Professional Documents
Culture Documents
Pembubaran Persekutuan
Dengan masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau
meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan.
Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk
menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan
secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Apabila timbul
perselisihan di antara para sekutu, maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih
pengadilan dapat memutuskan pembubaran persekutuan firma. Pengunduran diri salah
seorang sekutu atau lebih lewat penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan
firma.
Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk
menjalankan perusahaannya juga berakhir. Walaupun pembubaran ini mengakhiri asosiasi
perorangan-perorangan untuk tujuan awal mereka, namun hal ini tidak berarti pembubaran
perusahaan atau bahkan hambatan dalam kelangsungan hidupnya. Kalau seorang sekutu
meninggal atau mengundurkan diri, maka perusahaan dapat dilanjutkan sebagai
persekutuan firma baru, yang terdiri dari sekutu-sekutu yang ada ataupun sekutu-sekutu
yang ada ditambah dengan masuknya seorang sekutu baru.
Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan mengakibatkan
pembubaran. Pembubaran ada dua jenis:
1. Pembubaran persekutuan dari segi hukum (perubahan surat perjanjian/akte
pendirian), tetapi kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan, ini disebut disolution.
2. Pembubaran persekutuan dengan menghentikan kegiatan dan penutupan
perusahaan atau disebut likuidasi.
1
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/2-27
1) Seorang sekutu tidak waras atau tidak mampu untuk menyelesaikan setiap
masalah atau untuk memenuhi bagiannya dalam perjanjian persekutuan firma.
2) Sikap seorang sekutu yang merugikan perusahaan.
3) Perselisihan intern di antara para sekutu.
4) Kelanjutan perusahaan tidak mungkin lagi menguntungkan.
Akuntansi untuk pembubaran
Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama
Seseorang dapat diterima sebagai sekutu baru hanya dengan kesepakatan semua
sekutu.
Penerimaan sekutu baru menimbulkan perjanjian baru dan hal ini merupakan
pembentukan persekutuan firma baru; persekutuan firma yang sebelumnya
dianggap bubar dengan kesepakatan umum.
Persetujuan persekutuan firma hanya mengikat sepanjang para sekutunya tetap
tunduk terhadap persetujuan yang ditetapkan. Dengan masuknya seorang sekutu
baru, maka suatu persetujuan baru harus dirancang untuk menetapkan kepentingan
2
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/3-27
sekutu pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi, dan semua hal yang
menyangkut asosiasi.
Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk
memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan.
Seseorang dapat dapat memperoleh kepentingan dalam persekutuan firma
lewat:
1. Masuknya sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu
lama
Jika semua sekutu setuju untuk menerima seorang pembeli kepentingan sebagai
sekutu, maka hal ini akan membubarkan persekutuan firma yang lama dan
menciptakan persekutuan firma baru.
Contoh 1:
Firma Selvi dan Andi dengan masing-masing modal sebesar Rp. 75.000.000 dan
Rp. 90.000.000. Rasio laba/rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal. Henni
diterima sebagai sekutu baru dengan membeli kepentingan sekutu lama sebesar 1/6
bagian Rp. 50.000.000.
Jawab:
Jurnal firma atas masuknya sekutu Henni:
Modal Selvi Rp. 12.500.000
Modal Andi Rp. 15.000.000
Modal Henni Rp. 27.500.000
Catatan: uang sebesar Rp. 50.000.000 diterima oleh para sekutu lama sesuai dengan
perjanjian.
Contoh 2:
3
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/4-27
Persekutuan bergerak dalam bidang percetakan, modal sekutu lama terdiri dari
Selvi sebesar Rp. 300.000.000 dan Christi sebesar Rp. 187.500.000. Pembagian
laba/rugi sekutu lama sesuai dengan ratio modal awal yang disetor. Sekutu Rita
diterima sebagai sekutu baru dan menyerahkan mesin percetakan seharga Rp.
560.000.000. sekutu lama setuju menerima Rita dengan nilai mesin sebesar Rp.
480.000.000
Jawab:
Jurnal persekutuan atas masuknya Rita:
Mesin Rp. 480.000.000
Modal Rita Rp. 480.000.000
Dasar dalam pemberian ada tidaknya goodwill dan bonus serta pemberian goodwill dan
bonus untuk sekutu lama atau sekutu baru:
jika investasi = (modal awal sekutu lama + tidak ada bonus maupun goodwill
awal sekutu > setoran sekutu baru) * maka bonus/goodwill untuk sekutu lama
baru < kepentingan sekutu baru bonus/goodwill untuk sekutu baru
Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu lama.
Masuknya sekutu baru dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu lama
berdasarkan ratio laba-rugi sekutu lama. Bonus ditentukan oleh selisih kepentingan
dengan modal yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru yang disetor tidak
berubah.
Goodwill ditentukan selisih kepentingan dengan modal sekutu baru yang
disetor, dan total modal sekutu lama berubah.
Ketentuan bonus dan goodwill di atas tidak berlaku bila ada ketentuan modal
persekutuan. Bonus dan goodwill mempunyai pengertian yang sama, tetapi berbeda
dari segi pencatatan. Bonus dan goodwill adalah pengakuan adanya kelebihan terhadap
salah satu pihak dalam persekutuan yang baru didirikan.
Jika persekutuan firma telah beroperasi dengan sukses, maka para sekutu dapat
menerima seorang sekutu baru dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bagian dari investasi sekutu baru akan diberikan sebagai
bonus kepada sekutu lama, atau
4
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/5-27
Contoh 3:
Persekutuan Selvi dan Tini dengan masing-masing modal sebesar Rp. 52.500.000 dan
Rp. 70.000.000. Sekutu lama membagi laba berdasar ratio 3 : 2. Shinta diterima
sebagai sekutu baru dengan menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 85.750.000.
Kepentingan sekutu Shinta pada persekutuan sebesar 40%.
Metode Bonus.
Metode Goodwill
Total modal sekutu lama dan baru = Rp. 85.750.000 : 40% = Rp. 214.375.000
Total modal sekutu lama dan baru yang disetor Rp. 208.250.000
Goodwill untuk sekutu lama Rp. 6.125.000
5
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/6-27
Hal ini terjadi apabila sekutu lama mempunyai nilai tambah dibandingkan sekutu lama.
Misal, sekutu baru ahli di bidang pemasaran. Metode bonus dengan memberikan tambahan
modal kepada sekutu baru dan mengurangi modal sekutu lama. Metode goodwill
ditetapkan bila modal persekutuan yang baru tidak sama dengan modal persekutuan lama
Contoh 4:
Persekutuan Selvi dan Adi dengan modal masing-masing sebesar Rp. 150.000.000 dan Rp.
210.000.000. Pembagian laba-rugi persekutuan dengan ratio 30% : 70%. Widya diterima
sebagai sekutu baru dengan menyerahkan persediaan barang dagang sebesar Rp.
Metode Bonus
Perhitungan:
6
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/7-27
Metode Goodwill
7
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/8-27
Tidak ada ketentuan bonus dan goodwill untuk sekutu lama dan baru.
1. Kepentingan sekutu baru sama dengan modal yang disetor, maka tidak ada bonus dan
goodwill.
Contoh 5:
Firma Selvi dan Yaya dengan modal sebesar Rp. 200.000.000 dan Rp. 250.000.000.
Pembagian laba-rugi berdasarkan ratio modal awal. Tessy diterima sebagai sekutu baru
dengan menyerahkan uang tunai Rp. 150.000.000, dan kepentingan pada persekutuan
1/4 bagian.
Perhitungan:
Kepentingan Tessy 1/4 bagian sama dengan 15/60, maka tidak ada bonus dan goodwill.
2. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal yang disetor, maka bonus dan goodwill
Contoh 6:
8
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/9-27
Kepentingan Tessy (20%) lebih kecil dari modal yang disetor (15/60), maka bonus atau
9
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/10-27
3. Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal yang disetor, maka bonus atau
Contoh 7:
Kepentingan Tessy (30%) lebih besar dari modal yang disetor (15/60), maka bonus
10
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/11-27
4. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan sama dengan total modal yang disetor oleh sekutu lama dan baru. Masuknya
Contoh 8:
Firma Selvi dan Novi dengan modal masing-masing sebesar Rp. 75.000.000 dan Rp.
90.000.000. Firma tersebut membagi laba-rugi 30% dan 70%. Min diterima sebagai
kepentingan 30%. Para sekutu setuju kendaraan dinilai wajar sebesar Rp.85.000.000.
Jawab:
Perhitungan:
Total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor yaitu sebesar Rp.
Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal sekutu baru yang disetor (30% < 34%)
11
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/12-27
5. Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan sama dengan total modal yang disetor oleh sekutu lama dan baru. Masuknya
sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu baru, dan modal sekutu lama
berkurang.
Contoh 9:
Firma Selvi dan Hendry dengan modal masing-masing sebesar Rp. 37.500.000 dan Rp.
menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 60.000.000 dengan kepentingan sebesar 45%.
Total modal yang diinginkan untuk firma yang baru sebesar Rp. 150.000.000.
Perhitungan:
12
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/13-27
Total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor yaitu sebesar Rp.
Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal sekutu baru yang disetor
6. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor.
Masuknya sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu lama.
Contoh 10:
Persekutuan Selvi dan Lili mempunyai setoran modal masing-masing sebesar Rp.
sebagai sekutu baru dengan menyerahkan barang dagang sebesar Rp. 175.000.000,
kepentingan Siska pada persekutuan sebesar 25% dan total modal yang diinginkan
pada persekutuan baru Rp. 500.000.000. Para sekutu lama dan baru setuju bahwa nilai
Perhitungan:
13
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/14-27
Total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang
disetor (Rp. 500.000.000 / Rp. 450.000.000), maka timbul bonus dan goodwill.
(25% < 33,33%), maka bonus dan goodwill untuk sekutu lama.
7. Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor dan total modal yang
diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor.
Masuknya sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu baru.
Contoh 11:
Sama dengan contoh 10, tetapi kepentingan Siska pada persekutuan sebesar 50%.
14
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/15-27
Perhitungan:
Total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang
disetor (Rp. 500.000.000 > Rp. 450.000.000), maka timbul goodwill. Kepentingan
15
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/16-27
16
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/17-27
17
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/18-27
Selisih pembayaran dengan saldo modal sekutu lama dicatat sebagai goodwill.
Goodwill hanya diberikan kepada sekutu yang keluar.
18
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/19-27
19
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/20-27
20
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/21-27
21
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/22-27
Suatu persekutuan S dan A membagi laba dan rugi dengan perbandingan yang
sama. Mereka memutuskan untuk melebur persekutuannya menjadi sebuah
perseroan yaitu PT SDA dengan modal dasar yang terbagi dalam 25.000 saham
biasa nominal @Rp. 75.000. Posisi keuangan persekutuan sebelum diadakan
peleburan adalah sebagai berikut:
22
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/23-27
23
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/24-27
Pencatatan dalam buku perseroan yang baru dengan mentransfer kekayaan bersih
dan pembagian saham kepada pemilik lama (jurnal no. 3 dan 4).
3. pencatatan saat pemindahan aktiva dan hutang S dan A
(dalam buku baru).
Kas Rp. 40.000.000
Piutang dagang Rp. 42.500.000
Persediaan barang dagangan Rp. 100.000.000
Gedung Rp. 500.000.000
Tanah Rp. 90.000.000
Hutang--S dan A Rp. 690.000.000
Hutang dagang Rp. 25.000.000
Wesel bayar Rp. 20.000.000
Cad. Ker piutang Rp. 12.500.000
Akm. Peny. Piutang Rp. 25.000.000
24
Akuntansi Lanjutan / KA AG 01/25-27
25