You are on page 1of 4

PENGERTIAN JIHAD

Jihad ( ‫ ) جهاد‬adalah berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syariat


Islam.

Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu


menegakkan Din Allah atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-cara
sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang
dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan
kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu,
memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai
dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi.

PELAKSANAAN JIHAD

Pelaksanaan Jihad dapat dirumuskan sebagai berikut:

• Pada konteks diri pribadi - berusaha membersihkan pikiran dari


pengaruh-pengaruh ajaran selain Allah dengan perjuangan spiritual di
dalam diri, mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

• Komunitas - Berusaha agar Din pada masyarakat sekitar maupun


keluarga tetap tegak dengan dakwah dan membersihkan mereka dari
kemusyrikan.

• Kedaulatan - Berusaha menjaga eksistensi kedaulatan dari serangan


luar, maupun pengkhianatan dari dalam agar ketertiban dan
ketenangan beribadah pada rakyat di daulah tersebut tetap terjaga
termasuk di dalamnya pelaksanaan Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Jihad ini
hanya berlaku pada daulah yang menggunakan Din Islam secara
menyeluruh (Kaffah).

DASAR HUKUM JIHAD

Hukum dasar jihad memang Fardhu Kifayah, demikian juga dengan hukum pergi ke
Ambon, oleh karena itu kalau ada Fardhu Kifayah dan Fardhu 'Ain, maka hendaknya
dahulukanlah Fardhu 'Ain, sebab dia merupakan kewajiban yang tidak boleh
diwakili dan diwakilkan oleh orang lain, apalagi sampai misalnya menelantarkan
anak dan istri yang menjadi tanggungannya kalau dia seorang suami, atau
meninggalkan ummat yang sangat memerlukan ilmunya kalau dia seorang yang
'alim.

HUKUM JIHAD
Hukum jihad adalah fardhu (wajib) dengan dasar firman Allah al-Qaahir:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang
kamu benci. Boleh jadi kamu membenci se-suatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” [Al-Baqarah: 216]

Ayat ini merupakan penetapan kewajiban jihad dari Allah Azza wa Jalla bagi kaum
Muslimin, agar mereka menghentikan kejahatan musuh dari wilayah Islam.

Muhammad bin Syihab az-Zuhri (wafat th. 124 H) rahimahullahu berkata: ‘Jihad itu
wajib bagi setiap individu, baik yang dalam keadaan berperang maupun yang
sedang duduk (tidak ikut berperang). Orang yang sedang duduk, apabila dimintai
bantuan, maka ia harus memberikan bantuan, jika diminta untuk maju berperang,
maka ia harus maju perang, dan jika tidak dibutuh-kan, maka hendaklah ia tetap di
tempat (tidak ikut).’” [16]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada waktu Fat-hu Makkah


(pembebasan kota Makkah):
“Tidak ada hijrah setelah Fat-hu Makkah (pembebasan kota Makkah), akan tetapi
yang ada adalah jihad dan niat baik. Bila kalian diminta untuk maju perang, maka
majulah!” [17]

Hukum jihad adalah fardhu kifayah [18] dengan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan As-
Sunnah yang shahih serta penjelasan ulama Ahlus Sunnah antara lain dari Al-Qur’an
surat an-Nisaa’: 95-96, at-Taubah: 122, al-Muzzamil: 20, dan beberapa hadits Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih.

Empat Imam Madzhab dan lainnya telah sepakat bahwa jihad fii sabiilillaah
hukumnya adalah fardhu kifayah, apabila sebagian kaum Muslimin
melaksanakannya, maka gugur (kewajiban) atas yang lainnya. Kalau tidak ada yang
melaksanakan-nya maka berdosa semuanya. [19]

Para ulama menyebutkan bahwa jihad menjadi fardhu ‘ain pada tiga kondisi:

Pertama: Apabila pasukan Muslimin dan kafirin (orang-orang kafir) bertemu dan
sudah saling berhadapan di medan perang, maka tidak boleh seseorang mundur
atau berbalik.

Kedua: Apabila musuh menyerang negeri Muslim yang aman dan mengepungnya,
maka wajib bagi penduduk negeri untuk keluar memerangi musuh (dalam rangka
mempertahankan tanah air), kecuali wanita dan anak-anak.

Ketiga: Apabila Imam meminta satu kaum atau menentukan beberapa orang untuk
berangkat perang, maka wajib berangkat. Dalilnya adalah surat at-Taubah: 38-39.
[20]

Jihad diwajibkan atas:


1. Setiap Muslim.
2. Baligh.
3. Berakal.
4. Merdeka.
5. Laki-laki.
6. Mempunyai kemampuan untuk berperang.
7. Mempunyai harta yang mencukupi baginya dan keluarganya selama
kepergiannya dalam berjihad. [21]

Bagi kaum wanita tidak ada jihad, jihad mereka adalah haji dan ‘umrah. Hal ini
berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari ‘Aisyah
Radhiyallahu ‘anha.

Tujuan Jihad

Jihad fi sabilillah disyari’atkan Allah SWT bertujuan agar syari’at Allah tegak
di muka bumi dan dilaksanakan oleh manusia. Sehingga manusia mendapat
rahmat dari ajaran Islam dan terbebas dari fitnah. Jihad fi sabilillah bukanlah
tindakan balas dendam dan menzhalimi kaum yang lemah, tetapi sebaliknya
untuk melindungi kaum yang lemah dan tertindas di muka bumi. Jihad juga
bertujuan tidak semata-mata membunuh orang kafir dan melakukan teror
terhadap mereka, karena Islam menghormati hak hidup setiap manusia.
Tetapi jihad disyariatkan dalam Islam untuk menghentikan kezhaliman dan
fitnah yang mengganggu kehidupan manusia. (QS an-Nisaa’ 74-76).

Macam-Macam Jihad

Jihad fi Sabilillah untuk menegakkan ajaran Islam ada beberapa macam,


yaitu:

1. Jihad dengan lisan, yaitu menyampaikan, mengajarkan dan


menda’wahkan ajaran Islam kepada manusia serta menjawab tuduhan
sesat yang diarahkan pada Islam. Termasuk dalam jihad dengan lisan
adalah, tabligh, ta’lim, da’wah, amar ma’ruf nahi mungkar dan aktifitas
politik yang bertujuan menegakkan kalimat Allah.
2. Jihad dengan harta, yaitu menginfakkan harta kekayaan di jalan Allah
khususnya bagi perjuangan dan peperangan untuk menegakkan
kalimat Allah serta menyiapkan keluarga mujahid yang ditinggal
berjihad.
3. Jihad dengan jiwa, yaitu memerangi orang kafir yang memerangi Islam
dan umat Islam. Jihad ini biasa disebut dengan qital (berperang di jalan
Allah). Dan ungkapan jihad yang dominan disebutkan dalam al-Qur’an
dan Sunnah berarti berperang di jalan Allah

You might also like