Professional Documents
Culture Documents
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi
serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi
yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika
suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
c. penarikan hipotesis
e. penarikan kesimpulan.
a. Perumusan masalah
Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan ini
karene manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering
timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan langkah untuk
mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas
batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan
masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui factor-faktor
yang berhubungan dengan objek tersebut.
c. Penarikan hipotesis
d. Pengujian Hipotesis/eksperiment
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh
dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang
dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan
kesimpulan.
e. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu
ditolak atau diterima.
Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah
memenuhi petrsyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka
penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji
kebanarannya.
dengan topik.
secara eksperimen.
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara
tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam
proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan
sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek
ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini
perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama.
Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata
hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang
dilakukan salah.
• Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu
sebagai dasar hipotesis
• Rumuskan hipotesis sebelum memulai
proyek eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel,
yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada
tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada
eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
kontrol.
Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah
secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang
diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel
bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama
eksperimen dipertahankan tetap.
• Usahakan hanya satu variabel bebas selama
eksperimen.
• Pertahankan kondisi yang tetap pada
variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
• Lakukan eksperimen berulang kali untuk
memvariasi hasil.
• Catat hasil eksperimen secara lengkap dan
seksama.
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek
eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara
hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk
hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis
termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan
dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk
penelitian lebih lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
• Jangan ubah hipotesis
• Jangan abaikan hasil eksperimen
tidak sesuai
• Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan