah. Hal itu akan dapat membuat jantung untuk mengurangi jumlah
oksigen yang diperlukan dan memperbaiki supplai darah ke otot jantung. Selain itu,
penghambat beta ini juga penting untuk melindungi jantung saat terkena serangan.
a.Antagonis Kalsium
Fungsinya secara umum adalah untuk mengurangi tekanan pada otot arteri koronari.
Antagonis kalsium terdiri atas beberapa jenis, antara lain:
a)Verapamil (cordilox)
Dengan dosis 40- 120 mg per oral tiap 8 jam. Merupakan obat dari antagonis kalsium
yang adapat melebarkan pembuluh darah koroner dengan cara menghambat efek
kontriksi kalsium pada otot polos.Verapamil ini sangat bermanfaat pada penderita angina
saat sedang istirahat, khususnya angina tak stabil.
b)Nifedipin (adalat)
Dengan dosis 10- 20 mg per oral tiap 8 jam. Nifedipin ini dapat menyebabkan
pembengkakan lutut. Obat ini tidak memiliki kerja antiaritmik. Bermanfaat pada angina
Prinzmental dan angina yang disertai hipertensi. Efek samping dari pemakaian nifedipin
ini adalah nyeri kepala, flushing (semu merah), pusing dan peningkatan angina yang
bersifat paradoksal.

TERAPI NON FARMAKOLOGI


Terapi non-farmakologis meliputi:
1. Revaskularisasi
yang dilakukan dengan prosedur yang disebut coronary artery bypass grafting (CABG)
dan percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA). Terapi-terapi tersebut
©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
20

terutama untuk pasien dengan gejala angina yang tidak dapat lagi diatasi dengan terapi
obat, pasien dengan stenosis arteri koroner kiri lebih besar dari 50% dengan atau tanpa
gejala, pasien dengan penyakit di tiga pembuluh darah dengan disfungsi ventrikel kiri
jantung, pasien dengan angina tidak stabil, dan pasien dengan post-infark miokard
dengan lanjutan angina atau iskemik lebih parah.
2. Selain terapi-terapi tersebut, disarankan untuk mengubah gaya hidup yang dapat
dilakukan antara lain menghentikan konsumsi rokok.
3. Menjaga berat badan ideal.
4. Mengatur pola makan.
5. Melakukan olah raga ringan secara teratur.
6. Jika memiliki riwayat diabetes tetap melakukan pengobatan diabetes secara teratur.
7. Melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid.

B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a. Aktivitas/latihan

Gejala : pola hidup monoton, kelemahan, kelelahan, perasaan tidak berdaya setelah
latihan nyeri dada bila kerja, menjadi terbangun bila nyeri dada,

Tanda : dispnea saat kerja

b. Sirkulasi

Gejala : riwayat penyakit jantung, hipertensi, kegemukan,

Tanda: takikardia, disritmia, tekanan darah meningkat, normal, atau menurun. Bunyi
jantung mungkin normal, s4 lambat atau murmur sistolik transien lambat (disfungsi otot
papilaris) mungkin ada nyeri

c. Makanan/cairan

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
21

Gejala : mual. Nyeri ulu hati /epigastrium saat makan diet tinggi kolesterol/lemak, garam,
kafein, minuman keras

Tanda : ikat pingggang sesak, distensi gaster

d. Integritas Ego

Gejala : stressor kerja, keluarga dan lain-lain

Tanda : ketakutan, mudah marah

e. Nyer/ketidaknyamanan

Gejala : nyeri dada substernal, anterior yang menyebar ke rahang, leher, bahu, dan
ekstermitas atas (lebih pada kiri dari pada kanan) kualitas : ringan, sampai sedang, te
kanan berat, tertekan, terjepit, terbakar, durasinya biasa kurang dari 15 menit , factor
pencetus nyeri sehubungan dengan kerja fisik atau emosi besar seperti marah atau hasrat
seksual, olahraga, atau mungkin tak dapat diperkirakan saat istirahat, factor penghilang :
nyeri mungkin responsive terhadap mekanisme penghilang tertentu (contoh istirahat, obat
antiangina), nyeri dada baru atau terus menerus yang telah berubah frekuensi, durasinya,
karakter, atau dapat diperkirakan (contoh, tidak stabil, bervariasi, prinzmetal)

Tanda : wajah berkerut, meletakkan pergelangan tangan pada midsternum, memijit


tangan kiri tegangan otot, gelisah, respons otomatis contoh takikardia, perubahan tekanan
darah

f. Pernapasan

Gejala dispnea saat kerja, riwayat merokok

Tanda : meningkat pada frekuensi /irama dan gangguan kedalaman

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
22

g. Penyuluhan/ pembelajaran

Gejala : riwayat keluarga sakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, penggunaan


/kesalahan penggunaan obat jantung, hipertensi atau obat yang di jual bebas, penggunaan
alcohol taratur, obat narkotik contoh kokain, amfetamin.

Pertimbangan rencana pemulangan : perubahan pada penggunaan / terapi obat, bantuan/


pemeliharaan tugas dengan perawat di rumah. Perubahan pada susunan fisik rumah.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri akut b.d perilaku distraksi ( menangis, gelisah, merintih, mondar-mandir)

b. Penurunan curah jantung b.d perubahan inotropik (iskemia miokard transien


/memanjang, efek obat), gangguan pada sistem konduksi

c. Ansietas b.d respon patofisiologis

d. Kurang pengetahuan kebutuha pengobatan b.d kurang terpajannya informasi

3. Intervensi Keperawatan Dan Rasional

Diagnose I

a. Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat jika terjadi nyeri dada

Rasional : nyeri dan penurunan curah jantung dapat merangsang sistem saraf simpatis

b. Kaji dan catat respon klien

Rasional : memberikan informasi tentang kemajuan penyakit

c. Observasi (dispnea, mual/muntah, pusing)

Rasional : penurunan curah jantung merangsang sistem syaraf simpatis

d. Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek.

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
23

Rasional: memudahkan pertukaran gas untuk menurunkan hipoksia dan napas pendek
berulang.

e. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.

Rasional: meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard

f. Pantau perubahan EKG

Rasional: iskemia selama serangan angina dapat menyebabkan depresi segmen ST


atau peninggian dan inverse gelombang T.

Diagnosa II

a. Pantau tanda-tanda vital (TTV)

Rasional: takikardi dapat terjadi karena nyeri, cemas, hipoksemia dan dapat
menurunnya curah jantung. Perubahan juga dapat terjadi pada tekanan darah karena
respon jantung.

b. Kaji tanda-tanda gejala GJK

Rasional: meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard memperbaiki


kontraktibilitas, menurunkan iskemia dan kadar asam laktat.

c. Mempertahankan tirah baring pada posisi nyaman pada posisi akut.

Rasional: menurunkan konsumsi oksigen/ kebutuhan menurunkan kerja miokard dan


resiko kompensasi.

d. Diskusikan tujuan dan siapkan untuk menekankan test dan kateterisasi jantung bila
diindikasikan.

Rasional: test stress memberikan informasi tentang ventrikel sehat/kuat, yang berguna
pada penentuan tingkat aktivitas yang tepat.

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
24

e. Siapkan untuk intervensi pembedahan (PTCA, pergantian katup, CABG) sesuai


indikasi.

Rasional: PTCA menjadi prosedur umum pada 15 tahun terakhir untuk meningkatkan
aliran darah koroner dengan kompresi lesi aterosklerosis dan dilatasi lumen pembuluh
pada daerah arteri koroner tersumbat, CABG dianjurkan bila konfirmasi test iskemia
miokard sebagai akibat penyakit arteri koroner terutama kiri atau penyakit pembuluh
tiga simptomatik.

Diagnosa III

a. Jelaskan tujuan test dan prosedur. Contoh test stress.

Rasional: menurunkan cemas dan takut terhadap diagnose dan prognosis.

b. Dorong keluarga dan teman untuk menganggap pasien seperti sebelumnya.

Rasional: menyakinkan pasien bahwa peran dalam keluarga dan kerja tidak berubah.

c. Berikan sedative, transquilizer sesuai indikasi.

Rasional: mungkin diperlukan untuk membantu pasien rileks sampai secara fisik
mampu untuk membuat strategi koping adekuat.

Diagnosa IV

a. Kaji ulang patofisiologi kondisi, tekankan perlunya mencegah serangan angina.

Rasional: pasien dengan angina membutuhkan belajar mengapa hal itu terjadi dan
apakah butuh dikontrol.

b. Bantu pasien atau orang terdekat untuk mengidentifikasi sumber fisik dan stress
emosi. Diskusikan cara yang dapat mereka hindari.

Rasional: langkah penting pembatasan / mencegah serangan angina.

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
25

FORMAT PENGKAJIAN

Identitas klien:

Nama : Tn. L

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 48 tahun

Suku bangsa : Jawa

Tanggal masuk : 17 oktober 2009

Ruangan : Unit Jantung LT II RSPAD Gatot Soebroto

Aktivitas /istirahat

Gejala (subyektif) Pekerjaan TNI (letkol colonel), hobi : bulu tangkis, status
mental : sadar/aktif, tidur siang jarang, klien tidak pernah
insomnia , klien selalu segar ketika bangun karena rutin
olahraga

Tanda (obyektif) pernapasan klien regular, pengkajian neuromuscular : massa


otot normal (5555), postur tubuh tegap, klien tidak tremor,
rentang gerak luas, klien tidak mengalami deformitas

Sirkulasi

Gejala (subyektif) Klien mengatakan menderita hipertensi sejak sma, ada masalah
jantung yaitu terjadi LVH factor pencetus yaitu ketika kerja
berat, tidak terdapat edema pada kaki, klien tidak kesemutan,
klien tidak batuk, jumlah urine 400 cc/6 jam.

Tanda (obyektif) TD : 130/80 mmHg, N : 78x/menit, bunyi jantung : regular ,

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
26

bunyi nafas :vesicular

Intergitas Ego

Gejala (subyektif) Factor stress yang menjadi beban klien yaitu tidak dapat
melakukan aktivitas seperti biasa lagi, cara menangani stress
dengan diskusi bersama isteri, klien tidak mengalami masalah
finansial dalam keluarganya, agama yang dianut klien katolik,
klien aktif dalam lingkungan gereja, walaupun sakit klien tetap
tegar dan berusaha menyerahkan semua masalah kepada Tuhan
Tanda (obyektif) status emosional: klien tenang dalam menyampaikan keluhan
nya.

Eliminasi

Gejala (subyektif) Pola BAB : dirumah 1x/hari, klien tidak menggunakan laksatif,
karakter feses : lembek, BAB terakhir : tadi pagi, klien jaran
mengalami konstipasi, tidak ada riwayat hemoroid,

Pola BAK : klien mengatakan selalu lancer mengeluarkan


urine, tidak ada masalah dengan perkemihan.

Tanda (obyektifa) Bising usus dalam keadaan normal, tidak ada hemoroid, tidak
terjadi pembesaran pada vesica urinaria klien.

Makanan /cairan

Gejala (subyektif) Diet makan dirumah 3x/hari, klien tidak pernah mengalami
masalah dalam makan, tidak ada nyeri ulu hati, klien juga tidak
ada alergi terhadap makanan, tidak ada keluhan dalam
mengunyah, gigi dalam keadaan baik, berat badan : klien
tidak menggunakan diuretic.
Tanda (obyektif)
Turgor kulit teraba lembab, tidak terjadi pembesaran tiroid,

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
27

edema : tidak ada.

Hygiene

Gejala (subyektif) Aktivitas sehari-hari dapat dilakukan secara mandiri

Tanda (obyektif) Penampilan baik, kondisi kulit kepala klien tidak berkutu,
bersih

Neurosensori

Gejala (subyektif) Klien mengatakan tidak pusing, klien tidak pernah menderita
stroke, mata klien simetris, lapang pandang baik, telinga
pendengaran baik, kondisi telinga bersih.
Tanda (obyektif)
Status mental : kesadaran compos mentis, klien dalam kondisi
baik, tidak menggunakan kaca mata,

Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala (subyektif) Klien mengatakan tidak mengalami nyeri

Tanda (obyektif) Klien tampak tidak nyeri

Pernafasan

Gejala (subyektif) Kien tidak merokok, klien tidak bermasalah dengan sistem
pernapasan

Pernapasan reguler, klien tidak menggunakan cuping hidung,


Tanda (obyektif)
RR : 20x/menit, bunyi napas vesicular, dada simetris

Keamanan

Gejala (subyektif) Klien tidak pernah alergi, klien tidak mengalami kesulitan saat
berhubungan seksual dengan isteri, klien belum pernah

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
28

dilakukan tranfusi darah

Tanda (obyektif) Suhu klien 37 C, integritas kulit klien baik,teraba lembab,


klien tidak mengalami kelainan kulit

Seksualitas

Gejala (subyektif) Klien aktif melakukan hubungan suami isteri, klien jarang
menggunakan kondom, klien tidak mengalami gangguan saat
berhubungan seksual

Tanda (obyektif) -

Interaksi sosial

Gejala (subyektif) Klien sudah menikah, mempunyai 3 orang anak, klien


mengatakan jarang bertengkar dengan isterinya karena sabar,

Klien dapat berkomunikasi dengan baik


Tanda (obyektif)

Penyuluhan

Gejala (subyektif) Klien sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, klien juga


dapat membaca dengan jelas,

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
29

RESUME KLIEN

Klien datang ke UGD tanggal 17 oktober 2009 jam 23.50 WIB dengan keluhan sesak pada dada
sebelah kiri, mengeluh sesak sejak 3 hari SMRS, sesak disertai nyeri dada sebelah kiri,klien
pernah dipasang catheter februari 2009, obat yang rutin diminum aspilet 1x1 tab, propanadol
1x40 mg, PND (+), orthopneu (+),

Data yang didapat saat pengkajian :

Data subyektif :

1. Klien mengatakan dada sesak seperti ditusuk-tusuk

2. Klien mengatakan nyeri pada daerah dada sebelah kiri saat tidak beraktivitas (tidur)

3. Klien mengatakan cemas akan tindakan pemasangan catheter jantung

Data obyektif :

1. Keadaan umun klien : sakit sedang, kesadaran compos mentis

2. Klien tampak sesak

3. Klien tampak nyeri

4. Klien dispnea

5. Klien tampak gelisah

6. Bunyi napas vesicular

7. Kapilari refil (N)

8. TTV klien : TD : 120/80 mmHg, N : 78x/menit, RR : 14x/menit, S : 36°c

9. Klien terpasang IVFD : Nacl 0,5% 5tts/mnt

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
30

10. Hasil laboratorium kimia tgl 18/10/2009

CPK : 217 N < 190 u/l

CKMB : 29 N < 24 u/l

Ureum : 28 N 20-50 mg/dl

Natrium : 1,4 N 0,5-1,5mg/dl

Kalium : 145 N 135-145mEQ/l

Klorida : 102 N 97-107 mEQ/l

Glukosa sewaktu : 116 N < 140 mg/dl

11. Hematologi

HB : 13,2 N 13-18 g/dl

HT : 42 N 40-52 %

Eritrosit : 4,8 N 4,3 – 6,0 juta/ul

Leukosit : 7800 N 4800-10800/ul

Trombosit : 265000 N 150000-400000/ul

MCV : 87 N 80-96 fi

MCH : 27 N 27-32 pg

MCHC : 31 N 32-36 g/dl

12. Hasil CT.scan tanggal 26/10/2009

Kesan : kalsifikasi prominent (HU 771) dipangkal aorta, tampak proyeksi katup aorta

Bercak kalsifikasi LAD proksimal

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
31

Note : konfirmasi angiographi coroner pada saat kontras mengisi RCA, LM, LAD,

maupun LCX tidak tampak fistula.

13. Hasil interpretasi EKG : tgl 19 oktober 2009

Irama reguler, P wave (N), gel QRS (N), axis (N), Iskemik lateral dan LVH (+)

14. Theraphy obat tgl 18 oktober 2009

Inj lovenox : 2x0,6 mg

Ascardia : 1x1 tab

CPG (clopridogil) : 1x75mg

Nitrocaf : 2x2,5mg

Concor : 1x2,5mg

Valsartan : 1x20 mg

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
32

ANALISA DATA

No Data Masalah etiologi

1. DS : Penurunan curah Perubahan inotropik (iskemik


- klien mengatakan sesak jantung miocard transien/memanjang)
pada dada sebelah kiri Gangguan pada irama.
seperti ditusuk-tusuk
DO :
- kesadaran klien compos
mentis
- klien dispnea
- klien tampak gelisah
- hasil laboratorium :
CKMB :217 CPK : 217
- kapilari refill (N)
- hasil EKG : terjadi
iskemik padalateral dan
LVH (+)
- TTV : TD : 120/80mmHg,
N : 78x/mnt, RR :
14x/menit

2. DS : Nyeri pada dada Berkurangnya suplai O2 di


- klien mengatakan nyeri sebelah kiri jantung
pada daerah dada sebelah
kiri dan terjadi pada saat
tidak beraktivitas (tidur)
DO :
- klien tampak nyeri

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
33

- TTV : N 78x/mnt, RR :
14x/mnt
3. DS:
Klien mengatakan cemas akan Ansietas Pemasangan catheter
pemasangan catheter jantung
DO :
Klien tampak cemas

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
34

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan (P & E ) Tanggal Tanggal teratasi Nama jelas


ditemukan masalah
masalah

1. Penurunan curah jantung b.d 19 oktober 28 oktober 2009 Rosdiana


perubahan inotropik (iskemik 2009
miocard), gangguan irama
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d 19 oktober 28 oktober 2009 Rosdiana
peningkatan asam laktat di 2009
jantung
3. Ansietas b.d pemasangan kateter 19 oktober 28 oktober 2009 Rosdiana
2009

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com
35

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth, (2000) Buku Saku Patofisiologi, Jakarta, EGC

Chung, EK, (1996) Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Jakarta, EGC

Doenges, Marylinn E, (1998 )Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC,

Engram, Barbara, (1998) Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah volume 2, Jakarta, EGC,

Long, C, Barbara, (1996 )Perawatan Medikal Bedah 2, Bandung, IAPK, Noer, Sjaifoellah, Buku

Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, FKUI

Price, Sylvia Anderson, (1994) Patofisiologi Buku I Jakarta, EGC, Dasar-dasar Keperawatan

Kardiotorasik (1993 )(Kumpulan Bahan Kuliah edisi ketiga),Jakarta : RS Jantung Harapan Kita,.

Tucker, Susan Martin, (1998) Standar Perawatan Pasien Volume I, Jakarta, EGC, Underwood, J
C E, Pathologi Volume 1 , Jakarta, EGC, 1999

©2010 MATERI AJAR INI HANYA UNTUK KEGIATAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN –
Rosdiana.Ns http://askep-rose.blogspot.com

You might also like