Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Secara umum fungsi roda gigi yaitu untuk meneruskan gaya dari
poros penggerak ke poros yang digerakkan, mengubah putaran tinggi ke
putaran rendah atau sebaliknya, dapat juga memindahkan cairan dari
suatu tempat ke tempat yang lain, seperti yang digunakan pada pompa
roda gigi. Roda gigi dikelompokan menjadi tiga kelompok, sesuai
kedudukan yang diambil oleh poros yang dipergunakan dalam industri,
yaitu posisi poros yang satu terhadap poros yang lain.
1. Poros sejajar satu sama lain. Roda gigi yang dipergunakan bentuk
dasarnya adalah dua buah silinder yang saling bersinggungan
menurut sebuah garis lukis.
2. Poros saling memotong. Roda gigi yang dipergunakan adalah roda
gigi kerucut dengan puncak gabungan yang saling menyinggung
menurut sebuah garis lukis.
3. Poros saling menyilang, gigi yang dipergunakan berbentuk roda ulir.
Berdasarkan dari bentuk giginya roda gigi yang dibahas pada bahasan ini
adalah roda gigi lurus. Roda gigi lurus merupakan roda gigi paling dasar
dengan jalur gigi yang sejajar dengan poros, pada roda gigi jenis ini
pemotongan giginya searah dengan poros gigi. Untuk permukaan
memanjang pemotongan giginya kadang-kadang dilakukan dengan arah
membentuk sudut terhadap batang gigi rack.
II. METODE DESIGN / PENGHITUNGAN
Pada gambar profil gigi, gambar 2, terdapat nama bagian gigi yang
penting yang harus diketahui.
4. Jumlah gigi dari suatu roda gigi dinyatakan dengan huruf z, jumlah
putaran tiap-tiap menit dengan n.
(1)
6. Jarak antara t adalah jarak dua gigi berturut-turut, diukur pada
lingkaran jarak. Jadi, jarak antara ialah busur A-C. Jarak antara
adalah juga sama dengan lebar lekuk+ tebal gigi, diukur pada
lingkaran jarak. Lebar lekuk ialah busur A-B, tebal gigi ialah busur
B-C.
(2)
(3)
(4)
Jadi,
(5)
(6)
9. Tinggi alas Hv, adalah jarak dari lingkaran – jarak sampai lingkaran
– alas.
(7)
11. Alas gigi ialah bagian gigi antara lingkaran jarak dan lingkaran
alas.
12. Profil gigi ialah bentuk penampang lintang tegak lurus dari gigi.
(8)
(9)
Profil batang gigi standar memiliki tebal gigi (mm). Sudut tekan
, tinggi kepala gigi (addendum) :
(mm) (10)
(mm) (11)
Roda gigi yang disebut roda gigi lurus standar dibentuk pada posisi
dimana lingkaran jarak bagi yang berdiameter menggelinding
tanpa slip pada garis datum batang gigi dasar.
III. CONTOH KASUS
START b a
Faktor koreksi
14. Tegangan lentur yang diizinkan ,
()
3. Daya Rencana (kW) Faktor tegangan kontak
6. Jumlah gigi ,
Perbandingan gigi
17. Bahan poros dan
7. Diameter lingkaran jarak bagi perlakuan panasnya
( roda gigi standar ) , (mm) Bahan pasak dan
perlakuan panasnya
Jarak sumbu poros (mm)
8. Kelonggaran sisi
18. Perhitungan diameter poros
(mm)
(mm)
Kelonggaran puncak
Penentuan pasak dan alur pasak
(mm)
(mm)
9. Diameter kepala , (mm) Tebal antara dasar alur pasak dan
Diameter kaki , (mm) dasar kaki
Kedalaman pemotongan (mm)
a
c
STOP
END