Professional Documents
Culture Documents
MODUL 9
OPINI PUBLIK
Dra Helena Olii, MM
POKOK BAHASAN.
PROSES PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK
Mahkamah Agung dan tidak ada elit demokrasi yang dapat menahan rakyat yang
sedang diliputi ketakutan ataupun semangatnya sedang berkobar.
Menjelang akhir tahun 2005 sampai tahun 2006, di tanah air kita muncul
beberapa masalah yang menimbulkan kontraversi di dalam masyarakat,
bermunculan berbagai pendapat yang saling bertentangan terhadap masalah
tersebut. Masalah-masalah tersebut meliputi :
1. protes terhadap kenaikkan BBM
2. Demo protes import beras dari luar negeri oleh pemerintah yang tetap
mengimport beras
3. Gambar foto vulgar aktor Anjasmara
4. Bidang kesehatan, mendapat tudingan kurangnya perhatian aparat
sehingga menimbulkan busung lapar dikalangan anak-anak
dibeberapa daerah, polio,dan penyakit flu burung yang membawa
kematian agar diadakan pemusnahan pada setiap unggas milik
penduduk, juga masih banyaknya warga diserang demam berdarah
5. Penanganan dan koordinasi yang kurang lancar terhadap musibah
yang menimpa tanah air yang silih berganti
6. Boikot majalah playboy, pengisi majalah terutama wanita dengan
berpakaian minim menjadi santapan polisi dan pengadilan, karena
Tahap II. Tahap pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk pikiran yang jelas
dan menyatu. Tahap ini oleh sebagian ilmuwan disebut sebagai the
stage of consolidation dan Ferdinand Tonnies menyebutnya fleissigen
Position.
Pada akhirnya pembicaraan mulai terarah, banyak mendatangi rumah
duka, mengucapkan belasungkawa, sampai di Solo dan tempat
pemakaman, tak putusnya masyarakat mengucapkan salam terakhir.
Tidak terkecuali Negara-negara sahabat.
Undang-undang keprotokolan no 8 baru terbit tahun 1987, yang
membicarakan mengenai antara lain mengatur Tata Upacara
Penghormatan, dan dilakukan secara kenegaraan, bagi pejabat
Negara yang meninggal ataupun upacara menyambut tamu Negara.
Jadi kalau dilihat wafatnya bung Karno tahun 1972.
Tahap III: Tahap ini para ilmuwan menyebut the solid stage atau menurut
Ferdinand Tonnies festigen Position
Setelah berada di tahap tiga, hasil diskusi tidak dipertentangkan lagi terutama
kelompok yang hadir dalam diskusi, kemudian mereka bubar, dan membicarakan
masalah lain. Dengan demikian opini yang telah dinyatakan tadi, tidak ditentang
lagi maka itulah yang disebut sebagai “Opini Publik”. Menurut Emory S. Bogardus,
opini yang timbul sebagai akibat interaksi itu adalah opini publik.
Dari contoh-contoh diatas terbukti definisi Leo Bogart yang menyatakan opini
publik tidak timbul dari suatu persetujuan, tetapi dari pertentangan pendapat
mengenai nilai-nilai. Mereka yang menyatakan “pro” dan “kontra” masing-masing
mengemukan penilaian dan pendapatnya serta mengemukakan fakta,
Dari contoh itu memberikan bukti bahwa opini publik bisa diciptakan,
diarahkan, dan direncanakan secara baik.
Menurut Redi Panuju (2002) untuk menjelaskan cara kerja opini publik, terlebih
dahulu perlu dibedakan antara pengertian “opini publik” dengan pandangan umum
(general opinion). General opinion relative permanent, sedang opini publik tidak
bersifat permanen, karena maknanya bersifat dinamis, bergeser dan berubah
sesuai dengan konteksnya.. Tafsiran terhadap masalah tertentu berbeda-beda
berdasarkan perbedaan status sosial, golongan, etnis, kelompok agama dan
sebagainya. Obyek yang semula menjadi pendapat umum bisa menjadi opini publik
, apabila nilai-nilai atau makna obyek tersebut mulai bergeser dan mngundang pro
dan kontra. Dalam pendapat umum (general opinion) anggota sosialnya tidak
mengenai keragu-raguan karena anggotanya justru menjaga nilai-nilai atau
maknanya tetap utuh dan terpelihara. Sedangkan dalam opini publik makna menjadi
relatih karena berbagai kepentingan yang mendorong individu memposisikan dirinya
berbeda dalam memaknai sutau obyek.
* Sejak awal tahun 2006, RRI Jakarta juga membuka kursus vocal untuk
menjadi sinden Jawa dan Sunda, serta kursus menabuh gamelan dan
kursus peralatan musik daerah lainnya.
5. Opini publik dapat pula melestarikan norma sosial.
Misal perkawinan, setiap pasangan terutama di Jakarta tetap membawa ciri
daerahnya masing-masing. Karena Jakarta adalah daerah Metropolitan, kadang
mempelai mempunyai keinginan menonjolkan daerahnya masing-masing,
disertai tarian , juga pelaminan yang mewah. Kadang adat daerah saat
mengiringi pengantin memasuki ruangan disertai dengan gerakan-gerakan
secara adat disertai bahasa daerahnya, mengiring pengantin dan keluarganya
sampai ke pelaminan.
Pertanyaan latihan
Setelah mempelajari modul 9 mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:
1. Sebutkan apa yang dikatakan George Carslake Thompson, yang dikutip
Santoso Sastropoetro?
2. Sebutkan 4 pokok, yang ada hubungannya dengan penilaian terhadap
suatu opini publik!
3. Sebutkan contoh-contoh yang pernah terjadi di Indonesia yang
menimbulkan kontroversial, yang memakan waktu sampai berminggu-
minggu (3 contoh saja)!
4. Opini publik dapat menjadikan seseorang terkena hukuman sosial?
Berikan contoh yang Anda ketahui!
5. Apakah opini publik dapat menhancurkan atau mempertahankan
kelangsungan budaya? Berikan contoh?
6. Bagaimanan peranan Humas dalam pembentukan opini publik?
Contoh kasus
Mantan Presiden Suharto, saat sakit sampai meninggal, telah mendapat
banya hujatan, tuduhan-tuduhan mengalir secara deras. Pro dan kontra bergulir.
Padahak kesalahan-kesalahan yang diperbuat katanya belum memasuku
pengadilan , salah satu kelompok apatrat hokum yang memeriksa seseorang salah
apa tidak, merekalah yang menentukan berdasarkan pedoman yang mereka anut
sekarang. Pak Harto belum memasuki pengadilan, hujatn banyak berdatangan,
keputusan belum terjadi, salah tidaknya seseorang. Bagaimana menurut Anda kalau
dilihat dari sudut hukum dan sosial.
Daftar bacaan
Hennessy, Bernard (1990), Pendapat Umum, Jakarta ,Erlangga.