You are on page 1of 7

TUGAS

KULIAH PRINSIP STRATIGRAFI

“STRUKTUR SEDIMEN”

Oleh :

Andar Andika

111.070.121

Kelas A

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2010
Struktur Sedimen

Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan ( Pettijohn, 1975 ), dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu :

1. Struktur Sedimen Primer

Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika
batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur
primer ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang
tersingkap, terutama dalam batuan sedimen. Struktur ini merupakan struktur sedimen
yang terbentuk karena proses sedimentasi dapat merefleksikan mekanisasi
pengendapannya.

2. Struktur Sedimen Sekunder

Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimentasi, sebelum atau pada waktu
diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan
dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak
binatang.

3. Struktur Sedimen Organik

Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau
binatang lainnya. Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.

Macam struktur sedimen :

• Struktur Perlapisan
Struktur ini dikatakan perlapisan dikarenakan mempunyai jarak lapisan >1 cm
struktur ini terbentuk karena pengaruh endapan lapisan atau arus gelombang yang
tenang dan pengendapan yang lama.

• Struktur Laminasi
Struktur ini hampir sama dengan perlapisan namun yang membedakannya adalah
jarak perlapisan yang kurang dari 1 cm. Biasanya struktur ini diakibatkan oleh proses
diagenesis sediment yang cepat dengan media pengendapan yang tenang.
• Struktur Riple marks
Struktur ini lebih diakibatkan gelombang yang mempengaruhi endapan tersebut
sehingga bentukan sedimen ini berbentuk seperti gelombang air. Dan relatif
pengendapan yang dilakukan akan bergantung pada energi gelombang tersebut. Dapat
digunakan sebagai arah penentu arus purba dan dan top dari suatu lapisan.

• Struktur Flute Cast


Struktur ini lebih diakibatkan karena adanya pengaruh benturan atau pembebanan dari
batuan atau saltation endapan misalnya kerakal, sehingga berbentuk seperti lubang, ini
diakibatkan karena pengendapan yang belum sempurna tersebut terbebani mineral
endapan diatasnya sehingga endapan menjadi berlubag dan tidak rata.

• Struktur rain marks


Struktur sedimen ini diakibatkan oleh air hujan yang membuat permukaan sedimen
yang belum benar-benar sempurna akhirnya tidak rata dan membentuk lubang akibat
air hujan.

• Struktur Convolute
Struktur ini struktur paling tidak terstruktu dikarenakan energi gelombang yang bolak-
balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang susah di
prediksi.

Struktur sedimen berdasdarkan saat terjadinya.


Secara garis besar struktur dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Struktur sygnetik
1) Karena proses fisik
a. External structure
Contoh : bentuk lembaran, lensa, lidah, delta dan shoestring.
b. Internal structure
• Perlapisan dan laminasi
- Normal current bedding yaitu perlapisan karena arus normal, missal perlapisan
sejajar.
Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi :
a. laminasi : bila tebal lapisan kurang dari 1 cm.
b. stratum : bila tebal lapisan lebih dari 1 cm.
c. beds : kumpulan dari beberapa laminar dan strath.
- Cross bedding yaitu perlapisan silang siur yang terjadi akibat adanya perubahan
arus.
- Graded bedding yaitu perlapisan tersusun yang terjadi karena adanya pemilihan
ukuran butirdari halus ke kasar.
• Features of bedding planes
yaitu bentuk dari permukaan lapisan selama proses sedimentasi.
- Ripplemarke yaitu bentuk permukaan bergelombang karena adanya proses satu
arah.
- Mud crack yaitu bentuk – bentuk retak – retak pada lapisan lumpur, biasanya
berbentuk segi lima.
- Flute cast yaitu bentuk gerusan pada permukaan lapisan yang bentuknya seperti
seruling.
- Load cast yaitu lekukan pada batas perlapisan yang diakibatkan oleh gaya tekan
dari muatan yang ada di atasnya.
• Deformation structure
yaitu terjadinya perubahan struktur batuan pada saat sedimen terendapkan karena
adanya tekanan.
- Post deposisional blump features yaitu struktur luncura yang terjadi akibat adanya
desakan yang tinggi.
- Intraformational konglomerat yaitu struktur hancuran yang menyerupai
konglomerat karena adanya pergerakan pada sedimen sebelum mengalami
litifikasi.

2) Karena proses biologi


a. External structure
- Biostromes yaitu struktur batu gamping yang berlapis
- Biohern yaitu panggul buklit yang mempunyai penyebaran terbatas.
b. Internal structure
Misalnya fosil dalam batuan.
B. Struktur epigenetic
1) Karena proses fisik
a. External structure
Batas antar tiap lapisan :
- Batas tegas atau gradual
- Batas selaras
- Lipatan dan sesar
b. Internal structure
Clastic dike yaitu trjadi karena adanya tekanan hidrostatika yang kuat sehingga
material seperti di injeksikan.
2) Karena proses kimia atau organisme
- Corrosion zone
- Concretions
- Stilotites
- Cone in cone
- Cristal mold and cast
- seins and dike

Genesa Struktur – struktur Batuan Sedimen

1. Massif
Batuan massif bila tidak menunjukan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm.
2. Graded Bedding
Lapisan yang dicirakan oleh perubahan yang granual dari ukuran butir penyusunnya bila
bagian bawah kasar dan keatas semakin halus disebut normal grading.
3. Laminasi
Perlapisan dan struktur sedimen yang mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm terbentuk
bila pola pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk dari suspensi
tanpa energy mekanis.
4. Cross lamination
- Cross lamination
Secara umum dipakai untuk lapisan miring dengan ketebalan kuranmg dari 5 cm,
dengan fareset ketebalannya lebih dari 5 cm, merupakan struktur sedimentasi yang
tunggal yang terdiri dari urut – urutan sistematik.
- Cross bedding
Secara umum bentuk fisik cross lamination, yang membedakan hanyalah ketebalannya,
yaitu lebih dari 5 cm untuk cross bedding.
5. Clastic Imbrication
Adalah suatu struktur sedimentasi yang dicirikan oleh fragmen – fragmen tabular yang
overlapping dan menunjukan arus ke atas pada daerah yang berbatu – batu atau pada
daerah yang miring. Biasanya pada daerah fluvial.
6. Primary current kination
Adalah struktur sdimentasi yang berbentuk garis pada di dalam batuan yang terbentuk
oleh arus utama,sering diterapkan pada batuan sedimen yang biasanya menunjukan
pelurusan suatu garis tunggal dari kumpulan cangkang.
7. Fosil orientation
Adalah struktur sedimen yang menunjukan orientasi tertentu dari kumpulan fosil yang
menunjukan arah arus sedimentasi yang di akibatkan oleh pengenangan yang energy
transportasinya berkurang, sedangkan fosilnya sendiri mempunyai bentuk – bentuk yang
dapat berorientasi.
8. Load cast
Adalah struktur sedimen yanq terbentuk akibat tubuh sedimen yang mengalami
pembebanan oleh material sedimen lain di atasnya.
9. Flute cast
Adalah struktur sedimen yang berupa celah dan terputus – putus serta berbentuk kantong,
dengan ukuran 2 – 10 cm, struktur ini terbentuk pada batuan dasar akibat pengaruh aliran
turbulen dari air merupakan gerusan dari media transportasi yang membawa material
kemudian material – material tersebut mengisinya yang biasanya berupa pasir.
10. Mud cracks
adalah struktur sedimen yang berupa retakan – retakan pada tubuh sedimen bagian
permukaan, biasanya pada tubuh campur yang berkembang sifat kohesinya. Hal ini
akibat perubahan suhu dan pengerutan.
11. Tool marks
Adalah material – material pasir yang terbawa arus menggerus permukaan lumpur dan
meninggalkan jejak yang menjadi tempat berkumpul material pasir tersebut dan gerakan
merupakan tonjolan lapisan pasir ke bawah.
12. Rain print
Adalah suatu lubang lingkaran atau elips kecil yang terbentuk di atas lumpur yang masih
basah oleh air hujan yang kemudian setelah lumpur itu kering di atasnya terendapkan
lapisan batupasir.
13. Flame structure
Adalah structure sedimen yang berupa bentukan dari lumpir yang licin dan memisahkan
ke bawah membesar membentuk load cast dari pasir pada kontak antara lempung dan
pasir. Kenampakan structure ini menyala pada cross section dari shale yang memasuki
batupasir akibat tekanan lateral.
14. Ball, pillow or pseudonodule structure
Adalah suatu bentuk akibat gaya beban dari atas pada shale oleh batupasir dimana shale
tersebut belum dapat benar.
15. Convolute bedding
Adalah struktur deformasi dari suatu lapisan yang membentuk perlapisan meliuk – liuk
dengan ketebalan lapisan 2 – 25 cm.
16. Scours
Adalah struktur sedimen yang terbentuk pada tubuh sedimen di mana terbentuknya lebih
awal yang kemudian tergerus oleh arus berikutnya.
17. Channels
Struktur sedimen yang mempunyai ciri erosional yang kelok – kelok dan merupakan
bagian dari sistem transportasi yang mempunyai energi penggerusan cukup besar.
18. Dish and pillow structure
Adalah struktur sedimen yang terbentuk oleh bantal dan mangkok yang terbentuk oleh
sedimen pasir yang belum terkonsilidasi telah tertimbun sedimen lain di atasnya
sehingga mengalami penekanan ke bawah.
19. Low relief erosion surface
Adalah struktur sedimen yang terbentuk relief rendah pada permukaan tubuh
sedimenakibat proses erosi.
20. Syndepositional fold and slumps
Adalah suatu bentukan lipatan kecil pada batupasir yang terjadi karena perlapisan
batupasir tersebut belum terkonsilidasi benar.
21. Hard ground mass
Adalah struktur sedimen yang terbentuk akibat dari akumulasi material sedimen yang
khas di dalam tubuh sedimen lain yang relatif lunak.

You might also like