Professional Documents
Culture Documents
informasi genetik dalam DNA yang dapat diekspresikan dalam bentuk protein struktural dan protein katalitik yang
akan memainkan peranan penting dalam pertumbuhan, diferensiasi dan fungsi dari seluruh sel hidup.
Protein adalah molekul makro yang berperan dalam hampir semua fungsi sel yaitu: sebagai bahan pembangun
struktur sel dan membentuk enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia di dalam sel; meregulasi
ekspresi gen, memungkinkan sel untuk bergerak dan berkomunikasi antar sel.
Proses sintesis protein secara umum terbagi atas proses transkripsi dan translasi. DNA yang merupakan media
untuk proses transkripsi suatu gen berada di dalam kromosom dan terikat oleh protein histon. Saat menjelang
proses transkripsi berjalan, biasanya didahului oleh adanya signal dari luar yang menandakan akan adanya
kebutuhan suatu protein untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel
maupun jaringan. Kemudian RNA polymerase II akan mendatangi daerah regulator element dari gen yang akan
ditranskripsi. Kemudian RNA polymerase ini akan menempel (binding) di daerah promoter spesifik dari gene
yang akan disintesis proteinnya, daerah promoter ini merupakan daerah consesus sequences, pada urutan -10
dan -35 dari titik inisiasi (+1) yang mengandung urutan TATA-Box sebagai basal promoter. Setelah itu,
polimerase ini akan membuka titik inisiasi (kodon ATG) dari gene tersebut dan mengkopi semua informasi
secara utuh baik daerah exon maupun intron, dalam bentuk molekul immature mRNA (messenger RNA ).
Kemudian immature mRNA ini diolah pada proses splicingdengan menggunakan small nuclear RNA (snRNA)
complex yang akan memotong hanya daerah intron, dan semua exon akan disambungkan menjadi satu urutan
gen utuh tanpa non-coding area dan disebut sebagai mature mRNA (Gambar 2).
Bernard JB & Allen ME. 1997. Feeding captive insectivorous animals: Nutritional aspects of insects as food.
Doctoral Dissertation, Michigan State University, East Lansing, MI.
DNA
DNA adalah rantai doble heliks berpilin yang berfungsi sebagi pewaris sifat dan sintesis protein.
REPLIKASI DNA
Replikasi DNA berarti penggandaan. Ada 3 model replikasi DNA yaitu :
1. Model konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA bereplikasi tanpa memisahkan
rantai-rantainya
2. Model semi konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA berpisah kemudian bereplikasi
3. Model dispersig. Model ini menyatakan bahwa DNA terpecah menjadi potongan-potongan yang
kemudian bereplikasi
Meselson dan Stahl membuktikan bahwa DNA bereplikasi sesuai model semi-konservatif.
Replikasi membutuhkan sesuatu untuk direplikasi, sesuatu yang mereplikasi dan batu bata yang
membuat replikasi. DNA parental(DNA induk) bertindak sebagai cetakan (template). Proses replikasi
terbagi atas 3 tahap:
• Inisiasi. Replikasi tidak berlangsung pada titik acak pada DNA namun berlangsung pada awal yang
disebut tempat awal replikasi. Protein inisiator menempel pada daerah tersebut kemudian berikatan
menyebatkan rantai heliks terbuka untuk menunjukkan satu rantai yang digunakan untuk membangun
rantai baru.
• Elongasi. DNA polimerase bertugas untuk memasangkan basa nitrogen baru dengan rantai DNA
lama sehingga terbentuklah rantai DNA yang baru. DNA polimerasememanmbahkan basa-basa baru
ke ujung 3 rantai yang ada, kemudian mereka mensintesis dari arah 5’ ke 3’ dengan menyediakan
rantai basa pasangan untuk cetakan. DNA polimerase juga butuh primer untuk memulai sintesis,
primer ini bisa berupa pasangan basa nitrogen tertentu (Poly A atau TATA Box) atau rantai RNA
• Terminasi. Replikasi berakhir saat DNA Polimerase mengenali daerah basa nitrogen yang diulang-
ulang, daerah ini disebut telomer.Maka terbentuklah rantai DNA yang baru.
Pada Sintesis protein, salah satu rantai DNA akan dikodekan oleh mRNA. Rantai yang dikodekan
tersebut disebut DNA Sense atau DNA template, sedangkan rantai pasangannya yang tidak dicetak
disebut DNA Antisense atau DNA Komplementer. Triplet kode-kode genetik DNA yang dikodekan
oleh mRNA disebut kodogen.
RNA
Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai panjang lurus yang berfungsi dalam sintesis protein.
Terdapat 3 jenis RNA yaitu:
1. mRNA(messenger RNA atau RNA duta/RNAd), bertugas untuk mengkodekan kode genetik dari
DNA untuk sintesis protein. Terdapat di anak inti.sel. Triplet kode genetik pada mRNA disebut kodon.
2. tRNA(transfer RNA atau RNAt), bertugas untuk mencocokkan triplet yang ada pada mRNA dengan
protein yang sesuai. Terdapat di sitoplasma. Triplet kode genetik pada tRNA disebut antikodon.
3. rRNA(ribosomal RNA atau RNAr), bertugas untuk memasangkan kodon mRNA dengan antikodon
tRNA dan menggeser rantai-rantai supaya terbentuk polipeptida(protein). Terdapat di ribosom.
Sense/Template 5’-TACCGACCGGGAAAT-3’
Antisense/Komplementer 3’-ATGGCTGGCCCTTTA-5’
mRNA 3’-AUGGCUGGCCCUUUA-5’
2. Translasi dan Sintesis. mRNA yang sudah terbentuk keluar dari anak inti sel menuju rRNA. Disana
mRNA masuk ke rRNA diikuti oleh tRNA. Ketika antikodon pada tRNA cocok dengan kodon mRNA
kemudian rantai bergeser ke tengah. Kodon mRNA berikutnya dicocokkan dengan tRNA kemudian
asam amino yang pertama berikatan dengan asam amino kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA.
Proses ini berlangsung hingga kodon stop, ribosom subunit besar dan kecil terpisah, mRNA dan
tRNA keluar dari ribosom.
mRNA 3’-AUGGCUGGCCCUUUA-5’
tRNA 5’-UACCGACCGGGAAAU-3’
KODE GENETIK
Protein yang terbentuk dalam sintesis protein mengikuti kode genetik berdasarkan kode genetik
mRNA(kodon). Kode genetik itu berbentuk triplet sehingga terjadi kelimpahan kode untuk protein. 1
protein bisa mempunyai lebih dari 1 triplet genetik. Yang perlu diingat adalah triplet untuk kodon
start(awal) untuk sintesis protesin dan stop untuk menghentikan proses sintesis protein.
Kodon start: AUG, proteinnya methionine
Kodon stop : UAA,UAG, UGA
Huruf Kedua
Huruf pertama U C A G Huruf Ketiga
U UUU Phe UCU Se UAU Tyr UGU Cys U
UUC UCC UAC UGC C
UUA Leu UCA UAA Stop UGA Stop A
UUG UCG UAG Stop UGG Trp G
C CUU Leu CCU Pro CAU His CGU Arg U
CUC CCC CAC CGC C
CU CCA CAA Gln CGA A
CUG CCG CAG CGG G
A AUU Ile ACU Thr AAU Asn AGU Ser U
AUC ACC AAC AGC C
AUA ACA AAA Lys AGA Arg A
AUG Met ACG AAG AGG G
G GUU Val GCU Ala GAU Asp GGU Gly U
GUC GCC GAC GGC C
GUA GCA GAA Glu GGA A
GUG GCG GAG GGG G
Sintesis protein
SATURDAY, 18. OCTOBER 2008, 05:44:52
Sintesis protein merupakan salah satu proses anabolisme yang sangat vital bagi kehidupan. Salah
satu peranannya adalah dalam hal menampilkan karakter yang dikendalikan oleh DNA melalui kode-
kode basa nitrogen yang dimilikinya. Bagaimana sintesis protein berlangsung? Semuanya dimulai
oleh eksistensi gen atau DNA sebagai pusat pengendali semua aktivitas sel. Dalam mengekspresikan
karakternya DNA tidak dapat melakukannya sendiri karena letaknya yang sangat tersembunyi di
dalam inti sel. Sehingga DNA harus membuat salinan dirinya dalam bentuk RNA yang bisa dikatakan
serupa karena hasil cetakan DNA tetapi memiliki struktur biokimia dan fungsi yang berbeda. Oleh
DNA yang sama dibentuk 3 macam RNA sesuai dengan tugasnya masing-masing. mRNA bertugas
untuk membawa informasi genetika dari DNA untuk dibawa ke sitoplasma tepatnya di ribosom,
tRNA untuk membawa asam-asam amino sesuai dengan kode yang dibawa oleh mRNA dan rRNA
berfungsi untuk menggabungkan asam-asam amino tersebut menjadi polipeptida atau protein.
Secara umum tahapan sintesis protein dibedakan menjadi 2, yaitu: transkripsi dan translasi.
Transkripsi atau penyalinan adalah tahap pembentukan mRNA oleh DNA, sedangkan translasi adalah
tahap penterjemahan kode genetika mRNA (kodon) menjadi asam amino oleh tRNA (anti kodon) dan
selanjutnya asam-asam amino tersebut dirangkai menjadi protein oleh rRNA dalam ribosom. Protein
yang terbentuk dibedakan menjadi 2 berdasarkan fungsinya, yaitu protein struktural untuk
menyusun struktur sel dan protein fungsional berupa enzim dan hormon untuk mengatur proses
metabolisme. Protein-protein inilah yang mengekspresikan sifat-sifat sel
http://my.opera.com/Wikanpurnama/blog/2008/10/18/sintesis-protein