You are on page 1of 2

Retensio Plasenta dan Plasenta Manual

Plasenta manual merupakan tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan


retensio plasenta. Eknik operasi plasenta manual tidaklah sukar, tetapi harus diperkirakan
bagaimana persiapkan agar tindakan tersebut dapat menyelamatkan jiwa penderita.

Kejadian retensio plasenta berkaitan dengan :

1. Grandemultipara dengan implantasi plasenta dalam bentuk plasenta


adhesive.plasenta akreta. Plasenta inkreta dan plasenta perkreta.
2. Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan.
3. Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan :

 Darah penderita terlalu banyak hilang.

 Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak


terjadi.

 Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.

4. Plasenta manual dengan segera dilakukan :

 Terdapat riwayat perdarahan postpartum berulang.

 Terjadi perdarahan postpartum melebihi 400 cc

 Pada pertolongan persalinan dengan narkosa.

 Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam.

plasenta manual dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan di atas 400
cc dan teriadi retensio plasenta (setelah menunggu ½ jam). Seandainya masih terdapat
kesempatan penderita retensio plasenta kdapat dikirim ke puskesmas atau rumah sakit
sehingga mendapat pertolongan yang adekuat.

© 2006 Siaksoft :: webmaster Yasin Setiawan


Didukung oleh designer Zechmann spesial untuk siaksoft
Dalam melakukan rujukan penderita dilakukan persiapan dengan memasang
infuse dan memberikan cairan dan dalam persalinan diikuti oleh tenaga yang dapat
memberikan pertolongan darurat.

Plasenta Manual

Persiapan plasenta manual :

 Peralatan sarung tangan steril

 Desinfektan untuk genitalia eksterna

Teknik.

 Sebaiknya dengan narkosa

 Desinfektan untuk genitalia eksterna. Tangan kanan dimasukkan secara


obsteris samapi mencapai tepi plasenta dengan menelusuri tali pusat.

 Tepi plasenta dilepaskan dengan bagian ulnar tangan kanan sedangkan tangan
kiri menahan fundus uteri sehingga tidak terdorong ke atas.

 Setelah seluruh plasenta dapat dilepaskan. Maka tangan dikeluarkan bersama


dengan plasenta.

 Dilakukan eksplorasi untuk mencari sisa plasenta atau membrannya.


Kontraksi uterus ditumbulkan dengan memberikan uterotonika.

 Perdarahan diobservasi.

Bagaimana sikap bidan berhadapan dengan retensio plasenta ? badan hanya diberikan
kesempatan untuk melakukan

© 2006 Siaksoft :: webmaster Yasin Setiawan


Didukung oleh designer Zechmann spesial untuk siaksoft

You might also like