Professional Documents
Culture Documents
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Pengertian Masyarakat
unsur-unsurnya.
bahasa Arab, yaitu syirik yang artinya bergaul. Adanya saling bergaul
18
19
kesatuan. 29
Selanjutnya para ahli sosiologi seperti Mac Iver, J.L. Gillin dan
istiadat tertentu, yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama. 30 Beberapa ahli yang lain juga telah mencoba untuk
suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja
selalu berubah.
29
M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar : Teori dan Konsep Ilmu Sosial (Bandung : Refika
Aditama, 1998), 63
30
Ibid., 64
20
atau kecil terdiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena
b. Unsur-unsur Masyarakat
1. Manusia yang hidup bersama. Dalam ilmu sosial tidak ada ukuran
manusia akan timbul manusia baru. Selain itu sebagai akibat dari
mati. 33
perorangan.
33
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, 26 – 27
23
lebih besar.
2. Statifikasi Sosial
teratur.
kelas-kelas secara bertingkat, sehingga ada kelas tinggi dan ada kelas
34
Sumardi Ramon, Sosiologi dan Antropologi, (Surabaya : Sinar Wijaya, 1985), 189 -190
24
dihargai di satu sisi dan tidak dihargai di sisi lain, karena kepandaian,
35
D. Jupriyono, Sosiologi, (Malang, YA3, 1995), 1
36
Lalu Agus Faturrahman, Pelapisan Sosial dan Kesatuan Derajat, Ilmu Sosial Dasar ed. Josef
Riwu Koho (Surabaya : Usaha Nasional, 1986), 145 -146
25
tingkat kecerdasan.
strata tertentu.
dan kelompok.
37
Ibid., 147
38
D. Jupriyono, Sosiologi, I
39
Ibid., 2
26
evaluasi moral.
3. Keanekaragaman Masyarakat
keanekaragaman profesi.
tinggi dan rendahnya yang berkuasa dan yang dikuasai, dan lain-lain. 41
40
Lalu Agus Faturrahman, Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat, 143
41
D. Jupriyono, Sosiologi, 10
27
2) Keanekaragaman Ras
dan tidak ada ras yang mampu mengisolasi diri dari ras lain. 44
3) Keanekaragaman Agama
negara ada lebih dari satu agama yang dipeluk. Antar pemeluk
Perbedaan ini tidak memicu perpecahan asal saja ada sikap toleran
antar pemeluk. 45
secara seksual (the sexual divisionof labour). Istilah ini tak sekedar
45
Sumardi Ramon. Sosiologi dan Antropologi, 213
46
Ibid., 11
29
c. Masyarakat Desa
Tabel I
47
Ibid., 11
48
Fadmi Sutiwi, Desa, Masyarakat Desa dan Partisipasi Masyarakat Desa dalam Pembangunan
Desa, Ilmu Sosial Dasar ed. Josef Riwu Kaho, Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya : Usaha Nasional,
1986), 214
30
menimbulkan perubahan-perubahan. 49
1. Definisi Madrasah
a. Pengertian Madrasah
Madrasah dilihat dari segi bahasa arab dari kata darasa yang
49
M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar : Teori dan Konsep Ilmu Sosial. 73
31
gedung atau bangunan tertentu yang lengkap dengan segala sarana dan
50
HA. Malik Fajar, Visi Pembaruan Pendidikan Islam, 112
51
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, cet. I, (Jakarta : Ichtiar Baru Van Houve,
1993), 105
52
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta :
Logos Wacana Ilmu, 2002), 7
32
indoktrinasi politik. 54
53
Ibid., 72
54
Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999), 63
33
pola respon umat Islam yang lebih progresif, tidak semata- mata
dari pemerintah. 56
55
Ibid., 114 – 115
56
Ibid., 117
57
Ibid., 118
34
Diniyah. 58
58
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Endiklopedi Islam, 108
59
Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangannya, 130 – 131
35
Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1975, Nomor 037/4 1975 dan
pendidikan nasional. 61
60
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, 109
61
Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangannya, 130 – 131
36
Pada masa orde baru ini madrasah mulai dapat diterima oleh
berikut :
2) Madrasah Ibtidaiyah
3) Madrasah Tsanawiyah
pelajaran umum.
37
4) Madrasah Aliyah
5) Madrasah Diniyah
seminggu.
dalam seminggu.62
c. Masa Sekarang
Era globalisasi dewasa ini dan dimasa datang sedang dan akan
lagi, bahwa masyarakat muslim tidak bisa menghindari diri dari proses
perkembangan dunia yang kian kompetitif di masa kini dan abad 21. 63
dunia kedua, dan “perang dingin”. Belum lama ini, tetapi hegemoni-
62
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Untuk IAIN, STAIN, PTAIS, (Bandung : Pustaka Setia
1998) 234 – 239
63
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. 43
39
64
Ibid., 44
65
Ibid., 45