You are on page 1of 11

MANAJEMEN STRATEGI

Disusun Oleh :

Kelompok 1 : Arief Achmad Rivai

Adhi Akhirudinsyah

Denia

Ilah Nursika

Kelas :Reguler 1A

Jurusan : Sistem Informasi

Fakultas : Ilmu Komputer

UNIVERSITAS SUBANG
Jalan R.A. Kartini Km.3 Subang  (0260) 411415
MANAJEMEN STRATEGI

1. Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategis menurut David (2002:5) adalah Seni dan pengetahuan untuk

merumsukan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang

membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.

Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah Serangkaian

keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka

panjang.

Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan dan pengambilan

keputusan, sehingga strategi berkembang menjadi manajemen strategi. Pengertian

manajemen sendiri adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan

pengawasan terhadap upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dan penggunaan

segala macam sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

organisasi. (James A.F. Stoner, 1992:8).

Husein Umar (1996:86) menyatakan bahwa manajemen strategik adalah suatu seni

dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating) penerapan (implementing), dan evaluasi

(evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah

organisasi mencapai tujuannya di masa datang.

Menurut Pearce and Robinson (1997:20), manajemen strategi bisa diartikan sebagai

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi

rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahan.

Glueck & Jauch (1991:6) menyebutkan bahwa manajemen strategi adalah arus

keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-

strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.


Pengertian manajemen strategi yang lebih rinci dinyatakan oleh Mulyadi (2001:40);.

Manajemen strategi adalah suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan

untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value

terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Dari definisi tersebut terdapat empat (4) frasa

penting berikut ini:

1. Manajemen strategi merupakan suatu proses

2. Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi.

3. Strategi digunakan untuk menyediakan costumer value terbaik guna mewujudkan

visi organisasi.

4. Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategi.

Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis

terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting,

produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk

mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif apabila

memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah

pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk.

2. Pentingnya Manajemen Strategi

Manajemen strategi sangatlah penting untuk diterapkan dalam berbagai hal,

khususnya dalam pengorganisasian. Hal itu memungkinkan suatu organisasi untuk

mengawali dan mempengaruhi aktivitas sehingga dapat mengendalikan tujuannya sendiri.

Manfaat manajemen strategis menurut David (2002:15) seperti :

a. Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan

yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.


b. Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses

adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan.

c. Proses menyediakan pemberdayaan individual.

Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas

dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan

keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi.

d. Mendatangkan laba

e. Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal

f. Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing

g. Meningkatnya produktivitas karyawan

h. Berkurangnya penolakan terhadap perubahan

i. Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan.

3. Proses Manajemen Strategi

Strategi pada hakikatnya merupakan rencana tindakan yang bersifat umum, berjangka

panjang (berorientasi ke masa depan), dan cakupannya luas. Oleh karena itu, strategi

biasanya dirumuskan dalam kalimat yang kandungan maknanya sangat umum dan tidak

merujuk pada tindakan spesifik atau rinci. Namun demikian, dalam manajemen strategi

tidak berarti bahwa tindakan rinci dan spesifik. yang biasanya dirumuskan dalam suatu

program kerja tidak harus disusun. Sebaliknya, program-program kerja tersebut harus

direncanakan pula dalam proses manajemen strategi dan bahkan harus dapat dirumuskan

atau diidentifikasi ukuran kinerjanya. Kegagalan dalam merumuskan ukuran kinerja yang

sesuai, seringkali menjadi penyebab kegagalan organisasi dalam mencapai misinya.

Proses sendiri adalah arus informasi melalui beberapa tahap analisis yang saling

terkait menuju pencapaian tujuan atau cita-cita. Dalam proses manajemen strategi, arus

informasi mencakup data historis, data saat ini, dan data ramalan tentang operasi dan
lingkungan bisnis. Memandang manajemen strategi sebagai sebuah proses mengandung

beberapa implikasi penting. Pertama, suatu perubahan pada sembarang komponen akan

mempengaruhi beberapa atau semua komponen yang lain. Kedua, bahwa perumusan dan

implementasi strategi terjadi secara berurutan, dan ketiga akan diperlukan umpan balik

dari pelembagaan, tinjauan ulang (review), dan evaluasi terhadap tahap-tahap awal proses

ini.

Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan antara

lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Perumusan strategi

terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan

ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal,

menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif dan memilih

strategi tertentu untuk dilaksanakan

Isi perumusan strategi termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis

apa yang harus dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas

operasi atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan

melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari

pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis mengikat suatu

organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama periode waktu

tertentu. Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan

terjadi, keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan pengaruh

jangka panjang pada suatu organisasi.

Implementasi strategi menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan,

memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber

daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi

termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi


yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan

dan memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan

prestasi organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan manajemen

strategis. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk

mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan.

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat

perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi

berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa

depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas

mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah 1) meninjau faktor-faktor eksternal dan

internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang, 2) mengukur prestasi, 3) mengambil

tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga

tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan

fungsional.

Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis,

sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha

untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang

memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu.

Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat

keputusan strategis yang baik. Intuisi terutama bermamfaat untuk membuat keputusan

dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden.

Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya

terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal sehingga

melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah perubahan

eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang cepat
menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapat melihat sendiri

bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara

global, pesaing global, pelanggan global, pemasok global, dan distributor global.

Keperluan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan menjadikan organisasi

mengajukan pertanyaan kunci manajemen strategis seperti : ”Jenis bisnis apa yang harus

kita lakukan? Apakah kita berada di bidang yang tepat? Apakah kita harus mengubah

bentuk bisnis kita? Pesaing baru mana yang masuk dalam industri kita? Strategi apa yang

harus kita lakukan? Bagaimana perubahan pelanggan kita? Apakah teknologi baru yang

sedang dikembangkan dapat membuat kita keluar dari bisnis.

Gordon E. Greenley (1989:16) menyatakan proses manajemen strategi terdiri dari

empat (4) tahap utama :

1. Analysing the environment (Analisis Lingkungan)

 Lingkungan Eksternal

a. Lingkungan Umum

‐ Faktor Ekonomi

‐ Faktor Sosial

‐ Faktor Politik dan Hukum

‐ Faktor Teknologi

b. Lingkungan Industri

Pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, diantara perusahaan.

- Ancaman Masuknya Pendatang Baru

 Economies of scale (Skala Ekonomi)

 Product Differentiation (Perbedaan Produk)

 Capital Requirement (Kebutuhan Modal)

 Switching Cost (Biaya Pengalihan)


 Akses ke saluran distribusi

 Kebijakan pemerintah

 Lain‐lain (keunggulan biaya, bahan baku, lokasi, subsidi, pengalaman &

belajar)

- Rivalitas Diantara Para Pesaing

Persaingan merebut posisi melalui persaingan harga, iklan, perkenalan

produk, pelayanan kepada pelanggan

- Tekanan Produk Pengganti

Produk substitusi dengan Switching cost rendah, harga murah, dan kualitas

lebih baik.

- Tawar Menawar Pembeli

Kulitas lebih baik, pelayanan lebih baik, dan biaya murah.

- Tawar Menawar Pemasok

Didominasi sedikit perusahaan, produknya unik, indutri bkn pelanggan

penting dapat melakukan integrasi ke hilir.

 Lingkungan Internal

a. Resources (Sumber Daya)

- Tangible : sumber daya keuangan dan sumber daya fisik dan organisasi.

- Intangible : teknologi, inovasi, dan reputasi.

- Sumber Daya Manusia

b. Capability (Kapabilitas)

- Pendekatan fungsional : keuangan & akuntansi, pemasaran, penjualan &

distribusi, SDM, operasi dll.

- Pendekatan Value Chain :


 Aktivitas utama berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualan,

pengiriman dan pelayanan purna jual.

 Aktivitas pendukung berkaitan dengan fungsi SDM, pengadaan,

pengemb. Teknologi, dan administratif.

c. Core Competence (kompetensi inti)

Kapabilitas = kompetensi jika :

- Valuable capabilities

- Rare capabilities

- Imperfectly imitable capabilities

- Nonsubstitutable capabilities

2. Planning direction. (Penentuan arah)

 Misi

- Menjelaskan kegunaan dan alasan mengapa suatu organisasi ada.

- Ciri pokok produk yang ditawarkan, teknologi yang digunakan, konsumen

yang dituju, karakter pasar, komitmen terhadap karyawan, filosofi diri serta

citra perusahaan yang diharapkan masyarakat.

 Tujuan Perusahaan

- Apa yang hendak dicapai oleh organisasi.

- Tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang

 Strategic Intent (Visi)

- Strech : Menciptakan aspirasi dan ambisi, yg dalam keadaan normal tidak

mungkin.

- Foresight : Prediksi masa depan dengan mempertimbangkan kecenderungan

teknologi, perilaku konsumen, lingkungan dsb.


- Leverage : Bagaimana menciptakan pengaruh yang lebih besar dengan

sumberdaya yang dimiliki saat ini.

3. Planning strategy.

 Kemana sesungguhnya perusahaan hendak diarahkan ?

 Ke arah mana perusahaan bergerak sekarang ini ?

 Faktor‐faktor lingkungan apa yang paling signifikan yang sedang dihadapi

perusahaan saat ini ?

 Apa saja yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuannya secara lebih

efektif untuk masa yang akan datang ?

4. Implementing strategy.

Menurut Jauch dan Glueck (1998:6) proses manajemen strategi adalah: .Cara atau

jalan dimana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan..

Beberapa tahapan penting yang dirumuskan, yaitu :

1. Menetapkan misi dan tujuan perusahaan

2. Meneliti ancaman dan peluang

3. Meneliti kekuatan dan kelemahan

4. Mempertimbangkan alternatif strategi

5. Memilih strategi

6. Implementasi strategi

7. Evaluasi strategi
Sementara itu proses manajemen strategi menurut Pearce dan Robinson (1997:20),

mengandung sembilan tugas penting yaitu :

1. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan

(purpose), filosofi (phylosophy), dan tujuan (goal).

2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan

kapabilitasnya.

3. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing maupun faktor-faktor

kontekstual umum.

4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber dayanya dengan

lingkungan ekstern.

5. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap opsi yang

ada berdasarkan misi perusahaan.

6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand strategy) yang

akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.

7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan

sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.

8. Mengimplementasikan pilihan strategik dengan mengalokasikan sumber daya

anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, SDM, Struktur, teknologi,

dan sistem imbalan.

9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan

keputusan yang akan datang.

You might also like