You are on page 1of 2

KEADAAN BANGSA INDONESIA

AKIBAT PENJAJAHAN BELANDA

Perdagangan
Belanda di Indonesia di motori oleh maskapai dagang Belanda yang bernama VOC
(Verenigde Indisce Compagnie) yang lebih terkenal dengan istilah kompeni. VOC
didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 dan berlangsung sampai tahun 1799.
Kemudian setelah VOC dibubarkan, perdagangan masa colonial ini diambil alih
oleh pemerintah kolonial Belanda sampai tahun 1942.
Masa
perdagangan masa colonial menimbulkan efek yang sangat kontradiktif, di satu
pihak yaitu para pedagang Belanda mendatangkan keuntungan yang sangat besar,
dan di pihak lain mendatangkan kesengsaraan bagi penduduk pribumi.
Karena
kekurangan uang, Pemerintah Belanda pada tahun 1830 diadakan system tanam paksa
(cultuurstelsel) dengan ketentuan sebagai berikut :

-rakyat
harus mengerjakan sebagian tanahnya untuk tanaman eksport

-Bagian
yang diperuntukkan buat tanaman eksport itu adalah 1/5 dari tanah suatu desa

-Tanaman
yang akan dieksport tidak boleh melebihi tanaman padi

-Bagian
yang 1/5 itu tidak dibebani pajak tanah

-Hasil
tanaman ini diserahkan ke Pemerintah Belanda

-Kegagalan
panen ditanggung pemerintah asal penyebabnya bukan karena rakyat yang malas

-Para
petani diawasi sendiri oleh para kepala desa, dan petugas Belanda akan
mengawasi pekerjaan para kepala desa.

-Buat
tanaman gula pekerjaan boleh dibagi-bagi

-Kesulitan
harus diatasi dalam hubungan dengan pembayaran pajak tanah.
Sistem perkebunan yang dilaksanakan di Pulau Jawa, Manado, dan Sumatra
Barat dalam prakteknya membikin rakyat sengsara. Kerja rodi dan korupsi yang
dilakukan oleh para pegawai pemerintah Belanda semakin membuat rakyat sengsara.

You might also like