Professional Documents
Culture Documents
1. Jika dibaca setiap malam sebagai wirid, maka tidak akan tertimpa kepapaan.
Rasulullah bersabda :
Man qara’a suratal-Waqi’ati kulla lailatil lam tusibhu faqah, wa suratul-Waqi’ati suratul-
gina faqra’uha wa ’allimuha aulada-kum.
Artinya:
“Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah tiap malam, maka tidak akan menimpa
kepadanya kepapaan. Dan surat Al-Waqi’ah adalah surat kaya, maka bacalah dan
ajarkanlah kepada anak-anak kamu.”
2. Berkata Masruq: “Siapa ingin mengetahui cerita orang-orang terdahulu dan orang-
orang terkemudian, serta cerita ahli surga dan ahli neraka, penduduk dunia dan akhirat,
maka bacalah surat Al-Waqi’ah”. (Tafsir Jamal, Juz IV halaman 269)
3. Imam Ja’far ra. berkata: “Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah pada waktu pagi
ketika keluar dari rumahnya untuk bekerja, atau untuk mencari kebutuhan. Maka Allah
Ta’ala mempermudah rezekinya dan mendatangkan hajatnya. Dan barangsiapa membaca
surat Al-Waqi’ah pada waktu pagi dan sore, maka ia tidak akan kelaparan atau kehausan,
dan tidak akan takut terhadap orang yang akan memfitnah, sedangkan fitnahannya
kembali pada orang itu”. (Khazinatul Asrar Kubra, hal. 360)
5. Dengan mewiridkan surat Al-Waqi’ah sebagai bacaan rutin setiap hari dan malam,
maka Allah menjauhkan kefakiran selamanya. Sa’d Al Mufti mengatakan, bahwa hadist
ini shahih.
Rasulullah bersabda:
Surat Al-Waqiah adalah suatu surat yang memberikan manfaat untuk memohon rejeki
yang lancar dan barokah, untuk itu Nabi muhammad SAW menyatakan bahwa surat Al-
Waqiah adalah surat kaya, Beberapa manfaat diantaranya ialah:
1. Abdullah bin Mas'ud saat sakit menjelang wafat, ditanya oleh Utsman bin Affan, "Apa
yang engkau keluhkan?" Jawab Ibnu Mas'ud, "Dosa-dosaku." Tanya Utsman, "Apa yang
engkau inginkan?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Rahmat Rabb-ku." Utsman lalu menawarkan
harta benda. Namun Ibnu Mas'ud mengatakan ia tak memerlukannya. "Bukankah
pemberian itu akan berguna bagi keturunanmu jika engkau wafat?" kata Utsman. Ibnu
Mas'ud menjawab, "Apakah engkau khawatir anak-anak wanitaku menjadi fakir? Aku
telah mengajarkan mereka untuk membaca setiap malam surat Al-Waqi'ah. Dan aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi'ah
setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya." (HR. Ibnu Sunni).
2. Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah
pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat
kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia. Surat ini adalah bagian dari
sahabat Amirul Mukimin (sa), yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak
tertandingi oleh yang lain.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
4. Bila di baca 14 kali setiap selesai sholat Ashar, maka orang yang membacanya itu akan
memperoleh kekayaan yang berlimpah ruah.
5. Supaya menjadi orang yang kaya senantiasa bersyukur, amalkan membaca surah ini
sebanyak 3 kali selepas sholat subuh dan 3 kali selepas sholat Isya’. InsyaAllah tidak
akan berlalu masa setahun itu melainkan ia akan dijadikan seorang yang hartawan lagi
dermawan.
Ringkasan isi:
Menerangkan tentang keadaan hari kiamat, balasan yang diterima oleh orang-orang
mukmin dan orang kafir. Kemudian diterangkan penciptaan manusia, tumbuh2an dan api,
sebagai bukti kekuasaan Allah dan adanya hari berbangkit.
Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ketika turun ayat ini (Surah al-
Waqi’ah:56: 11-14) kaum muslimin merasa tidak gembira.
Maka turunlah ayat yang berikutnya (Surah al-Waqi’ah: 56: 39-40) yang menjelaskan
bahawa pada zaman awal kemunculan Islam sehingga hari akhirat kaum muslimin
banyak yang menjadi ahli syurga.
(Diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Munzir dan Ibnu Abi Hatim serta terdapat sanad yang
tidak dikenali dari Abi Hurairah)
Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa ketika turun ayat “idza waqa’atil waqi’ah”
dan di dalamnya diterangkan ayat ini (surah al-waqi’ah: 56: 13-14) Umar berkata “Ya
Rasulullah! Thullatun minal awwalin wa qalilun minna” (segolongan besar dari orang-
orang terdahulu dan segolongan kecil dari kita ?)
Selepas setahun kemudian turunlah ayat yang berikutnya (surah al-waqi’ah: 56: 39-40)
yang menjelaskan bahawa segolongan besar dari orang-orang terdahulu dan segolongan
besar dari orang2 yang hidup kemudian akan masuk syurga. Ketika itu Rasulullah
memanggil Umar dan berkata: “Hai Umar! Marilah dengar apa yang diturunkan oleh
Allah: Thullatun minal awwalin wa thullatun minal akhirin” (surah al-Waqi’ah: 56: 39-
40)
(Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir di dalam Tarikh Dimasyq dengan sanad yang diragui dari
Urwah bin Ruwaim dari Jabir bin Abdillah)
Dalam satu riwayat ada dikemukakan bahwa setelah Rasulullah memberi keizinan kepada
orang2 Taif untuk menguasai lembah yang indah dan bersarang madu, mereka
mendengar bahwa syurga itu serba indah. Oleh yang demikian mereka berangan-angan
untuk memiliki lembah di syurga seperti apa yang mereka miliki sekarang.
Maka turunlah ayat ini (surah al-Waqi’ah: 56: 27-29) yang menceritakan bahwa
kehidupan di syurga Naim adalah disediakan untuk golongan “kanan”.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Urwah bin Rawaim tetapi mursal)
(Diriwayatkan juga oleh Said bin Mansur di dalam sunannya dan al Baihaqi di dalam
kitab al Bats dari Atha daal Baihaqi di dalam kitab al Bats dari Atha dan Mujahid)
Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahwa orang2 yang merasa kagum melihat
akan lembah yang teduh dan dinaungi oleh pohon2 yang rendang dan indah. Maka ayat
ini (surah al-Waqi’ah:56: 14) turun untuk menceritakan kehidupan syurga yang lebih
daripada segala2nya di dunia.
Dalam satu riwayat ada dikemukakan bahwa ketika turun hujan, Rasulullah s.a.w
bersabda: “Di antara manusia ada yang bersyukur dan ada yang kafir karena turunnya
hujan” Di antara orang yang hadir itu berkata: “Ini adalah Rahmat yang diberikan Allah”
Sedangkan yang lain pula berkata: “Sungguh tepat benar ramalan si Fulan” Maka
turunlah ayat ini (surah al-Waqi’ah: 56: 75-82) sebagai peringatan bahwa semua kejadian
itu adalah merupakan ketetapan dari Allah.
Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahwa ayat ini (surah al-Waqi’ah: 56: 75-82)
turun berhubung dengan kisah serombongan kaum Ansar pada waktu perang Tabuk yang
berhenti rehat di Hijr iaitu tempat peninggalan kaum Nabi Salleh dan mereka dilarang
menggunakan air yang ada di situ. Kemudian mereka pindah ke tempat lain, akan tetapi
mereka tetap tidak mendapat air.
Oleh yang demikitan, mereka datang mengadu kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah
menunaikan sembahyang dua rakaat dan berdoa. Selepas itu langit terus berawan dan
turunlah hujan di atas perintah dan kurniaan dari Allah sehingga mereka dapat minum
dengan sepuas2nya. Kemudian seorang Ansar berkata kepada seorang yang dituduh
munafik: “Bagaimana pendapatmu setelah Nabi berdoa dan turun hujan untuk
kepentingan kita” Orang itu menjawab: “Kita diberi hujan tidak lain karena ramalan
seseorang”.
Maka ayat ini (surah al-Waqi’ah: 56: 75-82) turun sebagai peringatan kepada umatnya
bahawa segala sesuatu yang berlaku ditetapkan oleh Allah.
Surat Al-Waqi’ah adalah salah satu surah yang dikenal sebagai surat penuh berkah.
Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan rejeki bagi siapa
saja yang membacanya dan meng-amalkannya dengan rutin pada pagi maupun malam
hari.
Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca
surat Al-Waqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.” (Tafsir
Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang
membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.” (Tafsir
Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah
pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat
kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari
sahabat Amirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak
tertandingi oleh yang lain.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya,
maka bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka
bacalah surat As-Sajadah.” (Tsawabul A’mal, hlm 117).
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah
sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan
purnama.” (Tsawabul A’mal, halaman 117).
Berikut ini saya lampirkan juga Tausiah Ustadz Yusuf Mansur yang membahas
Fadillah Surah Al Waqi’ah
Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca
surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat sebagai orang yang tidak tergolong pada orang-orang
yang lalai.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 203).
Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang
membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya.” (Tafsir Nur Ats-
Tsaqalayn 5: 203).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah
pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia; tidak akan melihat
kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia. Surat ini adalah bagian dari
sahabat Amirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak
tertandingi oleh yang lain.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5: 203).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang merindukan surga dan sifatnya,
maka bacalah surat Al-Waqi’ah; dan barangsiapa yang ingin melihat sifat neraka, maka
bacalah surat As-Sajadah.” (Tsawabul A’mal: 117).
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah
sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan
purnama.” (Tsawabul A’mal: 117).
Yang berminat teks arab, teks bacaan latin dan terjemahan surat Al-Waqi’ah download di
halaman download E-Book di sini