Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH SOSIOLOGI
INTEGRASI SOSIAL
Disusun Guna Memenuhi Tugas Pada Mata Pelajaran Sosiologi
SOSIOLOGI
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dulu hingga sekarang, kita hidup di tengah masyarakat. Kehidupan bersama itu
melahirkan berbagai pengalaman berhubungan dengan orang lain. Di satu pihak kita
membutuhkan kehadiran orang lain. Di pihak lain kita, kita ingin sendiri dan tidak ingin
diganggu. Singkatnya, pengalaman hidup bersama orang lain – mulai dari keluarga,
sekolah, sampai masyarakat – menyadarkan kita persamaan maupun perbedaan kita
dengan orang lain. Dari persamaan ataupun perbedaan tersebut menyebabkan berbagai
fenomena dalam masyarakat seperti terjadinya konflik dan integrasi sosial dalam
masyarakat.
Integrasi sosial meliputi interaksi individu dengan semua arti yang berhubungan den
gan komunikasi simbolik, penyesuaian timbal balik, kerja sama atau konflik dan pola
penyesuaian (adaptation) atau yang berhubungan satu sama lain terhadap lingkungan
yang lebih luas dan berbeda.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan tema Integrasi Sosial, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan
dibahas sebagai kerangka acuan dalam pembahasannya. Diantaranya adalah:
1. Mengidentifikasi berbagai integrasi sosial dalam masyarakat.
2. Mengidentifikasi sebab-sebab integrasi sosial.
3. Mengidentifikasi bentuk-bentuk dan faktor-faktor pendorong integrasi sosial.
C. Tujuan
Makalah yang kami buat pada dasarnya memiliki banyak tujuan, adapun yang khusus
(spesifik) dari pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan kewajiban tugas
kelompok yang ibu guru berikan. Sedangkan tujuan yang lebih luasnya adalah kami dapat
lebih mengetahui apa itu integrasi sosial, mengetahui syarat, faktor, dan proses dalam
integraswi sosial.
BAB II
INTEGRASI SOSIAL
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. integrasi sosial dimakanai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan
masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia integrasi diartikan sebagai pembauran hingga
menjadi kesatuan. Kesatuan sendiri dengan demikian mengisyaratkan perhimpunan
elemen-elemen berbeda. Ilmu sosiologi memaknai sebagai perhatian terhadap nilai
kemajemukan pada tingkat perilaku individual (behavioral).
Menurut Devid Lockwood, konsensus dan konflik merupakan dua sisi dari suatu
kenyataan yang sama dan dua gejala yang melekat secara bersama-sama di dalam
masyarakat. Seperti halnya dengan konflik yang dapat terjadi antarindividu, individu
dengan kelompok dan antarkelompok.
e. Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama-sama dalam
kehidupan budaya dan ekonomi.
a.Bertahannya norma-norma yang ada secara relatif lama dan tidak sering berubah.
b.Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi kebutuhan meraka
masing-masing dan tidak saling merugikan.
c.Terhadap suatu kesepakatan atau konsensus antara kelompok berkaitan dengan norma-
norma sosial yang memberi arah pada tujuan yang dicita-citakan.
Menurut William F. Ogburn dan Mayor Nimboff, syarat terjadinya integrasi sosial
adalah:
a. Anggota masyarakat merasa telah berhasil mengisi satu kebutuhan satu dengan yang
lainnya.
Di dalam masyarakat yang multi, integrasi sosial terjadi secara bertahap sebagai lawan
dari konflik dalam masyarakat tersebut. Para sosiolog mengidentifikasikan bentuk
integrasi sosial ada dua macam,yaitu :
a. Asimilasi
Merupakan proses sosial taraf lanjut yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok di
dalam masyarakat. Proses integrasi demikian segala tindakan, sikap, dan proses mental
selalu memperhatikan tujuan bersama, sehingga orang tidak lagi membedakan dirinya
dengan anggota masyarakat yang lainnya. Batasan antar kelompok akan hilang dan lebur
menjadi satu.
Suatu asimilasi akan berhasil apabila didorong oleh faktor sebagai berikut:
2) Tiap individu dan kelompok memiliki kesempatan yang sama dibidang ekonomi.
3) Adanya sikap saling menghargai terhadap kebudayaan yang didukung oleh masyarakat
lain.
Unsur kebudayaan baru yang timbul sebagai akibat pergaulan orang-orang dari
kelompok-kelompok yang berlainan. Unsur-unsur kebudayaan baru tersebut berbeda
dengan kedua kebudayaan yang bertemu. Unsur kebudayaan baru yang timbul sebagai
akibat pergaulan orangorang dari kelompok-kelompok yang berlainan. Unsur-unsur
kebudayaan baru tersebut berbeda dengan kedua kebudayaan yang bertemu.
b. Akulturasi
Adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dan kebudayaan tertentu
dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda sehingga unsur kebudayaan asing
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kepribadian itu
sendiri. Proses akulturasi ini menyebabkan budaya yang lemah akan menyatu pada
kebudayaan yang lebih kuat tetapi masing-masing kebudayaan tidak menghilangkan ciri
khasnya. Misalmya, kebudayaan Islam yang masuk pada budaya Jawa kemudian
berkembang menjadi kebudayaan Islam Jawa. Dalam proses ini unsurunsur kebudayaan
Jawa tidak hilang walaupun dimasuki unsur Islam.
Perubahan yang bersifat akulturasi sebagai akibat direct cultural transmission (transmisi
kebudayaan langsung), kasus-kasus non struktural seperti: ekologi, demografi, modifikasi
kebudayaan, dan keterlambatan kebudayaan. Bentuk akulturasi seperti pada bagan di
bawah ini. Unsur-unsur kebudayaan yang diperoleh dari kebudayaan lain sebagai akibat
pergaulan yang intensif dan lama.
D. Faktor-faktor Pendorong
Setiap integrasi sosial ada yang mendorong untuk terjadi secara bertahap di dalam
masyarakat. Tahapan-tahapan terjadinya integrasi sosial secara sistematis dan tidak asal-
asalan. Adapun faktor pendorong adalah :
• Homogenitas kelompok
Semakin kecil tingkat kemajemukan suatu masyarakat maka semakin mudah tercapainya
integrasi.
Semakin kecil kelompok dapat berarti semakin kecil pula tingkat kemajemukannya,
disamping itu kelompok kecil akan diwarnai relasi-relasi primer sehingga dicapai
komunikasi yang sangat efektif.
• Mobilitas geografis
b. Faktor eksternal :
- tuntutan perkembangan zaman
- persamaan kebudayaan
- terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
- persaman visi, misi, dan tujuan
- sikap toleransi
- adanya kosensus nilai
- adanya tantangan dari luar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data-data diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa Integrasi sosial akan terbentuk
dimasyarakat apabila sebagian besar anggota masyarakat tersebut memiliki konsensus
tentang batas wilayah atau negara tempat mereka tinggal. Dalam kehidupan masyarakat,
semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku
sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah
kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak
sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa
menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
B. Pesan
Kita dapat belajar integrasi sosial dalam kehidupan kita masing-masing, di dalam
masyrakat. Dari makalah ini kita (penulis) bisa lebih memahami apa itu integrasi sosial.
Pesan yang tersirat pada makalah ini bahwasannya integrasi sosial takkan lepas dari
masyarakat yang ada disekitar kita.