Professional Documents
Culture Documents
OLEH
NPM :
BAB I
mendiami suatu tempat, dan menghasilkan kebudayaan sesuai dengan keadaan dan
tempat tersebut. Manusia secara kodrati adalah sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Manusia sebagai makhluk individu mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri,
namun manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Tiap
manusia mempunyai sifat, watak, dan kehendak sendiri. Namun dalam masyarakat
memiliki kepentingan, dan acap kali kepentingan tersebut berlainan bahkan ada juga yang
perselisihan itu dibiarkan, maka mungkin akan timbul perpecahan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, dari pemikiran manusia dalam masyarakat dan makhluk sosial ,
kelompok manusia menghasilkan suatu kebudayaan yang bernama kaidah atau aturan
atau hukum tertentu yang mengatur segala tingkah lakunya agar tidak menyimpang dari
dapat membatasi prilaku manusia sendiri yang telah banyak menyimpang seiring dengan
Aturan atau hukum tersebut mengalami perubahan dan terus mengalami perubahan yang
disesuaikan dengan kemajuan zaman. Untuk itu, suatu negara hukum sangat perlu
ini tidaklah mudah dilakukan. Hal ini disebabkan pembangunan hukum tersebut tidak
BAB II
Pengertian Hukum
Mengenai apakah hukum itu, menjadi pertanyaan pertama setiap orang yang mulai
mempelajari tentang hukum. Sebenarnya sangat sulit untuk memberikan definisi tentang
hukum. Karena menurut Prof. Mr. Dr. L.J. Van Apeldoorn dalam bukunya berjudul
“Inleiding tot de studie van het Nederlandse Recht” adalah tidak mungkin memberikan
suatu definisi tentang apakah yang disebut hukum itu. Hampir semua sarjana hukum
Aristoteles, Grotius, Hobbes, Philip S. James, dan Van Vollenhoven memberikan definisi
hukum yang berbeda-beda. Misalnya menurut Immanuel Kant bahwa hukum adalah
keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum
tentang kemerdekaan.
Menurut Ultrecht, hukum adalah peraturan yang berisi perintah dan larangan yang
mengatur masyarakat, sehingga harus dipatuhi. Menurut Kansil, hukum adalah peraturan
hidup yang bersifat memaksa. Dan menurut Mochtar Kusumaatmadja, bahwa hukum
yang menandai tidak saja merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang
beberapa pengertian yang bersumber dari para ahli. Ada juga beberapa sarjana dari
Dalam bukunya yang berjudul “Bertamasya ke Alam Hukum”, bahwa hukum adalah
kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum dan
tujuan hukum itu adalah mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga
Dalam buku yang disusun bersama berjudul “Pelajaran Hukum Indonesia” bahwa hukum
manusia dalam kehidupan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang
Dalam bukunya “Pokok-pokok Hukum Perniagaan” bahwa hukum adalah semua aturan
(norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup
dengan ancaman mesti mengganti kerugian, jika melanggar aturan-aturan itu, akan
merugikan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya,
Ciri-ciri Hukum
Agar dapat mengetahui dan mengenal apakah hukum itu, sebelumnya harus dapat
mengetahui ciri-ciri hukum, diantaranya adalah
Bahwa hukum itu merupakan aturan yang berisi perintah atau larangan yang ditujukan
2.Perintah dan/ atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang.
Bahwa hukum itu harus dipatuhi setiap orang, karena telah menjadi kesepakatan bersama
di dalam kontrak social. Dan bagi objek hukum yang melanggarnya akan mendapat
Setiap orang wajib bertindak sedemikian rupa dalam masyarakat, sehingga tata tertib
Dari beberapa perumusan tentang hukum yang telah diberikan para Sarjana Hukum
Indonesia, dapat diambil kesimpulan, bahwa hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu :
Adanya proses untuk mewujudkan kaidah, dan asas yang tertulis/ tidak tertulis
Dilihat dari unsur-unsurnya, maka sifat dari hukum adalah mengatur dan memaksa. Ia
mentaati tata-tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa
Untuk menjaga agar peraturan-peraturan hukum itu dapat berlangsung terus dan diterima
oleh seluruh anggota masyarakat, maka peraturan hukum yang ada harus sesuai dan
tidak boleh bertentangan dengan asas-asas keadilan dari masyarakat tersebut. Dengan
demikian, tujuan hukum itu adalah menegakkan keadilan, membuat pedoman, dan
bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu harus
pula bersendikan pada keadilan. Selain itu, dapat pula disebutkan bahwa hukum menjaga
dan mencegah agar setiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is
terhadap dirinya. Namun tiap perkara harus diselesaikan melalui proses pengadilan,
Teori etika/ etis, yaitu yujuan hukum semata-mata untuk mencapai keadilan. Menurut
Ulpianus, keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan setiap orang
apa yang semestinya. Aristoteles membagi kedilan menjadi dua, yaitu keadilan distributif
hubungan individu).
Teori utilitas, yaitu hukum itu bertujuan untuk kemanfaatan/ faedah orang terbanyak
dalam masyarakat.
Teori campuran, teori ini merupakan gabungan antara teori etis dengan teori utilitas, yaitu
tujuan hukum tidak hanya untuk keadilan semata, tetapi juga untuk kemanfaatan orang
banyak.
Teori terakhir. Yaitu tujuan hukum itu semestinya ditekankan kepada fungsi hukum
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa yang menimbulkan aturan-
aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu aturan yang kalau
Sumber hukum dapat ditinjau dari segi material dan segi formal.
1.Sumber-sumber hukum material, dapat ditinjau dari barbagai sudut misalnya dari sudut
sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim kemudian mengenai masalah
yang sama.
Traktat (treaty). Adalah perjanjian yang dilakukan oleh dua negara atau lebih yang juga
Pendapat sarjana hukum (doktrin). Adalah pendapat para sarjana hukun ternama yang
juga mempunyai kekuasaan dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh hakim.
Ada tiga tokoh dalam mazhab hukumalam, yaitu Aristoteles, Thomas van Aquino, dan
Grotius. Aristoteles membagi dua bagian hukum, yaitu hukum yang dibuat oleh penguasa
Negara, dan hukum yang dianggap baik pleh manusia itu sendiri. Hukum alam adalah
hukum yang oleh orang-orang berpikiran sehat dirasakan sebagai selaras dengan kodrat
alam. Menurut Thomas van Aquino (1225-1247) bahwa segala kejadian di dunia ini
diperintah dan dikemudikan oleh suatu “Undang-undang abadi” (“Lex eternal”), yang
menjadi dasar kekuasaan dari peraturan-peraturan lainnya. Lex Eterna ini ialah kehendak
dan pikiran Tuhan yang menciptakan dunia ini. Manusia dikaruniai Tuhan dengan
kemampuan berpikir dan kecakapan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk serta mengenal berbagai peraturan perundangan yang langsung berasal dari
“Undang-undang abadi” itu, dan yang oleh Thomas van Aquino dinamakan
Menurut Hugo de Groot (abad 17, seorang penganjur hukum alam), hukum alam adalah
pertimbangan pikiran yang menunjukan mana yang benar dan mana yang tidak benar.
Hukum alam itu merupakan suatu pernyataan pikiran (akal) manusia yang sehat
mengenai apakah suatu perbuatan sesuai dengan kodrat manusia, dank arena itu apakah
2.Mazhab Sejarah
Tokoh dalam mazhab sejarah yaitu Friedrich Carl von Savigny (1779-1861). Von
Savigny berpendapat bahwa hukum itu harus dipandang sebagai suatu penjelmaan dari
jiwa atau rohani suatu bangsa; selalu ada suatuhubungan yang erat antara hukum dengan
kepribadian suatu bangsa. Hukum bukan diciptakan pleh orang, melainkan tumbuh
sendiri di tengah-tengah rakyat; hukum itu adalah penjelmaan dari kehendak rakyat, yang
pada suatu saat juga akan mati apabila suatu bangsa kehilangan kepribadiannya.
Menurut pendapat tersebut, jelaslah bahwa hukum itu merupakan suatu rangkaian yang
tidak terpisahkan dari sejarah suatu bangsa. Aliran yang menghubungkan hukum dengan
sejarah dinamakan “Mazhab Sejarah”. Mazhab sejarah itu menimbulkan hukum positif
(Ius Constitutum).
Ada beberapa kebaikan dan keburukan dari mazhab sejarah. Kebaikannya antara lain:
Sulit menentukan yang mana hukum dan mana yang bukan hukum
Pada masa lampau, di Eropa para ahli filosof menganggap dan mengajarkan bahwa
hukum itu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, dan oleh karena itu, maka manusia
diperintahkan oleh Tuhan untuk tunduk pada hukum. Berhubung peraturan perundangna
itu ditetapkan oleh penguasa Negara, maka oleh teori Teokrasi diajarkan bahwa para
penguasa Negara itu mendapat kuasa dari Tuhan; seolah-olah para Raja dan penguasa
lainnya merupakan wakil Tuhan. Teori Teokrasi ini di Eropa Barat diterima umum
Menurut aliran rasionalisme ini, bahwa Raja dan penguasa Negara lainnya memperoleh
kekuasaannya itu bukan dari Tuhan, tetapi dari rakyatnya. Pada abad pertengahan
diajarkan bahwa kekuasaan Raja itu berasal dari suatu perjanjian antara Raja dengan
dasar terjadinya suatu Negara ialah “Perjanjian masyarakat” (Contrat Social”) yang
diadakan oleh dan antara anggota masyarakat untuk mendirikan suatu Negara.
Tokoh dari aliran ini adalah Prof. Mr H. Krabbe dan Leon Duguit. Menurut Krabbe,
hukum hanyalah apa yang memenuhi rasa keadilan orang terbanyak yang ditundukan
maka hukum itu wajib ditaati oleh manusia. Hukum itu ada, karena anggata masyarakat
mempunya perasaan bagaimana seharusnya hukum itu. Hanyalah kaidah yang timbul dari
6.Asas Keseimbangan
Kranenburg, murid dari dan pengganti Prof. Krabbe berusaha mencari dalil yang menjadi
dasar berfungsinya kesadaran hukum orang. Dalil tersebut dirumuskan oleh Kranenburg
sebagai berikut: tiap orang menerima keuntungan atau mendapat kerugian sebanyak
dasar-dasar yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Dalil ini oleh Kranenburg dinamakan
asas keseimbangan.
Penemuan Hukum
Hakim merupakan salah satu faktor pembentukan hukum. Badan Legislatif menetapkan
Yudikatif.
1)Konstruksi hukum. Misalnya pada pasal 1576 tentang jual beli “Koop Break Geen
Huur”
Penafsiran sahih, yaitu penafsiran yang pasti terhadap arti kata-kata itu sebagaimana yang
Penafsiran historis, yaitu penafsira yang berdasarkan sejarah hukum dan UU-nya.
Penafsiran sistematis, yaitu penafsiran menilik susunan yang berhubungan dengan bunyi
Penafsiran Nasional, yaitu penafsiran menilik sesuai tidaknya dengan sistem hukum yang
berlaku.
Penafsiran teleologis, yaitu penafsiran dengan mengingat maksud dan tujuan undang-
undan itu.
Penafsiran ekstensif, yaitu memberi tafsiran dengan memperluas arti kata-kata dalam
peraturan itu.
Penafsiran restriktif, yaitu penafsiran dengan membatasi (mempersempit) arti kata-kata
Penafsiran analogis, yaitu memberi tafsiran pada suatu peraturan hukum dengan memberi
pada perlawanan pengertian antara soal yang dihadapi dan soal yang diatur dalam suatu
pasal undang-undang.
1.Menurut sumbernya :
c.Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh Negara-negara suatu dalam
perjanjian Negara.
2.Menurut bentuknya :
b.Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan), yaitu hukum yang masih hidup dalam
keyakinan masyarakat, tapi tidak tertulis, namun berlakunya ditaati seperti suatu
peraturan perundangan.
b.Hukum internasional, yaitu yang mengatur hubungan hubungan hukum dalam dunia
internasional.
c.Hukum asing, yaitu hukum yang berlaku dalam Negara lain.
a.Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu
b.Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang akan datang.
c.Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala
a.Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan dan
b.Hukum formal, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur tentang bagaimana
6. Menurut sifatnya :
a.Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun mempunyai
paksaan mutlak.
b.Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak
7.Menurut wujudnya :
b.Hukum subyektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku pada
8.Menurut isinya :
a.Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan
b.Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat
Kaidah/ Norma
Kaidah atau norma hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam hidup
Macam-macam norma :
1)Norma agama, yaitu peraturan hidup yang diterima sebagai perintah-perintah, larangan-
larangan, dan anjuran yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
2)Norma kesusilaan, yaitu peraturan yang dianggap sebagai suara hati sanubari manusia,
3)Norma kesopanan, yaitu peraturan hidup yang timbul dari pergaulan hidup segolongan
orang.
4)Norma hukum, yaitu peraturan-peraturan yang timbul dari norma hukum, dibuat oleh
Dari uraian singkat materi mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum diatas, disimpulkan bahwa
pengertian hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa yang menimbulkan aturan-
aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu aturan yang kalau
Hukum memiliki ciri-ciri, unsur-unsur, sifat, dan tujuan hukum. Mazhab ilmu
pengetahuan digunakan sebagai dasar bagi penemuan hukum, yang memiliki pengertian
Dari ciri-ciri hukum disebutkan bahwa sanksi terhadap pelanggaran hukum adalah tegas,
maka dari itu setiap orang wajib mentaati hukum, agar senantiasa tercipta kehidupan
Kansil, C.S.T. Drs. SH, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai