You are on page 1of 14

SISTEM BILANGAN BULAT

Tita S. Riyandhani
Matematika / 1C

MATERI TEORI BILANGAN SEMESTER 1

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI


2009/2010
SISTEM BILANGAN BULAT
A. Sistem Bilangan Bulat
B. Perkalian Bilangan Bulat
C. Urutan Bilangan Bulat
D. Pengurangan dan Pembagian Bilangan Bulat
E. Persamaan dan Pertidaksamaan
F. Ihtisar
A. Sistem Bilangan Bulat
• Definisi 1 :
Jika n bilangan asli, maka –n didefinisikan
tunggal, sehingga n + -n = -n + n = 0

**Bilangan –n disebut “invers penjumlahan


(additif) dari n”, “negatif n”, atau “lawan n”.
Ex : 7 + -7 = -7 + 7 = 0, maka 7 adalah invers
dari -7 dan -7 adalah invers dari 7.
• Definisi 2 :
Himpunan bilangan bulat adalah gabungan
dari nimpunan bil. cacah dan himpunan (-n)
dengan n bil. asli, shg untuk setiap bil. cacah n
adalah bil –n yg bersifat n + -n = -n + n = 0

• Definisi 3 :
Sistem bil. bulat terdiri atas himpunan bil.
bulat B = (…, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2 , 3, …) dan
dua operasi biner yaitu penjumlahan (+) dan
perkalian (x), dan mempunyai sifat-sifat :
a. Tertutup terhadap operasi penjumlahan dan
perkalian.
- jumlah bil. Bulat sebarang adalah bil. Bulat
- hasil kali bil. Bulat sebarang adalah bil. Bulat
b. Komutatif terhadap operasi penjumlahan dan
perkalian.
- x+y=y+x
- x.y=y.x
c. Distributif perkalian terhadap penjumlahan
utk semua x, y dan z dalam B,
x . (y + z) = x.y + x.z
d. Assosiatif terhadap operasi penjumlahan
dan perkalian.
- x + (y + z) = (x + y) + z
- x . (y . z) = (x . y) . z
e. Ketunggalan Invers penjumlahan
- x + -x = 0
f. Ada Elemen identitas penjumlahan
0+x=x+0=x
g. Ada Elemen identitas perkalian
1.x=x.1=x
Example 1
• Jika a > b, maka : a = b + c atau a – b = c
-a + b = -(b + c) + b (nama lain dari –a)
= (-b + -c) + b (contoh 1)
= (-c + -b) + b (sifat komutatif +)
= -c + (-b + b) (sifat assosiatif +)
= -c + 0 (sifat invers +)
= -c (sifat identitas +)
= -(a – b) (sebab a – b)
Jadi, -a + b = -(a – b) bila a > b
Example 2
• Carilah jumlah -8 + 5 dengan menggunakan
sifat sifat yang disebutkan pada definisi 3 :
** Dari contoh , -8 = -5 + -3; sehingga :
-8 + 5 = (-5 + -3) +5 (nama lain dari -8)
= (-3 + -5) + 5 (sifat komutatif +)
= -3 + (-5 + -5) (sifat assosiatif +)
= -3 + 0 (sifat invers)
= -3 (sifat identitas +)

• Definisi 4 :
Jumlah dua bilangan bulat didefinisikan seperti hal hal
di bawah ini, dimana a dan b adalah bilangan – bilangan
cacah :
a. a + b = n(A) + n(B), dimana a = n(A), b = n(B), A dan B
= himpunan kosong
b. -a + -b = -(a + b)
c. a + -b = -b + a = a – b ,jika a > b
d. a + -b = -b + a = -(b – a), jika a < b
Ex :
1. 2 + -5 = -(5 – 2) = 3
2. 7 + -4 = 7 – 4 = 3
3. -3 + -5 = -(3 + 5) = -8
4. -7 + 9 = 9 + -7 = 9 – 7 = 2
B. Perkalian Bilangan Bulat
• Secara Umum :
Dapat ditunjukkan bahwa (-a) (b) = -(ab)
(-a) (b) + ab = (-a + a) b (distributif +)
=0.B (invers +)
=0 (sifat perkalian dg 0)
•Ex :
(3 . -4) + (-3 . -4) = (3 + -3) . -4 (sifat distributif +)
= 0 . -4 (sifat invers +)
=0 (sifat perkalian dengan 0)
3 . -4 = -12 (-12 adalah nama lain dr
3 . -4 berdasarkan
(-a) (b) = -(ab))
Jadi, -3 . -4 adalah invers penjumlahan dari -12. Menurut definisi invers penjumlahan -12
adalah tunggal yaitu 12, sehingga dapat disimpulkan bahwa
-3 . -4 = 12.
JADI :
(a) (-b) + (-a) (-b) = (a + -a) (-b) (sifat distributif +)
=0.b (sifat invers +)
=0 (sifat perkalian dengan 0)
Jd, (-a) (-b) adalah invers penjumlahan(a) (-b). Krn a . (-b) = -(ab) dan krn invers
penjumlahan dar –(ab) adalah tunggal yaitu ab, maka (-a) (-b) = ab
• Definisi 5 :
Perkalian dua bilangan bulat didefinisikan
seperti hal berikut ini, dimana a dan b adalah
bilangan – bilangan cacah.
a. a . b = n(A x B), dimana a = n(A) dan b =
n(B)
b. -a . -b = ab
c. -a . b = b . –a = -(ab)
Ex :
3(-4) = -12
-7 . (4 . 2) = (-7 . 4). -2
-3 (4 + -2) = (-3 . 4) + (-3 . -2)
C. Urutan Bilangan Bulat
Urutan dalam bilangan bulat :
…-5<-4<-3<-2<-1<0<1<2<3<4<5<…

• Definisi 6 :
Jika a dan b bilangan bilangan bulat, maka a
dikatakan kurang dari b (ditulis a < b) dan hanya
jika ada bil. Bulat positif c shg a + b = c ;
adikatakan lebih dari b (a > b) jika dan hanya jika
b kurang dari a atau b + c = a, c adalah bil. Bulat
positif.
•Example :
6 < 8 sebab 6 + 2 = 8 (2 adalah bil. Bulat positif)
-5 < -2 sebab -5 + 3 = -2 (3 adalah bil. Bulat
positif)

DALIL 1 :
Jika x adalah 0 atau bilangan bulat positif dan y adalah bilangan bulat negatif,
maka y < x
y + (-y + x) = (y + -y) + y
=0+x
=x
DALIL 2 :
Jika

You might also like