You are on page 1of 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu bentuk usaha tanpa manusia, tidak mungkin ada dan tidak dapat

dibayangkan. Bagaimanapun sederhana ataupun kompleksnya suatu bentuk usaha,

manusialah yang menjadi intinya. Segala bentuk usaha, akhir nya dapat di

simpulkan sebagai suatu gerak dari manusia, oleh manusia dan untuk manusia.

Dalam tata tata perusahaan, kita kenal faktor-faktor perusahaan yang terdiri dari

modal, alat-alat kerjadan organisasi. Kedua faktor terakhir merupakan materi

hidup, yaitu kerja karena, faktor kerja adalah hasil dari manusia.

Manusia merupakan sumber daya yang paling utama dari pada aspek

ekonomi dan teknologi. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting

dalam menjalankan roda perusahaan baik yang bersekala kecil, sedang maupun

besar dan merupakan asset yang mempunyai fisik dan daya faktor dalam

menggerakkan, mengatur dan memutuskan. Sehingga manusia adalah satu-

satunya yang mampu melaksanakan fungsi manajemen berpa perencanaan,

pengorganisasian, menggerakkan dan mengontrol agar perusahaan berjalan baik.

Manusia sebagai penggerak utama perusahaan dalam mencapai tujuan

perusahaan merupakan sumber daya yang tidak dapat diganti fungsinya dengan

peralatan lain, betapapun pesatnya perkembangan teknologi namun bila tidak di

tunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas maka hasilnya tidak akan

mungkin menjadi seperti yang diharapkan.

1
Melihat pentingnya manusia dalam pencapaian tujuan perusahaan maka

diperlukan adanya penanganan sendiri terhadap sumber daya ini agar mereka

dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan oleh pimpinan perusahaan.

Dengan demikian pemeliharaan tenaga kerja mutlak diperlukan baik moral

maupun fisik, dengan adanya lingkungan kerja yang baik, yang dapat memenuhi

kebutuhan karyawan dengan sendirinya karyawan akan menyadari tanggung

jawabnya terhadap perusahaan. Hal ini dapat digunakan sebagai faktor untuk

meningkatkan semangat kerja karyawan. Lingkungan kerja yang baik dapat

berguna untuk mencegah kejenuhan kerja dan kerugian pada perusahaan, sehingga

dengan lingkungan kerja yang mendukung dan memenuhi kebutuhan karyawan

dapat meningkat kegairahan kerja karyawan.

Tujuan utama suatu perusahaan adalah mencapai keuntungan yang

maksimum, keuntungan ini akan tercapai bila adanya produktifitas kerja yang

tinggi. Sedangkan hal tersebut akan tercapai apabila adanya kegairahan kerja dari

karyawan dalam bekerja. Untuk itu diperlukan adanya lingkungan kerja yang

baik. Lingkungan kerja bagi karyawan akan mempunyai dampak yang tidak kecil

bagi jalannya operasi perusahan karena secara langsung dapat mempengaruhi

kegairahan kerja karyawan.

Dengan memperhatikan permasalahan diatas dan mengingat betapa

pentingnya masalah lingkungan kerja bagi perusahaan, maka penulis tertarik

untuk meneliti masalah yang ada hubungannya dengan lingkungan kerja pada UD.

Logam Jaya Di DesaTambar Jogoroto.

2
Karena dengan lingkungan kerja yang memenuhi syarat dan memenuhi

kebutuhan karyawan dapat meningkatkan kegairahan kerja karyawan agar dapat

bekerja dengn baik dan sesuai dengan yang diharapkan pimpinan perusahaan.

Untuk itulah dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP

SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA UD.

LOGAM JAYA DI TAMBAR JOGOROTO”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu upaya untuk mengetahui secara

tersirat yang dicari jawaban nya. Hal ini penting karena menjadi penentu bagi

langkah selanjut nya, disamping itu untuk mencapai tujuan peneliti, kegiatan

peneliti juga digunakan untuk mengetahui kebenaran atau ketidak benaran

suatu obyek tertentu.

Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut: Adakah pengaruh lingkungan kerja terhadap

semangat kerja karyawan bagian produksi pada UD Logam Jaya.

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal yang sangat mendasar dalam

menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan. Disamping itu tujuan

penelitian juga dapat di jadikn alat untuk mengoreksi kegiatan yang sedang di

3
lakukan. Adapun tujuan dan kegunaan penelitian yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja (penerangan,

ventilasi/udara, kebisingan, keamanan) terhadap semangat kerja karyawan

bagian produksi pada UD Logam Jaya di DesaTambar

2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan dari beberapa faktor

lingkungan diantaranya: penerangan, ventilasi/udara, kebisingan,

kebersihan, keamanan terhadap semangat kerja karyawan bagian produksi

pada UD Logam Jaya di Desa Tambar.

D. Batasan Masalah

Agar penyusunan dalam penelitian ini dapat lebih jelas dan sesuai

dengan tujuan penelitian, maka adanya pembatasan masalah. Adapun batasan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Membatasi hanya pada personalia khususnya mengenai pengaruh

lingkungan kerja karyawan terhadap semangat kerja karyawan bagian produksi

dan penulis hanya membatasi pada 6 faktor saja yaitu:

- Penerangan

- Ventilasi/udara

- Kebisingan

- Kebersihan

- Keamanan

- Musik

4
E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah

pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja.

2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna, bagi STKIP PGRI

JOMBANG dapat digunakan sebagai tambahan bahan pustaka khususnya

bagi perpustakaan untuk menambah dan melengkapi koleksi bacaan pada

perpustakaan STKIP PGRI JOMBANG

3. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat berguna, khususnya bagi jurusan

pendidikan ekonomi koperasi sebagai acuan bagi penelitian lain yang

berkepentingan dengan permasalahan yang sama.

F. Definisi operasional

1. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja.

2. Kegairahan kerja adalah sikap kejiwaan dan perasaan individu-individu

maupun kelompok terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerja nya.

3. Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau

penciptaan faedah baru (barang,jasa dan lain-lain).

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Peneliti terdahulu

Untuk mendukung materi dalam penelitian ini berikut akan

dikemukakan beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan variabel

yang akan diteliti dalam penelitian ini.

(Setia budi arta:2009) dari hasil penelitian ini di dapatkan bahwa

masalah lingkungan kerja karyawan khusus nya untuk melihat faktor-faktor

lingkungan kerja yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yang

meliputi kebersihan, pertukaran udara, penerangan musik, keamanan ,dan

kebisingan pada PT perkebunan nusantara x (persero) pabrik gula djombang

baru .Dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh nyata

lingkungan kerja terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan bagian

produksi baik secara parsial maupun secara serempak.Dan diketahui variabel

bebas (lingkungan kerja) dalam bentuk ventilasi atau pertukaran udara sebesar

2,074 dan variabel (x5) yaitu musik mempunyai pengaruh nilai sebesar t-

hitung 2,353 dan t-tabel sebesar 2,074

(Nur hadi:2009)hasil penelitian ini pada dasar nya di titikberatkan pada

masalah produktivitas kusus nya untuk melihat seberapa besar pengaruh

lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Lingkungan kerja

6
disini yang di maksud meliputi: kebersihan penerangan ventilasi, pewarnaan

musik, kebisingan dan keamanan.

Dari hasil analisis dengan mengunakan uji regresi berganda maka dapat

diperoleh pengaruh yang paling besar antara lingkungan kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PG Gatoel adalah pada variable (x2)

penerangan karena memounyai nilai variable sebesar 0,480 yang artinya

apabila penerangan naik satu-satu nya maka produktivitas naik sebesar 0,840

dengan menganggap variable lain nya tetap.

B. TINJAUAN MENGENAI LINGKUNGAN KERJA

Karyawan dalam melaksanakan aktivitas atau tugas-tugas yang di beban

kan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satu faktor tersebut adalah

lingkungan kerja. Meskipun faktor ini adalah penting bagi karyawan dan

perusahaan tetapi masih banyak juga perusahaan yang memperhatikan faktor

lingkungan kerja ini. Lingkungan kerja yang menyenangkan bagi karyawan

akan dapat menimbulkan rasa senang dalam bekerja sehinga terhindar dari

rasa bosan dan lelah akan lingkungan kerja yang tidak dapat terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan kerja karyawan, yang akhir nya dapat menimbulkan

kebosanan dan kelelahan sehinga akan menurunkan semangat kerja karyawan

yang akhir nya karyawan tidak melaksanakan tugas-tugas nya secara efektiv

dan efisien.

7
1. Pengertian lingkungan kerja

Lingkungan kerja merupakan faktor yang sangat penting di dalam

perusahaan.lingkungan kerja yang baik akan mendukung adanya tingkat

produktivitas kerja yang tinggi, sehingga akan dapat meningkatkan

produktivitas dari perusahaan yang bersangkutan. Lingkungan kerja yang

menyenangkan bagi karyawan akan dapat menimbulkan rasa bergairah

dalam bekerja sehingga terhindar dari rasa bosan dan lelah .jika

lingkungan kerja tidak dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan karyawan,

maka dapat menimbulkan kebosanan dan kelelahan sehingga akan

menurunkan kegairahan kerja karyawan yang akhirnya karyawan tidak

melaksanakan tugas-tugas nya secara efektif dan efisien.

Menurut pendapat Alex S. Nitisenito (1996: 109) dalam bukunya

menejemen personalia “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada

disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan

tugas-tugas yang dibebankan”.

Sedangkan menurut pendapat dari T. Hani Handoko (1992: 235)

mengatakan bahwa lingkungan kerja yang baik yang dapat memenuhi

kebutuhan karyawan dengan sendirinya karyawan akan menyadari tentang

tanggung jawabnya terhadap perusahaan.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan

kerja ternyata dapat mempengaruhi adanya pekerjaan yang dilakukan oleh

karyawan.

8
2. Faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja.

Dan menurut Alex S, Nitisenito (1992: 109) mengemukakan

bahwa: faktor yang dimasukkan dalam lingkungan kerja adalah sangat luas

sehingga sulit untuk disebutkan seluruhnya faktor-faktor tersebut antara

lain sebagai berikut:

a. Faktor kebersihan

Kebersihan adalah pangkal kesehatan, dalam setiap perusahaan

hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan sebab selain

berpengaruh terhadap kesehatan jasmani, kebersihan lingkungan kerja

juga dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.

Bagi orang yang normal, lingkungan yang bersih menimbulkan

rasa senang. Dan rasa senang ini mempengaruhi seseorang untuk lebih

semangat lagi. Kebersihan disini bukannya bersih untuk tempat mereka

bekerja saja, tetapi juga kamar kecil yang selalu dijaga kebersihannya

yang dalam hal ini karyawan sendiri.

b. Faktor pertukaran udara

Pertukaran udara sangat diperlukan, apalagi didalam ruangan

yang banyak orang. Karena pertukaran udara yang cukup ini

menyebabkan kesegaran fisik dan mendorong semangat kerja

karyawan. Untuk menimbulkan pertukaran udara yang baik, maka

ruangan harus banyak ventilasinya. Sehingga udara bebas masuk dan

kesehatan fisik karyawan akan terjamin.

9
c. Faktor penerangan

Seseorang yang bekerja membutuhkan penerangan yang cukup

agar dapat bekerja dengan baik. Untuk menghemat biaya, pada waktu

siang hari penerangan dapat diambil dari sinar matahari. Agar sinar

matahari dapat masuk hendaknya ruangan-ruangan tertentu diberikan

plafon atau genting kaca yang tembus cahaya.

Selain itu apabila suatu penerangan yang memakai penerangan

dari lampu, hendaknya cahaya yang keluar tidak menimbulkan

kelelahan pada mata atau menyilaukan sehingga efektivitas dapat

terjamin.

d. Faktor musik

Musik dapat mempengaruhi manusia, apabila penemptan musik

dapat disesuaikan dengan kondisi pekerja didalam kantor, dapat

menimbulkan getaran-getaran tertentu, sehingga orang akan semangat

bekerja. Disamping itu musik dapat mengurangi kelelahan, namun ada

beberapa orang kurang atau tidak senang sama sekali bila dalam bekerja

diselingi dengan musik sehingga dalam penempatan musik ini perlu

perhatian.

Dengan demikian pertimbangan-pertimbangan kondisi tenaga

kerja dan jenis-jenis musik yang sesuai dengan kondisi karyawan.

e. Faktor keamanan

Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan ketentraman

dalam bekerja, sehingga dapat menciptakan semangat kerja karyawan.

10
Rasa aman disini adalah aman terhadap milik pribadi dan aman pada

diri sendiri, aman pada diri sendiri merupakan suatu hal yang

diutamakan karena seseorang akan merasa tenang bekerja apabila

lingkungan tempat ia bekerja dapat menjamin keselamatannya. Apabila

saat pemerintah telah menganjurkan tentang keselamatan kerja.

f. Faktor Kebisingan

Kebisingan atau kegaduhan dapat mengganggu konsentrasi

kerja. Apabila bagi pekerja yang membutuhkan ketenangan seperti

pekerja arsitektur, editing, apoteker, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang

membutuhkan konsentrasi. Untuk itu perusahaan harus dapat

mengurangi kebisingan tersebut agar karyawannya dapt bekerja dengan

tenang, tetapi bila perusahaan tidak bias mengurangi kebisingan yang

ditimbulkan oleh mesin-mesin produksi, apabila memungkinkan

hendaknya ruangan kerja yang membutuhkan konsentrasi tersebut

ditempatkan di lokasi yang jauh dari sumber suara, namun apabila tidak

memungkinkan dapat dilakukan dengan cara memberi sekat dan

peredam suara sehingga suara yang ditimbulkan mesin-mesin produksi

tersebut tidak mengganggu konsentrasi bekerja.

Dari pendapat di atas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

lingkungan kerja dapat diambil kesimpulan bahwa suatu perusahaan

dalam melaksanakan aktifitasnya tidak lepas dari masalah terutama di

dalamnya menjaga dan mengatur lingkungan kerja yang baik.oleh

karena itu adalah tugas seorang pimpinan perusahaan untuk mengatur

11
keadaan lingkungan kerja; karena dalam pengaturan lingkungan kerja

yang baik akan berpengaruh terhadap kegairahan kerja karyawannya.

3 PENGELOLAAN LINGKUNGAN KERJA

Pengelolaan lingkungan kerja yang selama ini dilakukan selalu

diangap sebagai suatu pengelolaan yang memerlukan pengoperasian dan biaya

yang mahal. Persepsi ini terkadang menyebabkan keenganan suatu kegiatan

usaha untuk melakukan pengelolaan lingkungan kerja baik pada kegiatan

usaha sekala besa, menengah, maupun kecil. Para pakar telah membuat suatu

konsep pengelolaan lingkungan kerja yang dilakukan secara bertahap, di mulai

dari tahap sederhana dan murah.

Pengelolaan lingkungan kerja merupakan serangkaian kegiatan yang pada

prinsip nya di tujukan untuk mengamati hal-hal yang sederhana namundalam

pelaksanaan nya tidak hanya didasarkan pada cara membersihkan lingkungan

kerja anda. Selain itu juga memerlukan komitmen dari setiap bagian

perusahaan untuk mengatur pengunaan bahan baku, energi dan air secara

optimal yang pada akhir nya akan dapat meningkatkan produktivitas kerja

dan upaya pencegahan pencemaran lingkungan sehinga pekerja merasa

nyaman dan semangat dalam bekerja maupun menjalan kan tugas-tugas nya.

Pengelolaan lingkungan kerja mengutamakan penyesuaian masalah

lingkungan melalui tata kerja yang baik bukan melalui penyelesaian secara

teknis yang mahal. Dengan kata lain pengelolaan lingkungan kerja bertumpuh

12
pada pemberdayaan sumber daya yang telah ada dalam kegiatan usaha.

Sasaran pengelolaan lingkungan kerja yaitu:

1. mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman dan bersih

2. melati manusia menjadi pekerja yang mampu mandiri mengelola

pekerjaan nya.

(http//www.google.co.id=pengelolaan lingkungan kerja di akses

tanggal 30 juni 2010 , jam 22:11

C. Pengertian semangat kerja

Dibawah ini dapat penulis kutip tentang pengertian semangat kerja

menurut Alex S. Nitisemito (Alex SN,1982) adalah sebagai berikut:

“Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat dan

baik.” Dari pendapat yang di kemukakan oleh Alexs S.Nitisemito pengertian

semangat kerja lebih di tekankan sebagai suatu yang positif,suatu yang baik,

sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap pekerjaan dalam arti lebih

cepat dan lebih baik.

Sedangkan pengertian semangat kerja menurut buku Municipal

Personal Administration yang di kutip dalam buku psikologi industri dan

social karya pandji anoraga, yaitu bahwa:” semangat kerja adalah sikap

perorangan atau sikap kekompakan orang-orang terhadap pekerjaan dan

lingkungan pekerjaan.(Mukijat,1982).

Sedangkan menurut para dosen BPA-UGM di kutip dari buku

psikologi industri dan social ,pandji Anoraga,1995:74).

13
Semangat kerja adalah sikap kejiwaan dan peranan yang menimbulkan

kesediaan pada kelompok orang untuk bersatu padu secara giat dalam usaha

mencapai tujuan bersama.(BPAUGM,1982).

Berangkat dari pengertian-pengertian di atas, maka kegairahan atau

semangat kerja di berikan pengertian secara netral, yaitu sikap kejiwaan dan

perasaan individu-individu maupun kelompok terhadap lingkungan kerja nya

yang sikap kejiwaannya dan peranan individu tercermin dengan adanya

minat, gairah dan bekerja secara lebih giat terhadappekerjaan yang di

lakukan. Sedangkan sikap kelompok dicerminkan dengan adanya hubungan-

hubungan kerja di antara mereka dalam setiap kerjasama.

Dengan demikian dapat diuraikan bahwa semangat kerja adalah suatu

kesenangan yang mendalam terhadap semua pekerjaan yang dilakukan tanpa

adanya paksaan. Dimana pada dasarnya kegairahan kerja atau semangat kerja

adalah merupakan hal yang bersifat individual.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja

Pada umumnya masih banyak orang yang berpendapat bahwa

upaya yang tinggi dalam membentuk uang adalah cara yang ampuh untuk

meningkatkan semangat kerja semaksimal mungkin sesuai dengan batasan-

batasan kemampuan atau organisasi itu. Akan tetapi apabila kebutuhan-

kebutuhan dasar sudah dipenuhi maka uang bukan lagi merupakan tuntutan

bagi seseorang dalam bekerja dengan semangat yang tinggi. Oleh sebab itu

banyaak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi semangat

dalam bekerja

14
Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja menurut Nyonya Jos

Masdani (Anoraga, 1992), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi

semangat kerja ada 2 yaitu:

1. Faktor kepribadian dan kehidupan emosional karyawan yang bersangkutan

(faktor interen)

2. Faktor luar, yang terdapat dari lingkungan rumah, kehidupan keluarga,

serta faktor lingkungan kerja.

Faktor turun atau rendahnya semangat kerja

Menurut Alex S. Nitisemito (1996: 97) antara lain:

1. Turun atau rendahnya produktivitas kerja

Produktivitas yang turun ini biasa terjadi karena kemalasan,

penundaan pekerjaan dan sebagainya, itu semua merupakan indikasi

turunnya semangat kerja. Seorang karyawan yang semangat kerjanya

turun cenderung malas melaksanakan tugas-tugas, sengaja menunda

pekerjaan, mungkin juga memperlambat pekerjaan dan sebagainya.

2. Tingkat absensi yang naik/tinggi

Pada umumnya, bila kegairahan kerja turun mereka akan malas

untuk setiap hari datang bekerja. Untuk melihat apakah naiknya

tingkat absensi tersebut merupakan indikasi penurunan semangat

kerja maka kita tidak boleh melihat tingkat absensi ini secara

perorangan tetapi harus kita lihat secara rata-rata. Apabila tingkat

absensi naik maka sebelum kita mengambil kesimpulan bahwa

15
semangat kerja turun, kita harus meneliti terdahulu apakah ada hal-

hal lain yang menyebabkan turunnya semangat kerja.

3. Tingkat kepindahan buruh yang tinggi

Bila dalam perusahaan tingkat keluar karyawan naik daripada

sebelumnya, maka hal ini merupakan indikasi penurunan semangat

kerja. Hal ini disebabkan karena ketidaksenangan mereka bekerja

dalam perusahaan tersebut, sehingga untuk itu mereka berusaha

mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih sesuai.

4. Tingkat kerusakan naik atau tinggi

Bila mana tingkat kerusakan baik terhadap bahan baku, barang

jadi maupun peralatan yang digunakan meningkat, naiknya tingkat

kerusakan tersebut sebetulnya menunjukkan bahwa perbaikan dalam

bekerja berkurang, terjadi kecerobohan dalam pekerjaan dan

sebagainya, ini semua menunjukkan bahwa semangat kerja turun.

5. Kegelisahan dimana-mana

Sebagai seorang pemimpin kita harus mengetahui adanya

kegelisahan-kegelisahan yang terjadi. Kegelisahan-kegelisahan itu

dapat terwujud dalam bentuk ketidaksenangan kerja, keluh kesah

serta hal-hal yang lain. Hal ini perlu diketahui sebab kegelisahan

merupakan salah satu indikasi penurunan semangat kerja.

6. Tuntutan yang sering terjadi

Tuntutan sebetulnya merupakan perwujudan dari

ketidakpuasan. Oleh karena itu, bila dalam suatu perusahaan sering

16
terjadi tuntutan, perusahaan tersebut harus waspada. Seringnya

terjadi tuntutan merupakan indikasi yang cukup kuat tentang

semangat kerja yang menurun.

7. Pemogokan

Tingkat paling kuat tentang penurunan semangat kerja adalah

bilamana terjadi pemogokan, pemogokan merupakan wujud dari

ketidakpuasan, kegelisahan dan lain sebagainya.

a. Cara untuk meningkatkan semangat kerja

Menurut Alex S.Nitisemito,1982 (kutipan dari buku psikologi

industri dan social karya pandji Anoraga,sri suyati yang mengemukakan

beberapa cara untuk meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu

sebagai berikut:

 Gaji yang cukup yaitu memberikan upah sesuai dengan upah

minimum regional yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

 Memperhatikan kebutuhan rohani yaitu memberikan dispensasi atau

kelongaran pada hal-hal tertentu.

 Menciptakan suasana yang santai yaitu memperhatikan letak maupun

prilaku yang tenang sehingga karyawan tidak merasa tegang dan

gerogi saat menjalankan pekerjaan nya.

 Harga diri perlu mendapatkan perhatian yaitu menempatkan semua

karyawan pada pada posisi yang sama tidak memandang bawahan

atau atasan.

17
 Tempatkan karyawan pada posisi yang tepat yaitu penempatan sesuai

dengan keahlian nya

 Memberikan kepada mereka kesempatan untuk maju yaitu

memberikan peluang-peluang bagi karyawan melakukan sesuatu yang

baru.

 Perasaan aman untuk menghadapi masa depan yaitu pemberian

tunjangan atau jamsostek bagi karyawan yang sakit.

 Usaha karyawan untuk mempunyai loyalitas yaitu biasa nya dapat kita

lihat dari hasil kerja nya.

 Sekali-kali karyawan perlu di ajak berunding yaitu biasa nya dalam

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan.

 Fasilitas yang menyenangkan yaitu berupa alat-alat yang moderen dan

tidak memberatkan karyawan.

Menurut buku George D.Halsay,1983 dalam buku Municipal

Personal Administration yang dikutip dari psikologi industry dan social

karya Pandji Anoraga mengemukakan beberapa cara untuk menciptakan

dan memupuk semangat kerja di kalangan pegawainya yaitu sebagai

berikut:

 Memberikan kesempatan kepada pegawai nya untuk mewujudkan

kepribadian nya di dalam pekerjaan nya.

 Perasaan bahwa usaha-usaha nya di hargai.

18
 Pegawai hendak nya menaruh kepercayaan di dalam kebaikan-

kebaikan tujuan umum dari organisasinya dan bagian nya didalam

organisasi itu.

 Jangan ada sesuatu yang merugikan pada pegawai itu yang akan

mengurangi rasa hargadiri nya.

 Rasa aman dalam bekerja.

 Memberikan kesempatan untuk maju.

 Pegawai hendaknya menyukai secara pribadi dan menghormati

pengawas nya.

 Pegawai hendaknya menemukan di lingkungan kerja nya itu

pengalaman kemasyarakatan yang memuaskan.

Dari kedua pendapat di atas maka dapat di simpulkan bahwa

banyak cara yang dapat di pakai oleh pihak pimpinan untuk

meningkatkan semangat kerja dalam mempertahankan agar tetap tinggi.

Semangat kerja di perlihatkan oleh karyawan dalam melakukan

pekerjaan atau kesenangan yang mendalam dalam melaksanakan

pekerjaan. Adapun hal ini dapat dilihat dari karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan dengan disertai perasaan gembira dan senang

hati serta rela berkorban dan dalam menyelesaikan pekerjaan nya dengan

penuh perhatian tanpa mengeluh dan bermalas-malasan karena setiap

perusahaan pasti berusaha mencari cara agar produktivitas para pegawai

nya dapat meningkat.Berbagai penyelidikan di lakukan sehinga tercapai

apa yang diharapkan,yaitu pekerjaan dapat segera selesai dan pegawai

19
tidak terlalu lelah.Akan tetapi,sebenar nya itu semua tergantung pada

pegawaiitu sendiri. Walaupun berbagai metode telah di peroleh, faktor

manusia tetap pegang peranan dan menentukan berkaitan dengan apa

yang di namakan”semangat atau gairah kerja”.

2. Fungsi produksi dalam perusahaan

Produksi adalah merupakan penciptaan atau penambahan faedah

tertentu, maka sesuai dengan perkembangan keadaan, maka pemikiran

perusahaan sekarang bukan saja sekedar kepada adanya penambahan atau

penciptaan faedah tertentu saja, melainkan harus difikirkan adanya

kepuasan konsumen yang akan mempergunakan produk atau jasa dari

perusahaan tersebut. Sehingga pada perkembangan nya kemudian,produksi

dalam perusahaan bukan lah semata-mata hanya berfikir tentang

penambahan manfaat dari perubahan bentuk, penambahan manfaat tempat

atau penambahan faedah waktu dan lain sebagai nya, melainkan apakah

dengan proses perubahan bentuk yang dilaksanakan oleh

perusahaan,ataupun dengan penambahan faedah-faedah yang lain yang

telah dilaksanakan oleh perusahaan tersebut

D. HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN

SEMANGAT KERJA

Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia

dapat melaksanakan kegiatan secara optimal,sehat, aman dan nyaman.

Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibat nya dalam jangka waktu

20
yang lama. Lebih jau lagi lingkungan kerja yang kurang baik dapat

membuat tenaga kerja malas dan bisan.

Berdasarkan pada pengertian lingkungan kerja dan semangat kerja di atas

maka suatu perusahaan sangat penting untuk memperhatikan menejemen

dalam lingkungan kerja baik dalam hal penempatan dan pengadaan.

Karena suatu lingkungan kerja yang baik akan menciptakan yang

menyenagkan sehingga akan menciptaan rasa semangat bagi para

karyawan nya. Lingkungan kerja yang memuaskan bagi karyawan

mempunyai pengaruh langsung pada semangat karyawan sehinga dapat

meningkatkan kinerja, sebalik nya lingkungan kerja yang tidak memadai

akan dapat menurunkan semangat dan kinerja karyawan.

E. PENGERTIAN PRODUKSI

Produksi adalah merupakan penciptaan atau penambahan faedah

tertentu, maka sesuai dengan perkembangankeadaan, maka pemikiran

perusahaan sekarang bukan saja sekedar kepada adanya penambahan atau

penciptaan faedah tertentu saja, melainkan harus di fikirkan adanya

kepuasan konsumen yang akan mempergunakan produk atau jasa dari

perusahaan tersebut. Sehingga pada perkembangan kedepan nya , produksi

dalam perusahaan bukan lah semata-mata hanya berfikir tentang

penambahan manfaat dari perubahan bentuk, penambahan manfaat tempat

atau penambahan faedah waktu dan lain sebagai nya, melain kan apakah

dengan proses perubahan bentuk yang di laksanakan oleh perusahaan,

21
ataupun dengan penambahan faedah-faedah yang lain yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan tersebut.

F. HIPOTESIS

Bertitik tolak pada judul yang peneliti pilih dan juga landasan teori,

maka peneliti dapat memberi hipotesa sebagai berikut:

Ho :”Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan

Bagian produksi pada UD Logam Jaya di DesaTambar”

Ha :”Tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja

karyawan bagian produksi pada UD Logam Jaya di DesaTambar”.

22
BAB III
METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian merupakan langkah yang harus ditempuh oleh

seorang peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian untuk mencapai sasaran

yang di inginkan yaitu untuk mengetahuiada atau tidak nya pengaruh antara

lingkungan kerja terhadap semangat kerja karyawan dengan kata lain

pengaruh variable independent(x) terhadap variable dependen (y).

jenis penelitian ini merupakan suatu penelitian dengan pendekatan

statistik kuantitatif dengan mengunakan teknik analisis regresi berganda,

dimana model statistik ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan

kerja terhadap semangat kerja karyawan pada bagian produksi. Sedangkan

untuk mengetahui besar nya masing-masing variable bebas secara parsial

terhadap variable terikat yaitu dengan mengunakan uji t. Dan untuk

mengetahui besar nya masing-masing variable bebas secara simultan terhadap

variable terikat yaitu dengan mengunakan uji f.

B. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Arikunto (2002:108) populasi adalah menjelaskan pengertian

populasi sebagai keseluruhan obyek penelitian apabila seseorang ingin

23
meneliti semua elemen. Dalam penelitian ini populasinya adalah karyawan

bagian produksi pada UD Logam Jaya di DesaTambar.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2002:117) sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Jadi sampel dapat dikatakan sebagai wakil dari

seluruh jumlah sampel yang akan diteliti. Sehinga yang ada dalam sampel

hanya sebagian dari jumlah keseluruhan. Setelah peneliti menentukan

populasi maka selanjutnya peneliti menentukan sample penelitian, dengan

harapan sample yang ditentukan dapat mewakili populasi.

Adapun untuk menentukan banyaknya sample dari populasi sampai

sekarang belum ada perbandingan jumlah sample maka dalam hal ini

peneliti mengutip pendapat Suharsimi, Arikunto:

“Jika jumlah besar dapat diambil: 10% - 15% atau 20% - 25% atau

lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari

waktu, tenaga dan dana sempit luasnya wilayah pengamatan dari sikap

subek, karena ini menyangkut banyaksedikitnya dana dan besar kecilnya

resiko yang ditanggung peneliti” (Suharsimi Arikunto,2002).

Berangkat dari pendapatan diatas, maka peneliti menetapkan untuk

mengambil sample sebesar 60% dari populasi atau sebesar 30 responden, hal

inisudah dapat mewakil dari sejumlah populasi yang jumlahnya sebesar 50

orang.

24
Adapun tehnik penentuan sample yang digunakan peneliti adalah

teknik random sampling (sample acak) yaitu pengambilan sampel dimana

peneliti memberi hak yang sama pada setiap subyek untuk memperoleh

kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel (Arikunto;2002:111)

Penentuan jumlah sampel yang peneliti pakai,dari jumlah seluruh

karyawan UD Logam Jaya. Maka peneliti dalam mengambil di lakukan

secara acak pada karyawan UD Logan Jaya dengn cara undian yaitu pada

kertas kecil-kecil kita tuliskan nomer subyek, satu nomor untuk setiap

kertas, kemudian kertas ini kita gulung. Dengan tanpa prasangka mengambil

30 gulungan kertas, sehingga nomor-nomor yang tertera pada gulungan yang

terambil itulah yang merupakan nomor subyek sample penelitian kita.

C. VARIABEL PENELITIAN

Lingkungan Kerja Karyawan (x)

Yaitu segala suatu yang ada disekitar pekeja yang dapat mempengaruhi

mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

Dalam penelitian ini yang dimasukkan dalam lingkungan kerja karyawan

antara lain:

 Penerangan (X1 )

Penerangan yang tepat didalam ruangan kerja pada suatu perusahaan

sangatlah penting untuk melaksanakan pekerjaan. Penerangan disini bukan

25
hanya sekedar listrik saja, tetapi juga pada pemeragan matahari.indikator

penerangan adalah:

 kejelasan

 kemudahan

 Ventilasi / udara ( X2)

Pertukaran udara sangat diperlukan, apalagi didalam ruangan yang

banyak orang untuk menimbulkan udara yang cukup baik diperlukan

ventilasi. Dengan ventilasi yang cukup dalam perusahaan akan

menyebabkan kesegaran fisik bagi karyawan apabila ventilasi kurang akan

menimbulkan rasa pengap san karyawan merasa kelelahan.indikator nya

adalah:

 Kesegaran

 kesejukan

 Kebisingan (X3 )

Suara bising yang keras dan tajam akan menyebabkan ganggu dengan

adanya kebisingan ini konsentrasi kerja karyawan akan terganggu maka

pekerjaan yang dilakukan akan mengalami kesalahan.indikator nya:

 Suara mesin

 kegaduhan

 Kebersihan ( X4)

Lingkungan kerja yang bersih akan mengganggu kesehatan dan

kesejahteraan karyawan serta berpengaruh pada kejiwaan karyawan karena

26
dengan lingkungan, karena dengan lingkungan yang bersih dapat

menimbulkan kegairahan bekerja.indikator nya:

 Kenyamanan

 kerapian

 Keamanan (X5 )

Setiap perusahaan perlu juga menjaga keselamatan kerja karyawannya

karena dengan rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan ketenangan

akan mendorong kegairahan karyawan dalam bekerja.indikator nya adalah:

 Ketenangan

 Keselamatan

 Musik (x6)

Suatu sarana yang bermanfaat mengurangi rasa lelah, dan meningkatkan

semangat kerja, karena dengan adanya alunan merdu yang di hasilkan

dapat mempengaruhi dan menyenangkan jiwa para pekerja. Adapun

indikator musik adalah:

 Relaksasi

 kesemangatan

Variabel Terikat

Semangat kerja karyawan ( Y )

Yaitu variable yang di pengaruhi oleh variable lain. Pada masalah

ini variable terikat nya adalah semangat. Yang dimaksud semangat di sini

adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Dalam hal ini jumlah hasil yang dicapai oleh seorang pekerja dalam

27
hubungannya dengan kesukaan dan kepuasan dalam menjalankan tugas-

tugas nya.

Dalam penelitian ini indikator-indikator turun atau rendahnya semangat

kerja adalah:

 Tingginya tingkat absensi

 Tingkat kerusakan yang tinggi

 Turun atau rendah nya produktivitas

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data adalah salah satu usaha untuk

memperoleh data-data yang valit dan obyektif guna memperkuat teori atau

guna memperkuat pembuktian suatu kebenaran untuk menghindari adanya

suatu penafsiran yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dalam

hipotesa. Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis pergunakan

adalah:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu melakukan penelitian dengan membaca dan mempelajari buku-

buku, literature-literatur yang didapat dari perpustakaan yang ada

hubungannya dengan permasalahan yang diteliti.

2. Riset Lapangan Field Research

Yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data yang ada pada

obyek penelitian.

28
Dalam hal ini teknik yang penulis pergunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Yaitu dengan mengamati kejadian atau peristiwa pada perusahaan

yang bersangkutan, dimana observasi bertujuan untuk mendapatkan

kebenaran data-data yang dikumpulkan.

b. Dokumentasi

Yaitu mengadakan penelitian dan pencatatan untuk memperoleh

data atau informasi yang diperlukan dengan menggunakan

dokumen-dokumen diperusahaan tersebut yang ada hubungannya

dengan masalah penelitian.pengunaan metode ini untuk menunjang

data-data yang diperoleh peneliti melalui metode angket dan di

gunakan untuk memperkaya bagian deskripsi atas hasil

analisispenelitian yang dilakukan.

c. Interview atau Wawancara

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan wawancara

secara langsung baik dengan pimpinan maupun dengan karyawan

perusahaan. Metode interview ini mengunakan instrument

penyebaran angket pada karyawan bagian produksi baik angket

terstruktur maupun tidak terstruktur.

d. Quesioner atau angket

Yaitu melakukan penelitian dengan menyebarkanangket yang

berisi daftar pertanyaan yang diberikan secara langsung kepada

karyawan.

29
E. TEKNIK ANALISA DATA YANG DI GUNAKAN

a. sumber data

Dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam

penyusunan skripsi, disini penulis menggunakan jenis data primer yaitu

data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti atau data yang

diperoleh secara langsung dari obyek penelitian. Selain itu peneliti juga

menggunakan data sekunder yaitu data yang diiusahakan senduru, tetapi

data yang diperoleh dari arsip-arsip perusahaan.

b. Instrument penelitian

Untuk mengkualifikasi data yang diperoleh dari sejumlah

daftar pertanyaan yang dibagikan kepada responden, maka perlu adanya

skala pengukuran data. Skala pengkuran data yang digunakan adalah likert

yang mana skala ini adalah digunakan untuk mengukur moral, sikap

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

social.Dengan skala likert, maka variable yang akan di ukur di jabarkan

menjadi sub variable, kemudian sub variable tersebut dijadikan

komponen-komponen yang terukur tersebut kemudiandi jadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertannyaan

atau pertanyaan yang kemudian di jawab oleh responden.

Jawaban sebagai item instrument mempunyai kategori dari sangat

positif(nilai tinggi) sampai sangat negative (nilai rendah)yang dapat berupa

kata-kata. Nilai tertinggi diberi skor (5) dan terendah diberi skor (2), yaitu:

1. Sangat setuju (5)

30
2. Setuju (4)

3. Ragu-ragu (3)

4. Tidak setuju (2)

5. Sangat tidak setuju (1)

Instrument penilaian di buat dalam bentuk pilihan ganda.

c. Analisa data

Analisa data merupakan suatu proses penyederhanaan dan

pengelompokan data yang sesuai dengan alat yang dipergunakan dalam

analisa data.

1. Analisa kualitatif

Merupakan analisis data yang membentuk kalimat dan berdasarkan

pada teori yang berkaitan dengan variable yang sedang di teliti yaitu faktor-

faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan bagian produksi.Dengan

analisis kualitatif ini kita bias mendapatkan penjelasan berupa uraian yang

terperinci tentang permasalahan yang diteliti.

3. Analisis kuantitatif

Apabila data sudah terkumpul, maka diadakan analisis data

kuantitatif yaitu menjelaskan hubungan antara yang di peroleh dengan

landasan teori yang dipakai dengan melalui uraian-uraian yang sistematis dan

ogis, selain itu juga diadakan analisis secara kuantitatif arti nya memakai uji

statistik

Untuk menjawab permasalahan dan sekaligus pengujian hipotesa,

maka analisa yang di gunakan harus disesuaikan dengan cara pengambilan

31
sampel, hubungan variabel dan sifat sampel, untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kegairahan kerja

karyawan dengan kata lain pengaruh variable independent (X) terhadap

variable dependent (Y) menggunakan tehnik analisa data regresi berganda.

Analisa regresi berganda dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh yang

ditimbulkan oleh lingkungan kerja. Adapun rumus dari regresi linier berganda

adalah sebagai berikut:

Y=a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 e

Keterangan:

Y : semangat kerja

A : Konstanta

b1 : Koefisien regresi penerangan

b2 : Koefisien regresi ventilasi / udara

b3 : Koefisien regresi kebisingan

b4 : Koefisien regresi kebersihan

b5 : Koefisien regresi keamanan

x1 : Penerangan

x2 : Ventilasi / udara

x3 : Kebisingan

x4 : Kebersihan

x5 : Keamanan

e : Faktor pengganggu

32
1. Pengujian hipotesa

a. Uji signifikan (uji-t).

Dalam hal ini untuk mengetahui apakah hasil dari koefisien regresi

secara parsial variable bebas berpengaruh atau tidak terhadap variable

terikat, maka digunakan analisis uji t dengan rumus:

1 tes = b1

Sb1

Dimana:

b1 : koefisien regresi

Sb1 : kesalahan standart dari koefisien regresi

Dengan kriteria sebagai berikut:

Ho: bi = 0 (yang artinya variable bebas x1 sampai x5 secara parsial tidak

mempunyai pengaruh terhadap kegairahan kerja)

Ha: bi ≠ 0 (yang artinya veriabel bebas x1 sampai x5 secara persial

mempunyai pengaruh terhadap kegairahan kerja)

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai

berikut:

a. Taraf Signifikan

Dalam pengujian hipotesa ini dengan taraf signifikan 0.05 (5%)

b. Dengan Df (degree of random) n-k-l

- T hitung > t tabel, –t hitung > t tabel Ho ditolak H1 diterima

- T hitung < t tabel, –t hitung < t tabel Ho diterima H1 ditolak

c. Uji F

33
Untuk mengetahui apakah hipotesis yang dikemukakan

terdapat pengaruh signifikan atau tidak antara lingkungan kerja

terhadap kegairahan kerja karyawan secara stimulun maka

digunakan uji F sebagai berikut:

F test = R2 / K

(1-R2)/(n-K-1)

Dimana:

F : Pendekatan system Propabilitas

K : Jumlah variabel bebas

R2 : Koefisien regresi

N : Jumlah sample

Adapun langkah-langkah mengenai pengujian hipotesa dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis

Ho: b = 0 (yang artinya variabel bebas x 1 sampai x5 secara stimulun

tidak mempunyai pengaruh terhadap kegairahan kerja).

Ho: b ≠ 0 (yang artinya variabel bebas x1 sampai x5 secara stimulant

berpengaruh terhadap kegairahan kerja)

b. Taraf signifikan

Dalam perhitungan hipotesa ini dengan taraf signifikan 0.05

34
c. Dengan df

Dengan kriteria pengujian:

 Apabila F hitung < dari F tabel maka hipotesa diterima

 Apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesa ditolak.

35
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.1998.Prosedur Penelitian Suatu Praktek.Jakarta: Rajawali

Press.

Handoko, T.Hani.1984.Dasar-dasar Menejemen Produksi dan Operasi Edisi

1.Yogyakarta:BPFE.

Netra.I.B.1974.Statistik Eferensial.Surabaya:Usaha Nasional.

www.google.co.id.

36
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN .................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang… ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 3
D. Kegunaan penelitian ............................................................. 4
E. Batasan Masalah ................................................................ 5
F. Hipotesis .............................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Penelitian Terdahulu ............................................................. 8
B. Landasan Teori ...................................................................... 8
C. Faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja ....................... 9

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian ........................................................... 16
B. Populasi dan Sampel ............................................................ 16
1. Populasi ......................................................................... 16
2. Sampel............................................................................ 17
C. Variabel Penelitian ............................................................... 18
1. Metode pengumpulan data .............................................. 19
2. Sumber data ................................................................... 21

37
3. Tekhnik pengambilan sampel ........................................ 21
D. Tekhnik analisa data ............................................................ 23
1. Pengujian hipotesa .................................................... 25
a. Uji t .......................................................................... 25
b. Taraf signifikan ........................................................ 25
c. Uji F ........................................................................ 26

38
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT atas limpahan


rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Lingkungan kerja terhadap kegairahan kerja karyawan bagian
produksi pada UD LOGAM JAYA DI TAMBAR JOGOROTO 2010”.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini
bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Winardi, SH.,M.Hum. Selaku ketua STKIP PGRI Jombang atas


pemberian ijin penelitian.
2. Ibu Dr. Munawaroh, M.Kes. Selaku ketua Program studi Ilmu Pendidikan
Ekonomi Koperasi atas pemberian ijin penelitian.
3. Pembimbing I, Dra.Ninik Sudarwati, M.M yang telah memberikan bimbingan,
petunjuk dan pengarahan dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. H.Imam Nawawi yang telah memberikan ijin penelitian.
5. Seluruh Karyawan UD LOGAM JAYA yang telah dengan sepenuh hati
membantu terlaksananya penelitian ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas bantuan dan
kerjasama yang telah diberikan dalam penelitian ini.

Semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda atas kebaikan
yang telah mereka berikan selama ini amiin.

Jombang, Juni 2010

Penulis

39
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI UD
LOGAM JAYA DI DESA TAMBAR

Usulan Penelitian Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


Dalam memeperoleh gelar Strata Satu
Program Studi Pendidikan Ekonomi

DIAN MAYASARI
NIM: 062.117

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2010

40
Usulan Penelitian

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP


KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI
UD LOGAM JAYA DI DESA TAMBAR

Oleh

DIAN MAYASARI
NIM: 062.117

Telah disetujui pada tanggal….

Pembimbing

Dra. Ninik Sudarwati, M.M

41
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
STKIP PGRI JOMBANG

1. Pengantar
a. daftar pertanyaan ini di susun dalam rangka penyelesaian pembuatan
tugas akhir(skripsi)bagi mahasiswa STKIP PGRI JOMBANG.
b. agar tercapai kebenaran hasil penelitian mohon di isi dengan sebenar
nya.

2. Petunjuk Pengisian
Dalam angket terdiri dari dua bagian
Bagian 1 :Berisi identitas responden diisi pada kolom yang tersedia.
Bagian 2 : berisi daftar pertanyaan diisi dengan tanda silang (x) atau
melingkari pada jawaban yang di pilih a,b,c atau d yang
saudara anggap benar.

I. identitas Responden

Nama :……………………………...

Umur :……………………………...

Pendidikan :……………………………..

II. Daftar Pertanyaan


A : Variabel Terikat : Kegairahan Kerja Karyawan

I. Presensi
1. Anda selalu datang tepat waktu setiap kali anda masuk kerja?
a. Sangat setuju d. Tidak setuju
b. Setuju e.Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu

42
2. Setiap ada kerja lembur anda selalu mengikuti nya ?
a. Sangat setuju d. Tidak setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c.Ragu-ragu

3. Anda bekerja dalam satu bulan pernah absen|/tidak masuk ?


a. sangat setujuh d. Tidak setuju
b. setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu

4. Apabila pekerjaan di lingkungan kerja anda tidak baik anda akan malas
Untuk bekerja ?
a. sangat setuju d. Tidak setuju
b. setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu

5. Anda akan mencari alasan /ijin apabila ada pekerjaan yang di bebankan
Pada anda ?
a. sangat setuju d. Tidak setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu

II. Tingkat kerusakan produksi


1. Setiap kali anda bekerja anda sering melakukan kesalahan yang dapat
mempengaruhi hasil produksi ?
a. Sangat setuju d. Tidak setuju
b. Setuju e. Sangat tidak setuju
c. Ragu-ragu

43

You might also like