Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. KUNJUNGAN INDUSTRI
Kunjungan Industri (KI) merupakan salah satu program yang telah
ditetapkan oleh SMK Negeri 1 Metro guna menyiapkan para siswa dan
siswinya mengenal lebih jauh tentang Dunia Usaha(DU) pada umumnya
dan Dunia Usaha kerja diluar lapangan pada khususnya.
Kunjungan Industri merupakan salah satu kegiatan pendidikan
yang di lakukan dengan mengunjungai objek-objek perusahaan menengah
dan internasional. Selain itu kunjungan industri juga mengunjungi tempat-
tempat bersejarah.
1
tersebut, maka siswa di ajak untuk mengamati proses produksi maupun
administrasi pemasaran yang di lakukan oleh suatu perusahaan yang di
kunjungi.
2
b. Dana.
Dana kunjungan industri di peroleh dari tabungan yang di
kumpulkan para siswa yang di mulai dari kelas satu.
Waktu Keterangan
Pk 08.00 WIB Rombongan berangkat/out dari tempat penjemputan menuju
Pk 12.00 WIB Jogja
Pk 19.00 WIB Rombongan makan siang
Pk 20.00 WIB Rombongan makan malam
Rombongan melanjutkan perjalanan menuju Jogja
Waktu Keterangan
Pk 06.00 WIB Rombongan diperkirakan tiba di jogja, transit untuk beres-beres
Pk 07.00 WIB Rombongan makan pagi
Pk 09.00 WIB Rombongan langsung menuju ke pantai parangtritis.
Pk 10.00 WIB Rombongan diperkiran tiba dipantai parangtritis.
Pk 12.00 WIB Rombongan makan siang
Pk 13.00 WIB Rombongan melanjutkan perjalanan menuju candi prambanan
3
Pk 14.00 WIB Rombongan di perkirakan tiba di candi prambanan
Pk 16.00 WIB Rombongan out dari candi prambanan dilanjutkan menuju ke
penginapan/hotel untuk chekin
Pk 19.00 WIB Rombongan makan malam
Pk 20.00 WIB Rombongan istirahat / acara bebas
Waktu Keterangan
Pk 07.00 WIB Rombongan makan pagi
Pk 08.00 WIB Rombongan menuju ke sritex di solo
Pk 10.00 WIB Rombongan diperkirakan tiba di sritex
Pk 13.00 WIB Rombongan out dari sritex dilanjutkan makan siang
Pk 13.30 WIB Rombongan kembali ke jogjamenuju ke malioboro
Pk 15.30 WIB Rombongan di perkirakan di malioboro
Pk 17.00 WIB Rombongan out dari malioboro menuju penginapan hotel
Pk 19.00 WIB Rombongan makan malam
Pk 20.00 WIB Rombongan istirahat acara bebas
Waktu Keterangan
Pk 07.00WIB Rombongan makan pagi dilanjutkan checkout hotel
Pk 08.00 WIB Rombongan menuju kunjungan ke:
A. Akuntansi menuju ke Mirota
B. Penjualan menuju ke Tom’s Silver
C. Sekretsris menuju ke Kator Arsip
D. Perhotelan menuju ke Perhotelan
Pk 09.00 WIB Rombongan di perkirakan tiba di tempat kunjungan
Pk 12.00 WIB Rombangan out dari tempat kunjungan dilanjutkan makan siang
Pk 12.30 WIB Rombongan menuju ke candi borobudur
Pk 14.30 WIB Rombongan diperkirakan tiba di candi borobudur
4
Pk 17.00 WIB Rombongan cek out dari Candi Borobudur kmudian menuju Bandung
Pk 19.00 WIB Rombongan makan malam
Pk 20.00 WIB Rombongan melanjutka perjalan menuju Bandung
Waktu Keterangan
Pk 05.00 WIB Rombongan diperkirakan tiba di Bandung
Pk 07.00 WIB Rombongan makan pagi
Pk 08.00 WIB Rombongan menuju ke tempat kunjungan
Pk 10.00 WIB Rombongan out dari tempat kunjungan menuju ke Cibaduyut / Ciamples
Pk 12.00 WIB Rombongan makan siang
Pk 12.30 WIB Rombongan menuju puncak
Pk 16.00 WIB Rombongan diperkirakan tiba dipuncak
Pk 18.00 WIB Rombongan out dari puncak dan melanjutkan perjalanan menuju kota
asal tempat penjemputan (Lampung)
Waktu Keterangan
Pk 06.00 WIB Rombongan diperkirakan tiba di kota asal tempat penjemputan
(Lampung)
BAB II
KUNJUNGAN
PT. SRI REJEKI ISMAN TEKSTIL (SRITEX)
5
A. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAN
SRITEX berdiri pada tahun 1987 di daerah Solo dan masih merupakan
perusahan Tekxtil yang kecil dan dengan peralatan yang masih sederhana.
Proses produksinya masih bersifat tradisional.
Pada saat itu luas perusahaan masih sempit kurang lebih 3500 meter
persegi. dan baru memiliki satu unit mesin Finishing (mesin peyempurna
kain).
Pendiri perusahaan ini adalah Bapak Lukminto. Beliau adalah WNI
keturunan Cina. Pada tanggal 11 Maret 1993 beliau telah memeluk agama
Islam dan pada tahun 1994 beliau telah melaksanankan ibadah haji ke tanah
suci Mekkah. Alasan beliau mendirikan perusahaan Textile di Solo adalah
karena pada saat itu semua pabrik tenun yang ada di Solo jika hendak
mengambil bahan baku maka harus mengambilnya di daerah Bandung dan
tentuya akan membutuhkan waktu yang cukup lama, banyak biaya, sehingga
akan memperbesar harga pokok textile itu sendiri.
Pada tahun 1993 pemerintah daerah Solo tidak mengijinkan lagi
pendirian perusahaan di daerah itu karena daerah tersebut penduduknya sudah
semakin padat dan dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas perekonomian
dan keadaan penduduk daerah tersebut.
Akhirnya bapak Lukminto harus memindahkan perusahaannya ke
suatu daerah dekat Solo. Dia bertekad mendirikan perusaan textile yang lebih
maju dan modern, dan akhirnya beliau mencari tempat untuk itu dan pada
1994 beliau memindahkan perusahaan ke Desa Sukoharjo. Pada saat itu luas
perusahaannya baru kurang lebih 5.500 meter persegi dan jumlah
karyawannya 2000 orang.
B. PERALATAN/MESIN UNTUK PRODUKSI
Pada tahun 1989 PT Sritex menambah satu unit mesin baru dan lebih
modern. PT Sritex menggunakan peralatan-peralatan yang modern seperti
mesin pemintal, mesin Pertenunan, mesin Printing, dan mesin Garment.
1. Mesin Pemintal
6
Jumlah mesin pemintl pada perusahaan ini berjumlah 3 unit. Mesin
ini berfungsi untuk memproses bahan baku kapas menjadi benang.
Kapasitas produksi mesin ini sekitar 6500 Balt perbulan (1 balt = 400lbs).
2. Mesin Pertenun
Mesin berjumlah 5 unit . mesin ini berfungsi sebagai alat untuk
memproses benang menjadi kain dan 2 mesin digunakan untuk
memproduksi kain jet dan jeans. Kapasitas Produksi mesin ini kurang
lebih 7,5 juta meter perbulan.
3. Mesin Finishing
Pada perusahaan textile ini jumlah mesin finishing berjumlah 3
unit. Mesin ini berfungasi untuk memproses penyempurnaan kain.
4. Mesin Printing
Mesin berjumlah 3 unit. Mesin ini berfungsi untuk memberi corak atau
motif.
5. Mesin Garment
Jumlah mesin Garment pada perusahaan ini berjumlah 2 unit.
Mesin ini berfungsi untuk mempriduksi pakaian jadi dengan menggunakan
2900 mesin jahit.
1. Pukul 07.00 sampai dengan 14.00 untuk jam kerja pagi (Shift 1)
2. Pukul 14.00 sampai dengan 22.00 untuk jam kerja malam (Shift 2)
3. Pukul 22.00 sampai dengan 07.00 untuk jam kerja malam (Shift 3)
7
Di perusahaan ini telah ada KKB (Kesepakatan Kerja Bersama ) yang
berisikan dan kewajiban antara pengusaha dan karyawan. KKB ditanda
tangani oleh kepala kantor tenaga kerja setempat.
PT SRITEX telah berusaha mengikuti peraturan yang berlaku seperti
UMR yaitu Rp 3.400,- perhari dengan 7 jam kerja sesuai dengan ketentuan
menteri tenaga kerja. Kesejahteraan karyawan PT Sritex pun telah diusahakan
untuk dipenuhi seperti adanya JAMSOSTEK, adanya jatah makan dan
diberikan seragam 2 stel pertahun.PT Sritex menyediakan tempat tinggal
untuk karyawan dengan membangun rumah tipe RSS (RUMAH SEJAHTERA
SRITEX).
Dengan demikian PT SRITEX telah membantu dan melaksanakan
program pemerintah yaitu telah menguarangi pengangguran dan menambah
pendapatan.
BAB III
KUNJUNGAN KE TOM`S SILVER
8
A. SEJARAH BERDIRINYA
Tom`s Silver didirikan pada tahun 1983 oleh Bapak Soetomo
Sastrodiwarno sebagai generasi ke tiga dibidang kerajinan perak, yang lahir
dan dibesarkan dikota Gede sebagai salah satu pusat kerajinan perak di
Yoyakarta khususnya dan di Indonesia umumnya.
Kerajinan perak dan emas dikota Gede itu sebenarnya sudah lama
dirintis oleh generasi-generasi pendahulu sejak abad XIX, tetapi baru tahun
1953 oleh Bapak Soetomo Sasto diwarno didirikan perusahaan kerajinan
perak dalam bentuk yang lebih maju. karena didukung oleh pemikiran-
pemekiran maju yang tingkat intelektualnya jauh lebih tinggi serta wawasan
berpikir yang jangkauwannya lebih luas.
Inilah cikal bakal suatu perusahan yang kemudian diberi nama Tom`s
Silver. Tom`s ialah kependekan dari nama Soetomo dan merupakan nama
panggilan sehari-hari bagi bapak Soetomo Sastrodiwarno.
Adapun uruta-urutan generasi pengrajin perak sebagai cikal bakal
berdirinya perusahaan Tom`s Silver adalah sebagai berikut :
Generasi Tahun
Generasi I Bp Sastrowirono (1880-1930)
Generasi II Bp Sastodiwarno (1930-1953)
Genaras III Bp Soetomo Sastodiwarno (1953-1986)
Generasi IV Ibu Yuni Soetomo (1986 - Sekarang)
9
B. PROSES PRODUKSI
1. Bahan Baku
Bahan baku utama adalah Perak murni yang didalam proses
pembuatan barang perlu dicampur dengan program lain
(tembaga)sehingga menghasilkan logam campuran tadi menjadi lebih
keras dan kuat dasri perak murninya.
Adapun perbandingan pencampuran tersebut ialah 7,5% Tembaga
dan 92,5% Perak murni.untuk mengetahui kadar dalam suatu logam
khususnya produk Tom`s Silver dapat dilihat setempel 925 yang berarti
92,5%.
Perak kadar 92,5% biasanya disebut Sterling Silver dipergunakan
untuk pembuatan barang perhiasan wanita yang berupa Trap-Taran
(Filligriee) yaitu perhiasan yang dibuat benang –benang perak.
Bahan baku perak dalam bentuk perak murni dapat dibeli di PT
Aneka Tambang (Persero), PT Logam Mulia (Persero) sepanjang
persedian masih ada.
Disamping itu itu juga diperoleh dari pasaran bebas dari
penambang-penambang rakyat yang terdapat ditambang mas dan perak di
Kotok, Banten Jawa Barat yang proses pemurniannya dilakukan oleh PT
Logam Mulia.
2. Processing
Pertama perak murni dilebur dan kemudian dicampur dengan tambang,
seperti telah dijelaskan diatas. Peleburan perak ini menghasilkan batangan-
batangan perak yang bentuk, ukuran, dan tebal tipisnya disesuaikan
dengan keperluan barang yang akan dibua,. juga menghasilkan perak
dalam bentuk benang untuk pembuatan barang-barang perhiasan wanita.
A. Batangan perak tersebut ditempa menggunakan palu untuk dibentuk
menjadi suatu barang menurut keperluan, misalnya sendok, garpu, pring,
mangkok, dan barang-barang miniature.
10
B. Benang Peraki/Trap-Trapan (Filigree) dibentuk dan diproses sesuai
dengan bentuk barang yang akan dibuat seperti kalung, gelang, cicin, bros,
dan sebagainya.
Setelah barang-barang tersebut dibentuk sesuai dengan keinginan
pembeli maka dilanjutkan dengan pemberian hiasan-hisan dan fariasi
lainya. Seperti ukiran dan grafer sehingga menambah nilai seni lainya.
Proses selnjutnya setelah barang terbentuk yaitu diberikan atau
disuling menggunakan cairan atau busa perak, untuk menghsilkan barang
yang lebih bagus indah dan mengkilat. Proses terakhir adalah dicelup
memekai cairan sona.
Selain itu terdapat juga jenis perak yang dinamakan perak Baker
proses pembuatanya sama seperti diatas, hanya proses akhirna mengalami
pembkaran yang dicampur dengan cairan Prcromax dan Hon2. Untuk
menghasilkan barang-barang perak yang menggunakan hiasan ukiran yang
lebih nampak jelas dan menonjol.
11
2. Pelaksanaan penjualan dari pesanan (Order)
Penjualan ini biasa dikatagorikan sebagai penjualan tidak tetap
karena hanya menunggu pesanan pembuatan barang tertentu dengan model
dan jenis yang sudah ditentukan oleh pesanan itu sendiri.
Permintaan order ini datang dari berbagai kalangan diantaranya
swasta, peroranga, dan instansi pemerintah.
3. Ekspor
Seperti telah dikemukakan pada motivasi pendirian Tom`s Silver
yang bercita-cita bahwa barang kerugian perak bias dipasarkan sampai
diluar negeri .
Maka sejak tahun 1972 Tom`s Silver telah memulai kegiatan
ekspornya kebeberapa Negara seperti Australia, Amerika, Jerman Barat,
Nederlan, dan Jepang.
Pemasaran ekspor keluar negeri juga disesuaikan dengan
permintaan, tetapi ada kalanya permintaan ini terpengaruh oleh
perkembangan ekonomi dunia yang terkadang naik dan menurun sehingga
akan berakibat pula terdapat ekspor barang khususnya kerajinan perak.
Strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahan Tom`s Silver
diantaranya ialah :
1. Iklan
Kegiatan pemasaran iklan dilaksanakan secara berkala dengan
penempatan dan pemilihan media masa yang sangat tepet diantaranya
dimajalah –majalah terbitan luar negeri maupun media masa dalam
negeri
2. Folder/Pamphlet
Sebagai media iklan yang dibuatsendiri untuk dibagikan baik
kebiro-biro perjalanan/hotel-hotel maupun langsung kewisatanya.
3. Kerja sama
Strategi ini sebenernya hanya bersifat Intern dalam arti ruang
lingkup dan keuntungan sangat kurang sekali. Tetapi hal ini tetap
merupakan salah satu media promosi bagi perusahaan Tom`s Silver
12
contoh pemasangan sepanduk, pamplet po kegiatan seminar dan acara
lainya.
Dengan keuletan didukung oleh kemauan serta pemikiran yang
maju maka dapat dilihat hasil yang kongkrit dengan adanya pengakuan
dari dunia International dengan memproleh ASIA AWARDS 1981 di
Singpore, serta MEMBER OF TRADER`S CLUB.
13
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
TOM`S SIVER YOGYAKARTA
DIREKTUR
Konsultan
Wakil
Direktur
Accounting
Staf
Staf Staf Staf
Produksi
Adm.&Skrt Pemasaran dan Penjualan Keuangan
14
bagian pemasaran yang langsung berhubungan dengan konsumen-
konsumen asing.
2. Proses Produksi
3. Pemasaran Produk
15
Sebagai contoh misalnya saja kalau hanya bahan baker minyak
naik agak menajak, sehingga staf penerbangan terpaksa dinaikan, maka
banyak kemungkinan wisatawan yang rencananya akan baerkujung ke
Indonesia terpaksa dibatalkan.
Disamping faktor-faktor ekonomis, stabilitas politik dan keamanan
suatu Negara sangat berpengaruh terhadap arus wisatwan manca
Negara.dengan uraian singkat seperti diatas kiranya mudah dipahami
bahwa pemasaran barang – barang kerajina perak yang lebih ideal ialah
pemasaran yang bertumpu pada konsumen dalam negeri.
Dan hal ini dimungkinkan apabila pendapatan rakyat Indonesia
pada umumnya sudah banyak meningkat pada tahap pembngunan jangka
panjang selanjutnya.
16
BAB IV
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Penutup
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa penyusun telah dapat
menyelesaikan tugas dari sekolah secara tertulis. Dengan demikian selesai
sudah tugas penysun dalam rangka mengadakan kunjungan industri pada :
17
1. Tom’s Silver
2. PT Sri Rezeki Isma Textile(SRITEX)
3. Tempat-tempat bersejarah
-Candi Prambanan
-Candi Borobudur
Semua perusahaan yang terletak di Kota DJOGJA, SOLO, dan
BANDUNG pelaksanaan Kunjungan Industri selama 5 hari. Laporan ini
dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir
Nasional / Ujian Akhir Sekolah pada Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok
Bisnis dan Manajemen kususnya SMK Negeri 1 Metro.
Didalam penyusunan lapaoran ini penyusun menyadarai masih
banyak kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu mohon saran dan kritik
yang sifatnya membangun guna sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca kususnya bagi penyusun.
18
Gallery
19
20