Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR……………………………………………………… i
UCAPAN TERIMA KASIH…………………………………………….…. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah…………………………………………….…… 2
C. Tujuan Tugas Akhir (TA)…………………………………….……… 2
D. Manfaat Tugas Akhir (TA)..………………………………………… 3
DAFTAR FUSTAKA……………………………………………………… 17
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap anak memiliki kemampuan atau kelebihan yang berbeda-beda, begitu pula dengan
kekurangan atau ketidak mampuannya. Dari berbagai kekurangan atau ketidak mampuan yang
menjadi masalah bagi siswa salah satunya adalah anak bodoh.
Jangankan anak berbakat atau berpotensi, anak bodohpun membutuhkan atau lebih
membutuhkan seseorang yang dapat memahami serta menghargai kekurangan dan ketidak
mampuannya, atau orang yang mampu memecahkan masalahnya itu.
Karena sipat dasar anak berbeda-beda, baik tempramennya, gaya, sikap maupun emosinya.
Begitu juga dengan anak bodoh akan berbeda dengan anak normal lainnya dan begitu jelas.
Berbagai observasi menunjukan bahwa cara berpikir anak bodoh berbeda dengan cara berpikir
anak normal pada umumnya. Karena adanya keterlambatan dalam berpikir atau menerima
materi/stimulus/rangsangan dari orang lain, khususnya saat belajar.
Kita menyadari bahwa kurang adanya perhatian terhadap kebutuhan anak yang memiliki masalah
(anak bodoh) dalam cara berpikir atau merealisasikan sesuatu dan kesempatan. Kesempatan yang
sepadan dan selaras dengan kebutuhan atau ketidak mampuan mereka.
Dengan itu, kita sebagai calon pendidik dan pembimbing sekaligus orang tua mereka, harus
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada anak didik kita yang mempunyai kelemahan atau
ketidak mampuan dalam berpikir (anak bodoh), dan bagai mana cara kita untuk mengetahui anak
tersebut.
Untuk itu kita akan membahas tentang cara mengetahui anak bodoh dan cara membimbingnya.
B. Perumusan Masalah
Pada rumusan masalah, penulisan fokuskan pada kelemahan dan ketidak mampuan anak dalam
berpikir atau dalam menerima pelajaran (anak bodoh) pada kelas 3 SDN TRITURA Kec. Patok
Beusi SUBANG.
Adapun fokus permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Pengertian anak bodoh?
2. Bagaimana cara mengetahui anak bodoh tersebut?
3. Bagaimana cara mengetahui siswa sebelum dan sesudah diadakannya bimbingan?
4. Bagaimana mengetahui kendala-kendala yang dihadapi saat proses bimbingan itu
berlangsung?
5. Usaha apa saja untuk mengatasi kendala tersebut?
6. Bagaimana hasil setelah siswa diberi bimbingan?
BAB II
KAJIAN TEORI
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Bimbingan
Jenis bimbingan yang di ambil diarahkan kepada kelemahan atau ketidak mampuan (anak bodoh)
yang menjadi bahab observasi.
Jenis bimbingannya hampir sama dengan jenis bimbingan anak tuna cakap belajar. Karena
dilihat dari fungsi bimbingan atau penyuluhan itu bersifat pencegahan, pengembangan, dan
penyembuhan.
Adapun beberapa fungsi bimbingan di SD, antara lain:
a. Penyuluhan (distributive)
b. Pengadaptasian (adaptive)
c. Penyesuaian (adjustive)
Jenis dan layanan bimbingan berupa bantuan-bantuan diantaranya:
a. Pemberian informasi sebagai orientasi
b. Bantuan untuk menyesuaikan diri
c. Penyuluhan tentang perkembangan individu.
B. Teknik Mimbingan
Betapapun pentingnya bimbingan harus diberikan kepada siswa tertentu, karena tugas utama
seorang guru harus berpase pada terselenggaranya Proses Belajar Mengajar (PBM). Oleh karena
itu sejumlah kemungkinan layanan bimbingan hanya beberapa saja yang benar-benar berkaitan
secara langsung dengan PBM, tugas lainnya merupakan kompetnsi dari layanan khusus
bimbingan dan pelayanan di sekolah.
Kegiatan bimbingan itu berjalan paralel dan berdampingan serta berurutan logis dengan kegiatan
Evaluasi dan Pengajaran dalam kerangka suatu pola PBM yang lengkap.
Adapun beberapa Metode yang digunakan dalam bimbingan ini, antara lain:
a. Observasi (pengamatan)
Yaitu teknik atau cara mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku) anak di kelas.
Karena sikapnya mengamati, maka alat yang cocok untuk teknik ini adalah Panca Indra
penglihatan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu.
2. Direncanakan secara sistematis.
3. Hasil yang dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan.
4. perlu diperiksa ketelitiannya.
Teknik observasi ini dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis, yaitu:
1. Observasi Sehari-hari, saat kita melakukan Proses Belajar Mengajar.
2. Observasi Sistematis
3. Observasi Partisipatif
4. Observasi Nonpartisipatif
b. Dokumentasi
Dokumentasi ini meliputi Lapor dan Buku Leger karena kita bisa tahu perkembangan anak dari
hasil catatan guru selama Proses Belajar Mengajar di nilai.
Anak yang mengalami kelemahan atau ketidak mampuan (anak bodoh) akan menunjukan tingkat
prestasi yang jauh tertinggal dari anak-anak normal lainnya. Tapi disesuaikan dengan tingkat
kemampuan anak.
c. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi
langsung dengan sesponden (orang yang diminta informasi) atau orang yang bersangkutan
dengan bimbingan.
Dalam bimbingan wawancara dilakukan oleh guru dengan siwa.
Misalnya:
- Wawancara guru dengan murid (anak bodoh) secara langsung ditempat khusus.
- Wawancara guru dengan teman-teman terdekatnya.
Kegiatan wawancara sangat penting karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
a. Teknik yang tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi siswa.
b. Dapat dilakukan kepada semua tingkat umur.
c. Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi.
d. Digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan melalui teknik lain.
Adapun kelemahan wawancara antara lain:
a. Tidak efisien, tidak dapat menghemat waktu.
b. Sangat bergantung kepada kesediaan kedua belah pihak.
c. Menuntut penyusunan bahasa dari pihak pewawancara.
C. Lokasi Bimbingan
Kegiatan bimbingan ini berlangsung di kelas 2 SDN Darmaga II, Desa Sindang Sari, Kecamatan
Cisalak Subang.
D. Layanan Bimbingan
1. Rencana dan Pelaksanaan
Perencanaan layanan bimbingan ini meliputi:
a. Menemukan murid yang bermasalah (anak bodoh). Untuk menemukannya, kita harus tau
pengertian dan ciri-ciri anak bodoh.
b. Memperoleh data atau informasi.
Untuk memahami secara lengkap tentang mengapa anak itu dikatakan bodoh, maka kita harus
melakukan pengumpulan data atau informasi mengenai pribadi anak tersebut.
Informasi atau data dapat diperoleh dari dokumentasi (raport, buku leger), tes hasil kecerdasan
dan observasi, juga bisa dilakukan lewat:
1. Wawancara antara guru dan siswa.
2. Home visit, kunjungan kerumah orang tua.
c. Menganalisis Data
Setelah data terkumpul, kita melakukan analisis terhadap semua data yang diperoleh. Langkah-
langkah analisis diutamakan untuk menemukan faktor-faktor yang menjadi penyebab anak
bermasalah (anak bodoh) baik secara Interen maupun Eksteren.
d. Memberikan layanan bimbingan
Layanan bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan anak yang ada hubungannya
dengan faktor-faktor penyebab anak bermasalah (anak bodoh).
Layanan bimbingan lebih cenderung dari hati kehati, karena sifatnya individual tapi tidak
menutup kemungkinan peran teman-teman sekelasnya menjadi motivasi bagi (anak bodoh) yang
memiliki kelemahan atau ketidak mampuan dalam berpikir, menerima materi, stimulus atau
rangsangan.
Layanan bimbingan bisa berupa tes tambahan untuk menambah materi dari semua materi
pelajaran, juga perhatian dan kesempatan yang dibutuhkannya, dan memberikan sedikit
pencerahan atau refresing biar tidak begitu tegang.
2. Evaluasi/Tindak Lanjut
Setelah kita membuat kerangka perencanaan dan pelaksanaannya, maka kita harus melakukan
evaluasi atau tindak lanjut terhadap hasil analisis dan layanan bimbingan.
Tindak lanjut ini berupa pengarahan atau bimbingan yang difokuskan kepada anak yang kita
amati atau anak yang menjadi tujuan bimbingan ini diadakan.
Tabel Rancangan pelaksanaan layanan Bimbingan.
No. Kegiatan M1 M2 M3 M4
1.
Diagnosis
-Kasus
-Kesulitan
-Faktor-faktor penyebab X
2. Pragnosis
Alternatif pemecahan
X
3. Terapi X
BAB IV
DESKRIPSI HASIL LAYANAN BIMBINGAN
A. Karakteristik Siswa
Dari bimbingan ini, kita dapat mengetahui anak atau karakteristik siswa yang termasuk (anak
bodoh) anak yang memiliki kelemahan atau ketidak mampuan seperti halnya anak-anak normal
lain pada umumnya dan karakteristik mereka setelah mendapat layanan bimbingan.
Adapun beberapa karakteristik anak bodoh, antara lain adalah dan setelah mendapat bimbingan:
1. Intelegensinya dibawah rata-rata, setelah mendapat bimbingan ada peningkatan minimal
termasuk rata-rata.
2. Tidak menunjukan peningkatan prestasi, setelah mendapat layanan bimbingan ada
peningkatan prestasi.
3. Tidak aktif menjadi aktif.
4. Yang tadinya suka tidur didalam kelas, jadi tidak lagi dan jarang karena aktif.
5. Lebih cenderung menyendiri, cuek, pemalu, kini penuh dengan semangat pertemanan, ceria
dan peka terhadap lingkungan.
6. Berusaha untuk mengerjakan soal dengan menggunakan kemampuan sendiri tanpa
mencontek pekerjaan teman, hanya bertanya tentang caranya saja.
7. Menunjukan peningkatan dalam menerima materi, stimulus, rangsangan yang diberikan
guru.
8. Cara berpikirnya mengalami kemajuan.
Catatan :
Refleksi → Ada kesulitan kemudian dilakukan tindakan tapi belum menghasilkan perubahan
sehingga oleh penulis dikomentari untuk melakukan perbaikan